Jump to ratings and reviews
Rate this book

Supernova #2

Supernova: Akar

Rate this book
Talita Luna
Kesejatian hidup ada pada batu kerikil yang tertendang ketika kau melangkah
menyusuri jalan. Kesejatian hidup ada pada selembar daun kering yang gugur
tertiup angin. Kesejatian hidup ada air susu ibu yang yang merelakan puting
payudaranya diisap oleh bayi manapun. Di
Vihara Pit Yong Kiong, Pasuruan, di pelabuhan Belawan, di Penang, di
Bangkok, di Laos, di Golden Triangle, di Cambodia, di Bandung, di
manapun kau hidup.

Tapi, dia mungkin tak terlihat pada arus politik yang menyudutkanmu pada
pilihan kedigdayaan. Dia menyembunyikan diri dari teriakan-
teriakan yang menggemakan perubahan. Kesejatian hidup tak memerlukan
perubahan, namun juga tak menampiknya. Dia rebah pada semua kesederhanaan
yang ada di sekelilingmu. Maka, carilah, dan kamu akan mendapatinya.
Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Mintalah, maka kau akan diberi.

Demikianlah Dewi Lestari mewakilkan sebuah upaya pencarian kesejatian hidup
pada seorang tokoh bernama Bodhi. Seorang bayi yang di suatu pagi tergeletak
di pintu Vihara. Dipungut, diasuh, dan dididik oleh seorang Pandita, Guru
Liong. Merasa bahwa karma pada hidup masa lalunya sangat berat. 18 tahun
dididik dengan ketat, termasuk penguasaan terhadap sebuah ilmu bela diri,
Bodhi mengalami penyempurnaan bathin. Pemurnian spirit. Termasuk sejumlah
pengalaman uniknya yang "merasa" menjadi ulat, tikus got, kucing, dan sapi.

18 tahun adalah waktu yang cukup, dan Bodhi mohon pamit. Bersama serombongan
pendeta Buddha, Bodhi menyeberang ke Sumatera dan memutuskan menetap di
daerah Belawan. Tanpa KTP, tak juga faham mengenai asal usul dan tanggal
kelahirannya. Bekerja tiga bulan, mendapat upah, dan dibantu oleh Ompu
Berlin untuk mendapatkan sejumlah dokumen identitas termasuk paspor, Bodhi
menyeberang ke Penang. Disana dia bertemu dengan sejumlah backpackers yang
kemudian "memberi" arah perjalanan berikutnya: Bangkok.

Bangkok surga bagi para backpackers. Ratusan pengelana dari mancanegara
tumpah di sana. Bodhi tinggal di semua rumah penginapan Srinthip bersama
sejumlah backpakers multi etnis. Penghuninya datang dan pergi. Masuklah
Kell, seorang lelaki tampan, peranakan Irlandia dan Mesir. Lelaki tertampan
yang mungkin pernah ada di bumi ini yang mempunyai tugas kehidupan untuk
membubuhkan 617 tatto pada 617 orang untuk membuat dirinya menyongsong
kemerdekaan paripurna setelah orang ke-617 membubuhkan tato yang ke-618 ke
tubuhnya. Lelaki yang kerap menyenandungkan Eye in The Sky-nya Alan Parson
Project. Kell kemudian mengajarinya tattoo. Lalu, jadilah Bodhi seorang
tattooist dan menjadikan itu sebagai cara untuk mendapatkan uang bagi biaya
hidup sehari-hari.

Seorang backpacker perempuan bernama Star, berasal dari Hollywood, peranakan
Eropa Timur dan Timur Tengah masuk dan menginap di Srinthip. Perempuan
cantik dan tercantik yang pernah dilihat Bodhi. Perawakan tubuhnya sempurna.
Perempuan inilah yang memperkenalkan dirinya dengan sebuah perasaan lain
yang belum pernah dia rasakan sepanjang hidup. Star minta Bodhi mentattoonya
tepat di payudara.Dan bergetarlah kulit semesta. Bergerolalah gelombang
samudera. Erangan kesakitan Star sewaktu ditattoo adalah hasrat dedaunan
yang mendambakan sapuan sinar matahari. Waktu berlalu dan mereka berpisah.
Entah kenapa.

Bodhi meneruskan pencarian kesejatiannya. Star seolah menggenap kesempurnaan
tattoonya dan pergi menyongsong kelana berikut.
Keterserakan yang tak menyenangkan. Tapi hidup adalah keping-keping misteri
yang baru terbuka setelah rebah sepenuhnya. Bodhi membiarkan semesta
menuntun perjalanan selanjutnya. Bertemu dengan lelaki tua pengasuh Bob
Marley, yang mengumandangkan reggae seolah cuma itu yang ada di bumi dan
kahyangan. Bertemu kembali dengan Tristan, backpacker yang ditemuinya
pertama kali di Penang. Mereka berdua bekerja di ladang ganja di Golden
Triangle dengan upah USD 700 per minggu. Sekian bulan di sana Bodhi memiliki
cukup uang untuk melanjutkan kembara berikutnya. Pulang ke Srinthip
didapatinya Kell sudah tak ada. Ah, lelaki yang telah memberinya keceriaan
dan sebuah warna baru.

Rasa kangennya memuncak. Diputuskannya untuk pergi mencari Kell. Tak ada
petunjuk. Tak ada berita. Dan dia pergi. Suara semesta dan kerinduannya
adalah dua buah kompas sejati yang dia percaya akan mengantarkannya tepat
waktu - tepat arah kepada Kell. Bodhi terdampar di sebuah pertarungan antar
manusia ala Golden Triangle ditonton oleh ribuan petaruh. Diadu secara
barbar di atas ring melawan gladiator raksasa. Pertarungan dahsyat dengan
menggunakan sejumlah jurus wushu yang mendebarkan pun digelar.

