Mereka telah mengikrarkan kesetiaan untuk tak saling melupakan. Namun, kenyataan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan memori, tak dapat diubah.
Meski ego mereka bersikeras tak ingin dilupakan, namun ketika salah satu dari mereka harus menghilang dari kehidupan orang terdekatnya, semua memori yang telah dirajut dan disimpan seolah tidak pernah ada.
Adakah jalan bagi memori itu untuk kembali?
Benarkah memori yang tersimpan itu tidak akan pernah pudar seperti janji setia yang mereka ucapkan?
Setelah sebelumnya sukses meramu cerita fantasi dalam SeoulMate, kini Lia menawarkan drama-psikologi dalam Khokkiri. Khokkiri adalah novel yang lengkap. Saya tidak hanya dibuat tertawa, tapi juga bahagia dan larut dalam emosi setiap tokoh. Niratisaya-penulis novel Spicy Love
1. My Cousin is Gay (2006) 2. Pretend tobe Nice (2007) 3. Benang Jodoh (2007) 4. The Secret (2007) 5. Sven (2008) 6. Seoul Cinderella (2008) 7. Non fiksi: Ga Gi Gu Gigi (2009) 8. Marrying AIDS (2009) 9. Non fiksi: Gokilboy/Gokilgirl (ditulis bersama Andikobe)(2009) 10. Dentistory (2010) 11. SeoulMate (2011) 12. Khokkiri (2011) 13. Bubble Love (ditulis bersama Fei) (2011) 14. Non fiksi: SeoulVivor (2011) 15. Oppa&I ((ditulis bersama Orizuka 2011) 16. SeoulMate is You (2012) 17. Non fiksi:(Not) Alone in Otherland ((ditulis bersama Fei & Andry Setiawan 2012) 18. Oppa&I: Love Missions (ditulis bersama Orizuka 2012) 19. Paper Romance (2013) 20. Good Memories (2013) 21. Oppa & I: Love Signs ((ditulis bersama Orizuka 2013) 22. This is How I Do (Oktober 2014) 23. Intertwine (FLOCK, 2014) 24. SeoulMate (cetak ulang, November 2016) 25. Oppa & I Series (cetak ulang) (ditulis bersama Orizuka Desember 2016) 26. Jackson (Januari 2018)
We don't remember days, we remember moments - Cesare Pavese
Yub, novel ini bercerita seputar kenangan yang akan membuat kita bertannya-tanya dari awal baca. Di bagian awal sempat bingung, terutama setting waktunya, coba ada pembeda tulisan atau apa mungkin bisa memudahkan saya mencerna, tapi semakin kebelakang lebih jelas kok.
Adriel Jo (Ji Ho): Seorang fotografer, tak sengaja menghina sebuah iklan dimana sang pembuat mendengarnya langsung. Tidak hanya itu, dia dengan tiba-tiba memberikan kamera dan buku tentang Teknik Fotografi Untuk Pemula, dia juga suka menginta penulis tersebut di dunia maya.
Becca: Copywriter, penulis, menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dimana hasil karyanya dihina di depan matanya di blog pribadinya, anehnya ada seseorang yang bernama TOP, yang rajin mengomentari hasil postingan tentang laki-laki Korea berambut panjang dan bergelombang itu.
Richard: Dokter gigi, mempunyai tunangan yang amat dicintainya, hidupnya kacau ketika si tunangan tiba-tiba lenyap dari kehidupannya.
Della: Penerjemah, ada banyak rahasia di dalam dirinya.
Lucie: Pernah mengalami pelecehan seksual sewaktu masih kecil, dewasanya dia menjadi haus akan sex.
Ricard ingin menjerit frustasi! Dia tidak bisa menemukan tunangannya. Dia tidak mempunyai informasi yang banyak tentang Della, termasuk keluarga. Satu-satunya informasi yang ia dapatkan adalah berita tentang kecelakaan bus di kota Kumi, Korea, yang membawa mahasiswa Kyung Hee University. Tujuh korban yang tewas, salah satunya adalah Rebecca Linaryo. Tapi, sewaktu Idella Linaryo atau Della, saudara kembar Becca yang waktu itu juga satu bus sadar dari komanya, dia menyebut dirinya adalah Rebecca. Tidak ada yang tahu yang benar yang mana, ayah mereka pun tidak bisa membedakan karena begitu mirip. Richard pergi ke Korea untuk menemukan jawabannya langsung, dan menemukan fakta kalau tunangannya itu menderita D.I.D (Dissosiative Identity Disorder) atau kepribadian ganda.
Adriel sangat senang sekali karena dia akan memperkenalkan pacarnya, Becca kepada satu-satunya keluarga yang masih hidup, kakak tirinya, satu-satunya keluarga yang mengakui dirinya, keberadaanya. Kakaknya sudah gila! Begitulah perasaan Adriel ketika kakaknya melihat Becca dengan tatapan seperti ingin menerkamnya. Richard yakin kalau pacar adiknya itu adalah Della. Jelas Adriel tdak terima, tapi ketika Becca di hipnotis di sebuah acara infotainment dia mengaku kalau namanya adalah Della dan mempunyai tunangan bernama Richard, sewaktu sudah sadar, dia kembali menjadi Becca. Jadi, siapa yang sebenarnya yang asli dan masih hidup? Becca atau Della? Lalu siapa Lucie dan Lady Vampire?
Novel ini benar-benar "kaya," bukan novel romance biasa. Dari awal kita dibuat berputar-putar oleh penulis, seperti layaknya detektif, kita disuruh mencari jawaban dari bagian yang janggal di awal cerita. Kita akan disodori tentang D.I.D, cara penyembuhannya dengan hipnotis, menemukan alter-alter (kepribadian yang lain), pelecehan seksual sewaktu masih kecil yang berdampak ke kepribadian sewaktu dewasa apalagi yang menyebabkan oleh ayahnya sendiri, kita juga sepintas diajak berkeliling ke negeri gingseng dan mengenal sedikit bahasanya, negeri yang sepertinya di sukai oleh penulis. Di akhir cerita kita dikasih bonus mini komik yang unyu banget tentang si Lady Vampire dan Hangeul (aksara Korea). Typo masih ada beberapa, selain setting waktu di awal yang membuat saya bingung, saya agak tidak suka dengan nasip Adrieldi akhir, mengantung dan seperti belum ada penyelesaiannya, dia juga tokoh favoritku, hehehe. Tapi, drama psikologi ini recomended banget bagi orang yang penasarannya tinggi dan tentu saja bagi pecinta drama Korea :))
Adegan paling favorit ada di halaman 260,
"Bagaimana kalau aku lupa, Oppa? Kalau aku lupa malam ini? Kau tahu aku tidak pandai menginggat," tanya Becca gundah. Ia berbaring miring menatap Adriel.
"Kamu adalah Khokkiri. Gajah selalu ingat," ucap Adriel, membesarkan hati gadisnya.
Becca menggelengkan kepala tidak setuju, "Benarkah gajah selalu ingat?"
"Gajah terbang bisa melupakan semuanya dalam sekejap," bisik Becca
"Kamu tidak punya sayap. Aku tidak akan membiarkanmu terbang," tandas Adriel dengan keyakinan yang sangat terlihat.
"Aku... takut." Becca mengakui sambil mengenggam erat tangan Adriel.
Adriel terdiam sesaat. "Aku juga," bisiknya jujur. Ia membawa Becca dalam pelukannya. Bayangan kehilangan gadisnya menghantuinya. "Tapi kita akan selalu bersama, Becca. kamu dan aku punya ingatan yang baik. Kita akan selalu mengingat satu sama lain."
Endingnya jleb banget, sebuah kenangan yang menjadi inti cerita. Covernya juga keren, mencerminkan isi cerita dengan nuansa gelap dan ada gajah yang sedang membawa kamera.
Khokkiri adalah seekor gajah, hewan yang disebut-sebut sebagai makhluk dengan daya ingat tinggi.
3 sayap untuk sebuah kenangan yang tak terlupakan :)
Buku pertama dari pengarang ini yang kubaca. Buku lainnya, SeoulMate sudah sering kali didapati keberadaannya di toko buku namun belum cukup menarik hati untuk dibaca. Pertama kali tertarik dengan cover, yeah, covernya berwarna gelap dan tidak dicetak glossy, itu yang bikin tertarik, lalu disusul dengan tangan terulur untuk membaca sinopsis. Sinopsisnya bikin penasaran, dan berakhirlah buku ini terbawa pulang (walau tidak dipertemuan pertama seh :P).
Ah, sebelum lanjut baca, ada baiknya aku berikan peringatan bahwa di sini ada 'sedikit' spoiler. ;)
Kisahnya mengisahkan beberapa karakter dengan problematika mereka masing-masing, namun bisa dikatakan ada 4 tokoh besar. Rebecca, Adriel Jo, Richard dan Della. Penulis menuliskan ceritanya dengan pergantian sudut pandang, ini yang awalnya bikin bingung. Di bab satu mengisahkan si A, berikutnya si C, lalu si D dan E, sebelum kembali ke si A. Ini menuntut konsentrasi tinggi, dan mau tak mau membuatku berpihak dan penasaran dengan salah satu tokoh juga menanti kemunculannya kembali.
