Jump to ratings and reviews
Rate this book

Muhammad Al-Fatih 1453

Rate this book
"Ada cara yang menyenangkan untuk mengubah kepribadian Anda agar menjadi selevel para ksatria Islam yang terpisah zaman dan waktu, bacalah sejarah"

Ini adalah kisah ketika dunia hanya mengenal dua wilayah, Barat dan Timur. Ini adalah persaingan antara dua negara; Imperium Romawi dan Khilafah Islam. Ini adalah cerita saat dunia terpolarisasi menjadi dua bagian; Kristen dan Islam. Ini adalah epik antara dua kekuasaan; Byzantium dan Utsmani.

Pada suatu masa ketika dunia hanya terbagi menjadi dua bagian, sudah menjadi kewajaran bagi Barat untuk menaklukkan Timur. Namun ada satu pemuda yang membalik semuanya dan menaklukkan sebagian besar Barat.

Pemuda yang mengukir namanya dalam sejarah emas dunia,dengan prestasi dan pencapaian yang tidak pernah ada pada masanya ataupun sebelumnya, prestasi yang jauh melebihi masanya.

Ini adalah salah satu pertempuran paling penting dalam sejarah Islam dan sejarah dunia. Pertempuran yang sangat berpengaruh pada relasi Kristen dan Islam. Serta panglima terbaik yang telah diramalkan oleh Rasulullah saw.

320 pages, Paperback

First published August 24, 2011

369 people are currently reading
4817 people want to read

About the author

Felix Y. Siauw

18 books1,273 followers
pengemban dakwah | re-establishment of Syariah-Khilafah | membaca untuk menulis, mendengar untuk menyampaikan | dan berharap berbagi surga bersama syuhada
Jakarta, Indonesia · http://www.felixsiauw.com

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,873 (64%)
4 stars
679 (23%)
3 stars
236 (8%)
2 stars
61 (2%)
1 star
55 (1%)
Displaying 1 - 30 of 239 reviews
Profile Image for Felix Siauw.
Author 18 books1,273 followers
May 9, 2012
Dalam bukunya ini, Felix Y. Siauw mengangkat kebenaran Sabda Kesejarahan Rasulullah saw pada abad ke-7 M yang terwujud nyata pada abad ke-15 M. Muhammad Al-Fatih 1453 adalah suatu karya yang tidak hanya bernilai kebenaran Sejarah Kehendak Allah. Tetapi sekaligus akan menambah ketakwaaan pembacanya.
Prof. Drs. H. A. Mansur Suryanegara - Sejarawan Muslim

Sepanjang penelusuran saya pada berbagai literatur tentang sejarah penaklukkan Konstantinopel, nyaris tidak ada satupun buku yang memosisikan penaklukkan ini secara ideologis. Buku besutan Felix ini menjadi pionir sekaligus melampaui apa yang pernah ditulis Roger Crowley. Salut!
Salman Iskandar - Penulis, Trainer dan Editor (PREDATOR) Buku

Amazing! Subhanallah! Hanya dengan membaca buku ini, Anda telah membaca buku motivasi & inspirasi kelas dunia! ditulis oleh seseorang yang mewakafkan dirinya hanya untuk Islam!
Fatih Karim - CEO Mastermind Event Organizer

dari >> http://monilando.blogspot.com/2012/05...

“Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya,” (HR Ahmad)


Konstantinopel adalah kota yang dijanjikan bagi kaum Muslim seperti telah diberitakan Rasulullah SAW beberapa abad sebelumnya. Menaklukkan Konstantinopel adalah kerinduan kaum Muslim yang untuk memperolehnya dibutuhkan lebih dari delapan abad. Membutuhkan usaha yang luar biasa mengingat Konstantinopel adalah kota imperium terbesar di zamannya dengan pertahanan luar biasa kokoh. Gabungan keyakinan utuh seorang Muslim, kebulatan tekad, usaha keras tak kenal menyerah, strategi perang jitu dan kesabaran lah yang menjadikan seorang Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkannya. 29 Mei 1453.

Membaca buku setebal 318 halaman ini tak ubahnya seperti membaca sebuah novel yang menawan bahkan saya nyaris tak ingat bahwa sebenarnya saya sedang membaca buku shiroh. Gaya bahasa runut, mengalir serta penggambaran latar tempat dan waktu yang kuat sepanjang tujuh belas bab membuat pembaca seperti hanyut dalam setiap kisah yang diceritakan, mengikuti kejadian demi kejadian tanpa merasa bosan. Banyaknya ilustrasi yang ada pada buku bersampul kuning ini dan merujuk pada referensi yang sedemikian banyak seperti disebutkan dalam Daftar Pustaka menjadikan buku ini begitu kaya. Begitu indah.

Sejarah pasti akan berulang. Belajarlah dari sejarah. Belajarlah dari kegigihan kaum Muslim menaklukkan Konstantinopel setelah berjuang beberapa abad, belajarlah dari keberanian kaum Muslim yang tak takut mati demi membela kehormatan agama, belajarlah dari kesalehan dan strategi Muhammad Al Fatih menempa dirinya sekian lama, belajarlah dari kearifannya sebagai seorang pemimpin bagi semua kaum, belajarlah sebagai seorang Muslim yang sepenuhnya berserah dan tunduk kepada-Nya dan apapun yang Dia tentukan.

Felix Siauw, seorang mualaf, meracik kata demi kata dengan piawai. Pemilihan kata yang digunakan tak sekadar enak untuk dibaca tetapi lebih dari itu, kata-kata yang digunakannya menyebarkan semangat (ghirah) keislaman yang tinggi. Bacalah dan rasakanlah kekuatan kata demi kata.

Buku ini ditutup dengan epilog yang amat indah (bagian yang paling saya suka dari buku ini), paragraf pertama epilog,

“Ketika ada yang bertanya kepada saya, sikap mental apakah yang paling menonjol pada seorang Mehmed Al-Fatih, saya segera menjawab “see beyond the eye can see”, Melihat lebih daripada yang bisa dilihat oleh mata. Lebih jauh lagi, bahkan saya katakan ini adalah sikap mental yang terkait dengan inti ajaran Islam, aqidah Islam. Sebagian besar perkara keimanan di dalam Islam tidak dapat dilihat oleh mata dalam meyakininya menuntut seseorang untuk bisa melihat lebih dari mata. Eksistensi Allah, Malaikat, Hari Kiamat, Surga dan Neraka dan perkara-perkara lain yang tak kasat mata,(halaman 290)


Buku yang amat sayang untuk dilewatkan ^^
Profile Image for Bayu Sadewo.
82 reviews5 followers
March 10, 2013
Sejarah-sejarah yang membuat diri ini terkadang sampai terharu lalu tiba-tiba tersenyum bahkan sampai terbelalak... Innallaha Ma'ana... Membaca buku ini semakin mambuat saya bangga menjadi seorang Muslim...