Perjalanan itu begitu panjang dan melelahkan. Menembus belukar di antara
desingan peluru. Menyusuri daratan ranjau. Disana dia betemu Epona, gadis
penakluk ranjau. Disana pula ia bertemu kembali dengan Kell. Lalu, pada
sebuah kunjungan ke lokasi ranjau, tattoo ke 618, angka kebebasan paripurna
Kell, dirajahkan. Dalam dialog cerdas, konyol, menggelikan, dan bertabu...

202 pages, Paperback

First published January 1, 2002

336 people are currently reading
4058 people want to read

About the author

Dee Lestari

29 books5,570 followers
Dee Lestari, is one of the bestselling and critically acclaimed writers in Indonesia.
Born in January 20, 1976, she began her debut with a serial novel: Supernova in 2001. Supernova’s first episode, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (The Knight, The Princess, and The Falling Star), was sold phenomenally, achieving a cult status among Indonesian young readers. She has published four other episodes: Akar (The Root), Petir (The Lightning), Partikel(The Particle), and Gelombang (The Wave).
Aside of the Supernova series, Dee has also published a novel titled Perahu Kertas (Paper Boat), and three anthologies: Filosofi Kopi (Coffee’s Philosophy), Madre, and Rectoverso — a unique hybrid of music and literature.
Dee also has an extensive music career, producing four albums with her former vocal trio, and two solo albums. She has been writing songs for renowned Indonesian artists.
Perahu Kertas (Paper Boat) was turned into a movie in 2009, marking Dee’s debut as a screenplay writer. The movie became one of the national's block busters. Following the same path, Madre, Filosofi Kopi, Madre, and Supernova KPBJ, were made into movies.
In February 2016, Dee released the final episode of Supernova, Inteligensi Embun Pagi (Intelligence of the Morning Dew). All Dee’s books are published by Bentang Pustaka.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
3,163 (29%)
4 stars
4,003 (37%)
3 stars
2,771 (25%)
2 stars
645 (6%)
1 star
142 (1%)
Displaying 1 - 30 of 830 reviews
Profile Image for Vidi.
97 reviews
April 22, 2012
Ada satu percakapan yang sangat menarik dalam buku ini antara Bodhi dan Epona.

> What do you do for a living?
> I don't know, I just live.

Wow.. secara sempurna saya cemburu. Saya selalu iri pada semua orang yang berani keluar untuk mencari dirinya. Kesejatiannya. Takdir untuk apa dirinya dilahirkan di dunia ini. Bahkan Epona yang berprofesi sebagai penjinak ranjau pun merasa iri.

Cerita berkutat seputar Bodhi yang berkelana mencari kesejatiannya. Dalam perjalanannya, yang tidak hanya secara fisik tetapi juga spiritual, Bodhi bertemu dengan Kell, sahabat yang kemudian akan saling melengkapi.

Soul searching tidaklah semudah mengatakan bahwa hidup adalah pilihan. Sering kali yang terjadi adalah hidup tanpa ada pilihan. Mungkin saya yang salah, mungkin benar ini hanyalah masalah tekad dan keberanian untuk melihat pilihan-pilihan itu. Sekali lagi masalah persepsi.
Profile Image for Deago.
248 reviews21 followers
September 26, 2016
3.4/5*
“Life is all about how to control our minds, and how to make use of our limited knowledge” …hal 123

Akar jauh lebih ringan, ada sedikit fantasi dan lebih jenaka dibanding pembuka seri supernova padahal isu yang dibahas cukup berat yaitu tentang pencarian jati diri. Dan ada aksinya juga dikit-dikit….

Seseorang bernama Bodhi tiba-tiba muncul di sebuah vihara saat masih bayi, jadilah Bodhi anak biksu, ketika Bodhi mulai jenuh dengan kehidupannya Bodhi akhirnya pergi dengan alasan “saya Capek”.

Diluar dugaan, Bodhi mengejutkan saya, ternyata bukannya di Indonesia Bodhi mencari dirinya di tempat yang lebih jauh. Bodhi muncul di Thailand, trus ke Laos trus balik lagi ke Thailand dan tiba-tiba ke Vietnam, hebat kan si Bodhi ini padahal kondisi Vietnam masa itu lagi kacau dan Bodhi tiba-tiba muncul.

Dalam perjalanannya Bodhi bertemu dengan Kell, sebuah karakter unik dari Dee yang entah mengapa mengingatkan saya pada Diva, mungkin karena Kell adalah pribadi dengan pikiran terbuka dan bebas seperti Diva.

Karakter Bodhi juga unik, hidupnya tak tentu arah dan terbawa angin sampai ke Thailand. Tetapi Bodhi bukan karakter favorit saya, tapi tetap saja, menyenangkan mengikuti pemikiran Bodhi yang aneh dan lucu. Bagian dimana Bodhi bertemu wanita bernama Star juga menarik. Bagaimana dengan akhirnya? Apakah Bodhi menemukan dirinya?

Akar masih meninggalkan saya dalam titik bifurkasi. Ohh ia, Diva dan Gio juga dibahas disebagian kacil dari salah satu keping dalam buku ini.

Semoga supernova 3 lebih seru.

Profile Image for Irwan.
Author 9 books122 followers
September 1, 2007
A popular Indonesian novel. I read the prequel of this trilogy (?). I cant remember much from the previous one. I am quite sure I had a good time and was impressed reading it. I remember an expression "badai serotonin", the serotonin storm! Not bad!