Ceritanya sendiri dibuka dengan pertemuan Adriel Jo (keturunan Korea) dengan Becca (blogger dan juga lulusan sastra Korea), bab awal ini agak bikin ilfil. Alasannya karna tulisannya rapat dan seperti terlalu banyak detail yang mesti dijelaskan, seolah-olah tak punya ruang untuk berimajinasi. Yah., atau mungkin aku yang belum penyesuaian. :D
Di lain pihak muncul tokoh Richard yang seorang dokter dengan tunangannya, seorang wanita karier, bernama Della. Belum lagi kemunculan tokoh Lucie, yang dikisahkan sangat 'liar'. Kelimanya dikisahkan seolah mereka tidak saling kenal, namun kelimanya punya hubungan 'dalam' yang membangun bukunya jadi suram. :)
Di pertengahan cerita, Della hilang setelah menjauh dari Richard, dan ia hampir gila karna kehilangan tunangannya itu. Di sisi lain hubungan Adriel dengan Becca semakin akrab dan Adriel mengajak Becca bertemu dengan keluarganya. Namun pertemuan antara Adriel dan Becca dengan keluarga Adriel berakhir dengan terbongkarnya berbagai kenyataan suram di masa lalu mereka...
Adriel dan Richard adalah saudara tiri, dan saat Richard pertama kali melihat Becca ia langsung berseru memanggil nama Della. Rupanya Della dan Becca berwajah serupa namun beda sifat. Richard pun merelakan pergi ke Korea untuk mencari tahu siapa gerangan Becca yang berwajah seperti Della dan punya saudara kembar bernama Della pula. Di Korea diketahui bahwa Becca dan Della pernah bersekolah bersama-sama dan mengalami kecelakaan yang merenggut nyawa salah satu diantara mereka. Salah satu yang bertahan, tidak diketahui identitasnya karena seiring dengan berjalannya waktu, yang selamat justru mengakui diri dengan identitas yang berbeda.
Kepribadian ganda adalah gangguan kejiwaan yang diderita oleh Della (atau Becca, dan tugas Adriel dan Richard adalah menemukan siapa pemilik tubuh dari gadis yang mereka cintai, apakah Della atau Becca? Mau tahu gimana kelanjutannya? Baca dulu ya. :D
Tersebutlah beberapa tahun lalu temanku membeli buku ini dan berkata ini bagus. Namun, kubelum sempat meminjamnya. Kemudian, kutemukan buku ini di Gramedia digital. 80 halaman pertama, aku bertanya-tanya ini sebenarnya mau apa, gimana, kemana, apa sih tujuan perjalananku membaca ini semua? Kusempat berniat DNF, tetapi tatkala melihat di goodreads kalau ini soal DID, kepribadian ganda, kujadi tertarique kembali. Kucukup menikmati, meski sesekali mengerutkan dahi. Sekian dan sukses tuk kaka penulis. 59-2019
Jika Seoulmate memiliki kambing sebagai simbol cerita, maka Khokkiri (gajah),novel ke 12 Lia Indra Andriana kali ini mengusung gajah sebagai simbol. Gajah, kenapa gajah?karena ternyata simbol gajah memiliki makna mendalam dari keseluruhan cerita.
Gajah yang merupakan mamalia darat terbesar di dunia itu,ternyata memiliki fakta unik berupa kemampuan daya ingat yang kuat. Hewan ini memiliki tengkorak besar dan kuat sehingga mampu mengingat perintah –perintah yang diajarkan dan jarang melupakannya. Tidak mengherankan kalau banyak yang setuju dengan pendapat kalau gajah adalah hewan dengan ingatan paling baik sedunia.
Oleh karena fakta daya ingat ini jugalah yang menjadikan gajah sebagai symbol pengingat dari sebuah bingkai cerita cinta yang berlandaskan kenangan,Khokkiri. Dimulai dari kehadiran Adriel Jo ( Jo Ji Ho), seorang pemuda Korea yang tinggal dan bekerja di biro periklanan Indonesia. Ia jatuh hati pada Rebecca, gadis pendiam dan penakut yang merupakan salah seorang staf kantornya. Hubungan mereka berdua semakin dekat ketika curhatan-curhatan Becca tentang Adriel di blognya dibaca dan ditanggapi sendiri oleh Adriel . Mereka berdua pun lalu menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selayaknya manusia normal lainnya.
Disisi lain, ada pula hubungan sepasang kekasih yang telah bertunangan, Richard dan Della yang terbilang harmonis. Richard, seorang pria dewasa tiga puluhan tahun yang berprofesi sebagai seorang dokter sekaligus kakak tiri Adriel. Richard begitu mencintai kekasihnya Della, gadis yang berprofesi sebagai penerjemah sukses dan memiliki kepribadian yang tegas dan percaya diri,bertolak belakang dengan kepribadian Rebecca.
Dua pasang kekasih ini menjalin hubungan asmara tanpa saling bersinggungan satu sama lain. Hingga pada suatu ketika, Della bertingkah aneh dan menghilang secara tiba-tiba dari kehidupan Richard. Mengetahui hal itu,Richard sontak menjadi bingung dan hilang arah. Ia mencoba mencari tahu keberadaan Della . Ditengah pencariannya, ia menemukan fakta mengejutkan bahwa Della pernah mengalami kecelakaan di Korea dan kehilangan saudara kembarnya Rebecca.
Tak mau tinggal diam dengan keadaan ini, Richard segera menyusul ke Korea dan mengetahui fakta yang lebih mengejutkannya disana. Fakta yang mampu menjungkirbalikan kehidupan Richard dan hal-hal yang selama ini ia percayai tentang Della. Disamping itu,di Indonesia, keinginan baik Adriel untuk mempertemukan Becca dengan Richard malah membuahkan konflik dimana Richard menganggap Becca adalah Della sedangkan Adriel menggangap sebaliknya. Pertemuan itu pun akhirnya menjadi titik balik perseteruan antar kedua saudara tiri berbeda kebangsaan itu.
Kemudian,baik Adriel maupun Richard terpaksa memandang dua gadis,dua cinta,dalam satu tubuh yang sama. Resiko cinta yang tak pernah terlintas dalam benak mereka. Tak ada yang ingin percaya pada kenyataan bahwa salah satu diantara gadis yang mereka cintai adalah saudara kembar yang telah meninggal dunia. Bagaimanapun juga,tak ada yang ingin mengalah.
Kedatangan Lucie yang tiba-tiba pun juga semakin memperumit keadaan. Gadis itu menyelinap dan membangun kisahnya sendiri sambil menertawakan kisah cinta,ambisi, dan keberadaan Adriel-Becca-Richard-Della sebagai suatu tontonan yang lucu . Tapi, biarpun begitu,sama seperti yang lainnya, ia pun ingin dikenang.
Lalu bagaimana kisah cinta yang teramat kompleks ini berakhir? Apakah mereka berlima mampu meyakinkan diri bahwa diantara mereka pada akhirnya ditakdirkan untuk bertemu,tersingkir serta rela menjadi hanya sebatas kenangan semata?
Ini adalah novel yang sukses membuatku tak melepas halaman demi halaman sampai kisah ini berakhir. Kompleks dan cenderung berat dibandingkan novel Lia yang sebelumnya. Tapi itulah sisi menariknya. Setiap karakter dan kisahnya di sepertiga awal disusun seperti puzzle hingga seolah-olah mengajak pembaca untuk berpikir,mengolah,dan menghubung-hubungkan rentetan peristiwa yang terjadi hingga mencapai kesimpulan yang memuaskan.
Begitupun juga dengan Topik D.I.D (Dissociative Identity Disorder)/kepribadian ganda yang diangkat mampu dikemas dengan apik selama alur cerita berlangsung. Jarang aku temui penulis yang mau menggali hal-hal berbau medis dalam novelnya dan apa yang Lia lakukan di novel ke 12 nya yang tetap berbau Korea ini adalah suatu kemajuan besar. Selain itu, penempatan bagian dan perpindahan para alter ego nya pun sesuai pada komposisi yang tepat meskipun kelemahannya pada kurangnya pendeskripsian asal muasal alter Lady vampire yang muncul dipertengahan cerita. Siapa sebenarnya Lady Vampire? kenapa dia muncul? tak ada jawaban pasti.
but overall, cerita yang tak biasa dan karakter mempesona membuatku tak segan-segan memberi Two Thumbs up untuk drama psikologi Lia yang mendebarkan ini!!One of my favorites books of 2011. I can't wait to see what Lia has for us next!
