Reputasi dan karier "Rara" Asra Najah sebagai kepala divisi civil engineering di perusahaan konstruksi multinasional berada di ujung tanduk. Dia dituding menjadi dalang membengkaknya anggaran proyek hingga ratusan miliar.
Tak disangka, direktur operasional dari kantor pusat yang turun tangan mengatasi kekisruhan ini adalah Rahman Hartala, mantan dosennya yang dulu pernah dituding terlibat skandal pelecehan seksual dengan mahasiswi cantik di kampus.
Sebelas tahun lalu, Rara pernah menjadi saksi kunci atas kasus memalukan itu. Kini, ketika kembali berhadapan langsung dengan Rahman Hartala, Rara merasa semuanya tak akan berjalan dengan mudah. Segala masa lalu dan perasaan yang terselubung berkelindan rumit dalam relasi profesional mereka. Rara dan Rahman harus saling menyelamatkan, atau hancur bersama
Baru baca bab awal aja sudah disuguhin dengan dunia kontraktor jalan tol lengkap dengan konflik kepentingan dan mulut protes Rara. Dari bab 1 aku sudah suka banget sama Rara yang bermulut pedas tapi tetap pada konteks. Terus kompleksitas karakter Rara ini realistis sekali, menghadapi keluarga kolot, sampai menghadapi jokes khas cowok dengan caranya sendiri. Jujur aku sempat ha he ho dengan dunia teknik sipil dan kontraktor ini, tapi karena gaya penulisannya yang ringan dan lincah sudah seneng banget.
Wah kalau soal lead male si Pak Rahman yang tua-tua baper, aku kesel banget sama keganjenannya itu. Buset ada ya kira-kira 20 bab aku marah dan sebel ke dia. Namun, aku tetap betah karena lagi-lagi eksekusi penulis buka lapisan karakternya Pak Rahman ini kece banget. Antara flashback dan masa kini tuh bisa dibedain tanpa harus tuker font atau apalah. Hamdalah ya karma belio langsung didapat. Agak menampar juga alasan blio cerai sama istri pertamanya itu, kelihatannya simpel tapi krusial banget.
Chemistrynya buset, ini poin yang paling kusuka. Tek tokannya Rara sama Rahman sungguh bikin mindblowing. Di mana aku sudah melihat oh pantes kok mereka jodoh. Terus ini beneran penggambaran khas adult romance banget, dan SANGAT TERLIHAT AGE GAP-nya ya gaes wkwk. Untung usia Rara dah legal.
Kekurangannya justru ada di karakter Silvy sih, kek ini tuh sifat villainnya dah terlihat tapi kesannya jadi nanggung banget. Untung aja si Silvy ini bukan tipe villain yang gangguin hubungan karakter utama.
Aku rekomendasiin kalian yang suka cerita romance bertema women in stem dan karakter yang sama” kuat hehe.
Tolong, hidup Rara ini relate banget! Mulai "diselepekan" atasan di tempat kerja sampai kehidupannya sebagai anak bungsu cewek satu-satunya.
Kalau menurutku, bagian romansanya malah kayak bonus. Perjuangan Rara menjadi seorang engineer, kepala divisi pula, rasanya kok kayak ikut ngos-ngosan. Sebel banget sama bosnya yang muter-muter nggak jelas. Enak banget nuding Rara ngelakuin kesalahan, padahal dia sendiri yang ada something. Terus lebih frustrasi lagi lihat birokrasinya yang ruwet. Minta satu data aja diputer dari Sabang sampai Merauke. Padahal satu kantor, ya, satu timlah kalo bisa dibilang, bisa-bisanya ngasih data aja mesti pakai metode tangkap ekor dulu. Ckckckck.
Aku bukan pencinta trope age gap, apalagi kalau jaraknya di atas 5 tahun, tapi kemistri Rara dan Rahman bolehlah. Awalnya memang canggung karena posisi mereka dulu kan pengajar sama murid, tapi pas jadi rekan kerja rasanya fair-fair aja. Toh, usia Rara juga udah mendekati 30 banget (kalo nggak salah ingat). Oh, aku suka cara dia ngebales setiap omongan, sih. Langsung pada inti dan apa adanya banget. Tipikal T person wkwkwk.
Anyway, kayaknya ini buku penulis yang jadi favoritku, deh. Entah faktor tulisan atau apa ya, rasanya konflik beratnya jadi kelihatan ringan-ringan aja gitu. Jadi, nggak stres banget, deh xD
".... Masa lalu memang membentuk karakter seseorang di masa sekarang. Tapi lebih ke bagaimana cara dia mengatasi masa lalu itu. Apakah dia dihancurkan oleh apa yang terjadi di masa lalu, atau justru dia belajar dari masa lalu sehingga menjadi pribadi yang lebih baik...."
Romance yang matang, ga banyak drama, pengembangan cerita juga baguss. sukak terutama dengan karakter Rahman dengan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawabnya, alpha leader.
Alur maju mundur di awal buku diceritakan dengan pas dan ngalir sampai ke tahap Rara dan Rahman dipertemukan kembali.
Sedikit banyak jadi tahu tentang pekerjaan dari teknik sipil di lapangan dan di kantor serta perusahaan yang jadi penyelenggara(?).
Seruuu dehhh pokoknyaaa. Hmmm agak berat romancenya tapi tetep ada komedinya juga.
Bagus! Bagian pembahasan mengenai konflik pekerjaannya menarik. Meskipun setting kantor konstruksi juga sepertinya udah banyak dipake di buku2 metropop lain sebelum buku ini, tapi buku ini yg paling detailed dan permasalahannya twisted. Bahkan meskipun gue engga paham2 amat dengan beberapa hal yg dijelaskan lol, tapi alur konfliknya cukup seru buat diikuti.
Porsi romancenya memang engga dominan dibanding konflik pekerjaan yg ada di dalam buku ini. Tapi gue tetap suka progress hubungan Rara dan Rahman di sini. Mungkin didukung juga karna jauh sebelum mereka dipertemukan kembali di perusahaan yg sama, mereka punya sejarah yg kuat di masa lalu. Gue rasa kalau hubungan mereka ujug2 baru terbangun di masa kini dengan porsi romance yg tipis kaya gini, mungkin penilaian gue pun akan berbeda, so i really appreciate for that!
