Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
“Ghosting Writer? Nama pena apaan, tuh! Pasti dia cuma writer tukang ghosting pembaca alias nulis cerita nggak kelar-kelar!” Sebagai penulis di T3, salah satu platform menulis online, Wilma tidak bisa berhenti julid setiap kali mendengar Ghosting Writer disebut-sebut teman sekelasnya. Masalahnya, Wilma sudah lebih lama menulis di T3 dan susah payah mendapatkan peringkat tinggi dengan mempromosikan ceritanya ke semua media sosial dan mengikuti keinginan pembaca. Sedangkan Ghosting Writer bisa melampaui popularitas Wilma tanpa promosi atau bersusah payah. Argh! Nyebelin! Belum lagi kakak kelasnya, Ganindra, terus-terusan mengganggunya tanpa alasan; meledeknya penjajah karena namanya mirip ratu Belanda zaman penjajahan, memanggilnya dengan merek minyak goreng, dan sering melempar gombalan-gombalan jayus yang bikin merinding. Ganindra ada masalah apa sih sama Wilma? Keisengan Ganindra bikin Wilma, yang sudah bete karena perkara Ghosting Writer dan peringkat T3, jadi makin mumet. Duuh! Apa yang harus Wilma lakukan untuk menyingkirkan Ganindra dan memperbaiki peringkatnya di T3 yang dibalap Ghosting Writer?

312 pages, Paperback

First published March 15, 2023

8 people are currently reading
140 people want to read

About the author

Aya Widjaja

9 books55 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
32 (18%)
4 stars
99 (55%)
3 stars
44 (24%)
2 stars
1 (<1%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 68 reviews
Profile Image for Liliyana Halim.
309 reviews231 followers
March 29, 2023
Selesaiiiii! Dan sukaaa 🤩🤩🤩. Suka covernya 😍. Masih suka juga cara berceritanya manis, lucu, bikin gregetan juga gemes 🤭. Tadinya aku nggak terlalu suka sama Ganindra, tapi entah kenapa waktu dia bilang ini, “Pas di parkiran, gue tanya, apa lo nunggu gue? Nunggu chat gue maksudnya.” Kok aku jadi tersipu-sipu 🫣. Aku mulai nggak suka sama Wilma dari halaman seratus tiga puluh lima 😖. Aku suka pembahasan dalam novel ini bagus juga buat yang mau belajar nulis atau “… yang sering implusif menulis cerita baru padahal cerita lama belum selesai gara-gara mengikuti tren, yang harus ganti ide demi memuaskan ekspektasi pembaca di kolom komentar, yang tanpa sadar mulai menggantungkan ekspektasi pada respons pembaca…” (Hal 23). Selain itu novel ini juga ada tentang seseorang yang punya kemampuan dan keinginan namun harus melepaskan impiannya. Juga tentang orang-orang yang sama-sama berusaha mengejar mimpi dengan cara yang nggak gampang. Pokoknya baca deh novel ini 👌🏼. Mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan 🙏🏼☺️.
.
“Quality over quantity, Wil. Jauh lebih baik punya sedikit pembaca tapi setia ngikutin lo ke platform mana pun, mau ngasih lo feedback, rela ngeluarin effort demi baca tulisan lo, daripada punya banyak pembaca tapi nggak punya engagement lebih. Ayolah, belajar bersyukur dengan apa yang lo raih. Oke?” (Hal 181).
.
“Itu lo ngerti. Isi hancur atau bungkus jelek itu biasanya salah orang lain. Bukan bermaksud nyalahin orang, tapi faktor dari luar memang penting pas pencarian jati diri kayak lo sekarang. Gue nggak punya pembelaan apakah bandel itu salah atau sah-sah aja, yang penting adalah bisa nggak kita keluar dari zona bandel dan jadi manusia bertanggung jawab?” (Hal 244).
Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books456 followers
Read
March 22, 2023
Aku butuh waktu buat memutuskan apa aku suka buku ini atau nggak, terlepas dari gaya bercerita Kak Aya yang nggak pernah failed buatku. Bacanya ngalir banget! ❤️

Yang aku suka dari buku ini:

1. Covernya! Udah jelas lah, ya. Gimana sih cover bisa secute iniiii~~
2. Konsep judul-judul babnya yang unik dan nggak biasa
3. Dialog-nya yang ngalir, terutama interaksi teman-teman Ganindra. Berkali-kali aku dibikin ngakak sama mereka. Woi, Cedric, namamu keren betul, tapi kok kelakuanmu begituuu 🤣🤣
4. Konsep badboy di sini beda, nggak ada cowok-cowok sok cool tukang bully, dan langganan tawuran. Adanya cowok receh, tukang bolos, dan iseng. Aku sukaaaa
5. Endingnya! 🤣


Yang nggak aku suka dari buku ini:
1. Karakter Wilma (btw, aku suka banget namanya. Wilhelmina Ghaisani. Cantik!). Aku nggak tahu juga apa tepatnya yang bikin nggak suka sama Wilma, tapi selama baca aku sering banget ngerutin dahi sama tingkahnya dia. Awal-awal dia lucu, tapi ke belakang-belakang kok jadi complicated 😅
2. Plotnya ketebak sih. Clue-nya terlalu jelas, dan bahkan aku bisa nebak sebelum mulai baca 🤣 (kalau aku yg bikin blurb, aku nggak akan nyebut2 soal "itu"). Tapi aku lumayan suka plot twist kecil soal Nehru (btw, ini namanya juga bagus bangeet. Javas Nehru)
3. Ada paragraf-paragraf di mana Kak Aya nulisnya berima. Sebagian bagus, sebagian maksa. Jadi malah ngasih efek yang nggak perlu. Padahal dengan gaya nulis yang cair kayak biasanya aja udah enak banget diikutin
4. Teknis dan editingnya kurang rapi


Selain dua hal hitam-putih di atas, ada beberapa hal yang mayan membingungkan buatku:

1. Kemarahan papanya Ganindra itu agak kurang masuk. Apa mamanya Ganindra gak bisa cari kerja lagi ketika karier menulisnya stuck? Maksudku, mamanya Ganindra ini orang senior di dunia perbankan kan sebelumnya? Kecuali emang nggak mau kerja lagi
2. Di bagian awal disebutkan bahwa Nehru yang ngasih tahu Wilma bahwa kita nggak bisa sembarangan ambil gambar di internet untuk cover karena ada copyright-nya. Tapi di bagian belakang ada flashback adegan Wilma dan Nehru pas awal SMA, di mana Wilma yang bilang ke Nehru soal copyright gambar ini
3. Untuk ukuran anak SMA, mereka ini maju dan progresif banget. Kok tahu-tahunya soal morally grey, copyright, monetisasi, royalti, ghost writer. Dulu pas SMA mana aku paham soal begituan 🤣 Aku juga nulis sejak SMA, tapi dulu mah aku nulis ya nulis aja gitu, buat dibaca temen sebangku aja 🤣 Eh, tapi mungkin anak zaman sekarang emang terpapar informasi dengan baik dan aku aja yang katrok, sih. Hahahhah lagian di sini penggambaran sekolah Wilma memang bagus. Sepertinya sekolah swasta dengan fasilitas yang mumpuni yaa. Aku ngebayangin seru banget sekolah di sana.

Itu dia ocehan pikiranku selama baca buku ini. Sampai sekarang, aku masih galau antara suka/nggak-nya. Bintangnya aku hold dulu. But, tulisan Kak Aya sudah jadi autobuy-ku sih ❤️
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 19 books150 followers
March 23, 2023
Actual rating 3.5 ⭐️

1 ⭐️ untuk covernya.
1 ⭐️ untuk premisnya.
1 ⭐️ untuk nama-nama karakternya.
0.5 ⭐️ untuk celetukan receh dan banter para karakter, terutama Rival dan Cedric.

Ada banyak hal yang kusukai dari GW, tapi ada banyak juga yang kurang sreg. Salah satu yang sangat amat mengganggu adalah teknisnya… plis, aku tuh nggak mau terus-terusan ngebahas ini, tapi buat sekelas GPU ditemukan hal-hal begini sungguh mengecewakan 😭 apakah proofreader semahal itu? Aku bersedia deh ngecekin teknis dibayar seikhlasnya, toh buat penulis favoritku ini.

Oke, bahas yang kusuka, aku beberapa kali ketawa karena kalimat-kalimat receh para karakternya. Beberapa interaksi juga gemas. Terus cinta-cintaannya nggak terlalu pekat, biarpun ada petunjuk ini cinta segitiga, aku senang nggak terlalu dieksplor bagian itunya. Yang kusuka lagi betapa relate beberapa kalimat soal nulis. Sebagai penulis aku agak tersentil 🤣🤣🤣

Nah, buat kalian yang cari bacaan gemas-gemas ABG sekaligus nostalgia sama teenlit dengan vibe awal 2000-an, boleh coba baca buku ini.
Profile Image for Nurul.
310 reviews38 followers
January 4, 2024
My first read in 2024. Saya lagi cari bacaan teenlit karna lagi kangen masa SMA dan mutusin buat baca ini, ternyata nggak salah pilih karna mostly buku ini latarnya sekolah.