Note: Aku sempat bingung dengan penulisan Khokkiri atau Kokkiri yang tepat dipakai buat menggambarkan kata gajah. Tapi, setelah ditanya ke penulisnya ternyata sebenarnya tulisan hangeulnya 'kh' karena dulu belum ada penyamaan romanisasi jadinya dibuat gampang jadi kokkiri. :) Sejak tahun 2009 lalu, Korea sudah bikin penyelarasan untuk memudahkan orang asing belajar bahasa korea tapi umumnya penulisan ini tak terlalu banyak digunakan. Thks untuk pencerahaannya kak Lia. Maklum awam banget masalah kayak gini. hehehehe
Cover yang suram sesuram isi novelnya 😅. Sayangnya alur ceritanya masih harus diperbaiki.
Mengambil tema DID alias kepribadian ganda, saya otomatis mengingat Sybil, 24 Wajah Billy, dan sedikit buku lainnya dengan tema serupa yang pernah saya baca. Lia cukup berani mengangkat topik ini dan menjadikannya novel romance karena memang buku bertema DID biasanya biografi atau memoir seseorang dan itu berarti adalah kisah nyata. Ini poin plus tentunya.
Namun masih banyak lubang di sana-sini dan hal-hal yang cenderung dipaksakan ada. Misalnya mengenai kepribadian lain yang katanya ada belasan, tapi ga dijelaskan siapa dan bagaimana mereka bisa terbentuk. Bahkan untuk kepribadian tokoh Lucy sendiri, yang menjadi salah satu tokoh penting dalam novel, masih menyisakan pertanyaan bagi saya. Yang saya tahu selama ini, pengalaman pelecehan seksual bisa memecah kepribadian karena sudah sampai tahap intercourse dalam jangka waktu lama, bukan ‘sekedar’ dipaksa menonton blue film. Tapi tentu saja, pendapat saya tentang hal ini masih harus saya cek ulang. Kepribadian Lady Vampire yang tiba-tiba dimunculkan paksa juga terasa aneh. Kenapa? Ada apa? Itu tidak terjawab di novelnya.
Poin minusnya juga lagi-lagi terkait setting. Saya tidak tahu apakah Lia memang lagi suka-sukanya dengan Korea atau entah apa sehingga novelnya selalu berbau Korea. Novel ini pun seperti itu, bahkan menjadikan sang tokoh blasteran Indo-Korsel. Sayangnya, tidak sekalipun saya merasakan aura Korea di dalamnya. Kalaupun saya ganti settingnya di Malaysia dengan nama-nama berbau Melayu, itu tidak akan mengubah keseluruhan cerita. Sebutkan saja negara apapun dan isi cerita akan tetap sama.
Satu hal lagi yang mengecewakan saya adalah endingnya. Kalau senior saya yang psikologi tau bagaimana mudahnya sang tokoh difusikan dengan kepribadian yang katanya belasan, bisa-bisa novelnya dimaki-maki sama beliau karena terkesan mengentengkan kasus DID 🙈.
Overall, tema yang diangkat udah cukup oke dan menarik. Hanya saja penulis butuh riset lebih dalam agar tidak terkesan mengambil jalan pintas untuk membahas tema novelnya dan menyudahi cerita. Kalau mengenai Korea, hm.. please make sure that reader can feel the soul of the country mentioned in the story.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Awal membaca novel ini rasanya seperti membaca kisah yang lompat-lompat, campur aduk, membingungkan. Seperti ada tiga kisah yang berbeda. Kisahnya Becca si penulis lepas, Della penerjemah, dan Lucie seorang karyawati yang memanfaatkan kemolekan tubuhnya untuk mencapai tujuannya.
Namun semakin ke belakang antara kisah-kisah ini mulai terlihat benang merahnya. Awalnya antara Della dan Lucie, kemudian antara Becca dan Della. Kemudian muncul lagi perempuan lainnya, Lady Vampire. Yang kasihan adalah kekasihnya Della dan Becca. Richard, kekasih Della bingung dengan sikap Della yang mulai berubah. Sementara Adriel, kekasih Becca mulai kebingungan ketika dia memperkenalkan kekasihnya itu kepada keluarganya.
D.I.D (Dissosiative Identity Disorder) atau kepribadian ganda adalah topik yang diangkat dalam novel ini. Lebih menarik lagi karena ada juga tentang dental forensik yang merupakan bidang keahlian Richard.
Saya mendapaykan buku ini lewat sale buku Haru di Jogja. Tertimbun sekian lama, akhirnya malah baca versi digitalnya di Gramedia digital. Sayangnya yang versi digital ada cacatnya di beberapa halaman.
Sinopsis di belakang cover novel ini sama sekali nggak ngasih clue tentang isi ceritanya kecuali satu tema: kenangan.
Khokkiri. Aneh sekali ya judulnya. Kosa-kata Korea yang sangat tidak akrab ditelinga ini jika di Bahasa Indonesia kan rupanya berarti ‘Gajah’. Harusnya kalau saya cepat tanggap pasti bisa lebih cepat menebak, lha wong covernya aja bergambar gajah. Gajah imut, warna biru lagi pegang kamera, aaaawwww. Nah, ternyata gajah disini erat kaitannya dengan kenangan, karena gajah adalah makhluk yang tak pernah lupa. Itu, saya baru tahu lho. Wow, ternyata banyak banget ya yang saya nggak tahu. Untuk pecinta korea, jangan khawatir, salah satu penulis webseries di KoreanUpdates ini tetap menghibur kita dengan memberi sentuhan khas Korea disana-sini. Mulai dari dialog berbahasa Koreanya sampai jalan-jalan di Korea juga euy.
Oke, untuk gampangnya, saya kasih sedikit cuplikan saja ya. Karena saya sedang menghindari penyebaran ‘spoiler’ yang takutnya mengacaukan kejutan spesial Khokkiri. Maklum, novelnya masih baru dan sangat 'gres' sekali. Sebenarnya, bagi kalian yang rajin mampir ke blog mba Lia pasti tahu kok, soalnya beberapa chapter pernah di post. I read it, hehe. Alkisah #eaa ada kisah cinta yang terjalin manis via dunia maya paling beken dan ga ada matinya; blog
Satu kisah menceritakan perjalanan cinta yang mereguk kenikmatan duniawi.
Disisi lain, ada kisah cinta yang realistis, hubungan serius yang mengarah pada pernikahan.
Tak satu pun kisah diatas layak masuk kategori teenlit. Jadi jauhkan novel ini dari anak SD. Ini novel dewasa #serius *ditendang*
Alurnya cepat. Untunglah. Hasil pemangkasan 3 bab sepertinya—as mba Lia told in her ‘foreword’. Saya bisa nggak tahan baca yang berat begini kalau alurnya lambat, Lagi-lagi mba Lia mengangkat tema berat seperti novel M.A (ingat Marrying AIDS, kan? Mba Lia nggak lupa bawain dokter gigi idola kita, si Fre untuk jadi cameo lho) awal kisah cinta manis ini rupanya berujung pada tema D.I.D—Dissociative Identity Disorder. Wew, jarang banget ya ada novel Romance yang ngangkat tema kepribadian ganda. Sebelas-duabelas sama kisah 24 Wajah Billy, Sybil, dll. Novel ini di lengkapi dengan interaksi antar-alter, konflik antar tokoh, teka-teki siapa host asli diantara para alter tersebut dan terakhir tentunya kembali ke tema dong, apa yang dimaksud ‘kenangan’ itu sendiri?
Saat membaca novel ini, saya tak punya ekspektasi apapun selain bahwa ini novel romance dengan kategori teenlit. Dan ternyata salah praduga. Novel ini lebih dari itu. Seperti yang di tulis endosernya, ini Drama-Psikologi. Risetnya nggak main-main. Bahkan hingga setengah buku terbaca saya kira novel ini menceritakan 3 kisah berbeda yang mengambil tema sama. Well, guess I’m completely fooled. Setengah buku terakhir mulai terkuak tentang apa sebenarnya ‘kartu As’ yang selama ini disimpan penulisnya. A really twisted plot. Wow, baru sekali ini saya benar-benar kecolongan. Bahkan novel suspense dan konspirasi saja masih bisa ditebak. Salute.
Dan yang pasti saya berani bilang chemistry antar tokoh di novel ini jauh lebih kuat jika dibandingkan chemistry para tokoh di novel mba Lia sebelumnya. Sehingga feel gregetnya lebih ‘mantap’ deh. Secara keseluruhan novel ini bertema berat tapi nggak bikin kepala berat. Mungkin lebih tepat kalau disebut novel serius, tema menarik, plot twisted dan kisah cinta yang manis. Saya nggak berhenti penasaran dan terus salah menduga hingga akhir cerita.
Awal baca buku ini stress karena gak ngerti dikarenakan ceritanya terlalu banyak tokoh dan beda-beda. Diawal ada Alice, tiba-tiba muncul Rebecca dan terakhir Della.