Gara-gara gak bawa buku fisik lain setelah yang satu kelar baca dalam perjalanan ke Lombok, akhirnya saya memutuskan untuk baca Metropop. Ternyata gak juga bisa cepet kelar baca karena memang banyakan ngantuk, capek dan tepar juga. Padahal cerita Rara ini menarik.
Rara yang anak sipil bertemu pak dosen ganteng Rahman tapi trus baru ketemu lagi setelah sebelas tahun. Yang menarik bagaimana situasi kerja orang-orang yang perusahaannya jadi kontraktor pembangunan Tol, yang kerap kali banyak skandal korupsi dan juga harus lobi-lobi anggota DPRD dan permainan kotor lainnya.
Bromancenya Rahman dengan Pak Dirut juga menarik nih, menyenangkan membacanya.
Cerita ini tentang laki-laki dan wanita yang sama-sama berusia matang. Sama-sama alpha. Sama-sama bekerja di bidang teknik sipil. Sama-sama gengsian pulak. Tapi, sekalinya jatuh cinta, jatuh sedalam-dalamnya.
The tension!! Suka banget dengan interaksi yang sama-sama kuat ini. Meskipun ini ranah metropop, tapi justru porsi cinta-cintaannya bukan sektor utama. Buku ini malah lebih dalam di persoalan perusahaan dengan segala intrik politik bahkan ke persekongkolan yang melibatkan pemerintah dengan institusi pemberantasan korupsi. Dimana Rara dan Rahman sebagai para pemeran utama “terjebak” di dalam kolusi, korupsi, dan nepotisme sektor teknik sipil.
Buku ini tuh tebal. Lebih dari 400 halaman, tapi nggak bisa berhenti baca. Beneran seru banget. Alurnya maju mundur, namun nggak akan dibuat pusing karena penyajiannya jelas. Suka dengan karakter Rara yang tough di kantor karena dikelilingi para pria bagai bangau dalam kawanan serigala, tapi bisa soft dan manut bae di rumah karena dijaga banget sama orang tuanya yang strict parents.
❝Apakah aku harus menurunkan ability-ku demi mendapat pasangan? Apakah aku harus stuck di level biasa-biasa aja dan berhenti men-develop personality-ku, biar kalian para cowok nggak insecure untuk mendekatiku? Ha! Teori dari mana itu?❞ - p. 81
Dan karakter Bapak Rahman aka Pakde aka visual duda tanpa anak yang tetiba nekad mengambil Cabang Tiga demi menyelamatkan sang heroine, tetapi malah kebablasan jadi menyelamatkan dunia, eh, sungguh pria yang penuh perhitungan, strategik, menarik (jelas), tapi tetep bisa bersikap bodoh kalau dilanda cemburu. Dia bisa counter attack duo serigala keluarga petinggi itu, tapi lihat Rara ngobrol sama cowok lain hilanglah semua logikanya. Terus ngotot pulak, wkwk.
❝Teori boleh ideal, tapi implementasinya conditional. Sudah saatnya kamu ambil risiko dengan memangkas prosesnya Aku mau jadi sampel uji cobanya.❞ - p. 358
Untuk penyuka romansa yang “dewasa” yang dipenuhi intrik politik di tempat kerja, bisa baca buku ini.
Jujur aku suka senyam senyum dan terkadang greget sendiri saat baca novel ini, karna office romance yang di usung kak Olly benar2 seru. Karakter tokoh utamanya bisa dikatakan sama2 kuat, Rara menurutku cukup dominan dan sangat pas bersanding dengan Rahman yang juga sama2 dinamis, kuat dan tegas. Ibaratnya alpha female ketemu alpha male😁. Tapi disatu sisi Rara juga merasa insecure dengan dirinya sendiri karna perlakuan orang tuanya yang seolah masih butuh pengawasan padahal kalau saja mereka tahu jabatannya mungkin akan sedikit kaget.
Terlepas dari masalalunya yang kelam, perubahan karakter Rahman terasa sangat signifikan. Selain jauh lebih matang dan mapan dia menjadi sosok yang jauh lebih mawas diri dan berhati2 dengan lingkungan sekitarnya. Namun berbeda ketika saat dia bertemu kembali dengan Rara (duuh jadi bucinnya setengah mampus😂)
Keren! Itu hal pertama yang aku pikirkan, membayangkan seorang wanita bekerja di lingkungan proyek dan menjadi seorang kepala divisi civil Engineering pula, aku membayangkan bagaimana luar biasanya seorang Rara ini ketika memimpin divisinya. Juga gak terbayang bagaimana tingkat stressnya bekerja di lingkungan yang di dominasi kaum pria dan dengan pekerjaan yang penuh under pressure.
Meski konfliknya cukup complicated, mulai dari isu sexual harassment yang dialamatkan ke Rahman, masalah perceraiannya, sampai memikul beban pekerjaan yang ditimpakan kepadanya hingga merembet ke permasalahan politik dan keluarga. Namun kak Olly mengemasnya dengan sangat rapi, terstruktur dan aku suka eksekusi dibagian akhirnya.
Alurnya dibuat maju mundur, dimana menceritakan awal mula permasalahan Rahman dan pertemuannya dengan Rara. Ngebayangin kl dulu Rahman sempat genit dan tergoda agak jengkel sebenarnya, tapi dari situ pembelajaran hidupnya dimulai🤭.
Meleyot maksimal sama leadershipnya Rahman Hartala gimana dong tolong 🫠 Mengerti sekali sama ketakutan dan standar prinsipnya Raraaaa. Aaaah I feel youuuu... Tokoh2 di sini pada keren semua! Gils banyak berguru chara development lewat buku ini!
Tipe buku seperti apa yang biasanya bikin kamu berhasil mengatasi reading slump? Buat aku, buku ini.
Pada dasarnya, aku tidak begitu menyukai cinta beda usia, terlebih salah satu tokoh di novel ini adalah duda dan punya skandal tidak baik di masa lalu. Beneran deh, baca sinopsisnya aja udah bikin penilaian negatif sama Rahman yang seiring alur malah bikin aku respect sama beliau—di samping ke Rara yang sudah pasti menjadi tokoh perempuan favoritku!