Buku ini mengisahkan seorang pemimpin besar bernama Mehmed II yang sangat mengagumi sosok Rasulullah SAW. Cita-citanya untuk menaklukan Konstantinopel guna membebaskannya bagitu menginspirasi diri ini. Betapa seorang Mehmed II diremehkan, tidak hanya oleh orang Kristen, tapi juga dari golongannya sendiri akan cita-citanya membebaskan Konstantinopel. Semakin direndahkan semakin termotivasi, mungkin itulah yang membuat Mehmed II melakukan introspeksi diri memperbaiki kekurangannya.
Ketika ayahnya, Murad II, meninggal dunia, ia menggantikan posisi ayahnya memimpin kaum Utsmani. Cita-citanya untuk membebaskan Konstantinopel tak pernah padam membara dalam dada. Orang-orang Kristen yang meremehkannya semakin membuatnya tampil menjadi pribadi yang lebih kuat. Pembebasan Konstantinopelpun dipimpinnya. Satu hal luar biasa yang patut dipelajari, beliau sempat gagal berulang kali menerobos kokohnya pertahanan Konstantinopel. Tapi, tekad, ilmu yang dimiliki dan juga Allah SWT yang selalu menyertai, membuat kegagalan bagi Mehmed II adalah hal yang biasa, tapi bangkit lagi adalah hal yang luar biasa. Mehmed II dan segenap pasukan Utsmani berjuang di jalan Allah SWT dengan memohon kepada-Nya untuk membebaskan Konstantinopel dari kekelaman kuasa kaum Kristen.
1453...
Tahun ketika akhirnya atas izin Allah SWT, Mehmed II berhasil menumpas kaum Kristen Byzantium dan membebaskan Konstantinopel. Kemenangan agung berkat ridho Allah SWT kepada Mehmed II dan bala tentaranya. "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." Q.S. 48 ayat 1. Allah SWT selalu menyertai hamban-Nya yang senantiasa dekat dengan-Nya dan hanya meminta kepada-Nya.
1453...
Awal dibuka lembaran baru bagi Konstantinopel. Mehmed II yang kemudian bergelar Muhammad Al-Fatih, membawa kemajuan besar untuk Konstantinopel. Konstantinopel dirombaknya menjadi kota yang begitu megah, begitu maju, dan begitu luar biasa sebagai representasi kejayaan Islam pada masanya. Bebasnya Konstantinopel dari orang-orang Kristen membawa duka bagi seluruh umat Kristen di dunia, dan memandang Muhammad Al-Fatih adalah musuh nyata umat Kristen paling berbahaya di dunia. Tapi bagi kamu Muslim, kemenangan itu adalah titik loncat penyebaran Islam hingga ke jazirah Eropa, suatu kabar bahagia.
LUAR BIASA! Saya terinsiprasi oleh kisahnya... Remember 1453 :)
Inallaha Ma'ana... :)
Profile Image for Heru Be.
21 reviews6 followers
March 20, 2012
Ada beberapa pelajaran setelah saya menikmati buku ini:
1. Bahwa semestinya semua orang itu memiliki obsesi. Obsesi inilah yang akan menjadi bahan bakar pemasok energi hidup seseorang hingga terus bergerak menuju obsesinya itu. Al-Fatih telah memberi contoh bagaimana kekuatan obsesi terhadap Konstantinopel, juga Roma, obsesi berdasar bisyarah Rasul SAW, mencatatkan namanya dalam sejarah hingga kini saya tuliskan review bukunya :)

2. Menyimak buku ini adalah menyimak dahsyatnya pertempuran perang. Dan nyata di sana, bukan cuma Al-Fatih saja pemerannya. Ada beribu-ribu prajurit yang juga mengambil peran. Ada arsitek senjata, ada ulama, dan yang lainnya, semuanya mengambil peran untuk teraihnya bisyarah Rasul SAW di 1453 itu. Artinya bagi saya adalah, menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, menjalankan tugas dengan seutuh perintahnya, tentu memiliki nilai yang tidak kalah mulianya dibandingkan dengan hanya berfokus pada Al-Fatih sebagai superhero.

3. Bahwa kehebatan Al-Fatih, yang di masa mudanya sudah menjadi panglima terbaik, yang memimpin pasukan terbaik, lahir dari sistem pendidikan dan pengarahan terbaik dari orangtua, guru, dan lingkungannya. Maka, saya mesti mencari guru terbaik, dan memberikan anak-anak saya kelak, juga guru-guru dan lingkungan terbaik untuk peraihan obsesi terbaik mereka.

4. Felix Y Siauw, mau tidak mau, di tahun ini, saya harus berjumpa dengannya, menyerap energi Al-Fatih dari wajahnya, dan secara langsung saya ingin berucap terima kasih kepadanya. Tengkyu, Brother. You are great :)
Profile Image for mirna sm.
42 reviews7 followers
January 4, 2012
"Verily, Constantinople shall be conquered, its commander shall be the best commander, and his army shall be the best army" - Muhammad SAW.

Meet one of my favorite hero. Sultan Mehmed II also known as Muhammad Al-Fatih .

Putra ketiga dari Sultan Murad II, yang ketika menunggu kelahirannya, sang ayah menenangkan diri dengan membaca Al-Quran. Dia lahir saat sang ayah membaca surat Al-Fath, surat yang bercerita tentang janji kemenangan dari Allah.

Pemimpin yang tidak pernah meninggalkan shalat fardhu, shalat rawatib dan shalat malamnya sejak dia baligh sampai wafatnya. Pemimpin yang menguasai dengan baik Al-Quran dan Sunnah. Pemimpin yang mempunyai tekad yang kuat untuk mewujudkan hadist di atas.

