What do you think?
Rate this book
少女
由紀和敦子從小就是最要好的朋友，曾經偷偷交換著無數的小秘密，只是，如今那些都已經過去了。長大以後的秘密，總是比小時候複雜得多，而當秘密越難開口、越積越多，曾經的死黨也會越來越陌生，就像由紀和敦子。
高二放暑假前夕，兩人從轉學生紫織口中聽見一件很震撼的事——原來，紫織曾經目擊好友自殺！她那感傷中又摻著興奮的口吻彷彿在炫耀「我和妳們不一樣」，令由紀和敦子好羨慕。她們也好想看看，一個人呼吸驟止的那瞬間是什麼表情？更重要的是，看過了之後，自己會不會也變得「不一樣」？不約而同地，兩人決定了暑假計畫：她們要看自己周遭的人演出最完美的死亡！
兩名少女瞞著彼此，悄悄開始了與死神的較勁，卻沒料到竟因此引發了一連串的連鎖反應，計畫也逐漸失控……
高二放暑假前夕，兩人從轉學生紫織口中聽見一件很震撼的事——原來，紫織曾經目擊好友自殺！她那感傷中又摻著興奮的口吻彷彿在炫耀「我和妳們不一樣」，令由紀和敦子好羨慕。她們也好想看看，一個人呼吸驟止的那瞬間是什麼表情？更重要的是，看過了之後，自己會不會也變得「不一樣」？不約而同地，兩人決定了暑假計畫：她們要看自己周遭的人演出最完美的死亡！
兩名少女瞞著彼此，悄悄開始了與死神的較勁，卻沒料到竟因此引發了一連串的連鎖反應，計畫也逐漸失控……
240 pages, Paperback
First published January 23, 2009
36 people are currently reading
578 people want to read
About the author
Kanae Minato 湊 かなえ
49 books1,725 followersKanae MINATO (湊 かなえ, born 1973) is a Japanese writer of crime fiction and thriller.
She started writing in her thirties. Her first novel Confessions (告白, Kokuhaku) became a bestseller and won the Japanese Booksellers Award. The movie Confession directed by Tetsuya Nakashima was nominated to 2011 Academy Award.
She has been described in Japan as "the queen of iyamisu"(eww mystery), a subgenre of mystery fiction which deals with grisly episodes and the dark side of human nature.
She started writing in her thirties. Her first novel Confessions (告白, Kokuhaku) became a bestseller and won the Japanese Booksellers Award. The movie Confession directed by Tetsuya Nakashima was nominated to 2011 Academy Award.
She has been described in Japan as "the queen of iyamisu"(eww mystery), a subgenre of mystery fiction which deals with grisly episodes and the dark side of human nature.
Ratings & Reviews
Friends & Following
Create a free account to discover what your friends think of this book!
Community Reviews
Displaying 1 - 30 of 143 reviews
December 25, 2022
Dari pertama baca blurb bukunya, agak meng-HAH sama topiknya. Bayangin aja, ada dua cewek sahabatan namanya Yuki dan Atsuko. Mereka berdua ini pengen lihat kematian atau ada orang mati depan mata mereka gegara ada anak baru namanya Shiori yang katanya nih….. udah pernah lihat orang mati depan dia. Semenjak itu Yuki dan Atsuko nganggap “keren banget ya bisa lihat kematian.” Dan menjadikan itu wishlist hidup mereka wkwk (coba ya wishlist agak yang bener dikit). Selain itu yang bikin langsung terlintas kepikiran waktu ngomongin “pernah lihat kematian” itu keinget Luna Lovegood di harry potter :D kata Luna kalo udah pernah liat kematian berarti bisa liat Thestral (kuda di dunia penyihir gitu), ya keren sih.
OKE SKIP anggap aja iklan bentar.
Jadi untuk realisasikan keinginan mereka nih, Yuki ambil part-time di Panti Asuhan sebagai pendongeng dan Atsuko part-time di Panti Jompo (ya mana tau entar bakal bisa lihat kematian di sana, itu asumsi mereka). Dari sinilah Yuki dan Atsuko itu kayak lomba cepet-cepetan buat realisasikan keinginan mereka tadi biar bisa apa ya…. lebih keren dari Shiori? Nah menurutku mulai dari sini ceritanya mulai ngalir, ada lucunya karena walopun pengen banget lihat orang meninggal tapi mereka gak pengen ngebunuh dengan tangan mereka sendiri, bagian flashback masa kecil Yuki dan Atsuko juga bikin realise kalo trauma masa kecil itu lumayan berpengaruh gimana kita growing up sama gimana kita interaksi dgn manusia lainnya. So guys inner child kalian gimana???
Ini pengen aku omongin juga sih dikit, soalnya ada bagian yang mendadak berasa baca buku agama wkwk karena tetiba bahas gimana bunuh diri itu dosa dan gak keren sama sekali.
100 halaman terakhir, ternyata buat ngeh kalo semua karakter dan hal yg mereka alami punya benang merah dan yang akan mengantarkan kita ke ending yang aku salah prediksi siapa yang bakal jadi korban demi “melihat kematian” tadi WKWKKW dan gak nyangka bakal gitu juga sih endingnya. SPOILER ALERT! Moral of the story bagian ini itu kayak, hanya krn kalian ngerasa orang itu innocent bukan berarti dia gak punya sisi jahatnya sama sekali.
Oh ya sebagai Catatan, fokus ceritanya lebih ke karakter Yuki dan Atsuko. Untuk beberapa puluh halaman pertama agak merasa bingung sama perpindahan POV antar Yuki dan Atsuko tapi gapapa cuma awal doang kok karena makin ke belakang udah bisa ngikutin alurnya sama perpindahan POVnya dan bukunya page-turner juga. Terus bahasa terjemahannya enak banget ya, ini special apresiasi sih karena udah ngikutin beberapa buku terjemahan dari penerjemah yang sama.
Last but not least, kalau misalkan suka baca genre yg ngabahas sisi gelap manusia, buku ini bisa direkomen sebagai salah satu yang buat dilahap dan yesss confused bareng “kok bisa ada manusia dengan jalan pikir kayak gitu.” 😊
Untuk trigger warningnya lumayan banyak sih: suicidal thought, blood, anxiety, death, rape/sexual predator, cyber bullying, dan menurutku ada grooming juga(?).
Terima kasih udah baca🫶
OKE SKIP anggap aja iklan bentar.
Jadi untuk realisasikan keinginan mereka nih, Yuki ambil part-time di Panti Asuhan sebagai pendongeng dan Atsuko part-time di Panti Jompo (ya mana tau entar bakal bisa lihat kematian di sana, itu asumsi mereka). Dari sinilah Yuki dan Atsuko itu kayak lomba cepet-cepetan buat realisasikan keinginan mereka tadi biar bisa apa ya…. lebih keren dari Shiori? Nah menurutku mulai dari sini ceritanya mulai ngalir, ada lucunya karena walopun pengen banget lihat orang meninggal tapi mereka gak pengen ngebunuh dengan tangan mereka sendiri, bagian flashback masa kecil Yuki dan Atsuko juga bikin realise kalo trauma masa kecil itu lumayan berpengaruh gimana kita growing up sama gimana kita interaksi dgn manusia lainnya. So guys inner child kalian gimana???
Ini pengen aku omongin juga sih dikit, soalnya ada bagian yang mendadak berasa baca buku agama wkwk karena tetiba bahas gimana bunuh diri itu dosa dan gak keren sama sekali.
100 halaman terakhir, ternyata buat ngeh kalo semua karakter dan hal yg mereka alami punya benang merah dan yang akan mengantarkan kita ke ending yang aku salah prediksi siapa yang bakal jadi korban demi “melihat kematian” tadi WKWKKW dan gak nyangka bakal gitu juga sih endingnya. SPOILER ALERT! Moral of the story bagian ini itu kayak, hanya krn kalian ngerasa orang itu innocent bukan berarti dia gak punya sisi jahatnya sama sekali.
Oh ya sebagai Catatan, fokus ceritanya lebih ke karakter Yuki dan Atsuko. Untuk beberapa puluh halaman pertama agak merasa bingung sama perpindahan POV antar Yuki dan Atsuko tapi gapapa cuma awal doang kok karena makin ke belakang udah bisa ngikutin alurnya sama perpindahan POVnya dan bukunya page-turner juga. Terus bahasa terjemahannya enak banget ya, ini special apresiasi sih karena udah ngikutin beberapa buku terjemahan dari penerjemah yang sama.
Last but not least, kalau misalkan suka baca genre yg ngabahas sisi gelap manusia, buku ini bisa direkomen sebagai salah satu yang buat dilahap dan yesss confused bareng “kok bisa ada manusia dengan jalan pikir kayak gitu.” 😊
Untuk trigger warningnya lumayan banyak sih: suicidal thought, blood, anxiety, death, rape/sexual predator, cyber bullying, dan menurutku ada grooming juga(?).
