Jump to ratings and reviews
Rate this book

Dalam Mihrab Cinta The Romance

Rate this book
Pengembangan novelette Dalam Mihrab Cinta menjadi sebuah novel.
27 people are currently reading
282 people want to read

About the author

Habiburrahman El-Shirazy

28 books1,353 followers
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya.

Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000).

Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.

Karya-karyanya:
Ayat-Ayat Cinta (2004)
Di Atas Sajadah Cinta (2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (2007)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
56 (40%)
4 stars
38 (27%)
3 stars
30 (21%)
2 stars
11 (7%)
1 star
4 (2%)
Displaying 1 - 8 of 8 reviews
Profile Image for Mali.
210 reviews
February 7, 2019
Basically the novelet Dalam Mihrab Cinta, tp dipanjangkan sikit. Can be read separately without having to read Dalam Mihrab Cinta.

Disbbkn dh baca dh citer ni dalam buku DMC yg lg satu, dh boleh expect dh jalan citer dia camne, so bnyk skip. hahaha. tp dlm buku ni ada perkenalan pada watak baru; iaitu Zizi or Zidna Ilma.
Profile Image for Muhammad_Taufiq.
8 reviews2 followers
June 5, 2011

Dalam Mihrab Cinta The Romance: Shine Your Positive [+] Energy!

Review by Muhammad Taufiq

“Ya, Allah, semua orang kini menganggapku sebagai orang baik. Engkau Mahatahu bahwa hamba bukan orang yang baik …” [Syamsul Hadi, Dalam Mihrab Cinta: The Romance, hal. 150]


Sinopsis:

Cerita bermula dari sebuah senja di stasiun Pekalongan. Zizi (Zidna Ilma), seorang gadis yang tengah berduka karena baru mendengar kabar tentang kepergian selamanya ayahanda tercinta. Ia memasuki stasiun untuk naik kereta api yang akan membawanya pulang ke Kediri, tepatnya Pesantren Al Furqan, Pagu, Kediri. Zizi adalah putri ketiga dari Kiai Baejuri (pengasuh Pesantren Al Furqan) yang telah menyelesaikan studi menghafal Al Qur’an di Pesantren Manabi’ul Qur’an, Pakis Putih, Pekalongan.

Di sudut lain stasiun, tampak seorang pemuda gondrong, juga bermaksud ke Kediri untuk mondok. Pemuda itu bernama Syamsul Hadi, yang ingin membuktikan juga bisa menjadi seniman sejati seperti ulama-ulama salaf, seperti yang telah dipaparkan Sang Imam (Imam Masjid Agung Pekalongan).

Pertemuan Zizi dan Syamsul pun terjadi. Bahkan Syamsul menyelamatkan Zizi ketika ada seorang pencopet menyandra Zizi. Perkenalan mereka pun terjadi. Zizi sempat merekomendasi agar Syamsul mengunjungi empat pesantren besar di Kediri untuk kemudian memilih salah satunya sebagai tempatnya mondok. Salah satunya adalah Pesantren Al Furqan di mana Zizi tinggal.

Sayangnya, ketiga pesantren yang telah Syamsul kunjungi tidak menyediakan program akselerasi alias percepatan dalam sistem pendidikannya. Syamsul menginginkan dapat melipat waktu dengan belajar ekstra, sehingga dapat mengejar ketertinggalan karena usia.

Pilihan terakhir adalah Pesantren Al Furqan. Ternyata pesantren tersebut juga menerapkan sistem pendidikan yang sama dengan tiga pesantren sebelumnya. Namun, pihak pesantren memberikan kesempatan pada Syamsul untuk membuktikan keseriusannya. Pertemuan Syamsul dan Zizi pun kembali terulang. Tapi Syamsul tak berlebih mengindahkannya . Syamsul lebih konsen pada studinya. Dengan bantuan Ayub, teman sekamarnya dari Banjarmasin, Syamsul terus belajar dengan tekun untuk mengejar ketertinggalannya. Hasilnya tak mengecewakan.

Sayangnya, Burhan, yang juga teman sekamar Syamsul, tidak suka melihat kemajuan yang Syamsul capai. Burhan melihat Syamsul sebagai saingan beratnya untuk mendapatkan hati Zizi. Pikiran culas Burhan berujung rencana fitnah keji untuk menjebak Syamsul. Syamsul pun terjebak dan dituduh mencuri dompet milik Burhan. Santri-santri mengeroyok Syamsul, lalu menggundulinya, dan berakhir pada dikeluarkannya dari pondok.