Bertubi-tubi mengalami kegagalan dan tak jarang disudutkan oleh orang-orang dekatnya karena cita-citanya itu.

Lalu bagaimana dia bertahan? Ini yang menarik dari kepribadian sang Sultan, dia mengatasi setiap masalah dengan terus me-"maintain" kedekatannya dengan Sang Khalik.

Pada buku ini, ditulis rapi mengenai kisah hidup Sang Sultan. Buku yang memberikan kita banyak pelajaran mengenai bagaimana menjadi pribadi yang luar biasa dan seorang pemimpin yang luar biasa yang membentuk prajurit-prajurit yang juga luar biasa. ^^b


Profile Image for Ardhi Listyar.
110 reviews3 followers
September 30, 2021
Ehem. Jadi, sebetulnya ini bukan sepenuhnya buku sejarah atau biografi tokoh sejarah. Ini adalah buku dakwah karena dua alasan utama:
1. Terdapat banyak pengulangan gagasan di beberapa bab. Iya, di berapa bab. Penulis menyatakan hal yang sama seolah tidak ada fakta lain untuk ditampakkan selain menonjolkan aspek tertentu secara berulang dari si tokoh utama. Contohnya adalah ketika penulis menceritakan tentang kondisi kamp kedua kubu, yang mana keduanya hampir selalu dianalogikan dengan frasa dan kiasan yang hampir selalu senada di sepanjang cerita.
2. Penggambaran tokoh utama dilakukan secara kurang terstruktur, sehingga membuat pembaca (saya) mempertanyakan apakah tokoh utama memang betul berkarakter seperti itu. Misalnya, penulis menggambarkan Al-Fatih sebagai tokoh yang brilian dan saleh. Namun, berdasarkan deskripsi pengarang, kesalehan tersebut hanya berlandaskan pada satu aspek saja, yaitu dari perkataan Nabi. Padahal, saya justru berharap bahwa akan ada penggambaran Al-Fatih sebagai tokoh yang juga mampu menyelami filsafat dalam pencarian spiritualnya, tidak hanya berpaku pada satu aspek kesalehan. Hal ini, menurut saya, mereduksi karakter dari Muhammad Al-Fatih sendiri, sebab pada akhirnya penulis hanya mampu melabelinya dengan sedikit sifat sederhana saja.

Oh iya, ada juga beberapa kesalahan minor dari segi kebahasaan, namun ini tidak mereduksi makna dan penyampaian.
Profile Image for Asyifa Azzahra.
3 reviews8 followers
Read
September 12, 2011
Asslmu'alaikum wr wb,alhamdulillah ustadz bku MAF1453 yg sy psan d pasar khilafah hr ni akhrx dtg jg,stlh penantian slama 2 mnggu.syukrn untk ttnya.isiny subhanallah luaarrr biasa,sking luar biasax sy bc bku mlai ba'da isya smp hmpir tengah mlm pun ms kuat,biasax stengah jam aja uda pedes,lmyn ud dpt separo bku.dan pd akhrnya sy benar2 mengerti arti nama dri GAZHI,dan sy menjadi paham mengapa ustadz mmbr nama putra 3 ustadz dg nama GHAZI,smoga semwa pengembn dakwah bnar2 menjadi GHAZI FI SABILILLAH.karen baca buku itu sperti lihat peristiwanya langsung, pembaca dibuat ikut meresakan ketegangan di tiap pargrafnya.benar kata ustadz fatih karim, membaca buku MAF sepeti membaca buku kelas dunia..aminn syukron ustadzAminn sukses ustadz ditunggu kry brikutx
Profile Image for Edisty Friskanesya.
176 reviews19 followers
September 13, 2013
Subhanallah yaa... buku ini bisa diperes terus sarinya diminum biar otak terpenuhi kebutuhannya akan sejarah islam

pertama. selama ini saya kira Muhammad Al Fatih adalah seorang jelata yang dengan usaha kerasnya kemudian memimpin perang untuk menaklukkan Konstatinopel. Ternyata beliau adalah seorang sultan. pimpinan khalifah.

kedua. hingga halaman terakhir habis, nyatanya saya masih tetap jatuh cinta sama ayah, Murad II. Begitu matangnya ia merancang pendidikan dan masa depan anaknya. wiiiw

ketiga. saya sempat meragukan darimana ia memperoleh cerita sejenis itu. Bahkan saat ada testimoni dari musuh. Yah, ternyata daftar pustakanya berderet2 :)

recommended!
Profile Image for Hana Hanifah.
Author 6 books13 followers
January 22, 2025
Sebenarnya aku udah targetin beresin baca ulang buku ini sebelum berangkat ke Istanbul Desember 2024 kemarin.
Tapi sebelum berangkat banyak hal yang harus diurus dulu, jadinya gak sempat baca sama sekali.

Dan yang namanya ilmu itu hak prerogatif Allah. Allah yang paling tau kapan buku tepat dibaca di waktu yang tepat, justru gara-gara udah pulang dari Istanbul, baca buku ini jadi lebih mudah dipahami dibanding sebelumnya.

Kayak mikir, “oh ini lokasinya yang ini.. yang itu..”

Bahkan pas perjalanan pulang ke Bandara, di jalan aku lihat benteng2, aku videoin (tanpa tau itu bangunan apaaa. Saking banyaknya info yang harus dipahami dan dicerna selama di sana, karena agenda padat banget).

Habis baca buku ini aku jadi buka-buka lagi galeri, nyocokin lokasi, dan ternyataaa lokasi itu adalah benteng constantine yang berjarak beberapa meter aja ke Gerbang di mana Muhammad Al-Fatih pertama kali masuk ke wilayah Konstantinopel saat penaklukan!

Buat lulusan mahasiswa Sejarah kayak aku, jejak-jejak sejarah selalu bikin aku 😮😮😮
Sejarah bikin kita bisa pergi lintas waktu. Dan “ngerasain” hidup di zaman berbeda.
Profile Image for Yazlina Saduri.
1,545 reviews41 followers
July 4, 2024
Buku berkenaan penaklukan Konstantinopel yah pernah saya baca adalah tulisan Abdul Latip Talib. Buku tulisan Felix Y. Siauw ini, lebih terperinci menerangkan terutamanya detik, hari, minggu dan bulan sebelum 29 Mei 1453.
Profile Image for Gina.
55 reviews1 follower
December 25, 2021
Masha Allah keren paraaah 😭😭 ya Allah luar biasa banget taktik perangnya, peradaban muslim dan kejayaan Islam
Profile Image for Dwi Suci Lestariana.
33 reviews14 followers
September 24, 2012
i think this is the real motovation book.

