SEIRA hanyalah gadis SMU biasa--yang kebetulan kedua orangtuanya akan bercerai, yang prom nite sudah di depan mata sedangkan ia belum pernah punya cowok sekalipun--apalagi pasangan! Ditambah setelah lulus SMU ia akan melanjutkan kuliah ke London. Meninggalkan Jakarta, juga meninggalkan Abel, cowok dari tim sepak bola yang disukainya dari jauh. Untuk itu, Seira menggubah sebuah lagu dari permainan pianonya sebagai mediator perasaannya kepada Abel. Namun, siapa sangka, akibat lagu itu Seira malah terhisap ke dimensi lain yang sama sekali berbeda dengan Bumi--indah dan sangat magical.
SETH, sang penguasa dimensi Madriva, menginginkan lagu ciptaan Seira sebagai kunci untuk membuka gerbang dimensi, dan mengambil alih dunia di mana Seira berada. Lalu, legenda pun membuka kisahnya sendiri... menjadikan Seira seorang putri ksatria yang harus mencegah obsesi Seth menjadi kenyataan, dengan melawannya. Tapi, bagaimana mungkin Seira dapat memerangi Seth, raja muda yang selalu mengatakan bahwa mereka adalah soul-mate, dan lebih dari itu... wajah Seth sama dengan Abel!
Sitta Karina Rachmidiharja merupakan penulis kelahiran Jakarta, 30 Desember 1980 yang karya-karyanya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Mizan, dan Lentera Hati Group.
Sebagian besar karyanya akan dirilis ulang oleh penerbit Buah Hati (Lentera Hati Group) mulai 2013, termasuk serial keluarga besar Hanafiah dan Magical Seira.
Ia pernah menjadi juri pada ajang apresiasi sastra Khatulistiwa Literary Award 2008, pengajar pada Coaching Cerpen Kawanku 2009 dan 2010, serta menjadi kontributor cerita dan feature article pada majalah remaja kenamaan seperti CosmoGIRL! , Gogirl!, Spice!, Kawanku, dan lainnya.
Selain menulis, Sitta sangat menyukai fashion, kopi, dan olahraga.
-----------------------------
Serial Magical Seira (akan rilis ulang bertahap 2012-2013):
Magical Seira 1: Seira and The Legend of Madriva Magical Seira 2: Seira and Abel's Secret Magical Seira 2.5: The Sand Castle Magical Seira 3: Seira and The Destined Farewell
Actual rating 2,5. Jujurly bingung banget mo kasih berapa. 2 kekecilan, 3 nggak nyampe sana. 😂 Tapi nggak apalah ya.
Jadi baca ini tuh ngingetin aku pas baca Alice in Wonderland dalam versi yang sedikit mudah kupahami. Dari mana ya aku ngobrolnya?
•Pros:
Bukunya tuh page turning sebenernya. Jujurly susah disimpen kan sbnernya bkunya tuh. Kayak pingin terus lanjut baca.
Sebelumnya aku bilang baca ini ngingetin aku ke AiW kan, nah bagian mimpi dan kenyataanyaa itu lho maksudnya. Transisi dari mimpi ke dunia nyatanya tuh enak smooth banget. Trus pas bagian Seira trance juga smooth, nggak bikin bingung.
Terus, pas bagian tempurnya juga well written di beberapa bagian. Ngolah ceritanya buat jdi tegang itu ya beneran bagus, bisa nyampe gitu lho feel-nya. Tegangnya juga sampai ke aku sebagai pembaca.
Jangan lupa sama interaksi Abel/Seth-Seira juga aku suka. (Makanya pen cepet baca buku kedua. 😂)
•Cons:
Tadi aku ngobrolin transisi mimpi dan kenyataan, nah skrang aku mau obrolin transisi adegan. Sumpah parah banget menurutku. Di chapter awal aja, aku udah kebingungan sama Seira yang awalnya tangan kosong, trus tiba-tiba megang CD di dada, trus pas abis trance, yang jatuh berhamburan itu buku2 dari tangan sama undangan. Gimana mksdnyaaaa??? 😭😭
Trus karakterisasi yanh labil juga. Aku tuh nggak paham sbnernya ini si Maruti sama Anta ini gimana. Okelah endingnya kayak gtu ku terima. Karena ya dari awal juga udah kliatan jelas, tapi ya tolong ini transisi perubahan sifat dari A ke B nya diperjelas. Soalnya ini pke POV daei bnyak kepala di satu halaman. Menclok2 jadinya kaaan. Trus pas endingnya juga aku tuh bingung ini siapa yang ngomong A yg ngomong B. Duuh bingunglah aku pokoknya. 😂
Terus ada Seth yang di ending juga sbnernya bkalan lbih oke kalau transisinya bagus. Tpi ini tu hberasa jor2an jadinya ya kentang lagi.