Ceritanya unik dan mudah buat diikuti apalagi mungkin buat readers sama writers bakalan ngerasa relatable sama beberapa pendapat atau kelakuan karakter di buku ini. Terus apa ya, saya juga suka karna nggak cuma fokus cinta-cintaan, tapi disini juga mention soal mengejar mimpi, orang-orang yang selalu nge-judge orang lain tanpa tau sifat aslinya and many more.

Tapi, sayang banget penjelasan awal-awal kenapa Ganindra bisa sesuka itu sama tulisan Wilma nggak terlalu dijelasin secara men-detail dan juga pembahasan tentang permasalahan tokoh-tokohnya dengan orangtuanya juga selesainya terburu-buru dan cangkangnya aja. But, overall masih oke lah ya.

Rate: 3.5/5
Profile Image for A.A. Muizz.
224 reviews21 followers
April 4, 2023
Dua hal yang menggambarkan novel ini:

1️⃣ GEMAS
Gemas sekali sama Wilma dan keputusan-keputusan impulsifnya. Gemas sekali sama interaksi antara dia dengan Ganindra maupun Ghosting Writer (GW). Pun interaksi Wilma, Ganin, dan teman-temannya yang sering bikin saya tersenyum saat membacanya. 😆

2️⃣ MAKJLEB
Banyak banget dialog maupun adegan makjleb dalam novel ini. Nggak hanya tentang menulis, tetapi tentang perjuangan menggapai mimpi secara umum, persahabatan, dan hubungan ortu-anak.

Jadi, ceritanya Wilma dan GW hobi nulis, sampai tulisannya di platform menghasilkan duit. Begitupun dengan Nehru yang suka menggambar. Namun, ketiganya terhalang restu ortu. Di sini kelihatan banget gimana mereka memperjuangkan mimpinya. Ortu mereka menentang juga nggak asal nentang, tapi pengin yang terbaik bagi anaknya. Akan tetapi, mereka kurang mau mendengar anaknya. Dari sini saya belajar, jadi ortu kudu mau lebih mendengar apa maunya anak. Dan sebagai anak juga harus tetap bertanggung jawab atas kewajibannya, seraya membuktikan bahwa hobinya itu bisa bikin bangga.

Saya juga menyorot ibu-ibu dalam novel ini. Meskipun mereka seperti nggak dukung anaknya, tapi diam-diam mereka punya kebanggaan sendiri, memperlakukan anaknya dengan baik berdasarkan apa yang mereka pahami.

Ada satu scene yang bikin mata saya memanas, yaitu postingan GW di T3 yang berjudul FAREWELL PARTY di halaman 240, yang membuat kata-katanya di halaman 175 terngiang dalam benak saya. "Kena sakit parah dan musnahnya impian sama-sama menyedihkan." (Jleb dan miris banget baca kalimat ini, karena ... ah sudahlah). Tapi saya bangga banget sama GW ini. Dia sweet banget sama ibunya. Dia peduli juga sama kawan-kawannya.Dia juga pekerja keras. Andai GW ada beneran, pengin banget baca karya-karyanya. 😭😭😭
Profile Image for Cut Maqfirah.
34 reviews2 followers
April 14, 2023
Selain tentang dunia kepenulisan, buku ini juga mengangkat tema tentang hubungan anak dan orangtua beserta mimpi-mimpi mereka. Sebagai seorang anak, aku jelas memposisikan diri sebagai Wilma, Ganin dan Nehru di cerita ini. Tapi, bukan berarti aku abai dengan kekhawatiran sebagai orangtua. Setiap anak ingin pendapatnya di dengarkan, dan sebagai orangtua pasti ingin masa depan anaknya terarah. Begitupun konflik yang di alami oleh tokoh-tokoh di cerita ini.

Wilma mempunyai profesi sebagai penulis tapi tidak di dukung oleh sang ibu, begitupun dengan Nehru yang cakap dalam bidang ilustrasi di tentang habis-habisan oleh orangtuanya. Katanya—hobi tidak bisa dijadikan ladang pencarian uang—tapi pertanyannya; bagaimana kalau hobi yang kita punya adalah skill utama yang menghasilkan?

Selain itu yaaa, aku suka banget sama tema kepenulisan yang ada di buku ini. Seperti yang di sampaikan oleh Ganin “Sering-sering kelayapan, biar dapat inspirasi. Jangan cuma jalan-jalan virtual. Rasain juga sensasi bepergian secara nyata. Beda taste-nya kalau menulis hanya mengandalkan imajinasi sama menulis berdasarkan pengalaman sendiri. Deskripsi tentang bentuk, rasa, tekstur, dan aroma bakal lebih meyakinkan kalau memang lo alami sendiri.” –Ganin masih remaja tapi kata-katanya makjleb banget!

Dan satu lagi, buku ini banyak sekali pelajaran yang dapat di ambil. Tentang bagaimana kita harus memperjuangkan mimpi kita, tentang bagaimana orangtua berdamai dengan keresahannya terkait masa depan sang anak, tentang bagaimana kita mendukung satu sama lain tanpa menjadikan dia sosok lawan kita dalam meraih mimpi.

Cerita ini di tutup dengan ending yang sangat realitis. Porsi untuk tiap tokohnya pas dan nggak berlebihan. Di akhir tokoh-tokohnya menemukan apa yang mereka cari. Aku suka kaliii. 🥰😍🤍
Profile Image for Jess.
609 reviews141 followers
March 12, 2023
3.5/5

“Cowok yang ngejar impian lebih menarik daripada cowok yang kerjaannya ngejar cinta, tapi nggak mikirin masa depan.”


Buku ini bercerita tentang Wilma, siswi kelas 11 SMA yang hobi menulis di platform T3. Wilma punya ambisi untuk terus masuk dijajaran 5 besar cerita paling populer di platform ini, tapi ambisi dan plan ini harus hancur karna kehadiran penulis anonim yang pakai nama pena ‘Ghosting Writer’. Hal ini memunculkan rasa penasaran Wilma, apalagi dia merasa bahwa GS mungkin adalah teman sekolahnya.

Teen-fiction sebenarnya bukan fav genre ku, dan aku cenderung menghindari genre ini. Tapi ternyata aku bisa enjoy banget baca buku ini. Suka banget sama side charactersnya yang kocak dan fun untuk dibaca interaksinya. Suka sama setting SMAnya yang sanggup bikin nostalgia, apalagi aku juga cukup relate dengan culture menulis di plaform kepenulisan.

Walaupun ada beberapa typo dan aku berharap female mc-nya bisa lebih dijelasin lagi, I still have a fun time reading this book.
Profile Image for Akaigita.
Author 6 books237 followers
September 15, 2023
Wkwkwk ini sih ucul banget. Semua sambatanku sebagai penulis platform diwakili semua sama Wilma yang dengkian dan nggak paham prioritas. Isu-isu yang dihadapi penulis platform juga terwakilkan semua di sini, dari insekyur sama ranking cerita, penerbit abal-abal yang ternyata dijalankan sama bocah SMA, cerita yang tokohnya CEO lagi… CEO lagi…. Fun read lah pokoknya.
Profile Image for Fidia .
354 reviews7 followers
July 2, 2023
Buku Ghosting Writer (GW) membuatku mengalihkan mata ke arah penulis. Dalam membaca, kita bisa mendekati buku dengan sekian cara. Entah melalui tokoh beserta seluruh semestanya, membandingkan isinya dengan dunia nyata, menangkap dampak buku tersebut terhadap pembacanya, hingga memandangnya melalui kacamata penulis di mana ia sedang berekspresi melalui karyanya. Dari beberapa cara itu, rasanya kita lumayan berfokus pada gemuruh di luar sisi penulis. Aku jadi terbayang, sebenarnya bagaimana kita memandang seorang penulis? Belakangan ini serta ditambah buku GW, aku tersadar hal itu. Bagaimana pergulatan batin hidup mereka sehingga bisa terbentuk semesta seperti apa yang tertuang dalam bukunya? Bagaimana gejolak mereka saat menulisnya? Bagaimana harapan mereka terhadap buku tersebut? dan situasi batin lainnya.

Novel GW mengantar kita pada Wilhelmina Ghaisani atau Wilma, seorang penulis di platform T3. Kita menelurusuri segala proses pendewasaannya baik sebagai seorang remaja maupun penulis. Blurb lengkapnya ada di foto unggahan ini.

Dari buku ini, kita bisa menemukan keluh-kesah penulis mulai dari hambatan yang berasal dari internal seperti penuangan ide, komitmen jadwal, intrinsik cerita, ketidakpercayaan diri, takut akan kegagalan, bagaimana menyeimbangkan pikiran idealis vs realis, dst. sampai dengan faktor eksternal seperti tanggapan dan penerimaan pembaca, penerimaan penerbit, bahkan sampai yang mungkin kita (sebagai pembaca) lupakan adalah kondisi keseharian penulis.