"Berkata Adullah bin Amru bin Ash: bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah untuk menulis, lalu Rasulullah ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Maka Rasulullah menjawab, kota Heraklius terlebih dahulu, yakni Konstantinopel (HR. Ahmad)"


Dengan sumber referensi yang kuat Ustadz Felix mampu menjelaskan dengan detil setiap kejadian di masa itu sampai konstantinopel dapat takluk di tangan umat muslim. sungguh perjalanan dan perjuangan yang luar biasa.

terlepas dari serunya kisah perjuangan pasukan MAF, yang paling menarik bagi saya di dalam buku ini adalah pada bab-bab terakhir di buku MAF 1453 ini. Di mana disitu dijelaskan bagaimana jalan yang ditempuh keluarga Sultan Mehmed II untuk mempersiapkan dan memantaskan dirinya sebagai panglima penakluk konstantinopel, dan bagaimana cara sultan Mehmed II untuk memantaskan dan mempersiapkan pasukannya sebagai prajurit penakluk konstantinopel.

Banyak Ibrah yang dapat saya ambil dari buku ini,
#Seorang pemimpin yang amanah tidaklah lahir secara serta merta. Di sini terlihat bagaimana sejak dari awal keluarga ustmani (diawali dari Ustman Al-Ghazali dan para Sultan Ustmani) memang telah mempersiapkan generasi generasi Ustmani sebagai penakluk konstantinopel.

Sultan Mehmed I telah mempersiapkan Sultan Mehmed II sejak kecil, dengan menyerahkan Sultan Mehmed II kepada guru2 yang kompeten untuk mendidiknya, mendidik dalam arti yang sebenarnya, tidak hanya membekali dengan ilmu perang dan ilmu dunia, tetapi juga dengan pembentukan kepribadian, yang menjadikannya pantas sebagai seorang pemimpin.

#Pentingnya ilmu dalam setiap hal yang kita tekuni. tidak hanya ilmu dunia, tapi ilmu agama yang lebih penting. Allah, dimana Kuasa atas setiap makhluk berada di tanganNya, maka sudah sepantasnyalah kita Dekati DIA (ibadah) dengan ilmu dan kita menjalankan ikhtiarpun dengan Ilmu.


#ikhtiar yang tak pernah putus, ISTIQOMAH!!! dan terus mendekat kepadaNya, karena kesuksesan kita, kemenangan kita, kemenangan para pasukan MAF pada hakikatnya tidak terletak pada kerasnya ikhtiar yang telah dilakukan, melainkan hanya karena ijinNya, kehendakNya.

#IMAN, just believe, just do it, to see beyond the eyes can see. Percaya pada Janji Allah dan Bisyarah Rasulullah.


#Belajar sejarah, merupakan salah satu langkah "percepatan" untuk mencapai cita-cita. Banyak ibrah yang dapat kita ambil dengan belajar sejarah, tanpa kita perlu mengalami kejadian tersebut.

#Belajar Bahasa dan sastra. Bahasa adalah induk dari segala disiplin ilmu. Pengetahuan dan ilmu tidak akan mungkin bisa eksis tanpa bahasa. Peradaban seorang manusia juga dinilai dari tingkat bahasanya. Semakin kompleks tingkat bahasanya maka semakin beradablah manusianya. Peradaban adalah sekumpulam proses pemahaman, berfikir, pengembangan, dan kemudian menyebarkannya, dan ini semua membutuhkan bahasa

n*kalau soal bahasa dan sastra ini, memang sejarah sudah banyak membuktikan, bahwa tokoh2 pencetak sejarah, baik sejarah Islam, tokoh sejarah di dunia Barat dan bahkan di Indonesia, kebanyakan dari mereka adalah pecinta karya sastra, pencinta seni :))


saya, yang memang jarang membaca buku sejarah Islam menjadi sangat tercerahkan, tentang sejarah besar yang pernah diukir oleh umat muslim.

Sekarang kita masih menantikan satu bisyarah lagi, kejayaan Islam untuk yang kedua kalinya..... "prepare goes to ROME" :D

"Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku lalu aku melihat timur dan baratnya dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai yang dihimpun untukku" (HR. Muslim)-->
Islam akan menguasai dunia!!!

jika memang tidak bisa menjadi bagian dari perjuangan itu, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri untuk generasi2 penerus kelak :))

sebagai masukan, sepertinya buku ini akan lebih menarik lagi jika gambar-gambar yang ada dicetak berwarna :)), biar tampak lebih hidup lagi.


jika anda sedang galau, dan sedang membutuhkan motivasi, saya sarankan untuk segera membaca buku ini. This is the real motivation book. :))
Profile Image for Hadiyatussalamah Pusfa.
109 reviews11 followers
October 21, 2012
Kisah ini bermula sejak Rasulullah bersabda bahwa Konstantinopel akan ditaklukkan oleh sebaik-baik panglima dan sebaik-baik pasukan.
Inilah mimpi 7 abad.

Sungguh kita jangan pernah mencukupkan diri mengenal sosok Muhammad Al Fatih hanya sebagai penakluk Konstantinopel saja. Tok. Tanpa tahu detail lelah dan perjuangannya.

Dididik sejak dalam kandungan. Saat proses kelahirannya, sang ayah (Sultan Murad II) menenangkan dirinya dengan membaca Al-Quran dan sang anak lahir saat bacaannya mencapai QS Al Fath. Sebagai anak lelaki ke 3, tidak ada yang menyangka anak inilah yang akan menjadi penerus mimpi sang ayah, sekaligus mimpi umat muslim sedunia. Yah, sejak kakak-kakaknya terbunuh, Sultan fokus mendidik anak ke3nya ini. Dia dikirim kepada guru terbaik saat itu unutk digembleng hingga menjadi seorang hafidz pada umur 8 tahun. Tentu tidak ‘sekedar’ hafidz, tapi juga dari sisi keilmuan lainnya. Sejarah, bahasa, strategi perang, geografi, dll..

