Jump to ratings and reviews
Rate this book

Coming Home

Rate this book
Hidup sendiri ternyata lebih gampang diucapkan ketimbang dijalani.

Mencari orang untuk dicintai sepenuh hati juga tak kalah rumitnya.

Tapi, tak ada yang lebih sulit daripada jatuh cinta kepada orang yang pernah membuatmu bersumpah tak akan pernah mencintai siapa pun lagi. Orang yang tak ingin lagi kau temui seumur hidup. Orang yang dulu pernah menduakan cintamu.

Orang yang bersamamu pernah bersumpah di hadapan Tuhan akan saling mencintai selamanya....

Ya, dialah orang yang kumaksud.

Dia yang kusebut sebagai ‘mantan suamiku’.

314 pages, Paperback

First published January 1, 2011

19 people are currently reading
692 people want to read

About the author

Sefryana Khairil

24 books278 followers
Sefryana Khairil is a writer who published more than 10 books as a team or under her own name in several notable publishing house in Indonesia, like GagasMedia and Gramedia Pustaka Utama.

In her teenage years, she began to write fictions. Her first novel, You, when she was 15 years old. Following her debut, she continued to write as a freelance writer for number of magazines, such as Aneka Yess!, Gadis, and Kawanku.

Her sixth novel, Dongeng Semusim, was Chic Magazine's The Most Wanted Book and was Cleo Indonesia Magazine’s the Book of The Month for February 2010.

In August 2011, Dongeng Semusim, Rindu, Tanah Air Beta, and Coming Home exhibited at the Book Fair in Bern, Switzerland.

Find out more about Sefryana Khairil on www.sefryanakhairil.com

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
205 (27%)
4 stars
215 (29%)
3 stars
225 (30%)
2 stars
75 (10%)
1 star
15 (2%)
Displaying 1 - 30 of 75 reviews
Profile Image for Jimmy.
155 reviews
March 29, 2011
“Memberi maaf bukan berarti melupakan, tapi menjadi obat yang ampuh untuk menyembuhkan luka hati.” Kalimat itu pernah diucapkan oleh seorang teman saya. Baiklah ... mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan.

Ketika kekasih anda berselingkuh, apakah anda akan memaafkan dan menerima dia kembali? Atau memaafkan tapi kemudian mencari yang lain? Bagaimana jika yang berselingkuh itu suami/istri anda? Apakah pintu maaf anda akan terbuka?

Amira dan Rayhan sempat membangun rumah tangga yang kemudian berantakan akibat perselingkuhan. Perceraian adalah jalan yang mereka pilih. Beberapa tahun kemudian, mereka bertemu dalam keadaan yang berbeda. Tapi … sama-sama available.

Apa boleh kita punya …,” suara Amira pelan dan ragu di dada bidang itu,” … harapan, Ray?”
Rayhan meletakkan dagunya di puncak kepala Amira. “Boleh. Kenapa nggak?”
“Walaupun kelihatannya nggak mungkin?” Amira berkata sedih.
“Kenapa nggak mungkin?” Rayhan mempererat pelukannya.
Hal 185

Apakah rasa cinta di masa lalu mampu menyatukan mereka kembali? Apakah pengapunan itu akan hadir di antara mereka? Apakah harapan itu masih ada?

Jujur … saya harus mengatakan ini bukan jenis cerita yang bisa memuaskan selera saya. Novel ini terlalu manis untuk saya. Cukup mudah ditebak ke mana arahnya. Konfliknya juga kurang menggugah emosi saya. Seandainya Sefryana - seperti yang dia ceritakan saat siaran - melanjutkan ide awalnya dengan tokoh utama yang lebih berumur, dengan anak yang sudah dewasa. Saya yakin konfliknya akan jauh lebih menarik. Konflik suami-istri, dan konflik anak yang diperhadapkan pada perceraian orangtuanya. Dua bintang.

Yang justru saya sukai dari novel ini adalah cara bercerita penulisnya. Seingat saya, tidak ada narasi 'berbunga-bunga’ yang tidak penting. Langsung ke inti cerita. Fokus! Begitu kata Sefryana. Tambah setengah bintang.

Hanya saja, saya tidak menemukan gambaran seperti apa masa pacaran kedua tokoh utamanya. Apakah mereka berdua sudah cukup saling mengenal sehingga berani memutuskan menikah? Apakah hanya karena nafsu semata? Itu yang membuat saya bertanya-tanya kenapa Rayhan merasa “tidak nyambung” dengan Amira setelah menjalani pernikahan.

Novel ini menjadi salah satu buku baca bareng GRI di bulan Februari 2011, kemudian dipilih menjadi novel yang dibahas dalam siaran GRI edisi Maret 2011. Jadi, saya cukup memperhatikan detailnya. Saya lumayan kecewa dengan suntingannya yang kurang rapi. Saya menemukan cukup banyak ‘typo’.

Contohnya, di halaman 90 - “Karena kemarin Anda masih rapat, saya minta minta Karmin meletakkannya di meja Anda.” Kemudian di halaman 157 - “…mendengarkan penjelesan pemandu.” Ada juga di halaman 234 - “Kamu mau dengar alasanku?” Tubuh perempuan memaku. Mungkin maksudnya “tubuh perempuan itu memaku”. Atau mungkin lebih tepatnya “Tubuh perempuan itu terpaku.” Dan di beberapa halaman lainnya.

Hal mengganggu lainnya yang juga terlepas dari pantauan tim penyuntingnya ada di halaman 141:

“Aku jadi ingat waktu kita terpaksa makan di sini karena hujan. Padahal, kita baru makan sate ayam,” ujar Rayhan dengan pandangan menerawang.”

“Hmm… Itu waktu kita ke sini mendadak, ya? Kamu datang ke tempat bimbel pas aku lagi ngajar, terus kamu …”


Dialog di atas berlangsung di Yogyakarta. Yang artinya, kata “di sini” merujuk ke Yogyakarta. Padahal, Rayhan dan Amira itu bertemu dan berpacaran di Jakarta. Amira juga mengajar bimbel di Jakarta.

Kemudian, satu paragraf di halaman 218 benar-benar sama dengan paragraf di halaman 219. Kesalahan seperti ini terjadi lagi di halaman 235. Kurangi satu bintang.

Namun, ketika hal itu saya tanyakan, Sefryana tersenyum sambil mengatakan kalau itu adalah kesalahannya. Dia mempersalahkan dirinya, meski saya tahu siapa seharusnya yang harus bertanggungjawab. Kasih satu bintang.
Profile Image for Sweetdhee.
514 reviews115 followers
February 27, 2011
Memaafkan bukan berarti melupakan.

