Kakakmu terkena ramuan sihir dan jatuh cinta dengan orang yang salah? Dua penyihir sinting tergila-gila dengan pacarmu dan bersaing memperebutkannya? Dicintai tanpa henti sama cowok yang lancar memanggil mantra hujan-badai-angin-ribut? Atau mempersiapkan pernikahan yang nggak pernah kamu inginkan?
Ini bukan hari biasa! Tapi ini yang dihadapi oleh Oryza---penyihir level delapan
Maka dimulailah drama kacau yang membuat semua orang mulai mempertanyakan hakekat cinta yang sesungguhnya Drama yang dimulai dengan ramuan cinta jadi-jadian Akankah berakhir dengan cinta sejati?
Clara Ng adalah pengarang sejumlah novel dewasa dan juga buku anak-anak. Ibu muda berbintang Leo ini lahir di Jakarta tahun 1973. Lulusan di Ohio State University jurusan Interpersonal Comunication ini tidak pernah bercita-cita jadi penulis, namun kini karya-karyanya mengalir tanpa henti. Novel-novel dewasa yang sudah diterbitkan adalah Indiana Chronicle: Blues, Indiana Chronicle: Lipstick, Indiana Chronicle: Bridesmaid, The (Un)Reality Show, dan Utukki: Sayap Para Dewa. Buku anak-anaknya yang sudah terbit adalah Seri Berbagi Cerita Berbagi Cinta.
Disappointed. That's what I feel after finishing this book this morning. The basic premise of this story is fresh, but how it turns out in the book was quite 'crunchy' and bland.
Characters development are okay, but some traits are hard to believe at. But hey, this is a fantasy book, nothing is supposed to be normal.
The plots builds excitement and then crushed your hopes with overused story direction, idioms, or diction. :(
The first book was promising, but this one: 1. Makes me think of p0rn: ...memeras sapi... (p.126) S and H keys are quite far from each other in QWERTY-based keyboard. But yes, R an T is side-by-side (misspelling in p. 189) 2. Makes me think whether the author has second thought on the main character's name: ...Orza... (p. 175)
As others have written before me, nibble on it when you have time to waste and borrow it from the nearest book rental when you don't have money to waste.
Sekuel kedua dari kisah Oryza ini akhirnya terbit juga. Kali ini bukan Oryza yang berulah tapi Aqua. Korbannya lagi-lagi Zea dan Sola, ditambah sang ayah juga Aqua sendiri (senjata makan tuan). Saya lebih suka seri pertamanya. Di seri kedua ini Oryza minim sihir. Xander, sang alpha male juga mulai kehilangan penggemar. Berkurang deh saingan Oryza. Yang membuat saya bertahan membaca buku ini ya bagian Xander vs Oryzanya.
Buku pertama Clara Ng yang kubaca, pas sudah diakhir buku baru tahu kalau ini buku kedua, buku pertamanya berjudul Jampi-jampi Varaiya. Tapi, bukan masalah sih seharusnya. Menurut cuplikan buku pertama, meski buku lanjutan tapi bisa dibaca terpisah. Hehe. Maksa ya.
Buku ini bercerita tentang keluarga karbohidrat raya, lucu ya. Karena anak-anaknya bernama Zea may raya, Oryza sativa may dan Solanum tuberosum raya. Karena ini buku kedua ceritanya juga lanjutan buku pertama. Di sini Ayah mereka Samudra harus ke psikolog karena belum sepenuhnya mengikhlaskan kematian istrinya, Orza yang pusing karena pacarnya jadi rebutan dua cewek dan Solanum yang selalu meributkan uang. Ada juga Pax yang juga suka dengan orza sampai-sampai belajar mantra aneh. Hingga yang paling lucu juga konflik adalah dua pernikahan yang mengejutkan. Yah, pernikahan di keluarga karbohidrat.
Di buku ini para cowok malah yang membuat banyak drama dan cewek yang berpikiran logis. Berkebalikan dengan kenyataan. Karena ini juga buku tentang sihir, hal-hal magis banyak terjadi salah satu yang lucu adalah adanya hujan petir di ruangan dalam pernikahan. Dengan adanya angsa langka, anaconda dan raja yang aneh.
Buku yang penuh keanehan menurutku, dari nama-nama tokoh yang gak biasa, dunia sihir yang absurd hingga konfliknya yang membuatku merasa ikut merasakan peningnya jadi orza. Well, mari kita baca buku pertama untuk menemukan benang merahnya.