Karakternya Seira juga nggak berasa. Dia kek berubah aja gtu jdi kayak bgtu tiba2 di Madriva. Iya segala sesuatu mungkin terjadi di Madriva :( Apalagi aku pingin teriak frustrasi pas Seira dengan entengnya bilang "Ayo besok kita temuin Raja." Ya atuh mbak masa dateng nggak pke rencana. Kan dia raja yang kejaaaaaaam. 😭😭😭
Teruuuus aku bukan tipe pembaca yang suka cerita pake deus ex machina. Seira ini di buku pertama ini terlalu mengada2 kekuatannya. Mungkin karena magic system yang kurang jelas. (Yah, tapi emang segala hal mungkin di Madriva jadi ya kalaupun nggak jelas ya emang segalanya mungkin di Madriva).
Gimana ya, mksdnya aku tuh nggak ngeliat latihan Seira. Iya dia kickboxing-an jdi ya hrusnya familiar juga kan sama pertempuran, tpi ya dia di akhir juga terlalu bnyak pertolongan2 yang tiba2 dan ya akhirnya kentang juga gitu loh mksdkuu.
Brand branded yg bertebaran di sini juga yaa gimana yaa. Tapi yaudahlahya.
Ini buku berpotensi banget jadi buku bagus yang bakaln kusuka pake banget harusnya.
Tapi yasudahlah,ya. Ini buku pertama, jdi semoga bku kedua, world building sama magic system nya lbih jelas.
Oh.. ini buku ada di meja belajar saya saking saya cepet banget baca buku sehingga baca ulang :P.
Untuk ukuran novel fantasi .... gimana yah? Masih kurang deskripsinya, plus juga settingnya masih agak ngebingungin. Dan masih ada beberapa hal yang janggal, but overall, saya lumayan suka :D
Menurut saya Sitta Karina pengarang yang berbakat dan menjanjikan. Tapi sayangnya dalam buku ini (sori buat penggemarnya): - Editing masih kurang terutama secara substansi (isi, struktur, alur). Saya yakin dengan perombakan tertentu, novel ini bisa menjadi jauh lebih bagus. Kesannya buku ini masih first draft. - Dunia Madriva belum dibangun dengan baik, masih "tipis". Saya kesulitan membayangkan dunia ini. - Buku ini ditulis dengan sudut pandang orang ketiga, tapi penulis tidak membedakan gaya bicara atau "suara" semua tokoh dan gaya bicara penulis/penutur itu sendiri. Sama semua gitu.
PS. Agak telat karena baru baca buku ini sekarang (setelah sewindu lebih bukunya terbit :p dan jelas, umur akan mempengaruhi penilaian terhadap buku ini :p)
Agak bikin bingung. Dibandingkan Aerial (buku romance-fantasi sekaligus dunia ciptaan mbak Sitta yang lainnya), buku ini banyak plot hole-nya. Meski di beberapa paragraf bentang alam Madriva dijelaskan detail, tapi sangat disayangkan dari segi sejarahnya sendiri kurang diceritakan--dan karenanya, dibanding menceritakan Madriva, ku lebih suka menyebutnya Mimpi Seira. Bingung juga sama gaya bahasa yang campur-campur antara bahasa baku dan lugas, termasuk penggunaan aku-gue yang nggak konsisten. Dari segi karakter, si dua karakter utama dapat porsi dominan, tapi kurang melekat di ingatan.
Overall, mbak Sitta Karina nggak mengecewakan dengan konsep fantasinya yang unik dan diksi-diksinya yang menarik. Mungkin akan lebih suka sama buku ini kalau aja dibacanya sepuluh tahun lalu :p
Aku nggak mempermasalahkan world building, soale ini juga masih seri satu. Nanti seiring seri berikutnya akan kebongkar kok bagian dunia lainnya. Aku suka sekali gimana Kak Sitta memblend narasi emosi dan latar dengan bahasa yang ringan sekali plus mudah dibayangkan. Terima kasih juga dengan adanya peta di buku ini, saya yang awam sekali pada bacaan fantasi sangat terbantu sekali imajinasinya.