Tidak melupakan bukan berarti dendam.
Memaafkan bukan berarti menerima kembali dan memberikan kesempatan kedua.
Kesempatan kedua bukan berarti membodohi diri sendiri.


Kalimat-kalimat diatas adalah beberapa jawaban atas pertanyaan,
"apakah perempuan itu memang kalo disakitin kek gimana juga, masih benci juga, tapi tep aja gampang luluh?" yang ada di review harun

Hmmmm..
Sebenarnya, memaafkan yang sejatinya itu seperti apa sih?
*halah bahasa apa ini, dhee?*

Amira berjuang begitu keras menahan harga dirinya setelah diselingkuhi Rayhan, suaminya.
Perselingkuhan yang dulu dianggap Rayhan sebagai sesuatu yang wajar ketika dia bertemu dengan Elsa yang jauh berbeda dengan Amira.
Apakah salah mendapatkan apa yang tidak pernah dirasakan sebelumnya? Apakah salah menginginkan lebih dari apa yang sudah dimiliki?. Hal.29

Amira tidak terima Rayhan menyalahkan dirinya yang kurang mengerti keinginannya sebagai suami. Bahkan nasihat dari Ajeng, sahabatnya, masih tidak bisa dia terima. Amira merasa perceraian mereka sepenuhnya adalah salah Rayhan.
Kamu hanya melihatnya pada satu sisi. Terkadang, perselingkuhan bukan hanya salah pada satu orang, Mir. Hal. 63

Tapi bagaimana jika takdir mempertemukan mereka kembali? Dengan Kirana, anak Rayhan dan Elsa, yang menjadi salah satu murid di TK tempat Amira mengajar, kebencian itu berusaha dipendam kuat-kuat.
Kamu harus berusaha memafkan, Nduk. Kebencian yang ada di hati kita akan menghancurkan diri kita sendiri. Hal.89

Mencoba..
Baik Amira dan Rayhan belajar sedikit demi sedikit mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di antara mereka dulu, sekarang, dan yang menanti mereka di depan.

Terkadang, kita menginginkan sesuatu yang kita miliki untuk nggak pernah hilang. Tetapi kita lebih sering lengah dan tidak menyadari sesuatu itu sebenarnya sudah hilang. Hal.142

Ketika aku berpikir; suatu waktu kita menginginkan sebuah momen kembali, kita hanya bisa melihatnya, Mira. Jadi penonton. Kita nggak bisa mengubah apapun yang sudah terjadi. Hal. 148

Kadang-kadang, kita lupa mempersiapkan diri menerima kekalahan. Mungkin, karena kita terlalu banyak berharap yang baik-baik, jadi bingung berbuat apa saat menghadapi hal terburuk. Hal. 167

Jadi, apa Amira mampu menjawab pertanyaan Harun di atas?
Bahwa perempuan cenderung luluh pada perhatian yang diberikan terus menerus walau sudah disakiti sedemikian rupa?
Atau malah mendukung pernyataan-pernyataan peserta diskusi skype di atas?

Ah..
Memaafkan sungguh bukan perkara yang mudah
Apalagi jika harus ditambahkan dengan embel-embel ikhlas di belakangnya.

Saya menjadi sulit untuk mengatakan pada diri sendiri bahwa saya sudah memaafkan.
Walau sungguh ingin saya merasakan ikhlas atas kejadian-kejadian yang sudah berlalu.
Walau masih menjalin hubungan baik..
Saya kembali bertanya pada diri sendiri, apa benar saya sudah memaafkan mereka?
Apa saya sudah bisa berjalan tanpa terjebak di masa lalu?
Apa benar semuanya salah mereka, tanpa sedikitpun saya turut andil dalam semua kejadian tidak menyenangkan dulu?

Sepertinya masih banyak yang harus saya putar ulang untuk benar-benar membersihkan hati dari masa lalu.


"Apa boleh kita punya harapan?"
"Boleh, kenapa nggak?"
"Walaupun kelihatannya nggak mungkin?"
"Kenapa nggak mungkin?"
Hal.185

Sial, percakapan ini kenapa ada di buku ini juga sih?
*yang ini sebetulnya ga nyambung sama maaf-memaafkan.. tapi keselek aja pas baca nya.. hehehehehe*

baca buku ini sambil dengerin Come Home nya One Republic and Sara Bareilles
Profile Image for Speakercoret.
478 reviews2 followers
April 16, 2011
Karena aku percaya, tak pernah ada kata yg salah untuk cinta

membaca kalimat itu di cover depan, gw langsung teringat dengan lagu doel sumbang..

cinta itu anugerah, maka berbahagialah
sebab kita sengsara bila tak punya cinta


jangan tanya kenapa inget ma lagu itu, cuma lgsg terbersit aja :)
mmm jadul yah :p

teori sotoy gw yg pertama, cinta emang ga pnah salah, yg salah org2nya, saat sdg jatuh cinta, seringnya kita melihat apa yg ingin kita lihat.. yg kita ga ingin lihat, ga keliatan kek ktutup kabut :p

teori sotoy gw yg kedua, dendam dan benci membuat kita ga bisa melangkah kedepan.. kek si amira, dendam dan bencinya dia krna reyhan slingkuh dan meninggalkannya, membuat dia ga bisa memulai hidup yg baru, selalu teringat sakit hatinya otomatis membuat dia selalu teringat orangnya, makanya pas si reyhan tiba2 nongol, dia mrasa jatuh cinta lagi, padahal mah, itu cintanya ga pnah pergi, cuma kesekep ma dendam n benci...
rasa itu bukan kembali, rasa itu hanya tak pernah pergi

gw ga suka endingnya... bukan karena ketebak, bukan karena ga bagus, cuma gw ga suka ending yg begini... dulu pas harun ngomongin buku ini di skype, gw udah curiga akhirnya bakal begini, dan gw membandingkannya dengan telenovela or sinetron, yg sering bikin cerita perempuan biar disakitin kayak apapun selalu nerima cowonya lagi, inget telenovela rosie? maria marcedes? iya kaaaan iya kaaaan? *maksa*

setiap manusia memang beda, kadar kesabarannya beda, keluguannya juga beda :|
namanya juga cinta, ya begitu deh.. bikin orang kadang melakukan sesuatu yg dianggap org lain sebagai kebodohan.. padahal emang kita siapa nge-judge orang itu bodoh, karena ga sesuai dengan apa yg kita yakini? mana kita tau suatu saat kita ada diposisi sama kek dia, dan kita pun melakukan 'kebodohan' yang sama?
*mudah2an sih enggak* :p

dan adegan nana sakit, aduh :| pengennya saat pertama amira n reyhan baikan jangan kek gini, terlalu sering ada kisah seperti ini...