Having said that, I found it difficult to enter the realm of this novel until I changed my attitude to the one I use when I read a scifi/fantasy novel. The striking quality of this novel is its inovative creativity, sometimes bordering ambitious. It is like the author wants to say a lot of things - covering a lot of grounds, achieving universal grandeur - at the same time.

The use of analogy and metaphors is, though naughtily creative, sometimes weird. "Menatap rambutnya seperti makan bubur ketan hitam: gelap, padat, wangi", "Perbukitan hijau itu tampak seperti meja bilyar diseraki butiran Nutrisari". I tried hard to imagine what kind of effect or images intended to arise in the reader's mind.

Description of tattoing process, a wushu style called chang quan (which I happened to practice a long time ago), or Bodhi as a character are some of the achievements of this work.

If I were the author, I wouldn't be too generous with foreign words.
Profile Image for Lilia Zuhara.
60 reviews5 followers
August 14, 2013
Sejauh membaca dua buku supernova, karakter penulisan Dee yang paling kuat adalah pencarian eksistensi utuh dalam setiap penulisannya. Dengan mengambil latar belakang yang berbeda, Dee kembali mengajak kita berjalan-jalan dalam pemikirannya untuk mencari makna hidup sampai ke intinya. Tokoh utama ialah Bodhi, seorang pemuda yang dalam sepanjang cerita, perjalanan hidupnya adalah pergi jauh untuk mencari dirinya sendiri.

Seperti Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, Akar tidak memiliki kekuatan pada puitisasi bahasa yang menyamankan hati, namun lebih kepada ide cerita yang unik dan (kemungkinan sangat besar) orisinil. Tidak lupa, kekuatan besar dalam Akar juga terletak pada informasi yang saya sangat yakin sekali didapatkan dari pengalaman maupun research yang mendalam dan serius (walaupun bagi para ahli, mungkin info dalam Akar terkesan tanggung).

Sejauh ini, Dee masih mengajak kita berpikir bahwa perjalanan mencari diri tidak melulu dengan mencari kebaikan, tidak dengan memikirkan apa yang akan kita lakukan, namun lebih kepada menjalani yang ada saat ini, yang pada akhirnya akan membentuk manusia yang menjalani pengalaman tersebut. Salut.
Profile Image for Stephanie.
140 reviews36 followers
November 1, 2016
Buku kedua dari Supernova ini menceritakan tentang Boddhi. Dia adalah seseorang yang tidak jelas asal usulnya, sewaktu bayi ditemukan di halaman depan vihara lalu akhirnya diasuh oleh Biksu yang bernama guru Liong sampai dewasa dan akhirnya berpetualang kesana kemari demi menemukan jati diri dan kesejatian hidup. Di perjalanan Boddhi melewati banyak rintangan, tapi dia mendapatkan banyak pengalaman dan bertemu dengan beberapa orang yang mengajarinya akan hidup. Ada beberapa misteri kehidupan yang sulit dipahami oleh manusia seperti halnya pertemuan dan perpisahan.

Ada beberapa karakter menarik di buku ini seperti Kell, Tristan dan Star. Kell bisa dibilang seorang tokoh yang eksentrik dilihat dari kehidupannya yang berpindah-pindah dan segala pembicaraannya mengenai alam, ornamen dan tato. Kell adalah orang yang mengenalkan Boddhi akan dunia tato dan mengajarinya menggambar. Tristan adalah seorang backpacker yang terus bertemu dengan Boddhi secara tidak sengaja dan Star adalah seorang wanita cantik yang meminta Boddhi untuk membuatkan tato tapi akhirnya malah menggodanya dan menghilang. Juga ada ulasan singkat tentang Gio dan Diva.

Di banding buku pertama aku lebih menyukai buku kedua ini dengan segala keunikan dan kekocakannya. Buku ini mengajarkan kita untuk belajar melepaskan diri akan keterikatan oleh materi dan harta. Seperti Boddhi saat dia kecurian uang dan tidak punya apa-apa tapi akhirnya dia tetap bisa menemukan cara untuk melanjutkan perjalanannya. Harta di dunia hanya sebagai salah satu alat untuk membantu kita mencapai tujuan namun yang terpenting adalah pemahaman kita akan perjalanan itu sendiri. Selain itu ada banyak nasehat hidup yang bisa kita petik dari sini.

A pile of manure without a seed will not sprout a thing and a seed without the sun will stay lifeless in darkness.
Profile Image for .:FLOE:. Floe.
28 reviews7 followers
September 1, 2009
dah selesai jg..
Setelah mayan lama ilang mood bacanya, akhirnya tergugah jg oleh karya Dee,
dimulai dr perahu kertas, dan lanjut ke supernova.

Ceritannya keren jg, tentang seorang bodhi dgn banyak keberuntungan dlm hidupnya. Dr bayi dia dbuang oleh keluarganya di sebuah vihara, yg kenudian diasuh oleh para biksu dsana.
Dr kecil mulai muncul keanehan2 dlm dirinya, yg ga masuk akal, yg byk membentuk dirinya menjadi seorang bodhi yg aneh menurut versi org pd umumnya.
Yg kemudian dia memutuskan meninggalkan biara dan hidup luntang-lantung ga jelas, tanpa modal materi tp cuma modal kenekatan dan keburuntungan. Menjadi backpacker yg bukan backpacker. Bingung kan ???