Membaca buku ini memberikan nuansa kisah cinta yang tidak melulu harus soal porsi yang besar untuk hubungan kedua tokoh utama. Bisa dikatakan, sebagian cerita menggambarkan profesionalitas mereka dalam bekerja. Mereka sangat passionate dengan posisi yang diemban, sehingga sedikit banyaknya menyuntikkan semangat, "Gini nih kalo kerja tu, totalitas." 🤣
Akibat porsi mengenai pendekatan mereka yang terjadi seiring penyelesaian konflik di perusahaan itu terbatas, sekalinya muncul langsung "aaaw" karena mereka ini deeptalk-nya oke banget.
Bisa dimaklumi, Rara sudah usia 30 tahun, apalagi Rahman yang jauh di atas dia. Mereka gak perlu kode-kodean lagi untuk paham saling punya ketertarikan, hambatannya justru di track record Rahman yang belum terkuak kebenarannya.
Aku suka Rara yang pada dasarnya logis. Meski dia sudah jelas tertarik, tapi dia mengutamakan hal-hal yang menjadi esensial ada di diri pasangannya dan itu dikomunikasikan dengan tegas dari awal. Wah, pokoknya semenarik itu deh mereka berdua.
Membaca buku ini juga menguak sisi kelam di balik dunia konstruksi yang penuh tumpang tindih kepentingan. Tambahannya, karena aku sendiri bekerja di tengah-tengah manusia Teknik Sipil, jadi lucu aja keinget temen-temenku yang pusing-pusing setiap proyek udah mulai jalan. Rara persis kayak temen-temenku, berusaha bekerja sebaik-baiknya.
Reminder : ✨ Di dunia kerja, masalah pasti ada. Maka, berikan semua kemampuan terbaik untuk menyelesaikannya. ✨ Kenali pasangan kita (masa lalu dan prinsip) sebelum melangkah lebih serius.
Novel ini sukses bikin aku kaget sama ekspektasiku yang ternyata salah. Pinter banget nih sinopsisnya menggiring pembaca yang mungkin mengira hal yang sama kaya aku. 😂
Buku ini bagus. Aku cukup menikmati, walau i'm not into it karna bukan genreku aja. Ini buku khas anak teknik. Kalo anak enginer baca ini (khususnya cewe) pasti sangat menikmati cerita ini karena bahas soal prahara kerjanya yang sangat detail dan dibumbuin dengan romance tipis-tipis.
Bahasanya lugas, jelas, dan sangat logis. Ngomongin cinta dan perasaan aja kudu pake teknik dan hitung-hitungan logika.
Pun konflik karakternya kelihatan akurat, seimbang, dan aku akuin kagum sama penulis yang bisa menuliskan karakter orang dengan sangat jelas. Rara yang prinsipnya keras, kaku, naif, dan mempertahankan nilai² agama bertemu dengan Rahman yang lebih fleksibel, cemburuan, tapi gak judgmental kaya Rara. Cocok banget
Cuma aku kurang suka endingnya. Karena konfliknya kaya too much drama, pas konflik beres tiba-tiba aja ceritanya udah berakhir. Kurang puas gitu tentang interaksi Rahman dan Rara di luar konflik kerja mereka.
📚 Metropop: After All This Time ✒️ Ollyjayzee 🎡 Perpuskite 🥨 Gramedia Pustaka Utama 🎖️ 4,5/5
Review: Mencari-cari iPusda demi baca buku ini sangat worth it karena bukunya bagus! Menceritakan tentang Rara, sang kadiv engineering yang kerja di sebuah perusahaan konstruksi lalu dia terlibat masalah karena dituduh sama pimpro nya. Lalu, gara-gara itu dia harus bertemu lagi dengan mantan dosennya Pak Rahman and yups the story goes on💃🏻💃🏻
Aku kaget saat tahu cerita ini dari wattpad. Penulisannya rapih dan saling berkesinambungan. Untuk alur sendiri, mengambil alur maju-mundur terutama di bagian-bagian awal ya. Sedikit mengganggu tapi masih oke lah. Penjabaran dunia kerja konstruksi juga sangat detail dan aku merasa seperti masuk kedalam cerita. Mungkin karena memang Kak Olly sendiri katanya kerja di dunia konstruksi ya serta aku pun pernah kuliah di teknik sipil walau cuma 2 semester jadi yah cukup tau lah🤭
Buku ini gak hanya menceritakan bagaimana rasanya kerja di dunia konstruksi, tapi juga bagaimana sulitnya bagi wanita untuk kerja di dunia ini. Dimana mereka harus pintar-pintar menghadapi candaan seksis para laki-laki juga harus tahan banting. Buku ini juga menceritakan bagaimana pusingnya perusahaan kontraktor saat menangani proyek dari pemerintah dan bagaimana mereka harus survive saat berhadapan dengan orang-orang pemerintah yang korupsi di sebuah proyek. Seru🤩
Namun, buku ini gak hanya fokus di dunia konstruksi saja. Buku ini juga membawa isu patriarki dalam keluarga dengan menunjukkan kehidupan Rara yang selalu dianggap manja dan gak bisa apa-apa jadi harus diawasi orang tuanya serta kehidupan Silvy dimana Ayahnya selalu memberikan yang 'terbaik' untuk kakak laki-lakinya. Tidak hanya itu saja, buku ini juga membawa isu kotornya kehidupan perkuliahan dimana praktek penitipan anak oleh pejabat kampus kepada dosen, dosen laki-laki yang genit dan menganakemaskan mahasiswi cantik nyatanya memang ada di dunia nyata. Kemudian, buku ini menyinggung dunia pernikahan dimana saat kamu menikah, fisik dan nama keluarga gak cukup jadi pertimbangan. Nyatanya, Rahman dan istrinya bercerai.