yang gw suka dibuku ini, enak dibacanya.. gaya penuturannya Sefryana, ga kebanyakan bahasa puitis yg bikin males jadi sedikit bgt yg diskip hihihi...

eh iya ga suka jenis hurufnya.. kerapetan ah...
tp suka covernya :)

kemaren pas mo buka email ada artikel ini

http://id.berita.yahoo.com/mengapa-wa...

pas banget deh ma ni buku :p
-------------------------
pinjem bu dosennya pacal si pacal, tetangganya bu guru :)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Aveline Agrippina.
Author 3 books69 followers
March 19, 2011
Bahwa cinta akan membawamu kembali
meski kau didera oleh masa lalu
meski kau ditikam oleh cerita lama
meski kau disayat oleh luka lama

Rumah adalah tempatmu kembali
meski dunia menolakmu
meski hatimu remuk redam
meski kau sendirian

Rumah akan menerimamu kembali
seperti cinta yang bisa mengobati
akan ketiadaannya, akan keberadaannya



Mari membaca cinta, dekat dan sentuh.





Jakarta, 19 Maret 2011 | 8.51


--- ini memang resensi, bukan puisi. Hahaha...
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews297 followers
July 20, 2012
Bagaimana jika kau bertemu mantan suamimu yg dulu telah menyakitimu dan menyalahkanmu akan kegagalan rumah tangga kalian, selingkuh dan menghamilinya? Apakah ada kata maaf untuknya?. Setelah 5 tahun bercerai, ditinggal istri barunya Elsa selamanya setelah melahirkan Kirana, dipecat, Rayhan pergi ke Jogja untuk memulai kehidupan baru dengan gadis kecilnya. Tanpa disangka- sangka dia malah bertemu "gadis taksinya". Dan dia bertekat untuk memperbaiki kesalahanya. Aku suka hubungan Rayhan dg anaknya Kirana, manis. Kirana lucu sekali. Kekecewaan Amira juga tergambar jelas disini, sakit, sedih karena dikhianati oleh orang yang sangat dicintainya. Cuplikan tiap lagu di tiap bab juga mendukung kisahnya. Ceritanya juga romantis :), dilihat dr salah satu pengarang favorit penulis adlh pengarang HR, Sefry tidak takut menggungkapkan adegan romantis itu. Quote favoritku adalah "kamu memang sederhana, tapi kamu istimewa".
Profile Image for Nike Andaru.
1,637 reviews111 followers
February 10, 2011
Coming Home. Kembali ke rumah.
Lagi-lagi Sefryana Khairil menelurkan novel bertema pernikahan.
Ini novel ketiganya yang bertema sama, setelah Dongeng Semusim, Rindu dan kali ini Coming Home.
Saya acungi jempol untuk designer cover Gagas Media, asli deh desain sampul banyak buku Gagas menjadi begitu indah dan baik sekali diinterpretasikan, sesuai dengan judul.

Kali ini bercerita tentang Rayhan yang menjadi single parent untuk anak perempuannya, Kirana (Nana). Setelah menceraikan istri pertamanya, Amira dan kematian istri keduanya yang adalah ibunya Nana, Rayhan kembali ke Jogja. Takdir mempertemukannya kembali dengan Amira, sang mantan istri.

Ceritanya memang sederhana. Tapi cerita seperti ini yang dibawa Sefry dalam 3 novel terakhirnya. Setelah 2 novel sebelumnya, sungguh saya berharap Sefry bisa menulis buku dengan tema berbeda, atau paling tidak ada yang baru dengan penokohan atau cerita yang lebih kompleks. Jujur saja, saya merasa cerita seperti ini menjadi terlalu datar, mudah ditebak.

Memang, terkadang masalah sebuah keluarga apalagi pasangan, hanya ada pada pasangan tersebut, ya antara si suami dan si istri. Hal yang sepertinya sepela, bisa menjadi luas, apalagi ini soal hati, perasaan diantara keduanya. Tapi, seandainya novel ini dibuat sebuah film pendek, mungkin yang ada hanya adegan 2 orang itu saja, yang laen benar-benar terlihat tidak ada gunanya, figuran biasa.

Karena hanya bercerita pada kedua insan itu saja, terlihat sekali kurangnya dialog, lebih banyak deskripsi dan lamunan dari masa lalu Rayhan dan Amira. Namun, saya harus mengakui Sefry banyak menggunakan banyak kalimat yang menyentuh dan pas banget jadi quote :) Detil deskripsi dalam novel ini pun tergambar dengan baik, sehingga pembaca mudah sekali membayangkannya dan terasa sekali setting ceritanya.

Yah, semoga di novel selanjutnya Sefry bisa melebarkan lagi ceritanya walau masih dalam tema yang sama sehingga ceritanya lebih berwarna dan terasa konfliknya.
Profile Image for Diego Christian.
Author 5 books127 followers
March 31, 2012
Amira dan Rayhan bertemu kembali setelah lima tahun perceraian mereka di Jogja, tempat Amira kini mengasingkan hati dan hidupnya dari rasa sakit yang tak tertahankan. Semuanya tidak lagi sama ketika mereka kembali bertemu, ditambah dengan hadirnya Nana, buah hati Rayhan dengan Elsa, istri Rayhan setelah ia resmi bercerai dengan Amira.

Amira dan Rayhan bermain dengan teka-teki hati yang mereka buat sendiri, sampai terkadang melibatkan Nana ke dalam hidup Amira dan Rayhan. Nana, juga kebetulan merupakan murid di TK tempat Amira mengajar. Ketika semuanya menjadi semakin dalam dan sulit, Amira dan Rayhan sama-sama dihadapkan pada sebuah pertanyaan yang menjadi ujian sulit bagi masa depan mereka berdua. Bisakah mereka berdua menjawab pertanyaan tersebut? Terus berjuang atau menyerahkah Amira terhadap rasa sakit yang ditorehkan Rayhan di masa lalu? Mampukah Rayhan membuat Amira percaya bahwa ternyata wanita yang dicintainya hanya Amira di dalam hidupnya?

Membaca novel ini seperti mengurai jawaban dari pertanyaan masa kecil saya: bisakah sepasang manusia kembali mengucap janji ketika mereka sendiri yang mengakhirinya? Jawabannya: bisa.