Kisahpun berlanjut, disaat Rebecca akhirnya bertemu dengan Adrian Jo, cowok korea yang merupakan bosnya dan mereka saling menyukai. Dilain cerita, ada Della yang merupakan penerjemah disukai oleh seorang dokter bernama Richard. Jadi bagaimana dengan Alice?? Kok tiba-tiba hilang....nah aneh kan....( makanya jujur nih, pusing deh bacanya, tapi jadi penasaran..sial banget kan...D ) Sampai akhirnya, tiba-tiba Della seperti dihantui dan diincar oleh orang jahat ( mikirnya sih gitu,,,,waktu bacanya, aq mikir klo Della diincar ma Alice). Dan tiba-tiba menghilang sampai Richard stress mencari dimana keberadaaan Della. Dan dicari tahu kehidupan Della. Dan terungkaplah bahwa Della calon tunanganya itu memiliki kembaran bernama Rebecca tetapi pada saat mereka melakukan perjalanan, terjadi kecelakaan, dan salah satu dari kembar ini mati. Dan diyakini bahwa yang mati adalah Rebecca. tetapi seminggu setelah Della siuman, dia mengatakan bahwa dirinya adalah Rebecca ( mulai semakin stress, berpikir sepertinya aq salah milih bacaan nih..tapi tetap dilanjutkan..)
Richard yang tidak putus asa untuk mencari tahu keberadaan Della, bertemu dengan Adrian ( nah gimana caranya kok bisa ketemu ya? Apa hubungan mereka? So cari tau aja ya...D ) Pada saat itu, Adrian bertemu denganRichard dengan membawa Rebecca. Rebecca yang tidak tau apa-apa, tiba-tiba dipanggil dengan nama Della dan mengatakan bahwa dirinya adalah tunanganya oleh Richard ( syok kan??? Aq mulai berpikir, ini buku ada kisah horor deh...kok bisa ya, padahal kan dicerita sebelumnya, sudah dikatakan bahwa hanya ada 1, bisa itu Rebecca atau Della) Cerita semakin rumit, sebenarnya kemana Della, Gimana akhir cerita Rebbecca sebenarnya dan Dimana cerita tokoh Alice?? ( pasti bertanya-tanyakan? Jadi biar terjawab mending ikutan baca juga ya...biar pusingnya bukan hanya aq aja nih...:D )
Just finished this book in 6 hours. I think this book quite interesting karena jarang sekali ada novel yang memakai genre psikologi, romance, khususnya dalam kategori teenlit. And, tema yg diambil, kepribadian ganda, no, ni ada banyak. Pasti repot skali. But, I think Lia-onnie menata ceritanya dengan apik, walopun saya sedikit bingung di awalnya. Jujur, jadi nanya-nanya, kata temenku ini cerita tentang 1 cewe punya 3 kepribadian, tapi kok awalnya gini, kayak cerita tentang 3 orang yang punya 3 cerita berbeda. Pas udaa nyampe mendekati konflik, diketahui, ohh ternyata Della (tokoh utama) ini punya kepribadian ganda. Dia sendiri tidak tahu siapa pemilik tubuh aslinya.
Mengenai plot, hah, jujur, ini sedikit menggemaskan. Alurnya campuran, flashback, maju, trus beda karakter ngulang lagiii, aaaa. Gemes saya. Pemberian deskripsinya juga kebanyakan yang ga penting dideskripsiin, padahal ada beberapa yang menurut saya hal yang penting dan perlu dideskripsikan malah tidak ada deskripsinya, seperti si Lady Vampire, kenapa ga diberitahu asal muasal tuu Lady darimana seperti bagaimana Lucie bisa tercipta, itu perlu dijelaskan. Alhasil, saya lompat-lompat bacanya (melompati deskripsi yang ga penting)
Hal yang membuat saya suka dengan novel ini adalah unsur Korea-nya. Saya emang penggemar budaya Korea saat ini (ga penting). Karakter favoritku adalah Jo Ji Ho/Adriel Jo/ TOP. Dia tipe cowo Korea yang imut-imut sepertinya. Tapi sayang, nasibnya kurang baik. Coba kalo dia lebih milih saya daripada Becca, pasti bahagia banget dia #ditendang #sokpenting
"Aku tidak mau tidur, Oppa. Aku takut jika aku tidur, aku tidak bisa bangun lagi. Saat ini...mencintaimu membuat kenyataan lebih baik daripada dunia mimpi."-Becca
"Oppa, aku seekor gajah 'kan? Gajah selalu ingat... Aku ingat, Oppa. Tapi sekarang aku punya sayap, jadi...kumohon...sekaranglah saatnya. Inilah saatnya Oppa melepaskanku."-Becca
Dia telah menceritakan kisah romansa-tragis dalam Marrying AIDS. Dengan indah Andriana menuliskan kisah Ji-Hwan dan Eri, meskipun akhir dari kisah cinta mereka sempat menguras emosi saya, tapi saya tetap menyukai akhir dari kisah tersebut.
Dia telah menuliskan kisah romansa-komedi-fantasy dalam SeoulMate dan kemudian membuat saya berpikir, bagaimana seandainya Andriana membawa keahliannya dalam meramu cerita ke level yang lebih tinggi? Dan saya mendapatkan jawabannya dalam Khokkiri.
Secara umum Khokkiri tidak jauh berbeda dari kisah romansa pada umumnya, yang mengandalkan cinta bersegi dalam plot, dalam hal ini saya tidak memiliki keraguan pada kemampuan Andriana. Tapi ketika twist ditambahkan di sana-sini, saya semakin jatuh hati pada cerita si kembar Della-Becca dan bagaimana mereka terjebak dengan dua bersaudara Jiho dan Richard--yang juga memiliki sebuah rahasia.
Sebenarnya saya benci blurb seperti di atas yang tidak menggambarkan isi buku. Namun, setelah menyelesaikan buku ini, barulah saya mengerti. Rasanya blurb model begini adalah blurb paling aman. Untuk buku seperti ini sih, blurb yang “tidak-saya-benci” justru berpotensi mengandung spoiler :D
Singkatnya, buku ini berkisah tentang ingatan (takut ngasih spoiler juga :P). Khokkiri, judul novel ini, sendiri kata dalam bahasa Korea yang berarti ‘gajah’. Konon gajah adalah hewan yang memiliki daya ingat tinggi. Kebetulan buku ini saya selesaikan persis sehari setelah saya nonton The Vow dan 50 First Dates di TV. Rasanya kok ya belakangan ketemu orang-orang yang bermasalah dengan ingatannya di mana-mana :D Kasus ingatan dalam The Vow sendiri berdasarkan kisah nyata dan cenderung klise (mengalami kecelakaan dan lupa dengan pasangannya? sering diangkat oleh sinetron kita, eh?). Sementara, kasus ingatan dalam 50 First Dates cenderung unik karena … penyakit ingatannya pun memang fiktif -,- Nah, yang terjadi dalam Khokkiri ini juga unik, absurd, rumit, tapi secara medis bisa dijelaskan karena memang ada di kehidupan nyata. Terasa betul kalau novel semacam ini adalah novel yang ditulis dengan riset yang mendalam.
Di awal mungkin kita sedikit bingung karena ada banyak tokoh dengan jalinan cerita yang seakan tidak berhubungan. Tapi, jangan sampai menyerah di tahap ini karena keasyikannya baru dimulai belakangan. Sebenarnya kebingungan ini bisa diminimalkan apabila, misalnya, peralihan jalannya cerita A dan cerita B (atau bahkan cerita C) ditandai dengan pergantian bab. Bisa juga diberi keterangan setting waktu. Tapi, lagi-lagi, rasanya pengaturan seperti itu justru mengurangi keasyikan membaca dan rawan spoiler. Jadi, yah, kebingungan itu pun ada tujuannya kok :)
Kalau ada yang mengurangi keasyikan membaca … itu adalah typosssss yang banyak! Kalau ini buku keluaran penerbit berinisial GM–ehhh xD–mungkin saya maklum. Tetapi karena ini terbitan Haru yang sepengalaman saya sih minim typo, justru bikin kurang puas. (Err, saya sebenarnya pembaca Haru pemula sih. Ini buku Haru keempat saya, tapi tiga sebelumnya cenderung “bersih” lho.)