Aku membayangkan seandainya pada masa remajaku dulu membaca buku ini, aku bakal bersyukur. Semacam, GW berusaha meluaskan pikiranku dalam segi berempati pada orang lain terutama profesi penulis sekaligus merenungi situasi ketika aku sedang bermimpi untuk melakukan ini-itu namun bisa saja terhalangi beberapa hal. Aku-yang-remaja-pada-masa-itu bakal terbantu untuk mengolah diri. Ini pun sebagai pembelaanku terhadap pihak yang menganggap fiksi sebagai tulisan picisan yang sempat disinggung di buku ini.

Aku suka bagaimana buku GW melibatkan keluarga sebagai salah satu konflik yang dialami penulis dan memengaruhi prosesnya berkreasi. Mungkin, karena pertimbangan penokohan serta target pembaca tulisan ini, GW memilih konflik tersebut. Tapi, jika kita melihat dari sudut pandang yang lebih luas, alangkah bisa beragam masalah eksternal yang bisa menyerang penulis. Bahkan, jangan-jangan bisa-bisa amat pelik dari yang kita duga.  
. 
Novel GW membuatku ingin menyemangati para penulis baik yang baru merintis atau sudah berhasil mencetak buku. Rasanya, aku ingin berkata “terima kasih” dengan kesungguhan yang sudah dicurahkan. Termasuk buku ini, aku membayangkan dukungannya terhadap penulis lainnya.

Bagiku, dengan adanya tokoh Ghosting Writer (sebut saja TGW) dan Wilma, aku seperti mendapat dua perbandingan kondisi. Ada bagian ketika aku merasa TGW sebagai sosok penulis yang ideal. Misal, kurasa TGW berada di bagian sosok yang paham kapan harus terbawa arus pembaca, kapan yang ia harus kukuh pada ciri khasnya, kapan yang ia harus mundur membenahi karyanya, kapan ia maju menentang tanggapan luar, dst. sedangkan Wilma menjadi karakter yang lebih hanyut pada tanggapan sekitarnya, masih bingung, serba cemas, yang jatuhnya memilih jalur non-progresif karena sikap defensifnya. Sekalipun rasa sungguh-sungguh mereka pada kegiatan menulis sama besarnya, tapi reaksi mereka tentang kepenulisan dan proses mereka mendewasakan diri berbeda. Aku seperti diajak menyimpulkan sendiri seperti apa sikap yang tepat.

Demikian, buku ini tidak hanya membahas kepenulisan dan hambatan mereka. Ada unsur romansa yang menurutku pas. Tidak berlebihan dan terlalu diindah-indahkan. Tipe cerita remaja yang berbunga-bunga tipis tapi tidak dipaksakan seperti ini justru bagiku lebih dekat dengan pembaca. Situasi “manis” sering kali muncul dari hal yang sederhana. Ditambah dengan ending buku ini, bagiku memuaskan. Buku ini ditutup dengan hasil proses belajar dari tokoh dengan menunjukkan mereka telah mencapai tahap yang lebih matang daripada saat pertama kita mengenalnya. Termasuk, Wilma menjadi penulis yang lebih stabil dan bisa bereaksi terhadap faktor internal-eksternal kepenulisan dengan porsi yang tepat. 
. 
Tambahan: buku ini rasanya bisa membuahkan tips dan trik dalam menulis jika aku mengesampingkan plot cerita dan murni melihat bagaimana pembahasan teknis dan hal lainnya tentang kepenulisan. Jadi, bisa juga belajar menulis yang difiksikan? hehe.  
. 
Daaaan, pokoknya aku terharu seolah harapan penulis buku GW terhadap orang-orang yang kelak ingin menulis itu tumpah ruah di sini.
Profile Image for Leila Rumeila.
986 reviews31 followers
July 28, 2023
Tim Ganindra or Nehru? Ofc, GANINDRA FTW.
Nehru? Setelah semua penjelasan dia di akhir, tetap engga masuk di akal gue. Still big NO for him! Apa yg kamu lakuin itu jahat Nehru :p

Di beberapa scene gue gregetan dengan Wilma ini, agak labil. Tahu di posisinya sulit, berada di tengah2 Ganin yg dia sukai & nyaman dan Nehru sahabat lamanya. But, still...

Sebenernya suka dengan ide dan premis ceritanya, tapi agak menyayangkan alurnya engga sesuai ekspektasi gue, terlebih lagi tentang hal "kolaborasi" yg tuuuuttt baca sendiri ujungnya gimana.
Profile Image for Amaya.
716 reviews57 followers
April 2, 2023
Actual rating: 3,8

Lagi dan lagi bingung mau kasih rating berapa. Bukan tipe yang loveable, tapi bukan juga tipe yang nggak disukai. Tengah2 lah. Tapi kalo tengah2 berarti rating-nya 5 dibagi 2 itu 2,5 dong?

Aku pribadi suka sama topiknya. Apalagi part Wilma dapat komentar miring dan menuntut dari pembaca. Bagi pembaca platform nggak asing sama hal2 begini. Pun ya kesel kalo udah pada nuntut, padahal jelas2 penulis mau menulis karena mereka kepengin, bukan karena ini tuntutan blabla. Terlebih kalau ceritanya bisa diakses gratis.

Terus soal karakter, kayaknya nggak ada yang nggak loveable gitu. Semua punya ciri khas. Walaupun ada beberapa karakter yang sifatnya agak template dengan novel2 penulis sebelumnya. Eh, nggak template banget, sih, cuma beberapa cirinya sama, interaksi sama FL juga sama. Satu yang sampai sekarang nggak kupahami di karakter Ganindra atau Nehru, kenapa mereka bisa jadi kayak 180 derajat pribadi yang berbeda, ya? Oke, barangkali memang ada karakterisasi yg nggak kuketahui mendetail sebagai pembaca, tapi karena sikapnya yg cenderung berubah cepat malah bikin bingung. Sejenak bingung aja kenapa begini dan begitu.

Bagian paling fave-ku bagian awal2, sih, yang Wilma diturunin di pool bus. Lost banget ekspresinya plis 😭 dan beberapa kelucuan lain, kecuali part duo kroni Ganin. Bukannya mau mengejek atau menghina, tapi celetukannya kadang suka nggak penting. Atau akunya nggak bisa ketawa sama godaan mereka. Atau emang kotak ketawaku bermasalah.

Soal duo sahabat Ganin, sebenernya aku nggak sreg sama cara mereka godain Wilma. Alih2 merasa lucu dan terhibur, aku marah banget. Terus Ganin diam aja karena tau sahabat2nya cuma bercanda. Tapi bercandaannya nggak lucu :((( itu sama aja kayak menghina halus. Sori, Rival dan Cedric, kalian bikin kecewa banget.

Overall, temanya menarik. Aku suka lagi bagian Ganindra buka pikiran Wilma buat pertama kalinya kalau mindset dia salah soal nulis di T3. Asli, awalnya bikin sebel. Banget. Kenapa Wilma ngebet ngejar ranking. Pas di-spill alasan dia, aku paham. Dan sebenernya karakter Wilma ini manusiawi sih. Salute sama semangatnya yang menggebu-gebu buat nulis.

Topik lain soal pertentangan passion dan pilihan orang tua di sini juga menarik plus relate, yah. Kayaknya nggak cuma remaja aja ngalamin hal serupa, orang dewasa kadang juga banyak dituntut dan dilarang. Bangga sama karakter2 di sini nggak nyerah sama passion-nya, walaupun bagi sebagian orang caranya salah (you know what i mean kalo udh baca ini).

Apa lagi, ya, kayaknya nggak ada yang fatal banget sih. Typo aja kayaknya yg bisa dibenerin kalo nanti cetul. Keseluruhannya, cerita ini rekomen bagi remaja mana pun yg akan dan sedang menulis. Buat yang di luar remaja terus kehilangan motivasi menulis juga, sih :d
Profile Image for CIA.
13 reviews2 followers
July 23, 2025
HEH! MAU JUGA DONG DIPERHATIIN + DIAJARIN *NULIS* SAMA MAS2 GHOSTING WRITER 😭🤏🏻

gak dia doang deh, aku pengen dinomer satuin sama nehru juga 😭

duh gengs 😭 kalian yang teenager2 itu ketimbang manteng ke akunku cari yang ++ mending memper ke buku ini deh! asli, bacaan ini cocok bgt buat kalian 😩

jangankan kalian, wong sama aku yang dah bangkot gini aja cocok bgt kok?!

ini andai aja aku gak diserang realita, aku yakin bakal kelarin ini dalam satu duduk doang soalnya bener2 dibikin gak bisa lepas.

SWERU BGT 😭🔥 ini bakal masuk daftar2 buku yang bakalan kubaca lagi nantinya kalo kena reading slump 😩

konflik2 yang dijabarin itu beneran deket sama kita dan pastinya juga gak muluk2 kesana kemari.

terus juga, selain para remaja.. buku ini juga cocok buat kalian yang punya hobi nulis, gambar, ataupun hobi2 serupa yang sering disepelein di dunia nyata. karena kalian pasti bakalan relate.

kak aya berhasil nyampein perbedaan pikiran antar generasi, pun antar gender dengan baik di sini 😭

dan to be honest, ini adalah kali pertama aku ngicip tulisan beliau dan aku nyaman pake banget sama tulisannya. beneran ini seru deh aku bahas lengkapnya di poin2 bawah aja ya!

ghosting writer - aya widjaja

penerbit : gramedia pustaka utama
halaman : 311
🌹 : teenlit (friendship, family, hint of romance, 13+)

✍🏻💻🏫🏪

GHOSTING WRITER? ghosting writer apaan dah?