Tata bahasa yang rapi dan indah tidak bisa dipungkiri karena latar belakang Sefryana sebagai mahasiswi Sastra Indonesia di salah satu universitas negeri di Jakarta. Premisnya sederhana, namun Sefryana mampu mengurai emosi dengan untaian kata-kata yang terus mengajak kita mengalir dalam cerita yang dibuatnya.
Profile Image for Ladyna  Clarence.
15 reviews1 follower
November 23, 2023
Aku telat kenal novel ini, ternyata release waktu umurku masih 16 tahun dan duduk di kelas 1 SMA. Waktu itu aku masih keasikan baca ulang novel karya Kak Primadonna Angela yg "Kotak Mimpi" tahun 2010, sampai lupa ada novel yg ga kalah bagus juga. Bisa dikatakan aku baru tau novel ini karena lagi asik cari2 novel yg ada di Google Play Store.

Bela2in purchase dan baca seharian sampai selesai. Dan, aku suka bgt sama novel ini! Jujur, Prologue atau Part 1-nya sangat menarik perhatianku pada tokoh Rayhan dan Kirana, anak semata wayangnya. Gatau knp aku bener2 penasaran sama sosok Rayhan ini.
Sampai akhirnya, aku tau siapa sosok Rayhan yg tadinya buat aku tertarik sampai hadirnya tokoh Amira.

Jujur, aku benci perselingkuhan. Aku ga pernah suka baca cerita atau nonton film/series/sinetron/drama yg ada kaitannya sama perselingkuhan. Tapi, untuk novel ini dan novel "Remember When" karya Kak Wina Effendi jadi pengecualian.

Novel ini layak dikasih bintang 5 karena menurutku memang inilah pahit dan manisnya pernikahan. Suka gasuka, terima ga terima, memang akan ada pasangan yg kembali menyatu dan rujuk. Walaupun, salah satunya sempat menghancurkan pernikahan itu AKIBAT PENGHIANAT YANG DIBUAT ALIAS BERSELINGKUH.

Kalo boleh pilih, lebih baik Amira dan Rayhan jgn lagi menyatu tapi karena mereka masih saling mencintai dan saling membutuhkan, itu yg buat mereka harus rujuk. Harus pake alasan apalagi untuk bersikeras ga rujuk? Lain hal kalo rasa cintanya Amira udh mati. Mungkin penulis juga ogah kali ya nyatuin mereka. Hahaha!

Ray merasa bersalah dan masih butuh Mira untuk menemani sisa hidup dia dan juga menjadi sosok ibu untuk Kirana, yg merupakan hasil perselingkuhan antara Ray dan Elsa. Kehadiran Kirana pun juga kayak membangkitkan keinginan Amira yg dulu, yaitu punya anak. Kemarahan dan ego Amira luntur karena dia mendadak sayang sama Ray. Terlepas Kirana itu hasil perselingkuhan Rayhan dan Elsa.

Jujur, aku suka proses di mana Amira mau menerima sedikit kedekatan dia dengan Rayhan. Ya, kasarnya itu cukup buat nampar si Rayhan. Gmn rasanya ketika wanita yg pernah dia cintai dan dia takhlukan, akhirnya susah lagi buat digaet? Ngulang kan dari awal? Capek kan? Hahaha.

Yg aku salut, ga sedikit jumlah penolakan Amira untuk Rayhan. Bener2 bagus pendirian Amira ini. Walaupun, pada akhirnya dia sebagai wanita ya bisa "meleyot" juga lah hatinya.

Sayangnya karena keegoisan Rayhan yg belum mau punya anak saat masih jadi suami Amira, di situ lah start hubungan mereka kurang baik. Amira jadi ngambek dan sempat nyuekkin Rayhan. Eh, Rayhan malah balik kesel dan cari pelampiasan lewat Elsa. Bknnya intropeksi lah ya.

Kalo aku boleh nilai dari POV aku, sebenernya Amira dan Rayhan ini pasangan paling romantis sih. Chemistry mereka bagus dan seharusnya bisa jadi pasangan yg awet tanpa terpecah belah. Seharusnya... Sayangnya...... Tidak.

Dari flashback aja, ada beberapa kali narasi Amira sama Rayhan ini suka bgt ciuman. Bahkan, ada Amira lagi mengenang bagaimana Ray "menyetubuhi" dia.

Dari situ aku jadi punya pemikiran, "Lah, berarti sebenernya mereka ini emang pasangan yg saling mencintai loh.
Problem mereka tuh bkn tiba2 jadi saling bosan, lalu Rayhan selingkuh. Tapi, konflik datang benar2 bermula dari Rayhan yg emang belum mau punya anak, sedangkan Amira udh pengen punya anak.

Udh gitu, sering Ray pake kondom setiap berhubungan intim sama Amira demi mencegah kehamilan." Gitu loh di pikiranku.

Ya, gmn Amira ga sakit hati ya? Istri udh pengen hamil kok ditahan2 dengan alasan yg gabisa diterima? Aku jadi Amira juga marah lah. Giliran istri gamau punya anak, pihak suami ngamuk2 juga. Kan serba salah...

Konflik ini ga akan jadi cerita, ya ga akan terjadi kalo mereka bisa bahas baik2 tapi keduanya keburu emosi. Pihak suaminya malah selingkuh. Pihak istrinya udh keburu cuek sebelum tau suaminya selingkuh.

Dalam problem ini, aku jadi ngerti knp penulisnya bikin cerita semanis ini tentang dua pasangan yg terpisah karena kesalahan fatal dari salah satunya. Setelah itu kembali dipertemukan di kota yg berbeda. Dari sini kita sebagai pembaca jadi sama2 belajar, bahwa menikah itu bkn hanya sekedar cinta, persiapan lewat material atau sekedar ingin hidup bersama. Menikah itu juga sama artinya dengan memiliki KEHIDUPAN BARU + siap2 membangun keluarga baru.

Komunikasi juga penting pake bgt. Bkn cuma sekedar cinta2an aja. Selain itu, apapun alasannya, perselingkuhan tidak bisa dibenarkan. Tuhan Maha Adil kok. Di cerita ini, aku sebagai pembaca udh dikasih tau betapa menderitanya Ray setelah kematian Elsa.
Akhirnya apa? Pusing sendiri dia ngurusin Kirana. Dipecat pula dari pekerjaan, karena stress akan kematian Elsa.

Amira malah sibuk sama kehidupan barunya di Jogja. Jadi, ya keliatan kalo Rayhan itu udh kena hukuman dan kesannya .... Tuhan masih mau kasih kesempatan ke dia gitu loh. Agar dia bisa merendah, mengaku salah, dan mau berdamai sama Amira.

Istilah kasarnya, emang siapa yg mau jadi istri Rayhan setelah menikah 2x dan berpisah 2x? Sudah kehilangan pekerjaan, badan jadi kurus ga kerawat (berdasarkan narasi), dan harus ngurus anak perempuan pula. Kalo Amira mah setidaknya masih ada yg mau deketin dia, walaupun dia memilih menutup hati. Dari narasi pun Amira masih terlihat cantik, tandanya dia mau bangkit dari keterpurukan. Rayhan pun mengakui itu.