Cerita yg mengalir luar biasa,yg bikin penasaran, yg bs memunculkan berbagai macam persepsi bagi yg membaca.
Bagaimana dee bs menjabarkan scr detail ttg semua yg dijalani bodhi, yg mbuat seakan2 aq bs menjadi si bodhi itu sendiri. Perjalanan hidup yg keren dr seorang bodhi.

Satu yg bisa aq ambil dr novel ini, jgn terlalu khawatir akan hidup, jalanin apa yg mau dijalani,tdk perlu ditunda saat kesempatan itu datang.
Bila nanti muncul berbagai rintangan,anggap saja itu tantangan dan jalani, bila nanti akhirnya tiba diujung jalan,pasti akan ada satu kepuasan dan keajaiban saat kita mengenang lg perjalanan yg sudah dilalui.
Krn hidup mempunyai caranya sendiri yg unik utk menuntun manusia menjalani kehidupannya.
Profile Image for Doofenshmirtz.
48 reviews
July 10, 2009
I didn't like the book at all; it was too sloppily written. It was as if the author wrote whatever came to her mind and never bothered with a little process called "editing." There is also the interview I recall reading in which the author admitted to not being a big reader, which boggled my mind to no end. To be a good writer, one has to at least like to read. What, did she publish this book as a joke? (What saddens me, of course, is the fact of how popular her books ended up being. How is this even possible?)

As much as I commend the author's attempt at covering subjects she may not know much about, it bothered me that she actually tried to pass "peremuk tulang" as a legitimate martial arts move. Does anyone else not remember Kung Fu Boy starring Chinmi? This move was taken straight from that manga series! I mean, if this book was meant to be humorous I would have laughed it off, but Supernova was supposed to be deep and philosophical. It's just... wrong. It's possibly plagiarism, but mostly it's just wrong.

'Nuff said, I'm off now ranting about some other book.
Profile Image for Awi Chin.
Author 9 books27 followers
May 9, 2012
Ini buku ketiga yang saya baca dari Supernova Saga. Setelah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh yang gak selesai saya baca karena saking .......nya (undescribable) dan Supernova: Petir yang menurut saya lumayan. kemudian petualangan Suernova saya berlanjut pada buku ini.

Mungkin tidak perlu saya ceritakan bagaimana cerita. Karena selain sinopsis di atas sudah panjang lebar membeberkan semuanya (Anehnya, versi yang saya baca hanya melampirkan sedikit saja dari sinopsis cerita). Saya rasa lebih enak membaca buku ini tanpa tahu cerita apa yang akan terjadi di dalamnya. sehingga faktor kejutan dalam ceritanya tetap terjaga.

Gaya tulisan Dee masih sama di buku ini. Cerdas tapi tidak seperti Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh yang IMO terlalu banyak mengambil kata-kata rumit lalu dimasukkan ke dalam bukunya dan diberi keterangan dalam footnote. Dan voila, jadilah Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh berubah menjadi ensiklopedia yang mempunyai alur dan cerita. Saya sangat bersyukur point tadi dihilangkan dalam buku ini.

Satu hal yang sangat disayangkan dalam buku ini. Petualangan Bodhi yang menjelajahi Asia Tenggara dan sedikit timur kurang menarik perhatian. Dan menurut saya, tidak segitu susah kok untuk memberi peta untuk memberi tahu dimana saja jalur perjalanan Bodhi.

In the end
Did i like this book?
No

Did i hate this book?
No.

Jadi tiga bintang sudah cukup. sebenarnya mau ngasih dua setengah, but oh well. gak ada sistem setengah bintang di Goodreads.

PS. Walaupun gak terlalu memikat, saya masih berhutang pada diri sendiri untuk membaca ulang KPBJ sampai habis dan membaca Partikel.
>,<
Profile Image for Luz Balthasaar.
87 reviews69 followers
March 29, 2016
(Rada) jauh Lebih baik dari buku pertamanya, KPBJ.

Saia nggak bikin reading progress buat yang ini. Saia nyoba, tapi kayaknya nggak akan menarik. Jadi nggak usah deh.

Di sini kelihatan kalau penulis udah masukin risetnya dengan lebih lihai dan lebih mulus. Lanjutin perumpamaan kosmetik di ulasan KPBJ saia, dandanannya udah lebih natural, bo. Showmanship dan showoffness ada bedanya, dan buku ini saia kira lebih cenderung ke yang pertama.

Ceritanya lumayan menyenangkan, dan Bodhi sebagai karakter saia rasa super likeable. Lucu, kadang lugu, tapi jelas jenis orang yang kayaknya menyenangkan dijadikan teman.

Buat karakter lain sayangnya saia kurang suka. Kell sempat menarik perhatian, tapi buat saia dia sedikit dua dimensi. Konflik pribadi Kell untuk mendapat tato no 108 kerasa kurang menarik dibanding perjuangan/petualangan Bodhi. Udah gitu Kell kerasa nyusah-nyusahin diri sendiri tanpa alasan. Kalau emang dia harus ditato Bodhi, kenapa pake acara ngilang tanpa kabar coba. Yang butuh elo, yang bikin rumit elo juga.

Jangan bilang "Kell punya alasan yang nggak akan dia ungkapkan BECAUSE REASONS." Saia kira alasan Kell ngilang itu teknis aja, yaitu supaya ada cerita Bodhi bertualang Ke Laos dan Myanmar.