Di versi lama buku ini masih mempertahankan ilustrasinya. Aku suka juga sama covernya yang cantik yang sangat menggambarkan isi ceritanya.
Bagian yang kurang sih hanya di Madrivanya sebentar doang. Tapi aku tahu pasti di seri selanjutnya bakal dibahas lagi hihihi.
average lah yaaa kurang penjelasan aja sih, dan jujur the whole book is really confusing. but I love Mina and tipsi sm I've grown too attached to them.
Seira Hasanah adalah siswi dari SMU Nasional High dan kelulusannya diambang batas. Ia sudah diarahkan untuk melanjutkan kuliah di London. Hidupnya yang sangat berkecukupan membuatnya menjadi anak populer dan berteman dengan anggota cheerleaders, Maruti dan Anta, walaupun ia sama sekali bukan anggota cheers.
Dibalik semua hidupnya yang tampak sempurna, Seira kesepian dan menderita. Kedua orang tuanya telah bercerai, dan ibunya selalu saja mengajaknya ke kehidupan sosial kelas atas yang tidak disukainya.
"How does it feel to living life like a fairytale?" "You mean golden cage? Trust me, you wouldn't want to try." - hal. 60
Suatu hari ia bermimpi. Seira bermimpi mengunjungi Madriva. Ia merasa berada di dalam istana di atas awan dan dapat menyentuh pelangi. Kemudian sesosok yang dikenalnya hadir dalam mimpi itu. Abel, laki-laki dari klub sepakbola yang disukainya. Mimpi itu adalah pertanda bahwa Seira dipanggil oleh seseorang di sana.
Seira akhirnya dapat berbicara untuk pertama kalinya dengan Abel. Namun, CD yang berisi sebuah lagu ciptaannya, Serenity, tetap tidak bisa ia berikan pada Abel. Kesal dengan sikapnya yang pengecut, Seira merasa ingin menghilang saja.
Keinginannya terkabul. Seira menghilang dari dunianya dan tersedot masuk ke dalam Madriva. Negeri dimana kekuatan hati akan mewujudkan semua menjadi nyata.
"Konsentrasi pada hatimu. Ini Madriva. Semua diatur dengan niat dan kekuatan hati. Kalau kau sungguh-sungguh, semua akan terjadi sesuai permintaanmu." - hal. 101
Akhirnya selesai juga membaca bukunya...
Saya membeli buku ini tertarik pada cerita fantasi yang ditawarkan, mengingat buku fantasi lokal masih dibilang jarang dan kalah bersaing dengan buku fantasi luar negeri, dan sebelumnya juga saya sama sekali belum pernah membaca buku karya Sitta Karina. Well, saya suka dengan sampul depannya. Itu adalah poin lainnya yang membuat saya tertarik membeli buku ini.
Namun, setelah membaca sekitar seperempat bagian dari buku ini, kening saya berkerut. Jika dapat saya katakan, buku ini adalah seperti etalase sebuah toko. Merek A, merek B, merek C, dan sebagainya bertebaran di dalam buku ini. Kemudian dengan gaya hidup Seira dan temannya yang high class itu membuat saya berpikir, sebetulnya Sitta Karina melihat kehidupan SMA mana sebagai role model? Karena sejauh saya sekolah di SMA negeri, saya tidak pernah pernah bergaul dengan hal-hal semacam itu. Sebut saja saya kuper dan gak gaul :p
Selain itu, saya juga menemukan beberapa percakapan tentang makeout, hangover, dan majalah Playboy. Hmm... padahal buku ini sasarannya remaja. Apa memang remaja sekarang begitu?
Jika dilihat dari sisi lain, saya menyukai gaya bahasa penulisnya di buku ini (minus segala hal glamornya). Kalimatnya rapi dan mengalir dengan enak. Saya juga hampir tidak menemukan typo dari segi penyuntingannya. Tapi dari segi cerita, saya merasakan beberapa adegan terasa dipaksakan padahal menurut saya ide ceritanya bagus.
