Jump to ratings and reviews
Rate this book

Dari Datuk ke Sakura Emas

Rate this book
Tak ada yang lebih membahagiakan Datuk Batungkek Ameh selain mengabdi kepada suku. Namun kepergiannya untuk meminpin upacara adat di Padang membawa misi lain. Haruskah ia terus mempertahankan wibawanya sebagai Datuk? Kisah ini merupakan salah satu cerita pendek dalam buku ini. Cerpen lain berkisah tentang keputusan Amelia untuk, “Aku akan menikah dengan dia. Tapi kamu adalah suamiku sepanjang hidup.” Ikuti pula kisah Kei, seorang gadis Jepang yang mempertanyakan kenapa ia harus bersekolah di Higa International School. Apa karena semua anak rekan bisnis ayahnya bersekolah di situ?

Empat belas cerita di buku ini ditulis oleh empat belas penulis kontemporer Indonesia. Mereka datang dari beragam latar belakang, beragam tema, beragam gaya, dan beragam genre penulisan.

*) Seluruh royalti buku ini akan disumbangkan oleh para penulis kepada Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin

168 pages, Paperback

First published April 1, 2011

19 people are currently reading
498 people want to read

About the author

Ahmad Fuadi

21 books1,426 followers
Fuadi lahir di nagari Bayur, sebuah kampung kecil di pinggir Danau Maninjau , tidak jauh dari kampung Buya Hamka. Ibunya guru SD, ayahnya guru madrasah.

Lalu Fuadi merantau ke Jawa, mematuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama. Di Pondok Modern Gontor dia bertemu dengan kiai dan ustad yang diberkahi keikhlasan mengajarkan ilmu hidup dan ilmu akhirat.

Gontor pula yang membukakan hatinya kepada rumus sederhana tapi kuat, ”man jadda wajada”, siapa yang bersungguh sungguh akan sukses.

Juga sebuah hukum baru: ilmu dan bahasa asing adalah anak kunci jendela-jendela dunia. Bermodalkan doa dan manjadda wajada, dia mengadu untung di UMPTN. Jendela baru langsung terbuka. Dia diterima di jurusan Hubungan Internasional, UNPAD.

Semasa kuliah, Fuadi pernah mewakili Indonesia ketika mengikuti program Youth Exchange Program di Quebec, Kanada. Di ujung masa kuliah di Bandung, Fuadi mendapat kesempatan kuliah satu semester di National University of Singapore dalam program SIF Fellowship. Lulus kuliah, dia mendengar majalah favoritnya Tempo kembali terbit setelah Soeharto jatuh. Sebuah jendela baru tersibak lagi, Tempo menerimanya sebagai wartawan. Kelas jurnalistik pertamanya dijalani dalam tugas-tugas reportasenya di bawah para wartawan kawakan Indonesia.

Selanjutnya, jendela-jendela dunia lain bagai berlomba-lomba terbuka. Setahun kemudian, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk program S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University. Merantau ke Washington DC bersama Yayi, istrinya—yang juga wartawan Tempo—adalah mimpi masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Sambil kuliah, mereka menjadi koresponden TEMPO dan wartawan VOA. Berita bersejarah seperti peristiwa 11 September dilaporkan mereka berdua langsung dari Pentagon, White House dan Capitol Hill.

Tahun 2004, jendela dunia lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan beasiswa Chevening untuk belajar di Royal Holloway, University of London untuk bidang film dokumenter. Kini, penyuka fotografi ini menjadi Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi: The Nature Conservancy.

Fuadi dan istrinya tinggal di Bintaro, Jakarta. Mereka berdua menyukai membaca dan traveling.

”Negeri 5 Menara” adalah buku pertama dari rencana trilogi. Buku-buku ini berniat merayakan sebuah pengalaman menikmati atmosfir pendidikan yang sangat inspiratif. Semoga buku ini bisa membukakan mata dan hati. Dan menebarkan inspirasi ke segala arah.
Setengah royalti diniatkan untuk merintis Komunitas Menara, sebuah organisasi sosial berbasis relawan (volunteer) yang menyediakan sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan dapur umum secara gratis buat kalangan yang tidak mampu.

Untuk informasi lebih jauh, silakan klik www.negeri5menara.com, http://fuadi.multiply.com, http://duotravelers.wordpress.com,htt... dan laman Facebook penulis http://www.facebook.com/ahmad.fuadi1

Untuk menghubungi penulis, silakan email ke negeri5menara@yahoo.com .
Atau add "Ahmad Fuadi" di Facebook dan follow "fuadi1" di twitter

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
114 (25%)
4 stars
112 (25%)
3 stars
182 (41%)
2 stars
27 (6%)
1 star
8 (1%)
Displaying 1 - 30 of 49 reviews
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
December 8, 2017
Jadi ini sebenarnya adalah kumcer keroyokan yg didedikasikan untuk membantu Pusat Dokumentasi Sastra HB Yassin. Isinya 14 cerpen dari 14 pengarang ternama yg dieditori oleh Ekakur. Sangat-sangat layak untuk dinikmati, terutama bila ingin mencicipi cita rasa dari banyak tangan terampil, meski kadang-kadang bukan genre favorit pembaca. Seperti disuguhi senampan kue-kue petit four yang punya aneka rasa gurih-manis-legit-pahit.

Antologi dibuka dengan sangat menghentak oleh A. Fuadi dengan cerpen Datuk. Aku suka muatan lokalnya dan endingnya yg getir.

Albertine Endah membuat Sebuah Keputusan dengan tipuan dan twist cerita yg sangat apik, meski aku sdh sedikit menduga kemungkinan itu. Topdah. Aan Mansyur mengangkat tema yang sama, tapi dengan nuansa lebih tragis dan memerihkan hati dalam Di Tempatmu Berbaring Sekarang. Keduanya jd favoritku.

Emak Ingin Naik Haji dari Asma Nadia cukup membuat miris, tapi imho terlalu banyak unsur dramatis dan kebetulan yg dimasukkan.

Avianti Arman meracik kisah 2 lelaki tua yg terlupakan oleh keluarga masing-masing dalam Pagi di Taman. *aku blm pernah menikmati karya AA sebelumnya, meski Kereta Malam pernah masuk radarku. Setelah ini kyknya harus dicoba segera*

Misalkan Ini adalah Dongeng dari Clara Ng menguarkan kepahitan sangat. Kusuka penulisan kisahnya meski temanya membuatku marah dan sedih.