Terima kasih udah baca🫶
February 24, 2019
- เปิดเรื่องมาน่าสนใจ จนเผลอคิดไปแวบหนึ่งว่า "ของมันมา สงสัยจะดาร์คระดับเดียวกับ Confession"
- แต่ปรากฎว่าคิดผิดโดยสิ้นเชิง เพราะจริงๆ แล้วนี่คือเรื่องราวของวัยรุ่นสองคนที่ 'แดกอิ่มแล้วฟุ้งซ่าน' เฉยๆ
- จุดที่พลาดที่สุดของเรื่องนี้คือตัวละครที่มันไปไม่สุดสักทาง มันเหมือนวัยรุ่นงงๆ ที่ไม่รู้จะขบถหรือจะตามกระแสดี สุดท้ายมันเลยเดินมึนๆ อยู่ตรงกลางแบบนั้น
- ปูมหลังและคาแรคเตอร์ของตัวละครหลักทั้งสองมันดูงงๆ คือชีวิตมันไม่ได้มีปมอะไรร้ายแรงจนรู้สึกว่ามันเป็นเด็กวิปริต แต่เราจะบอกว่ามันเป็นเด็กสติดีก็พูดไม่ได้เหมือนกัน
- ตัวละครหลักมันอยู่กึ่งกลางระหว่างสองอย่างนี้ ซึ่งจุดกึ่งกลางนี้ผมเรียกมันว่า "พวก Wannabe มีปม" (AKA เด็กเปรต) แล้วมันก็เอาปมกระจ้อยร่อยของตัวเองมามโนให้ดูใหญ่โตเกินจริง (แต่นี่ก็อาจจะเป็นนิสัยหนึ่งของวัยรุ่นบางกลุ่มก็ได้มั้ง)
- พอตัวละครไม่สุด เรื่องมันเลยไม่สุดตามไปด้วย บทจะคลี่คลายก็เลยง่ายแสนง่ายไปเลย (เพราะแต่เดิมมันก็ไม่ได้มีปมอะไรเยอะแยะอยู่แล้ว)
- เล่มนี้คุณมินาโตะก็ยังเล่าด้วยมุมมองบุคคลที่หนึ่งเหมือนเดิม อารมณ์มันก็เลยเดิมๆ ประมาณว่า อย่าเพิ่งรีบไปตัดสินนิสัยของตัวละครในเรื่อง ตัวละครบางตัวเราอ่านแล้วอาจรู้สึกว่ามันเลวมาก แต่จริงๆ ไอ้คนเล่ามันอาจจะเข้าใจสถานการณ์ผิดไปเองเฉยๆ
- จุดดีคือคุณมินาโตะยังเก่งเรื่องการบรรยายให้เรื่องมันดูหม่นๆ มืดๆ จนชวนให้รู้สึกว่ามันน่าจะมีอะไรสักอย่างรออยู่ในหน้าถัดๆ ไป และทำให้เราอ่านไปเรื่อยๆ จนจบได้แบบไม่เบื่อหรือหงุดหงิดนัก
- เรื่องนี้มีจุดหักมุมด้วย ซึ่งถือว่าใช้ได้เลย แม้จะไม่อึ้งมากก็ตาม
- ความชอบอยู่ระดับกลางๆ คิดว่าดีกว่าคดีฆาตกรรมสโนไวท์กับคดีฆาตกรรมบนเนิน แต่ยังห่างชั้นกับ 'คำสารภาพ' และ 'ชดใช้' อยู่ประมาณสองเมตรครึ่ง
- แต่ปรากฎว่าคิดผิดโดยสิ้นเชิง เพราะจริงๆ แล้วนี่คือเรื่องราวของวัยรุ่นสองคนที่ 'แดกอิ่มแล้วฟุ้งซ่าน' เฉยๆ
- จุดที่พลาดที่สุดของเรื่องนี้คือตัวละครที่มันไปไม่สุดสักทาง มันเหมือนวัยรุ่นงงๆ ที่ไม่รู้จะขบถหรือจะตามกระแสดี สุดท้ายมันเลยเดินมึนๆ อยู่ตรงกลางแบบนั้น
- ปูมหลังและคาแรคเตอร์ของตัวละครหลักทั้งสองมันดูงงๆ คือชีวิตมันไม่ได้มีปมอะไรร้ายแรงจนรู้สึกว่ามันเป็นเด็กวิปริต แต่เราจะบอกว่ามันเป็นเด็กสติดีก็พูดไม่ได้เหมือนกัน
- ตัวละครหลักมันอยู่กึ่งกลางระหว่างสองอย่างนี้ ซึ่งจุดกึ่งกลางนี้ผมเรียกมันว่า "พวก Wannabe มีปม" (AKA เด็กเปรต) แล้วมันก็เอาปมกระจ้อยร่อยของตัวเองมามโนให้ดูใหญ่โตเกินจริง (แต่นี่ก็อาจจะเป็นนิสัยหนึ่งของวัยรุ่นบางกลุ่มก็ได้มั้ง)
- พอตัวละครไม่สุด เรื่องมันเลยไม่สุดตามไปด้วย บทจะคลี่คลายก็เลยง่ายแสนง่ายไปเลย (เพราะแต่เดิมมันก็ไม่ได้มีปมอะไรเยอะแยะอยู่แล้ว)
- เล่มนี้คุณมินาโตะก็ยังเล่าด้วยมุมมองบุคคลที่หนึ่งเหมือนเดิม อารมณ์มันก็เลยเดิมๆ ประมาณว่า อย่าเพิ่งรีบไปตัดสินนิสัยของตัวละครในเรื่อง ตัวละครบางตัวเราอ่านแล้วอาจรู้สึกว่ามันเลวมาก แต่จริงๆ ไอ้คนเล่ามันอาจจะเข้าใจสถานการณ์ผิดไปเองเฉยๆ
- จุดดีคือคุณมินาโตะยังเก่งเรื่องการบรรยายให้เรื่องมันดูหม่นๆ มืดๆ จนชวนให้รู้สึกว่ามันน่าจะมีอะไรสักอย่างรออยู่ในหน้าถัดๆ ไป และทำให้เราอ่านไปเรื่อยๆ จนจบได้แบบไม่เบื่อหรือหงุดหงิดนัก
- เรื่องนี้มีจุดหักมุมด้วย ซึ่งถือว่าใช้ได้เลย แม้จะไม่อึ้งมากก็ตาม
- ความชอบอยู่ระดับกลางๆ คิดว่าดีกว่าคดีฆาตกรรมสโนไวท์กับคดีฆาตกรรมบนเนิน แต่ยังห่างชั้นกับ 'คำสารภาพ' และ 'ชดใช้' อยู่ประมาณสองเมตรครึ่ง
November 10, 2018
"ความตายมันเป็นยังไงเหรอ..?"
เรื่องราวของสองเพื่อนรัก "ซากุราอิ ยูกิ" และ "คุซาโนะ อัตสึโกะ" ที่บังเอิญได้ยินเรื่องราวการฆ่าตัวตายจากเพื่อนคนนึงในโรงเรียนเข้า เด็กทั้งสองเลยเกิดความสนใจเกี่ยวกับความตายขึ้นมาว่ามันหน้าตาเป็นยังไง และเพื่อสัมผัสได้ถึงประสบการณ์จริง คนนึงเลยเลือกเป็นอาสาสมัครที่บ้านพักคนชรา ส่วนอีกคนเลือกไปเป็นอาสาสมัครที่แผนกผู้ป่วยเด็ก โดยต่างไม่บอกให้อีกฝ่ายรู้..
"เด็กสาว" เป็นอีกผลงานของนักเขียนที่เราชื่นชอบ พอเห็นทางสำนักพิมพ์โปรโมทเรื่องนี้ เราก็ไม่รอช้าที่จะสอยมาอ่านทันทีค่ะ 5555
คุณมินาโตะยังคงสไตล์การเขียนเหมือนเดิม ยังคงพยายามดึงเราให้เข้าใจความรู้สึกนึกคิดของตัวละครหลักในเรื่อง แต่เล่มนี้อ่านยากสักหน่อยสำหรับเรา เพราะเล่าเรื่องผ่านมุมมองบุคคลที่หนึ่ง สลับไปมาระหว่าง "ยูกิ" และ "อัตสึโกะ" และด้วยความที่คาเรคเตอร์ของเด็กสาวทั้งสองไม่ได้แตกต่างกันมากมาย ทำให้ตอนอ่านมีความสับสนพอสมควรว่านี่คือมุมมองของใครกันแน่ เวลาอ่านเลยต้องมีสติหน่อย เพราะเราหลุดหลายรอบอยู่เหมือนกัน 5555
เนื้อเรื่องเปิดมาน่าตื่นเต้นอยู่นะ อ่านแล้วรู้สึกได้เลยว่าเด็กสองคนนี้ดูผิวเผินเหมือนสนิทกันเพราะคบกันมาตั้งแต่เด็ก แต่ความจริงแล้ว ไม่ได้สนิทกันเลย เหมือนคิดหรือพูดจาหยั่งเชิงกันตลอด มีความคิดมากแบบเพื่อนผู้หญิง มีึความระแวงในเพื่อนตัวเองสูงพอสมควร บางทีให้ความรู้สึกถึงขั้นอิจฉาริษยากันด้วยซ้ำ กลัวใจมากว่าอ่านไปอ่านมาจะกลายเป็นแนวเพื่อนรักหักเหลี่ยมโหด.. แต่ไม่นะคะ.. ถึงเรื่องนี้จะมีจุดหักมุมให้ตกใจเล่นนิดหน่อย แต่ก็ไม่ได้เหี้ยมโหดรับไม่ได้ขนาดนั้น ส่วนจะเป็นนิยายแนวไหน ทุกคนอาจจะต้องไปค้นหากันเอง เพราะเราก็บอกไม่ถูก 55555
อยากรีวิวมากกว่านี้ แต่ก็อธิบายอะไรมากไม่ได้ มันจะกลายเป็นสปอยล์ 55555
ให้แค่ 3 ดาวพอนะ ขอยอมรับตามตรงว่าค่อนข้างผิดหวังกับเล่มนี้พอสมควร เพราะเปิดเรื่องมาน่าสนใจ แล้วความเข้มข้นของเรื่องก็ค่อยๆ แผ่วลงจนแทบไม่มีอะไรในตอนท้าย ถึงจะมีจุดหักมุมของเรื่อง แต่เราก็ไม่ได้ว้าวหรือทึ่งอะไรมากมาย เหมือนผู้เขียนใส่ปิดท้ายดูมีอะไรนิดหน่อยเท่านั้น ประเด็นของเรื่องก็ไม่ค่อยสตรองเท่าไหร่ เปิดเรื่องมาเหมือนตัวละครจะค้นหาความหมายของความตาย อยากเห็นศพ อยากเห็นคนกำลังตาย บลาๆ สารพัดจะพิสดาร อะไรทำให้เจ้าเด็กสองคนนี้สนใจใคร่รู้ขนาดน้านนนนน =*= แล้วเหตุผลที่อยากรู้ก็แค่.. คิดว่ามันจะทำให้เข้าใจโลกมากขึ้น.. โธ่เอ้ยยยย.. เจ้าเด็กน้อยยยย 55555 เหมือนตัวละครพยายามหาประเด็นหรือดราม่าอะไรสักอย่างใส่ตัวเองให้ตัวเองดูมีอะไรไปเม้าท์กับเพื่อนมากกว่า ไม่ได้อยากศึกษาสัจธรรมแห่งชีวิตขนาดนั้น แถมตอนจบของเรื่องก็ไม่ตอบโจทย์ที่ตั้งเอาไว้ตั้งแต่ต้นเรื่องด้วย แม้ว่าตัวละครทั้งหมดจะปลดล็อคปมปัญหาส่วนตัวตั้งแต่อดีตกาลก็ตาม
แม้ "เด็กสาว" จะไม่น่าประทับใจ แต่ยังไงเราก็คงตามอ่านผลงานของคุณมินาโตะต่อไปอยู่ดี 5555
______________________________
สามารถติดตามอีกช่องทางการรีวิวของเราและเพื่อนๆ ได้ที่ แฟนเพจ Rook a Bead
เรื่องราวของสองเพื่อนรัก "ซากุราอิ ยูกิ" และ "คุซาโนะ อัตสึโกะ" ที่บังเอิญได้ยินเรื่องราวการฆ่าตัวตายจากเพื่อนคนนึงในโรงเรียนเข้า เด็กทั้งสองเลยเกิดความสนใจเกี่ยวกับความตายขึ้นมาว่ามันหน้าตาเป็นยังไง และเพื่อสัมผัสได้ถึงประสบการณ์จริง คนนึงเลยเลือกเป็นอาสาสมัครที่บ้านพักคนชรา ส่วนอีกคนเลือกไปเป็นอาสาสมัครที่แผนกผู้ป่วยเด็ก โดยต่างไม่บอกให้อีกฝ่ายรู้..