So, menurutku penyelesain novel di sini udh adil bgt. Udh sebagaimana sebaiknya. Toh, sama2 masih cinta kan? Sama2 masih membutuhkan toh? Masih sama2 diberi kesempatan bertemu kan? Ya sudah. Kalo udh ada takdir seperti itu, knp harus kabur? Lain hal ya, sekali lagi, lain hal kalo penulis bikin Amira udh ga cinta lagi. Bebas aja buat penulis ga nyatuin Rayhan dan Amira lagi.

Novel ini makin menyadarkan aku soal pernikahan yg gabisa dianggap sekedar menikah buat bahagia aja. Menikah itu tandanya udh siap menderita dan bahagia. HAHAHA
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Nuning Indani.
140 reviews9 followers
March 7, 2011
rasanya sakit, pasti saat bertemu dengan mantan suami yg dulu diceraikan karena berselingkuh.
lebih sakit lagi, saat anak hasil perselingkuhan itu menjadi murid di TK tempat dia mengajar.
dan keadaan makin aneh, saat ia menyadari kalau ia ternyata menyayangi anak itu..dan masih mencintai mantan suaminya...
Profile Image for Rara Purnomo.
283 reviews28 followers
October 13, 2013
Yaaaayyyy, akhirnya bisa baca buku ini setelah nunggu seminggu. Dan aku sama sekali nggak kecewa.

Penasaran sama buku ini semenjak baca Sweet Nothing, yang menurutku *Menurutku lho ya* mengecewakan. Aslinya, aku ragu juga mau beli buku ini, secara aku baru pertama baca karya Sefryana udah langsung main nggak suka aja. Tapi, saking penasarannya, yaudah, ngalah deh sama sisi hati yang empet sama Sweet Nothing.

Selingkuh.
Kapan hari baru aja ngomongin soal selingkuh sama "Temen lama, tapi nggak pernah ketemu muka, meskipun dia tetangga" via BBM hahahaha, ribet banget.
Dia ternyata cowok yang lumayan baik. Meskipun suatu waktu dalam percakapan kami, dengan kurangajarnya dia menuturkan bahwa "Ya, gue pernah selingkuh. Dan hebatnya nggak pernah ketahuan" dengan nada.... bangga?? Nggak ayal, langsung deh aku maki-maki. Tapi... dia bilang, sekarang udah insyaf. Selingkuh itu nggak ada enak-enaknya. Yang ada dia ngerasa berdosa. Pria sejati nggak akan pernah selingkuh, well, in his case, Nggak akan pernah nyoba selingkuh lagi.

Aku nggak pernah suka dengan apa yang disebut selingkuh ini. Yang fair ajalah... Kalau udah nggak suka ya putus. Nggak perlu kan nyakitin pasangan kita dengan hal semacam ini?
Dan... temen-temenku juga berkutat dengan urusan perselingkuhan. Ngeliat aja nggak tega. Yang di sini udah setia, eh, yang di sana enak-enakan saling raba sama orang lain. Kurang ajar banget nggak sih itu? *Malah curcol*

Aku sama sekali nggak bisa ngebayangin jadi Amira. Udah ditinggal selingkuh, eh, si Rayhan juga ternyata lebih milih selingkuhannya. Meskipun alasan Rayhan karena si Elsa hamil sih... Tapi tetep aja, rasanya nyakitin banget kalau tahu orang yang kita cintai itu ngebiarin kita pergi agar dia bisa bersanding dengan orang lain. hiks.... :'(

Sayang aja ya, karakter Elsa kurang diekspos. Jadi bingung kan seberapa bitchy kelakuan si Elsa ini. Kalau dia nyebelin banget kan aku bisa langsung benci, tapi kalau dia baik mungkin emang pantas buat diampuni. Tapi.... Perempuan bener mana sih yang mau selingkuh sama Pria yang udah jelas-jelas punya istri?! . Yasudah. Masukin aja Elsa ke rak Cewek nggak bener yang undetected seberapa bitchy tingkahnya.

Cukup kasian juga sama Rayhan yang berusaha buat dapat maaf dari Amira. But, he deserved that!

Aku emang bukan tipe orang yang bisa menerima perselingkuhan, apapun alasannya. Entah masuk akal apa nggak alasan itu. Tapi aku selalu setuju dengan kesempatan kedua. Orang bisa aja khilaf. Manusia kan udah tempatnya kesalahan. Kesempatan kedua itu nggak hanya memberi maaf untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri. Meskipun kepercayaan mungkin nggak bisa utuh seperti sedia kala.

Tapi... Maafin orang lain itu emang susah banget. Meskipun udah ngomong ngalor ngidul dan setuju sama kesempatan kedua, aku rada-rada sulit ngebayangin ngasih kesempatan lain buat penghianatan.

Bukunya bagus dan enak dibaca. 3,5 stars aku hadiahkan buat buku ini.

Profile Image for Novee.
282 reviews35 followers
March 25, 2011
Tertarik beli novel ini karena temanya yang lain dr novel sejenis, terus covernya cantik dan enak di elus2.. hehe

Ceritany cukup menarik.
Amira, seorang guru TK yang bertemu kembali dg mantan suaminya yg skrg menjadi Ayah dari murid Amira. Awalnya Amira masih benci banget sama Rayhan, mantanny itu. tp lama kelamaan, hubungan mereka berkembang kembali. Amira menyadari dia masih sangat mencintai Rayhan. tp rasa sakit krn perkhianatan Rayhan dulu masih membekas banget.

Sementara Rayhan sangat menyesali perbuatanny dulu, yang udah melukai Amira sedemikian dalam. dia jg menyadari Amira lah yang paling dicintai & dibutuhkanny. Rayhan berusaha sekuat tenaga utk menyakinkan & memiliki Amira kembali. Tp akhirnya dia menyadari mencintai seseorang berarti belajar utk merelakannya pergi jika itu keinginanny.

Amira, yang menolak Rayhan krn takut terluka kembali, menyadari setelah Rayhan menghilang lagi dr kehidupannya utk kedua kalinya (kali ini atas permintaan Amira sendiri) dia tetep saja terluka.

Aku cukup enjoy baca novel ini. sempat terharu jg. dan cuplikan lirik lagu di setiap bab jg bagus dan ngena banget dg isinya. :)
pastinya kapan2 mau reread lagi. :):)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Dina.
215 reviews10 followers
August 13, 2012
Dimulai dengan kedatangan Rayhan & Kirana -putrinya- di Yogyakarta. Dan tanpa terduga, takdir mempertemukan kembali Rayhan dengan Amira -mantan istrinya- saat Rayhan mengantar kirana ke TK barunya, yang ternyata tempat Amira mengajar.

