Jump to ratings and reviews
Rate this book

Cinta Tak Pernah Mati

Rate this book
Di dalam buku ini Anda dapat membaca 17 cerita memikat karya 17 pengarang terkemuka dari berbagai belahan dunia: Ryunosuke Akutagawa (Jepang), Honoré de Balzac (Prancis), Bjornstjerne Bjornson (Norwegia), Anton Chekhov (Rusia), Fyodor Dostoevsky (Rusia), John Galsworthy (Inggris), O. Henry (Amerika Serikat), James Joyce (Irlandia), Rudyard Kipling (Inggris), W. Somerset Maugham (Inggris), Guy de Maupassant (Prancis), Edgar Allan Poe (Amerika Serikat), August Strindberg (Swedia), Rabindranath Tagore (India), Leo Tolstoy (Rusia), Mark Twain (Amerika Serikat), dan Émile Zola (Prancis).

Cerita-cerita di dalam antologi ini bertutur tentang beragam hal, dari kisah cinta yang ganjil hingga kisah misteri bernuansa cinta. Kisah-kisah ini menyiratkan kepada kita bahwa di balik segenap suka duka kehidupan, sesungguhnya cintalah yang pada akhirnya akan menyelamatkan kita.
Inilah sebuah buku langka yang merangkum karya-karya terbaik para pengarang legendaris dunia. Sebuah persembahan istimewa yang layak Anda baca.

232 pages, Paperback

First published June 1, 2011

14 people are currently reading
112 people want to read

About the author

Ryūnosuke Akutagawa

1,325 books2,129 followers
Akutagawa Ryūnosuke (芥川 龍之介) was one of the first prewar Japanese writers to achieve a wide foreign readership, partly because of his technical virtuosity, partly because his work seemed to represent imaginative fiction as opposed to the mundane accounts of the I-novelists of the time, partly because of his brilliant joining of traditional material to a modern sensibility, and partly because of film director Kurosawa Akira's masterful adaptation of two of his short stories for the screen.

Akutagawa was born in the Kyōbashi district Tokyo as the eldest son of a dairy operator named Shinbara Toshizō and his wife Fuku. He was named "Ryūnosuke" ("Dragon Offshoot") because he was born in the Year of the Dragon, in the Month of the Dragon, on the Day of the Dragon, and at the Hour of the Dragon (8 a.m.). Seven months after Akutagawa's birth, his mother went insane and he was adopted by her older brother, taking the Akutagawa family name. Despite the shadow this experience cast over Akutagawa's life, he benefited from the traditional literary atmosphere of his uncle's home, located in what had been the "downtown" section of Edo.

At school Akutagawa was an outstanding student, excelling in the Chinese classics. He entered the First High School in 1910, striking up relationships with such classmates as Kikuchi Kan, Kume Masao, Yamamoto Yūzō, and Tsuchiya Bunmei. Immersing himself in Western literature, he increasingly came to look for meaning in art rather than in life. In 1913, he entered Tokyo Imperial University, majoring in English literature. The next year, Akutagawa and his former high school friends revived the journal Shinshichō (New Currents of Thought), publishing translations of William Butler Yeats and Anatole France along with original works of their own. Akutagawa published the story Rashōmon in the magazine Teikoku bungaku (Imperial Literature) in 1915. The story, which went largely unnoticed, grew out of the egoism Akutagawa confronted after experiencing disappointment in love. The same year, Akutagawa started going to the meetings held every Thursday at the house of Natsume Sōseki, and thereafter considered himself Sōseki's disciple.