"เด็กสาว" เป็นอีกผลงานของนักเขียนที่เราชื่นชอบ พอเห็นทางสำนักพิมพ์โปรโมทเรื่องนี้ เราก็ไม่รอช้าที่จะสอยมาอ่านทันทีค่ะ 5555
คุณมินาโตะยังคงสไตล์การเขียนเหมือนเดิม ยังคงพยายามดึงเราให้เข้าใจความรู้สึกนึกคิดของตัวละครหลักในเรื่อง แต่เล่มนี้อ่านยากสักหน่อยสำหรับเรา เพราะเล่าเรื่องผ่านมุมมองบุคคลที่หนึ่ง สลับไปมาระหว่าง "ยูกิ" และ "อัตสึโกะ" และด้วยความที่คาเรคเตอร์ของเด็กสาวทั้งสองไม่ได้แตกต่างกันมากมาย ทำให้ตอนอ่านมีความสับสนพอสมควรว่านี่คือมุมมองของใครกันแน่ เวลาอ่านเลยต้องมีสติหน่อย เพราะเราหลุดหลายรอบอยู่เหมือนกัน 5555
เนื้อเรื่องเปิดมาน่าตื่นเต้นอยู่นะ อ่านแล้วรู้สึกได้เลยว่าเด็กสองคนนี้ดูผิวเผินเหมือนสนิทกันเพราะคบกันมาตั้งแต่เด็ก แต่ความจริงแล้ว ไม่ได้สนิทกันเลย เหมือนคิดหรือพูดจาหยั่งเชิงกันตลอด มีความคิดมากแบบเพื่อนผู้หญิง มีึความระแวงในเพื่อนตัวเองสูงพอสมควร บางทีให้ความรู้สึกถึงขั้นอิจฉาริษยากันด้วยซ้ำ กลัวใจมากว่าอ่านไปอ่านมาจะกลายเป็นแนวเพื่อนรักหักเหลี่ยมโหด.. แต่ไม่นะคะ.. ถึงเรื่องนี้จะมีจุดหักมุมให้ตกใจเล่นนิดหน่อย แต่ก็ไม่ได้เหี้ยมโหดรับไม่ได้ขนาดนั้น ส่วนจะเป็นนิยายแนวไหน ทุกคนอาจจะต้องไปค้นหากันเอง เพราะเราก็บอกไม่ถูก 55555
อยากรีวิวมากกว่านี้ แต่ก็อธิบายอะไรมากไม่ได้ มันจะกลายเป็นสปอยล์ 55555
ให้แค่ 3 ดาวพอนะ ขอยอมรับตามตรงว่าค่อนข้างผิดหวังกับเล่มนี้พอสมควร เพราะเปิดเรื่องมาน่าสนใจ แล้วความเข้มข้นของเรื่องก็ค่อยๆ แผ่วลงจนแทบไม่มีอะไรในตอนท้าย ถึงจะมีจุดหักมุมของเรื่อง แต่เราก็ไม่ได้ว้าวหรือทึ่งอะไรมากมาย เหมือนผู้เขียนใส่ปิดท้ายดูมีอะไรนิดหน่อยเท่านั้น ประเด็นของเรื่องก็ไม่ค่อยสตรองเท่าไหร่ เปิดเรื่องมาเหมือนตัวละครจะค้นหาความหมายของความตาย อยากเห็นศพ อยากเห็นคนกำลังตาย บลาๆ สารพัดจะพิสดาร อะไรทำให้เจ้าเด็กสองคนนี้สนใจใคร่รู้ขนาดน้านนนนน =*= แล้วเหตุผลที่อยากรู้ก็แค่.. คิดว่ามันจะทำให้เข้าใจโลกมากขึ้น.. โธ่เอ้ยยยย.. เจ้าเด็กน้อยยยย 55555 เหมือนตัวละครพยายามหาประเด็นหรือดราม่าอะไรสักอย่างใส่ตัวเองให้ตัวเองดูมีอะไรไปเม้าท์กับเพื่อนมากกว่า ไม่ได้อยากศึกษาสัจธรรมแห่งชีวิตขนาดนั้น แถมตอนจบของเรื่องก็ไม่ตอบโจทย์ที่ตั้งเอาไว้ตั้งแต่ต้นเรื่องด้วย แม้ว่าตัวละครทั้งหมดจะปลดล็อคปมปัญหาส่วนตัวตั้งแต่อดีตกาลก็ตาม
แม้ "เด็กสาว" จะไม่น่าประทับใจ แต่ยังไงเราก็คงตามอ่านผลงานของคุณมินาโตะต่อไปอยู่ดี 5555
______________________________
สามารถติดตามอีกช่องทางการรีวิวของเราและเพื่อนๆ ได้ที่ แฟนเพจ Rook a Bead
Read
October 5, 2022DNF @124, thấy khiên cưỡng quá. Tự nhiên có 2 đứa chơi thân, mà thực ra sau lưng cũng có nghĩ xấu về nhau 1 tí. Cái có thêm 1 đứa thứ 3 chuyển trường tới, thần thái kiểu u ám khoe khoang là mình đã nhìn thấy xác chết. Có cái j đáng để khoe khoang? Xong tự nhiên 2 đứa kia ghen tị, cũng muốn được nhìn thấy người chết, nên tìm việc làm thêm mà như kiểu tìm mọi cơ hội để nhìn thấy người chết coi thử chết là ntn. Trời tào lao quá đáng, mình thấy quá khiên cưỡng và vô lý luôn, ko hiểu nổi.
Trong mấy quyển trước mình đọc của Minato Kanae thì cũng kiểu mấy đứa nhỏ có nhiều cái thú bệnh hoạn nhưng mà mình hiểu được tại vì có đề cập đến background của tụi nó, nghĩa là có miêu tả tâm lý đàng hoàng, mình hiểu là hoàn cảnh sống ntn mà tụi nó lại có mấy cái suy nghĩ kiểu đen tối vậy.
Nhưng mà quyển này thì tới cái đoạn mình đọc chưa có miếng tâm lý nào luôn..
Từ giờ chắc mình nghĩ đọc trinh thám Nhật
Trong mấy quyển trước mình đọc của Minato Kanae thì cũng kiểu mấy đứa nhỏ có nhiều cái thú bệnh hoạn nhưng mà mình hiểu được tại vì có đề cập đến background của tụi nó, nghĩa là có miêu tả tâm lý đàng hoàng, mình hiểu là hoàn cảnh sống ntn mà tụi nó lại có mấy cái suy nghĩ kiểu đen tối vậy.
Nhưng mà quyển này thì tới cái đoạn mình đọc chưa có miếng tâm lý nào luôn..
Từ giờ chắc mình nghĩ đọc trinh thám Nhật
March 7, 2023
Selesaiiiii! Antara suka dan bingungin 🫣. Padahal aku sudah berusaha untuk fokus bacanya 😔. Novel ini termasuk page turner, bacanya nggak terlalu kerasa. Aku cukup bingung ngeliatin Yuki sama Atsuko kadang kayak perbuatan mereka itu bikin aku 🙄 tapi aku suka sih sama akhir cerita Yuki sama Atsuko. Seperti kata Atsuko, ‘Bukankah lebih keren aku yang sekarang bisa menyelamatkan nyawa seseorang berkat latihan kendo dulu? Demi hari inilah, selama itu aku berlatih kendo. Karena Tuhan pun tak akan meminjamkan talenta tanpa tujuan apa-apa. Begitulah, aku sekarang bisa berpikir karena semua perkara pun sudah selesai’. (Hal 310). Aku cukup suka waktu bagian Taichi yang mau bantuin Subaru 🥺 menghangatkan hati, baik banget padahal mereka masih kecil tapi 😶. Entahlah. Dan lumayan shock dengan pengakuan Shiori. Dahlah. Akhir kata mohon maaf bila ada kata yang kurang berkenan 🙏🏼☺️.
.
‘Kalau mengira kau tidak bahagia, aku mau menukar hidupku dengan seluruh hidupmu itu. Kalau masih ragu, berarti kau bukan orang yang paling tidak bahagia di dunia ini’. (Hal 264).
.
‘Kalau mengira kau tidak bahagia, aku mau menukar hidupku dengan seluruh hidupmu itu. Kalau masih ragu, berarti kau bukan orang yang paling tidak bahagia di dunia ini’. (Hal 264).
January 11, 2023
Akhirnya selesai juga, ya mau ngga dibaca sayang aja udah terlanjur beli. Awalnya sempat ragu karena sampulnya, tapi karena ini sang auto buy authorku jadi ya mari abaikan sampul dan tetap beli. Tapi ternyata...
Sampai akhirpun buku ini membuatku bertanya, "terus kenapa?"
Merasa hampa dan nggak dapat sesuatu dari buku ini. Penulisannya masih keren tentu saja, kagum juga bagaimana penulis merangkai benang merah antar karakternya, ternyata si ini anaknya itu dan sebagainya. Tapi bukan yang mengejutkan karena sudah terbaca dari neneknya Yuki yang ketemu Atsuko. Dari situ udah kebaca oh ini nanti dia ada hubungan sama ini, itu sama si itu jadi ngga terlalu mengejutkan. Plot twistnya juga bukan yang wah banget, justru ngerasa agak aneh aja, apalagi dua anak SD yang bisa bisanya punya pemikiran 'pinter' kaya gitu😅 what's wrong with u sensei? Masih bagus tentu saja, tapi bagi pembaca karya Minato Kanae dan yg sudah sering baca buku genre ini, rasanya buku ini jadi ngga terlalu istimewa.
Sampai akhirpun buku ini membuatku bertanya, "terus kenapa?"
Merasa hampa dan nggak dapat sesuatu dari buku ini. Penulisannya masih keren tentu saja, kagum juga bagaimana penulis merangkai benang merah antar karakternya, ternyata si ini anaknya itu dan sebagainya. Tapi bukan yang mengejutkan karena sudah terbaca dari neneknya Yuki yang ketemu Atsuko. Dari situ udah kebaca oh ini nanti dia ada hubungan sama ini, itu sama si itu jadi ngga terlalu mengejutkan. Plot twistnya juga bukan yang wah banget, justru ngerasa agak aneh aja, apalagi dua anak SD yang bisa bisanya punya pemikiran 'pinter' kaya gitu😅 what's wrong with u sensei? Masih bagus tentu saja, tapi bagi pembaca karya Minato Kanae dan yg sudah sering baca buku genre ini, rasanya buku ini jadi ngga terlalu istimewa.
December 9, 2018
เด็กสาวมัธยมปลายสองคนที่สนิทกันมากๆ มิตรภาพแน่นแฟ้นตั้งแต่วัยเด็ก อยู่ๆต่างฝ่ายต่างคิดกันไปเองว่าอีกคนแปลกไป ไม่สนิทกันเหมือนก่อน แล้วก็ไม่ยอมคุยกัน มโนกันไปเองล้วนๆ
- ยูกิเด็กสาวที่มีปมเรื่องครอบครัวจนกลายเป็นคนไม่แสดงความรู้สึก ฉลาด หลงใหลความตาย อยากจะเห็นคนตายซักครั้งในชีวิต
- อัตสึโกะ เจออุบัติเหตุทำให้ชีวิตพลิกผันกลายเป็นคนขี้กลัว อยากเห็นความตายเพื่อเพิ่มความเข้มแข็งให้ตัวเอง
ต่างคนต่างไปทำกิจกรรมช่วงปิดเทอม และต่างได้เจอผู้คน เหตุการณ์ที่มาบรรจบกันโดยไม่รู้ตัว ตรงนี้ชอบพล็อต วางมาดีอ่านไปไม่รู้ตัวเลย ว่าคนเหล่านี้มีความสัมพันธ์กัน
ทั้งคู่ได้เจอเหตุการณ์ที่ทำให้ต่างฝ่ายต่างเลิกมโนและเปลี่ยนความคิดเรื่องความตาย กลับมาสนิทกันเหมือนเดิม
แต่ตอนจบยังมีความน่าเศร้าตรงที่คนนึงเลือกทางเดินสายดาร์ก และนำไปสู่เหตุการณ์ที่ทำให้เพื่อนต้องจบชีวิตลง
ซึ่งก็ตรงกับคำพูดในหนังสือที่ย้ำบ่อยๆ “กงกำกงเกวียน จงตกนรกไปซะ”
ให้สามเพราะการเดินเรื่องชวนง่วงมากกกกกก เล่าไปเรื่อยๆ ไม่มี climax ไม่รู้จะจับจุดอะไร แต่ชอบพล็อตกับช่วงท้ายที่คลี่คลายเหตุการณ์ได้อย่างสนุก ไม่มีตัวละครใดใส่มาไม่มีเหตุผล
- ยูกิเด็กสาวที่มีปมเรื่องครอบครัวจนกลายเป็นคนไม่แสดงความรู้สึก ฉลาด หลงใหลความตาย อยากจะเห็นคนตายซักครั้งในชีวิต
- อัตสึโกะ เจออุบัติเหตุทำให้ชีวิตพลิกผันกลายเป็นคนขี้กลัว อยากเห็นความตายเพื่อเพิ่มความเข้มแข็งให้ตัวเอง
ต่างคนต่างไปทำกิจกรรมช่วงปิดเทอม และต่างได้เจอผู้คน เหตุการณ์ที่มาบรรจบกันโดยไม่รู้ตัว ตรงนี้ชอบพล็อต วางมาดีอ่านไปไม่รู้ตัวเลย ว่าคนเหล่านี้มีความสัมพันธ์กัน
ทั้งคู่ได้เจอเหตุการณ์ที่ทำให้ต่างฝ่ายต่างเลิกมโนและเปลี่ยนความคิดเรื่องความตาย กลับมาสนิทกันเหมือนเดิม
แต่ตอนจบยังมีความน่าเศร้าตรงที่คนนึงเลือกทางเดินสายดาร์ก และนำไปสู่เหตุการณ์ที่ทำให้เพื่อนต้องจบชีวิตลง
ซึ่งก็ตรงกับคำพูดในหนังสือที่ย้ำบ่อยๆ “กงกำกงเกวียน จงตกนรกไปซะ”
ให้สามเพราะการเดินเรื่องชวนง่วงมากกกกกก เล่าไปเรื่อยๆ ไม่มี climax ไม่รู้จะจับจุดอะไร แต่ชอบพล็อตกับช่วงท้ายที่คลี่คลายเหตุการณ์ได้อย่างสนุก ไม่มีตัวละครใดใส่มาไม่มีเหตุผล
August 3, 2023
Tôi đã nói quá nhiều về việc Minato Kanae đã có màn chào sân quá xuất sắc ở "Thú Tội" trong khi các cuốn sau đó của cô đều mắc lỗi chí mạng không chỗ này thì cũng chỗ khác, nếu ở "Chuộc Tội" vấn đề là nằm ở việc tính tình cờ được sử dụng quá vô tội vạ hay vấn đề của "Vòng Đu Quay Đêm" là nó quá rối ren mà cái kết lại chẳng thỏa mãn, thì có lẽ ở "Thiếu Nữ", vấn đề lại nằm ở động cơ.
