Percayakah biaya haji turun setiap tahun? biaya sekolah semakin murah? biaya hidup semakin rendah? Jika anda berpikir DINAR!
Sejak masa para sahabat Rasulullah SAW sampai dengan sekarang, satu Dinar selalu cukup untuk membeli satu ekor kambing. Ini membuktikan hanya Dinar, satu-satunya investasi (mata uang) yang terbukti anti inflasi!
Banyak yang mengira ketika bicara Dinar, kita bicara tentang emas atau uang emas semata. Padahal ketika bicara Dinar, kita bicara investasi, ekonomi dunia, kebijakan politik, kesejahteraan umat manusia dan segala aspek kehidupan. Di masa kini bisa dipastikan mereka yang Think Dinar! (berpikir Dinar) akan lebih sejahtera dari mereka yang berpikir investasi dan finansial secara konvensional. Di masa depan, akan terbukti mereka yang Think Dinar! akan menjadi yang selamat dari berbagai permasalahan krisis di masa depan. Buku ini akan mengungkap Dinar secara utuh bukan hanya sebagai alat investasi tapi juga solusi masa kini dan masa depan bagi Anda. Secara lengkap pembaca akan mendapatkan ilustrasi berbagai bentuk investasi dan membandingkannya dengan Dinar. Anda akan takjub melihat bagaimana Dinar bisa membantu mengatasi solusi masalah Anda (menabung untuk haji, biaya pendidikan, hari tua, bahkan membayar hutang) dan umat manusia secara keseluruhan. Islam pernah menjadi pemimpin peradaban dengan Dinar. Karenanya tidak ada cara lain untuk mengembalikan peradaban umat, kecuali mengembalikan investasi kita pada Dinar. Berpikir kaya hari ini dan super kaya di masa depan? Berpikir untuk menjadi tangan yang memberi dan bukan meminta? Jawabannya sederhana saja: Think Dinar!
Endorsment: Emas sebagai alat investasi memang sangat unik. Emas cocok untuk jangka pendek, menengah, sampai panjang. Emas menguntungkan dalam jangka panjang, tapi tetap sangat likuid seperti investasi jangka pendek. Dan investasi emas bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu belajar baca grafik yang ‘njelimet’. Mulai dari orang tua di desa yang menabung untuk pendidikan anaknya dengan emas, petani yang menyimpan cadangan emas, sampai dengan orang kota yang arisan emas. Dan buku ini memberikan penjelasan kenapa saya sangat sarankan Anda untuk mulai investasi pada emas. -Ahmad Gozali (Perencana Keuangan Syariah dan Presiden AG Golden Investment Club)
Terus terang saya bangga dan sangat senang dengan terbitnya buku Think Dinar ini, melalui buku ini telah bertambah lagi akses masyarakat luas terhadap seluk beluk per-Dinar-an. Melalui penulisan dan pendekatan kreatif penulis, InsyaAllah Dinar akan lebih mudah dipahami dan diaplikasikan di masyarakat. Muhaimin Iqbal (Penulis Empat Buku Dinar dan Pengelola www.geraiDinar.com)
Buku ini mengajak kita untuk berpikir bagaimana caranya ”menata ulang” sistem moneter dunia yang saat ini dirasakan sangat tidak adil. Dengan gaya bahasa yang menarik, penulis mampu menyajikan analisa yang sistematis dan ”menggelitik” tentang penerapan sistem mata uang berbasis emas, sebagai pondasi bangunan masa depan perekonomian dunia. Irfan Syauqi Beik (Ekonom Syariah FEM IPB, Pengasuh Rubrik Klinik Syariah - Bisnis Syariah Republika Online)
Sebuah "tour de force" dengan kesimpulan yang dahsyat: bahwa investasi pada emas memberikan keuntungan yang lebih (outperform) dibandingkan dengan investasi pada instrumen yang lain. Investasi emas ciptaan Allah adalah bentuk "green investment" dan "back to nature. - Iggi H. Achsien (Praktisi Keuangan dan Investasi Syariah, Komisaris PT Insight Investment Managament)
“Nilai Dinar tetap sama semenjak masa Rasulullah Saw. Hingga kini, Dinar tetap mampu membeli seekor kambing.”
