Buku "Islam Liberal 101" secara khusus diperuntukkan bagi kalangan masyarakat awam yang belum mengenal dengan baik aliran pemikiran yang menyebut dirinya sebagai 'Islam liberal'. Karya ini menjelaskan perang pemikiran yang menyebabkan terjadinya infiltrasi pemikiran-pemikiran asing ke negeri-negeri Muslim, juga membahas modus operandi dan retorika-retorika yang biasa digunakan oleh kalangan Islam liberal dalam mempromosikan pemikirannya.
Susunan Bab dalam buku ini adalah sebagai berikut:
BAB 1: Ghazwul Fikriy (a) Perang Abadi, (b) Proyek Iblis, (c) Kaki Tangan Iblis, (d) Ancaman Kaum Fanatik, (e) Musuh dalam Selimut
BAB 2: Dari Barat ke Timur (a) Sekularisasi dan Sekularisme, (b) Orientalisme, (c) Pluralisme Agama, (d) Infiltrasi, (e) Islam Liberal atau Agama Liberal?
BAB 3: Modus Operandi (a) Permainan Istilah, (b) Tuduhan Palsu, (c) Pembelokan Masalah, (d) Pemotongan Ayat, (e) Lempar Batu Sembunyi Tangan
BAB 4: Cemoohan Mereka (a) "Jangan Mendominasi Kebenaran!", (b) "Saya Tidak Mau Mengobral Ayat Suci!", (c) "Penafsiran Siapa?", (d) "Jangan Anti Perbedaan!", (e) "Surga Allah itu Luas!", (f) "Syahadatnya Sama!", (g) "Tidak Disebutkan di Dalam Al-Qur'an!", (h) "Agama Tidak Mengurusi Seksualitas Manusia!", (i) "Tuhan Tidak Perlu Dibela!", (j) Asbun
BAB 5: Al-Munaafiquun
Cetakan pertama: Kata Pengantar dari Ahmad Sarwat, Lc. Cetakan kedua: Kata Pengantar dari Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi Cetakan ketiga: Kata Pengantar dari Ahmad Sarwat, Lc. dan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, Kata Penutup dari Taufiq Ismail
Komentar saya singkat: ini buku yang hebat! (Ahmad Sarwat, Lc. - Pengajar di Kampus Syariah [www.kampussyariah.com])
Buku "Islam Liberal 101" karya saudara Akmal Sjafril, ST., M.Pd.I. adalah buku yang patut dibaca oleh para cendekiawan, para pemikir, bahkan juga para mahasiswa Muslim yang ingin mendalami betapa lemahnya argumentasi-argumentasi yang dikemukakan kaum Islam liberal. (Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc. - Direktur Pasca Sarjana Univ. Ibn Khaldun, Bogor)
Buku ini perlu dibaca oleh cendekiawan Muslim dan angkatan muda Islam agar mereka tidak tertipu dengan isu 'Islam liberal' yang menyesatkan 'aqidah mereka. (DR. H. Suhairy Ilyas - Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat)
Buku ini membuktikan bahwa penulisnya, Akmal Sjafril, benar-benar menghayati tantangan besar bahaya liberalisme bagi kaum Muslim. (DR. Adian Husaini - Ketua DDII Bidang Ghazwul Fikri)
Syaithan menciptakan jalan syubhat sebagai pintu sesat. "Islam Liberal 101" mengantar kita memetakan yang rancu-rancu dan remang-remang itu dengan jernih dan cergas. (Salim A. Fillah - Penulis Buku "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim")
Tradisi intelektual yang bagus dan perlu dilanjutkan; membantah pemikiran dengan pemikiran, dengan argumen yang cerdas sehingga pembaca enjadi lebih kaya. (Helvy Tiana Rosa - Penulis lebih dari 40 karya sastra Islami)
Numpang lahir di Jakarta pada tanggal 14 Juni 1981, kemudian dibawa pindah saat masih bayi ke Kota Hujan, disambut dengan meletusnya Gunung Galunggung. Anak bungsu dari tiga bersaudara, waktu kecil hobi menggambar dan bersepeda, setelah dewasa doyan menulis dan main basket. Menempuh pendidikan di SDN Pengadilan 2 Bogor, SMPN 1 Bogor, SMAN 1 Bogor, kemudian melanjutkan kuliah S1 di Teknik Sipil ITB.