Rating asli 2.5 Huhuhu Kecewa sih sama buku kedua ini :( Banyolannya berasa maksa, ketawa sih tapi yauda gitu doang :( Alur waktunya juga berantakan, sebenarnya masih bisa ngikutin sih alurnya, cuma saat baca tuh ga bisa bedain ini kejadiannya besok, pas malem, atau gimana Mungkin karena nyeritain di banyak sudut pandang yg kejadiannya barengan ya jadinya ngebingungin dan ga rapi aja, sayang banget :( Yg kusuka dr buku ini pas bagian akhir Dokter Lukas nelpon ngasih tau 'sesuatu' itu ga kepikiran aja sih hahaha Taunya itu dijadiin bridge buat series selanjutnya ya? Overall ini cukup menghibur dan emang cuma buat dibaca santai aja, emang namanya juga fantasi yg ga logis 😂
buku kedua dari petualangannya oryza dkk. kocak, lebih tipis dari yang pertama. secara pribadi aku lebih suka cerita di sini karena gak terlalu bertele-tele kayak di buku pertamanya
Alur yang gak jelas, humor yang dipaksakan, tokoh yang gak hidup, dialog yang gak penting yang sama sekali nggak mendukung jalan cerita.
Sempat terbesit pertanyaan "kok bisa terbit ya?" Dan cerpen - cerpen yang sering aku baca di buku kumpulan cerpen lebih bagus dibandingkan buku ini.
Jujur, aku merasa jahat karena memberi rating satu. Tapi, ya apa boleh buat. Buku ini bagiku benar - benar buruk. Buku terburuk yang pernah aku baca. Sebenarnya mau kasih rating dua, tapi dua itu artinya buku itu oke, dan aku sama sekali nggak merasa kalau buku ini oke.
Adegannya loncat sana sini. Aku paham kenapa penulisnya loncat - loncat. Mungkin karena terlalu banyak tokoh di buku ini. Tapi hei, menghidupkan satu karakter aja sulit banget loh jadi kenapa nggak fokus sama beberapa karakter aja? Alhasil, satu karakter pun gak ada yang hidup di buku ini. Aku bahkan sering lupa yang nama Zea itu yang mana, Gus itu yang mana, dia itu siapa?
Dan lagi, humornya sangat dipaksakan. Penulis ingin melucu, tapi sama sekali nggak lucu. Ada beberapa adegan yang antar tokohnya tertawa terbahak - bahak. Tapi, aku hanya bisa mengernyit sekaligus mikir "bagian yang lucu dimananya ya?"
Buku ini sama sekali nggak berhasil membuat aku terhanyut ke dalam ceritanya. Sebagai contoh, ada adegan si tokoh cowok menggoda tokoh cewek, yah ngegombal lah gitu. Kalau aku terhanyut, bukankah aku akan tersipu malu sebagaimana yang dirasakan si tokoh cewek? Tapi aku sama sekali nggak tersipu.
Bahkan saat membaca prolog aja aku nggak paham maksud cerita ini apa? Kira - kira mau cerita tentang apa? Bukankah fungsi prolog untuk memberikan gambaran pada pembaca tentang isi cerita sekaligus tokoh utamanya. Padahal prolognya udah panjang kayak per chapter.
Satu hal lagi, aku bingung menentukan buku ini sebenarnya masuk genre mana? Katanya sih fantasi. Oke, fantasi. Tapi? Dimana letak fantasinya? Hanya khayalan - khayalan para tokohnya? Itu nggak cukup untuk mengatakan genre fantasi.
Ada juga yang berkata genre drama. Drama? Menurutku dramanya terlalu dibuat - buat. Bahkan ada beberapa ungkapan yang menurut aku lebay. Dialog yang gak penting, kenapa nggak dihapus aja sih?
Mau cerita tentang dunia penyihir, tapi penjelasan tentang penyihir aja minim banget. Padahal, menurut aku sebenarnya ide ceritanya udah bagus. Tapi sayang kenapa disajikan seperti ini :(
Aku belum pernah baca karya mbak Clara, dan banyak yang bilang mbak Clara ini kayaknya memang kurang cocok menulis cerita genre fantasi (dunia penyihir). Kalau bukunya yang lain sih nggak seburuk ini.