Percaya? Kita tahu bahwa harga kambing selalu naik setiap tahunnya, tapi selalu bisa terbayar dengan 1 Dinar. Selama ini yang banyak dikenal adalah mata uang kertas yang SELALU mengalami inflasi. Contoh sederhana, dulu uang 100 bisa membeli 3 permen, saat ini 100 sudah seperti tidak ada harganya, bahkan sering digantikan permen sebiji oleh perusahaan market.
Awalan buku ini diisi dengan pentingnya seorang muslim kaya, bukan sekadar kaya hati tetapi juga kaya harta. Pemikiran tentang zuhud yang menjadi teladan dari Rasulullah saw., bukan berarti membuat umat muslim malas untuk mencari harta karena zuhudnya masa Rasulullah, bukan dalam arti miskin, tetapi mereka memiliki kebebasan finansial. Umat muslim perlu kembali memformat pengertian dari kaya secara finansial.
“Negara kita terikat banyak hal dengan IMF, termasuk diantaranya tidak mengijinkan untuk mengkaitkan nilai tukar Rupiah dengan emas. … pelarangan ini jelas-jelas merugikan negara-negara berkembang yang memiliki sumber emas tersendiri dalam jumlah besar seperti Indonesia. (h.117)
Sistem kapitalis sudah lama menjerat umat muslim dan sering menyebabkan masalah, wacana dalam buku ini sedikit banyak akan mencerahkan kepala tentang alasan di baliknya. Inflasi adalah masalah keuangan yang dapat menyebabkan tabungan dalam bentuk mata uang kertas memiliki potensi mengecil, bahkan hilang. Maka, perlu adanya simpanan ke dalam asset riil yang nilainya terjaga atau naik, yakni asset yang nilainya tetap terhadap komoditas lainnya, seperti berinvestasi dalam bentuk emas/dinar. Nilai emas/dinar sendiri kemungkinan besar memiliki tren kenaikan, terutama jika dijadikan simpanan tahunan.
Sebenarnya, ada beberapa aset yang menguntungkan, seperti tanah atau rumah, tapi memilikinya membutuhkan modal besar, sedangkan untuk mendapatkan emas bisa dilakukan dengan nilai di bawah sejuta. Maka dari itu, adalah bahasan dalam buku ini yang mengangkat tema bahwa mempunyai emas tidak harus menunggu kaya. Dinar pun dapat dikumpulkan dulu dalam bentuk dirham/perak supaya meringankan pemilik asset.
“Hakikat uang dalam pemahaman Islam, adalah sama antara nilai intrinsic dengan nilai ekstrinsiknya. Ini yang disebut mata uang yang ‘adil’ yang dimiliki Dinar dan Dirham.” (h.96)
Contoh kasus adanya nilai intrinsik dan ekstrinsik yang adil adalah saat mata uang kertas disobek menjadi dua dan satu bagian dibuang, uang tersebut sudah tidak lagi bernilai, sedangkan untuk emas/dinar, ketika dibagi menjadi beberapa bagianpun tetap akan memiliki nilai jual. Hal inilah yang membuat emas/dinar lebih bernilai uang dibandingkan media yang saat ini banyak kita jumpai.
Dalam buku ini juga dipahamkan tentang alasan-alasan lain bagaimana nilai emas/dinar akan menjadi jaminan/asuransi yang bermanfaat dan tidak akan tergoyahkan saat inflasi terus menjajah pasar atau ekonomi suatu negara. Selain itu, buku ini juga banyak bertutur tentang ekonomi Islam yang lebih adil dalam memposisikan keuangan dan uang. Sebuah sistem yang menjadikan kesejahteraan sebagai milik bersama, bukan hanya milik mereka berduit.
“Dalam bukunya Ihya Ulumuddin, sang Imam mengungkapkan bahwa Allah menciptakan emas dan perak sebagai ‘hakim’ yang adil dalam memberikan nilai atau harga. … Artinya, Al-Ghazali percaya bahwa memang Allah menciptakan emas dan perak sebagai alat tukar yang adil dalam transaksi.” (h.245)
Buku ini memberikan pencerahan mengenai sistem ekonomi dunia saat ini; kenapa setiap tahun harga barang selalu naik (baca:nilai mata uang kertas yang selalu mengalami penurunan). Selanjutnya adalah bagaimana cara untuk menghadapi nya, sehingga harta yang kita kumpulkan bertahun-tahun tidak "dicuri" secara diam-diam oleh sistem ekonomi sekarang, yaitu dengan investasi dalam bentuk emas (dinar). Cocok dibaca untuk orang-orang yang baru merasakan "megang" duit sendiri dan belajar investasi. Saya beri bintang 5 karena setelah baca buku ini jadi yakin untuk memulai investasi kecil-kecilan dalam bentuk emas/dinar.