Aku suka bagaimana karakter Rara disini kuat dan logis. Tidak mudah jatuh dalam indahnya romansa. Ditambah umur Rara yang sudah 30 tahun bertemu lagi dengan Rahman yang sudah 43 tahun, membuat hubungan asmara mereka dewasa dimana dalam hal ini fokus mereka sudah untuk menikah. Pemikiran mereka sudah matang dan paham kalau untuk menikah cinta aja gak cukup. Kita juga harus kompromi menerima masa lalu pasangan kita yang buruk dalam hal ini pergolakan batin Rara dalam menerima masa lalu Rahman cukup oke untuk dieksekusi.
Namun, sayang sekali ending dari cerita ini walau happy ending tetapi tidak dijelaskan bagaimana akhirnya Rara dan Rahman pacaran. Bahkan jika memang penulis gak mau untuk menceritakan hal itu, minimal banget dikasih epilog. Entah saat mereka ijab kabul, atau sedikit kehidupan pernikahan mereka. Ternyata oh ternyata, kisah lengkap mereka saat pacaran dan menikah ditaruh penulis di Karya Karsa. Gak masalah sebenarnya, tetapi alangkah lebih baiknya saat menerbitkan buku, berikanlah akhir yang jelas. Kalau mau open ending mending gak usah dikasih harapan.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Akhirnya Rara-Rahman kuselesiakan dalam tiga hari. Aku baca pelan-pelan menghayati setiap pergerakan tokoh-tokoh di dalamnya. Akhh, speechless banget bisa baca versi Rahman yang out of the box. Karena kan kalau versi Rara di Love Story tuh nggak terlalu banyak pikiran Rahman ada di sana.
Interaksi paling berkesan buatku itu antara Pak Rahman dan Pak Karnaka, aku jadi mupeng bayangin mereka berdua bak model gitu kali ya. Cakep banget. Sama-sama jail dan bahasanya kadang sarkas juga, tapi klop aja gitu. Duh kalau ada cerita tentang Karnaka sendiri, pasti seru deh, kebayang sih. Dan yakin Rahman nggak bakalan bikin tenang idup Karnaka kalau nggak saling jahilin.
Pertemuan kembali antara Rara-Rahman setelah sebelas tahun tuh kek semesta dukung banget, padahal sejatinya tuh sejak awal aku prefer lebih pilih Rahman yang dekati Rara aja gitu, nggak perlu ada Silvy yang manipulatif. Eh, tapi kalau nggak gitu cerita nggak jalan ya kalau nggak ada medusanya.
Ada flashback di masa lalu yang nggak terungkap banget di Love story tentang Rahman, dan di buku ini dikupas habis soal permasalahan Rahman. dan aku jatuh cinta sama tokoh fiktif ini. Meski terkesan lempeng, tapi tegas dan kharismatik banget. Satu lagi, jail banget Pak Rahman satu ini, demen bikin Rara sebel, chemistry mereka ciamik banget. Dan aku suka bagian kalau mereka udah bicara berdua, udah kek alogaritma matematika, jawabannya nggak simple, bikin gemes sama Rara.
Konfliknya sendiri cukup ringan karena ini lebih ke usaha Rahman pada menyakinkan diri kalau dia masih bisa mereguk bahagia dengan orang lain yaitu Rara. Dan di samping itu penggerak konflik cukup besar di permasalahan itu ada pada Track Construction. Di mana hubungannya cukup kuat untuk kembali mempertemukan Rahman dan masa lalunya dulu sebagai dosen. Belum lagi salah satu keluarga Rahman pun ikut andil terseret masalah yang nggak bisa dibilang kecil.
Emang ya musuh terbesar itu masa lalu, apalagi kalau nggak bisa lepas. Di mana kasus dulu saat Rahman masih menjadi Dosen kembali ke permukaan dan hampir menggoyahkan ketenangan Rara. Karena dia kembali harus bertemu muka dengan sosok Silvy yang selalu menjadi bayang-bayang menakutkan.
Baca ini di Gramedia Digital. Tertarik sama covernya yang cakep berwarna hijau gelap. Awalnya kupikir ini novel terjemahan karena judulnya berbahasa Inggris, ternyata penulisnya orang Indonesia.
Kantor Rara yang nerupakan cabang ketiga perusahaan konstruksi multinasional sedang disorot kantor pusat, karena anggaran proyek membengkak hingga ratusan milyar. Sebagai kepala divisi civil engineering nasib kariernya terancam.
Tiga orang dari kantor pusat pun datang ke Malang untuk membereskan masalah proyek. Salah satu diantaranya ternyata Rahman, mantan dosennya. Rara baru mengetahui bahwa setelah perombakan manajemen besar-besaran di kantor pusat Jakarta, direktur operasionalnya digantikan oleh Rahman.
Sejak dulu Rara sebal dengan sikap Rahman saat mengajar dikelasnya, sampai suatu hari Rahman dituding terlibat skandal pelecehan seksual dengan Silvi, mahasiswi cantik di kampus dan Rara menjadi saksi kunci atas peristiwa memalukan itu.
Kini, kembali berhadapan langsung dengan Rahman membuatnya malas dan ingin menghindar. Namun hanya Rahman yang bisa menyelamatkan karirnya yang berada diujung tanduk.
Rahman yang sudah lama di Jakarta dan terpaksa ke Malang kembali mengingat kenangan masa lalunya yang pahit. Makin kesal dan ingin segera cabut dari Malang ketika mengetahui kakaknya Radid, mencalonkan diri menjadi anggota DPRD, yang salah satu tim suksesnya adalah Silvi, mantan mahasiswinya yang dulu menuduh ia menghamilinya.
Yang bisa ia lakukan sesegara mungkin menyelesaikan masalah proyek di Malang dan balik ke Jakarta. Namun pikirannya tidak bisa lepas dari Rara.
***
Hmm.. keseluruhan isi buku didominasi oleh dunia kerja dan segala konfliknya. Sangat dominan dibanding kisah percintaan itu sendiri. Padahal saya udah mengatur niat baca metropop dengan harapan bisa baca cerita yang galau dan menye-menye. Huh, jadi geregetan dan kurang puas. Sampai saya berpikir, ini novel metropop bukan sih?
