Lencana Franklin • Sharon Jennings • Shelley Southern, Jepena Sisic, Alice Sinkner (Ilustrasi) • C. Erni Setiyowati (Alih bahasa) • Kanisius • 2012 • 32 hlm.
Franklin tidak sabar untuk menjadi anggota Perintis (kurasa kelompok ini serupa dengan Pramuka). Ia takjub melihat banyaknya lencana yang disematkan pada rompi Jack Rabbit--salah satu kawannya. Jack mengumpulkan semua lencana itu dalam kurun waktu 3 tahun keanggotaannya.
Ia pun tidak hanya bersemangat, tetapi juga tidak sabar untuk mendapatkan lencananya sendiri. Akhirnya, hal ini justru membuatnya berfokus pada upaya mendapatkan lencana--yang sebetulnya sudah dijelaskan bahwa akan ada masanya kesempatan itu hadir--dan menghiraukan kegiatan yang sedang berjalan.
Sei Franklin kali ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu itu butuh waktu untuk berproses. Tidak semua bisa didapatkan secepat kerlingan mata. Sikap kita yang tidak sabar untuk segera mencapai hasil/tujuan sering kali membuat kita abai untuk menikmati prosesnya.
Jujur saja, aku tersentil dengan buku ini. Aku yang sering kali memandang kerdil diri ini kala melihat pencapaian yang diraih orang lain. Hingga aku melupakan apa saja yang sudah kucapai selama perjalanan ini. Selain itu, sikap yang tidak sabar dan terlalu berfokus akan target, membuat kita lupa untuk menikmati waktu yang ada. Ya, waktu sekarang ini.
Menurutku, pesan baik yang dituangkan dalam tiap kisah petualangan Franklin tidak hanya untuk anak-anak, tetapi untuk segala usia. Jadi, bagaimana, buku seri Franklin memang layak untuk dikoleksi, bukan?