Saya lagi rajin nyatet typo, semoga daftar berikut bisa jadi referensi untuk revisi cetakan selanjutnya deh yaa …
(Foreword) an khokkiri > a khokkiri (Thanks to) Cancerina > Canceriana (9) Well,sepertinya > Well, sepertinya (16) visa-nya > visanya (17) You haven’t sign this! > You haven’t signed this! (28) Teknik Fotografi Untuk Pemula > Teknik Fotografi untuk Pemula (66) Why you didn’t reply my email? > Why didn’t you reply my email? (67) unleast > unless (74) mendekapny. > mendekapnya. (79) hatiny, > hatinya, (81) menampilka > menampilkan (108) merk > merek (108) para penegak soju > para penenggak soju (145) Beca > Becca (145) Di satu sisi karena Adriel benar, di sini lain > Di satu sisi karena Adriel benar, di sisi lain (159) hyeong-nya > hyeong-nya (188) “Saint, how if I’m vanish?” > “Saint, how if I’m vanished?” (198) “YOUR psikiatris… > “YOUR psychiatrist... (204) Bram Stooker > Bram Stoker (233) bayak > banyak (269) sediri > sendiri (279) mengunakan > menggunakan (282–296) Riltz Carlton > Ritz-Carlton
Selain typo, banyak juga kosakata dan penulisan yang tidak baku (tapi beberapa tergantung selingkung penerbit sih):
. aksesoris > aksesori . analisa > analisis . anamnesa > anamnesis . apapun > apa pun . diagnosa > diagnosis . frustasi > frustrasi . handal > andal . hingar-bingar > ingar bingar . indera > indra . kapanpun > kapan pun . karir > karier . manapun > mana pun . mempedulikan > memedulikan . mempercayakan > memercayakan . menghujamkan > menghunjamkan . mengkilap > mengilap . mengklik > mengeklik . mengkoneksikan > mengoneksikan . obyek > objek . parcel > parsel . praktek > praktik . pulang-pergi > pergi-pulang . respon > respons . saat di mana > saat ketika . satu persatu > satu per satu . siapapun > siapa pun . subyek > subjek . teoritis > teoretis . terlanjur > telanjur . tulis menulis > tulis-menulis . Untuk penulisan angka ribuan, seharusnya 1.000, 15.000, dan 3.000–4.000, bukan 1000, 15000, dan 3000-4000 (hlm. 21 & 108)
Komentar masalah nonteknis:
. (Hlm. 28) Di halaman ini ada adegan Richard yang bercerita kepada Della tentang pengaruh negara Korea terhadap keluarganya. Memang sih, isi ceritanya disimpan untuk dijelaskan di akhir buku. Tetapi rasanya perlu diperjelas lagi bahwa di halaman ini Richard MEMANG SUDAH bercerita kepada Della.
. (Hlm. 217) perokok pasif justru lebih berbahaya
Yang berbahaya itu rokoknya, sementara pada kalimat di atas kesannya perokok pasifnya yang berbahaya. Rasanya lebih pas kalau diganti: menjadi perokok pasif justru lebih berbahaya.
. Tentang kewarganegaraan Adriel Jo Indonesia tidak mengenal kewarganegaraan ganda lho. Begitu umur 18 seseorang yang sebelumnya memiliki kewarganegaraan ganda diharuskan memilih mau pakai kewarganegaraan yang mana. Kalau lewat dari itu nggak milih, seseorang akan kehilangan ke-WNI-annya. Memang ada bagian yang menyebutkan kalau Adriel sudah mendapatkan surat supaya segera memilih kewarganegaraan, tapi kesannya ini masalah sepele dan dia anggap enteng. Saya kurang tahu sih teknisnya gimana, tapi apa nggak ada momen-momen ketika dia berisiko untuk dideportasi gitu?
. Bab 20 tentang kemunculan Fuya Di sini disebutkan tentang seorang selebriti dengan profesi MC sekaligus penyanyi yang jago menghipnotis. Orang itu bernama Fuya dengan program acara Fuya Fuya. Sounds familiar? Yep, ceritanya ini plesetan dari Uya Kuya gitu. Nantinya pun ada adegan penting tentang penghipnotisan salah satu tokoh (sebut saja Becca :P). Memang nggak salah sih memarodikan tokoh Uya Kuya gitu, tapi sayang aja rasanya novel seserius ini kayak main-main di bagian itu. Tentang penghipnotisan ini pun cenderung kebetulan (Pas lagi jalan-jalan di mal, Becca kepilih secara acak untuk dihipnotis oleh Fuya), padahal ini termasuk adegan kunci untuk membuka misteri selanjutnya. Akan lebih baik kalau kunci sepenting ini bukan berupa sebuah kebetulan. Ada pula adegan ketika Fuya mencoba mengajak Becca untuk dihipnotis dan dia bilang, “Mbak, nama saya Fuya. Nama Mbak siapa?” Mengingat Fuya ini selebriti beken, bagian perkenalan diri ini rasanya kurang perlu.
Terlepas dari kekurangan-kekurangan di atas, buku perkenalan saya dengan karya Lia Indra Andriana ini cukup memuaskan. Jujur saja saya kurang bisa menikmati percakapan Becca-Adriel Jo kalau sudah ngomongin gajah, apalagi gajah terbang. Rasanya dalam kehidupan sehari-hari seseorang nggak akan ngobrol penuh kata-kata simbolis begitu. Kalau saja dimasukkannya simbol Khokkiri ke dalam cerita diperhalus lagi, mungkin saya bisa kasih bintang lebih.
Khokkiri adalah novel bergenre Psychological-Drama yang bercerita tentang 6 orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Meski telah mengikrarkan kesetiaan untuk tak saling melupakan. Namun, mereka tetaplah manusia biasa yang miliki keterbatasan memori.
Memiliki ego untuk tak saling melupakan, namun ketika salah satu, atau malah satu per satu dari mereka harus 'menghilang', semua memori yang telah dirajut seolah tak pernah ada. . 📚 . Karena genrenya Psychological, 'beberapa' karakter dalam novel ini memiki mental illness berupa Alter Ego: sebuah penyakit yang sering diremehkan namun ternyata bukan sekedar mitos belaka.
Sejak halaman pertama, ci Lia sudah menarik perhatianku dengan selogan iklan yang dibaca oleh tokoh utama, Rebecca: "Setiap hari, satu perokok berhenti merokok dan masuk liang kubur." Gimana, menarik kan?
Bagian awal cerita, masing-masing bab memperkenalkan ke-6 tokoh utama. Beberapa bab selanjutnya, barulah diceritakan tentang pertemuan beberapa tokoh dan seterusnya.
Narasinya yang cukup lambat, ditambah perbedaan sudut pandang orang ketiga di tiap bab: aku sempat beberapa kali berhenti baca karena bosan.
Tapi yang aku suka, narasi seperti ini membantu pembaca mengenal para tokoh untuk persiapan Plot Twist di akhir cerita. Karena sekalianya kamu baca, kamu gak akan bisa berhenti sampai buku ini benar-benar habis! 😂
Perkembangan tokoh yang signifikan ditambah sedikit bumbu romance cukup jadi hiburan sebelum memasuki konflik cerita yang super tegang. Lagi-lagi, aku suka pembawaan ci Lia yang gak ketebak. Happy end but somehow setelah baca ini bikin perasaan kalut.
Khokkiri Lia Indra Andriana Penerbit Haru; Cetakan Pertama (2011) 380 Halaman
***
Jadi, ini buku ketiga yang aku baca dari Kak Lia. Dan kalau ada buku tentang kepribadian ganda yang paling aku suka dan bisa aku rekomendasikan, aku akan merekomendasikan buku ini!
ISI CERITA
Novel ini mengisahkan kehidupan tiga orang berbeda: Becca dan Lucie, dan Della.
Dan, setelah jalannya bab demi bab, tentang profesi, kehidupan, dan percintaan, saya baru sadar kalau ternyata tiga orang itu adalah orang yang sama. Ternyata, tokohnya punya kepribadian ganda.
KELEBIHAN
Saya suka bagaimana Kak Lia menggambarkan apa itu trauma, bagaimana cara kerja kepribadian ganda, dan bagaimana cara melepas alter ego (kepribadian lain) yang ada dalam tubuh, serta bagaimana kemunculan mereka di dalam tubuh seseorang.
Bagi saya yang baca ini ketika masih SMA, rasanya agak menyakitkan menyadari bahwa seorang manusia yang sulit menerima rasa sakit, akhirnya berusaha menebus rasa sakit itu dengan memunculkan jiwa yang lain. Bagaimana kehidupan tiap alter saling berbenturan, berbeda, namun mereka memiliki alasan untuk muncul. Lalu ketika si pemilik tubuh asli harus sembuh, saya yang terlanjur menikmati semua perjalanan tiap tokohnya, akhirnya mesti merasa kehilangan.
KEKURANGAN
Kak Lia tidak menuliskan sinopsis persis tentang premis utama cerita. Sehingga saya rasa, alasan buku ini akan terlewati oleh peminat novel psikologi. Sinopsis ini totally membahas tentang hubungan dan kenangan. Walaupun ada spoiler di bagian kenangan, terutama khokkiri yang artinya gajah: memiliki memori panjang, merujuk pada kenangan milik alter ego. Meskipun mungkin berniat untuk memberikan kejut khusus untuk pembaca, tapi sinopsis yang tidak tepat membuat peminatnya akan melewatkan buku ini karena genre-nya tidak terlihat.
