"Author Found Dead, Hanging in His Room", that was the headline of Black Crow’s mysterious death which made Elang Bayu Angkasa curious. He decided to go to Singkawang to investigate, together with Agung, a Singkawang policeman. It wasn’t easy, but they began to find clues, which led to another murder. A doctor in Jakarta, Nina Sekarwati, was also found dead with the same M.O. This time, there was a terrifying message on her bedroom’s wall. A writer and a doctor––two cities, two deaths, two mysteries…
Sidik Nugroho lahir pada tanggal 24 Oktober 1979, menekuni dunia kepenulisan sejak cerpen pertamanya berjudul Surat Kakakku menang sebagai juara ketiga lomba kepenulisan di kampusnya pada tahun 2002. Beberapa tulisannya (cerpen, puisi, esai, opini, artikel, dan resensi buku) pernah dimuat media-media nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo, Jawa Pos, Kontan, beberapa media online, dan beberapa media lokal.
Buku-bukunya yang telah terbit adalah:
1. kumpulan cerpen remaja yang ditulisnya bersama Arie Saptaji berjudul Never be Alone (Penerbit Andi, 2005),
2. kisah dongeng berjudul Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pencarian Kolam Mukjizat (Pustaka Ninja, 2011),
3. kumpulan kisah inspiratif berjudul 366 Reflections of Life (Bhuana Ilmu Populer, 2012),
4. kisah dongeng berjudul Kisah-kisah Si Tuan Malam: Pendekar Gitar dan Penggali Kubur (Pustaka Ninja, 2013),
5. novel berjudul Surga di Warung Kopi (Bhuana Ilmu Populer, 2014),
6. novel berjudul Melati dalam Kegelapan (Gramedia Pustaka Utama, 2014),
7. novel berjudul Tewasnya Gagak Hitam (Gramedia Pustaka Utama, 2016),
8. novel berjudul Neraka di Warung Kopi (Gramedia Pustaka Utama, 2016),
9. buku nonfiksi berjudul Menulis untuk Kegembiraan (Buana Karya, 2016),
10. novel berjudul Ninja dan Utusan Setan (Gramedia Pustaka Utama, 2017),
11. novel berjudul Serikat Kegelapan (Kopihitam, 2017),
12. novel berjudul Klien Ketiga (Prakarsa Anugerah Mandiri, 2021), dan
13. novel berjudul Kematian Pendeta Felix (Prakarsa Anugerah Mandiri, 2025).
Pada 26-30 Oktober 2016 ia diundang tampil di Ubud Writers and Readers Festival di Ubud, Bali. Pada tahun yang sama, novel Tewasnya Gagak Hitam lolos seleksi program penerjemahan yang dihelat Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) dari Badan Bahasa; novel yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Inggris itu diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, berjudul The Death of the Black Crow.