Menjadi blogger sejak tahun 2005, kerap menulis seputar pemikiran Islam. Selepas kuliah S1 pada tahun 2006 langsung menikah (nggak pake lama!) dengan Rahmi Awaliah. Pada tahun 2007 mendapatkan beasiswa dari Program Kaderisasi Ulama (PKU) kerja sama Baznas dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) untuk kuliah pascasarjana di Jurusan Pendidikan dan Pemikiran Islam, Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Bogor. Menamatkan kuliah S2 pada tahun 2009 di bawah bimbingan Dr. Adian Husaini dan Dr. Suhairy Ilyas dengan tesis berjudul “Studi Komparatif Antara Pluralisme Agama dengan Konsep Hubungan Antar Umat Beragama dalam Pemikiran Hamka“. Pernah mengajar di beberapa kampus, aktif sebagai peneliti di Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS). Pada tahun 2010 menerbitkan buku pertama yang berjudul Islam Liberal 101.
Pada tahun 2012 turut mendirikan #IndonesiaTanpaJIL (ITJ), dan dikaruniai anak pertama (Afnan Malik Akmal) pada tahun yang sama. Mendirikan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) pada tahun 2014, dan sejak tahun 2016 menjadi pengurus Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia. Pada bulan Agustus 2017 terpilih sebagai Koordinator Pusat ITJ, dan tak lama kemudian meneruskan studinya (S3) di Program Studi Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia (UI). Dikaruniai anak kedua, Aynan Karim Akmal, pada tahun 2020.
Yang 'merasa' pintar meragukan sesuatu yang sudah ditetapkanNya, melayangkan pertanyaan2 dan mengajak orang2 yang kurang beriman di sekelilingnya untuk ikut serta meragukan kebenaran dan mereka menganggap keraguan tsb adalah kecerdasan dari seorang manusia yang kritis.
Every Islamic Study in university shall use this book as one of their references. This book shows the phenomena of liberalization of thought spread by small network in Indonesia, funded by some institutions from "west", that try to weaken the Islamic movement.
Yang pasti, penutup dari Pak Taufik Ismailnya sangat keren.
Dengan membaca buku ini, pemahaman mengenai Islam liberal akan lebih objektif dan komprehensif. Pembahasan dimulai dari ghazwul fikriy (perang pemikiran), asal mula Isalam liberal beserta semua turunannya, modus operandi para penganut Islam liberal, tipe-tipe cemoohan standar mereka, pembahasan dari QS Al Munafiqun, hingga kata penutup dari Pak Taufik Ismail yang membuat kita semakin yakin seperti kata saya di kalimat pertama.
Semua orang yang jujur dengan hati nuraninya saja akan menyadari bahwa Islam liberal ini memang sesuatu, apalagi orang-orang yang mengaku beriman. Bahkan Al Quran yang turun sejak 14 abad silam pun sudah memperingatkan kita mengenai golongan orang-orang yang mengaku beriman tapi menusuk dari belakang, seperti dalam QS Al Munafikun.
Jika kita perhatikan selintas, perkataan orang-orang Islam liberal ini seperti keren dan benar, sangat menebar kedamaian, membela minoritas. Tapi jika kita perhatikan lebih dalam, ya tidak lebih dari sekadar pembusukan. Yang lucu itu, (saya ambil dari halaman 152) mereka kan mengusung relativisme dalam menyebarkan propagandanya sekaligus untuk menolak kebenaran absolut yang diajukan oleh pihak lain. Dengan sendirinya, para pengaut relativisme secara tidak langsung telah menolak relativisme itu sendiri sebab relativisme itu sendiri adalah suatu pendapat yang dianggap sebagai kebenaran absolut. Haha piye to iki, mas?