The lapsed Shinshichō was revived yet again in 1916, and Sōseki lavished praise on Akutagawa's story Hana (The Nose) when it appeared in the first issue of that magazine. After graduating from Tokyo University, Akutagawa earned a reputation as a highly skilled stylist whose stories reinterpreted classical works and historical incidents from a distinctly modern standpoint. His overriding themes became the ugliness of human egoism and the value of art, themes that received expression in a number of brilliant, tightly organized short stories conventionally categorized as Edo-mono (stories set in the Edo period), ōchō-mono (stories set in the Heian period), Kirishitan-mono (stories dealing with premodern Christians in Japan), and kaika-mono (stories of the early Meiji period). The Edo-mono include Gesaku zanmai (A Life Devoted to Gesaku, 1917) and Kareno-shō (Gleanings from a Withered Field, 1918); the ōchō-mono are perhaps best represented by Jigoku hen (Hell Screen, 1918); the Kirishitan-mono include Hokōnin no shi (The Death of a Christian, 1918), and kaika-mono include Butōkai(The Ball, 1920).

Akutagawa married Tsukamoto Fumiko in 1918 and the following year left his post as English instructor at the naval academy in Yokosuka, becoming an employee of the Mainichi Shinbun. This period was a productive one, as has already been noted, and the success of stories like Mikan (Mandarin Oranges, 1919) and Aki (Autumn, 1920) prompted him to turn his attention increasingly to modern materials. This, along with the introspection occasioned by growing health and nervous problems, resulted in a series of autobiographically-based stories known as Yasukichi-mono, after the name of the main character. Works such as Daidōji Shinsuke no hansei(The Early Life of

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
17 (21%)
4 stars
34 (43%)
3 stars
24 (30%)
2 stars
2 (2%)
1 star
1 (1%)
Displaying 1 - 20 of 20 reviews
Profile Image for melmarian.
400 reviews134 followers
September 23, 2011
Kumcer berisi karya-karya 17 maestro sastra dunia, collectible banget.
Repiu nyusul :)

### Update 23 Sept 2011 ###

Kadang-kadang, pena bisa lebih tajam daripada pisau. Dan kadang-kadang, sebuah cerita pendek bisa bergaung lebih keras daripada novel setebal ratusan halaman.

Selama ini saya tidak terlalu tertarik dengan cerpen, sampai buku ini jatuh ke tangan saya. Saya baru ngeh bahwa sebuah cerpen bisa memiliki daya pikat yang kadangkala bisa melebihi sebuah novel. Dan membuat sebuah cerita yang "nendang" hanya dalam beberapa ribu kata saja, jelas bukan pekerjaan gampang! Edgar Allan Poe pernah berkata,

"Dalam cerpen tak boleh ada satu kata pun yang terbuang percuma, harus punya fungsi, tujuan dalam komposisi keseluruhan."


Dalam seri kumpulan cerpen klasik terbitan Serambi Ilmu Semesta yang diberi tajuk Cinta Tak Pernah Mati ini, tidak kurang dari 17 cerpen dari para maestro sastra dunia dikumpulkan. Masing-masing cerpen mengusung warna dan ciri khas dari pengarangnya mengenai satu hal yang sangat universal di dunia ini, yaitu cinta. Seperti apa jadinya jika 17 orang luar biasa ini digabungkan untuk menyuarakan cinta melalui kertas dan pena?

Kumcer ini menyentuh tema cinta dari berbagai sisi. Cinta antara sepasang kekasih, suami dan istri, ayah dan anak, Tuhan dan manusia, manusia dengan sesamanya, dan bahkan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Cinta yang terang benderang membahagiakan, cinta yang ganjil, cinta yang berkorban, sampai cinta yang meremukkan hati dan jiwa, dan cinta yang membuat manusia jadi gila.

Berikut ini adalah daftar judul cerpen yang ada di dalam kumcer Cinta Tak Pernah Mati:

1. Suatu Hari di Surga - Ryunosuke Akutagawa
2. Cinta Tak Pernah Mati - Honoré de Balzac
3. Ayah dan Anak - Bjornstjerne Bjornson
4. Varka Hanya Ingin Tidur - Anton Chekov
5. Maling yang Jujur - Fyodor Dostoevsky
6. Kebajikan - John Galsworthy
7. Tamu Pernikahan - O. Henry
8. Ibunda - James Joyce
9. Hantu Mantan Kekasih -Rudyard Kipling
10. Bekas Luka - W. Somerset Maugham
11. Senyum Schopenhauer - Guy de Maupassant
12. Kucing Hitam - Edgar Allan Poe
13. Perkawinan - August Strindberg
14. Kesetiaan - Rabindranath Tagore
15. Kebahagiaan - Leo Tolstoy
16. Keberuntungan - Mark Twain
17. Sepatu Bot - Émile Zola