Mencari Herman dari Dee sudah pernah kunikmati sebelumnya. Dan selain itu masih ada karya Andrei Aksana, Happy Salma, Dewi Ria Utari, Icha Rahmanti, Indra Herlambang, Putu Fajar Arcana dan Sitta Karina. Semuanya enak dinikmati, meski mungkin tidak semuanya cocok seleraku.

Ehm, ngomong-ngomong, kabar PDS ini sekarang bagaimana? Sayang sekali aset kesustraan kita harus mengalami nasib seperti ini, apalagi jika sampai harus ditutup. *sedih*

#Scoop
Profile Image for Gie.
149 reviews20 followers
October 27, 2015
Bahagia itu saat ketemu buku yang udah lama diburu! Ketemunya di bazar pula jadi lebih murah. Kenapa sampe berburu buku ini segala? Cuma karena satu nama \m/... peru waktu agak lama buat baca bukunya karena ada kekhawatiran takutnya jadi nggak se-excited waktu berburu bukunya pas tau ceritanya gimana. Was-was dan cemas, boow! Tapi coba liat cerita apa saja yang saya dapat:

datuk : seorang datuk, tokoh masyarakat yang disegani mesti pergi ke upacara adat demi mendapatkan pinjaman uang untuk biaya kuliah anaknya. wahai anak muda.. belajarlah yang giat mengingat besarnya pengorbanan orangtua *mendadak bijak*

sebuah keputusan: sepasang kekasih yang telah lama bersama memutuskan untuk berpisah. i felt the iceberg in this short story

seberang darmaga: perihal rumah tangga. kurang dramatis.

emak ingin naik haji: seorang anak yang berusaha memenuhi keinginan emaknya untuk naik haji, ironisnya ia punya tetangga yang bolak-balik pergi haji. banyak typo yang ganggu di cerpen ini.

pagi di taman: dua orangtua yang duduk di taman, bercerita & berkelakar. seolah mengingatkan kita untuk ikut merasakan kalau hari tua nanti datang. kutipan dari cerpen ini : "waktu, jangan-jangan adalah segelas air yang menyapu segala yang pernah kita kecap."

misalkan ini adalah dongeng: gak suka sama temanya, tentang seorang anak berkebutuhan khusus yang mengalami kekerasan fisik dan psikis. Beneran gak tega, gak tahan baca apa yang menimpa si Navis. briliannya cerpen ini yaitu the way she wrote the story-- membangun suasana, kereen!

mencari Herman:udah baca di Filosofi Kopi, tapi gak tau kenapa baca yang kali ini lebih meresapi Meresapi ketragisan. Tragis banget, boo! Kutipan : "dan betapa pun punggung ini ingin berbalik, aku tahu lebih baik untuk terus berjalan. terus berjalan." :'(

ingatan: "bagiku setiap orang yang jatuh cinta akan menjadi fiktif." maksudnya mereka ini manusia serigala, gitu?

kamis ke-200: opa yg mulai pikun, tapi masih mengingat satu kepiluan: anaknya yang hilang

sambal dadak : seorang anak yang minta resep sama ibunya--malah mikirin tentang perintilan hidup. btw mbak Icha, saya kangeen cintapuccino!

pagar soka: waoow, surprise! dark & goosebump-nya kena banget! aura mistis dan mencekamnya dapet banget, cara menjalin ceritanya kalem, tapi terus mencekam. aaaah, kereen!

di tempatmu berbaring sekarang: another tragic story -- bizarre love triangle!

perempuan yang berumah di rumpun bambu: tak duga perempuan itu malah ibunya

sakura emas : Kei & Kania: Jepang dan Indonesia

cerpen favorit : pagar soka, di tempatmu berbaring sekarang. tema dan konsep cerita yang unik: misalkan ini adalah dongeng, mencari Herman

Profile Image for Nike Andaru.
1,634 reviews111 followers
April 26, 2011
Dari awal buku ini terbit saya udah pengen beli aja, secara gitu ya nama-nama penulis terkenal ada disana. Sebut aja A. Fuadi, Alberthiene Endah, Dewi 'Dee' Lestari, Icha Rahmanti, Andrei Aksana, Indra Herlambang, Sitta Karina dan nama-nama laennya.

Iya, buku ini emang sebuah kumcer atau kumpulan cerita pendek yang dikemas khusus untuk akhirnya semua royalti dari buku ini akan disumbangkan oleh para penulis di dalamnya kepada Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin. Hal ini saja sudah membuat saya merasa wajib untuk membelinya :D

Awalnya saya ingin sekali mengobati rindu pada beberapa penulis yang tulisannya sudah lama tidak mengeluarkan buku atau tulisan terbaru mereka, seperti Icha Rahmanti yang sejak Beauty Case, blom mengeluarkan buku baru lagi, padahal Icha Rahmanti adalah salah satu penulis favorit saya loh. Tapi saya cukup kecewa, ketika mendapati tulisan Asma Nadia, Dee dan Sitta Karina ternyata republish dari tulisan lama mereka. Asma Nadia dengan Emak Ingin Naik Haji-nya, Dee dengan Mencari Herman-nya dan Sitta Karina dengan Sakura Emas-nya. Padahal saya berharap sekali ada tulisan terbaru dari mereka dalam buku ini. Kekecewaan saya akhirnya tertutupi juga oleh tulisan yang sangat menarik dari Alberthiene Endah, Icha Rahmanti dan M. Aan Mansyur :)

Profile Image for Nabila Budayana.
Author 7 books80 followers
May 1, 2011
Sebelum tau content dari buku ini,saya sudah lebih tertarik dahulu oleh misinya yang bertujuan untuk 'menyelamatkan' PDS HB.Jassin. Segeralah saya beli.
Menariknya, kumpulan cerpen ini ditulis oleh banyak penulis-penulis populer yang tulisan-tulisannya tidak perlu diragukan. Meskipun, beberapa cerpen pernah di-publish sebelumnya. Seperti 'Emak Ingin Naik Haji'-Asma Nadia dan 'Mencari Herman'-Dewi Dee Lestari. Keduanya memang apik, sehingga saya merasa tidak masalah untuk di-publish ulang.:)
Membaca 'Mencari Herman' saya serasa flash back membaca 'Filosofi Kopi'. Tulisan Dee memang favorit saya.
Meskipun begitu, menurut saya 'raja'nya cerpen di sini adalah 'Di Tempatmu Berbaring Sekarang'-M.Aan Mansyur. Fiksinya bagus,saya dengan mudahnya membayangkan lokasi,tokoh dan suasana dari cerita tersebut.