WILMA, cewek yang sering ngerajain tingkat atas platform T3 (platform nulis), lagi galau akut gara2 peringkatnya kesalip sama ghosting writer.

gak nyampe situ, temen2 sekelas wilma juga mulai ngefans dan terus2an bahas betapa ahlinya si ghosting writer itu kalo nulis 😭

iri?
dengki?
takut kesaing?

kalo kataku sih, wilma lebih tepatnya ... kalut 👍🏻

dan gara2 kalutnya wilma itu, dia akhirnya lakuin hal yang impulsif dan akhirnya bikin dia kayak kejebak 🤣

di sisi lain ada GANINDRA, ganindra ini kakak kelasnya wilma btw. kerjaannya tiap hari selain bikin ricuh ya godain wilma 😆

baper? KAGA.
keganggu? IYA.

pikiran wilma jadi makin kalang kabut gak ada cerahnya.

belom lagi ketambahan lika-liku dunia persahabatan yang tadinya mulus sekarang banting setir.

PUSING! 😩

so, gimana dong sama kerjaan wilma sebagai penulis di T3?

hubungan2 pertemanan dan kekeluargaannya bakalan baik2 aja atau makin kebawa arus dan ilang?

✍🏻💻🏫🏪

1. penulisan.

SERU, GAUL, NGALIR dan tentunya ... KOCAK! 🤣 aku gak boong ini narasi beneran seru dan bikin moodku naik banget!

humornya tuh pas, gak garing dan bikin aku ngakak parah. apa lagi kalo dah masuk ke dialog temen2nya ganindra.. DUH 🤣 pecah bgt ngakak!

aku suka gimana author bisa jabarin emosi2 dari para tokoh meskipun ini pake sudut pandang orang ke3. beneran emosi2 yang dirasain tokoh tuh kerasa dan ngena pol gitu loh.

penjabaran adegannya sendiri juga super detail, bahkan hal2 *remeh* yang misalkan aku gak bakal notis misalnya ya, itu sama author dimasukin ke narasi. dan apa? DAR! 🔥 KOK MANIS DAN COCOK BGT?! 😩

peralihan adegannya juga gak jumpy, meski waktu yang dipake emang ada jeda, pergantiannya itu mulus dan gak bikin orang nanya2 🥹

intinya AKU SUKA TULISAN KAK AYA. TITIK.

2. penokohan.

tokohnya definisi remaja bangeeeeet sih ini duh sukaaaa 😭 galau2nya, labil2nya, ndablek2nya.. eh, tau ndablek gak 😭 nakal ya gengs.. intinya, semua tokoh disini gambarin remaja yang vibesnya deket sama aku, alias? realistis dan merakyat abis 🤣

di buku ini, ada konflik tentang dunia penulisan yang mana ganin tuh ngajakin wilma bikin cerita yang konflik dan tokohnya *relate + deket*, DAN buku ini sendiri juga berhasil deketin aku pake cara yang sama! GILA YAAAA KECE ABIS 😩🔥

meski kadang suka sebel sama wilma, tapi 100% aku paham apa yang dia rasain 😭 meski sempet sebel sama nehru juga, tapi 100% aku ngerti apa yang bikin dia sampe begitu..

buat ganin sendiri? ni orang mau dihujat keknya juga bakal ketawa doang 🤣 tapi aku gak pengen hujat ganin.. soalnya aku sayang ganin 😭 (ini ntar jabarin alesan sayangku ke ganin di poin lain aja.)

intinya buat poin 2 adalah pembangunan tokohnya gak neko2 dan manusiawi semua. penting lagi adalah emg COCOK SAMA UMUR MEREKA.

aku diajak rasain banyak emosi ttg kejar mimpi dan bangun relasi baik antar temen.

dan paling suka lagi adalah perkembangan karakternya keliatan semua 😩🌹 aku sampe ikut terharu.. berasa jadi emak2 liatin tumbuh kembang anak WKWKWK 😭

3. konflik, penyelesaian.

aku pernah baca ya dulu, lupa dimana. tapi gini intinya : ada banyak cara buat bikin pembaca stress dan uring2an selain matiin tokoh, putusin hubungan tokoh dll. salah satunya adalah *ngeberhentiin mimpi* tokoh itu sendiri. sebelumnya aku jarang nemu dan jarang potek kalo misal ada yang pake konflik2 serupa, TAPI KALI INI AKU MEWEK SAMPE SESEK BGT 😭

konflik yang dibeber tuh beneran deket sama aku. aku juga pernah kok rasain di posisi wilma 😭 dan aku yakin banyak juga di antara kita yang punya konflik batin sama kek beberapa tokoh di dalem sini.

entah mimpinya kudu dikubur, persahabatan kalang kabut, nilai2 anjlok, cinta ditolak..

konfliknya enteng, tapi di saat bersamaan sangat kerasa 🥺

penyelesaiannya sendiri ini muasin ya, aku gak nemuin apa2 yang janggal di bagian ini.

✍🏻💻🏫🏪

kalian yang pengen baca teenlit2 seru coba baca ghosting writernya kak aya gengs 🤩 dijamin seru deh 😩🌹
Profile Image for Yandi Asd.
116 reviews4 followers
March 28, 2023
3.3⭐

Ini kali ketiga aku baca tulisannya Kak Aya, dan seperti biasa tulisannya ini tipe pipa Rucika, alias mengalir sampai jauh wkwk. Aku suka sama ide yang Kak Aya angkat di novel ini, yakni tentang dunia menulis. Nggak cuma itu, Kak Aya juga angkat hal lain sih yang berkaitan sama dunia menulis, tapi aku nggak mau sebutin karena takut spoiler. Intinya, ide ini tuh terasa fresh buat ukuran novel teenfic, dan bisa jadi salah satu poin plus yang menjual

Dan omong-omong soal dunia menulis, Kak Aya ngasih lumayan banyak "sentilan" buat para penulis. Aku bacanya ngerasa anu, karena hal-hal yang Kak Aya jelaskan di situ tuh pernah kutemui bahkan kulakukan juga. Untuk hal nggak baiknya, alhamdulillah udah nggak kulakukan—efek lama nggak nulis juga haha. Untuk hal baiknya, bisa kita pelajari banget sih. Contohnya kalau mau nulis atau bahkan baru pertama nulis tuh mending fokus dulu aja ke kualitas tulisan. Selain itu, Kak Aya juga menyinggung masalah desain/ilustrasi bahkan penerbitan. Aku suka cara Kak Aya "masukin" topik itu ke pembicaraan para tokohnya

Untuk tokoh, aku merasa para tokohnya terlihat berkembang dengan cukup baik. Apalagi yang berkembang ini bukan cuma satu tokoh, tapi tiga tokoh sekaligus. Bagiku hal ini bisa jadi pelajaran penting juga. Cuma, aku kurang suka sama tokoh protagonisnya, Wilma. Kenapa? Karena alasan pribadi sih, soalnya pas awal-awal aku enjoy ngikutin Wilma, tapi makin ke belakang kok aku agak anu pas lihat tindakannya. Jadi geregetan sendiri wkwk. Dan oh ya, aku suka sama lawakannya Rival dan Cedric wkwk

Selain itu, aku merasa motif Wilma masih kurang kuat. Soalnya cuma disinggung sesekali, dan nggak ada penjelasan lebih dalam mengenai hal itu. Terus aku juga kurang "percaya" sama keirian atau kekesalan Wilma pada si akun Ghosting Writer ini. Soalnya aku cuma tahu hal-hal itu dari penjelasan telling, aku nggak tahu gimana tulisan/cerita langsungnya, sehingga aku belum merasa "yakin" dengan masalah yang terjadi di novel ini. Karena itu juga, menurutku hal ini jadi cukup berpengaruh ke plot-plot bagian belakang

Sementara untuk konflik, aku suka sama konflik sekunder para tokohnya. Kayaknya konflik sekunder ini pernah dialami banyak orang, terutama yang punya hobi menulis kali ya? Soalnya aku pernah dapet juga wkwk, dan kalau di medsos tuh kadang ada yang suka curhat soal ini. Dan dari novel ini, kita bisa belajar soal cara menyikapinya, karena bagiku ada salah satu tokoh yang tindakannya tampak bijak untuk menyelesaikan masalah ini

Secara keseluruhan, aku cukup suka sama novel ini. Meski ada beberapa hal yang masih jadi pertanyaanku, tapi ya udah aja gitu, nggak mengganggu juga. Intinya, aku merekomendasikan novel ini untuk kalian baca, terutama buat para penggemar teenfic~
Profile Image for Fikriah Azhari.
357 reviews139 followers
February 26, 2024
❝Ghosting Writer sialan! Bisa-bisanya tulisan dia bikin gue terlena begini. Gimana caranya supaya gue bisa nulis sekeren dia?❞

❝Kita sama-sama megang kelemahan masing-masing. Kalau gue hancur, kita hancur barengan.❞


actual rating: 3.5/5

Target Wilma saat memutuskan pindah ke platform baru Tell the Tale (T3) untuk mempublikasikan karyanya adalah dirinya ingin ceritanya bertahan di ranking atas sebagai langkah awal agar dapat dilirik oleh production house dan kemudian karyanya bisa diadaptasi. Masa kejayaan memang sempat diraihnya, namun seiring berjalannya waktu, Wilma tak bisa mempertahankan posisinya di peringkat atas T3. Lalu kemudian muncul sosok Ghosting Writer, yang popularitasnya melejit tanpa perlu jungkir balik mempromosikan ceritanya—bahkan disukai pula oleh teman-teman sekelas Wilma.