Clara Ng adalah salah satu penulis favorit saya dari dulu. Jadi, waktu liat buku ini ada di tokbuk, langsung comot aja tanpa tahu ternyata ini sekuel. Hmm, tapi tetep aja nggak mengganggu kelancaran membaca sih.
Beberapa poin yang saya suka: 1. Penulisannya khas Clara Ng banget. Openingnya asyik, bikin penasaran dan sekalian memberitahu summary dari cerita pendahulunya. Dialognya lancar dan ceria, meledak-ledak dan di beberapa bagian sempet bikin saya ketawa sendiri. Oke, saya mengenal tulisan Clara Ng dari novel Indiana yang metropop banget itu. Menurut saya, Clara Ng adalah salah satu penulis yang bisa berubah-ubah genre-nya. Dari roman, drama, fantasi dan buku anak-anak. Meskipun begitu, tidak serta merta gaya penulisannya berubah. Dan saya suka itu! hehehe :)
2. Tokohnya juga lucu, ajaib semua. Nyeleneh tapi asyik. Saya suka banget dengan tokoh keluarga Karbohidrat, Pax dan Strawberry. Unik!
3. Premis ceritanya yang segar. Fantasi yang nggak pasaran dan anti mainstream. Rasanya banyak sekali penulis lokal yang menulis novel fantasi, namun jatohnya malah lebay karena fantasinya 'ketinggian'. Dari novel Clara Ng yang ini, beliau menuliskan fantasi dicampur drama domestik dengan latar belakang kehidupan urban. Saya suka ini. Nggak berlebih-lebihan, tapi tetep jadi angin baru dalam genre fantasi lokal :D
Kaget pas pertama baca. ga seperti novel kebanyakan yg saya baca. alurnya terkesan loncat sana-sini, berasa lebih mirip cerpen. memang sih masih runut dan dapat diikuti, tapi berasa aneh aja gitu, novel segini tebel ceritanya loncat dari satu tokoh ke tokoh lainnya. mungkin karena tokohnya lumayan banyak kali ya?
tapi konfliknya keliatan kok, terlihat mendetail. membuat saya mengerti mesti ini buku kedua, sedang saya belum membaca yg buku pertama. 2,5 deh ya..
ini novel yang di bumbui sama hal-hal yang berbau sihir. entahlah, mungkin karena nggak terlalu manis, saya udah lupa jalan ceritanya. jadi saya kasih dua bintang buat novel ini. gaya bahasa clara ng saya suka. tapi di novel ini, gak ada sesuatu yang 'manis' yang bikin saya inget sama novelnya. jadi apa boleh buat, saya jadi lupa alur ceritanya.
aku beli ini sama sekali gak nyadar kalo ini adalah novel sekuel tapiii gak bikin bingung loh walaupun bacanya ngacak hehe
salah satu genre yg jarang aku lirik karena ngerasa, ah baca novel aja udah ngayal apalagi ini ada penyihirnya segala. but i'm totally wrong, buku ini ringan dan gak bikin ngayal kejauhan kookk.. overall aku suka dengan jalan ceritanyaa
3.5 bintang. Tidak seperti novel clara yg lain, yg ini sempat membuat saya berpikir: he? Ini penulis yg sama? Seperti biasa, suka dengan semua detil dan kalimat2 dlm bukunya. Soal isi ceritanya sendiri, ajaib pasti. Mungkin nggak serapi bukunya yg lain, lumayan saja.
Seru seperti buku pertama (Jampi-jampi Varaiya). Petualangan dan gaya bercerita buku ini membuat saya tidak sabar membuka halaman berikutnya. Takjub dengan cara Clara Ng menciptakan suasana yang menegangkan hampir di semua adegan. Salut!
Aku lebih suka buku pertama. Hingga pertengahan buku, Ramuan Drama Cinta belum mampu membuatku tertawa, padahal buku pertama sampai bikin aku ngakak.. XD Banyak salah ketik juga.. -_-) However, aku masih tertarik untuk baca buku ketiga! :D
hmmm..pertama kali membaca seri Keluarga Raya dengan buku ini, rasanya suliiit menyelesaikan sampai akhir. humor yang dipaksakan dan deskripsi yang tak perlu. kirain konfliknya bakal seru :|
Sorry, saya rasa Clara lebih keren jika menulis tema drama, bukan dunia penyihir seperti ini. Cenderung terkesan maksa. Tapi, tetap Clara salah satu penulis idola.