Lepas dari misi mulianya, saya rasa buku ini tetap sangat layak untuk dibeli dan dinikmati.:)
Profile Image for Dhani.
257 reviews17 followers
March 6, 2015
Nyaris semua cerpen di buku ini saya suka. Ada saja yang istimewa, dengan caranya masing masing. Ada yang kuat di deskripsi, ada yang idenya unik, atau yang keseluruhannya cakep. Yang jadi unggulan saya adalah Pagi di Taman( Avianti Arman), Mencari Herman( Dewi Lestari), Di Tempatmu Berbaring Sekarang( Aan Mansyur) dan Perempuan Yang Berumah di Rumpun Bambu( Putu Fajar Arcana).Dari buku ini, saya belajar banyak tentang kekuatan sebuah cerita, bagaimana mengeksekusi ide yang nampak biasa jadi cerita yang istimewa, juga bagaiman membuat twist yang keren.
Profile Image for Ariefmai Rakhman.
143 reviews25 followers
April 28, 2011
Indra Herlambang tulisannya lumayan juga ternyata, agak sedikit mistis malah, agak kecewa karena cerpennya Dee dan Asma Nadia bukan cerpen baru , ada tema lesbiannya juga xixixixi (Yapi ketebak). Overall lumayan walaupun cenderung kurang wah tulisan2nya.
Profile Image for Olivia.
132 reviews9 followers
January 5, 2016
Hehehehehehe. Sejujurnya saya bukan fans kumcer. Jarang sekali saya membaca cerpen. Tapi kemudian, mungkin saja... buku yang satu ini mengubah semua itu.

Saya membeli buku ini karena tergiur dengan nama-nama besar yang tampak di judulnya. Oh come on, Sitta Karina dan Clara Ng! Dua pengarang favorit saya! Selain itu masih ada pengarang-pengarang besar lain seperti Ahmad Fuadi, Dee, Asma Nadia, Andrei Laksana. Tampak menjanjikan, ya kan? (Walau saya bukan fans mereka, tapi karya mereka sudah diakui oleh banyak masyarakat). So anyway, here's the review for each story.

#1 Datuk - Ahmad Fuadi
Datuk bercerita tentang seseorang yang berjuang dan menjunjung tinggi pangkat(?) datuk yang dimilikinya, yang kemudian dengan berat hati harus membuang gengsi dan ke'datuk'annya tersebut karena kebutuhan finansial yang mendesak. Beruntung, keponakannya meminta ia datang untuk menikahkan anaknya- kesempatan untuk meminjam uang, pikirnya. "Yaahhhhhhh..." adalah reaksi saya setelah menyelesaikan bab tersebut. Endingnya... sesuai dengan realitas rasanya- anything can happen. Tapi saya tidak suka. Hehehehehe. Walaupun saya bisa memberi satu bintang tambahan untuk cara menulisnya- menulis endingnya; seolah-olah terlihat jelas apa yang dirasakan oleh sang Datuk. (3 bintang)

#2 Sebuah Keputusan - Alberthiene Endah
Sebuah keputusan juga termasuk realistis, sebenarnya. Walaupun- yah, mainstream. Sepasang kekasih yang harus berpisah karena sang perempuan dijodohkan. Intinya sih begitu. Endingnya... mungkin cukup realistis juga, unexpected tapi realistis. Saya masih bimbang untuk mengatakan saya menyukai endingnya atau tidak. Saya suka sesuatu yang tak terduga pada umumnya, tapi saya juga tidak suka sesuatu yang mengesankan 'tidak apa-apa untuk dilakukan' sekalipun kita tahu itu menyalahi norma. jadi.. 2.5 bintang saja deh.

#3 Ke Seberang Dermaga - Andrei Laksana
Nah! Ini saya suka, walaupun endingnya masih menggantung. Entahlah, memang kesukaan saya biasanya tergantung dengan gaya penulisan, saya rasa? Ke Seberang Dermaga pun sebenarnya mengisahkan sesuatu yang klise saja (uhm. saya jadi ragu, apakah ada sesuatu yang masih tidak tergolong klise jama sekarang). Ia bercerita tentang seorang istri yang dikhianati oleh suami dan sahabatnya; yang berselingkuh satu sama lain. Sang istri memilih untuk menyepi ke suatu tempat lain dan di sana ia bertemu dengan pria lain... yang meneduhkan hatinya. Yup. Saya suka stylenya, tapi sayang endingnya menggantung; apakah sang istri akan kembali dan memaafkan suami atau tidak ya? Hmmmmm... koper? XP (4 bintang)

#4 Emak Ingin Naik Haji - Asma Nadia
Ya ampun... maaf nih, tapi rasanya ini cerpen yang paling tidak saya sukai sejauh ini (note : saya menulis setiap selesai membaca, jadi paling tidak saya sukai di antara cerpen #1 hingga #4. Hum, inti ceritanya sih tentang seorang anak yang merasa gagal namun tetap berupaya untuk mencari cara agar dapat memenuhi keinginan ibunya; naik haji. Intinya sih itu. Endingnya agak tragis, dan saya tidak merasa harus seperti itu. Agak terlalu ekstrim buat saya. Untuk gaya penulisan, rupanya ini juga bukan tipe saya. Entah ya, seperti kurang... detail- kurang berisi. Juga membingungkan, sebenarnya. Bingung karena sudut pandang yang berubah-ubah tanpa sedikit penjelasan yang membuat orang mudah paham. jadi, maaf nih. 1 bintang saja.

#5 Pagi di Taman - Avianti Armand
Mengisahkan kedua sahabat yang sudah bertetangga sejak lama dan kini berusia sekitar 70 tahun; menghabiskan waktu untuk bercakap-cakap disebuah taman. Lalu? Ya, hanya itu saja. Sesuai dengan judulnya, Pagi di Taman. Sesederhana itu. Mungkin tak banyak yang dapat saya review, tapi bisa dikatakan kalau saya cukup menyukainya. Tidak bertele-tele, tidak menggantung, dan... jelas. (3.5 bintang)

#6 Misalkan Ini Dongeng - Clara Ng
Mungkin ini adalah kisah terkelam dan tergelap sepanjang yang saya baca (di antara #1 hingga 6). Cerpen ini bercerita tentang seorang anak yang tiba0tiba saja kehilangan ibunya (ibunya meninggal mendadak) dan harus tinggal bersama dengan suami sang ibu dengan... rahasianya. Rahasianya apa? Baca saja sendiri. Sadis dan kelam. Itu saja klunya. Sayang tidak ada solusi untuk permasalahan tersebut... membuat saya berharap ini sebagai dongeng juga (?). (4 bintang)