Merasa tersaingi, Wilma pun menyusun strategi. Langkah yang tepat untuk menyingkirkan Ghosting Writer apakah dengan tetap menjadikannya sebagai lawan... atau justru kawan?

***

Kangennya baca cerita anak sekolahan! Kalau kalian adalah penulis di platform seperti Wattpad, GWP, Karyakarsa atau sejenisnya, cocok banget baca Ghosting Writer ini, karena mungkin bakalan ngerasa related sama Wilma yang sering gegana alias gelisah galau merana mikirin ceritanya di T3 sambil bacain komentar pembaca yang nano nano. Sampai dia malah terlalu sering ngikutin keinginan pembaca yang membuat overwhelmed sendiri. Kasian sama Wilma tapi di satu sisi dia juga julid abis 🤣

Menyenangkan deh baca cerita ini, beneran tipikal teenlit yang kubaca waktu zaman sekolah. Pola pikir karakternya dengan segala impian dan ambisi masa muda (+bumbu-bumbu bandel dikit dari Ganin and friends 🤣) tapi juga ada sisi tulus yang melekat di diri mereka. Meskipun di beberapa bagian (khususnya di awal cerita) aku dibuat gedeg sama Wilma yang nyinyir dan nggak tegas dalam bersikap. Pokoknya buku ini begitu berwarna. Belum lagi dengan kehadiran Cedric (namanya keren banget, habis ini jangan-jangan bakal jadi vampire?) dan Rival yang pecicilan juga receh tapi siap jadi garda terdepan sahabatnya yang dibuat galau sang pujaan hati 😂. Now playing: HiVi - Remaja 😋. Duh, gemes deh dengan romansa remaja ini.

Sayangnya, aku kurang bisa masuk pada konflik keluarga yang dialami Ganin, kayak kurang digalih lebih dalam aja gitu. Tapi di sisi lain suka dengan diangkatnya topik pandangan dan keraguan orangtua terkait anaknya yang punya ketertarikan di bidang seni.
Profile Image for anggiareads.
51 reviews44 followers
April 8, 2023
Kalian punya impian? Atau hobi tp gak direstui orangtua? Ternyata tidak hanya jodoh, impian pun bisa di halangi orangtua kita.
.
Buku ini bercerita ketika Wilma seorang gadis SMA, penulis di T3, peringkat teratas, tiba2 diselip oleh Ghosting Writer. Merasa gak terima, Wilma mencari tau, siapa aslinya GW. Karena teman sekelas pun mulai ramai membicarakan GW yg misterius dan ceritanya yg relateable.
.
Lalu ada Nehru, teman masa kecil sekaligus ilustrator utk tulisan Wilma. Dari awal baca sih aku udh punya firasat buruk liat si Nehru. Beneran kan terbukti 😏. Emg yg baik dan selalu nurut itu agak patut dicurigai, pasti ada maksud terselebung. Trus Ganin, my favorite badboy yg insaf 🫣, kakak senior yg nyebelin beserta dua temannya yg turut serta memeriahkan buku ini 😂.
.
Aku sebagai orangtua, 100% mendukung orangtua Ganin, Nehru, dan Wilma. Bukan karena mereka menghalangi, tp mereka hanya ingin yg terbaik utk anaknya. Seperti yg dikatakan papa Ganin, hobi itu gak bisa jadi profesi. Kalau bisa jalan sekali dua kenapa gak? Nanti takutnya jadi seperti Wilma yg terobsesi sama tulisan dan kepopuleran di T3, nilainya menurun semua karna gak fokus.
.
Aku suka bgt krn buku ini bertemakan kepenulisan yg byk ngespill ilmu & bahasa baru (menurutku) dalam dunia tulis menulis, di senggol dikit juga para bookstagram doong!! Beneran deh siap baca ini pengen buat akun di GWP, biar ceritaku diangkat kelayar lebar 🫣, tp gak lewat editor boleh gak? Serem soalnya dari cerita Wilma. Beneran ada ya yg begitu??? 😂.
.
Buku ini cocok dibaca semua umur, krn banyak insight yg bisa diambil. Padahal aku udh dikategori orangtuakan ya? Makasi sudah diingkatkan @antaaress_, tp aku baca buku ini berasa bgt. Apalagi kalian yg masih berjiwa muda?
Profile Image for insightcure.
56 reviews3 followers
September 4, 2023
Apakah kamu pernah atau sedang menggandrungi kegiatan menulis di platform online? Buku ini bakal jadi bacaan yang relate banget.

Dari awal membaca, aku apresiasi sekali ide penulis untuk mengangkat tema ini menjadi sebuah karya. Sebab, temanya dekat sekali. "Sesuatu" banget gak sih bisa menyoroti ide segar dan mengolahnya menjadi lebih segar?

Di jaman sekarang tersedia kemudahan untuk orang yang hobi menulis dan ingin menjadikannya sebagai profesi. Meski mudah, ternyata bisa dikatakan gak mudah juga. *Gimana sih.

Para penulis platform akan merasakan bagaimana berkompetisi di pasar bebas dimana pembaca lebih ramai nongkrong di genre populer yang itu itu lagi temanya. Belum lagi kalau dari sisi internal sedang demotivasi karena ide mentok, pembaca gak banyak, dan udah gencar promosi namun gak mengangkat rangking.

Sementara, diliat-liat punya orang yang EYD tulisannya masih mencar aja malah rame pembaca. "Kenapa aku gak dilirik?"

Aku sendiri bukanlah penulis di platform online, namun sedikit banyaknya perjajananku ditunjang dari hasil menulis. Gak sedikit yang bertanya, "Emang ada duitnya?". "Boleh jadi hobi, tapi jangan dijadikan kerjaan ke depan" Eyyyyy. 😭🤣

Kira-kira gitu jugalah yang dirasakan trio ini : Wilma, Nehru dan Ganin. Mereka ini anak muda berbakat. Ada yang bisa menulis. Ada yang bisa menggambar. Namun, hobi mereka dinilai tidak menjanjikan sehingga harus usaha ekstra keras untuk membuktikan diri, sampai-sampai ada yang nyaris kehilangan keotentikannya.

Membaca buku ini enjoy banget. Part favku saat Ganin hapus air mata Wilma. Wadaw, love Ganin. Oh, ada Pak Menpinfo nyempil ihiw.

Ini buku ketiga penulis yang udah aku baca dan so far humornya asik di aku. Sefrekuensi aja. Trus, pesannya juga bagus, di antaranya :

🌻 Pentingnya peran orangtua dalam mendukung hobi anak dengan sebisa mungkin menerima hobi pilihan si anak, menghargainya dan memberikan penerimaan positif.
🌻 Apapun impian yang dimiliki, gigihlah dalam meraihnya. Jangan lupa melacak kemajuan dan keberhasilan, lakukan evaluasi diri juga.

______________

Cek review buku lainnya di Instagram @insightcure
Profile Image for Melisyania .
46 reviews5 followers
September 13, 2024
ini ceritanya fun banget, ngga yg berat-berat dan bikin pusing. karakternya wilma khas remaja banget labil dan menggebu-gebu, nehru yg butuh validasi banget dari wilma (like me when iam in senior high school, karena walas gue selalu muji si ranking 1 kelas sebelah yang notabennya temen cowok smp gue yang lumayan deket waktu itu padahal kan gue juga ranking dan salah satu murid kelasnya juga) dan ganin yg to good to be true bgt buat ukuran anak sekolah. sebagai pembaca flatform berbasis online yg menyediakan komen dan vote, sedikit engganya relate sama celetukan-celetukan wilma "yg beken yg ceeitanya badboy-badboy an dan geng-geng an mulu" bikin kesal karena itu menjamur dan lagi kadang di sexsualisasi sama penulis yg ternyata masih bocah yang artinya "LO BELUM CUKUP UMUR BUAT NGELAKUIN HAL BEGITUAN BUKAN BERARTI LO BISA MEROMANTISASI HAL-HAL YANG MELANGGAR NORMA BUAT KONSUMSI PUBLIK, PLIS INGET UMUR DIKS. GUE YG PEMBACA DAN MANUSIA AMATIR AJA GELI ABIS BACANYA NYEREMPET MAU MUNTAH APALAGI PENULIS YG UDAH TUA DAN BERPENGALAMAN". endingnya cukup ya bikin puas, kalau ditanya layak baca atau ngga TENTU INI LAYAK BACA, ini cocok banget buat remaja sesuai tag banget lah. apalagi menyinggung cita-cita, harapan, friendship, dan kegigihan. mending baca ini ya dek ya dari pada cerita geng motor yg balik sekolah mimpin perusahaan bertaraf internasional SO NOT MAKE SENSE, satu lagi cerita yg MEROMANTISASI ANAK PESANTREN PACARAN buset jualan agama lo? mon maap ya kak aya saya sambat banget di kolom review ini, soalnya ceritanya bener-bener membangkitkan jiwa kritik saya ke adik-adik penulis di flatform oren itu. trims
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews90 followers
April 29, 2024
Actual rating 3,75 🌟

Wah ini seru sih bukunya. Page turning banget aku pas baca. Narasinya juga enak. Aku juga suka pertemanan Ganin-Reval-Cedric. Aduh mereka lucu banget. Tokoh-tokohnya juga pada realistis di cerita ini. Nehru, walaupun gtu ya bkin layernya dia paling oke sih karakternya. Wilma juga tokoh yang nyebelin di awal tapi makin sini makin keliatan sih dia mau berubah. Aku yang awalnya kesel jdi nggak kesel lagi.