Jujur saja, saya agak bingung bagaimana harus meresensi buku ini. Anda harus membacanya sendiri untuk bisa mengerti kehebatan buku ini. Anda harus mengalami sendiri 'didongengi' oleh 17 pengarang kenamaan seantero dunia ini. Satu hal yang membuat buku ini semakin istimewa adalah foto dan biografi singkat masing-masing pengarang yang diselipkan di akhir masing-masing cerpen.

Jika anda penasaran, maka bacalah, dan jika anda penggemar karya sastra klasik, maka koleksi anda tidak akan lengkap sebelum buku ini nangkring di rak buku anda. Dijamin anda tidak akan rugi jika memilikinya! #bukanpromosi

Cinta Tak Pernah Mati dalam angka:
227 halaman
17 cerita pendek
17 pengarang ternama yang berasal dari 9 negara dan 3 benua
4 peraih Hadiah Nobel Sastra
kumpulan cerpen klasik ke-6 yang diterbitkan oleh Penerbit Serambi
2 jempol dari saya untuk Serambi, Anton Kurnia dan Atta Verin :)

@melmarian
http://surgabukuku.wordpress.com
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
August 14, 2011
Akhirnya karena rasa penasaran sedemikian besarnya, saya memutuskan membaca buku ini. Seperti para reviewer buku sebelumnya yang mengatakan bahwa buku ini kereen, pada kenyataannya menurut saya buku ini benar-benar kereen. Baiklah, mungkin juga karena penulisnya adalah pengarang-pengarang terkemuka dari berbagai belahan dunia, Jepang, Prancis, Norwegia, Rusia, Inggris, Irlandia, India, Amerika Serikat dan Swedia. Lihat? Anda bisa berkeliling dunia hanya dnegan membaca satu buku kaya warna ini. Kumpulan cerita ini memberi makna baru akan ”cinta” dalam kamus hidup saya. Seperti di pandu oleh para penulisnya, saya menemukan makna cinta yang lain, bukan sekadar kisah pria wanita pada umumnya.

Sebuah cerita dengan judul Cinta Tak Pernah Mati diceritakan dalam buku ini oleh Honore de Balzac, ini kisah cinta istimewa antara seorang tentara dengan seekor macan betina di gurun pasir terasing. Kisah cinta keduanya berawal dari ketakutan si tentara yang akhirnya malah membuatnya mencintai macan betina yang ditemuinya di gurun. Cerita yang menarik juga diceritakan oleh Rudyard Kipling, dengan judul Hantu Mantan Kekasih. Penulis The Jungle Book (1894) ini menceritakan bagaimana kisah cinta masih tetap abadi, bahkan hingga maut memisahkan. Cara penceritaannya cukup membuat saya merinding, saya larut dalam ceritanya.

Kisah lainnya diceritakan Leo Tolstoy dalam judul Kebahagiaan. Kisahnya tentang sepasang suami isteri yang menemukan kebahagiaan justru ketika seluruh hartanya habis dan mereka menjadi miskin. Bagaimana bisa? Temukan sendiri jawabannya dalam cerita ini.

Cerita cinta antara suami isteri yang tak biasa juga diceritakan dalam buku ini. Dalam judul Perkawinan, August Strindberg mengajak kita menemui pasangan suami isteri yang unik. Mereka menyewa tiga ruangan, di mana satu untuk Sang Suami, Satu untuk Sang Isteri dan satu lagi untuk studio tempat mereka bekerja. Bagaimana bisa mereka bertahan dalam bentuk pernikahan seperti itu? Strindberg menceritakannya dengan akhir yang tidak diduga.