#7 Mencari Herman - Dee
UNIK! Saya tidak biasanya menjadi pengagum tulisan Dee. Namun cerpennya yang satu ini perlu saya akui keunikannya. Cerpen ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang penasaran dan terus berusaha mencari seseorang bernama Herman- tanpa embel-embel seperti Hermanto atau sejenisnya; sejak kecil hingga dewasa dari sudut pandang seorang pria yang merupakan teman kakaknya. Lucu dan unik, bahkan saya cekikikan saat membaca sang tokoh utama tidak merestui hubungan sang perempuan dengan suami orang bukan karena statusnya, tapi karena namanya BUKAN Herman. Kocak, unik, dan seru! Dan diakhiri dengan tragis. Awalnya saya belum mengerti keterkaitan prolog yang mengatakan kalau membutuhkan satu ambillah satu bukan dua. Namun di akhir, rupanya kata-kata tersebut menjadi kenyataan tragis! Malang sekali. :( (5 bintang)

#8 Ingatan - Dewi Ria Utari
Satu lagi cerita yang memiliki twist di endingnya dan- wah! Awalnya saya tidak tahu pasti berkisah tentang apakah cerpen satu ini. Saya cuma menangkap bahwa seorang perempuan sengaja mengucilkan diri dan tidak diperbolehkan berbincang-bincang dengan penduduk lokal... yang akhirnya terpikat dengan salah satu penduduk lokal tersebut. Ia telah melakukan sesuatu yang terlarang, maka dari itu akan ada konsekuensi yang harus diterimanya. Konsekuensi apa? Ya, bisa dilihat di akhir ceritanya. Yang mengejutkan adalah hubungan antara sang perempuan dengan pencerita. Saya kira pencerita adalah kekasihnya, atau ibunya, atau... kakaknya. Tapii ternyata- sesuatu yang tidak dikira sebelumnya! (5 bintang)

#9 Kamis Ke-200 - Happy Salma
Tenang, kalem, menyentuh? Kisah yang satu ini menceritakan tentang seorang kakek yang tampaknya mengalami demensia. Yang ia ingat, setiap hari Kamis ia harus melontarkan kata-kata tuntutan di depan istana presiden untuk membebaskan rakyatnya (dari jaman penjajahan atau era Soeharto, barangkali? Saya juga tak yakin). Saya suka dengan endingnya yang... manis. Sedih, tapi manis bagi saya. (3.5 bintang)

#10 Sambal Dadak - Icha Rahmanti
Hummmm... Entah harus bicara apa tentang yang satu ini. Setangkapnya saya, ceritanya sih tentang seorang perempuan yang ketika dalam proses membuat sambel dadak berdasarkan resep ibunya teringat beberapa kejadian lain antara ia dan ibunya. Itu saja. Saya sih, tidak merasa cerita ini ada intinya yang jelas. Tidak terasa wow atau apapun itu juga. Entahlah. (1.5 bintang)

#11 Pagar Soka - Indra Herlambang
Lagi! Kumcer satu ini rupanya senang sekali memberikan kejutan kepada pembacanya. Kali ini cerpen mengisahkan sesuatu yang mistis, yang tanpa saya duga sebelumnya, berakhir dengan sesuatu yang mistis juga. Inti ceritanya adalah tentang seorang pria yang suka-tak suka menuruti apapun yang dikatakan oleh kakaknya; termasuk memata-matai dan menangkal roh jahat dari calon istri kakek mereka (yang diduga mengandung sesuatu yang jahat oleh si kakak). Jadi ditanamlah pagar soka dekat rumah si kakek, yang konon dapat menangkal roh jahat. Lalu apa yang terjadi? Lihat saja! Lagi-lagi saya suka dengan endingnya. Tidak menyangka kalau seorang Indra Herlambang pun cukup piawai dalam menyusun kata beserta plot untuk menjadi sebuah karya seperti ini. Saya suka! (5 bintang)

#12 Di Tempatmu Berbarng Sekarang - M. Aan Mansyur
Lagi-lagi ada sesuatu yang unexpected di sini, disertai dengan hubungan tiga manusia yang tampaknya rumit. Sekilas tampak seperti kisah cinta segitiga pada umumnya, namun rupanya ada sesuatu yang lain; yang lebih daripada itu. Dibatasi dengan aturan ini itu yang tak mengijinkan mereka mengutarakan perasaan mereka dengan bebas, bagaimanakah akhir dari cerita mereka? Dan saya juga suka dengan endingnya yang terasa cliffhanger. Hehehehehe. Sebenarnya cerita ini diawali dengan seorang pria yang duduk di bawah pohon. Pohon ini menceritakan sebuah kisah yang disaksikannya; si cinta segitiga di atas. Namun kemudian, ia juga menambahkan tepat di tempat pria tersebut berbaring, dulu pernah terjadi........ apa? Saya juga tak tahu. (5 bintang)

#13 Perempuan yang Berumah di Rumpun Bambu - Putu Fajar Arcana
Kali ini berbau mistis lagi! Mengisahkan tentang sebuah keluarga yang memiliki tetangga dengan pohon bambu di depan rumahnya. Di daerah tersebut, dipercaya bahwa pohon bambu itu merupakan tempat tinggal 'peri' atau ibu bambu yang akan keluar pada malam hari. Sang ayah dari keluarga tersebut mengatakan wajahnya mirip dengan ibu si anak (istrinya, kalau begitu)... dan bagaimana reaksi sang ibu? Ending yang juga tak dapat diduga, dan aura mistisnya dapat terasa. Walaupun menurut saya, ada beberapa bagian yang tak perlu dan tak terkait dengan cerita; misalhnya tentang tambak mereka yang kering dan membuat sang ayah harus berganti pekerjaan. Tapi overall, good enough. (3.5 bintang)

#14 Sakura Emas - Sitta Karina
Kaminari Kei. Karena saya fans beratnya Sitta Karina, saya sangat mengenali nama tersebut. Nama yang menjadi orang ketiga di antara Aki dan Chris Hanafiah secara tidak langsung. Jadi, kali ini cerpen mengisahkan tentang kehidupan Kei sebelum ia bertemu Aki- rasanya seperti itu. Bicara jujur, untuk dijadikan standalone cerpen, Sakura Emas ini sayangnya tidak memiliki suatu ciri khas yang menarik; apalagi setelah membandingkannya dengan karya lainnya yang wah. unexpected, dan mistis. Bukan jelek, hanya... terlalu biasa. Tidak ada yang spesial, hanya kisah pertemuan antara anak pria kaya yang dimasukkan ke sekolah orang kaya, dan anak perempuan yang banyak dibully. Standar, bukan. Yes, it is. (2 bintang)