Pun dalam keluarga Syamsul sendiri, Syamsul tidak lagi dipercaya. Cap pencuri telah melekat dirinya. Syamsul lari dari rumah menuju Semarang. Ia coba mencopet. Tapi gagal. Masuk penjara. Dalam penjara itulah, Syamsul justru banyak mendapat “ilmu” tentang mencopet. Syamsul keluar penjara setelah Nadia, adik Syamsul, membayar tebusannya.

Syamsul menuju ke Jakarta. Kontrak sebuah rumah. Kali ini ia benar-benar menjadi pencopet.

Suatu hari, Syamsul mencopet dompet milik seorang gadis yang ternyata ia adalah pacar/tunangan dari Burhan. Syamsul berniat ingin memberitahu pada gadis tersebut (Silvie), bahwa Burhan bukanlah lelaki baik, bahkan Burhan telah bertunangan dengan gadis lain.

Syamsul mendatangi Villa Gracia Parung untuk menemui Silvie. Seorang satpam malah mengirannya seorang ustad yang akan mengajar mengaji Della, putri bungsu Pak Broto. Syamsul pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu.

Lambat laut, Syamsul mulai diterima dan dikenal baik dalam perumahan mewah tersebut. Bahkan menjadi iman dan mengisi ceramah. Sementara Silvie sendiri juga memberi les privat pada Della.

Bagaimana nasib Silvie? Akankah gadis secantik Silvie, ce … ii … le … yang cantik Silvie atau Asmirandah ya … he2, akhirnya jatuh dalam perangkap lelaki tengik seperti Burhan? Apakah Syamsul akan mengakui siapakah dia sebenarnya? Bagaimana reaksi Silvie dan masyarakat setelah mengetahuinya kebenaran itu? Lalu bagaimana perjuangan Zizi meyakinkan kakaknya, Kiai Miftah, bahwa Syamsul tidaklah bersalah? Akankah perjumpaan Syamsul dan Zizi terulang kembali?

Fiuh... Jika saya menjelaskan semuanya, itu sama saja menulis sebuah novel! Baca sendiri dong!

Review:

Percaya atau tidak. Membaca Roman ini layak dirampungkan dalam sekali duduk atau semalam saja. Itu karena DMC The Romance ini menyuguhkan cerita yang enak dan nyaman dibaca, hingga tak terasa tiba-tiba telah sampai di lembar terakhir. Bahkan sekalipun Anda telah menonton film-nya (Dalam Mihrab Cinta The Movie), Roman ini tetap terasa nikmat.

Paling tidak, ada 3 kebahagiaan yang saya rasakan dengan membaca Roman ini.

Kebahagiaan pertama. Setelah Kang Abik menghadirkan Bumi Cinta yang menampilkan kota Moskow lengkap dengan gemerlap kota dan riuh keindahannya, kini lewat DMC The Romance ini, Kang Abik kembali pada nuansa Indonesia. Bahagia rasanya dapat kembali menikmati tulisan khas Kang Abik yang masih original, alias tanpa banyak intrik, tanpa pula konflik berbalut spionase seperti pada novel dalam Bumi Cinta. Artinya, saya tak perlu mengeluarkan kecerdasan ekstra untuk memahami alur ceritanya. Maklum, otak orang Indonesia, suka mikir yang nyaman-nyaman, he2.

Kebahagiaan kedua. Kang Abik menciptakan tokoh yang berbeda. Tokoh utama yang tidak selalu berbuat baik dan beruntung.

Karena, tidak selamanya, orang yang berbuat baik selalu beruntung. Adakalanya orang baik juga tertimpa kemalangan. Yang mungkin dengan cara itulah, Allah menggemblengnya untuk meningkatkan derajatnya. Namun pada akhirnya, yakinlah bahwa kebaikan selalu berawal dari kebaikan. Begitu juga sebaliknya, keburukan melahirkan keburukan.

Yang terpenting, bukan berapa kali tertimpa kegagalan, tetapi bagaimana bangkit dari kegagalan itu. Caranya adalah dengan tetap memancarkan energi positive [+] dan tetap menyugesti apapun dengan kebaikan. Yeah, jadi filsuf dadakan nih.

Syamsul yang benar-benar menjadi pencopet setelah termakan fitnah ketika di pesantren (sugesti negatif). Lalu benar-benar menjadi ustad ketika masyarakat memberi kesempatan dan ruang untuk berbuat baik (sugesti positif).