Penutup dari Pak Taufik mengenai gerakan syahwat merdeka yang dilahirkan oleh gelombang liberalisme ini sungguh menyayat hati. Kesemuanya fakta, totalnya 10 poin. Semoga kita semua senantiasa dilindungi Allah. Semoga kita tidak termasuk golongan yang "sama saja kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan" T__T Wahai Allah, aamiin.
Perang pemikiran, inilah kejadian yang paling mengerikan, buat saya, mendekati akhir zaman. Saat hampir segalanya menjadi membingungkan, saat yang abu-abu semakin menutupi hitam dan putih.
Salah satu paham yang gencam melakukan serangan kepada agama adalah liberalisme. Islam liberal, sebuah gerakan yang melancarkan perang pemikiran dengan menalarkan hukum islam atau isu dengan/tanpa landasan AlQur'an dan Hadist demi mengarahkan pemahaman Islam menjadi sesuai dengan paham liberal.
"Meski bisa dikatakan telah memerdekakan manusia (dari keterikatan manusia atau makhluk lainnya), namun pada hakikatnya Islam tidak membiarkan manusia untuk bebas semaunya, apalagi menafsirkan ajaran Islam sesuai keinginannya sendiri." ~ h.92
Separuh bagian dari buku #IslamLiberal101 berisikan tentang pemahaman ghazwul fikriy (perang pemikiran) dan bagaimana sebenarnya pemahaman Islam dan Liberal. Kemudian, berlanjut dengan sejarah kemunculan sekularisme yang kemudian melahirkan juga paham liberalisme dan pluralisme.
Sebagai buku yang kontra dengan #IslamLiberal, yang komunitasnya kerap disebut Jaringan Islam Liberal (JIL), penulis menyampaikan tentang timpangnya pemikiran para penganut islam liberal melalui dua Bab, yaitu Modus Operandi dan Cemoohan Mereka.
Modus Operandi berisikan taktik JIL dalam berdiskusi, beranalisa atau menanggapi isu-isu yang terjadi terutama terkait agama. Pemainan Istilah, salah satu modus yang digunakan JIL untuk menyamarkan apa yang disampaikannya, misalnya kasus menyamakan istilah tauhid dan monoteisme, sekilas terasa benar, tapi saat dipahami lebih dalam ada penyimpangan di dalamnya. Modus-modus lain juga diberikan contoh-contoh kasus yang sangat membantu memahami taktik JIL, begitu pun dengan Bab Cemoohan Mereka yang berisikan argumen-argumen yang sering dilontarkan JIL dalam diskusi.
Pada level tertentu pola 'diskusi' atau analisis dari pemikir JIL tidak menganut kebenaran mutlak pada AlQur'an, karena cenderung menganut relativisme, bahwa kebenaran itu relatif, kebenaran setiap orang bisa berbeda tergantung keadaan. Selain itu, keraguan juga kadang dimunculkan kepada sosok Rasulullah saw yang menerima wahyu, sehingga berefek pada kepercayaan kepada Al-Qur'an. Keraguan-keraguan yang sengaja dibangun untuk menggoyahkan tauhid dan akidah.