Agak mengingatkan dengan komik Magic Knight Rayearth (yang saya suka banget) dan lebih seru dari Aerial kalau menurut saya. Nah, sekarang pengen buru-buru baca lanjutannya. Penyakit baca serial... hihihi
----------- updated review -----------
Suka! Saya suka banget dengan kisah petualangan Seira di buku ini.Walau masih agak bingung karena banyak rahasia yang belum diungkap (ya iyalah, namanya juga baru buku pertama), saya merasa isi buku ini lengkap: ada teenage angst-nya, ada kisah romance-nya walau porsinya masih sedikit, ada petualangan dan action-nya juga. Selain itu, ada twist yang membuat pembaca gregetan untuk buru-buru membaca novel lanjutannya. Penggambaran Madriva juga cukup baik, karena Sitta Karina juga menggambarkan peta dunia itu lho, lengkap dengan nama-nama daerahnya. Bukan cuma dari gambar, deksripsi mengenai dunia Madriva juga ditulis dengan cukup baik, membuat pembaca mudah membayangkan seperti apa Madriva itu dan bagaimana sistem bekerjanya. Buat saya, ketika membaca kisah fantasi,yang penting adalah bagaimana saya merasa connected dan bisa membayangkan dunia yang menjadi latar kisah itu. Ketika rasa connect itu ada, maka saya tidak akan kesulitan menikmati jalan ceritanya. Nah, di novel ini, saya tidak merasa kesulitan untuk membayangkan Madriva.
Mengenai tokoh-tokohnya, saya merasa karakter Seira diceritakan apa adanya dan manusiawi. Memang ia berasal dari keluarga yang sangat berada, namun segala kecemasan dan kegelisahannya dituturkan dengan wajar, membuat pembaca cukup mudah merasa terhubung dengannya. Permasalahan yang dihadapinya pun cukup umum, khas anak-anak remaja. Walau ada bumbu busana-busana bermerek dan pergaulan kelas atas, namun hal itu tidak semencolok kisah Hanafiah dan masih dalam porsi pas menurut saya. Tokoh Abel dan Seth sebagai tokoh utama pria belum terlalu diceritakan mendetail, mungkin masih disimpan untuk kisah selanjutnya, tapi saya rasanya sudah mulai suka dengan sosok Abel yang pendiam tapi gentleman banget ini deh.
Belum banyak yang bisa saya tulis disini karena (lagi-lagi) ini masih buku pertama dan untuk hitungan cerita fantasi, jumlah halamannya cukup sedikit. Sudah terlihat arah konflik, namun masih belum tertebak akan seperti apa Sitta Karina mengolah cerita selanjutnya. Saya penasaran dengan lanjutannya, terutama nasib Seth. Buat yang sudah baca edisi lama buku ini, selamat ya udah nggak penasaran lagi *ngiri, pengen minta bocoran tapi nanti nggak asyik lagi*. Untung kabarnya buku keduanya, Seira and Abel's Secret, serta novella Sand Castle, akan terbit tahun ini juga. Jadi nggak perlu nunggu lama-lama.
Recommended untuk pembaca yang ingin mencoba baca fantasi dalam negeri, pecinta novel remaja.
Ceritanya bermula dari sebuah dimensi lain. negeri di atas awan (gue baca sembari dengerin lagu negeri di awan)
Seira seorang anak yang akaan mengalami broken home. bokap dan nyokapnya akan bercerai karena nyokap yang sibuk banget dengan berbagai macam perkumpulan kaum jetset serta arisan-arisan di sana-sini. sedangkan bokapnya mempunyai simpanan.
hidup seira penuh dengan jadwal dari bunda-nya. mulai dari arisan ini, ketemu ini, harus pergi sama pria yang sesuai dengan kriteria sang bunda. keinginan Seira tak bisa mengubah pendapat sang bunda. dan yang lebih gue heran, kenapa Seira pasrah banget dengan segala tuntutan sang bunda. (gue pasti melawan dong, jiwa gue bukan untuk pasrah. eh, kecuali kalau babah mulai ngomel ;p)
di sekolahnya lain pula, dia mempunyai dua sahabat anak cheerledars. ada huku yang tidak tertulis dalam sekolah Seira yaitu, kalau anak cheers itu gandengannya anak sepak bola.
sahabat Seira mengetahui bahwa Seira menyukai Abel dari klub sepak bola tapi itu dia sahabatnya pura-pura tidak tahu. bisa dibilang salah satu sahabat Seira bermuka dua. picik dan ingin membuat Seira merana. alasannya sih karena Seira punya segala hal yang gak dia punya.
karena beberapa masalah dalam dirinya. Seira ingin sekali menghilang. dan Viola... dia menghilang dan berada di sebuah dimensi lain dan asing baginya(gue merasa menonton alice in wonderland).