Kalau saya harus memilih yang mana yang menjadi favorit saya, saya rasa sangat sulit. Setiap pengarang menceritakannya dengan gaya mereka masing-masing. Dengan keistimewaan makna cinta yang luas, saya rasa buku ini wajib dibaca, apalagi bagi Anda yang memiliki rasa ”cinta” terhadap karya sastra dan bagi Anda yang mencoba mencari makna ”cinta”. Selamat membaca, dan mohon jangan salahkan saya kalau Anda jadi penasaran sama buku ini, sebab buku ini memang layak membuat Anda penasaran !!

Profile Image for Fanda Kutubuku.
437 reviews126 followers
November 16, 2011
--PInjam dari Melisa--

Pertama kali membaca antologi, dan kurasa aku tak terlalu cocok. Meski buku ini merangkum karya penulis2 klasik besar, namun tetap aku tidak menemukan benang merah yang kokoh untuk tidak merasa "tersesat". Mungkin pemilihan cerpen-nya juga kurang selektif, karena meski ditempeli judul Cinta Tak Pernah Mati, tak semua kisahnya bertutur tentang cinta, dalam bentuk apa pun.

Ada beberapa cerpen yang aku suka, Cinta Tak Pernah Mati (Honore Balzac), Kebahagiaan (Leo Tolstoy) dan Sepatu Bot (Emile Zola). Sayangnya, judul asli masing-masing cerpen tak dicantumkan. Aku juga tidak suka dengan pemilihan covernya. Sangat-sangat tidak cocok dengan isinya, dan terkesan "ngasal". Harusnya, dengan isi yang berbobot, desain cover juga harus lebih diperhatikan.

Review lengkap akan hadir di blogku.
Profile Image for Aesna.
Author 3 books13 followers
August 20, 2014
Kumpulan cerpen disini rata-rata bagus, bisa diambil teknik bercerita dan caranya ngasih twist yang oke.

Diantaranya cerpen yang baik (menurut saya) adalah:

* Suatu Hari di Surga - Ryonusuke Akutagawa. Dan ini membuat saya ingin membaca karya lainnya, yang paling utama adalah Rashomonnya itu.

* Tamu Pernikahan - O. Henry. SIALAAAAAAAAAAANZZ, cerpen ini membuat saya seperti orang yang baru belajar menulis dan tidak pernah membaca karya bagus.

* Kucing Hitam - Edgar Allan Poe. Nyeleneh, busuk, dan kok bisa, sama kok bisa, lagi-lagi kok bisa, lalu ini cerpen apasih kok bisa begini?

* Keberuntungan - Mark Twain. Kocak parah. Wakakakakakkak.

Tapi, yang memutuskan saya memangkas satu bintang adalah: kavernya yang annoying banget, dan benang merah yang ada di buku ini, rata-rata semua penulis memiliki tema yang berbeda dan tidak semuanya mengandung unsur cinta. Entahlah. Saya rasa lebih bagus menyomot judulnya Galsworthy yang Kebajikan.