Lalu Star. Errrrmmmmm, saia ngerti penulis mau bikin apa di sini, tapi perlu ya Star dipuja-puji? Saia nggak punya problem dengan perempuan yang aktif secara seksual, tapi itu nggak berarti kalau dia melakukan pelecehan ke cowok lantas dia dipuji-puji sebagai perempuan bebas yang hebat karena kebebasan seksualnya. Saia senang ketika Bodhi digambarkan nggak nyaman, tapi begitu Star pergi . . . halah. Kenapa kayak semua orang jadi starry-eyed for Star? Duh. I don't think Star, as a character, is compelling enough that the writer's adoration towards her is justifiable. Dia ini Diva Jilid 2, yang jujur lebih buruk karena apa yang dilakukan Star ke Bodhi itu kerasa menjurus pelecehan.

Bagaimana patokan saia untuk nentuin itu pelecehan atau bukan?

TL; DR: Bacaan yang oke. Gaya bahasa, cerita, dan penyelipan argumen filsafat lebih mantep dari yang pertama. Alur agak diulur2 biar Bodhi bisa jalan-jalan kemana-mana, tapi memuaskan. Kalau saja Star nggak begitu diglorifikasi, saia nggak keberatan naikin rating ke 4.5 atau 5
Profile Image for Fertina NM.
103 reviews21 followers
June 18, 2012
i never been like ' after i read all harry potter series ' after i finished reading supernova ( 1th & 2nd ). It's immensely perky! two thumbs up for Dee. i just wanna finish the series and be lost in supernova. i felt scare, curious and like supernova isn't just ordinary novel, when i read those novel. Now i just wanted to read the third.



* Persahabatan memang obat sakit nomor satu.
* " Kegelapan itu hidup. Dia punya wajah... aku tak bisa menggabarkan seperti apa, (..)
* Manusia yang selalu hidup dibenang perbatasan antara waras dan gila, antara kata mutiara dan umpatan
durjana, adalah manusia yang paling kesepian.
* Kamu memilih jalur susah untuk perjalanan yang mestinya sangat gampang. Dasar manusia.
* Berhenti mencari, maka kamu akan menemukan.
* Saya terlalu males berpikir (..) saya lebih percaya kondisi.
* Tapi aku di sini. Dipisahkan oleh selaput kaca. Hanya saling mengamati tanpa bisa menyentuh.
Terkadang, ada rasa getir di lidah saat melihat kebersamaan mereka. Sementara, aku sendiri di sini
* a pile of manure without a seed will not sprout a thing. And a seed without the sun will stay
lifeless in darkness
* Semua pertanyaan dan keingin tahuanmu datang bersamaan dengan jawaban.
* Kamu mungkin tidak pernah jadi nabi atau juru selamat, tapi kamu bisa jadi dirimu sendiri
* Hidup ibarat memancing di Kali Ciliwung. Kamu tidak pernah tahu apa yang akan kamu dapat: ikan,
impun, sendal jepit, taik, bangkai dan benda - benda ajaib lain yang tak terbayangkan. Dan nggak
perlu dibanyangkan
Profile Image for Yovano N..
239 reviews14 followers
May 14, 2016
Kalo kata Sistar, "Touch my bodhi, bodhi!" #dikemplang

Hmm. Suka banget sama gaya berceritanya Dee Lestari yang mulus, jernih, bening. Membaca buku ini serasa membaca The Naked Traveler versi sastra, dengan muatan filosofi dan spiritual yang kental. Suka sama karakter Bodhi. Sepanjang cerita dibuat penasaran apa yang bakal terjadi sama cowok satu ini. Deym, Dee, dirimu membuat saya nyaris mati penasaran.
Profile Image for drg Rifqie Al Haris.
74 reviews5 followers
April 19, 2012
Sinopsis
Novel ini terdiri dari 3 keping (bab) Keping pertama adalah jembatan antara buku pertama: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh dan buku kedua ini. Di sini kisah Gio akan berlanjut. Tapi kisahnya tidak begitu menyenangkan karena mendapatkan kabar bahwa Diva menghilang dalam sebuah ekspedisi sungai di pedalaman Amazon. Keping 34 yang merupakan awal dari novel "Akar" ini cukup singkat dan berakhir di keputusan Gio untuk mencari Diva.

Keping 35 adalah inti dari novel ini karena disinilah "Akar" itu akan diceritakan dengan proporsi paling banyak. Keping ini menceritakan tentang seseorang yang bernama Bodhi yang mempunyai kisah masa lalu yang sangat unik dan ajaib. Bodhi pada awalnya tinggal di wihara dan dibesarkan oleh Guru Liong. Akhirnya nasib menggiringnya untuk berpetualang meningalkan wihara tersebut.

Awal dari penjelajahan Bodhi di awali di Bangkok kemudian ke Laos, kembali lagi ke Bangkok dan akhirnya ke Kamboja dengan petualangan yang makin seru karena Kamboja adalah area konflik para pasukan pemberontak. Dalam petualangannya itu, Bodhi bertemu dengan orang-orang hebat yang mengubah nasibnya. Pelajaran hidup akan selalu didapat dimanapun dia berada. Kadangkala seseorang yang ditemui di suatu tempat akan bertemu lagi di tempat lain dengan suasana yang benar-benar ajaib dan berbeda seolah melengkapi nasib diantara keduanya.

Hingga akhirnya kisah Bodhi di buku ini akan berakhir di Keping 36 yang nampaknya akan menjadi sebuah jembatan kisah yang akan menghubungkan kisah di buku ketiga.

Opini
Di buku ini saya sempat sedikit berharap sajian kisahnya hampir sama dengan buku pertama: Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, yaitu banyak menyajikan aspek filsafat postmodern, psikologi, fisika kuantum dan beberapa tinjauan sains. Namun ternyata buku kedua ini hanya cerita novel yang biasa. Mungkin hanya tokoh Reuben dan Dimas yang cocok dengan pembahasan-pembahasan macam itu sedangkan di buku kedua ini mereka sama sekali tidak ada.