Yang gak begitu aku suka paling romance-nya yang menurutku agak maksa. Soalnya chemistry mereka lebih kerasa kayak temen aja gitu tah. Semuanya juga. Yah tapi masih gebetan lah, walopun ada tease ke arah sana, wkwk.
Profile Image for Indira.
44 reviews1 follower
May 6, 2024
Udah lama gak baca teenlit, tapi enjoy banget sepanjang baca novel ini.

Plot ceritanya menarik; build-up nya ada, teka tekinya ada, romance tipis sampai komedinya pun ada.

Wilma, Ganindra, dan Nehru punya satu kesamaan; mereka berjuang meraih mimpi dengan penuh liku. Mereka nggak patah semangat, meski ada diantara mereka yang mulai salah jalur ketika merealisasikan impian karena keinginan yang semu.

Terharu pas Ganindra sama ayah ibunya yang mulai berdamai, pas ngebaca gak kerasa mata ini buram nahan air mata.

3 kata; youthful, heartwarming, and passionate to their dreams.
Profile Image for Hayati.
245 reviews
July 10, 2023
Awal bacanya gedek banget sama karakter wilma, untungnya di pertengahan sudah tidak memancing kekesalan lagi, cerita yang ringan dan menghibur walau dari awal siapa yang jadi ghosting writer udah ketebak tapi tetap bisa dinikmati.
Profile Image for Fitri.
203 reviews
Read
April 13, 2024
Banyak insights menarik tentang menjadi populer dan bagaimana tokohnya digambarkan sebagai orang yang suka lebih fokus sama apa yang nggak ada dibanding dengan apa yang ada (bener2 sampe greget bener bacanya). Latar belakang tokoh sebagai penulis di platform online juga menarik walaupun akhir-akhirnya nggak terlalu banyak dibahas lagi 🤔🤔 mungkin karena fokusnya ke masalah tentang cita-cita yang terhalang restu orang tua.
Profile Image for Wardah.
923 reviews171 followers
May 29, 2023
Skor digenapkan dari 3.5/5 bintang karena kovernya cakep! Dan shopping bag-nya sangat bermanfaar!

BACA BUKU INI KALAU KAMU:
• Seorang penulis, apalagi kalau penulis platform
• Butuh bacaan ringan yg percakapan karakternya luwes dan bikin ketawa
• Kangen baca teenlit
• Suka baca cerita bertema keluarga dan impian
• Menikmati buku realistic

Blurb bukunya sendiri udah jelas banget ya (cek slide 2). Ceritanya berpusat pada Wilma, penulis platform yang terobsesi sama ranking.

Obsesi Wilma sama ranking ini punya latar cerita yg jelas. Jadi, meski dia agak ngeselin, pembaca bakal paham. Terus perkembangan karakter Wilma sepanjang cerita juga terasa.

Ada romance tipis-tipisnya yg bikin greget. Masih kasih efek kupu-kupu dan bikin mesem-mesem sendiri karena khas remaja 🤭🥰 Terus punya karakter pendukung yg ditulis dengan cukup baik. Dan twist yg bikin aku GEMES hhhh.

Akhir baca sih aku sampai pada kesimpulan:
Ya beginilah remaja dan masa muda, ya 😌

Yg kurang aku suka:
• Ada beberapa teknis yg mengganggu
• Alurnya lambat apalagi yg bagian awal, jadi agak bosan :(

Secara keseluruhan, aku menikmati baca Ghosting Writer ini. Latar ceritanya kekinian banget. Tulisannya mengalir. Dan ending-nya realistis. 👍
Profile Image for Yuan Astika Millafanti.
314 reviews7 followers
July 13, 2023
NoWilma gadis SMA penulis di platform T3 merasa terusik ketika peringkatnya mulai merosot sejak kedatangan Ghosting Writer (GW). Ia semakin kesal ketika menyadari GW mendapatkan posisinya tanpa usaha berarti seperti yang telah dilakukannya. GW tidak pernah promosi di akun media sosial, pasang iklan berbayar, serta berusaha menjalin komunikasi dengan para pembacanya yang menggilai tulisannya. Bagaimana jadinya, ketika Wilma mencurigai bahwa GW bersekolah di sekolah yang sama dengannya? Apakah mengajak GW berkolaborasi atau bahkan memintanya menjadi ghost writer adalah langkah tepat untuk meningkatkan pamornya di T3?

Ah, suka sekali dengan buku ini! Aku suka desain sampulnya. Aku suka dengan karakter para tokohnya dan perkembangan karakternya. Aku suka alur cerita serta pelajaran kehidupan yang dibagikan.

Cerita ini bukan sekadar soal problematika penulis digital, tetap lebih dari itu. Ada tentang pencarian jati diri, usaha meraih mimpi, tentangan orang tua, ambisi pembuktian diri, persahabatan, dan tentu saja bumbu-bumbu cinta yang bikin senyum-senyum sendiri.

Buku ini berhasil membuatku kembali muda dengan melihat relasi Wila, Vero, Karin, Dhita, Nehru, Ganin, Rival, dan Cedric. Aku iri dengan mereka. Seolah masa SMA memang semenarik itu. Meskipun ada teman yang julid, akan ada teman yang setia di sisi untuk mendukung. Selalu ada sahabat yang berjalan bersisian dan tidak pernah usai berkelakar dengan konyol. Duh, aku suka sekali celetukan Rival dan Cedric. Rival dan Cedric bikin aku ingin jadi pacarnya Ganin (eh? 🥺🤭). Rasanya seru kalau berada di tengah-tengah Ganin, Rival, dan Cedric.

Nah, kalau kamu berniat menjadi penulis di platform digital, ada baiknya membaca buku ini. Buku ini bisa memberikan gambaran singkat soal pergulatan dan persaingan dunia tulis-menulis digital. Tidak hanya itu, buku ini juga secara tidak langsung memberikan tips menulis yang baik atau gambaran umum cerita yang disukai pembaca. Katanya, nih, narasi yang kocak, jago bikin mood swing, karakter tokoh yang realistis, tidak lebay, tidak annoying adalah daya pikat tulisan GW. Bagaimana menurutmu? Penasaran dengan tips lain? Coba baca buku ini, deh!

Ghosting Writer • Aya Widjaja • GPU • 2023 • 312 hlm. • Gramedia Digital


--

Coba benchmarking. Baca cerita dia dulu, cari alasan apa yang bikin ceritanya digandrungi. Jangan cuma ngintipin halaman profile dia saja.
Hlm. 13

Karena apa pun yang lo lakukan, sumber semangatnya harus diri lol sendiri. Bukan orang lain. Menggantungkan motivasi pada manusia cuma bikin kecewa. Lo harus punta suara lo sendiri. It's okay buat bilang enggak atau punya pendapat sendiri.
Hlm. 86

Mood itu diciptakan, bukan ditunggu.
Hlm. 91

Sudah saya bilang, mendingan kamu fokus sama teknis nulis dan konten ceritanya. Bukan terus-menerua mikirin rangking dan angka pembaca. Pembaca bakal datang dengan sendirinya kalau--
Hlm. 108

Soal T3, luruskan lagu motivasi lo menulis, Wil. Kalau lo happy dengan tulisan lo, feel cerita lo bakal nyampe ke pembaca. Kalau lo tertekan nulis cerita lo, orang juga nggak bakal enjoy bacanya. Di T3 gue ngelihat tulisan lo lebih banyak menuhun tuntutan dan harapan pembaca di kolom komentar daripada nulis apa yang lo suka.
....
Gue nggak bilang lo nggak boleh terkenal atau dapet uang dari nulis, tapi jangan sampai kehilangan jati diri.
Hlm. 141

Sering-sering kelayapan, biar dapat inspirasi. Jangan cuma jalan-jalan virtual. Rasain juga sensasi bepergian secara nyata. Beda taste-nya kalau menulis hanya mengandalkan imajinasi sama menulis berdasarkan pengalaman sendiri. Deskripsi tentang bentuk, rasa, tekstur, dan aroma bakal lebih meyakinkan kalau memang lo alami sendiri.
....
Pelan-pelan melangkah, rasain langkah lo, .... Edarkan pandangan lo, gunakan semua indra yang lo punya buat mengingat tempat ini.
Hlm. 150