Tidak banyak yang tahu siapakah orang yang berperan dibalik sosok ini. Mehmed (Muhammad Al Fatih) merupakan seseorang yang berkepribadian keras dan tidak biasa sehingga ulama-ulama banyak yang kesulitan untuk menghadapinya. Maka beliau pun dikirim kepada guru terbaik saat itu, orang yang tidak silau akan posisi Mehmed yang merupakan anak raja, Syaikh Ahmad Al Kurani dan Syaikh Aaq Syamsuddin. Keistimewaannya, beliau beliau itu merupakan seorang polymath (pengetahuannya tidak terbatas dalam 1 bidang). Sebagai gambaran, guru-guru Mehmed ini seorang hafidz sejak usia 7 tahun dan ahli di bidang biologi, astronomi, kedokteran, serta pengobatan herbal. Masyaallah :_)

Yah, perjuangan seorang Muhammad Al Fatih dimulai sejak dini. Keberhasilannya pun bukan keberhasilan instan, sekali coba langsung berhasil, bukan tanpa pengorbanan, tapi semuanya melalui ikhtiar dan tawakkal terbaik.

Selain penggambaran sosok Muhammad Al Fatih yang menyeluruh (pendidikannya yang dijalaninya, kesehariannya dalam bertaqarrub kepada Allah, kecerdasannya, dll), dalam buku ini pun digambarkan kondisi Konstantinopel secara detail. Kondisi geografisnya saja sudah sangat strategis, ditambah pasukan penjaganya, bentengnya yang menjadikan ia sebagai kota dengan pertahanan paling sempurna. Dan Muhammad Al Fatih berhasil memimpin pasukan untuk menaklukan kota ini.

Sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik prajurit.

Profile Image for Alinnarossa .
247 reviews5 followers
March 25, 2023
i love the illustrations, photos, and the story certainly. but the fact that people did it in hundred years ago, with those kind if strategies were just mind-blowing!
Profile Image for Dian Utami.
39 reviews7 followers
June 17, 2012
luar biasa.. saya gak bisa membayangkan kekuatan pasukan MAF sekaligus kekuatan pertahanan konstantinopel.. setelah belajar taktik perang dari pasukan Persia di buku Muhammad SAW: Sang Pengeja Hujan, kali ini belajar taktik perang dari pasukan Utsmani.. Ikhtiarnya tidak main2, ini menjadi teguran buat saya.. membayangkan keseharian mujahidin dan saya di sini, bagaimana mungkin saya (kita) bisa menaklukan Roma? jika masih terlalu asik dengan dunia.. setiap membaca sejarah perang yang dilakukan pasukan muslim, saya jadi membayangkan malhamah kubro di akhir zaman nanti.. sebuah hadits shahih yang saya lupa redaksinya menyebutkan bahwa pasukan muslim nantinya akan menaklukan jazirah arab, lalu Alloh memenangkan muslim atas mereka, kemudian menaklukan persia lalu Alloh pun memenangkan muslim atas mereka, kemudian pasukan muslim akan melawan pasukan romawi, dan muslim akan dimenangkan atas mereka.. lalu terakhir muslim akan memerangi pasukan dajjal, dan Alloh memenangkan muslim atas mereka..

dan ini redaksi lengkapnya:
“Kalian akan memerangi jazirah Arab (semenanjung Arab) dan Alloh pun menaklukannya bagi kalian, kemudian kalian memerangi PERSIA (Iran) dan Alloh-pun menaklukannya bagi kalian, terus kalian memerangi Romawi dan Alloh pun menaklukannya bagi kalian, kemudian kalian memerangi Dajjal dan Alloh pun menaklukannya bagi kalian”. (HR. Ahmad dalam Musnad Ahamd no. 1540)
*via grup Kajian Akhir Zaman di FB

di luar isi yang sangat jempol, menurut saya ada gangguan dr layout, saya lumayan terganggu sama gambar2 yang menjadi background di setiap halaman, karena letaknya sangat berantakan.. fokus saya kadang hilang karena memperhatikan gambar2 itu..
Profile Image for Wulan Wuri.
13 reviews6 followers
December 2, 2013
Baru pertama kali ini baca buku biografi yang membuat saya berdecak kagum. Sepanjang baca tidak hentinya bergumam "wow" "keren banget" "sughoi" "subhanallah" "gila" etc. karena begitu kerennya sang penakluk Konstantinopel ini dipersiapkan jauh-jauh sebelumnya dari beberapa generasi dengan persiapan yang terbaik! Pokoknya whatever it takes deh for the sake of Allah. PERSIAPAN TERBAIK! Dari pendidikannya sejak kecil, dari penjagaan ibadahnya sejak kecil, dari character building-nya, hingga urusan teknis peperangan beliau menghadirkan seluruh ahli terbaik dari berbagai penjuru dunia (pembuatan senjata, ilmuwan fisika, ahli strategi perang, dll). Pokoknya bener-bener wow banget! Baru kali ini baca biografi seperti melihat film kolosal yang keren banget. Inspired banget dengan tokoh Al Fatih! Pengen banget bisa sekeren beliau. Whatever it takes for the sake of Allah, do the best! See beyond the eyes can see.
Sultan Mehmed II selalu berkeyakinan bahwa kemenangan yang didapat itu bukan karena banyaknya jumlah tentara dan kayanya strategi perang, tapi keterjagaan mereka dari maksiat kepada Allah dan betapa mereka (pemimpin dan pasukan terbaik) itu begitu menjaga ibadahnya kepada Allah.
Kemenangan diberikan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mempersiapkan kepantasan untuk mendapatkan kemenangan itu. Al Fatih pun sangat bersungguh-sungguh untuk memantaskan diri dan pasukannya menjadi pemimpin dan pasukan terbaik yang dijanjikan oleh Rasulullah.
Whatever it takes for the sake of Allah, do the best! See beyond the eyes can see.
Profile Image for Nur Fariska.
1 review1 follower
May 27, 2013
Subhanallah! (Maha Suci Allah!)
Buku besutan Ustad Felix Siauw, seseorang yang menambatkan hatinya kepada Islam 9 tahun silam ini aku acungi 6 jempol (yang 2 minjem punya tetangga hehehe...)