Ternyata dimensi itu sedang bermasalah. Dengan raja yang ingin menguasai dua dimensi yaitu dimensi negerinya dan dimensi Seira. Seira dituntut untuk mengalahkan sang raja. Seira Syok setelah mengetahui kalau rupa dari sang raja adalah wajah Abel pria yang dia sukai. Rasa bimbang menghantui Seira. ternyata ada hukum di negeri awan ini. kalau di bumi orang itu baik maka di dimensi ini dia akan menjadi jahat.
itu cerita singkat yang menanggung dari gue. udah di omelin nih :) byee
Awalnya tertarik dengan cover Magical Seira yang keren itu :3 Anyway, aku baca yang kover baru ya. Terus karena yah, sinopsisnya "menjanjikan" aku coba beli dan baca. Tidak begitu berkesan sehingga aku inget siapa nama-nama dan gimana adegan-adegannya. Tapi seingetku ceritanya agak membingungkan. Aku butuh berhari-hari untuk menyelesaikannya, karena bingung gimana mengimajinasikan cerita itu di otakku. .__.
Seira, anak orang kaya yang mainnya sama geng-geng populer di SMU-nya, jatuh cinta kepada Abel. Seira itu pemalu, dan dia mengekspresikan perasaannya lewat lagu yang dimainkan di pianonya. Lalu, Seira terhisap ke sebuah negeri antah berantah bernama Madriva. Di Madriva, sedang terjadi kerusuhan karena raja mereka, Seth, sedang berusaha membuka gerbang dimensi antara Bumi dan Madriva, untuk menguasai Bumi. Lagu ciptaan Seira-lah kunci untuk membukanya. Oleh karena itu, dibantu beberapa teman, Seira berusaha mencegah Seth. Sayangnya, wajah Seth mirip sekali dengan wajah Abel. -__-
Overall, buku ini cukup bagus, namun agak membingungkan. Terlalu banyak informasi yang dimasukkan dalam satu adegan, dan itu pusing jadinya. Aku agak kurang menikmati selama membacanya. Bahkan aku gabegitu ngerti jalan ceritanya. 1 bintang, ide ceritanya yang bagus. 1 bintang lagi untuk kovernya yang bagus. 1 bintang bonus untuk endingnya yang lumayan. :)
Tapi, pastilah, ini cuman pendapatku. Siapa tau kamu lebih bisa menikmatinya dibanding aku?
~~~ Seira and the Legend of Madriva by Sitta Karina. Reviewed 7 Feb 14, 2013's book.
ceritanya lumayan asik dibaca, agak bingung didepan, tapi mulai terasa seru ketika Seira tersedot ke dunia Madriva. Semula Seira mengira dia hanya murid SMU biasa. Tapi segalanya jadi berbeda ketika dia bermimpi sesuatu yang mengerikan dan terasa begitu nyata. Dia bermimpi ttg Abel, teman sekolah yang selama ini dia kagumi. Bedanya adalah dimimpinya Abel terasa begitu kejam, berbeda dari perilaku Abel sehari-hari.
Seira suka main piano + suka kickboxing juga. contrast banget dah :DD disekolahnya ada public rule kalo anak cheers jodohnya tuh sama anak sepak bola. *biar dikate perfect couple karna sama2 popular* -.- Seira bukan anak cheers, tapi smua tmen2nya anak cheers, malah sahabat baiknya leadernya,Maruti. Kapten si kapten, tapi sifatnya buruk banget ==* jadi emosiong bacanya. Ngakunya sahabat, tapi ngmg yang buruk2 di blkg Seira. Gara2 kebanyakan iri hati trus sifat gak mau ngalah.hmpfh
Jadi ceritanya nanti si Seira entah gimana terdampar di dunia Madriva, berteman dengan seekor burung yg bisa bicara bernama Tipsi sama Mina, penghuni Madriva. Ntar ketemu raja jahat,Seth yang rupanya adalah jiwa kembarnya Abel. Tapi ini versi jahatnya. Seth ingin mencuri lagu Serenity yang dimainkan Seira. dgn memiliki serenity berarti bisa menguasi dimensi Madriva dan dimensi bumi.