Ya memang sih karakter yang diciptakan lempeng-lempeng aja dan tidak bucin. Bagi Rara dan Rahman, karir nomor satu, cinta nomor kesekian deh, ntar-ntar aja. Walaupun gitu endingnya manis kok. Ya namanya juga Metropop ya.
-SERENDIPITY OF TWO CIVIL ENGINEERS- “Halo, Rara. Selamat bertemu kembali,”sapa Rahman menatapnya tajam tanpa senyum. “Halo juga, Pak Rahman,” jawab Rara. Suaranya sedikit bergetar karena tidak menyangka pria itu masih mengingatnya. 11 tahun lalu, saat masih menjadi dosen, Rahman harus berhadapan dengan Rara, salah satu mahasiswinya, di ruang sidang berkaitan kasus asusila. Saat itu Rara adalah saksi kunci yang menentukan nasib Rahman. Hari ini Rahman berdiri di depan Rara. Kali ini Rahmanlah yang jadi penentu masa depan karir Rara sebagai insinyur. Rahman bertekad membalas apa yang dilakukan Rara 11 tahun lalu. “Ternyata nama kamu tuh seperti saham blue chip, Ra. Dari modal sepuluh bisa dapetin gain satu triliun,” kata Rahman sambil terbahak-bahak. Lantas, bagaimana dengan Rara? Sanggupkah Rara berdamai dengan masa lalu, memaafkan, dan menerima sosok Rahman seutuhnya? “Masa lalu itu seperti mimpi, Ra. Jangankan dikoreksi, diulang lagi aja gak bisa,” kata Rahman. . Apa yang akan terjadi jika dua karakter alpha superior saling jatuh cinta? Novel ini memberikan gambaran nyata tentang hal tersebut. Hubungan dewasa yang no drama, tapi tetep bikin pembaca tersenyum bahagia. Perjumpaan dua orang dewasa dengan visi jelas dalam hidupnya… Akankah yang tercipta sebuah cerita cinta penuh makna di sela2 beban kerja ataukah hanya menjadi sebuah nostalgia? Yang jelas, novel ini mengajarkan bahwa berapapun usia kita, jatuh cinta itu akan selalu membuat kita kembali merasa muda dan bahagia. Selain kisah romansa, novel ini juga memberikan gambaran yang cukup detail tentang kehidupan orang-orang proyek. Di balik sebuah bangunan megah gedung pencakar langit, jembatan, dan jalan bebas hambatan, ada banyak sekali tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh orang-orang proyek ini. Novel ini juga memiliki alur dan bahasa yang mudah dimengerti. Once you read the book, you will not put the book down until it finishes. You will be trapped in Rahman & Rara’s world. After reading the book, it won’t be easy to get over the story and move on from these alpha characters, Rahman and Rara.
Meet teman Rara yang kocak, dan keluarga Rahman yang luar biasa disegani.
Suka misteri masa lalu Rahman yang terbuka perlahan dan runtut.( 11 tahun lalu saat menjadi dosen, flash back yang seru.) Membahas Dunia kontraktor yang luas, dari swasta, keterlibatan pemerintah daerah dan politik penuh tak tik.
Ditengah cerita aku udah terkagum-kagum sama novel ini, cerita fiksi yang berasa sangat nyata. "Kenapa perusahaan yang mau collapse, malah aku yang ikut sedih, gimana nasib karyawan."untung Rahman menyelesaikan masalah tersebut dengan otak premiumnya.
Penulis pandai merangkai kata manis, sinis, sampai sarkas bikin ketawa guling-guling.
Aku suka penggunaan POV orang ketiga dan setting tempat di Malang, Jawa Timur.
Ada pembahasan insecurity, tentang menyeleksi pasangan yang cocok diajak nikah, tentang hubungan keluarga dan profesionalitas kerja.
Isinya cocok buat 17+, terdapat umpatan yang cukup bertebaran. (Aku bisa memahami, karena karakternya sangat pantas diberi umpatan, dari bikin darah tinggi sampe otak kosong.)
Pesan : semua permasalahan ada jalan keluarnya, meskipun dilalui dengan mumet dan njelimet. Ngga ada hidup yang mudah, terima konsekuensi dari jalan yang diambil adalah bentuk kedewasaan.
Aku sangat rekomendasiin ini untuk semua pencinta romance ataupun orang yang ingin tahu sedikit bidang teknik. Very well written 400 halaman dan aku masih ingin cerita ini berlanjut. Seseru itu.
"Kita nggak akan tahu apakah masing-masing dari kita tepat bagi satu sama lain kalau nggak mengambil resiko dengan mencoba."
Jujur penasaran banget sama kisah Rahman setelah baca novel Thousand Sheets, cewek kayak apa yg bisa naklukin dia. Dan ternyata Rara orangnya 😃.
Dengan segala perbedaan diantara mereka, kak Olly sukses membuat aku baper plus gemes sama interaksi mereka berdua.
Konflik tentang pekerjaannya memang lebih dominan, tapi justru hal tsb membuat novel ini makin menarik untuk dibaca, karena selain setting di dunia konstruksi yg dijelaskan lumayan detail, masalah yg mereka hadapi juga bercabang-cabang tapi ga berat sama sekali, justru malah seru.
Diceritakan dengan alur maju mundur, kita jadi tau awal mula pertemuan Rahman dan Rara dan bagaimana hubungan mereka saat menjadi dosen dan mahasiswa, hal tsb juga yg membuat Rara agak meragukan dan mempertimbangkan pilihannya pada Rahman.
Aku suka bagaimana interaksi Rara dan Rahman, keliatan natural aja ga ada yg kayak terpaksa atau dipaksakan. Obrolan-obrolan mereka menarik banget, bagaimana mereka berbicara tentang pandangan hidup, tentang masa lalu serta keinginan mereka di masa depan.
Aku fav banget sama celetukan-celetukan Rara yg kadang sampe bikin Rahman ga bisa ngomong, mereka ini beda generasi tapi tuh klop banget.
Selain kisah romansa dan konflik pekerjaan, novel ini juga membahas tentang keluarga. Bagaimana sikap dan perlakuan orang tua pada anaknya yg bisa berdampak baik tapi juga kadang berdampak kurang baik ke si anak.