Bagus untuk pemula yang ingin belajar berinvestasi, karena peluang investasi dalam bentuk dinar itu masih terbuka luas. Meskipun ada kendala untuk mendapatkan dinar karena tidak selalu ada terjual di pasaran, namun buku ini mendorong dan menggugah minat para pembaca untuk mengenal lebih jauh mengenai investasi dalam bentuk dinar yang perlahan mulai populer di tanah-air disamping investasi dalam bentuk Logam Mulia (LM).
Saya menemukan buku mengenai Dinar tahun 2010. Dinar sebagai mata uang sudah saya pahami saat menghafalkan nama-nama mata uang di seluruh dunia. Namun Dinar secara utuh saya mendengarnya dari beberapa tweeps salmadinar, dan dalam buku ini saya ingin mengetahui semuanya. Penulisnya cukup populis, dalam websitenya http://endyjkurniawan.com/ mengupas hal-hal yang mendukung, seperti ekonomi makro, financial planning, investasi, seminar yang diadakan, cukup membuat saya yakin bahwa buku yang saya baca ini mencakup banyak hal yang bersinggungan dengan Dinar.
Dalam ilmu tentang uang, kita diajarkan pemisahan-pemisahan fungsi alat pembayaran dengan definisi yang membingungkan, namun sebut saja uang berdasarkan nilai intrinsik dan nilai ekstrinsiknya. Nilai intrinsik adalah nilai kandungan material bahan pembuat uang. Misalkan uang logam dan uang kertas. Ada sebuah mata uang yang mengharuskannya tetap kering, yang lainnya walaupun lecek, masih diterima oleh teller. Sementara nilai ekstrinsik adalah nilai uang sesuai stempel nominal yang tertera pada mata uang tersebut.
Dua ratus tahun lalu Al Ghazali menjelaskan uang dalam perekonomian tidak ditentukan oleh banyaknya yang di negara tersebut, melainkan oleh tingkat neraca pembayaran yang positif. Sesederhana itu. Negara-negara maju tau bahwa emas sebagai mata uang mempunyai kekuatan, mereka berusaha agar jangan sampai negara berkembang, terutama penghasil emas sadar betapa kuatnya emas di masa kini dan masa datang. Saat ini emas mulai diperbincangkan dan dijadikan alternatif tabungan untuk persiapan pendidikan, tabungan haji, zakat dan wakaf, mahar bahkan dijadikan objek arisan dan mulai menjadi media trasaksi.
Sebetulnya, berbagai kendala yang harus kita hadapi adalah upaya tersosialisasikannya penggunaan emas (Dinar) di tengah-tengah masyarakat. Pemahaman dan penguasaan emas, termasuk Dinar adalah upaya kecil tapi strategis untuk mempertahankan kemakmuran individu maupun level negara. Indonesia adalah negara kaya dengan cadangan emas terbesar di dunia.
buku yang bisa dijadikan referensi buat memahami sejarah dinar dan dirham. kelebihan buku ini adalah kita jadi paham sejarah dinar dan dirham dalam islam dan untung rugi investasi dinar dibanding emas batangan or perhiasan. isinya gak beda jauh sama buku investasi lain yang membahas soal emas. dan diambil kasus dari 10 or 20 tahun yang lain.
karena buku ini ngebahas soal emas jadi isinya bagus semua soal emas (y iya lah klo jelekin investasi emas pasti judulnya g gitu haha). yang mulai dari kenaikan nilai selalu lebih tinggi dari inflasi, sampai balik ke masa khalifah. tapi sayangnya di buku ini tidak disebutkan statistik nilai inflasi negara sebelum tahun 1998. di tahun 1980an sepengetahuan gw nilai jual emas itu merosot drastis seperti beberapa tahun belakangan ini. jadi seharusnya nilai jualnya turun dong, sementara inflasi pasti naik tiap tahun. berarti g terbukti bahwa emas tahan inflasi tiap tahun. maka dari itu harusnya ada statistik harga jual emas dan inflasi negara dari tahun 1950 biar asumsi itu terbukti.