Bintang akhir (rata-rata) : 3.46... karena ini merupakan kumcer dengan cerita yang relatif unik dan saya biasanya jarang menyukai kumcer, biar saya isi menjadi 4 bintang; dan bukannya 3. ;) A good recommendation for short-stories!
Profile Image for Virna.
227 reviews18 followers
July 14, 2019
Datuk - A. Fuadi (3 stars)
Sebuah Keputusan - Alberthiene Endah (5 stars)
Ke Seberang Dermaga - Andrei Aksana (2.5 stars)
Emak Ingin Naik Haji - Asma Nadia (3 stars)
Pagi di Taman - Avianti Armand (2.5 stars)
Misalkan Ini Adalah Dongeng - Clara Ng (3.5 stars)
Mencari Herman - Dewi "Dee" Lestari (3.5 stars)
Ingatan - Dewi Ria Utari (2.5 stars)
Kamis Ke-200 - Happy Salma (3 stars)
Sambal Dadak - Icha Rahmanti (3 stars)
Pagar Soka - Indra Herlambang (4 stars)
Di Tempatmu Berbaring Sekarang - M. Aan Mansyur (3 stars)
Perempuan yang Berumah
di Rumpun Bambu - Putu Fajar Arcana (3.5 stars)
Sakura Emas - Sitta Karina (3 stars)
Profile Image for Bina Izzatu Dini.
99 reviews4 followers
May 25, 2017
Kumpulan cerita pendek karya penulis penulis masyhur Indonesia, diterbitkan untuk sebuah misi mulia.

Cerita favorit saya: Sambal Dadak. Sederhana, tapi sebagai anak rantau saya sangat bisa relate dan memahami.

Cerpen Clara Ng juga membekas di hati. Miris dan kelam, tapi cerita tersebut bukan tidak mungkin adalah kenyataan yang terjadi di sekitar kita.

Yang agak mengganggu kenikmatan membaca adalah cerita-cerita yang sudah pernah saya baca di buku lain. Emak Ingin Naik Haji (Asma Nadia), Mencari Herman (Dee Lestari), Di Tempatmu Berbaring Sekarang (Aan Mansyur). Er, cerita cerita ini langsung saya skip sih. Hehe. Pada dasarnya saya memang kurang gemar membaca tulisan (terutama fiksi) yang sama lebih dari sekali.
Profile Image for Lila Cyclist.
852 reviews71 followers
April 29, 2020
Waaaahhh… begini rasanya membaca kumpulan cerpen dengan rasa nano-nano. Enggg… sebenarnya ngga terlalu nano-nano sih, karena rata-rata ending cerita dari masing-masing cerpen memiliki nuansa yang hampir sama: pahit! Hahahaha… Tapi itu yang saya suka. Apalagi saya hanya mengenal beberapa nama dari sekian penulis dari buku kumpulan cerpen yang kabarnya hasil royaltinya akan diberikan pada Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin.

Yuk, review dikit, biar saya ngga lupa masing-masing cerita dari buku ini seperti apa. Kebiasaan buat saya, setelah baca terus lupa wkwkwkwk…

Review lengkap ada Dari Datuk ke Sakura Emas
Profile Image for Nur.
53 reviews1 follower
July 1, 2020
Kumpulan-kumpulan cerpen yag ditulis oleh bebrapa penulis terkenal. Beberapa judul ungkin sudah dimuat di koran atau buku antalogi lainnya. Judulnya sesuai dengan is cerpen ini. Judul pertma yang dimuat adalah 'Datuk' dan cerita terakhir adalah 'Sakura Emas'. Menurut saya, tidak ada korelasi antar judul (tema). Tetap saja, saya sangat senan membaca buku kompilasi cerpen ini.
Profile Image for Happy Daisy.
16 reviews
February 3, 2018
Banyak sudah buku yang saya baca, akan tetapi sastrawan indonesia lah yang mampu merebut hati saya. Saya cinta suka dengan dunia literasi indonesia, semua penulisnya tidak kalah dengan luar. Kumcer ini menjadi bukti bahwa Sastra Indonesia itu sangat indah. Begitu indah.
Profile Image for Fertina NM.
103 reviews21 followers
May 27, 2014
Buku ini berisikan 14 cerita pendek dari 14 penulis yang berbeda. Yang kemudian seluruh royalti akan disumbangkan untuk Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Karena terdiri dari 14 latar belakang penulis yang berbeda-beda, kisah dan irama di dalamnya pun mempunyai alur dan lantunannya masing-masing. Penulis-penulis yang terlibat juga sudah banyak dikenal dengan genre bukunya masing-masing.

Seperti kisah pembuka buku ini yang berjudul Datuk. Datuk yang dikisahkan oleh penulis keturunan Minang ini berlatar di daerah pinggir Sumatra Barat. Malin yang mendapat gelar Datuk atas kerja kerasnya berbakti pada budaya leluhurnya. Segala yang berhubungan dengan budayanya ia kuasai dluar kepala, hingga akhirnya ia diberi gelar Datuk dan orang tidak lagi boleh memanggil namanya lagi, harus Datuk. Segala misi kebudayaan ia pimpim dan selalu membuat kebanggaan sendiri bagianya, walaupun tidak mendapatkan materi apa-apa. Hingga suatu hari, ia harus mengaji ulang makna antara budaya, agama, atau keberlangsungan pendidikan anaknya.

Lain lagi dengan kisah Misalkan Ini Adalah Dongeng kara Clara Ng. Sering mengisahkan orang-orang terpenggir di dunianya. Kisah pendek ini menceritakan Navis, seorang anak berkebutuhan khusus, yang mendapat tekanan fisik da psikis oleh orang-orang di sekitarnya. Tanpa diketahui Ibunya. Hanya Ibunya yang berjuang sediri bersama Navis. Ibunya tidak pernah tahu apa yang dilakukan Dokter yang membantu penyembuhan Navis sekaligus menjadi Bapak tirinya sampai ia dipanggil Tuhan yang berada di antara tumpukan amplop putih di langit.