Endingnya menurutku agak terburu-buru walaupun semua masalah terselesaikan dengan baik, sepertinya aku butuh baca extra chapternya nih 😅.
Overall aku suka sama novel ini, topik yang diangkat menarik, penjelasannya juga detail, walaupun romance-nya dikit tapi tetep bikin gemes. Recommended banget buat dibaca.
Buku ini bercerita tentang Rara, si engineer yang memiliki jabatan top di kantornya, dan Rahman, mantan dosen Rara sebelas tahun lalu yang kini menjadi atasannya. Aku tertarik baca buku ini karena sinopsisnya yang mengatakan bahwa Rara adalah saksi kasus kekerasan seksual yang dituduhkan kepada Rahman (jujur penasaran justru karena negative thinking duluan sama Rahman 🤣)
Buku ini memiliki alur maju mundur, menjelaskan pertemuan Rara dan Rahman di kantor dan saat mereka masih di kampus. Meskipun nggak terlalu sulit membedakan ceritanya, tapi di awal terasa lompat-lompat karena tidak ada keterangan kapan narasi itu terjadi (di masa lalu atau di masa sekarang). Begitu pula dengan perpindahan sudut pandang, seperti nggak ada jedanya. Walaupun agak beda, tapi nggak mengganggu, sih.
Cerita di dalam buku ini juga beragam, cukup serius, tapi menurutku dikemas dengan baik. Tentang politik di dunia kerja (terutama di bidang konstruksi), kasus suap, orang-orang curang, kisah keluarga Rara dan Rahman (sekilas, tapi menurutku detailnya cukup menarik) sampai kisah cinta age-gap nya Rara dan Rahman yang berjalan pelan-pelan seiring dengan bergulirnya kasus di kantor (emang bener deh kalo udah ngantor mah mau galau juga kerjaan tetap numpuk jadi ya tetep harus dikerjain 😭). Aku suka dengan karakter Rara yang 'sangar' kalau lagi bahas kerjaan tapi sebenernya menyimpan keinginan buat disayang-sayang juga (gemes bgt pengen punya temen ngirim video tiktok). Kalo Rahman aku no comment sih karena menurutku perjalanan hidupnya mayan riweuh dan character development nya menurutku malah terjadi di antara masanya dia di kampus dan di kantor.
Not a typical romance book dan pilihan yang cukup menarik kalau pengen baca buku dengan kasus suap tanah tapi yang kemasannya agak ringan. Cumaaaaa kenapaaaa kok akhirnya agak gantuuuunggggg 🤣😭😭
Kupikir ini akan jadi cerita metropop penuh dengan romance yang bikin aku teriak-teriak gemas, tapi ternyata enggak!
Memang banyak buku metropop lain yang mengusung tema serupa, tapi After All This Time mengajarkanku hal lain yang bener-bener dituliskan secara gamblang sehingga aku ku paham maksud dari pembicaraan kedua tokohnya, terutama tentang bagaimana mereka memilih pasangan, apa yang harus didiskusikan dengan calon pasangan sebelum melangkah jauh, dan apa saja masalah yang mereka hadapi dan bagaimana penyelesaiannya.
Kak Olly menjelaskan dengan sejelas-jelasnya dari tokoh Rara dan Rahman kalau hubungan percintaan antara dua orang gak semulus itu, gak selalu bertebaran bunga, dan digambarkan yang bagus-bagusnya aja, bucin antara satu sama lain sampai segalanya nampak mudah. Gak "ngegas" juga meski kedua tokoh udah di usia matang banget. Justru aku menemukan realita yang harus dihadapi mereka yang sudah dewasa dalam memilih pasangan. Background check memang penting, tapi setelah tau apa yang dilalui oleh seseorang di masa lalu, gimana cara dia menghadapinya, dan jadi siapa dia sekarang setelah melalui masa lalunya, perlu kita pertimbangkan juga. Berujung pada diri sendiri, apakah bisa menerima hal tersebut, apakah bisa melihat sisi positif dari itu, dan apakah sesuai dengan hati yang juga diterima dengan logika.
Makasih yaa Kak Olly udah ngingetin aku kalau kita gak bisa nunggu jodoh itu dateng gitu aja. Ya bisa aja sih Allah kasih jodoh kita sekarang, tapi harus dibarengi dengan ikhtiar untuk membuat hubungan tersebut works.
Aku suka banget sama karakter Rara yang kuat dan teguh pendirian. Tetep cewek yang hatinya lembut, tapi kuat dan tahan banting!
Terakhir, modelan cowok kayak Pak Rahman bisa nemu di mana ya Kak? Kalau boleh ... aku mau satu dong HEHEHEHEHEHEH
Rara, kepala divisi civil engineering merasa dirinya dijadikan tumbal oleh atasannya. Sekarang dia harus menghadapi orang pusat untuk mempertanggung jawabkan hal yang bukan kesalahannya. Terlebih kali ini dia harus berhadapan dengan Rahmat Hartala, yang dulu adalah mantan dosennya. Rara pernah menjadi saksi kunci atas kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi yang dituduhkan kepada mantan dosennya itu.
Pertemuan kembali dengan Rara membangkitkan kenangan bagi Rahmat. Setelah sebelas tahun menduda dan berhenti dari pekerjaannya sebagai dosen, kini Rahmat adalah tangan kanan direktur umum perusahaan konstruksi tempat Rara bekerja. Adanya kasus pada proyek jalan tol yang dikerjakan oleh kantor cabang tempat Rara bekerja membuat Rahmat harus turun tangan. Dan pertemuan ini membuka kembali peluang bagi Rahmat untuk membalas jasa gadis yang pernah menyelamatkannya dulu.
Semakin mengenal Rara, Rahmat menjadi semakin tertarik. Dia tahu masa lalunya bisa menjadi sandungan. Apalagi menghadapi gadis yang kritis seperti Rara. Urusan kasus yang ditanganinya juga cukup pelik, membuatnya terpaksa harus mengambil alih kepemimpinan di kantor cabang yang ada di Malang ini.
