Beauty Standard???

Sorakan untuk Miss World Somalia, Khadija Omar! Teruja rasanya dengar jawapan beliau semasa sesi head-to-head challenge.

Dalam masyarakat kita, kita selalu tunduk pada standard tipikal yang kita rasa lagi gah dari pendapat sendiri. Dalam tak sedar dan adakalanya waktu sedar, kita terikat dan terikut-ikut dengan standard yang orang lain tetapkan sampaikan kita lupa identiti diri dan keunikan sendiri.

Adakah kita rasa budaya dan kepercayaan kita ini salah atau serba kekurangan sampaikan kita dibayangi oleh budaya dan kepercayaan orang lain? Adakah kita terperangkap dalam metaliti bangsa yang dijajah sehinggakan kita merasakan suara kita tak penting? Aku harap tak. Untuk didengari, kita tak perlu menjerit lantang. Kita hanya perlu berani.

Satu hari nanti, aku harap boleh nampak beauty queens kita ubahsuai swimsuit (mungkin balut sikit dengan batik ke) untuk melambangkan identiti kita yang sopan dalam berpakaian. Mungkinkah?

[Big applaud to Miss World Somalia, Khadija Omar! She mesmerized me with her answer during the head-to-head challenge session.

Often in our societies, we tend to bend towards typical standards that we perceive as more superior than our very own opinions. Unconsciously and at times even consciously, we are bounded by these standards to the extent that we are willing forgo our true identities and uniqueness.

Do we think our cultures and believes are flawed that we need to shadow others? Are we still trapped in the mindset of colonized nation that we thought our voices matter less? I hope not. To be heard, you don’t need to be loud. You just need to be brave.

I hope one day to see my country’s beauty queens modify their swimsuits (probably drape it with batik or something) to preserve modesty. Maybe?]



Cheers!

liza nur

 •  0 comments  •  flag
Share on Twitter
Published on December 05, 2021 15:05
No comments have been added yet.