Lý do khiến cho Atsuko và Yuki tìm đến cái chết vô cùng chưa đủ mạnh, hay việc cho hai nhân vật mới lớp 5 có thể lừa phỉnh một người đã gần đại học thì quá là vô lý, các nhân vật hòa giải rắc rối hay nhận ra sự thật liên quan đến cái chết cũng chưa đủ để người đọc thấu cảm được, đặc biệt là nhân vật Yuki lại được mô tả tâm lý không hề thuyết phục lúc thế này lúc thế kia.
Tuy nhiên, vẫn không thể chê "Thiếu Nữ" quá nặng nề khi ai đọc vài tác phẩm khác của chính Minato Kanae đều biết rằng, ý tưởng của cô rất đáng để trân trọng và cách cô lột trần xã hội Nhật Bản đương đại khéo léo lẫn xuất sắc ra sao, ở "Thiếu Nữ", nào là về bạo lực trên mạng lẫn bạo lực ngoài đời trong thế giới học đường, thói tiêu xài, quấy rối tình dục của nữ sinh theo đủ góc nhìn, và đặc sắc nhất là cái chết.
Lý do khiến cho Atsuko và Yuki tìm đến cái chết vô cùng chưa đủ mạnh, hay việc cho hai nhân vật mới lớp 5 có thể lừa phỉnh một người đã gần đại học thì quá là vô lý, các nhân vật hòa giải rắc rối hay nhận ra sự thật liên quan đến cái chết cũng chưa đủ để người đọc thấu cảm được, đặc biệt là nhân vật Yuki lại được mô tả tâm lý không hề thuyết phục lúc thế này lúc thế kia.
Tuy nhiên, vẫn không thể chê "Thiếu Nữ" quá nặng nề khi ai đọc vài tác phẩm khác của chính Minato Kanae đều biết rằng, ý tưởng của cô rất đáng để trân trọng và cách cô lột trần xã hội Nhật Bản đương đại khéo léo lẫn xuất sắc ra sao, ở "Thiếu Nữ", nào là về bạo lực trên mạng lẫn bạo lực ngoài đời trong thế giới học đường, thói tiêu xài, quấy rối tình dục của nữ sinh theo đủ góc nhìn, và đặc sắc nhất là cái chết.
December 9, 2022
Pernah nggak, sih, ngebayangin satu tindakan yg kita maksudkan utk memberi pelajaran/ sekedar iseng ternyata berakibat malapetaka bagi orang lain? 🍂
📖 Girls dibuka dg Surat Wasiat pertama seseorang & cerita di awali dg 2 sahabat yg penasaran akan kematian setelah teman pindahannya mengaku kalau dirinya melihat jasad sahabatnya yg mati bunuh diri. Si murid pindahan jg mengungkapkan apa itu kematian.
Yuki & Atsuko, keduanya sama² memiliki masa lalu yg tdk menyenangkan, namun sama² tdk saling terbuka akan perasaan yg mrk alami. Masing² hanya saling menebak isi hati & pikiran.. jg saling berprasangka negatif.
Saat Atsuko diam² memutuskan utk bekerja sukarela di sebuah panti jompo & Yuki di bangsal anak berpenyakit parah di sebuah rumah sakit demi dpt mewujudkan keinginan mereka utk melihat kematian & menyaksikan seseorang meregang nyawa, justru masing² membawa kita pada orang² yg hidupnya telah hancur akibat ulah dari keputusan kecil seseorang termasuk salah satu dr mrk berdua.
Juga membawa kita pada awal tragedi itu bermula yg kemudian ditutup seseorang yg meninggalkan Surat Wasiat.
Untuk di garis bawahi, karakter² di buku ini butuh dipahami. Ttg pikiran² & keputusan² mereka yg agak² rumit & mengesalkan.
Jd tdk heran kalau alurnya terasa lambat bahkan potensial memicu rasa bosan. Tp semua itu penting. Melewatkan mungkin membuat kita kehilangan informasi. Bahwa sesuatu yg tadinya dikira tak ada kaitannya ternyata salah.
Banyak isu di buku ini sesungguhnya. Terutama perlakuan tdk adil di dlm klg sendiri, perisakan & pembulian di sosial media yg menyebabkan hancurnya kehidupan seseorang.
Maka tdk heran, jika org yg disakiti memilih diam itu bisa berbahaya. Diamnya mereka kdg² penuh dendam jg kdg tdk berlaku utk jari² yg beraksi di situs gelap/ sosial media.
Rate: 4⭐. Meski aku merasa tdk nyaman dg bbrp istilah yg diterjemahkan, secara kesuluruhan buku ini bagus & rekomended buat penyuka misteri, iya-misu, psiko-thriller.
📖 Girls dibuka dg Surat Wasiat pertama seseorang & cerita di awali dg 2 sahabat yg penasaran akan kematian setelah teman pindahannya mengaku kalau dirinya melihat jasad sahabatnya yg mati bunuh diri. Si murid pindahan jg mengungkapkan apa itu kematian.
Yuki & Atsuko, keduanya sama² memiliki masa lalu yg tdk menyenangkan, namun sama² tdk saling terbuka akan perasaan yg mrk alami. Masing² hanya saling menebak isi hati & pikiran.. jg saling berprasangka negatif.
Saat Atsuko diam² memutuskan utk bekerja sukarela di sebuah panti jompo & Yuki di bangsal anak berpenyakit parah di sebuah rumah sakit demi dpt mewujudkan keinginan mereka utk melihat kematian & menyaksikan seseorang meregang nyawa, justru masing² membawa kita pada orang² yg hidupnya telah hancur akibat ulah dari keputusan kecil seseorang termasuk salah satu dr mrk berdua.
Juga membawa kita pada awal tragedi itu bermula yg kemudian ditutup seseorang yg meninggalkan Surat Wasiat.
Untuk di garis bawahi, karakter² di buku ini butuh dipahami. Ttg pikiran² & keputusan² mereka yg agak² rumit & mengesalkan.
Jd tdk heran kalau alurnya terasa lambat bahkan potensial memicu rasa bosan. Tp semua itu penting. Melewatkan mungkin membuat kita kehilangan informasi. Bahwa sesuatu yg tadinya dikira tak ada kaitannya ternyata salah.
Banyak isu di buku ini sesungguhnya. Terutama perlakuan tdk adil di dlm klg sendiri, perisakan & pembulian di sosial media yg menyebabkan hancurnya kehidupan seseorang.
Maka tdk heran, jika org yg disakiti memilih diam itu bisa berbahaya. Diamnya mereka kdg² penuh dendam jg kdg tdk berlaku utk jari² yg beraksi di situs gelap/ sosial media.
Rate: 4⭐. Meski aku merasa tdk nyaman dg bbrp istilah yg diterjemahkan, secara kesuluruhan buku ini bagus & rekomended buat penyuka misteri, iya-misu, psiko-thriller.
January 20, 2023
Banyak plot twist yang bikin hah-heh-hoh. Seru menelusuri arti kematian dari dua anak SMA yang penuh rasa ingin tahu.
November 24, 2022
The "Snowball Effect" going really really strong on this book. I also like how everything is connected with each other. Mind blowing.
Here is my full review of this book in Bahasa Indonesia:
https://rak-buku.medium.com/girls-by-...
Here is my full review of this book in Bahasa Indonesia:
https://rak-buku.medium.com/girls-by-...
December 16, 2022
Girls berkisah tentang Yuki dan Atsuko yang ingin melihat kematian setelah seorang murid pindahan bercerita bahwa dia telah melihat kematian. Tanpa saling tahu dan atas motif yang berbeda, Yuki dan Atsuko pun masing-masing menjalakan misi mereka untuk melihat kematian. Apakah keduanya berhasil?
___________
Di awal baca Girls aku agak bingung sama pergantian pov-nya, yang mana Yuki dan mana yang Atsuko, tapi lama-lama nggak sih. Gimanapun bukunya Minato Kanae selalu bikin penasaran sampai akhir.
Buku ini juga rasanya agak terasa lambat, memang mesti sabar dan merhatiin setiap tingkah laku serta keputusan yang diambil tokoh-tokohnya.
Kedua tokohnya masih pada remaja, tapi memiliki pemikiran yang kelam, udah gitu punya keinginan melihat kematian. Keduanya juga memiliki permasalahan hidup masing-masing yang cukup berat.
Isu yang diangkat juga bagus, ada bullying, keluarga toxic, sisi kelam sosial media, gaya hidup dsb.
Jujur pas mendekati akhir aku ngerasa kaya biasa aja, yaudah doang gitu, bukan gak bagus tapi gak wah aja. Eh ternyata pas nyampe ending aku malah kagum banget karena semua tokoh yang muncul di buku ini justru bakalan terkait satu sama lainnya.
Terus banyak banget juga pelajaran yang bisa didapat dari buku ini! Tentang pentingnya belajar komunikasi, bersikap baik pada orang lain karena seperti pepetah "apa yang kau tanam itulah yang kau tuai".
Aku rekomendasikan buku ini buat kalian yang suka asian lit dan genre psychology thriller!
___________
Di awal baca Girls aku agak bingung sama pergantian pov-nya, yang mana Yuki dan mana yang Atsuko, tapi lama-lama nggak sih. Gimanapun bukunya Minato Kanae selalu bikin penasaran sampai akhir.
Buku ini juga rasanya agak terasa lambat, memang mesti sabar dan merhatiin setiap tingkah laku serta keputusan yang diambil tokoh-tokohnya.