Saya suka dengan topik yang diangkat dalam novel ini. Meski masih dalam ranah office romance yang sudah umum, tapi karakter Rara dan Rahmat yang sama-sama sudah dewasa membuat novel ini jadi menarik. Konflik perusahaan yang cukup detail ditambah bumbu korupsi dan politik, serta konflik internal antara Rara dan Rahmat sendiri membuat novel ini jadi seru. Cara penulis mengakhiri semua konflik juga terasa pas, meski saya sebenarnya masih berharap ada epilog khusus antara Rara dan Rahmat.
Buku ini sbnrnya sudah pernah saya baca sblmnya, terbitan independen dgn judul "Love Story" makanya rasanya koq familiar sekali dgn tokoh-tokohnya di benak saya.
Kalau bagi saya, buku ini terbaik dari buku author yg pernah saya baca. Cuma ada beda feel-nya saat baca yg "Love Story" dgn yg buku ini. Disini lebih menekankan pada karakter Rahman, si duda tipe rebel dgn lika-likunya dari jadi dosen yg terkena kasus skandal hingga mjd pimpro, sbg BFF Karnaka (haisssszzzz kenapa si oom-oom ini muncul cukup banyak porsinya di buku ini sih?) 🤦♀️😶🫥Kalau kalian heran kenapa aku ngedumelin tokoh ini, baca review saya di buku author berjudul "A Thousand Sheets".
Sedangkan di buku "Love Story" tokoh Rara lebih ditonjolkan dgn semua tingkah polahnya juga jatuh bangunnya Rara kerja di perusahaan konstruksi tsb. Ya tapi di buku ini Rara lebih fierce sih rasanya. Lebih jutek dan blak-blakan.
Bagusnya buku ini kalau kalian minat dgn seluk beluk perusahaan konstruksi, disini lumayan detail penjelasannya berikut intrik-intrik kotor dibaliknya. Tapi kalau mengharapkan romance yg sampai terbucin-bucin, jangan harap. Nah ini yg saya rasakan juga, kynya di buku ini porsi romance dikurangi nyaris separonya, jadi romance nya lebih berasa topping ketimbang main course. Ya terserah sih kalian lebih suka versi yg mana. Yg versi "Love Story" juga lebih tebal ± 600 hlm.
Ya sekian dulu reviewnya. Semoga protes saya ttg sidekick character yg bernama Karnaka itu dinotice author nya hihihi 😁😁😁
Sukaa banget sama buku ini. Agak nggk nyangka karena ini pertama kalinya aku baca buku dari Ollyjayzee.
Bagian favoritku dari buku ini tuh cerita dan karakter2nya serta komunikasi antara Rara dengan Pak Rahman yg cute banget. Tapi kayaknya yg paling aku suka dari buku ini tuh dia bikin aku agak mikir... dan somehow aku bisa paham. Personally aku datang dari background IT dan perbankan, jadi dunia sipil, engineering dan teman2nya aku bener2 nggk paham. Istilah cor aja aku baru paham bbrp tahun belakangan. Jadi aku bisa sampai baca dan memahami konteks permasalahan di buku ini serta ngerti dikit2 terkait cara kerja dunia sipil tuh kayak.. hebat ya cara penulisnya menjelaskan. Ya meskipun bener atau nggknya aku tak tahu ya... tapi menurutku skill storytellingnya keren banget.
Kalau ada yg aku kurang suka dari buku ini, mungkin penegasan atau penambahan kata sifat di sebagian besar kalimat percakapan kali ya. Kayak kata 'sinis' 'ejek' dll itu sering banget digunain di buku ini setelah satu kalimat diucapkan tokohnya. Buatku agak... over aja karena aku udh paham di awal kalo cara bicara mereka memang agak sinis dan saling ejek. Tapi ya mungkin itu memang not my cup of tea aja.
Overall tetep suka banget sama buku ini yg bikin begadang 2 malem berturut2 dan harus nahan kantuk di kantor. 5 out of 5 stars :)
Jujur ini bagus banget. Cerita khas orang dewasa yang emotionally available, bener-bener satset gak ada kode-kodean. Slowburn abies. Kurangnya ya saat Rahman confess udah ada ketertarikan sm Rara pas msh jd dosen, aku kyk...? Bukannya Rahman msh punya istri ya? Jd agak :/ gtuu. Tapi aku bisa brush that off, kyk yaudah lah ya, palingan plot hole, wajar. Konfliknya drama dan wah banget, tapi tiba-tiba aja selesai? Kayak oh, yaudah? Gitu doang? Anti klimaks gtu jadinya, terlihat sengaja dipaksa ending entah karena mangkas halaman yg banyak atau ya sesimpel penyelesaian masalah gak se wow ekspetasiku.
Karakter silvy juga anti klimaks sih, kyk gak tuntas aja tiba-tiba udh tumbang duluan.
Jujur kaget tiba-tiba udah ending aja. Nanggung, aneh tetiba selesai pas di tengah-tengah perkenalan sm ayahnya Rara. Jd harus ngeluarin uang ekstra buat beli ending yang ditulis dan dicetak terpisah, ngerasa dikhianati.
TAPI, terlepas dari semua itu. Jujur ini cerita Agegap yang memuaskan sekali, jarang banget aku nemu modelan begini, malahan ini first time wkwkkw. Semuanya make sense kecuali apa yg kusebut tadi. Chemistry antar karakter jg oke banget, dewasa. Bromance antara Rahman sm seniornya juga seru, Rara dan Sabto juga adem bangett.
4/5⭐ jujur bisa jadi 6/5⭐ klo endingnya gak maksa dan anti klimaks begini, huhuuu. One of my best read sih jujur aja
Menceritakan kehidupan para pekerja yang berasal dari keluarga menengah atas. Para protagonisnya punya kehidupan yang begitu mulus dan lurus, sehingga karakter mereka sangat berprinsip dan selalu mengedepankan kebenaran. Karakter protagonisnya terlalu naif sampai mudah diusik oleh para antagonis yang payah. Khas novel klise lah.
Penggambaran dunia kerja teknik sipilnya cukup detail, membuat pembaca mendapat wawasan baru. Sayangnya, penggambaran dunia kerja dari bidang lainnya dalam novel ini, seperti tentang politik, bisnis rumah sakit, dan pendidikan kurang terasa feelnya.