Buku #IslamLiberal101 bisa dibilang bacaan pembuka bagi yang baru mengenal dan ingin tahu tentang Islam Liberal dari sisi kontra. Kemungkinan besar akan muncul rasa penasaran untuk lebih mengetahui apa itu islam liberal karena pembahasan dalam buku masih berada di permukaan. Banyak referensi-referensi yang diberikan pada catatan kaki di berbagai halaman yang bisa dibaca untuk memperdalam pemahaman tentang Islam Liberal.
sebuah buku penganta yang bagus untuk mengenalliberal, apa itu islam liberal, asal usulnya, serta modus-modus operandi yang digunakan. memang bukan tanpa alasan kenapa buku ini menggunakan 101 sebagai judulnya. karena, buku ini diharapkan bisa menjadi panduan serta dasar yang mencukupi untuk mengetahui tentang islam liberal. memang islam liberal ini bukan suatu yang baru di Indonesia, tapi dengan adanya buku ini diharapkan dapat memberi kejelasan bagi teman-teman yang masih belumn familiar dengan gerakan ini.
saya sangat suka dengan bab modus operandi yang dipaparkan oleh saudara akmal, saya bisa menjadi lebih waspada tentang hal-hal tersebut,
well, buku yang sangat menarik untuk ditelik. apalagi bagi yang ngaku-ngaku islam, ini buku bisa dikatakan harus untuk dibaca. agar terhindar dari wacana islam yang menyimpang dari syriah.
oh ya, kemarin si akmal sjafril di ajak debat di radio hardrock sama anggota islib. tapi menurut tweet hardrock fm g ada anggota islib yang bisa hadir, alias pada WO (Walk Out) sebelum di ajak debat. itu salah satu bukti kalau islib itu gak benar, di ajak debat malah kabur (^_^)
Buku ini tentu sangat informatif. Agaknya saya cukup terbawa emosi membacanya. Gregetan terutama ketika membaca ketiga dan keempat. Gregetan sekaligus merasa 'kok ya lucu' membaca penjelasan cara mereka ngeles dari sebuah diskusi. Gregetan juga sih sama stasiun televisi yang menayangkan diskusi atau semacamnya dengan narasumber orang JIL. Titelnya di layar sih, cendekiawan muslim, tapi...
Penulis cukup banyak memberikan referensi bacaan kepada pembaca yang ingin memperdalam lagi pengetahuannya tentang JIL maupun untuk membentengi diri mereka dari pengaruh JIL atau liberalis lainnya. Saya sendiri sudah memasukkan beberapa referensi tersebut ke dalam daftar buku yang ingin saya baca. Kalau ada yang mau meminjamkan, boleh hubungi saya via komentar pada pos ini. =D
Islam liberal digaungkan bahkan oleh orang-orang yang katanya intelek, cerdas, dan kritis. Sayangnya, ilmu yang mereka punya malah bikin keblinger. Mengaku muslim tapi menganggap kebebasan itu relatif. Tak ingin membawa kesan konvesional hingga asal menafsirkan segala sesuatu, bahkan alQuran sekalipun.
Akmal dalam bukunya ini mengupas tuntas tentang Islam Liberal agar para pembaca sadar dan waspada dengan pemikiran liberal di sekitar kita. Disampaikan dengan bahasa yang cukup sederhana membuat buku ini dapat dibaca oleh semua kalangan, termasuk remaja.
Ketika jarak membentang antar buku-buku berkualitas yang seringkali 'berat' dan buku-buku populer yang seringkali 'kopong', kita butuh penulis-penulis 'moderat' yang mampu berperan sebagai jembatan. Saya pikir, Akmal dengan Islam Liberal 101 adalah salah satunya. Akmal berhasil membuat counter-discourse ttg Islam Liberal keluar dari batas-batas lingkungan tradisionalnya.
Menurut saya, kita perlu penulis2 muda semacam Akmal utk mem-populerisasi berbagai discourse dan counter-discourse yang biasanya hanya jadi konsumsi elitis para ilmuwan.
Sebuah buku berat yang disajikan dengan sangat ringan. Di buku ini dijelaskan secara mendetail apa itu islam liberal, darimana asal-usul jaringan nyleneh ini, semua dibahas tuntas di buku ini. Ada 5 Bab yang dibahas, namun yang membuatku tertarik adalah pada bab 3 dan 4 yakni 'modus operandi' dan 'cemoohan mereka'.