Sehingga DMC The Romance seolah menjadi cerminan diri agar selalu berbuat baik. Dan tetap memancarkan energi positive [+] ke alam semesta. Faman ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarah waman ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarah.

Hal ini mengingatkan saya pada sosok Mr. Sosaku Kobayashi. Kepala sekolah di Tomoe Gakuen itu senantiasa menyugesti Totto Chan dengan hal-hal yang positive [+]. Misal dengan selalu berkata pada Totto Chan, “Kau itu anak yang benar-benar baik. Kau tahu itu, kan?” Kisah Mr. Kobayashi dan Totto Chan dapat ditemukan di Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi

Kebahagiaan ketiga. Tentu saja Kang Abik juga menyajikan Wisdom yang begitu menggugah di sela-sela cerita. Diantaranya adalah nasihat Dr. Fathul Hadi kepada Syamsul. Berikut petikannya.
“… Jangan sekali-kali putus asa dari mendapat rahmat Allah. Berprasangka baiklah kepada Allah. Tersenyumlah setiap kali kau bertemu takdir Allah. Apa yang kau alami, penderitaan yang kau tanggung selama ini, yakinlah itu adalah cara Allah untuk menggemblengmu, untuk mengangkat derajatmu.

“Seekor merpati yang sedang terbang menganggap udara satu-satunya rintangan yang menghalangi jalannya. Ia membayangkan bahwa seandainya tidak ada udara, niscaya ia akan dapat terbang lebih cepat dan lebih nyaman. Namun tanpa udara, ia tidak akan bisa terbang dalam kehampaan dan akan jatuh ke tanah. Jadi, unsur yang sama memiliki resistensi terhadap burung merpati itu dalam penerbangannya pada dasarnya adalah juga unsur yang membuat terbang menjadi mungkin."
Itulah kalimat hikmah yang dikatakan Kant, seorang Filsuf dari Jerman.

“Perjumpaan dengan kejadian yang besar bisa membawa orang yang bermental beku dan tidak pernah menggunakan akal mereka serta tidak punya tujuan hidup, kepada kemampuan dan keberhasilan hidup yang belum pernah dialaminya. Aku yakin, itu juga akan kau alami. Berprasangka baiklah kepada Allah.

“Sukses yang paling cemerlang adalah sukses yang dicapai oleh orang yang mampu menganalisa sebab-sebab kegagalan dan kekalahan mereka dan menarik pelajaran paling bermanfaat darinya. Memeriksa sebab-sebab kegagalan itu sendiri akan membawa seseorang mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dan bagaimana menyelesaikannya. Ia akan menjadi ufuk, dimana jalan menuju kemenangan nampak jelas. Dengan cara ini orang bisa menggunakan sumberdaya pikiran dan energinya serta mengubah seluruh situasi dengan cara yang luar biasa.” [DMC The Romance, hal. 153-154]


Juga kisah Filsuf China, Meng Zi, Syamsul tuturkan kepada Della.
“Apa yang terjadi pada Meng Zi semakin menguatkan catatan sejarah, bahwa di belakang orang besar yang sukses biasanya ada seorang ibu yang luar biasa yang mendidiknya dengan segenap cinta dan jiwa.” [DMC The Romance, hal. 146]


* * *

Sebenarnya, Dalam Mihrab Cinta adalah sebuah adaptasi/terinspirasi dari kisah klasik ulama salaf. Berikut penjelasan Kang Abik dalam sebuah kesempatan.

“… Kisah tentang seorang pencuri yang mencuri kitab-kitabnya seorang ulama. Dia mencuri peti-peti di rumah ulama yang berisi kitab-kitab, lalu ia memajang kitab-kitab tersebut di rumahnya. Sehingga orang menganggap kalau ia adalah ulama, bukan seorang pecuri. Awalnya pura-pura, orang-orang bertanya, dia bisa jawab. Lalu bertanya lagi, dia tanyakan lagi pada ulama pertanyaan tersebut, lalu dia jawab pada yang bertanya ke dia. Tapi lama-lama karena semakin banyak yang bertanya dia malu, dan akhirnya dia belajar betul. Setelah sekian lama dia akhirnya tobat, dan kitab tersebut dia kembalikan pada ulama, dan ulama tersebut malah seneng.

Nah, inspirasi awalnya dari situ, awalnya si karakter cuma pura-pura menjadi baik, akhirnya dia beneran menjadi baik, karena lingkungannya percaya bahwa dia beneran baik. Lalu saya gunakan di cerita ini, awalnya dia berpura-pura menjadi guru ngaji, padahal awalnya dia pencopet. Nah, itu lama-lama, kalau terus dia disugesti baik, akhirnya dia bisa menjadi baik.”