Buku kedua ini masih setia dengan istilah "Keping" untuk menggantikan fungsi dari "Bab". Di buku ini terdapat tiga keping yang angkanya adalah lanjutan dari buku pertama sehingga di sini tiga keping itu dinomori 34, 35 dan 36.

Cerita di novel ini cukup seru karena Dee nampaknya memahami betul tentang banyak tempat di beberapa negara di Asia sekaligus bahasa-bahasanya. Hal ini enjadikan novel "Akar" ini sedikit bisa menjadi semacam catatan travelling backpacker.

Did You Know?
Supernova seri dua yang berjudul "Akar" ini dirilis pada 16 Oktober 2002. Novel ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu. Mereka menolak dicantumkannya lambang OMKARA/AUM yang merupakan aksara suci BRAHMAN Tuhan yang Maha Esa dalam HINDU sebagai cover dalam bukunya. Akhirnya disepakati bahwa lambang Omkara tidak akan ditampilkan lagi pada cetakan ke 2 dan seterusnya.

Favorite Quotes
“Kita memang tak pernah tahu apa yang dirindukan sampai sesuatu itu tiba di depan mata.”
"Jangan takut. Jangan menyerah. Hidup ini sebenarnya indah."
"Art partly completes what nature cannot bring to a finish. Art carries out Nature's unrealized ends."
"Life is all about how to control our minds, and how to make use of our limited knowledge."

Profile Image for rifa࿐.
46 reviews3 followers
April 30, 2022
ngang ngong ngang ngong akhirnya selesai juga :'

jujur, baca buku ini harus dalam keadaan tenang, Meleng dikit lupa di atas bahas apa dan bahasanya juga bisa dibilang rumit (?) but if you finish one page straight you'll get the point
Profile Image for Ivana.
77 reviews
February 3, 2018
Setelah Ksatria, Bintang dan Putri Jatuh, buku ini penurunan drastis dari seri Supernova. Ide gila dalam kemasan petualangan Bodhi membuktikkan keluasan wawasan Dee dalam berkarya. Akan tetapi, ketiadaan klimaks cerita, absennya kata-kata puitis seperti di KBPJ dan pemaksaan beberapa kalimat metafora menjadikan karya ini sekedar pelengkap seri bukannya karya unggulan.
Profile Image for Gugun Gunadi.
8 reviews4 followers
March 12, 2009
Tidak terlalu bikin penasaran seperti supernova : ... bintang jatuh. Tapi lumayanlah mengajak kita untuk jalan-jalan dan memahami beberapa budaya...
109 reviews
August 12, 2019
Aku membaca novel ini tanpa ekspektasi apapun. Kutuntaskan dalam dua kali baca: di Stasiun Lempuyangan sambil menunggu 80-an nomor antrian untuk beli tiket Prameks ke Solo, dan di kamar kos sepulang dari perjalanan darat Bali-Jogja. Dan secara mengejutkan, aku suka novel ini. Aku naksir Bodhi. Walaupun masih belum bertemu benang merahnya dengan Supernova: KPBJ, atau bahkan dengan kisah Gio di Bolivia yang tertulis di awal novel, kisah hidup Bodhi membuatku tertegun dan senyum-senyum sendiri. Rasa. Bodhi banyak menggunakan rasa dalam menghidupi hidupnya; sesuatu yang perlahan-lahan tengah kupelajari dengan sabar. Dan Bodhi tak henti bertanya, atas apapun. Meski mungkin ia sudah mendapatkan jawabannya, atau mungkin dia belum sungguh-sungguh mengerti apakah jawaban yang ia temukan memang sahih adanya.
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
February 9, 2016
Saya sudah meminjam ini begitu menamatkan Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh di pertengahan tahun 2015 silam. Namun, baru kemarin saya berhasil menamatkan novel ini. Jujur, bab awal yang berisi cerita Gio itu ... terasa membosankan. Dee terlalu suka ngalor-ngidul.

Lebih lagi saya nggak bisa naksir sama Gio ini. Saya nggak mendapatkan banyak hal darinya kecuali dua fakta: (1) Gio cinta sungai, dan (2) Gio cinta Diva. Saya masih belum bisa masuk ke kehidupan Gio, makanya saya merasa bosan. Mungkin karena porsi Gio terlalu sedikit, ya.

Kemudian, kemarin, saya memutuskan untuk membaca tanpa henti. Meski begitu masuk ke penceritaan Bodhi saya pun belum bisa nyambung, saya tetap meneruskan. Lalu, lama-lama, saya nggak bisa lepas. Dibanding KPBJ, bisa dibilang saya suka banget sama gaya bahasa Dee di sini. Terasa puitis dan berhasil memainkan seluruh indera saya. Mirip sama pengalaman yang saya dapatkan ketika membaca cerpen-cerpen beliau. Cakep banget.

Ternyata kemurkaan bisa memberi sayap. (h. 219)


Saya suka banget ketika bercerita dari sisi Bodhi, lewat sudut orang pertama. Selain kisah perjalanannya (yang memang terasa terlalu tinggi dan jauh dan sulit dibayangkan, tapi tetap saja seru, yah namanya juga fiksi), gaya bercerita Dee lewat Bodhi ini yang bikin saya nagih.

Akar mengajarkan kita untuk keluar. Bahwa jati diri kita tidak akan ditemukan jika kita hanya berdiam. Akar juga mengajarkan kita soal manusia itu sejatinya sama, seperti kutipan yang saya ambil dari kisah perjalanan Bodhi ini.

