Jump to ratings and reviews
Rate this book

Tafsir Al-Azhar #27

Tafsir Al-Azhar Juz XXVII

Rate this book

Paperback

4 people are currently reading
48 people want to read

About the author

Hamka

111 books1,087 followers
Haji Abdul Malik Karim Amrullah, known as Hamka (born in Maninjau, West Sumatra February 17, 1908 - July 24, 1981) was a prominent Indonesian author, ulema and politician. His father, syekh Abdul Karim Amrullah, known as Haji Rasul, led and inspired the reform movement in Sumatra. In 1970's, Hamka was the leader of Majelis Ulama Indonesia, the biggest Muslim organizations in Indonesia beside Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah. In the Dutch colonial era, Hamka was the chief editor of Indonesian magazines, such as Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, and Gema Islam.

(source : wikipedia)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
8 (88%)
4 stars
1 (11%)
3 stars
0 (0%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 2 of 2 reviews
Profile Image for Najihah.
49 reviews46 followers
October 29, 2025
Tafsir Al-Azhar Juzuk 27 oleh Buya HAMKA mengandungi tujuh surah yakni Az-Zaariyat; at-Tur; an-Najm; al-Qamar; ar-Rahman; al-Waqi'ah; dan al-Hadid. Hanya surah al-Hadid diturunkan di Madinah. Yang lain semuanya diwahyukan di Mekah. 

Surah az-Zaariyat memperkatakan tentang keperluan penciptaan angin udara yg berhembus, lalu disambung dgn peringatan akan hari Akhirat iaitulah akhir dari kehidupan di dunia ini. Intipati penting surah ini berkenaan dgn ayat 56: "Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan untuk mengabdi kepadaKu." Kata Buya HAMKA, selama nyawa dikandung badan, manusia harus ingat bahawa tempohnya tidak boleh kosong dari pengabdian. Seluruh hidup hendaklah dijadikan ibadah.

Surah at-Tur Surah memperkuat semangat dakwah Nabi Muhammad SAW serta memberi ancaman tegas kepada kaum kafir Quraisy yang menolak kebenaran. Allah SWT bersumpah demi Bukit Thuur tempat Nabi Musa A.S. menerima wahyu. Kata Buya HAMKA, bukit gersang timbunan batu itu, walaupun ia laksana membisu, namun dari sana timbul pelajaran perjuangan antara yang hak dan yang batil.

Surah an-Najm: Allah bersumpah demi bintang. Dalam perjalanan musafir, manusia memerhatikan di mana letak bintang bagi penunjuk arah tuju jalan. Begitu juga dalam perjalanan kehidupan ini, manusia diberikan cahaya al-Quran, ditunjukkan jalan bahagia; halal dan haram; yg mana disukai dan dimurkaiNya. Dan Nabi Muhammad saw itulah pemandu yg memastikan kita sampai dengan selamat menuju kebahagiaan yg sejati. 

Surah al-Qamar memperlihatkan kebenaran mukjizat Nabi Muhammad saw; bulan terbelah dua, namun kafir Quraisy tetaplah mendustakan. Surah ini juga memberi peringatan azab kepada kaum terdahulu (kaum Nabi Nuh, kaum 'Ad, kaum Nabi Lut, kaum Tsamud) dan kepastian akan berlakunya Kiamat.  

Surah ar-Rahman: 31 kali diulang2 ayatNya, "Kurnia Tuhan yg mana juakah yang hendak kamu dustakan?" Lalu kita diberitahukan bahawa sifat ar-Rahman itu merata dalam seluruh alam. Kita hendaklah menerapkan sifat ar-Rahman itu dalam diri kita, sehingga terhindar daripada sifat membenci, sifat sombong, merasa besar diri, padahal kita hanya hambaNya yg lemah, tidak ada daya upaya kalau tidak dgn redha Allah. 

Bacalah surah al-Waqi'ah untuk kekayaan jiwa. Sesiapa yg membaca, memahami isinya lalu mengamalkan sepenuh tenaga, maka hatinya pun terbuka, ilham Allah datang dan tidak akan merasa canggung lagi menghadapi hidup ini. Dia kenal dari mana dia datang, di mana dia hidup sekarang, dan ke mana pula dia kelaknya. Membaca surah ini, kita tidak lagi merasa berjiwa hamba kpd sesama makhluk. Hanya kpd Allah Tuhan kita shj kita serahkan seluruhnya. 

Akhir sekali, surah al-Hadid mengingatkan kita akan menguatkan keimanan kpd Allah, dan amalan berinfak sebagai bukti keimanan. Diterangkan juga perbandingan antara dunia yg fana dgn akhirat yg baqa'. Tiada manfaatnya kita berlumba dalam persaingan duniawi mengejar kemegahan banyaknya harta, keturunan dan segala jenis warisan. Dianjurkan dalam surah ini agar kita berlumba berkejar-kejaran dalam mendapatkan maghfirah keampunan Allah swt. 
Displaying 1 - 2 of 2 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.