Rayhan berpisah dengan Amira karena Rayhan menghamili wanita lain -Elsa- dan Rayhan memutuskan untuk bercerai dengan Amira. Karena Rayhan merasa bersalah dengan Amira Rayhan pun mencoba minta maaf sama Amira. Tapi Amira masih sakit hati dan nggak mau memaafkan Rayhan.

Sampai kemudian Amira yang juga masih cinta sama Rayhan melunak, dia jadi sayang sama Kirana dan nggak cuekin Rayhan lagi. Tapi waktu Rayhan minta Amira nikah lagi sama Rayhan, Amira bimbang karena takut sakit hati lagi kayak dulu. Berpisah sementara deh mereka (nyuesek poll sampe nangis bombay tengah malem. HAHA) karena Rayhan memutuskan kembali ke Jakarta.

Lima bulan kemudian... Amira ternyata tetep nggak bahagia. Amira nyusul Rayhan ke Jakarta dan YEAY! Mereka nikah lagi deh! Muehehehe :)
Profile Image for Adri Christy.
87 reviews
September 9, 2011
Satu hal yg aQ pelajari dari novel ini,,,

Bahwa takdir itu adalah kuasa Tuhan dan tidak ada seorang manusia pun yang tahu seperti apa masa depan itu. Sebagai manusia kita dihadapkan pada banyak pilihan yang telah diarahkanNya untuk menuju kepada takdir kita. Hanya tinggal manusia yang memutuskan ingin menuju ke arah yang mana, karena setiap arah itu menuju ke takdir yang sudah ditentukan olehNya dan terkadang kita tidak bisa mellihat maupun merasakan bahwa semua takdir Sang Kuasa adalah yang terindah dan mempunyai beribu makna di masa depan. Karena itu jangan pernah menyesali apa yang ada di masa yang lalu berlarut-larut karena yang ada adalah masa depan kita sebagai manusia ^__^
Profile Image for Feby.
Author 3 books19 followers
March 31, 2011
Coming home.... Saya rasa judul ini yang membuat saya tergerak membeli buku Sefryana ini. Untuk kali pertamanya lho.. ;)
Inti temanya ya... Memaafkan. Dari judul saja sudah menggambarkan seluruh isi buku ini. Konflik batin yang digambarkan pengarang cukup terasa, ditambah dengan kilasan-kilasan kenangan lama, shingga pembaca ikut merasakan apa yang dirasakan masing-masing tokohnya, seperti rasa bersalah Ray dan sakit hati Mira.
Alurnya pun terasa natural, tidak terburu-buru. Dirunut dan dibukakan satu per satu proses memaafkan itu.
Profile Image for Aya Murning.
162 reviews22 followers
September 9, 2012
baiklah, saya katakan lagi kalo saya memang suka cerita yg bawa2 anak. pokoknya yg ada anaknya saya suka deh.

saya suka sang author ngasih cuplikan2 flashback mereka yg bikin geregetan waktu masih menjalani pernikahan pertama.
saya suka konfliknya, walaupun diawali karena hal selingkuh tapi alasan lelaki itu untuk berselingkuh cukup masuk akal, bukan semata2 karena nafsu.
saya suka bagian unpredictable di flashback nya waktu lelaki itu justru lebih memilih hidup bersama selingkuhannya dibanding istrinya.
sayangnya, lagi2 plotnya mudah ditebak hehehe.
Profile Image for Dania Andika.
5 reviews
February 3, 2011
Pas baca Rindu emg kerasa kekuatan penulis ini nih ada dikata-katanya. Gimana ya? Kata-katanya biasa tapi daleeem banget. Coming Home juga gitu penuh dengan kata-kata daleeem tapi alurnya lebih enak dinikmati dibandingkan Rindu yg kerasa buru-buru banget. Aku suka tokoh Rayhan. Awalnya ngeseliiin abis tapi akhirnya so sweeeet banget. Aku jd bisa maklumin kalau semua orang juga punya salah.
1 review1 follower
March 26, 2011
suka banget dgn alur ceritanya,gak ngebosenin,gak bikin saya pgn loncat2 halaman krn bosan... ending yg menyentuh...
"jika mencintaimu berarti harus melepasmu pergi....aku... aku siap" kata2 rayhan yg bikin mata berkaca-kaca
Profile Image for Ayu Prameswary.
Author 19 books65 followers
March 7, 2011
3.7
---------
Sefry banget deh kalimat-kalimatnya *lagi nggak mood mereview* :P. Andaikan endingnya jenis favoritku, pasti kutambahin 0.3 lagi deh Sef *subjektif banget* :p

Profile Image for Retha Aryudhanti.
253 reviews17 followers
June 27, 2012
KEREN PARAAAAAAHHH!!!!
bnyk quotes2 yg bagus bangeeeet!!
pokoknya 4 jempol buat Sefryana Khairil!
ditunggu bukunya lg stlh Sweet Nothings :))
Profile Image for summerreads ✨.
110 reviews
September 24, 2023
12 tahun sejak pertama kali di-review banyak orang, akhirnya membaca buku ini karena kemarin lewat-lewat di salah satu platform daring.

Seperti ciri khas buku-buku Gagas pada umumnya, Coming Home hadir dengan cerita dewasa-muda yang apik. Penulisannya rapi dan enak dibaca, konfliknya seru, covernya bagus, dan nyaris 300 halaman dalam sehari tidak terasa ketika dibaca.

Coming Home bercerita tentang Amira, seorang guru TK di Yogyakarta. Pertemuannya kembali dengan Rayhan —mantan suaminya, dalam keadaan yang berbeda sejak 5 tahun mereka berpisah, akhirnya membawa cerita baru dalam kehidupannya. Rayhan datang bersama Kirana, anak perempuannya, dan kehidupan mereka yang amat berantakan.