Ada pula kisah twist ending yang diberikan oleh Alberthine Endah dalam kisahnya Sebuah Keputusan. Hidup pasangan modern di sebuah apartemen tengah kota Jakarta. Mereka hanya tinggal bersama tanpa meributkan status, hanya saling mengisi dan memberi, tanpa pamrih. Hanya ada Aku sebagai sudut pandang dan Kamu sebagai tokoh keduanya yang dikisahkan dalam cerita ini. Alur maju mundur, menceritikan bagaimana tokoh Aku berusaha untuk menahan tokoh Kamu tetap menjadi pasangan jiwanya, tetap bersama hidupnya yang sepi sebelum ada tokoh Kamu. Karena tiba-tiba suatu hari tokoh Kamu harus pergi meninggalkan tokoh Aku demi sebuah perjodohan oleh Ayahnya. Tokoh Kamu tidak bisa menolak, karena ia mencintai Ayahnya, walaupun ia nyaman dan cinta pada tokoh Aku. Hingga di hari pernikahannya, Aku ikut berpartisipasi sebagai panitia, di situ lah cerita berakhir sekaligus dimulai.

Dan masih banyak kisah lainnya yang memiliki daya tariknya sendiri, seperti kisah Pagar Soka karangan Indra Herlambang yang mengisahkan dunia mistis dan dunia logikal. Atau Sakura Emas yang menisahkan persahabatan dua negara yang dibalut dengan unsur fantasi dan misteri. Lain lagi kisah fenomenal Mencari Herman karya Dee yang juga dimasukan kedalam buku Filosofi Kopi. Kisah tragedi seorang gadis manis yang rela merusak dirinya demi seorang Herman.

Kalau biasanya kita disuguhkan satu tema oleh banyak penulis dalam sebuah antologi cerpen ataupun satu penulis tapi dengan gaya bahasanya sendiri. Buku ini menyajikan sensasi baru dalam membaca, kita akan dibawa ke dunia berbeda di setiap kisahnya. Tapi tetap ada benang merahnya, yakni ada kedukaan dibalik setiap kisahnya. Buku yang nikmat dibaca dengan memberikan bantuan untuk Pusat Dokumentasi HB Jassin, tidak hanya materi tapi juga moril dunia sastra.
Profile Image for Aria Anggana.
206 reviews23 followers
March 21, 2014
Pada 2011, ketika PDS diguncang masalah ekonomi  dan aksi #KoinSastra bermunculan, meski tak ikut andil secara langsung, saya tahu dan ikut menyebarkan perihal itu. Ikut menyiarkannya dengan harapan semoga banyak yang tergerak membantu.

Lalu, pada entah tahun berapa, mungkin masih di 2011 atau di 2012, saya mendapat tugas sebagai Peri Buku, bertugas mengirimkan beberapa buku kepada Kemudianers ,  yang waktu itu, memenangkan lomba di situs hijau tersebut.

Dari Datuk ke Sakura Emas adalah salah satu buku yang dijanjikan sebagai hadiah. Pada waktu itu, buku ini sulit sekali di dapat. Saya sudah mendatangi dua toko buku yang cukup besar sampai akhirnya saya dibantu petugas, ia mencari kira-kira toko buku mana yang masih memilik stok buku ini. Syahdan, saya harus menjemput buku ini di Gramedia Grand Indonesia.

Melihat nama-nama disampulnya membuat saya tergiur (Clara Ng adalah penulis kesukaan saya) tetapi dana tidak mencukupi untul membelinya waktu itu dan setelah tugas saya sebagai Peri Buku selesai, saya melupakan buku ini.

Bulan lalu, saya menemukan buku ini di rak diskonan. Sepertinya hanya sisa satu eksemplar. Saya buru-buru mengambilnya takut disela orang lain. Buku ini ada di tangan saya sekarang, ah, saya baru tahu kalau cetak buku ini adalah juga bentuk donasi #KoinSastra untuk PDS. Harga buku ini sudah didiskon dan saya ragu uang pembayarannya akan diserahkan ke sana. Tapi tak apalah, seperti yang Eka Kurniawan bilang pada pengantar buku ini : rajin membaca buku dan mengunjungi perpustakaan, itulah cara terbaik melestarikan buku dan perpustakaan. Betapa.

Setelah selesai membaca, dari kesemua cerpen saya paling suka (dan penasaran) dengan cerita pendek milik Putu Fajar Arcana. Memang, tak ada tema khusua dalam kumcer ini dikarenakan proyek 'buru-buru' tetapi tidak ada ruginya jika ingin menjadikan buku ini koleksi.
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
July 27, 2019
Dari Datuk ke Sakura Emas merupakan kumpulan cerita pendek yang ditulis oleh beberapa penulis kawakan Indonesia yaitu A. Fuadi, Alberthiene Endah, Andrei Aksana, Asma Nadia, Avianti Armand, Clara Ng, Dewi "Dee" Lestari, Dewi Ria Utari, Happy Salma, Icha Rahmanti, Indra Herlambang, M. Aan Mansyur, Putu Fajar Arcana dan Sitta Karina. Terbitnya buku ini merupakan upaya penulis-penulis Indonesia yang ingin menyelamatkan keberlangsungan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin yang pada saat itu terancam tidak dapat beroperasi lagi. Seluruh royalti buku ini pun disumbangkan oleh para penulisnya kepada PDS HB Jassin.

Jujur, tertarik beli dan baca buku ini karena Kak Sitta Karina merupakan salah satu penulis yang berkontribusi dalam buku kumpulan cerita pendek ini. Ditambah lagi dengan deretan penulis terkenal Indonesia lainnya yang ikut meramaikannya.

Kumpulan Cerita Pendek Dari Datuk ke Sakura Emas ini berisi 14 cerita pendek yang bisa dibilang cukup beragam, dari segi latar belakang, tema, gaya penulisan maupun genren-ya. Buat aku pribadi yang hanya baca buku-buku dengan penulis dan genre itu-itu aja, buku ini cukup memberikan sensasi yang berbeda.

Dari ke-14 cerita pendek di buku ini, cerita dari Albethiene Endah yang berjudul Sebuah Keputusan bener-bener yang paling berkesan buatku. Tema yang diambil terbilang baru untuk diriku pada saat pertama kali membacanya. Aku bahkan harus membaca 2x baru paham maksud cerita itu. Twist dari cerita ini pun di luar bayanganku.

Cerita pendek lainnya yang menjadi favoritku yaitu Di Tempatmu Berbaring Sekarang karya M. Aan Mansyur. Keren banget sih ceritanya. Sayangnya, tulisan kak Sitta Karina menjadi alasanku membeli buku ini kurang memuaskan. Mungkin karena terlalu pendek, jadi ceritanya kurang lengkap.
Profile Image for Azia.
243 reviews11 followers
June 24, 2011
Ada beberapa cerpen yang memberikan kesan setelah membacanya yaitu sebagai berikut:

1.Datuk
Tema ceritanya lumayan bagus tentang pernikahan satu suku yang secara adat Minangkabau tidak diijinkan. Dan bagaimana sang Datuk mempertaruhkan gengsinya untuk meminta bantuan kepada kemenakan. Karena tidak disebutkan setting ceritanya tahun, saya jadi berasa aneh dengan adanya telegram. Mungkin karena saya membayangkan cerita tersebut dengan konten masa kini,mana ada yang masih pakai telegram.