Ia mengingatkanku semua manusia sama, kanvas kosong yang bisa digores amarah atau tawa dengan frantik, berganti-ganti, sewaktu-waktu. (h. 205)


Review lengkap silakan baca di sini.
Profile Image for JOHN.
19 reviews1 follower
May 12, 2011
buku yang aneh...kq ada satu tokoh tapi ilmunya seabregh (anak punk, bisa kungfuw, bisa tato, backpaker) ....hmm...kayanya dewi lestari ingin membuat tokoh yang hebat...tapi aku melihatnya tampak lucu dan tidak rasional..
KARENA APA?
##Untuk menjadi ahli kungfu kudu berlatih bertahun-tahun dengan master kungfu...
##Terus untuk mendalami anarki juga kudu gaol ama anak punk bertahun-tahun juga agar mantap tuh ideologi anarkinya
##Untuk jadi seorang tukang tatto kudu ada basic ilmunya dari kecil juga ..kudu hobi gambar dan cari info tentang tatto kesana kemari..kudu gaol juga...
##Untuk menjadi seorang Backpacker kudu punya tempat tujuan...dan kudu gaol cari info sana sini dan punya tabungan untuk hoby yang seperti ini..susah kalo pingin asal jadi seorang backpacker...

"KEBUKTIKAN!!!"

-dewi lestari membuat berbagai macam istilah di buku ini... seperti mencomot berbagai istilah dari beberapa kamus...
-terus istilah anarki (underground anak punk) kayanya didapat dari suaminya dulu Marcel.....
"agak kurang kreatif".
Profile Image for Hasna.
7 reviews2 followers
April 21, 2011
it's a WOW! keren. Ini novel Supernova pertama kali yang saya baca. Saya bahkan belum baca yang episode pertama. Dee selalu bisa bikin saya penasaran untuk mengetahui cerita di halaman selanjutnya. Inti novel ini adalah perjalanan sang tokoh utama bernama Bodhi untuk mencari jati dirinya setelah keluar dari vihara dimana dia menghabiskan masa kecilnya di situ. Perjalanan Bodhi menarik untuk diikuti. Dee sangat detil menggambarkan latar cerita. Sepertinya novel ini recommended untuk para backpacker. Bodhi sempat pada suatu titik dilanda kesialan terus menerus, dari mulai kehabisan uang sama sekali padahal dia belum menemukan Kell, sampai harus bertanding wushu demi menyelamatkan seorang bapak yang menolongnya di Kamboja.
Bahasa yang dipakai di novel ini juga cerdas dan kreatif, Dee pintar sekali meramu kata-kata. I love it.
Profile Image for bahamoet.
28 reviews5 followers
September 2, 2007
Nearly the same feeling about the previous book Dee wrote. But one thing special about this book, and my favorite too, is it tells about a journey of life.

The story is about a young man who spend most of his first life in the Buddhist Temple environment. He knows that himself has miracles, and he must do a journey to find about his destiny.

The journey itself is very adventurous. Full of tasks and obstacles from one place to other place.

I believe those who likes journey story will find this book wonderful.
Profile Image for dawnie.
141 reviews11 followers
June 8, 2020
It's not what I expected. I thought there would be another episode of Reuben and Dimas creating another character. But no, it's a new main character on his own story.

Surprisingly, the storyline is much better than the first one! The adventure, the friendship, the fantasy. I like it!

Some part is not so enjoyable to read, but at least it's not some telenovela-kind-of script like the first book.
Profile Image for yun with books.
714 reviews243 followers
April 5, 2016


4 stars buat cerita-cerita gak masuk akal tapi hebat ini! Keren paraaaaaaaaaaaah..... Petualangan-petualangan Bodhi mencari jati diri dari dirinya yang "aneh" ini bikin terus-terusan mangap!

extraordinary story, yet brilliant
Profile Image for Haryadi Yansyah.
Author 14 books62 followers
March 19, 2019
Sebagaimana yang saya sampaikan pada ulasan novel Supernova yang pertama bahwa saya baru baca seri Supernova ini setelah belasan tahun sejak novelnya terbit.

Kelebihannya, saya bisa baca maraton dan perpindahan dari buku pertama ke buku kedua ini berlangsung menyenangkan.

Di awal, buku ini berkisah tentang Gio yang berusaha mencari Diva yang hilang di Amerika Latin. Lalu, fokus cerita langsung tertuju ke Bodhi, seorang pria botak yang memiliki pengalaman hidup luar biasa.

Bagaimana tidak, Bodhi tak jelas asal usulnya termasuk kapan ia lahir dan siapa orang tuanya. Yang jelas, Bodhi tumbuh besar di sebuah vihara pasca diselamatkan Guru Liong.

Lelaki yang berprofesi sebagai pembuat tato ini mempunyai satu cita-cita. Yakni: ingin mati. Awalnya nampak lucu dan aneh, tapi begitu baca pelan-pelan, kita dibuat paham bahwa itu cita-cita yang sederhana dari seorang Bodhi.

Buku ini akan mengajak pembaca menyusuri Indochina. Penggambaran Dee terhadap setting lumayan kuat. Saya bahkan penasaran apakah Dee benar-benar melakukan perjalanan berbahaya seperti yang dialami oleh Bodhi.

Oh ya, saya merasakan beberapa humor ala Dee di buku ini. Beberapa kali saya tertawa terbahak. Padahal bukan jenis humor receh sih (kecuali saat kedatangan Star di mimpi Bodhi).

Saya juga (jadi) merasa dekat dengan Bodhi pasca menamatkan Akar dan jadi gak sabar nyambung ke buku selanjutnya: Petir.