Ide cerita yang tak biasa ini menjadikan DMC The Romance begitu melekat di hati. Terlebih hadirnya Zizi alias Zidna Ilma, telah menambah warna tersendiri. Bahkan membuat ending yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya.

Sayangnya, mengapa Silvie harus meninggal dalam kecelakaan yang tragis? Silvie telah mendapat tempat tersendiri di hati pembaca. Sulit untuk tidak kecewa dengan kematiannya yang tiba-tiba. Sulit melupakan kehadirannya. Termasuk saya. Terlebih setelah menonton DMC The Movie. Oh, Asmirandah... eh Silvie, maksud saya... he... he...

Soal haru biru, jangan ditanya, Kang Abik jagonya meramu. Simak saja saat Syamsul, Silvie, dan Zizi di tempat yang berbeda namun dalam waktu yang bersamaan, bermunajat kepada Allah di seperti malam terakhir-Nya.
“Ya Allah, sebaik-baik rencana, tetap rencana-Mu lah yang terbaik. Dan sebaik-baik pilihan tetap pilihan-Mu lah yang terbaik. Maka anugerahilah hamba rencana dan pilihan terbaik-Mu untuk hamba. Rabbana taqabbal minna innaka Antas Sami’ul ‘Aliim wa tub ‘alaina innaka Antat Tawwabur Rahiim. Amin.” [Syamsul, Dalam Mihrab Cinta: The Romance, hal. 235]

“Ya Allah, aku tidak mengharap apa-apa kecuali ridha-Mu. Ya Allah, sucikanlah diriku lahir dan batin dan temukanlah diriku dengan hamba-Mu yang saleh untuk menjadikan pendamping dan imamku meraih ridha-Mu. Amin.” [Silvie, Dalam Mihrab Cinta: The Romance, hal. 236]


“Ya Allah, jika hamba salah mengharapkan dia. Maka pupuskanlah harapan ini. Jika hamba benar mengharapkan dia dan kau meridhainya, maka aku serahkan kepada rencana-Mu. Engkaulah Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Tahu. Amin.” [Zizi, Dalam Mihrab Cinta: The Romance, hal. 236]


* * *

Tentang desain cover. Untuk pertama kalinya, sang desainer, A. Basith El Qudsy menampilkan gambar perempuan berkerudung yang sedikit utuh. Berbeda dengan cover-cover sebelumnya yang hanya menampilkan wajah berkerudung saja [termasuk Mahar Cinta untuk Anisa, he2]

Gadis berwajah sendu dalam cover DMC The Romance ini sebenarnya adalah lukisan “Omens of Hafez” karya pelukis realis dari Iran, Iman Maleki. Dengan sentuhan dingin sang desainer, jadilah cover yang sedemikian ciamik!

Sedangkan pada cover belakang, terpampang foto besar Kang Abik dengan kamera syutingnya. Bernuansa Black & White yang elegant!

Nama penulis ditampilkan dengan ukuran sangat besar. Sama seperti di novel Bumi Cinta. Terkesan njomplang dengan judul novel yang tampil sangat kecil. Tapi Begitulah. Seperti yang pernah saya katakan, apapun judulnya, asalkan Habiburrahman El Shirazy, adalah jaminan mutu. Kalau perlu tanpa judul novel sekalian.

Hal menarik lainnya adalah “Pengumuman Penting” yang tertera di balik cover yang intinya memaklumatkan garansi akan mengganti 100% uang yang Anda keluarkan untuk membeli DMC The Romance jika ternyata roman ini tidak membangkitkan energi dan mental positif Anda.

Nah, tunggu apalagi! Tapi berhati-hatilah, karena mungkin saja Anda akan tersengat energi positifnya!

Wallahu ’alam.

* * *

complete review, please visit Muhammad Taufiq
Profile Image for Ismailzuqi.
34 reviews
March 14, 2022
Rasanya difitnah memang sangat sakit, apalagi jika harus dihukum dan dihakimi tanpa diadili terlebih dahulu.
Profile Image for Novriana Dewi.
73 reviews
August 7, 2011
Hmm... Gak bisa komen terlalu banyak. Baru baca buku ini sebulan yg lalu tapi mesti liat sinopsis nya lagi buat inget isi ceritanya tentang apa.. :D
2 reviews
Read
June 5, 2011
u should read this amazing book, if not it's ok , i didn't even read it..
Displaying 1 - 8 of 8 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.