2.Sebuah Keputusan
Hah! endingnya bikin bengong.

3.Misalkan Ini Adalah Dongeng
Sekali lagi andaikan saja ini adalah dongeng. Cerpen ini bikin begidik hingga pengen muntah karena saking detailnya. Tapi sedihnya kisah-kisah ini sering menghiasi berita kriminal di Indonesia.

4.Pagar Soka
Seru! Aura mistisnya berasa.

5.Di Tempatmu Berbaring Sekarang
Cerita yang menarik tentang cinta segitiga, yang akhirnya tidak memberikan kebahagiaan siapa-siapa

Masih ada cerpen-cerpen lainnya di buku ini:
Emak Ingin Naik Haji. Mencari Herman. Ingatan. Kamis Ke-200. Sambal Dadak. Ke Seberang Dermaga.Pagi di Taman.Perempuan Yang Berumah di Rumpun Bambu. Sakura Emas.

Berkaitan dengan ‘ide mulia’ penyusunan buku ini untuk membantu PDS Jassin,semua royalty dari buku ini akan disumbangkan ke PDS Jassin. Jadi jika peduli dengan PDS Jassin disarankan untuk ‘beli’ buku ini.hehehe..
Profile Image for Ayu Fitri.
Author 8 books12 followers
May 24, 2014
Aku kasih 3.5 bintang.
Cerpen-cerpen di buku ini tuh daleeem banget deh menurutku.
Bikin mikir soal kehidupan! :))

Jujur, nggak ada 1 cerpen yang aku suka banget. Tapi ada beberapa cerpen yang berhasil nempel di otak berhari-hari.

1. Sebuah Keputusan (Alberthiene Endah)
>> Aku dibikin frustasi nebak-nebak karakter di dalemnya. Awalnya aku nebak A, terus sepanjang cerita dibuat nggak yakin yang ujung-ujungnya ganti aku nebak B. Eh, di ending baru ketahuan kalo tebakan pertamaku yang bener. Mbak Alberthiene Endah pinter banget nih bikin "kamuflase", hehe

2. Emak Ingin Naik Haji (Asma Nadia)
>> Ohok! Hatiku kayak ditujes-tujes waktu baca cerpen ini. Sedih banget :((

3. Pagi di Taman (Avianti Armand)
>> Duh, aku trenyuh banget baca cerpen ini :((

Udah sih, cuma 3 cerpen itu yang nempel terus di otak. Cerpen lainnya nggak kalah bikin mikir lho. Cerpen Sambal Dadak (Icha Rahmanti) bikin aku mikir soal kehidupan dan hubungan orang tua-anak. Cerpen Pagar Soka (Indra Herlambang) bikin aku mikir soal kebiasaan dan adat-adat daerah gitu. Cerpen Di Tempatmu Berbaring Sekarang (M. Aan Mansyur) bikin aku mikir soal interaksi sosial dan hubungan percintaan. Dan cerpen Sakura Emas (Sitta Karina) bikin aku mikir soal interaksi sosial dan hubungan orang tua-anak.

Duh, pokoknya baca kumcer ini bikin aku mikir soal kehidupan dan segala aspeknya deh :D
123 reviews14 followers
May 17, 2011
Buku ini berisi kumpulan cerpen dari para penulis terkenal. Royalti buku kumpulan cerpen ini akan disumbangkan untuk Pusat Dokumentasi Sastra HB. Jassin.

Cerpen-cerpen di buku ini tidak semuanya baru. Ada "Emak Ingin Naik Haji" - Asma Nadia yang sudah pernah diterbitkan (dan difilmkan) sebelumnya. Dan karena saya sudah menonton filmnya, saya jadi tidak terlalu surprise thd ceritanya. Ada juga cerpen "Mencari Herman" - Dee Lestari yang sebelumnya dimuat dalam Filosofi Kopi.

Beberapa cerpen yang "(it) was okay" menurut saya, walaupun ada cerpen yg terasa agak nanggung ceritanya. Dan otak saya kurang bisa memahami pesan cryptic di dalam beberapa cerpen lain (halah!)

Saya justru suka cerpen yg berbau mistis seperti "Pagar Soka" - Indra Herlambang, "Di Tempatmu Berbaring Sekarang" - M. Aan Mansyur, dan "Perempuan yang Berumah di Rumpun Bambu" - Putu Fajar Arcana. Dan saya bertanya-tanya apakah peletakan ketiga cerpen tersebut secara berurutan merupakan suatu kesengajaan?

Terlepas dari isinya, saya salut pada usaha para penulis ini untuk menyelamatkan PDS HB. Jassin :))

PS: Kei yang di cerpen Sakura Emas itu cowok apa cewek ya? Di sinopsis cover belakang ditulis "gadis Jepang" tapi di dalam cerpennya kalau tidak salah ditulis "cowok ini" :-O
Profile Image for Lintang Dwi.
19 reviews59 followers
May 24, 2011
Jujur baru kali ini baca Cerpen seperti ini..

Baru baca setengahnya..
Dan selalu terkesima di setiap akhir cerita.
walaupun ceritanya pendek, tapi para penulis mampu menghadirkan latar yang kuat, makna yang dalam, dan hikmah yang kompleks. Membuat diri ini merenung di setiap ceritanya.. "kok bisa ya?", "terus gimana ya..", "apa jadinya bila..", "ternyata gitu ya..", dsb..

Paling berkesan ceritanya Alberthein, karena mmg gak pernah nyangka kalau ternyata F/F love story, sampai di paragrap terakhir. Lalu kisah "Andai ini dongeng", betul-betul membuatku merenung. Sebuah cerita yang diambil dari sudut pandang seorang Anak Berkebutuhan Khusus. Baru kali ini menyelami apa yang dipikirkan seorang ABK, walaupun mungkin dia tampak tidak merespon lingkungannya, bukan berarti dia tidak eksis disana.