Baca Khokkiri pas lagi galau itu rasanya...sakit (hohoho). Paket lengkap juga dengan backsound lagunya Shinhwa 'Memory', nambah lah tingkat kegalauannya. Khokkiri, walau bukan novel bertema psikologi pertama yang saya baca tapi sukses membuat saya jatuh hati dan ngga bisa berhenti membacanya sampai akhir. Saya sukses dibuat menebak-nebak mau dibawa kemana alurnya dan bagaimana endingnya? Bahasanya lugas dan mudah dimengerti. Sedikit banyak ada beberapa istilah psikologi yang dipakai (nambah ilmu juga kan) di samping bahasa Korea yang lumayan sering bermunculan karena salah satu tokohnya adalah pemuda Korea yang entah bagaimana justru menjadi favorit saya di cerita ini. Bukan karena dia tampan atau menarik, tapi saya lebih merasa bahwa karakternya yang kesepian dan menyimpan banyak luka itu membuat hati saya ikut sakit. Saya suka perumpamaan yang dipakai di novel ini 'Gajah selalu ingat' di samping memang judulnya yang terkesan ngga biasa dan bikin penasaran. Endingnya? Bukan seperti yang saya bayangkan sih, tapi saya bisa menerima kok (peluk2 Adriel Jo,hehehe)
"Kusimpan seuntai kenangan abadi tentangmu." 🎭 Entah kenapa aku selalu interest dgn buku yg bertemakan psikologi. Ini buku kedua dr penulis Indonesia yg kubaca yg mengambil tema ttg "kepribadian ganda". Kisah dlm buku ini agak unik sih, karna si "penderita D.I.D." dikisahkan menjalani hubungan dgn dua cowok yg ternyata bersaudara. Hal ini yg sempat membuatku agak bingung di awal cerita. Karna penulis menceritakan ttg tiga orang dgn kehidupan yg berbeda secara bergantian. Namun, semakin lama aku semakin bs mengikuti alur ceritanya. 🎭 Sayangnya aku sedikit gregetan dgn sikap kedua cowok di buku ini, Richard & Adriel. Keegoisan mereka tuh menurutku terlalu berlebihan terutama Richard, pdhl usianya cukup dewasa & bergelar dokter pula. Selain itu, aku kok ngerasa terganggu banget ya dgn munculnya si Lady Vampire. Aneh bgt deh! Sejujurnya bukan alter yg bs kuterima dgn masuk akal 😅 🎭 Yg aku suka, di buku ini ada solusi dari pihak keluarga untuk membantu pengobatannya. Dan berhasil 😊
Pesan dalam banget dari novel jenius ini. Gimana engga, mengangkat tema ingatan gajah. Benar, gajah adalah hewan dengan ingatan super yang bahkan dia bisa ingat jalan ribuan kilometer ketika terpaksa migrasi.
Jika Seoulmate memiliki kambing sebagai simbol cerita, maka Khokkiri (gajah), novel ke 12 Lia Indra Andriana kali ini mengusung gajah sebagai simbol. Gajah, kenapa gajah? Karena ternyata simbol gajah memiliki makna mendalam dari keseluruhan cerita.
Gajah yang merupakan mamalia darat terbesar di dunia itu,ternyata memiliki fakta unik berupa kemampuan daya ingat yang kuat. Hewan ini memiliki tengkorak besar dan kuat sehingga mampu mengingat perintah –perintah yang diajarkan dan jarang melupakannya. Tidak mengherankan kalau banyak yang setuju dengan pendapat kalau gajah adalah hewan dengan ingatan paling baik sedunia. Oleh karena fakta daya ingat ini jugalah yang menjadikan gajah sebagai simbol pengingat dari sebuah bingkai cerita cinta yang berlandaskan kenangan, Khokkiri.
Kalau dalam Seoulmate Mbak Lia memakai 'harapan' sebagai benang merah ceritanya, maka di Khokkiri kata kuncinya adalah 'kenangan'. Manusia bukan gajah yang memiliki ingatan yang super. Aku ingat, aku pernah meminta pada Tuhan untuk membuang satu sel otak aku yang berisi ingatan/kenangan akan seseorang yang telah menyakitiku. Namun setelah menamatkan Khokkiri ini, sepertinya aku harus mencabut kembali permintaanku tadi. Karena kembali ke kisah Khokkiri tadi, Richard-Della-Adriel-Becca-Lucie, diantara mereka berlima toh akhirnya ada yang harus 'tersingkir' dan rela hanya menjadi sebatas kenangan. Karena kenangan, sebaik dan seburuk apapun itu, adalah hal berharga yang membuat kita menghargai dan memaknai hidup.:)
Awalnya aku cukup dibuat bingung dan sulit mengikuti alur cerita novel ini (aku saja sebagai pembaca cukup ‘sulit’, gimana penulisnya ya? Nah loh!). Karena isinya menceritakan kehidupan banyak tokoh utama dan tak ada penunjuk waktu. Pada mulanya, Becca, Adriel, dan TOP kemudian Della, Richard, dan Lucie punya frame masing-masing. Namun setelah membaca lembar demi lembar ternyata keenam tokoh utama ini ada dalam satu frame yang sama! Si penulis, Kak Lia Indra Andriana, bisa menarik keenamnya dalam satu frame drama kehidupan yang kompleks, yang awalnya saya kira tidak ada hubungannya antara Becca dengan Lucie ataupun Adriel dengan Richard. Kuncinya adalah kenangan! Kenanganlah yang mempertemukan mereka (kembali). Kalau diibaratkan, membaca Khokkiri itu sama seperti menemukan sebuah puzzle yang belum tertata, untuk kemudian perlahan-lahan menyusun puzzle ini menjadi sebuah rangkaian kenangan yang utuh dengan membaca tiap halamannya.
Beberapa konflik dan kejanggalan muncul seiring berjalannya alur cerita. Di sinilah letak teka-teki itu. Aku sebagai pembaca sadar tidak sadar suka menebak-nebak apa yang akan terjadi dan bagaimana ending-nya. Sayang saya sering gagalnya! *shy* Tetapi di sinilah letak ketertarikanku pada novel ini. Pembaca cenderung tidak dapat menebak apa yang ada di halaman berikutnya.
Ini adalah novel istimewa yang sukses membuatku tak melepas halaman demi halaman sampai kisah ini berakhir. Kompleks dan cenderung berat dibandingkan novel Lia yang sebelumnya. Tapi itulah sisi menariknya. Setiap karakter dan kisahnya di sepertiga awal disusun seperti puzzle hingga seolah-olah mengajak pembaca untuk berpikir,mengolah,dan menghubung-hubungkan rentetan peristiwa yang terjadi hingga mencapai kesimpulan yang memuaskan. Begitupun juga dengan Topik D.I.D (Dissociative Identity Disorder)/ kepribadian ganda yang diangkat sangat menarik dan terbilang langka. Jarang aku temui penulis yang mau menggali hal-hal berbau medis dalam novelnya dan apa yang Mbak Lia lakukan di novel ke 12 nya yang tetap berbau Korea ini adalah suatu kemajuan besar.
Salut dengan alur cerita yang sering membuat saya berkerut-kerut, tapi toh menikmati dan penasaran juga akan akhir ceritanya. Konflik keluarga dan pergolakan batin atas peristiwa masa lalu dikemas dengan cukup apik.
Tambahan keistimewaan novel ini juga terletak kemampuan Lia memindahkan para alter ego karakternya pada komposisi yang tepat.Tidak ada yang tumpang tindih ketika kemunculan para alter terjadi. Namun sayangnya, karena terlalu terfokus pada tiga alter yang menguasai tubuh sehingga deskripsi asal muasal alter sampingan Lady vampire yang muncul dipertengahan cerita tak terlalu mendapat porsi perhatian yang cukup. Siapa sebenarnya Lady Vampire? Kenapa dia muncul? Tak ada jawaban pasti.
Dan buat kamu yang punya kebiasaan membaca novel bagian awal dan akhirnya saja, maka hampir bisa dipastikan kalau kamu akan berakhir dengan kepala migren akibat bingung, Alur dan kisah dalam novel ini tidak dapat ditebak begitu saja seperti novel-novel remaja kebanyakan, dan disitulah poin terpenting dan paling menarik dari Khokkiri….obviously unpredictable ^^
But overall, cerita yang tak biasa dan karakter mempesona membuatku tak segan-segan memberi Two Thumbs up untuk drama psikologi Mbak Lia yang mendebarkan ini!!One of my favorites books. I can't wait to see what Lia has for us next!:)
Psikolog, pertama denger langsung tertarik baca, tapi langsung mikir juga.. Psikolog, bakal ngerti gak ya? kepribadian ganda? Kok serem.. But,
Khokkiri. Saat membaca hangulnya yang menjadi judul di cover, langsung berfkir kira-kira artinya apa dan saat itu otak langsung menebak asal kalau artinya adalah kenangan .(sebenernya karena katanya novel ini tentang kenangan.-.) Setelah membaca novelnya, akhirnya pertanyaanku terjawab, khokkiri artinya adalah gajah. Pantes, di cover gambarnya gajah, wkwk kenapa awalnya gak kepikiran ya?-_-
Lol. Oke langsung ke inti ya. Jadi, novel yang mengambil satu kata korea sebagai judulnya alias Khokkiri yang artinya adalah Gajah. Kenapa gajah? Mungkin awalnya kalian bingung, apa nyambungnya gajah sama novel ini.