Kedua tokohnya masih pada remaja, tapi memiliki pemikiran yang kelam, udah gitu punya keinginan melihat kematian. Keduanya juga memiliki permasalahan hidup masing-masing yang cukup berat.
Isu yang diangkat juga bagus, ada bullying, keluarga toxic, sisi kelam sosial media, gaya hidup dsb.
Jujur pas mendekati akhir aku ngerasa kaya biasa aja, yaudah doang gitu, bukan gak bagus tapi gak wah aja. Eh ternyata pas nyampe ending aku malah kagum banget karena semua tokoh yang muncul di buku ini justru bakalan terkait satu sama lainnya.
Terus banyak banget juga pelajaran yang bisa didapat dari buku ini! Tentang pentingnya belajar komunikasi, bersikap baik pada orang lain karena seperti pepetah "apa yang kau tanam itulah yang kau tuai".
Aku rekomendasikan buku ini buat kalian yang suka asian lit dan genre psychology thriller!
March 26, 2023
Agak sinting sih memang pola pikir dua gadis yang bersahabat ini. Mereka ingin memaknai kematian dengan melihat orang yang sedang sekarat sebelum meninggal.
Meski demikian, novelnya enak dibaca (mungkin juga karena terjemahannya bagus).
PS: padahal aku beli saat PO, kenapa baru sempat dibaca sekarang? Huaa.
Meski demikian, novelnya enak dibaca (mungkin juga karena terjemahannya bagus).
PS: padahal aku beli saat PO, kenapa baru sempat dibaca sekarang? Huaa.
January 2, 2023
4.2/5
"It's going to come at you in full circle"ㅡis probably the most message of the story.
Not gonna lie, of course I liked this book WAYYY MOREEE than Ferris Wheel at Night and Confessions. But Penance is on another level, so I'm going to leave this Queen out of the conversation. This book isn't as thrilling with murders and suspicions or anything, but this book is no less exhausting than Confessions.
This book tells us a story about the trauma and insecurities that have been laying dormant inside Yuki's and Atsuko's heart. They started to pursue their dream to witness "the process of people dying" thinking that by doing so they could get rid of the uncomfortable feelings inside their heart. The overall premise is actually not that amazing, but I kinda understand what the author is trying to pull, although not so much fascinately.
Honestly though, with so many underlying meaning behind each words and so many POV's change in this novel, I think that I missed many points because it's lost in translation and lost in the confusing change of the POV, but the plot twist, the ending, and the SHOCKING major turnback caught me off guard and honestly make this book worth at least 4+ stars in the first place. I'm not going to make it 5 stars unless I reread this and can actually grasp what actually is going on in the underlying layer of this story, but this book is probably indeed worthy of that 5 stars.
For now, though, I'll stay in this 4.2 stars and lets see when we reread it whether this book will have higher rating for me. Still amazing ending, by the way!
Worth my time indeed.
"It's going to come at you in full circle"ㅡis probably the most message of the story.
Not gonna lie, of course I liked this book WAYYY MOREEE than Ferris Wheel at Night and Confessions. But Penance is on another level, so I'm going to leave this Queen out of the conversation. This book isn't as thrilling with murders and suspicions or anything, but this book is no less exhausting than Confessions.
This book tells us a story about the trauma and insecurities that have been laying dormant inside Yuki's and Atsuko's heart. They started to pursue their dream to witness "the process of people dying" thinking that by doing so they could get rid of the uncomfortable feelings inside their heart. The overall premise is actually not that amazing, but I kinda understand what the author is trying to pull, although not so much fascinately.
Honestly though, with so many underlying meaning behind each words and so many POV's change in this novel, I think that I missed many points because it's lost in translation and lost in the confusing change of the POV, but the plot twist, the ending, and the SHOCKING major turnback caught me off guard and honestly make this book worth at least 4+ stars in the first place. I'm not going to make it 5 stars unless I reread this and can actually grasp what actually is going on in the underlying layer of this story, but this book is probably indeed worthy of that 5 stars.
For now, though, I'll stay in this 4.2 stars and lets see when we reread it whether this book will have higher rating for me. Still amazing ending, by the way!
Worth my time indeed.
July 16, 2019
จุดขับเคลื่อนของ ‘เด็กสาว’ ไม่ใช่อยู่ที่การสืบสวนแบบนิยายทริลเลอร์ทั่วไป
อย่างแรกคือผู้อ่านพึงต้องเข้าใจก่อนว่าแก่นของนิยายเรื่องนี้คือดราม่าที่เล่าเรื่องโดยใช้มุมมองของเด็กสาวสองคนมองโลกอย่างดาร์กๆตามสไตล์ของผู้แต่ง
จุดเด่นคือการสลับมุมมองเล่าไปมาระหว่างยูกิและอัตสึโกะในเล่าไปเรื่อยๆเหมือนไม่มีอะไร
จนเริ่มมาบรรจบเรื่องราวต่างๆเชื่อมโยงกันได้อย่างดี
โดยการใช้ซับพล็อตเล็กๆน้อยๆมาปะติดปะต่อทำให้เรื่องราวเริ่มเกิดความน่าสนใจขึ้นไปเรื่อยๆ
เรื่องราวมันเลยเหมือนน่าเบื่อในช่วงต้นๆที่มานั่งอ่านเรื่องเล่าผ่านสายตาวัยรุ่นมาสู่ช่วงครึ่งหลังที่น่าสนใจและเริ่มวางไม่ลง
ในส่วนของคาแร็คเตอร์หลายคนที่เป็นผู้อ่านเก่งๆอาจมองว่ายูกิและอัตสึโกะว่าน่ารำคาญ
อาจไม่มีพัฒนาการด้านความคิด
แต่อย่าลืมว่าว่าเรื่อง Shojo ก็แปลว่า Girl หรือเด็กสาว ก็ต้องคงสภาพมุมมองของเด็กสาวไว้เป็นหลัก
ตัวละครไม่มีทางเติบโตในแบบดราม่าทั่วไปได้ในเมื่อเหตุการณ์มันเกิดแค่ช่วงปิดเทอมสั้นๆ
เพราะถ้าหากเติบโตเป็น’สาว’ แล้วมันก็คงไม่มีอะไรสนุกๆในช่วงท้ายนั่นเอง
และมันเป็นสไตล์ของผู้แต่งอยู่แล้วที่มักจะนำเสนอตัวละครผู้หญิงที่มีความบกพร่องทางมโนสำนึกอยู่แล้วด้วยหลายๆสาเหตุ
.
สรุปโดยส่วนตัวเองผมชอบนิยายเรื่องนี้ คะแนนก็อาจค้านกับนักอ่านๆเก่งหลายท่าน
สำหรับผมรู้สึกว่านี่แหล่ะคือการเล่าเรื่องสไตล์ coming of age แบบ มินะโตะ คะนะเอะ ที่ไม่ธรรมดาเรื่องหนึ่งเลยทีเดียว
อย่างแรกคือผู้อ่านพึงต้องเข้าใจก่อนว่าแก่นของนิยายเรื่องนี้คือดราม่าที่เล่าเรื่องโดยใช้มุมมองของเด็กสาวสองคนมองโลกอย่างดาร์กๆตามสไตล์ของผู้แต่ง
จุดเด่นคือการสลับมุมมองเล่าไปมาระหว่างยูกิและอัตสึโกะในเล่าไปเรื่อยๆเหมือนไม่มีอะไร
จนเริ่มมาบรรจบเรื่องราวต่างๆเชื่อมโยงกันได้อย่างดี
โดยการใช้ซับพล็อตเล็กๆน้อยๆมาปะติดปะต่อทำให้เรื่องราวเริ่มเกิดความน่าสนใจขึ้นไปเรื่อยๆ
เรื่องราวมันเลยเหมือนน่าเบื่อในช่วงต้นๆที่มานั่งอ่านเรื่องเล่าผ่านสายตาวัยรุ่นมาสู่ช่วงครึ่งหลังที่น่าสนใจและเริ่มวางไม่ลง
ในส่วนของคาแร็คเตอร์หลายคนที่เป็นผู้อ่านเก่งๆอาจมองว่ายูกิและอัตสึโกะว่าน่ารำคาญ
อาจไม่มีพัฒนาการด้านความคิด
แต่อย่าลืมว่าว่าเรื่อง Shojo ก็แปลว่า Girl หรือเด็กสาว ก็ต้องคงสภาพมุมมองของเด็กสาวไว้เป็นหลัก
ตัวละครไม่มีทางเติบโตในแบบดราม่าทั่วไปได้ในเมื่อเหตุการณ์มันเกิดแค่ช่วงปิดเทอมสั้นๆ
เพราะถ้าหากเติบโตเป็น’สาว’ แล้วมันก็คงไม่มีอะไรสนุกๆในช่วงท้ายนั่นเอง
และมันเป็นสไตล์ของผู้แต่งอยู่แล้วที่มักจะนำเสนอตัวละครผู้หญิงที่มีความบกพร่องทางมโนสำนึกอยู่แล้วด้วยหลายๆสาเหตุ
.
สรุปโดยส่วนตัวเองผมชอบนิยายเรื่องนี้ คะแนนก็อาจค้านกับนักอ่านๆเก่งหลายท่าน
สำหรับผมรู้สึกว่านี่แหล่ะคือการเล่าเรื่องสไตล์ coming of age แบบ มินะโตะ คะนะเอะ ที่ไม่ธรรมดาเรื่องหนึ่งเลยทีเดียว
January 11, 2023
Tak mungkin kita menjalani hidup yang sama selamanya, perpisahan itu suatu saat pasti akan datang, membuat daftar orang yang kita sayangi pun berubah (h.16)
Yuki dan Atsuko adalah dua bersahabat sedari kecil. Keduanya saling mengerti dan memahami. Namun saat mereka memasuki masa SMA, perubahan itu mulai nampak. Yuki dan Atsuko jadi saling "bersaing" dan ingin lebih unggul dari yang lain. Mereka pun jadi tak saling memahami.
Cerita tentang kematian yang dibicarakan Shiori menjadi pemantik persaingan antara Yuki dan Atsuko. Keduanya berambisi untuk melihat kematian secara langsung! Masing-masing dari mereka ingin menunjukkan bahwa mereka pun bisa memahami tentang kematian. Dengan segala cara, keduanya berusaha untuk dapat menyaksikan orang yang sekarat! Oh bukankah itu mengerikan?
Ambisi melihat orang sekarat itu membawa Yuki menemui banyak orang, begitupun Atsuko. Mereka pun jadi lebih mengenal diri sendiri, memahami kekurangan masing-masing. Dan masing-masing berpikir kembali untuk dapat memahami sahabatnya.
⚠️TW⚠️
Selain berkisah tentang konflik batin dan lika-liku persahabatan 2 gadis muda, novel ini juga banyak membahas tentang kematian. Beberapa kutipan tentang kematian ada di slide 2-4. Selain itu novel ini juga menyinggung tentang bun*h dir*, kenakalan remaja, keluarga dan kekerasan!
Bagian yang paling seru ada di 1/4 terakhir! Plot twistnya bikin kaget😮 Ternyata semuanya saling berkaitan. Jadi pastikan kamu menikmati setiap bagian dalam novel ini!
Untukku yang jarang sekali membaca J-Lit, novel ini membuatku penasaran dengan J-Lit lainnya. Alurnya pas, tiap bagian berhasil membuatku makin penasaran. Diceritakan dari 2 sudut pandang (Yuki dan Atsuko), bikin makin seru! Ditambah lagi terjemahannya ngalir banget, banyak menggunakan istilah kekinian! Recommended untuk penggemar J-Lit berbalut persahabatan & fiksi kriminal!