Sepertinya karena penjelasan mengenai kehidupan dunia kerja yang detail itu, novel ini masuk ke dalam kategori metropop. Namun, romansa dalam novel ini kurang cocok untuk kategori metropop. Konflik romansanya sangat "childish". Bukan jenis konflik yang seharusnya muncul dalam cerita tentang kehidupan orang dewasa di perkotaan (metropop). Yah, mengingat bagaimana latar belakang keluarga Rara, wajah saja kalau konflik percintaannya "childish". Karena Rara adalah tokoh yang selama hidupnya dimanja dan tidak pernah merasakan kejamnya dunia.
Saya sangat menikmati konflik di tempat kerja Rara, tapi males banget sama romansanya Rara dengan Rahman. Untungnya novel ini punya gaya romance yang tipis-tipis.
Sebetulnya sudah cukup lama mengincar buku ini sejak kali pertama tahu akan diterbitkan, aku tahu buku ini murni melalui postingan instagram GPU dan tertarik melihat blurbnya. Menunggu cukup lama untuk dia hadir di Gramdig, yang sayangnya tak kunjung datang. Akhirnya memutuskan untuk beli fisiknya saja karena memang sudah penasaran. Sepanjang membacanya wah ternyata konfliknya cukup berat dan padat. Mbak Olly bisa meramu ceritanya menjadi tidak membosankan, justru membuatku penasaran tentang langkah-langkah yang akan dipilih Pak Rahman. Terlebih lagi, karakter utama kita, Rara adalah definisi kecil-kecil cabe rawit. Lincah, lugas, tegas, dan pintar. Hampir tidak ditemui dialog cringe, semuanya punya porsinya yang cukup. Namun sebagai pembaca setia romance dan mengikuti banyak buku metropop, menurutku buku ini takaran romancenya masih sedikit sekali, jadi buat pembaca yang kurang menyukai sentuhan romance dimana-mana tapi ingin mencoba membaca metropop, maka buku ini adalah rekomendasinya. Pekerjaan yang dibahas sangat mendalam dan tidak sekadar tempelan saja. 3.75 out of 5 bagiku
Bagus banget, udah lama ga baca novel sampe nagih hehehe Latar belakang cerita perkantoran dibidang konstruksi. Kisah cinta orang dewasa emang beda ya, ga berlebihan sampai melewati batas tapi ga menye-menye yang bikin geli. Romancenya pas dan realistis tapi bikin senyum-senyum dan ikut baper.
Dari kegagalan rumah tangga pak Rahman jadi belajar kalau memilih pasangan hidup bukan hanya diliat dari aspek yang terlihat dari luar, seperti fisik, keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan ekonomi. tapi yang ga kalah penting ternyata harus ada percikan cinta didalamnya jadi saat berselisih pendapat kita punya alasan untuk berkompromi karena ada cinta yang diperjuangkan disana.
Salut sama alpha female Rara, dia punya prinsip yang dipegang teguh. Meskipun umur udah 30 th tapi dia percaya bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik juga. Bekerja di lingkungan sebagian besar laki-laki, Rara jadi perempuan yang tangguh dan mandiri, kereen
Coba baca buku ini tanpa ekspetasi apapun ternyata bagus bangeet!! Menurutku ini 90% ngomongin kerjaan 10% kisah cinta and i'm lovin' it!! Dan ini juga pertama kalinya aku baca tokoh utamanya berusia 43 tahun and i was kinda shock tbh 😅
Cuma masalahnya, perpindahan narasi antar tokoh 1 dg tokoh lain tuh kurang smooth. Aku baca di gramedia digital, jadi kurang tau gimana kalau di buku fisiknya. Jadi pas baca tu lagi di narasi tokoh A eh tau tau kok udah di tokoh B aja padahal mereka ngga di satu tempat. Ini agak ngeganggu aku sih pas baca. Apalagi di awal2 cerita alurnya maju mundur, tapi ngga ada pembedaan mana yg alur maju mana yang alur mundur. Jadi pas baca tuh aku be like, "oh ini flashback".
Teruus endingnyaaa 🥲🥲🥲 i need moreee!!! Masa gt aja siiii🥲🥲🥲 baru lagi sayang-sayangnya lalu ditinggal itu sakit bgttt😔
This entire review has been hidden because of spoilers.
Overall aku suka dan enjoy banget bacanya..ini romance yang gak menye menye dengan latar dunia teknik sipil, yg aku suka disini latar teknik sipil-nya gak cuma sekadar latar tapi dibahas dengan spesifik jadi menarik banget.
Karakter ceweknya tegas dan penuh logika, karakter cowoknya tipe pemimpin yg cakap dengan sifat agak garing khas bapak bapak hahaha..
Plot-nya juga seru..membahas tentang korupnya Pemda dan Politisi setempat.
Konfliknya gak melulu tentang cinta, ada konflik diri sendiri, keluarga dan masa lalu yang beberapa pasti relate dengan kehidupan kita sendiri.
Kalau kalian suka "Progresnya Berapa Persen" kalian pasti suka buku ini, aku lebih suka buku ini malahan, karena digarap dengan lebih detail terutama di bagian civil engineering-nya.
Capek juga baca ini - in a good way. Complicated tapi seru. Perusahaan, keluarga, romansa. Berhasil bikin emosi naik turun. Alur maju mundur tapi ga bikin bingung. Ceritanya smooth ga buru-buru. Romansa tipikal usia matang, ga banyak drama, lebih tau apa yang diinginkan. Tapi yg ingin ditonjolkan disini bukan romansanya melainkan kasus dan cara permainannya. Isu yg diangka agak sensitif ya, yaitu kasus suap dalam sebuah proyek tol, salah satu pemda dan perusahaan kontraktor. Agak ngeri bayangin risetnya penulis, soalnya detail banget gimana cara mainnya hahaha I like both, Rahman dan Rara karakternya sama-sama kuat. Suka kalo mereka mulai beradu argumen, keliatan sama-sama berisi. Endingnya agak buru-buru dan mereka kurang dilibatkan dalam penyelesaiannya.