Awalnya si Seth jahat, tpi lama2 kok dia baik ke Seira ya? hmpfh disaat2 teraktir pula tu ==* Si Abel jg stelah diajak ngmg ma Seira jadi semakin tertarik ma dia. hmm,,
muka sama, beda dimensi, beda sifat. mau Seth atau Abel nih? Pengen baca buku kedua,tapi belum beli >.<
Saya bakal suka buku ini jika saja... - Deskripsi dunia Madriva dijelaskan dengan detil. Bahkan sampai ketika saya menutup buku ini, saya belum bisa membayangkan bagaimana Madriva. Masih abstrak sekali di pikiran saya. Banyak detil-detil terlupa, seperti bagaimana jalanannya, apakah awan yang mulus atau bertumpuk-tumpuk? Bagaimana tekstur awan tersebut bila diinjak? Saya juga masih bingung, apakah ini memang terletak di atas langit? Hampir semua adegan yang bersetting di Madriva, saya kesulitan sekali membayangkannya. Padahal awal-awal sudah cukup seru, lho.
- Saya suka kisah petualangan yang ada action-nya, tetapi sayangnya deskripsi di novel ini masih kurang 'kuat', sehingga kurang berasa seru pertarungannya. :(
- Mungkin ini hanya saya saja, tapi saya kurang bisa masuk sama dunia remaja di sini. Terlalu high-class? Atau terlalu dewasa?
Jujur, diawal-awal bab agak bosennin. Gaya hidup anak SMA yang digambarkan mbak Sitta ini agak berlebihan deh. Obrolannya kayak bukan anak SMA, kesannya kayak ibu-ibu sosialita, merk ini itu bertebaran di mana-mana. Mana merk yang disebutin banyakan yang saya gak tahu, kan jadi berasa kuper. hahaha
Saya baru mulai menikmati saat Seira masuk ke Madriva. Lumayan seru. Tapi saya merasa banyak adegan yang miss, dan agak maksa. Sempat mikir, ini satu negara masa penduduknya cuma Satu perempuan sama satu burung? Coba ditambah beberapa karakter lagi, pasti lebih seru.
Oya, saya suka ilustrasi-ilustrasinya, apalagi ada peta dunia Madriva jadi gampang bayangin ini di mana itu di mana.
Cukup menghibur buat dibaca di waktu senggang. Tapi agak-agak nyesel baca kalimat terakhir dalam buku ini, bikin penasaran, sumpah. Plis, yang punya buku keduanya, bagi sini! xD
Buku ini sudah menjadi reading list ku sejak Neptunus masih di dalam perut Saturnus! Aku sangat ingin membacanya dan baru kesampaian sekarang. Harus aku katakan ... ini membingungkan. Singkatnya, Sitta Karina memang seharusnya jauh-jauh dari genre Fantasi, sebab melihat Aerial dan sekarang Magical Seira ... rasanya genre ini tidak cocok untuk belio.
Kabar buruknya, masih ada dua novel lagi dari seri ini, kabar baiknya tidak ada lagi sampai di situ. Entah di novel ketiga nanti bakal benar-benar selesai, atau malah dibikin seolah akan ada kelanjutan, padahal kenyataannya tidak pernah ada. We'll see.
Maaf ... aku harus mengurangi satu bintang. Aku ... ternyata sangat tidak menyukai novel ini.
Sitta Karina adalah penulis yang berbakat. tapi entah kenapa, karyanya yang satu ini tidak sebagus karya-karyanya yang lain.
Konsepnya sendiri mungkin bagus, tentang putri ksatria. Gaya bahasanya juga khas Sitta banget. Saya kurang tahu kenapa, tapi saya kurang menyukai buku ini. Bisa jadi karena unsurnya fantasi. Bukan karena saya tidak suka buku fantasi yah, tapi mungkin fantasi yang ini agak "beda" alias nanggung. Tapi overall, bolehlah...
Saya sendiri kurang suka deh sama cetakan terrant books :( Masa buku ke 2 lebih pendek daripada buku 1 dan buku ke 3 lebih tinggi dari buku 1. Mending kalo dideretin jadi cantik berurutan kayak pediasure. Lah ini yang paling tinggi aja buku 3. Aduh!