Baca review lainnya di IG ku @tika_nia
Yuki dan Atsuko adalah dua bersahabat sedari kecil. Keduanya saling mengerti dan memahami. Namun saat mereka memasuki masa SMA, perubahan itu mulai nampak. Yuki dan Atsuko jadi saling "bersaing" dan ingin lebih unggul dari yang lain. Mereka pun jadi tak saling memahami.
Cerita tentang kematian yang dibicarakan Shiori menjadi pemantik persaingan antara Yuki dan Atsuko. Keduanya berambisi untuk melihat kematian secara langsung! Masing-masing dari mereka ingin menunjukkan bahwa mereka pun bisa memahami tentang kematian. Dengan segala cara, keduanya berusaha untuk dapat menyaksikan orang yang sekarat! Oh bukankah itu mengerikan?
Ambisi melihat orang sekarat itu membawa Yuki menemui banyak orang, begitupun Atsuko. Mereka pun jadi lebih mengenal diri sendiri, memahami kekurangan masing-masing. Dan masing-masing berpikir kembali untuk dapat memahami sahabatnya.
⚠️TW⚠️
Selain berkisah tentang konflik batin dan lika-liku persahabatan 2 gadis muda, novel ini juga banyak membahas tentang kematian. Beberapa kutipan tentang kematian ada di slide 2-4. Selain itu novel ini juga menyinggung tentang bun*h dir*, kenakalan remaja, keluarga dan kekerasan!
Bagian yang paling seru ada di 1/4 terakhir! Plot twistnya bikin kaget😮 Ternyata semuanya saling berkaitan. Jadi pastikan kamu menikmati setiap bagian dalam novel ini!
Untukku yang jarang sekali membaca J-Lit, novel ini membuatku penasaran dengan J-Lit lainnya. Alurnya pas, tiap bagian berhasil membuatku makin penasaran. Diceritakan dari 2 sudut pandang (Yuki dan Atsuko), bikin makin seru! Ditambah lagi terjemahannya ngalir banget, banyak menggunakan istilah kekinian! Recommended untuk penggemar J-Lit berbalut persahabatan & fiksi kriminal!
Baca review lainnya di IG ku @tika_nia
March 11, 2023
Uwaaaaaah, aku nggak tahu kalau ceritanya bakalan sediiiih, wkwkwk.
Awalnya bingung ini tuh cerita mau dibawa kemana, kok rada nggak jelas. Kek ngapain gitu. Tahunyaaa, setelah baca keselurahan buku, ini tuh benang merahnya muter yak.
Jujurly ini ending yang paling memuaskan sih menurutku. Aku hepi tokoh2 jahatnya dapet ganjarannya. Emang nggak tahu diri aja sih itu yang bertiga. Dih.
Kalau dipikir-pikir juga, sebenernga cerita ini tuh tentang persahabatan, sih. Cuman dibalut dengan thriller psikologi. Ini thriller nggak sih? Karena ya enggak thrilled sih jujur. Wkwk.
So far tetep puas sama bukunya.
Awalnya bingung ini tuh cerita mau dibawa kemana, kok rada nggak jelas. Kek ngapain gitu. Tahunyaaa, setelah baca keselurahan buku, ini tuh benang merahnya muter yak.
Jujurly ini ending yang paling memuaskan sih menurutku. Aku hepi tokoh2 jahatnya dapet ganjarannya. Emang nggak tahu diri aja sih itu yang bertiga. Dih.
Kalau dipikir-pikir juga, sebenernga cerita ini tuh tentang persahabatan, sih. Cuman dibalut dengan thriller psikologi. Ini thriller nggak sih? Karena ya enggak thrilled sih jujur. Wkwk.
So far tetep puas sama bukunya.
October 23, 2022
#Review_ăn_liền_kiểu_lười_hoặc_ăn_cắp
#Thiếu_nữ
#Minato_Kanae
Lâu lắm tôi mới lại đọc truyện của Minato, sau những trải nghiệm hụt hẫng của 1 loạt những tác phẩm ko thực sự ấn tượng với tôi như: Tất cả vì N, Vòng đu quay đêm, Án mạng Bạch Tuyết, và đặc biệt là Những đứa trẻ bị mắc kẹt (Thậm chí tôi còn chưa dám đọc Cảnh ngộ vì thấy bảo còn tệ hơn – cũng ko định đọc cuốn này ngay nhưng nghe lời 1 người em nói cuốn này đọc ổn, nên tôi đọc luôn!)
Đúng là cuốn này đọc ổn thật – ít nhất là dễ đọc, đọc trôi chứ không bị ngắc ngứ và khó chịu như mấy cuốn kể trên, cuốn này tôi đọc xong trong 1 ngày. Không đến mức đem lại cảm xúc như hồi đọc Thú tội hay Chuộc tội, nhưng tôi đánh giá cuốn này dễ đọc hơn, hợp lý hơn, bình thường hơn, trọn vẹn hơn và tươi sáng hơn so với mấy cuốn vặn vẹo đến dị thường khác của Kanae.
Vẫn là motif kiểu một mối quan hệ nhùng nhằng đan chéo vòng quanh của 1 nhóm nhỏ nhân vật, vẫn là những suy nghĩ có phần phi thực tế khiến cho tôi có cảm giác “cái này chỉ xảy ra trong truyện chứ ko có ngoài đời thực”, nhưng mọi thứ được làm vừa đủ tính kịch để không gây ra cảm giác khó chịu – và với tôi thì thế là đủ rồi!
Chấm điểm: 7.25/10
p/s: vẫn là ảnh mạng
#Thiếu_nữ
#Minato_Kanae
Lâu lắm tôi mới lại đọc truyện của Minato, sau những trải nghiệm hụt hẫng của 1 loạt những tác phẩm ko thực sự ấn tượng với tôi như: Tất cả vì N, Vòng đu quay đêm, Án mạng Bạch Tuyết, và đặc biệt là Những đứa trẻ bị mắc kẹt (Thậm chí tôi còn chưa dám đọc Cảnh ngộ vì thấy bảo còn tệ hơn – cũng ko định đọc cuốn này ngay nhưng nghe lời 1 người em nói cuốn này đọc ổn, nên tôi đọc luôn!)
Đúng là cuốn này đọc ổn thật – ít nhất là dễ đọc, đọc trôi chứ không bị ngắc ngứ và khó chịu như mấy cuốn kể trên, cuốn này tôi đọc xong trong 1 ngày. Không đến mức đem lại cảm xúc như hồi đọc Thú tội hay Chuộc tội, nhưng tôi đánh giá cuốn này dễ đọc hơn, hợp lý hơn, bình thường hơn, trọn vẹn hơn và tươi sáng hơn so với mấy cuốn vặn vẹo đến dị thường khác của Kanae.
Vẫn là motif kiểu một mối quan hệ nhùng nhằng đan chéo vòng quanh của 1 nhóm nhỏ nhân vật, vẫn là những suy nghĩ có phần phi thực tế khiến cho tôi có cảm giác “cái này chỉ xảy ra trong truyện chứ ko có ngoài đời thực”, nhưng mọi thứ được làm vừa đủ tính kịch để không gây ra cảm giác khó chịu – và với tôi thì thế là đủ rồi!
Chấm điểm: 7.25/10
p/s: vẫn là ảnh mạng
October 5, 2022
Lúc đầu tính cho 2 sao thôi mà hên là đoạn kết ổn, 30% cuối hay hơn hẳn phần đầu. Nguyên phần đầu y chang cuốn Goth
February 2, 2023
Ini pertama kali saya baca novel author. Mungkin buku ini jg bukan novel terbaik dari author. Feel saya saat membaca buku ini adalah nihil, gak bermakna, membingungkan yg saya ada rasakan. Seperti makan mie udon porsi lengkap tapi rasa makanannya hambar semua.
Mengisahkan dua gadis remaja Yuki & Atsuko, yg saling berkompetisi utk melihat kematian. Jujur ya, mystery nya gak ada, thriller suspense nya jg nihil. Cuma ada rasa Young Adult saja. Lagian POV nya membingungkan, entah ini Yuki atau Atsuko, saya mereka-reka aja kalau sedang menceritakan Yuki berarti ini Atsuko, dan begitu pula sebaliknya. Tujuannya apa dari kompetisi ini jg gak jelas. Cuma ya ada rasa sesal sedikit dr mereka krn mengharapkan nenek mrk mati. Yang bagian kocak adalah nenek² keselek mochi dan ditolong dgn bantuan vacuum cleaner. Sumpah bayanginnya, kacau banget 😆
Begitulah kesan saya membaca novel ini. 2½ ⭐ aja.
Mengisahkan dua gadis remaja Yuki & Atsuko, yg saling berkompetisi utk melihat kematian. Jujur ya, mystery nya gak ada, thriller suspense nya jg nihil. Cuma ada rasa Young Adult saja. Lagian POV nya membingungkan, entah ini Yuki atau Atsuko, saya mereka-reka aja kalau sedang menceritakan Yuki berarti ini Atsuko, dan begitu pula sebaliknya. Tujuannya apa dari kompetisi ini jg gak jelas. Cuma ya ada rasa sesal sedikit dr mereka krn mengharapkan nenek mrk mati. Yang bagian kocak adalah nenek² keselek mochi dan ditolong dgn bantuan vacuum cleaner. Sumpah bayanginnya, kacau banget 😆
Begitulah kesan saya membaca novel ini. 2½ ⭐ aja.
July 24, 2019
ติดใจมากจากเรื่อง confession คนอะไรเขียนถึงความมืดดิ่งลึกในจิตใจได้สนิทขนาดนี้ เรื่องนี้โทนดาวน์ลงมาหน่อย แต่มีความปั่นป่วนของช่วงวัยแทน ซึ่งน่าสนใจมากๆ อ่านแล้วก็รู้สึกว่าคนเขียนจับอารมณ์รอยต่อระหว่างวัยเยาว์กับความเป็นผู้ใหญ่ได้ดีจัง และมันน่ารำคาญดีจริงๆ
เรื่องเล่าผ่านมุมสายตาของเด็กสาวสองคนที่ต่างกันมากแต่ก็เป็นเพื่อนสนิทกัน มีความไม่ลงรอยอยู่สูง และมันทัชคนตรงนี้ บางทีเราก็ได้เพื่อนสนิทมาจากความบังเอิญ เหมือนการสุ่มของโชคชะตา
แต่ที่น่าเบื่อก็คือ นิยายเรื่องนี้เล่นเรื่อง consequence แบบ butterfly effect แบบแทบทุกซับพลอต ตัวละครแทบทุกตัวที่ปรากฏเลยโยงใยกันหมด และพอมันลงล็อคทุกตัวขนาดนี้ ก็เลยเดาได้และไม่เหลืออะไรให้ตื่นเต้นเท่าไหร่ เข้าทำนองโลกออกจะกว้างใหญ่แต่พวกเอ็งมาเกี่ยวพันกันเองเนี่ยนะ
สรุปคืออ่านสนุกดี ความคิดจิตใจของเด็กสาวก็น่าสนใจดี บรรยายความหมกมุ่นของช่วงวัยได้ดีมากๆ แต่เรื่องโดยรวมไม่ว้าวและทำให้ขนลุกวาบได้แบบ ‘คำสารภาพ’
เรื่องเล่าผ่านมุมสายตาของเด็กสาวสองคนที่ต่างกันมากแต่ก็เป็นเพื่อนสนิทกัน มีความไม่ลงรอยอยู่สูง และมันทัชคนตรงนี้ บางทีเราก็ได้เพื่อนสนิทมาจากความบังเอิญ เหมือนการสุ่มของโชคชะตา
แต่ที่น่าเบื่อก็คือ นิยายเรื่องนี้เล่นเรื่อง consequence แบบ butterfly effect แบบแทบทุกซับพลอต ตัวละครแทบทุกตัวที่ปรากฏเลยโยงใยกันหมด และพอมันลงล็อคทุกตัวขนาดนี้ ก็เลยเดาได้และไม่เหลืออะไรให้ตื่นเต้นเท่าไหร่ เข้าทำนองโลกออกจะกว้างใหญ่แต่พวกเอ็งมาเกี่ยวพันกันเองเนี่ยนะ
สรุปคืออ่านสนุกดี ความคิดจิตใจของเด็กสาวก็น่าสนใจดี บรรยายความหมกมุ่นของช่วงวัยได้ดีมากๆ แต่เรื่องโดยรวมไม่ว้าวและทำให้ขนลุกวาบได้แบบ ‘คำสารภาพ’
February 16, 2024
"Hukum karma, jatuhlah ke neraka!"