Aku suka bagaimana penulis membuat tokoh-tokoh ceritanya dengan baik, tampak sangat manusiawi dan tidak too good to be true.
Profile Image for Yunita Taman.
291 reviews13 followers
August 4, 2017
Ini ceritanya super mellow dan sedih. Jadi ikut merasakan dilema si tokoh utama yang beban antara perasaan dan sakit hati akibat pengkhianatan di masa lalu.
2 reviews
November 13, 2018
I would recommend to my class
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Pinkyvyn.
2 reviews1 follower
December 13, 2023
Baca novel ini, ngingetin tentang harta, tahta, wanita. Lalu sepanjang baca novel ini, aku ngga bisa berhenti membatin dalam hati “kenapa ga dari dulu woyy rayhannn”. Ya begitulah banyak gejolak dihati mau lanjut baca atau ngga, tapi akhirnya selesai juga. Karena tema novel ini bagiku sangat sangat berat.
Profile Image for Irda Dewi Puspita.
13 reviews
October 11, 2012
Sebuah novel bertema tentang cinta dan kehidupan pernikahan. Bercerita tentang Rayhan dan Amira, pasangan suami istri muda yang bercerai karena perselingkuhan yang dilakukan Rayhan dengan rekan sekantornya, Elsa. Baru beberapa tahun menikah, dengan meninggalkan anaknya, Kirana, yang masih kecil, Elsa meninggal dunia dan menjadi salah satu alasan Rayhan kembali ke kampung halamannya, Jogjakarta. Di kota gudeg ini lah takdir mempertemukannya kembali dengan Amira, mantan istrinya.

Sebenarnya tiap chapter dalam novel ini melulu bercerita tentang perasaan Rayhan dan Amira. Amira dengan perasaan dendam, sakit hati, trauma dan apapun sebutan untuk rasa ga enak yang ditimbulin akibat pengkhianatan suami dan Rayhan dengan perasaan bersalah yang teramat dalamnya kepada Amira, sehingga ceritanya berasa "monokrom". Bahkan menurutku niy, kalo cerita di novel ini difilmkan, sepertinya sang penulis cerita harus pinter-pinter buat skenarionya supaya ceritanya ga terkesan monoton karena kalo ga, hanya "gambarnya" Rayhan dan Amira sajalah yang bakalan muncul hampir di setiap scenenya :p Tapi, walopun begitu, aku tetep suka dengan novelnya. Mungkin karena tema novelnya, quote2 yang ada di setiap awal chapternya, atau karena akhir kisahnya yang bahagia.

Dari novel ini aku belajar lagi kalo komunikasi yang baik itu penting banget loh dalam suatu hubungan, termasuk hubungan pernikahan, seperti yang dialami tokoh di novel ini yaitu Rayhan dan Amira yang merupakan pasangan beda profesi. Perbedaan profesi ngebuat mereka berada dalam lingkungan kerja. Beda lingkungan kerja, beda pula lingkungan pertemanan dan akhirnya kalo ga ada komunikasi yang baik dengan pasangannya, pasangan akan merasa lebih nyaman dengan teman yang seprofesi atau yang berada dalam lingkungan pertemanan yang sama. Merasa nyaman dengan lawan jenis yang bukan pasangan kita, itulah cikal bakal dari perselingkuhan Rayhan dalam novel ini, menurutku. Hmm... meski begitu, komunikasi yang baik, hukumnya bukan hanya wajib bagi pasangan yang beda profesi doang loh yaa, tapi bagi semua pasangan.... atas nama cintaaaa.... *Uhuuuy* :D
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
July 5, 2011
Coming Home berkisah tentang sepasang mantan suami-istri: Rayhan dan Amira, yang dipertemukan kembali oleh takdir setelah bercerai selama 5 tahun. Ikatan pernikahan mereka hancur ketika Rayhan menghamili wanita lain dan memutuskan untuk bercerai dengan Amira. Tanpa diduga, wanita tersebut meninggal setelah melahirkan anak mereka, Kirana. Keadaan Rayhan menjadi kacau-balau karena harus merawat Kirana sendirian, sehingga pekerjaannya berantakan dan ia harus dipecat.

Rayhan memutuskan untuk memulai semuanya dari awal dengan pindah ke Yogyakarta. Tak disangkanya, disana ia dipertemukan kembali dengan Amira, mantan istrinya, di TK tempat Kirana bersekolah. Tentu saja Amira sangat terkejut dan terpukul karena luka lamanya seperti terbuka kembali. Namun berbagai kejadian yang terjadi antara Rayhan dan Amira seolah dirancang oleh takdir. Keduanya kembali menjadi lebih dekat, terlebih karena Kirana. Perlahan-lahan, perasaan cinta mereka kembali muncul ke permukaan. Rayhan ingin mencoba semuanya lagi dari awal, tetapi apakah Amira bisa memaafkan kesalahan lelaki itu? Amira pun sebenarnya juga sangat mencintai Rayhan, namun rasa takutnya akan dilukai lagi membuatnya tidak berani mencoba.

--
Buku ini sangat menarik dan menghibur untukku; selain dari segi plot yang berkembang dengan cepat dan tidak membosankan, aku sangat menyukai karakter-karakter dalam cerita ini. Aku hampir-hampir tidak bisa berhenti membaca saking serunya dan saking penasarannya dengan apa yang akan terjadi pada Rayhan dan Amira. Perasaan-perasaan yang ditampilkan dalam cerita ini terasa begitu nyata dan realistis, sehingga terkadang jadi ikut emosional juga. Aku juga terkadang membayangkan berada dalam posisi Amira yang cukup sulit karena sudah dilukai begitu dalam oleh Rayhan. Tetapi penyelesaian masalah sangat bagus sekali dan tidak mengecewakan :):)

Really love this book! Really entertaining! ;)
Berencana untuk membaca buku karangan Sefryana Khairil yang lain ;) semoga sebagus yang ini :)
Profile Image for Retnadi Nur'aini.
Author 8 books3 followers
April 22, 2011
“Tidak selamanya hidup berputar satu arah.” (halaman 23)

Demikian pula dengan hidup dua tokoh utama dalam novel ini: Rayhan Prasetyo dan Amira Fikria. Menikah selama tiga tahun, pasangan ini memutuskan bercerai karena Rayhan berselingkuh.

Mencoba meneruskan hidup, Amira bekerja sebagai guru TK di Yogyakarta. Sementara Rayhan menikahi sang wanita ke dua—Elsa—dan memiliki buah hati bernama Raisa Kirana.

Takdir berkata lain. Elsa meninggal karena sakit, dan Rayhan memutuskan kembali ke Yogyakarta bersama Kirana.

Akankah takdir juga membawa cinta kembali pulang ke sarang?



Periskop Hati

Konflik batin kedua tokoh dalam novel ini bisa terjadi pada siapapun. Keraguan Amira untuk kembali mempercayai Rayhan, ketidakpercayaan diri Rayhan untuk tak lagi menyakiti Amira, kegalauan Amira untuk menyayangi Kirana, sampai kebimbangan mereka untuk menetapkan keputusan.

Dengan menggunakan periskop hati, penulis menggali secara mendalam emosi dan konflik batin ini. Setiap emosi tokoh terasa nyata, dan dekat dengan pembaca. Didukung dengan sisipan lirik lagu yang pas pada setiap awal bab.