Tapi setengah buku lagi kok ceritanya rada2 absurb ya? apa akunya yang lemot?
Misalnya kisah "Kamis ke 200", aseli gak ngerti.. klimaksnya dimana? Sama sekali gak nangkep hikmahnya.
Juga dengan "Sakura Emas" dan "Di tempatmu berbaring" kurang nendang ah..
Profile Image for Yusnia Sakti.
118 reviews39 followers
August 18, 2011
Kumpulan cerpen yang membuat aku selalu ingin membacanya lagi dan lagi. Setiap cerpen dalam cerpen ini memiliki ide dan alur cerita yang tidak tertebak, semacam tebak-tebak buah manggis. Mayoritas mengusung isu-isu sosial tentang gender, adat, budaya, mistisme, dll tapi dibungkus dengan sesuatu-unsur intrinsik-yang sangat luar biasa. Ah, tapi aku sedikit kecewa dengan Dee, kenapa dia harus menitipkan si 'Herman' lagi, aku ingin membca yang baru dan lain, bukan tentang Herman lagi.
Aku ingin memilih cerita favorit di kumcer ini, tapi aku tidak bisa menemukannya: semuanya berkesan. Apalagi ceritanya si Indra Herlambang, semacam koclok, mayak, sejenis humor mistis...agaagagagag..^^
Profile Image for Jessica.
1,219 reviews40 followers
December 9, 2011
Uda selesai dari lamaaaa banget, but, baru skarang sempet online, inipun dari hp.

Pertama kali saat buku ini dicetak, saya pengen banget belinya. Selain ada nama beberapa penulis yang saya tau, cover yang bagus, juga karena sebagian royaltinya disumbangkan k yayasan HB Jassin.

Jujur, saya kurang terkesan sama cerpen. Pendek, kilat pula endingnya. Tapi saya suka sama beberapa cerpen. Andrei Aksana, Dee, salah dua yang saya suka. Karena saya lumayan ngerti jalan ceritanya. Sakura Emas, sori Mbak Sitta, kali ini saya kurang nangkep cerita Kei sama siapa yaa cewe Indo-Jepang itu.

But, still, I'll try to read it again next time, to understand the whole book. :)
Profile Image for rizki.
31 reviews3 followers
January 1, 2012
Beberapa banyak yang bikin bosan. Serius.

Bahkan, beberapa cerita yang aku harap bakal bagus, malah terkesan biasa saja atau justru membosankan.

Namun, gak semua cerita membosankan. Ada cerita yang bagus juga. Salah satu yang aku suka cerita dari Indra Herlambang.

Faktor yang bikin buku ini jadi keren adalah karena buku ini ada untuk menyelamatkan keberadaan perpustakaan PSD HB Jassin yang sedang dalam kondisi 'koma' keberadaannya. Buku ini mungkin akan menjadi salah satu yang menyelamatkan hidup PSD HB Jassin.

Semoga sukses! Semoga sukses pengetahuan Indonesia! Semoga sukses Budaya Membaca Buku!
Profile Image for Herlianist.
8 reviews
October 31, 2013
14 penulis, 14 kisah, 14 rasa dalam satu buku. Karena penulisnya nano-nano alias banyak maka kesan yang ditinggalkannya pun beragam pula. Ada yang luar biasa, namun ada pula yang biasa saja bahkan mengecewakan.
Yang paling mengejutkan adalah cerpen milik Indra Herlambang. Aroma mistisnya menempel begitu lekat dalam ingatan. Meninggalkan kesan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tadinya berharap Dee menyumbang cerpen baru untuk buku ini. Sayang, saya hanya menemukan Mencari Herman yang sudah saya baca sebelumnya di Filosofi Kopi. Tapi berhubung itu adalah cerpen Dee favorit saya, yaa it's okay lah.
Tiga bintang untuk kumcer ini dari saya.
Profile Image for Dinda Astrida.
62 reviews5 followers
October 12, 2011
buku ini adalah kumpulan kisah para penulis hebat Indonesia. saya juga menyukai covernya :D. ada beberapa cerpen yang saya suka.
sebentar saya lagi mengingat-ingat isi masing-masing ceritanya. lupa :P

saya suka beberapa cerpen diantarannya: Mencari Herman (dewi "dee" lestari), pagar soka (indra Herlambang), Di tempatmu Berbaring Sekarang (M. Aan Mansyur), Perempuan yang berumah di Rumpun Bambu (Putu Fajar Arcana)dan Pagi di Taman (Avianti Armand). --> hasil gogel isi buku, malas buka buku fisiknya
Profile Image for Vanda Kemala.
233 reviews68 followers
November 8, 2014
Ini kumcer persembahan yang apik!

Walaupun (jujur) nggak terlalu tau siapa itu HB Jassin, nggak nyesel sama sekali karena udah beli buku ini. Beberapa cerpen memang ditulis di bagian akhir kalau pernah dipublikasi di mana, yang bikin kesan ini tulisan daur ulang. Tapi untungnya, nggak semua cerpen kayak gitu.

Cerpen favorit? Sudah pasti cerpen yang ala-ala FF, yang ada twist, hehehe. Sebuah Keputusan punya Alberthiene Endah, sama Pagar Soka punya Indra Herlambang. Dua cerita itu endingnya hakdes banget!

Suka!
Profile Image for Tati Haryani.
2 reviews21 followers
July 15, 2011
Beberapa cerpennya udah pernah baca (emak ingin naik haji - Asma Nadia, Mencari Herman - Dee) jadinya ga gak terlalu surprise. Yang paling keren menurutku adalah Sebuah Keputusan- Alberthiene Endah, ga nyangka banget endingnya kalo mereka adalah pasangan sesama jenis.

Seluruh royalti dari buku ini akan disumbangkan untuk Pusat Dokumentasi HB Jassin, itu usaha yang patut dihargai.

Dan secara keseluruhan aku menyukai buku ini dan memberi bintang 3.
Profile Image for Karlina.
Author 1 book1 follower
April 14, 2015
Isinya sangat variatif karena ditulis oleh banyak penulis dari berbagai latar belakang dan genre. Ada yang 'serius' ada yang bergaya teenlit. Berdasarkan yang tertulis, kumpulan ini dibuat semata untuk menggalang dana bagi Perpustakaan HB Jassin. Jadi memang sepertinya, tidak ada kriteria khusus untuk cerpen yang dimuat.
Cerpen favorit saya "Di Tempatmu Berbaring Sekarang"-nya M Aan Mansyur & "Perempuan yang berumah di rumpun bambu"nya Putu FA :)
Profile Image for miaaa.
482 reviews420 followers
May 9, 2011
Joyful to read. Indonesian literature need more and more short stories like these. Various theme I know, but it somehow works well enough.

***

Beberapa kisahnya membuatku antara terharu, kesal, dan tak berdaya. Permainan emosinya luar biasa. Bolehlah kita berharap agar penulis-penulis yang terlibat terus menghasilkan karya seperti ini.
Displaying 1 - 30 of 49 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.