Sekilas kelihatan kayak kalimat selewat yang diucapkan sama orang pikun (yang emang bener) tapi siapa sangka, kalau inti dari cerita ini ada di sana.
Waktu baca, cuma ikutin alur, diajak muter ngalor-ngidul sama jalan ceritanya tanpa tahu akan mengarah ke mana. Lalu perlahan-lahan kepingan puzzle pun mulai terkumpul dan BAM! Muncul gambaran yang tak terduga! XD
Beneran deh, pas mulai baca tuh sama sekali nggak ada bayangan kalau ceritanya bakal mengarah ke sana, jadi kaget sekaget-kagetnya. Bahkan sampai lembar terakhir pun masih sukses bikin menganga. Luar biasa Minato-sensei, dua jempol lah buat karya ini. 🙌🏻
Mau nambahin, kalau hukum tabur-tuai a.k.a karma itu sesuatu yang pasti, jadi tetaplah berhati-hati dalam bertindak. Pokoknya 5 ⭐ buat Girls.
Sekilas kelihatan kayak kalimat selewat yang diucapkan sama orang pikun (yang emang bener) tapi siapa sangka, kalau inti dari cerita ini ada di sana.
Waktu baca, cuma ikutin alur, diajak muter ngalor-ngidul sama jalan ceritanya tanpa tahu akan mengarah ke mana. Lalu perlahan-lahan kepingan puzzle pun mulai terkumpul dan BAM! Muncul gambaran yang tak terduga! XD
Beneran deh, pas mulai baca tuh sama sekali nggak ada bayangan kalau ceritanya bakal mengarah ke sana, jadi kaget sekaget-kagetnya. Bahkan sampai lembar terakhir pun masih sukses bikin menganga. Luar biasa Minato-sensei, dua jempol lah buat karya ini. 🙌🏻
Mau nambahin, kalau hukum tabur-tuai a.k.a karma itu sesuatu yang pasti, jadi tetaplah berhati-hati dalam bertindak. Pokoknya 5 ⭐ buat Girls.
January 30, 2023
Girls [少女］- Minato Kanae 🌟🌟🌟
Atsuko & Yuki dua sahabat yang berkeinginan melihat kematian setelah mendengar temen sekolahnya Shiori bercerita tentang dirinya pernah melihat orang meninggal di depannya.
Aku ga paham dengan dua orang ini, bisa-bisanya mau melihat orang meregang nyawa, ga serem apa ya? Hidup udah cukup horor dek, tanpa melihat yang horor-horor 🤣.
Alur cerita khas Minato Kanae-sensei. Twist demi Twist, paling jleb si TacchiXSubaru. Tapi tidak menemukan sesuatu yang istimewa dalam buku ini.
Buku ini yang paling tidak meninggalkan bekas dari karya author yang sudah pernah aku baca.
Tapi jika ada karya beliau yang diterjemahkan lagi, pasti akan dicari kog. 🤭
Atsuko & Yuki dua sahabat yang berkeinginan melihat kematian setelah mendengar temen sekolahnya Shiori bercerita tentang dirinya pernah melihat orang meninggal di depannya.
Aku ga paham dengan dua orang ini, bisa-bisanya mau melihat orang meregang nyawa, ga serem apa ya? Hidup udah cukup horor dek, tanpa melihat yang horor-horor 🤣.
Alur cerita khas Minato Kanae-sensei. Twist demi Twist, paling jleb si TacchiXSubaru. Tapi tidak menemukan sesuatu yang istimewa dalam buku ini.
Buku ini yang paling tidak meninggalkan bekas dari karya author yang sudah pernah aku baca.
Tapi jika ada karya beliau yang diterjemahkan lagi, pasti akan dicari kog. 🤭
This entire review has been hidden because of spoilers.
April 20, 2024
- the myth of sisyphus ยังต้องยกมือไหว แรงเกิ้น
January 25, 2019
เดินเรื่องด้วยเด็กสาวสองคน ตอนแรกจะอ่านแล้วงงๆหน่อย เพราะเปลี่ยนตัวละครดำเนินเรื่องไปมา แต่พอชินแล้ว สนุกมากกกกกก เหมาะกับคนชอบแนวสืบสวน
September 6, 2023
PoV yang berubah-ubah, bikin puyeng yang baca hahaha...
Review di blog ya https://justaveragereader.blogspot.co...
Review di blog ya https://justaveragereader.blogspot.co...
February 12, 2019
It's what you expect from Kanae Minato - not in a bad way. Maybe somewhat of an unrealistic, overly sensational look at teenage girls but if you're reading her novels, you probably already know you're in for that. The story follows two high school girls who are best friends, but fear they no longer understand one another. Both are suffering from serious problems - one is abused at home by her senile grandmother, the other is abused by classmates online. Separately, they both decide to spend summer vacation volunteering with terminal patients in hope of witnessing a person die, which they feel will change their perspectives on life and give them courage to face their hardships.
It sounds bizarre and over-the-top, but as the story goes on, it's easy to get sucked into the way the girls feel. There's more heart here than "Confessions" had, because at the core the novel is about a deep and lasting friendship, and the anxieties that come with growing up without your friend - and how in the end, sometimes some growth apart from them can bring you back even closer.
This is not too difficult of a read for Japanese learners who are at an advanced level and have already had some exposure to Japanese literature. However, it will still present a challenge as the story is told in alternating viewpoints and includes some colloquial language, challenging names and medical terms, and requires a good understanding of the Japanese school system. For an extra boost of help understanding the plot, there is a movie based on the book available online to watch.
It sounds bizarre and over-the-top, but as the story goes on, it's easy to get sucked into the way the girls feel. There's more heart here than "Confessions" had, because at the core the novel is about a deep and lasting friendship, and the anxieties that come with growing up without your friend - and how in the end, sometimes some growth apart from them can bring you back even closer.
This is not too difficult of a read for Japanese learners who are at an advanced level and have already had some exposure to Japanese literature. However, it will still present a challenge as the story is told in alternating viewpoints and includes some colloquial language, challenging names and medical terms, and requires a good understanding of the Japanese school system. For an extra boost of help understanding the plot, there is a movie based on the book available online to watch.
October 9, 2023
Tác phẩm này có nội dung khá nhẹ nhàng, cũng không có twist gì ấn tượng cả, kiểu như một ngày cô Kanae đang ngồi cà phê rồi bật ra ý tưởng và viết thử vậy thôi. Mặc dù ý tưởng không tệ, nhưng dàn nhân vật thì lại nhạt nhẽo quá, từ những vị thành niên chả hứng thú gì với xã hội đột nhiên lại trở thành những người trẻ có trách nhiệm, như một trò đùa vậy.
Nếu tác giả đi sâu hơn vào yếu tố bàn quang và ganh đua cùng thế hệ thì tác phẩm chắc sẽ để lại nhiều ấn tượng hơn, có thứ để bàn luận hơn. Còn tác phẩm này mọi thứ đều quá, nhạt quá nên bị "nhàm chán".
Nếu tác giả đi sâu hơn vào yếu tố bàn quang và ganh đua cùng thế hệ thì tác phẩm chắc sẽ để lại nhiều ấn tượng hơn, có thứ để bàn luận hơn. Còn tác phẩm này mọi thứ đều quá, nhạt quá nên bị "nhàm chán".
January 25, 2024
Pertama, aku mau mengomentari soal cover. Setelah Penance dg covernya yg super cantik dan Ferris Wheel yg membawa pesan isi bukunya yg dark dg detail yg cakep, aku ngerasa covernya Girls ini nggak menarik, terlalu sederhana, background di covernya pun cuma begitu aja. Kecewa sih.
Oke, kita bahas isi bukunya.
Peristiwa yg mengawali keinginan Yuki dan Atsuko utk bersaing melihat kematian adalah karena kegiatan menonton bersama di sekolah dan reaksi sepasang sahabat ini saat melihat film itu. Filmnya sedih, Atsuko yg selalu berusaha menyesuaikan dirinya dg keadaan sekitar menangis secara berlebihan, sedangkan Yuki yg memang poker face sama sekali tdk menangis. Shiori yg juga tdk menangis menyatakan bahwa dia pernah berhadapan langsung dg kematian, dia menemukan jasad sahabatnya yg bunuh diri, makanya Shiori yg pernah bersinggungan dg kematian merasa kematian yg dia lihat di film tdk ada apa2nya. Anehnya, setelah mendengar penuturan Shiori, Yuki dan Atsuko jadi termotivasi utk melihat sendiri kematian. Boleh dibilang, mereka diam-diam berlomba ingin bersinggungan dg kematian. Motivasi mereka berdua tentu berbeda.
Demi melihat kematian, mereka menghabiskan liburan musim panas mereka di tempat yg kemungkinan besar membuat mereka bisa melihat kematian. Yuki mengikuti kegiatan sukarela membaca lantang di sebuah rumah sakit khusus anak, sedangkan Atsuko bekerja di panti jompo.
Bertekad melihat sendiri kematian, Atsuko justru menyelamatkan nyawa seorang nenek, sedangkan Yuki berusaha mengabulkan permintaan terakhir anak SD yg keberhasilan operasinya hanya 7%.
Sepertinya dunia ini sempit sekali. Karena semua tokohnya berhubungan. Di sini aku ngerasa kelemahan membaca buku fisik dibanding versi digital adalah ketika aku menyadari sesuatu, seperti tokoh yg ternyata berhubungan dg tokoh lain, aku kesulitan saat hendak crosscheck atau membaca ulang adegan pertama kali tokoh itu bertemu. Kalo di buku digital kan ada fitur search ya.
Di sini aku merasakan banget efek dari sebuah tindakan--meski tindakan tsb tdk disengaja, spontanitas--akan memengaruhi peristiwa lain, terhubung dg orang lain, terkoneksi gitu.
Terjemahannya oke, mulus, tapi perpindahan PoV-nya yg bikin aku kesulitan saat awal2 baca. Apalagi aku mengambil jeda 3 hari, pas lanjut baca langsung ngerasa lost, ini PoV siapa, jadi harus baca ulang. Tapi kedua tokoh utamanya karakternya amat berbeda kok, jadi nggak sulit utk kembali on track.
Premisnya memang unik dan mungkin nggak realistis, soal berlomba melihat kematian, tapi peristiwa2 lain spt plagiasi, guru yg merendahkan muridnya, anak yg menganggap ayahnya payah dan bau, remaja yg rela melakukan segala cara demi mendapat uang utk membeli tas yg sedang trend, perundungan di sekolah dll tuh real dan dekat bgt dg keseharian kita.