Bagi penulis. nggak ada celah untuk meragu ketika menuangkan gagasan. Gue emang bilang bakal lebih bagus kalau lo bisa menulis berdasarkan pengalaman sendiri, tapi lo juga nggak harus punya pacar buat bikin adegan pacaran, nggak harus ditinju untuk tahu rasanya kena pukulan, dan seterusnya. Kayak gue yang kelihatan percaya diri seolah tahu tempat ini, lo juga harus yakin sama tulisan lo, jangan sampe pembaca tahu lo sebenernya nggak seratus persen tahu.
Hlm. 152

... penulis nggak harus terbawa tren, dia juga bisa menciptakan arusnya sendiri. .... Relatable dengan kehidupan sehari-hari adalah kunci tulisan Ghosting Writer sehingga orang mudah menyukainya. Kalau tulisan Wilma bikin berdebar-debar karena membuat pembaca membayangkan cowok fiksi yang tak mungkin dimiliki, tulisan Ghosting Writer seringnya memicu response "Ih, gue banget!" dengan deskripsi yang lucu tapi juga heartwarming.
Hlm. 176

Kalau mau ceritanya lebih hidup dan up to date, setiap chapter bisa nyinggung hal-hal yang lagi trending di pekan itu. Nulis di platform kan nggak kayak novel cetak yang prosesnya panjang dan nggak bisa sembarangan revisi kalau ada yang salah. Nulis di platform itu kelebihannya bisa cepet diunggah dan diedit. Sebagai penulis jangan apatis, kudu responsif sama hal-hal up-to-date juga. Seru malah kalau banyak improvisasinya.
Hlm. 178

Ini namanya observasi langsung. Bisa jadi referensi kalau lo nulis adegan. Feel of experience-nya pasti beda antara ngerasain langsung sama sekadar baca, browsing, nonton di Youtube, atau cuma tanya-tanya orang.
Hlm. 180

Yang mau gue bilang adalah mau style nulis lo mendadak berubah, mau lo tiba-tiba berhenti nulis cerita badboy atau geng-gengan, atau apalah, pada akhirnya pembaca akan melihat siapa penulisnya daripada isinya.
....
Quality over quantity, Wil. Jauh lebih baik punya sedikit pembaca tapi setia ngikutin lol ke platform mana pun, mau ngasih lo feedback, rela ngeluarin effort demi baca tulisan lo, daripada punya banyak pembaca tapi nggak punya engagement lebih.
....
Jadi, mulai sekarang tulis yang lo suka dengan gaya yang lo suka. Kalau lo nulis dari hati, feel-nya bakal nyampe. Begitu juga kalau setengah hati.
Hlm. 181

Nggak ada orang yang punya cita-cita jadi bandel karena semua manusia pada dasarnya punya nurani dan akal buat jadi orang baik. .... Kalau sampai ada yang terperosok jadi bandel, berarti ada yang menggerus nurani atau menutupi akal sehatnya. Entah karena lingkungan, pergaulan, pertemanan, atau godaan setan.
Hlm. 244

The only man who is hot and spicy and won't disappoint you is ramen.
Hlm. 247

Naskah yang bagus adalah naskah yang selesai. Bukan begitu?
Hlm. 270

Cowok yang ngejar impian lebih menarik daripada cowok yang kerjaannya ngejar cinta, tapi nggak mikirin masa depan.
Hlm. 304
Profile Image for Isah.
81 reviews
July 3, 2023
Dialog antar tokohnya mengalir, terus juga romansa remajanya nggak begitu kental. Konflik cerita bisa dibilang ringaaann banget, jadi nggak perlu mikir selama baca. Cukup seru, walaupun kadang jenuh juga. Habis baca ini, otw kepoin karya Kak Aya yang lainnya, hihi.
Profile Image for Ovy Rama.
113 reviews2 followers
January 19, 2025
📖 Ghosting Writer || Aya Widjaja || Penerbit Gramedia Pustaka Utama || 316 Hlm || Edisi Digital, 2023 💻


Ghosting Writer. Membaca judul novel Kak Aya yang satu ini berhasil membangkitkan kenanganku ketika masih berada di komunitas kepenulisan di mana pada masa itu Ghosting Writer atau GW masih bukan hal yang umum dan meninggalkan kesan negatif. Bahkan menciptakan pro dan kontra yang mengakibatkan salah satu member komunitas akhirnya memilih berhenti dari komunitas kepenulisan tersebut.


Ghosting Writer adalah novel teenlit yang berhasil kubaca nggak sampai 1 hari karena saking serunya novel ini. Judul setiap babnya pun unik dan aku suka. Novel GW ini berkisah tentang Wilma yang merasa tersaingi semenjak ada penulis dengan nama Ghosting Writer. Bagaimana tidak merasa tersaingi, semenjak kemunculannya banyak sekali teman sekalas Wilma yang memuji-muji dan menyukai karya si GW ini, popularitas GW melebihi popularitas Wilma di platfrom T3. Setiap ada yang membahas GW, Wilma langsung julid. Siapa sebenarnya seseorang dibalik akun Ghosting Writer? Penasaran? Langsung saja baca novelnya!


Dari awal hingga ending membaca novel ini bener-bener banyak banget pelajaran hidup serta ilmu pengetahuan seputar tentang kepenulisan, desain dan ilustrasi yang kudapatkan dari novel ini. Novel yang fresh serta konfliknya related dengan kehidupan para remaja serta kehidupan seorang penulis dan ilustrator. Diceritakan dengan bahasa yang santai membuat novel ini yang sebenarnya mengangkat konflik yang nggak seringan itu karena membahas hobi, meraih impian serta permasalahan keluarga menjadi enak untuk dibaca. Dan berhasil membuatku nostalgia pada zaman masih duduk dibangku SMK.


Setiap tokoh dalam novel ini berhasil memainkan perannya dengan baik. Diciptakan dengan memiliki kelebihan dan kekurangan membuat tokoh-tokoh dalam novel ini terasa begitu nyata. Para tokoh utama dalam novel ini berhasil membuatku gemas sekaligus suka dengan karakter dan perilaku mereka. Sudut pandang yang dipakai Kak Aya untuk novel ini pun sangat pas serta membuatku memahami perasaan dan memahami pilihan serta tindakan yang mereka lakukan. Karakteristik setiap tokohnya sangat kuat, konsisten, tapi mereka mau belajar dari kesalahan dan memperbaiki itu semua.


Aku suka banget interaksi antar tokoh dalam novel ini; seperti interaksi Wilma dengan Kakaknya, Winan. Interaksi Wilma dengan Nehru, interaksi Wilma dengan Vero dan Karin, interaksi Wilma dengan Ganin, interaksi Ganin dengan Rival dan Cedric serta interaksi Wilma dengan Rival dan Cedric. Interaksi mereka tuh sukses bikin aku gemas, ketawa karena tingkahnya, iri dan juga baper.


Aku juga dibuat paham dengan alasan-alasan para orang tua tokoh utama yang begitu menentang apa yang anaknya sukai karena mereka takut apa yang disukai anaknya akan merusak masa depan putra-putrinya. Namun, nggak semua yang menurut orang tua baik itu yang terbaik untuk anaknya. Aku dibuat geregetan dengan para orang tua tokoh utama dalam novel ini kalau pas ada scene mereka. Cuma dari sikap dan perilaku mereka itu bisa menjadi pengingat dan pembelajaran untukku sebagai calon orang tua.


Aku suka dengan cara Kak Aya menyelesaikan masalah dalam novel ini, terkesan nggak terburu-buru dan melegakan hati pembaca karena tidak meninggalkan 1 konflik yang belum terselesaikan ketika sudah ending. Aku suka dengan cara Kak Aya mendeskripkan setiap setting tempat di novel ini yang membuatku seperti masuk ke dalam cerita atau seperti berada di tempat tersebut. Aku juga acungi 4 jempol untuk riset Kak Aya sehingga tercipta novel yang luar biasa ini.


Aku suka cover novel Ghosting Writer, dari pemilihan warna, font dan ilustrasi tokohnya sangat menarik dan membuat penasaran ingin membaca kisah di dalamnya. Hanya saja, aku 3x menemukan kata yang di ulang dalam satu kalimat di novel ini, tapi itu bukan masalah besar dan tidak mengurangi keseruan novel Ghosting Writer.


Novel Ghosting Writer bisa dibeli di Gramedia terdekat atau toko buku online kesayangan kalian serta bisa dibaca di aplikasi Gramedia Digital dan Playbooks.


Aku rekomendasikan novel ini untuk kalian yang suka baca teenlit, buat kalian yang penasaran dan pengen tau apa sih itu Ghosting Writer, buat kalian yang ingin belajar tentang kepenulisan, buat kalian yang suka kisah romansa yang nggak membuat cringe.
Profile Image for Tira Lubis.
298 reviews4 followers
July 10, 2023
3,9 ⭐

"Mulai sekarang tulis yg lo suka dengan gaya yg lo suka. Kalau lo nulis dari hati, feel-nya bakal nyampe. Begitu juga kalau setengah hati."