kalau menurut buku-buku finansial planner lain emas atau dinar lebih baik untuk investasi jangka panjang dan bukan jangka pendek. jadi ya kita harus tahu juga strategi dalam berinvestasi
pernah dengar, bahwa ada/banyak mispersepsi atau kekeliruan dalam beragama, salah satunya seperti dalam cerita ini:
ketika orang miskin datang ke Rasulullah, Rasul berkata, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. jelas ini konotasinya aktif
sebaliknya, yg lebih banyak beredar di masyarakat sekarang adalah anggapan (keyakinan?) bahwa biar miskin nggak apa-apa asal kaya hati. atau, barangsiapa taqwa total kepada Allah, rezeki akan datang dari arah tak terkirakan. ini konotasinya pasif. melemahkan. bahkan bisa memunculkan fatalisme
(meski betul, kaya hati itu lebih utama. dan jaminan Allah tentang itu mmg ada. tapi harusnya kita bercermin pada apa yg Rasul teladankan/contohkan)
Menarik. Buku ini cukup membuka wawasan mengenai Dinar (dan dirham) sebagai alat tukar (uang) yang pernah menjadi symbol kejayaan perekonomian Islam di masa lampau, juga sebagai usulan alternatif proteksi dan investasi yang layak diperhitungkan kembali dalam menghadapi dinamika finansial di masa ekonomi kapitalis saat ini. Selain itu, penulisnya pun mengajak kita untuk berpikir lebih luas dan menyeluruh mengenai dinar & dirham dalam kerangka sistem ekonomi Islam. Menurut penulis, dinar & dirham bukan sekedar urusan ekonomi duniawi, tapi juga urusan membangun keberkahan baik di dunia maupun di akhirat. Selamat membaca dan menangkap ide ekonomi peradaban islam yang disajikan dengan ringan dan praktis untuk pembaca awam.
buku yang dapat dijadikan referensi, bagi anda yang ingin menjadikan Dinar & Dirham sebagai imvestasi, karena pada saat ini pemerinta belum mengizinkan Dinar & Dirham sebagai alat tukar yang sah di wilayah Indonesia...
Di buku ini dijelaskan keuntungan kita memakai Dinar & Dirham selain sebagai salah satu syariat islam yang digunakan sebagai alat tukar. Dinar & Dirham adalah mata uang yang stabil, tidak pernah di pengaruhi oleh nilai inflasi ataupun deflasi. Mata uang kertas yang digunakan saat ini diberbagai negara mengalami penurunan nilai kegunaannya, dikarenakan adanya imflasi yang timbul...
Terima kasih buat Mamafa "mbak Mimi" yang sudah berbaik hati memberikan buku ini.
Buku ini memberikan pemahaman tentang mata uang dinar. Sistem ekonomi Islam yang diajarkan Nabi Muhammad ribuan tahun lalu, tentang sebuah sistem yang tahan terhadap krisis.
Banyak dari kita tidak menyadarinya, termasuk saya padahal emas harganya selalu mengikuti perkembangan zaman. Sehingga ada baiknya mulai sekarang mulai menabung emas daripada menabung uang.
Dan lebih baik memilih logam mulia daripada emas perhiasan.
Sejak zaman Rasulullah Saw. sampai dengan sekarang, satu Dinar selalu cukup untuk membeli satu ekor kambing. Ini membuktikan hanya Dinar, satu-satunya investasi (mata uang)yang terbukti anti inflasi.
Setelah membaca buku ini, saya menjadi bersemangat untuk menjadikan Dinar menjadi salah satu investasi.
baca buku ini membuat pengetahuan nambah soal inves yg aman selain emas..dinar memang terbuat dr emas tpi sejarahnya yang buat kagumm... jdi tahu bahwa Rasulullah itu kayaaa n para sahabatnya kaya terlihat dr nominal dr dinar yg ada disejarah...
setelah baca buku ini, saya lgsg buka tabungan dinar n ngasih tau ke teman2 ttg manfaat dinar...
Buku ini cukup mengenalkan tentang seluk beluk Dinar tapi saya masih berpendapat sebaiknya dilanjutkan bahwa dinar dan dirham adalah mata uang dan sebaiknya beredar diantara masyarakat dan tidak disimpan2 saja.
Buku yang ringan dibaca untuk pemula yang ingin mengetahui apa itu Dinar. Semuanya akan dijawab disini. Dengan bahasan yang ringan, tapi mencerahkan. Seperti nama judulnya, pola pikir anda tentang uang akan berubah drastis setelah membaca ini.