Tapi, terima kasih untuk penerbit Serambi dan Atta Verin serta Anton Chekhov, eh Anton Kurnia sebagai penerjemahnya. :D
Profile Image for Fazrin Khairulsaleh.
83 reviews64 followers
April 17, 2016
Membaca kumpulan cerpen para penulis terkenal (beberapa peraih nobel) dalam buku ini, serasa dibawa ke dunia yang kaya akan imaji. Judul buku ini diambil dari cerpen Balzac yang bercerita tentang romantika prajurit yang tersesat dengan seekor macan/harimau gurun. Selain Balzac kita bisa menikmati tulisan khas Russia ala Dostoevsky dan Tolstoy, satir-satir Perancisnya Mapassant atau cerita-cerita ketimuranya Akutagawa dan Tagore. Latar geografis penulis dan pengalamanya yang beragam, menciptakan kesan kaya. Satu hal yang aku tidak sukai dari buku ini--covernya.
Profile Image for Fitria Mayrani.
521 reviews25 followers
November 6, 2016
Aku pernah membaca Cinta Tak Pernah Mati karya Honore de Balzac dengan judul yang berbeda: Gairah di Gurun Pasir, yang juga diterjemahkan oleh Anton Kurnia. Sementara itu, Kucing Hitam karya Edgar Allan Poe pernah aku baca di Kisaha-kisah Tengah Malam yang diterjemahkan oleh Maggie Tiojakin. Hanya dua cerita itu yang aku ingat. Seingatku, aku juga pernah membaca Kebahagiaan-nya Leo Tolstoy di seri fiksi klasik terbitan Serambi. Semua cerita yang disuguhkan di buku ini begitu memukau. Tapi teteup ya, yang jadi favorit eike cerpen gotiknya Edgar Allan Poe.
Profile Image for Sutresna.
225 reviews14 followers
April 30, 2016
Pemilihan yang baik soal cerpen2 apa saja yg masuk ke buku ini dari banyak karya penulis2 terkemuka yang namanya tercantum di cover. Menyenangkan sudah sempat membaca buku ini.
Setidaknya bila ada yg bertanya, sudah baca karya Henry belum? Atau Poe? Saya bisa jawab, ya! walau cuma satu cerpennya saja. Hehe
Tapi memang ada yg tiba2 saja saya pavoritin penulisnya.
Profile Image for Aprijanti.
139 reviews22 followers
November 17, 2014
Kalau Bentang masih jual buku ini waktu pameran, samber aja! Berisi cerpem pilihan terbaik penulis klasik dunia. Sebut saja: Tolstoy, Mark Twain, O Henry, Chekhov, Maupassant dan si bapak detektif, Poe. Serta master-master lain yang baru saya kenal dari buku ini. Terjemahannya pun baik.
Profile Image for Ipeh Alena.
543 reviews21 followers
Read
May 2, 2017
Cerpen dari Guy De Maupassant yang membuat saya berdebar sekaligus tertawa, twist yang tidak disangka-sangka. Buku yang berisi kumpulan cerpen dari penulis-penulis hebat dibuka dengan cerpen dari Akutagawa.
Profile Image for Tenni Purwanti.
Author 5 books36 followers
May 22, 2016
Cerpen favorit saya:
1. Tamu Pernikahan karya O. Henry
2. Varka Hanya Ingin Tidur karya Anton Chekhov
3. Cinta Tak Pernah Mati karya Honore de Balzac
4. Kucing Hitam karya Edgar Allan Poe
5. Maling yang Jujur karya Fyodor Dostoevsky
Profile Image for Haryadi Yansyah.
Author 14 books62 followers
December 12, 2017
Buku kumpulan cerpen yang ditulis oleh penulis kelas dunia. Sayangnya, gak semua dapat aku nikmati.

Fav cerpennya Leo Tolstoy. Sisanya ada yang menarik, ada juga yang capek banget bacanya.

3/5 deh secara keseluruhan. Tadinya mau kasih 2/5 aja malah.
Profile Image for Reno Bulan.
Author 1 book4 followers
February 15, 2013
Cinta tidak harus selalu romantis. Itulah ide dasar yang membuat antologi ini jauh dari kata membosankan.
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
June 21, 2013
Semuanya adalah kisah indah yang tak lekang oleh zaman......
Profile Image for Prahasti.
145 reviews14 followers
February 28, 2021
Cinta tak pernah mati. Cinta selalu ada dalam bentuknya yang bermacam-macam. Cinta kepada diri sendiri, cinta kepada sesama, cinta kepada kehidupan, cinta meski sudah berbeda alam, pokoknya bermacam-macam bentuk cinta dituangkan oleh 17 penulis terkemuka dari berbagai belahan dunia.