Gaya menulis Sitta Karina menurut saya sangat bagus. Karakter Seira dan Seth cukup menarik. Tetapi sayangnya ia kurang menjelaskan detail-detail di novel ini. Masih terasa banyak yang kurang dan terlewat. Deskripsi untuk fantasi-nya pun kurang mengena, dan sebagai buku fantasi untuk remaja, teenlit-nya sangat kental. Halamannya terlalu sedikit untuk Madriva dan nampaknya buku kedua sebenarnya masih cukup untuk digabungkan dengan buku ini. Buku ini bukan buku yang jelek namun juga tidak terlalu bagus.
Ini adalah kedua kalinya saya membaca novel ini dengan sukses. Hore. Setelah kali pertama saya baca dengan banyak skip. Saya selalu suka dengan novel bertema fantasi, termasuk novel ini. Hanya saja, sampai saya menyelesaikan buku ini. Saya masih abstrak memikirkan seperti apa dunia Madriva dan membuat saya tidak bisa menikmati novel ini. Berbeda dengan Aerial, yang pada akhirnya membuat saya masuk dalam ceritanya dan menikmati novelnya. Walaupun begitu, pada akhirnya buku ini tetap membuat saya penasaran akan kelanjutannya, mengenai Seira dan Madriva.
Nah kalo yang ini gw gak suka ceritanya, sebenarnya sih agak kecewa waktu bacanya gak seperti cerita hanafiah yang lainnya. Ceritanya berkisah tentang negeri khayalan. Mungkin karena gw gak gitu suka cerita khayalan jadinya gw gak gitu interest juga dengan cerita ini. Cuma tetep aja koq dikemas dengan kata-kata yang OK. Lumayan lah belajar menambah gaya penulisan bahasa.
novel fantasinya sitta karina. menurut gue lumayan oke meskipun ngga sedetil novel fantasi luar gituh. tapi konsep dan ceritanya oke buat dinikmati ^^ ada 1 kalimat yang gue suka. yang ngomong itu seth. seharusnya sih jadi tokoh jahatnya but i love him too..hahahahah..."my soul was destined to protect you" waww....melayang
Saya suka dengan novelnya sitta karina yang menurut saya out of the box dari cerita novel lainnya. Hanya saja untuk novel ini, saya merasa sedikit bosan membacanya dan sama sekali tidak dapat masuk ke dalam cerita fantasinya. Walaupun orang-orang mengatakan buku ini lebih bagus dibanding Aerial tetapi entah kenapa saya lebih menyukai Aerial.
Well,kisah tentang Seira yang terdampar di Chitrakala, daerah bagian kerjaan Madriva. Negeri ini dipimpin oleh Raja Seth, yang jahat dan memiliki wajah mirip dengan orang yang disukai Siera, Abel. Karena mungkin belum baca seri lainnya, masih bingung tentang sejarah Madriva ini. Buku fantasi unik. full review: http://review-siro.blogspot.com/2013/...
Buku ini salah satu dari kisah khayalan Kak Arie. Namun seperti biasa, teknis menulis dengan penggambaran yang cukup tertata, membuat kita - pembaca - mudah untuk membayangkan bagaimana wujud Madriva. Selain ada gambar peta Madriva yang membantu.
tapi entah kenapa,kok ceritanya ngga semengalir buku kak sitta yang lain. seth sama abel kayaknya keren banget deh, dan bikin sy jadi penasaran sama kisah akhirnya seira.
ini dia buku yang sekarang lagi aku cari-cari. Kayaknya seru deh' meski belum aku baca. Two thumbs up deh' buat kak Sitta. Aku fans beratmu nih. Ku tunggu kisah keluarga Hanafiah lainnya, terutama Carlo Andara Hanafiah, yah?
Untuk ukuran buku lokal yang ngangkat cerita fantasy dengan dimensi berbeda yang jadi latar belakangnya, buku ini oke menurut gue. Suka sama cara berceritanya yang luwes, dan gak awkward sok-sok buku terjemahan. Asik aja bacanya hehehe
dah, Seth doang yang ada di kepalaku selesai baca ini xD
entahlah tapi aku kurang suka deskripsi dengan endorse merek-merek.. mungkin aku yang kuper tapi jadinya aku gak terlalu bisa bayangin itu kayak gimana. overall not really reccomend but at least you can try to read it :)