Keselarasan Konsep

Tak hanya dikemas dengan tata letak yang manis, ruh desain sampul Coming Home juga selaras dengan isi dan alur novel ini. Betapa ‘coming home’ divisualisasikan dengan sarang burung yang kosong di sampul depan, dan terisinya sarang tersebut dengan sebentuk rumah pada sampul belakang.

Keselarasan yang juga bisa ditemui pada setiap kutipan di awal dan tengah bab, juga sejumlah alur flash back saat Rayhan dan Amira mengenang pernikahan mereka.

Dan tentu saja, puisi. Seperti puisi di halaman 314.

“Aku menemukanmu,

saat rintik hujan berhenti

mengubah rona semestamu

dalam isyarat sunyi

Dan aku menemukanmu

di sini.”


***
Profile Image for Viktoria.
135 reviews1 follower
December 2, 2011
Sweet cover. Lagi-lagi, GagasMedia membuat saya berdecak kagum.
Di cover depan ada gambar sarang burung yang kosong dan sedikit berantakan, sementara di bagian paperback ada gambar sarang burung telah tertata rapi dan ada rumah di dalamnya. Benar-benar menggambarkan rumah tangga yang hancur dan terjalin kembali.

Permainan emosi benar-benar ditonjolkan di sini. Mereka terjebak dalam perasaan yang sama, tapi masing-masing ragu mengakui dan mempercayainya. Amira yang masih takut dikhianati, dan Rayhan yang dengan rasa bersalahnya masih menyembunyikan kerinduannya pada Amira. Kebimbangan Amira, rasa bersalah Rayhan yang semakin memuncak, rasa sayang Amira pada Nana, dan kerinduan Rayhan akan Amira di sisinya.

Masalahnya sudah terlihat, inti cerita sudah bisa ditebak, jadi yang dipaparkan adalah bagaimana mencapai solusi untuk menyelesaikan masalah tanpa menjadikannya cerita yang biasa-biasa saja. Dan, menurut saya, Sefryana Khairil berhasil. Saya turut merasakan bagaimana dalamnya rasa bersalah Rayhan, betapa kalutnya hati Amira, dan betapa dalamnya cinta mereka berdua sebenarnya.

Dan—oh ya, setting tempat! Settingya berganti dengan cepat. Kadang ada 2 halaman yang menceritakan 2 kejadian yang terjadi singkat. Kadang hanya untuk menggambarkan perasaan masing-masing tokoh, membuat saya kadang agak rancu dengan latar waktu dan tempatnya.

Satu lagi... satu per satu potongan-potongan memori masa lalu Amira & Rayhan ketika mereka masih menikah bermunculan dan menguak ke permukaan seiring dengan pertemuan kedua mereka.

Good :)
Profile Image for Masniaty.
60 reviews
June 18, 2013
"karena aku percaya, tak pernah ada kata yg salah utk cinta."

Amira, seorang janda yg masih menyimpan luka masa lalu, tiba2 harus menahan sakit dan cinta sekaligus karena Rayhan, mantan suami yg menceraikannya karena berselingkuh dgn perempuan lain datang kembali ke kota tempat tinggalnya membawa anaknya bernama Kirana yg bersekolah di tempat Amira mengajar sebagai guru tk.

Rasa benci pada Kirana awalnya sempat melanda hati Amira, ya wajarlah, secara itu anak dri org yg telah mengkhianatinya kan, tpi lama2 Amira pun mulai menyukai Kirana. Itu mungkin karena seringnya mereka, Kirana dan Ayahnya, Rayhan, membawa serta Amira dalam kesehariannya. Amira meskipun ingin menolak atas dasar rasa sakit hati, toh akhirnya selalu kalah oleh rasa masih mencintai yg sangat kuat tadi.

Kedatangan Rayhan pun sebenarnya kembali ke kota itu, memang dengan sengaja mencari Amira, ingin mengajaknya kembali merajut rumah tangga seperti dulu.

Bintang tiga utk cerita yg sebenarnya sederhana dan gak pake mikir ini. Kalau aku jadi Amira pun, demi cinta dan cinta yg teramat sangat, gak ada salahnya lah menerima kembali Rayhan yg pernah mengkhianatinya karena khilaf alias tdk sengaja itu. Hehehe.... Katanya, cinta itu, selain saling memberi dan menerima, juga harus saling memaafkan.....

"dan juga ketika seseorang tahu tempat di mana dirinya merasa bahagia, sesulit apapun, asalkan bisa terus berada di tempat itu, pasti akan dilakukannya."

"namun jika mencintai adalah sebuah kesalahan, ia tdk tau perasaan seperti apa yg menjadi pembenarannya."
Profile Image for Ratih Widiastuti B.
62 reviews10 followers
June 2, 2012
Bukan buku karya terbaik Sefryana Khairil tetapi Buku yang bagus untuk dibaca. Khususnya untuk pasangan yang ingin segera menikah. Cerita yang tidak biasa, menarik, lebih berbobot dari "Dongeng Semusim". Lebih banyak konflik yang jarang ditemukan di buku lain. Ada beberapa adegan yang terkesan membosankan, tetapi tidak banyak. Ada beberapa adegan yang berputar-putar, tidak to the point. Kesimpulannya buku ini bagus untuk dijadikan bacaan para wanita dewasa atau lelaki dewasa.

Novel ini menceritakan Amira yang sudah bercerai dengan Rayhan 5 tahun yang lalu. Mereka bercerai di karenakan, Rayhan menghamili wanita lain yaitu rekan kerjanya sendiri. Setelah mereka bercerai Rayhan menikahi Elsa, wanita yang dia hamili. Pernikahan mereka hanya berlangsung 6 bulan, dimana setelah anak mereka lahir, Elsa meninggal dunia. Rayhan harus mengurus anaknya sendiri selama 5 tahun. Karir Rayhan yang sudah dia bangun, hancur seketika. Rayhan di pecat dan pindah ke Yogyakarta dan memulai hidup baru bersama Kirana. Di Jogja dia bertemu dengan mantan istrinya yaitu Amira. Amira menjadi guru TK di tempat Kirana sekolah. Amira setelah bercerai dari Rayhan pindah ke Jogjakarta dan memulai hidup baru disini.

Banyak pelajaran yang bisa di ambil dari buku ini, khususnya masalah memaafkan seseorang, seberat apapun orang tersebut berbuat salah kepada kita. Dan yang paling penting di buku ini juga mengajarkan untuk jujur dengan diri sendiri dan orang lain.
Displaying 1 - 30 of 75 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.