Nah, jadi Lia Andriana dalam novel ini menjadikan ‘kenangan’ sebagai keyword-nya. Lalu apa hubungannya gajah dan kenangan? Satu wawasan baru lagi dari novel ini, gajah adalah hewan dengan daya ingat yang kuat. Manusia memang bukan gajah. Jadi wajar kalau manusia punya sifat mudah lupa, kebalikan dengan gajah. Sesuatu yang diingat, apa namanya kalau bukan kenangan?
Umumnya, memang manusia akan lebih ingat pada kenangan buruk apalagi yang begitu membekas karena menorehkan luka di hatinya, sekalipun ia berusaha melupakannya. Kenangan buruk memang begitu, semakin dilupakan semakin membekas jejaknya.
Novel ini mengajarkan, menuntun kita bagaimana cara memperlakukan jejak kenangan buruk di masa lalu. Bukan dengan menginjaknya agar tak terlihat. Bukan menghindarinya dengan berpura-pura tak melihat. Bukan dengan mengumpat dan berlari berusaha tak melihat. Bukan.
Lalu apa yang harus dilakukan pada kenangan di masa lalu? Kenangan buruk yang selalu kita upayakan untuk menghindarinya, yang tanpa kita sadari justru telah membuat masalah bagi diri kita sendiri. Apa yang harus dilakukan? Hadapi. Sepahit apapun kejadian di masa lalu, sesakit apapun itu, cara menghapusnya adalah dengan menghadapinya. Kenangan, masalah, ada untuk dihadapi, bukan untuk dihindari. Semakin kita menghindarinya, semakin terlihat jelas bayang-bayangnya yang setia menghantui kita.
Ya, hal itu tergambarkan dalam kisah di novel ini. Seorang gadis bernama Della yang mempunyai kembaran bernama Becca. Ia mempunyai kenangan buruk saat remaja. Kenangan buruk yang juga menyangkut harga dirinya. Orang tua yang seharusnya bisa menjadi sandaran justru menjadi penyebab lukanya. Keluarga yang broken home, juga menjadi pemicunya. Saat dirinya berada dalam ketidakstabilan dan merasa tak mampu menghadapi masalahnya, sebuah alter muncul dalam dirinya, menggantikannya menghadapi masalah. Saat Becca meninggal dalam kecelakaan yang juga melibatkan dirinya, ia menjadi benar-benar sendiri. Saat dirinya dalam keadaan labil, ingatannya menghidupkan Becca dalam dirinya. Tubuh Della, kini tak hanya diisi satu jiwa, ia berkepribadian ganda. Bahkan lebih dari dua jiwa.
Di samping itu, hidupnya terus berjalan dengan jiwa yang keluar bergantian. Kehilangan waktu adalah hal yang sering mereka alami, dalam tubuhnya sendiri. Orang-orang disekitarnya mulanya ragu, namun tak terlalu ambil pusing dengan kepribadian yang seringkali berubah. Terutama Richard-tunangan Della, yang berprofesi sebagai dokter. Ia hanya menduga berubahnya sikap seseorang adalah karena mood saja, dan menurutnya itu wajar.
Bagaimana dengan Becca? Dengan tubuh Della, ia juga memiliki kisah sendiri. Hobinya menulis curhatan di blog menghantarkannya bertemu bos di kantornya sendiri, Adriel. Adriel adalah pemuda keturunan Korea yang akhirnya menjalin kisah dengan Becca.
Kedua pasangan ini menjalani kisahya masing-masing tanpa hambatan dan saling melengkapi. Tapi..
Kemudian, novel ini mengungkap satu kenyataan. Adriel adalah adik tiri Richard. Hubungan darah ini akhirnya membuat mereka bertemu dan pada saat itulah keduanya menyadari ada hal yang tidak wajar pada diri pasangannya. Pasangannya yang ternyata ada dalam tubuh yang sama, walaupun jelas berkebalikan sifatnya. Keduanya diambang kebingungan dan kegelisahan, karena mereka tau pada akhirnya hanya akan ada satu pasangan yang bertahan. Dan pada akhirnya...
sinopsisnya galau. itu kesan pertama waktu pertama kali lihat buku ini di salah satu toko buku online :D tapi kemudian beberapa review yang saya baca melalui goodreads maupun blogger membuat penasaran, apalagi waktu salah satu review mengatakan kalau buku ini mengisahkan tentang "drama-psikologi" covernya sebenarnya agak kurang eye-catching, tulisannya juga terlalu rapat dan memenuhi halaman kertas (secara seringnya baca buku yang banyak ilustrasi di tiap bab-nya, hehe), tapi setelah menghabiskan buku ini, saya tahu bahwa saya tidak menyesal sudah coba-coba membelinya.
di lembar-lembar awal, saya agak-agak gimanaa gitu.. dalam hati buru-buru membatin "yaelah, korea lagi.. korea lagi..", bukannya tidak suka korea, saya suka (tambahkan kata sekali di belakangnya, thanks), tapi setelah beberapa hari belakangan ini buku-buku yang saya baca hampir semuanya berbau korea ; settingnya, atau tokohnya, atau bahasanya yang kadang dimasuk-masukin dalam cerita, sepertinya wajar kalo saya pengen baca cerita yang asli indonesia, ya kan, ya kan? atau, kenapa mesti korea? kenapa tidak banjarbaru saja? atau palangkaraya sekalian? *komentar ngawur *kemudian ditimpuk pake sendal
langsung ke intinya, novel ini secara garis besar menceritakan tentang D.O.D atau yang sering kita kenal sebagai Disossiative Identity Disorder, which is called by Kepribadian ganda. disini diceritakan banyak mengenai alter (pribadi yang tercipta ketika DOD), fusi (proses penyatuan kepribadian2 tsb) dll sebagainya, selain itu kita bisa membayangkan how it feels kalo dalam satu tubuh ada lebih dari satu kepribadian yang berbeda, bahasanya ringan karena yang bikin org indonesia, nggak bikin mumet seperti sybil atau 24 wajah billy yang paragraf awalnya saja sudah bikin malas membaca.
kerennya, sepanjang cerita, kita dibikin penasaran siapa sebenarnya pemilik asli si tubuh, atau yang disebut sebagai central state, belum lagi kehadiran tokoh-tokoh lain yang mengenal tokoh dengan DOD ini dengan kepribadian yang berbeda :)
disini juga diceritakan apa saja yang menjadi penyebab munculnya alter-alter dalam tubuh tokoh tersebut dan membuat kita lebih memahami mengenai DOD. well, pastinya bukan hanya tokoh2 besar, diantara kita juga banyak yang pro atau kontra dengan teori DOD ini, tapi tidak ada salahnya kalau membaca, kan? :)
wah, review kali ini cukup banyak :D yang jelas saya sudah memberikan 5 of 5 stars untuk buku ini, dan.. i swear this gon' be a great book to read in your holiday <3
Menurut saya, buku ini bisa dibilang sebagai novel dengan genre romance, triangle love, dan psikologis. Kenapa aku bilang psikologis? karena buku ini juga menceritakan tentang kepribadian ganda / D.I.D.. Dan di buku ini juga disampaikan dengan jelas ciri-ciri dari kepribadian ganda tersebut.
Novel ini merupakan sebuah kisah, dimana sepasang anak kembar harus dipisahkan oleh sebuah kecelakaan, dan harus bertemu kembali dengan suatu keadaan aneh.
Idella Linaryo, seorang perempuan lulusan Kyunghee University yang bekerja sebagai translator Bahasa Korea. Gadis dengan sifat penuh percaya diri, perfeksionis, dan tegas. Gadis itu bertemu dengan seorang dokter bernama Richard Kantera. Suatu hari, Richard menemukan Idella dan memintanya untuk menjadi translator bersamanya ke Korea. Awalnya Della sebal, Richard berkata "semuanya akan beres", tapi ia malah ditempatkan di kelas ekonomi sementara dirinya ada di kelas business. ini tidak adil, batinnya. Namun beberapa bulan dilewati bersama, akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih.
Rebecca Linaryo, seorang perempuan lulusan Kyunghee University yang bekerja di kantor periklanan. Gadis itu menemukan Adriel Jo, atau Jo Ji Ho ia menyebutnya, laki-laki campuran Korea-Indonesia yang sangat keren. Berbeda dengan Idella, gadis ini terlihat lembut, dan sedikit penakut. Percintaan mereka dimulai ketika Rebecca yang sering menulis di blog dan Adriel selalu menjadi pembaca utamanya. Ketika akhirnya Adriel menyatakan cinta pada Rebecca, dan kemudian Rebecca menerimanya.