Di sini, fitnah yang ditelurkan orang-orang yang tak bertanggung jawab pun terbantah. Mereka bilang bahwa Islam itu kasar, buruk, agama teroris, pasukan muslim tega membunuh wanita & anak-anak, berjalan dengan bayi tertusuk di ujung tombaknya dan bla bla bla dibantah oleh fakta yang terjadi pada kemenangan umat muslim pada tahun 1453 yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II (Muhammad Al Fatih).

Kisah perjuangan Sultan Mehmed II ini sangat inspiratif. Bahwa di usianya yang masih 21 tahun, ia menjadi Sultan sekaligus pemimpin perang yang jenius dan sangat dekat dengan Allah, Tuhannya. Kelebihannya lagi, di sini letak geografis Konstantipel sangat detail. Aku juga mengagumi lembar demi lembar yang nyaris tak ada satu lembar pun yg tak ada gambar. Entah letak gografis, ilustrasi perang, foto-foto dokumentasi, etc.

Intinya: extremely recommended!
Profile Image for Argo Prasetyo.
37 reviews1 follower
February 9, 2015
Muhammad Al Fatih membangkitkan semangat Islam untuk terus berjihad dijalan Allah. Dalam buku ini dikisahkan seorang pemimpin yang sebaik - baiknya pemimpin ( Andai pemimpin kita seperti ini ya .... )dan sebaik - baiknya pasukan dalam memenuhi janji Allah yaitu penaklukkan Konstantinopel. Dalam buku ini disebutkan ciri pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang selalu berpegang pada Al Quran dan Hadist, selalu menegakkan shalat baik fardu maupun sunat ( berjamaah di masjid lho..... Aku kapan niii????). Senantiasa belajar, belajar, dan belajar dari segala kesalahannya. Selalu mendengar dan memperhatikan nasib rakyatnya diatas kepentingan pribadi atau golongannya ( kalau negara kita gmn ya????). Dan selalu tawakal pada Allah. Buku ini menginspirasi pemimpin untuk menjadi pemimpin yang terbaik..... Buku yang bagus untuk dibaca para pemimpin kita.
Profile Image for Reza Falasev.
10 reviews
June 7, 2017
buku yg mengajarkan utk selalu yakin dg janji Allah dan Rasulullah..
Profile Image for wina.
97 reviews1 follower
December 27, 2014
dengan nama Allah yang Maha Besar...
i learn two things from sultan mehmed
1. pray so hard...so very hard...
2. bersabarlah dalam segala hal, tapi dalam kesabaran itu teruslah bekerja keras dan pantang menyerah, kelak Allah akan memberi janji kemenangan (dalam segala hal)...

semoga, Allah memberi amanat biar bisa melahirkan anak laki2 yang banyak dan mendidik mereka berkuda, memanah, dan berenang seperti sunah rasul...ya tentu al qur'an sudah pasti ^-^ ...
aamiin
Profile Image for Adriyan Achda.
93 reviews7 followers
February 16, 2013
Gaya penceritaannya baik dan runut sehingga ringan untuk dibaca. Dan lebih dari itu, buku ini ditulis melalui sudut pandang Islam. Sehingga sejarah besar ini benar-benar dapat menjadi pelajaran berharga bagi umat setelahnya sampai saat ini dan seterusnya. Pelajaran tentang bagaimana memperoleh kemenangan sesuai dengan yang Allah SWT janjikan.
Profile Image for Mila Karina.
5 reviews1 follower
March 26, 2013
Buku ini hadir ditengah krisis tersedianya buku-buku sejarah Islam. Dan Subhanallah, buku ini membuat saya hampir menitikkan air mata disetiap halaman yang saya baca. Sosok Muhammad Al-Fatih seolah membangkitkan semangat Islam dalam diri saya meskipun terbentang jarak ratusan tahun lamanya. Innallaha ma ana...
Profile Image for Mohd Ashraf.
76 reviews2 followers
June 7, 2015
The story and the language is fun to read. The legend of Sultan Alfateh is of course well known among Muslims. One thing for improvement though is the printing quality. There are some pages that are too dark to read the words printed on it.
Profile Image for Azlinah Awang.
25 reviews4 followers
July 9, 2012
buku sejarah yang sungguh inspiratif. membacanya membuatkan saya lebih berkobar-kobar mahu ke turki!
Profile Image for Husnah Naim.
48 reviews2 followers
December 26, 2012
I wish there’s more books on Muhammad Al-Faith’s biography.
Profile Image for Anita Awang.
45 reviews
June 29, 2021
Ini adalah buku kedua yang saya baca hingga ke helaian terakhir. Mungkin boleh saya katakan bahawa buku ini menceritakan tentang perjalanan Sultan Muhammad Al-Fatih menakluk Konstantinople dengan terperinci. Mungkin ada buku lain yang belum saya jumpa. (sebenarnya ada dua buah lagi belum dibaca, tapi rehat dulu 😁)

Ada banyak perkara yang saya belajar daripada buku ni. Dan saya kira cukuplah dua saya nyatakan di sini. Pertama adalah kepentingan sejarah kerana melalui sejarah kita boleh belajar tentang pengalaman dan pemikiran tokoh tanpa harus hidup dengan mereka. Sejarah juga memungkinkan seseorang untuk tidak memulakan sesuatu dari kosong, namun cukuplah untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sebelumnya demi menuju kejayaan tersebut. Sejarah tidak menjadikan masa yang hanya berfungsi sebagai nostalgia dan romastisme tanpa arah, namun menjadi perhitungan dan perancangan untuk menentukan keputusan di masa hadapan.

'Ketahuilah, bahawa membaca kisah-kisah dan sejarah-sejarah tentang orang yang memiliki keutamaan akan memberikan kesenangan dalam jiwa seseorang. Kisah-kisah tersebut akan melegakan hati serta mengisi kehampaan. Membentuk watak yang penuh semangat dilandasi kebaikan serta menghilangkan rasa malas'

Keduanya ialah bahasa. Bahasa adalah seni untuk menyampaikan pemikiran dan perasaan kita dalam mempengaruhi fikiran dan perasaan orang lain. Sultan Al-Fatih seorang yang meminati syair dan sastera. Syair dan sastera menjadikan beliau seorang tajam dan cerdas berfikir. Dengan syair, seseorang akan diarahkan untuk menggunakan akal menterjemahkan maksud syair dan gaya bahasa menuntut pemikiran atau renungan yang mendalam.

