Franklin is joining the Trailblazers, and he can hardly wait to start earning badges. At his first meeting, he learns the Trailblazer promise, the Trailblazer call, and the Trailblazer handshake. But when he finds out that it takes months to earn even one badge, his enthusiasm begins to falter. Nevertheless, Franklin enjoys the activities, the snacks, and the games. He even gets an unexpected reward for his help in cleaning up and decides that the best thing about Trailblazers is that he has years of fun ahead as he works towards earning all his badges.
Born in Winnipeg, Manitoba, Bourgeois graduated with a Bachelor of Science degree in Occupational therapy from the University of Western Ontario in 1974. She was a psychiatric occupational therapist for three years before deciding to focus on her writing. She studied journalism at Carlton University then worked as a reporter for the Ottawa Citizen and CBC Television. She became a freelance journalist in Washington, D.C. contributing pieces to Chatelaine, Canadian Living, Reader's Digest and Maclean's. She returned to Toronto in 1983.
In 2003, she became a Member of the Order of Canada and in 2007, she received an Honourary Doctor of Laws from her alma mater, the University of Western Ontario.
Lencana Franklin • Sharon Jennings • Shelley Southern, Jepena Sisic, Alice Sinkner (Ilustrasi) • C. Erni Setiyowati (Alih bahasa) • Kanisius • 2012 • 32 hlm.
Franklin tidak sabar untuk menjadi anggota Perintis (kurasa kelompok ini serupa dengan Pramuka). Ia takjub melihat banyaknya lencana yang disematkan pada rompi Jack Rabbit--salah satu kawannya. Jack mengumpulkan semua lencana itu dalam kurun waktu 3 tahun keanggotaannya.
Ia pun tidak hanya bersemangat, tetapi juga tidak sabar untuk mendapatkan lencananya sendiri. Akhirnya, hal ini justru membuatnya berfokus pada upaya mendapatkan lencana--yang sebetulnya sudah dijelaskan bahwa akan ada masanya kesempatan itu hadir--dan menghiraukan kegiatan yang sedang berjalan.
Sei Franklin kali ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu itu butuh waktu untuk berproses. Tidak semua bisa didapatkan secepat kerlingan mata. Sikap kita yang tidak sabar untuk segera mencapai hasil/tujuan sering kali membuat kita abai untuk menikmati prosesnya.
Jujur saja, aku tersentil dengan buku ini. Aku yang sering kali memandang kerdil diri ini kala melihat pencapaian yang diraih orang lain. Hingga aku melupakan apa saja yang sudah kucapai selama perjalanan ini. Selain itu, sikap yang tidak sabar dan terlalu berfokus akan target, membuat kita lupa untuk menikmati waktu yang ada. Ya, waktu sekarang ini.
Menurutku, pesan baik yang dituangkan dalam tiap kisah petualangan Franklin tidak hanya untuk anak-anak, tetapi untuk segala usia. Jadi, bagaimana, buku seri Franklin memang layak untuk dikoleksi, bukan?