Minato Kanae adalah salah satu penulis yg karyanya autobuy buatku, tapi di buku ini aku nggak ngerasa "sparks"-nya. Rasanya nggak meledak2 spt karya2 beliau yg lain, tapi tetap menghibur dg plot twist yg di luar dugaan. Kejadian demi kejadian membuat Yuki dan Atsuko memahami satu sama lain, kesalahpahaman soal cerita Jalan Tali Malam yg membuat persahabatan mereka renggang pun terselesaikan dg baik, persahabatan mereka pun terjalin kembali. Menurutku udah tertutup semua puzzlenya ya.
Keren banget cara penulis menghubungkan tokoh-tokoh di cerita ini, isu-isu berat spt bunuh diri, pelecehan seksual, dan perundungan diceritakan dg apik. Tapi menurutku yg paling menarik adalah bagaimana seluruh anggota keluarga menahan diri karena kesulitan merawat seorang nenek pikun yg merepotkan, sampai-sampai anaknya yg lain pun enggan merawatnya, kehidupan keluarga itu pun bagai di neraka karena sikap si nenek dan mereka diam-diam berharap si nenek cepat mati.
Oke, kita bahas isi bukunya.
Peristiwa yg mengawali keinginan Yuki dan Atsuko utk bersaing melihat kematian adalah karena kegiatan menonton bersama di sekolah dan reaksi sepasang sahabat ini saat melihat film itu. Filmnya sedih, Atsuko yg selalu berusaha menyesuaikan dirinya dg keadaan sekitar menangis secara berlebihan, sedangkan Yuki yg memang poker face sama sekali tdk menangis. Shiori yg juga tdk menangis menyatakan bahwa dia pernah berhadapan langsung dg kematian, dia menemukan jasad sahabatnya yg bunuh diri, makanya Shiori yg pernah bersinggungan dg kematian merasa kematian yg dia lihat di film tdk ada apa2nya. Anehnya, setelah mendengar penuturan Shiori, Yuki dan Atsuko jadi termotivasi utk melihat sendiri kematian. Boleh dibilang, mereka diam-diam berlomba ingin bersinggungan dg kematian. Motivasi mereka berdua tentu berbeda.
Demi melihat kematian, mereka menghabiskan liburan musim panas mereka di tempat yg kemungkinan besar membuat mereka bisa melihat kematian. Yuki mengikuti kegiatan sukarela membaca lantang di sebuah rumah sakit khusus anak, sedangkan Atsuko bekerja di panti jompo.
Bertekad melihat sendiri kematian, Atsuko justru menyelamatkan nyawa seorang nenek, sedangkan Yuki berusaha mengabulkan permintaan terakhir anak SD yg keberhasilan operasinya hanya 7%.
Sepertinya dunia ini sempit sekali. Karena semua tokohnya berhubungan. Di sini aku ngerasa kelemahan membaca buku fisik dibanding versi digital adalah ketika aku menyadari sesuatu, seperti tokoh yg ternyata berhubungan dg tokoh lain, aku kesulitan saat hendak crosscheck atau membaca ulang adegan pertama kali tokoh itu bertemu. Kalo di buku digital kan ada fitur search ya.
Di sini aku merasakan banget efek dari sebuah tindakan--meski tindakan tsb tdk disengaja, spontanitas--akan memengaruhi peristiwa lain, terhubung dg orang lain, terkoneksi gitu.
Terjemahannya oke, mulus, tapi perpindahan PoV-nya yg bikin aku kesulitan saat awal2 baca. Apalagi aku mengambil jeda 3 hari, pas lanjut baca langsung ngerasa lost, ini PoV siapa, jadi harus baca ulang. Tapi kedua tokoh utamanya karakternya amat berbeda kok, jadi nggak sulit utk kembali on track.
Premisnya memang unik dan mungkin nggak realistis, soal berlomba melihat kematian, tapi peristiwa2 lain spt plagiasi, guru yg merendahkan muridnya, anak yg menganggap ayahnya payah dan bau, remaja yg rela melakukan segala cara demi mendapat uang utk membeli tas yg sedang trend, perundungan di sekolah dll tuh real dan dekat bgt dg keseharian kita.
Minato Kanae adalah salah satu penulis yg karyanya autobuy buatku, tapi di buku ini aku nggak ngerasa "sparks"-nya. Rasanya nggak meledak2 spt karya2 beliau yg lain, tapi tetap menghibur dg plot twist yg di luar dugaan. Kejadian demi kejadian membuat Yuki dan Atsuko memahami satu sama lain, kesalahpahaman soal cerita Jalan Tali Malam yg membuat persahabatan mereka renggang pun terselesaikan dg baik, persahabatan mereka pun terjalin kembali. Menurutku udah tertutup semua puzzlenya ya.
Keren banget cara penulis menghubungkan tokoh-tokoh di cerita ini, isu-isu berat spt bunuh diri, pelecehan seksual, dan perundungan diceritakan dg apik. Tapi menurutku yg paling menarik adalah bagaimana seluruh anggota keluarga menahan diri karena kesulitan merawat seorang nenek pikun yg merepotkan, sampai-sampai anaknya yg lain pun enggan merawatnya, kehidupan keluarga itu pun bagai di neraka karena sikap si nenek dan mereka diam-diam berharap si nenek cepat mati.
This entire review has been hidden because of spoilers.
August 5, 2024
4.5/5 ⟢⋆✴︎˚｡⋆
Nhân vật 4/5, mạch truyện 4.5/5, tâm lý 4/5. Truyện ngắn, dễ đọc, set-up điểm bắt đầu đơn giản đến mức không thực. Vẫn là cô Minato, đưa người đọc vào thế giới của mình rất nhanh và để người đọc cuốn vào cuộc sống của nhân vật đến mức không dứt quyển sách ra được.
Quyển này tả và kể nhiều, chuyển góc nhìn liên tục giữa 2 nhân vật, thay vì lần lượt từng nhân vật như Thú tội, Chuộc tội, Án mạng Bạch Tuyết. Cách kể khá giống Bạch Dạ Hành, tất nhiên về tâm lý nhân vật và world-building thì không so được.
Điểm cộng:
- Xây dựng nhân vật chính rất thực tế. Nếu chưa đọc truyện của cô chắc sẽ thấy Yuki và Atsuko rất edgy và khó chịu. Nhưng có vẻ đó là default setting của cô Minato cho nhân vật của mình, đứa nào đứa nấy edgy chúa luôn. Cơ mà backstory của hai đứa đủ hợp lý để mình đồng cảm và hiểu tại sao tụi nó muốn chết đến vậy. Nữ sinh cấp 2 cấp 3, bị cú sốc lớn, sợ bị bắt nạt ở trường, áp lực gia đình, mình cảm thấy setting này cho nhân vật rất thực tế. Việc Atsuko sống sợ hãi sự đánh giá của người khác và Yuki sống vô cảm đến mức sẵn sàng ngủ với một người đàn ông lạ đều hợp lý.
- Vì xây dựng 2 đứa như vậy nên việc không hiểu nhau rồi từ từ gỡ nút thắt cũng rất hay. Mình đã khóc khi đọc đoạn cuối của Màn độc bước trên dây của Yoru. Thiếu nữ như kể về hành trình Atsuko hiểu được giá trị của tình bạn với Yuki và là hành trình Yuki đi tìm ý nghĩa thật sự của cái chết. Hai vấn đề tưởng chừng không liên quan nhau, chỉ được nối với nhau bởi cái chết ở đầu truyện, đến cuối lại được bóc tách ra là những mối quan hệ liên kết chồng chéo, những bài học vô cùng nhân văn. Ngoài ra thì cái kết cho "nhân vật phản diện" cũng rất hả hê cho người đọc.
- Các nhân vật phụ: ông chú, hai đứa nhỏ, người bà,...đều không thừa thãi, mỗi người đều là một mảnh ghép rất phù hợp cho bức tranh tổng thể về 2 nhân vật chính.
- Nhân văn. Ban đầu mình sợ vì là cô Minato nên sẽ có nhiều bi kịch và disgusting plot twist. Tuy nhiên twist của truyện này rất nhân văn, thực sự ấm lòng và rất lạ =))
Điểm trừ:
- Điểm bắt đầu của truyện hơi không thực. Nó bi kịch một cách khó hiểu í, phải đến sau hiểu ra từ từ thì vẫn cảm giác hơi khó hiểu, chắc "tại sao phải đến mức như thế" là cảm giác chung của độc giả.
- Nhân vật bạn trai Makise hơi đáng ghét, siêu edgy luôn í =))) May mà còn có hữu ích một chút ở cuối truyện.
Nhân vật 4/5, mạch truyện 4.5/5, tâm lý 4/5. Truyện ngắn, dễ đọc, set-up điểm bắt đầu đơn giản đến mức không thực. Vẫn là cô Minato, đưa người đọc vào thế giới của mình rất nhanh và để người đọc cuốn vào cuộc sống của nhân vật đến mức không dứt quyển sách ra được.
Quyển này tả và kể nhiều, chuyển góc nhìn liên tục giữa 2 nhân vật, thay vì lần lượt từng nhân vật như Thú tội, Chuộc tội, Án mạng Bạch Tuyết. Cách kể khá giống Bạch Dạ Hành, tất nhiên về tâm lý nhân vật và world-building thì không so được.
Điểm cộng:
- Xây dựng nhân vật chính rất thực tế. Nếu chưa đọc truyện của cô chắc sẽ thấy Yuki và Atsuko rất edgy và khó chịu. Nhưng có vẻ đó là default setting của cô Minato cho nhân vật của mình, đứa nào đứa nấy edgy chúa luôn. Cơ mà backstory của hai đứa đủ hợp lý để mình đồng cảm và hiểu tại sao tụi nó muốn chết đến vậy. Nữ sinh cấp 2 cấp 3, bị cú sốc lớn, sợ bị bắt nạt ở trường, áp lực gia đình, mình cảm thấy setting này cho nhân vật rất thực tế. Việc Atsuko sống sợ hãi sự đánh giá của người khác và Yuki sống vô cảm đến mức sẵn sàng ngủ với một người đàn ông lạ đều hợp lý.
- Vì xây dựng 2 đứa như vậy nên việc không hiểu nhau rồi từ từ gỡ nút thắt cũng rất hay. Mình đã khóc khi đọc đoạn cuối của Màn độc bước trên dây của Yoru. Thiếu nữ như kể về hành trình Atsuko hiểu được giá trị của tình bạn với Yuki và là hành trình Yuki đi tìm ý nghĩa thật sự của cái chết. Hai vấn đề tưởng chừng không liên quan nhau, chỉ được nối với nhau bởi cái chết ở đầu truyện, đến cuối lại được bóc tách ra là những mối quan hệ liên kết chồng chéo, những bài học vô cùng nhân văn. Ngoài ra thì cái kết cho "nhân vật phản diện" cũng rất hả hê cho người đọc.
- Các nhân vật phụ: ông chú, hai đứa nhỏ, người bà,...đều không thừa thãi, mỗi người đều là một mảnh ghép rất phù hợp cho bức tranh tổng thể về 2 nhân vật chính.
- Nhân văn. Ban đầu mình sợ vì là cô Minato nên sẽ có nhiều bi kịch và disgusting plot twist. Tuy nhiên twist của truyện này rất nhân văn, thực sự ấm lòng và rất lạ =))
Điểm trừ:
- Điểm bắt đầu của truyện hơi không thực. Nó bi kịch một cách khó hiểu í, phải đến sau hiểu ra từ từ thì vẫn cảm giác hơi khó hiểu, chắc "tại sao phải đến mức như thế" là cảm giác chung của độc giả.
- Nhân vật bạn trai Makise hơi đáng ghét, siêu edgy luôn í =))) May mà còn có hữu ích một chút ở cuối truyện.
Displaying 1 - 30 of 143 reviews