'Sekalipun memiliki peralatan perang dan jumlah pasukan yang akan mengantarkan kepada kemenangan, tidak ada kepastian menang dalam peperangan. Satu-satunya kunci kemenangan, iaitu KETAATAN kepada syariat Allah dan menjauhi maksiat' Ibnu Khaldun

#MalaysiaMembaca
Profile Image for mfi_littleworld.
158 reviews
March 10, 2022
Kenal Muhammad Alfatih? Kenal.
Siapa dia? Yang menaklukan Konstantinopel.
Awalnya hanya sebatas itu.
.
Tapi setelah baca buku ini banyak hal, masih sangat banyak hal yang belum aku tau tentang Muhammad Alfatih dan peristiwa penaklukan Konstantinopel. Bahkan setelah selesai membacanya pun tetap masih banyak hal yang tidak aku tau.
.
Buku yang menceritakan tentang penaklukan kota Konstantinopel, oleh sosok yang bahkan sudah bisa diprediksi oleh Rasulullah saw. Diawal dibahas tentang penaklukan-penaklukan yang dilakukan sebelum tahun 1453, lalu plot utamanya yang jujur ketika baca ini aku ikut cape dan kebingungan sebenarnya kalau bingung dari awal sampai akhir buku ini aku kebingungan. Tapi di bagian utama ini juga aku sangat kagum bagaimana pasukan Islam menaklukan Konstantinopel yang hampir 11 abad tidak bisa ditembus. Bagaimana mereka tetap melakukan kewajiban mereka sebagai muslim ditengah suasana yang jauh dari damai dan kondusif. Mereka tetap mendirikan sholat bahkan yang Sunnah nya pun dijalankan oleh mereka. Kagum juga dengan pemikiran Sultan Mehmed, serta rencana-rencananya dalam penaklukan Konstantinopel. Lalu di akhir kita disuguhi dengan latar belakang singkat sosok-sosok yang mempengaruhi sikap, sifat, mental dan cara berpikir Sultan Mehmed serta pelajaran dan pesan yang dapat kita ambil dari perjalanan hidup Sultan Mehmed yang lebih dikenal dengan nama Muhammad Alfatih.
.
Kenapa aku kebingungan? Karena banyak tokoh, nama, tempat serta kejadian penting yang baru aku tahu bahkan terdengar sangat asing.
Tapi itu tidak mengurangi keseruanku baca buku ini walaupun seperti yang aku bilang sebelumnya, aku ikutan cape. Berpuluh-puluh hari pasukan Islam mengepung Konstantinopel dengan benteng-dindingnya yang berabad-abad tidak bisa ditembus. Perang strategi, taktik bahkan pertempuran jarak dekat, serta hal-hal yang tidak terduga dari Sultan Mehmed...sulit untuk dijelaskan, lebih baik langsung baca aja.

4.6/5
Profile Image for Cahyo Purnomo.
34 reviews1 follower
May 31, 2020
Ketika saya menyelesaikan membaca buku ini, beberapa orang termasuk Ust Salim Fillah sudah mengingatkan kalau 29 Mei dua hari lalu adalah peringatan 567 tahun pembebasan Konstantinopel. Awalnya saya nonton Rise of Empires: Ottoman di Netflix dimana salah seorang sejarawan yang muncul adalah Roger Crowley. Docudrama enam episode ini yang membuat saya jadi beli dan baca bukunya sang sejarawan Inggris tersebut yang berjudul 1453.

Sesudah beberapa waktu, saya baru ngeh ternyata adik saya sudah beli buku yang berjudul sama yang ditulis Ust Felix. Isinya memang menarik untuk dibandingkan dan disandingkan. Sosok sang Penaklul memang digambarkan berbeda jauh diantara kedua buku tersebut.

Buku pertama menggambarkan sang Sultan sebagai orang yang suka mengenakan baju jimat yang bertuliskan ayat-ayat al Quran sebagai penolak bala (sial). Sedang di buku kedua digambarkan bahwa sang Sultan adalah seorang yang shalih yaitu penghapal al Quran sejak kecil, tak pernah ketinggalan shalat lima waktu secara berjamaah di masjid bahkan shalat sunnahnya saja gak pernah ketinggalan.

Namun kedua buku menggambarkan bahwa hari Senin, 28 Mei, sang Sultan dan pasukannya berpuasa sunnah dan berbuka sore harinya sambil mempersiapkan diri untuk serangan keesokan harinya. Kedua buku juga memceritakan sepotong kisah kepahlawanan Hasan Ulubat yang berhasil menancapkan bendera Islam saat penyerangan ke dalam benteng sebelum akhirnya terbunuh.

Harus diakui buku sang ustadz lebih ilustratif karena dipenuhi dengan banyak gambar sehingga lebih mudah dipahami. Buku beliau juga meluruskan beberapa informasi yang ada di buku pertama misalnya soal penjarahan pasca penaklukan dan beberapa kejadian lain. Selamat membaca!
Profile Image for Agus Dwi R.
137 reviews8 followers
July 2, 2015
Berkata Abdullah bin Amru bin Ash: "bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah saw untuk menulis, lalu Rasulullah saw ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Maka Rasulullah saw menjawab, 'Kota Heraklius terlebih dahulu', yakni Konstantinopel." (HR. Ahmad)

Konstantinopel (yg saat ini menjadi Istanbul, Turki) menjadi tujuan utama penaklukkan pasukan Muslim, bukan tanpa alasan, karena hal ini merupakan suatu janji yg disebutkan Rasulullah kala itu. Hal ini bukan hal yang mudah, karena Konstantinopel yang merupakan ibukota dari Byzantium, kekaisaran besar penerus Romawi, memiliki pertahanan yang sempurna, dengan temboknya yang besar dan kokoh, yang terbukti mampu bertahan lebih dari 1000 tahun. Upaya penaklukan dari kaum Muslim pun sudah beberapa kali dilakukan, namun gagal. Karena itulah, hal ini terus menjadi target utama bagi penerus kekuasan kekhalifahan/kesultanan Islam.

Pimpinan kekuasan berganti dan bergeser, dari kekhalifahan yang dibangun oleh Rasulullah, ke bangsa Turki yang membangun Kesultanan Utsmaniyah. Melahirkan pemimpin2 yang tangguh, tapi masih belum berhasil merebut Konstantinopel, hingga akhirnya tiba masa Sultan Mehmed II berkuasa. Saat itu kekuatan Utsmaniyah berada pada masa keemasan, dan menunggu waktu untuk penaklukan.