17 Cerita bernuansakan cinta itu:
Suatu Hari di Surga ( Ryunosuke Akutagawa)
Cinta tak Pernah Mati (Honoré de Balzac)
Ayah dan Anak (Bjornstjerne Bjornson)
Varka Hanya Ingin Tidur (Anton Chekhov)
Maling yang Jujur (Fyodor Dostoevsky)
Kebajikan (John Galsworthy)
Tamu Pernikahan (O. Henry)
Ibunda (James Joyce)
Hantu Mantan Kekasih (Rudyard Kipling)
Bekas Luka (W. Somerset Maugham)
Senyum Schopenhauer (Guy de Maupassant)
Kucing Hitam (Edgar Allan Poe)
Perkawinan (August Strindberg)
Kesetiaan (Rabindranath Tagore)
Kebahagiaan (Leo Tolstoy)
Keberuntungan (Mark Twain)
Sepatu Bot (Emile Zola)

Cerita-cerita pendek ini ada yang mudah dipahami, ada juga yang perlu direnungkan terlebih dahulu. Dari 17 cerita ada beberapa yang saya suka, cerita karya Akutagawa; cerita cinta berbalut horor karya Rudyard Kipling, cerita cinta ringan karya O. Henry dan yang mempunyai pesan moral tentang kebahagiaan hidup karya Leo Tolstoy.

Mungkin yang ingin disampaikan dari kumpulan cerita ini adalah bahwa dalam setiap suka duka kehidupan, akan selalu ada cinta.
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
December 5, 2023
Dibaca setelah 10 tahun ditimbun 🙈

Kumpulan cerpen karya penulis terkenal dunia,.masing-masing dengan kekhasannya. Nuansa Eroma Timur terasa begitu dominan, dengan nada penerjemahan yang khas Anton Kurnia: jelas, lugas, dan tidak terlalu bermain pada diksi. Fokus pada pencapaian kisah dan cerita. Bagian paling menarik menurut saya justru ada pada biografi pengarang yang tersemat di akhir setiap cerpen. Beneran baru tahu kalo O'Henry dulunya pernah jadi narapidana atas kasus perampokan bank. Banyak juga pengarang yang akhir hidupnya tragis, bahkan miskin karena tidak sempat menikmati popularitas karyanya. Salam hormat untuk Balzac yang bekerja tanpa henti selama 20 tahun waktu kehidupannya untuk menggarap karyanya: La Comedie Humanie hingga menyebabkan kesehatannya merosot drastis. Mengarang dan menulis kadang memang seberat itu. Saya kadang mengalami sendiri, beberapa kali langsung demam menggigil setiap kali selesai merampungkan menulis atau menerjemahkan satu buku. Jadi, jangan lupa untuk menyayangi penulis juga ya.
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
July 15, 2014
ini judule antologi icip2 karya cerpenis dunia. favku 'ayah dan anak' karya bjornstjerne bjornson. br pertama kali baca karya pengarang ini. kl pengarang yg lainnya hampir semua sdh pernah berkenalan, jd gak heran cerpennya bagus2 semua :)
1 review1 follower
Read
February 3, 2013
dsippppp
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for B-zee.
578 reviews70 followers
Read
June 17, 2017
Lumayan berkenalan dengan beberapa penulis, walaupun mungkin hanya berlaku untuk penulis cerpen, karena penulisan cerpen dan novel cukup berbeda. Cerpen yang dikumpulkan di sini bertema cinta dalam arti luas, bukan hanya cinta sepasang manusia, tapi juga orang tua ke anak, sahabat, binatang, sampai pekerjaan, dari penulis di berbagai belahan dunia.

Beberapa agak bersifat supranatural atau magical realism, sebagian agak abstrak mengenai apa yang ingin disampaikan, dan mungkin sebagian kekuatannya hanya pada narasinya. Cukup terkesan dengan O. Henry yang punya kisah relatif 'lugas', dan Guy de Maupassant yang kalau di grup wa Joglosemar disebut sebagai kisanak (kisah antiklimaks, satu genre dengan saya, hahaha)
Displaying 1 - 20 of 20 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.