Ga perlu waktu lama untuk aku menyelesaikan novel ini. Page turner banget, kisahnya khas remaja, tentang rasa insecure terhadap pencapaian orang lain, tentang hobi yg ditentang orang tua, sedikit bumbu naksir-naksiran.

Aku suka banget pembahasan kepenulisan yg ada disini. Keluh kesah penulis platform online itu seperti apa. Bagaimana susahnya penulis mencari ide untuk menulis tiap partnya, lalu respon pembaca yg biasanya suka mengatur penulis bagaimana harusnya kelanjutan cerita yg mereka baca. Lalu kalo penulis telat update suka diteror suruh segera update, padahal mereka ga tau kesibukan penulis itu seperti apa. Kayaknya para penulis banyak yg relate nih sama bagian ini.

Aku juga suka tema keluarga yg diangkat, jadi Wilma, Ganin dan Nehru kurang lebih bernasib sama bahwa orang tua mereka menentang hobi yg mereka jalani sekarang dengan alasan tidak punya masa depan dan tidak akan berpenghasilan nantinya. Yg aku suka perkembangan para orang tua disini dari yg awalnya menentang tapi perlahan mereka mulai memahami dan bisa menerima hobi dan kesukaan anak-anak mereka.

Tokoh fav tentu saja Ganin dan duo sahabatnya Rival dan Cedric. Ganin ini seperti penyegaran buat Wilma yg selama ini stuck di zona nyamannya. Ganin seperti membuka mata Wilma untuk lebih eksplor dan sering-sering kelayapan supaya deskripsi di tulisan-tulisannya lebih hidup.
Rival dan Cedric duo maut yg selalu bikin ngakak kalo muncul. Suka banget kalo mereka udah ngomong 'Hai Ghais' 🤣.

Cuma ada bagian yg kurang sinkron tentang hak cipta gambar atau ilustrasi yg dibahas Wilma dan Nehru di awal dan menjelang akhir.
Terus aku suka sih ide judul tiap bab yg kalo digabung jadi kalimat, tapi ada 1 huruf yg missed jadi kurang pas. Tapi ini minor sih selebihnya oke banget.

Overall aku suka sama novel ini, endingnya pas banget menurutku ga maksa harus siapa bersama siapa. Recommended banget buat dibaca.
Profile Image for Citrus Wine.
1 review2 followers
August 1, 2023
Buku ini hadir menyelamatkanku dari reading slump!🤩 Jujur narasi di buku ini tuh ngingetin aku sama teenlit gramedia masa-masa SMP (2014-2017). Narasinya rapi, efektif, dan runtut, mudah dicerna. Di masa-masa SMP juga aku suka baca cerita dari platform seperti wattpad. Bener-bener nostalgia banget rasanya baca novel ini.

Menurutku problem dan karakter/watak yang dimiliki oleh ketiga tokoh utama (Wilma, Ganin, dan Nehru) cukup reaslitis. Kenakalan Ganin yang sering dijuluki “badboy” juga sebenarnya dalam batas yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kalian pasti punya teman yang tukang bolos waktu SMA? Kalau aku sih dulu termasuk tukang bolos ke kantin hahaha. Yah tipe-tipe kenakalan yang realistis. Menurutku Ganin adalah tokoh yang kompleks, definisi don't judge a book by it's cover. Mau tahu dia kaya gimana? Harus baca bukunya!

Dari awal cerita, aku sudah menduga kalau Wilma memang bukan karakter utama yang didesain untuk jadi likeable. Kalian pasti bakal gregetan banget sama sosok Wilma yang super impulsif. Sisi positif dari Wilma adalah ia tahu apa yang ia mau & tdk mudah menyerah. Di dunia nyata mungkin banyak sosok seperti Wilma yang membutuhkan pendampingan dari mentor agar bisa lebih bersinar. Sayangnya mereka-mereka ini mungkin tdk punya akses utk mendapatkan mentor.

Di luar dugaan, sosok Nehru adalah sosok yang paling aku gasuka tapi paling aku sayang. Aku bisa melihat diriku di sosok Nehru dan hmm (sobbing hiks hiks). Kalau kamu dibesarkan dengan orang tua yg tidak apresiatif & tidak memvalidasi minat dan bakat kamu, kamu akan tumbuh jadi anak yg tanpa sadar mengais validasi dari orang luar. Misalnya dari teman, guru, atau senior organisasi di sekolah misalnya. Eits tapi ga semuanya kaya gini. Pengen pelukk Nehru (walaupun adegan kamu marah sama Wilna di kantin trigerring buat aku)😭

Pokoknya tiap tokoh punya depth/layer nya masing-masing dan sama-sama menarik konflik meraka. Pokoknya aku sangat merekomendasikan kalian untuk baca buku ini!
Profile Image for honey_.
24 reviews8 followers
March 28, 2025
[ Personal Rating: 3.5⭐️ ]

Menceritakan tentang Wilma, siswi SMA sekaligus seorang penulis di platform kepenulisan, T3 (bayangkan aja semacam wetpet gitu). Cerita yang dia tulis selalu dapat rating tinggi, sampai kemunculan sosok 'Ghosting Writer'. Merasa terancam dengan "kepopuleran"nya di T3 digeser oleh GW, walhasil Wilma getol nyari tau tentang orang di balik akun GW tersebut. Hingga muncul lah beberapa clue yg meyakinkan Wilma bahwasanya sosok GW adalah orang yg berada sangat dekat dengannya selama ini.

***

Ada yang sempat naksir dgn karakter Dilan? Yes, Dilan 1990 itu. Nah di buku ini, kita juga bakal nemuin karakter yang vibe-nya 90% serupa Dilan. Gayanya, cara ngomongnya, guyonannya, tutor bucinnya, bahkan sayangnya doi dgn sosok ibu pun nyaris mirip semua~ 😙🫶

Karakter utama di sini sebetulnya ada 3. Wilma, Ganindra (apa cuma aku yang ngerasa kalo ini mirip nama partai? 👀), dan Nehru. Mungkin, di awal kita bakalan dibuat sebelll sama Wilma yg seakan-akan haus validasi dan sikap remajanya agak pengen dicubit🤏 tapi makin lama rasa sebel kita akan pindah ke tokoh lain, sampai taraf bikin gedeg! hohoho

Ada satu hal menonjol yang bisa ditarik "faedah"nya dalam cerita Wilma dkk ini yakni pengaruh peran orangtua terhadap potensi anaknya. Sebagian besar ortu di luar sana kadang nggak menyadari bahwa yg menjadikan bakat si anak itu mentok atau bahkan mati adalah perkataan ortu semisal "lebih baiknya begini dan begini" + menganggap potensi sang anak itu tidak menjanjikan apa-apa.

Dan ketiga tokoh di 'Ghosting Writer' menggambarkan bagaimana POV anak-anak yang mengenal bakat mereka dimana dan mencoba untuk show up, meski risikonya adalah melawan pendapat ortu sendiri.

Di samping bahasan mengenai dilema jatuh cinta ala remaja, persahabatan cewek-cowok, serta jungkir baliknya perjuangan memprioritaskan sekolah & hobi di saat bersamaan.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Elisabeth Beatrice.
161 reviews8 followers
November 27, 2023
"Karena apa pun yang lo lakukan, sumber semangatnya harus diri lo sendiri. Bukan orang lain. Menggantungkan motivasi pada manusia cuma bikin kecewa. Lo harus punya suara lo sendiri. It's okay buat bilang enggak atau punya pendapat sendiri." - Pg. 86

Wilhelmina Ghaisani yang dikenal dengan nama Wilma adalah salah satu penulis di platform menulis online bernama T3. Suatu hari peringkat T3 Wilma turun dan digantikan oleh Ghosting Writer, penulis pendatang baru. Wilma tentu tidak terima akan hal ini. Belum selesai masalah ini, Wilma kerap kali diganggu oleh Ganindra Wigraha sang kakak kelas plus sahabatnya Rival dan Cedric.

Namun, saat membaca kisah yang ditulis Ghosting Writer, Wilma merasa familiar. Wilma sempat curiga juga pada Nehru, sahabat sekaligus ilustratornya. Benarkah si Ghosting Writer ini adalah salah satu murid SMA Wasesa?
.
Aku cukup suka dan klik dengan tulisan kak Aya. Dari segi cerita, ini menarik banget. Nggak hanya membahas realita yang dialami sebagian besar penulis dari platform online, tapi juga membahas soal impian yang kadang tidak didukung oleh keluarga seperti Nehru dan Ganindra.

Selain itu, aku suka banget sama celetukan-celetukan asal plus jokes dari Rival dan Cedric. Menghibur banget! Sukses bikin ngakak pokoknya.

Kali ini aku berhasil nebak siapa itu Ghosting Writer. Clue tersebar di awal hingga pertengahan cerita. Tapi, tetap sih nggak nyangka sama Nehru. Ada romance tipis-tipis khas anak SMA yang cukup bikin senyum-senyum.

Covernya sih aku love banget. Cakep!
Kalau kamu masih menggemari teenlit sepertiku, mungkin kamu akan cocok baca buku ini.
.
.
"Kita nggak bisa menyenangkan semua orang." - Pg. 294
Displaying 1 - 30 of 68 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.