"Sungguh, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukkannya." (HR Ahmad)

Sultan Mehmed pun berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453, dan menepati janji Rasulullah. Setelahnya dia diberi gelar dan namanya menjadi Muhammad Al Fatih. Tapi penaklukkan ini tidak berjalan dengan mudah.

Mehmed membawa jumlah pasukan yang sangat besar, 250ribu, sementara pasukan bertahan di Konstantinopel di bawah Kaisar Konstantin jumlahnya jauh lebih sedikit. Mehmed juga mempersenjatai pasukan dengan teknologi meriam paling mutakhir, juga armada laut yang maju. Sedangkan di pihak pasukan Konstantinopel, moral mereka juga sedang turun, dan suplai logistik diblokir oleh pasukan Utsmani. Tapi bahkan dengan semua keunggulan ini, pasukan Mehmed yg notabene lebih beriman dan disiplin ketimbang pasukan Konstantin, belum berhasil menaklukkan Konstantinopel. Kegagalan demi kegagalan serangan, diiringi dengan terusnya jatuh korban di pihak Utsmani, tentu saja sempat menimbulkan kekuatiran. Ditambah provokasi dari Halil Pasha, penasehat senior yg lebih berpihak pada musuh. Untungnya, Sultan Mehmed tetap teguh dan punya penasehat dan anak buah yang taat, sehingga mereka meneruskan kembali penyerbuan, dan setelah 54 hari sejak awal penyerbuan, Konstantinopel pun jatuh. Selasa, 29 Mei 1453.

Gambaran di atas kalo dianalogikan seperti sepakbola, ibaratnya pasukan Utsmani adalah tim tangguh seperti Barcelona, sementara Konstantinopel adalah tim dengan pertahanan terbaik seperti Juventus. Akhirnya berhasil menang setelah perjuangan yang berat. Sebenarnya pihak pasukan musuh pun patut diacungi jempol, karena dengan segala kekurangannya, mereka berhasil bertahan dalam waktu yg lama sekali. Saya jadi sempat meragukan apakah betul Mehmed layak digelari pemimpin terbaik, karena kesulitannya menaklukkan Konstantinopel, sepertinya ga begitu spesial. Tapi dengan analogi Barca-Juve tadi, ya memang pasukan mereka saat itu yang terbaik, hanya musuhnya saja yg pertahanannya tangguh, jadi butuh waktu lama untuk menang.

-OooO-

Gw membaca buku ini awalnya dengan skeptis. Faktor penulis, yg berpotensi menjadikan buku ini sebagai doktrin. Juga justifikasi perang yang dilakukan khalifah, yg membuat citra Islam sebagai agama yg gemar berperang. Hingga saya terus mikir, sampai pada kesimpulan: It's okay. Karena di masa itu memang sedang jamannya bangsa-bangsa dan kerajaan saling berperang untuk memperluas daerah kekuasaan. Hal yg sama juga terjadi di Nusantara, ketika Majapahit hendak 'mempersatukan' Nusantara. Lalu hal yang sempat mengusik adalah, kenapa peperangan yg dilakukan kaum Muslim disebutnya 'pembebasan'? Nah, ini kuncinya. Karena setiap akan menaklukkan daerah lain, pimpinan khalifah selalu memberi pilihan kepada lawan, apakah untuk menyerah secara damai, kemudian masuk Islam, atau tetap pada agamanya. Atau tetap melawan, dan hasilnya perang. Pilihan itu selalu diberikan.

Sultan Mehmed tidak pernah memaksa kaum Kristen untuk masuk ke dalam agama Islam karena hal itu tidak diizinkan oleh Allah. Semua diperlakukan sama sebagai warga negara, baik Muslim maupun non-Muslim, hanya kepada penduduk non-Muslim diterapkan jizyah, sesuai dengan syariat Islam.(p 258)

Setelah daerah lawan ditaklukkan, Sultan/Khalifah menerapkan hukum dengan adil dan tidak sewenang-wenang, bahkan lebih baik ketimbang penguasa sebelumnya. Jadi betul juga kalo dibilang ini pembebasan, karena nyatanya kota/daerah tersebut menjadi lebih baik.

Sebagai biografi dan sejarah, buku ini bagus dan bisa menjadi pembelajaran yang baik.Sifat-sifat Sultan Mehmed sangat patut diteladani, dan kisahnya menjadi kebanggaan untuk kita, bahwa kaum Muslim pernah sebegitu kuatnya di masa lalu. Sehingga kita perlu untuk percaya diri dan melakukan yang terbaik di kehidupan kita saat ini.

Di bagian akhir juga dibahas hakikat dari gerakan solat yang merupakan tanda bersyukur atas kenikmatan berupa fisik yang sempurna. Nyadar kan kalo solat itu melibtkan semua anggota tubuh untuk bergerak.

-O-

Beberapa hal yang kurang berkenan buat gw: esensi perang itu sendiri. Banyak pasukan yang mati, sebagian seperti dikorbankan untuk strategi perang. Buat mereka mungkin justru itu yg dicari karena alasan syahid, tapi buat gw ga sependapat. Ya begitulah perang. Kita lebih suka menggunakannya sebagai hal yang tidak nyata seperti game atau cerita, tapi kenyataannya ga enak.

Kemudian yang juga kurang suka adalah digunakannya kisah heroik Sultan Mehmed ini sebagai motivasi untuk tujuan yang salah. Kita jadi diharapkan untuk bisa mengikutinya untuk menaklukkan Roma (target berikutnya setelah Konstantinopel) dan menegakkan kekhalifan Islamiyah. Padahal sekarang sudah bukan masanya berperang untuk memperluas daerah kekuasaan. Ya jangan dituntut seperti itu lah.

Juga bagian tentang bagaimana Sultan Mehmed memperlakukan para penduduk setelah penaklukan dengan adil. Tidak ada yg dipaksa untuk masuk Islam. Ya, memang harusnya seperti itu. Ini yg harusnya dipahami oleh gerombolan seperti FPI dan sejenisnya. Syariah tidak bisa dipaksakan, karena negara tidak dimiliki oleh orang Muslim saja, tapi juga oleh orang2 lain.
Displaying 1 - 30 of 239 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.