Lucie, gadis cantik nan sexy yang sangat menyukai kehidupan malam dan badani. Ia menyukai laki-laki yang bisa mengetahui keinginannya. Misalnya, Adriel Jo yang menarik perhatiannya. Atau Richard, laki-laki keren yang ia temui di Korea..
Rebecca - Adriel - Lucie - Richard - Idella. Ketika tali takdir mempersatukan mereka semua untuk bertemu, apakah yang akan terjadi kemudian?
Apalagi, ada satu rahasia besar dibalik Rebecca - Idella - Lucie yang membuat Richard dan Adriel berpikir tidak masuk akal..
Akankah cinta mereka tetap bersatu selamanya? Akankah mereka mengingat satu sama lain, seperti khokkiri (gajah) dengan daya ingat tinggi?
Buku ini wajib dibaca oleh anak2 remaja!! bagus banget ceritanya, HIGHLY RECOMMENDED! :) Gak bakal nyesel beli buku ini deh...
It's really hard to decided whether I like the story or not. :")
Pada bagian awal sungguh sulit rasanya untuk membaca buku ini. Rasanya ingin menutupnya kembali. Kenapa? Karena ntah awalnya aku merasa ini ada apa sih tokohnya banyak sekali? Trus rasanya tidak berhubungan satu sama lain. Maksudnya apa?
Belum lagi tokoh Lucie yang pada bagian awal terasa menyebalkan sekali, mirip perempuan 'jalang'. Well, she is born like that cannot blame her.
Ke belakangnya karakter Lucie ini meskipun ternyata memegang peranan penting, namun kurasa karakternya terasa janggal dan tidak konsisten.
Banyak sekali plot hole yang kurasakan. Seperti kenapa Lady Vampire itu bisa muncul? It's really weird. Is it because one of them really like fantasy story? or having trauma after watching some horror vampire movie?
Pemecahan kasusnya pun terasa terburu-buru. Well, di sini aku paham sih ini hanya sebuah novel romance bukan novel psikologi seperti Sybill, atau Karen dsb.
Pertanyaan terbesar lainnya adalah mengapa harus Korea? Mengapa salah satu tokohnya harus separuh Korea? Maybe hanya karena penulis saat itu sedang suka-sukanya dengan negeri ini. Tapi, tidak ada alasan yang berarti dalam plot ini yang menyebabkan tokoh harus separuh Korea.
Dan alasan yang menyebabkan si tokoh utama membuat alter sebanyak itu bisa dikatakan hanya karena satu alasan? Kata Lucie itu ada belasan loh. Jika seseorang bisa membuat alter sebanyak itu berarti dia memiliki sesuatu yang sangat buruk dalam kehidupannya dan penyelesaiannya doesn't make sense if it just ended like that. Mungkin bisa saja dibuat kalau mereka hanya ada 4 orang. Toh juga yang lain tidak muncul. Untuk apa punya banyak-banyak.
Tapi ide penulis untuk membuat sesuatu yang sangat rumit menjadi sebuah novel yang tipis dan cukup mudah dibaca boleh lah. Lumayan segar membaca hal yang baru-yang tidak baru-baru banget karena novel ini sudah lama terbit dan aku baru baca *lol*- dalam novel romance. :)
5 Star for this Book. Tertarik beli buku ini krn ada yg blg bagus di salah satu sosmed. Gak ingat detailnya si 'tokoh' itu blg apa sampai buku ini sudah ada di tanganku.
Gimana ya? Awal baca, buku ini terasa rumit dan tak tertebak sama sekali. Ada banyak sekali tokoh yg ada di dalamnya dan diceritakan dengan masing2 kisahnya tanpa penjelasan ttg waktu. Hanya ada cerita dari masing2 tokoh.
Awalnya aku menebak tokoh2 yg ada di sinopsis itu berhubungan lewat tulisan2 yg ada di bawah profesi. Ternyata semuanya salah besar. Dan, sinopsisnya sama sekali gak membantu. Bukunya harus dibaca baru tau maksud dari isinya. Aish aish aish.
Setiap lembarnya membuat aku mengerutkan dahi. Untuk apa menceritakan tokoh ini? Kenapa harus ttg tokoh ini? Kenapa harus dengan alur seperti ini? Ada apa dengan gajah, kamera dan ingatan? Semuanya terjawab satu per satu dalam setiap lembar buku ini.
Aku berkali2 tidak peduli dengan alur yg akan terjadi dan menikmati begitu saja apa yg disuguhkan penulisnya. Tapi begitu tau ttg isi cerita yg menggambarkan seseorang dengan 'banyak kepribadian' yang dlm istilah kedokteran disebut DID. Aku gak ingat kepanjangannya apa. Kekekekekeke. Saat itu, aku jadi makin penasaran dan gak menganggap santai lagi buku ini.
Makin membalik halamannya makin tercengang dengan fakta2 yang bahkan gak bisa dibayangkan bisa ada. Di akhir cerita, aku udah hampir nangis tapi gak jadi krn ternyata sudah End.
Mgkn terlambat mengatakan untuk org2 membaca buku ini. Tapi biarlah. Buku ini layak dibaca. Berat tapi menyenangkan. Bagi org2 yg suka sekali menjelajah genre, wajib baca buku ini. Diamanin di lemari pribadi kalo perlu (read: beli)
Novel pertama Lia Indra Indriana yang saya baca. Telat banget ya baru baca sekarang? Beberapa temen udah pernah suggest buat baca ini, katanya bagus. Dan baru hari ini terealisasikan. Pertama halaman awal, sedikit kaget. Font tulisannya gak kayak novel kebanyakan. Banyak tokoh bermunculan. Ada Richard, Lucie, Laura, Della, Becca, Ji Ho, dan lain lain. Pertama baca, aku kira ini tokoh beda raga yang akan dipertemukan atau saling menyatu dalam cerita. Ternyata diluar dugaan.. Della, Becca dan Lucie ada dalam satu tubuh! Mengerikan sekali menderita D.I.D. Bahkan bukan cuma tiga jiwa itu yang ada di tubuh yang sebenernya Della atau Becca. Ceritanya bener-bener tragis dan bikin frustasi. Kasihan banget Ji Ho T_T di akhir saat Becca pisah sama Ji Ho sukses bikin nangis. Gak rela sebenernya sama endingnya.. Salut buat kak Lia, idenya bener-bener keren buat novel ini. Penjelasan tentang penyakit berkepribadian ganda jelas dan istilah-istilah kedokterannya. Dan aku salut, kakak punya ide nulis kayak gini dan ahli dalam menggabung cerita antara tiga tokoh sekaligus:) Cover menarik. Gelap, seperti diri Becca/Della yang menyatu-entah tidak tahu sebenernya. Oya, gemes banget sama sikap Richard yang terlalu teoritis dan Becca yang sulit berkata-kata. Tokoh Ji Ho bener - bener bikin jatuh cinta! Kalimat yang paling bikin sedih itu saat Della/Becca bilang ke Ji Ho; "Oppa, aku seeokor gajah kan? Gajah selalu ingat.. aku ingat, Oppa. Tapi sekarang aku punya sayap, jadi.. kumohon.. sekaranglah saatnya. Inilah saatnya Oppa melepaskanku.." 5 stars for this amazing novel!
Khokkiri, novel romance dengan tema yang sangat berbeda karena menampilkan konflik yang berhubungan dengan DID atau berkepribadian ganda yang berujung pada cinta segitiga antar saudara. Awalnya, aku merasakan kisah tiga gadis ini punya part sendiri-sendiri, hanya dihubungkan karena sebuah ikatan tertentu, saudara misalnya. Ternyata, tidak. Hubungan mereka tidak sekedar erat, tapi sangat…sangat…sangat melekat. Della dan Becca jelas saudara. Namun, jika salah satunya sudah meninggal, hubungan Della dan Becca bukan lagi saudara di dalam cerita ini. Begitu juga Lucie, dia tidak bisa dibilang saudara, dibilang nyatapun juga tampak susah.
Saat baca halaman-halaman awal saya mulai merasa kecewa karena ceritanya biasa banget, nggak sesuai dengan harapan saya yang cukup tinggi pada novel ini. Tapi di tengah cerita, saya mulai penasaran, yang tadinya baca sambil males2an kini langsung serius. Dan kebenarannya berhasil buat saya kaget, bahkan masih membekas meski telah beberapa hari.
Kekurangannya mungkin karena banyaknya adegan yang kurang penting dan bahkan terkesan nggak masuk akal (seperti munculnya kepribadian vampire secara tiba-tiba)
Tapi setelah baca novel ini, saya jadi sangat tertarik dengan novel-novel psikologi sehingga saya merasa harus berterima kasih pada Mbak Lia.