Sangat direkomendasikan bagi setiap muslim di berbagai level (awam bahkan sampai ulama ^_^).
Buku ini sangat penting untuk kaum Muslim agar bisa mengenal dan menangkis pemikiran-pemikiran liberal yang melenceng. Buku ini membahas dari ciri-ciri pemikiran liberal sampai metode penyebaran pemikiran liberal dan argumen-argumen yang sering dilontarkan oleh kaum liberal. Dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti, Akmal Sjafril telah membuat sebuah karya yang sangat bermanfaat bagi semua Muslim.
Yeah! saya dapatkan di GSG Salman ITB setelah acara apa ya?? aduh lupa... #kebiasaan -_- perdana banget, baru terbit.. dijual lebih murah.. berapa ya?? lupa lagi kan.. -_- keren banget isinya, banyak mikir.. apalagi pas saya lagi SMA tingkat 2 dong bacanya.. gimana gak pusing dengan kata-kata tingkat tinggi.. pluralisme, kapitalisme, sekulerisme, dan antek-anteknya.. dulu mana ngerti?? alhamdulillaah sekarang mah udah ngerti.. :)
buku yang mengupas lebih dalam Bahaya Islam Liberal.bagaimana muncul ide jahat ini, metode-metode mereka melancarkan ide-idenya, sarana-sarana yang mereka gunakan hingga dampak buruknya. Semoga dengan mempelajari kejahatan ini, kita bisa membentengi diri sendiri dan orang di sekitar dari pengaruh buruknya
Menyelami buku ini seruu, menarik dan tergugah untuk kembali mencermati fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita.
Betapa banyak pemikiran JIL yang tak berdasar kuat, tidak ilmiah, hanya memotong penafsiran ayat, mendompleng pendapat tokoh untuk menyerang hal-hal yg seharusnya sudah tak perlu diperdebatkan.
Jika Anda adalah orang yang mudah diombang-ambingkan oleh argumen-argumen para penganut islam liberal yang mencoba mendekonstruksi kebenaran ajaran islam, maka Anda sangat perlu membaca buku ini. Buku ini menjawab retorika mereka dengan lugas dan efektif.
Akmal Sjafril menghadirkan buku yang membahas mengenai pemikiran para liberalis dengan menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh pembaca awam, pembawaannya yang sangat "anak muda" sekali membuat para pembaca enjoy dalam melewati tiap lembaran dari buku ini..
penting buat tahu tentang perang pemikiran yang sedang terjadi di Indonesia. Buku ini bisa ngasi penjelasan itu dengan pembahasan yang lebih ringan dibandingkan dengan buku2 lain dengan tema sejenis. worth read buat anak muda!
sesuai judulnya, Islam Liberal 101. Keren! mudah dipahami dan diikuti, begitu selesai baca, wawasan saya tentang gerakan ini bertambah banyak banget, dan menuntun saya untuk periksa diri sendiri--bersih-bersih dari potensi virus pemikiran liberal ini.
Buku menarik yang buat kita lebih kenal dengan siapa itu islam liberal, gaya mereka, cara mereka berpendapat .. buku ini menggambarkan bahwa ghozwul fikri begitu nyata dihadapan kita, sedang kita tetap tidak sadar
buku yang wajib dibaca untuk mengukuhkan aqidah sebagai umat islam, buku ini perlu dibaca, biar kita tahu Islam yang sebenarnya seperti apa. Biar tidak salah arah
Awalnya skeptics sama judul Nya tapi judul ini juga yg bikin penasaran ternyata buku ini datang dari penulis muda yang Saat ini mampu mempersatukan kaum Muslim muda mwmberengus pelacur intellectual
Baru baca setengah buku saja sudah jatuh hati. Pemaparannya lugas, disertai dengan bukti dan dalil-dalil khas seorang Akmal Sjafril. Ini baru intelektual muslim!