Btw, jadi kayak nonton Marvel dimana masing-masing superhero diperkenalkan dan nanti akan dipertemukan di Avengers.

Eh ya, akan langsung nyambung ke Petir nih saya. Tapi ada secuil rasa lelah bahkan sebelum baca. Kenapa? soalnya tokoh Dimas dan Reuben akan hadir lagi. Secara obrolan mereka itu kadang terlalu rumit di otak saya yang lemot ini hehehe.

Ini beberapa kutipan menarik yang saya temukan di Akar.

"Semua orang yang akan pergi selalu berkata hal yang sama, mereka akan baik-baik saja, padahal tidak ada yang tahu."
Hal 13

"Ternyata pikiran itu tak terhingga liarnya, luasnya, cepatnya. Luar biasa ringan, sekaligus mengerikan."
Hal 49

"Kebenaran akan menelanjangi dirinya sendiri dengan cara tak diduga-duga dan aku sudah imun terhadap beraneka ragam kejutan."
Hal 123
Profile Image for Tika Nia.
222 reviews5 followers
August 19, 2025
Sejak bayi Bodhi yang ditemukan di bawah pohon asem diasuh Guru Liong di lingkungan wihara. Guru Liong membesarkan Bodhi seperti anak kandungnya, mengajarkan banyak hal termasuk agama dan wushu. Lalu saat Bodhi berumur 18 tahun, Guru Liong meminta Bodhi pergi sejauh mungkin untuk menemukan kesejatian ✨

Saat itu Guru Liong yakin Bodhi berbeda dengan manusia lainnya. Kenyataannya memang begitu! Bodhi bisa mengarungi "semesta lain" tanpa terkendali! Bisa melihat kuman, melihat masa lalu orang lain, merasakan perasaan makhluk lain, hingga bertukar jiwa dengan lalat, tikus, sapi qurban, dll 😮 Tapi itu justru membuat Bodhi kesakitan! Sakit yang membuatnya ingin lenyap 😭

🌱🕉️🌱
Namun garis hidup berkata lain! Bodhi justru harus menjelajah Thailand, Laos, Myanmar, hingga Kamboja! Di Thailand Bodhi bertemu Kell yang telah mengukir 616 tato pada orang berbeda! Kell memaksa Bodhi menjadi orang ke-617. Ini bukan sekedar tato tapi misi hidup. Mengapa begitu? 🥺 Lalu siapa saja yang ditemui Bodhi sepanjang perjalanannya? Pelajaran apa yang dia dapatkan?? Akankah dia menemukan kesejatian? ✨

🌱🕉️🌱 baca review buku lainnya di IG ku @tika_nia

Membaca novel ini menghadirkan banyak rasa! Aku dibuat banjir air mata saat Bodhi harus berpisah dengan Guru Liong, Kell, dan Dieth 😭 Aku merasa sebal dengan sopir truk di Burma dan Neany Ry yang arogan. Gusar saat Bodhi harus bertanding di Kamboja. Dan sepertinya pipiku bersemu merah saat Bodhi bertemu Ishtar! 😂

Akar menceritakan tentang perjalanan mencari jati diri, pertumbuhan jiwa untuk mendekat pada Tuhan, dan ikatan antara manusia. Akar mengajarkan bahwa sesungguhnya Tuhan begitu dekat 🥲 Dan setiap manusia telah "memilih" untuk mengalami kehidupan ini ✨🌱
Profile Image for Tien.
2,273 reviews79 followers
April 6, 2024
I read book 1 nearly 10 years and so I do not remember much about it. This book feels quite different though and while I think it mostly can be read as stand alone, there is a big over-arching story/mystery (maybe...).

There are 3 chapters in this book with the middle chapter taking about 90% of the book. The first chapter does not appear to have anything to do with the rest of the book so I am very confused how this relates at all; maybe to the over-arching angle? In the middle book, we met a character called Bodhi who was found as a baby at the foot of a tree by a monk who then cared for him. It then follows his "unnatural" characteristics which then pushed him to travel across the sea with a number of supernatural incidents following him.

I expected more of science fiction novel but this is very magical realism and while I felt author has done her research well as to symbolism & mythologies, I felt lost mainly because I just couldn't make any connection with the stories. It was a struggle to read as my Bahasa Indonesia is really not up to par with reading something like this. However, there were some quite funny bits and some ticklish metaphors so I kind of enjoyed this. The main lesson being that life is like fishing; you never know what you're going to get!
Profile Image for Loran Tambunan.
10 reviews
January 28, 2018
Bodhi's unexpected life story that made me realize more about someone's destiny and hope. This book entertained me thru the bitterness of Bodhi's life that explained everything happened for a reason--even for someone who's unfaithful enough.

Buku ini adalah lanjutan dari buku pertama Mbak Dee yang berjudul Kesatria Kesatria-an itu (meeeh, bother to check the right title). Buku ini sangat asyik untuk dibaca karena alur cerita disampaikan (mostyl) dari sudut pandang Bodhi yang sedang menceritakan kembali pengalaman hidupnya. Buku ini menyisakan ruang untuk pembaca bereksplorasi dengan makna dari hal-hal yang terjadi pada hidup Bodhi.

Empat bintang; karena saya menyukai tulisan-tulisan Mbak Dee dan telah membaca seri buku sebelum dan sesudah Akar--rangkaian episode dalam Supernova sangat worth to read! Yehey~
Profile Image for KA.
57 reviews3 followers
August 17, 2021
"Kebenaran yang tak bernama tak pernah terputus. Datang sebelum waktu. Hadir sebelum ruang"


Supernova : Akar awalnya saya kira seri lanjutan kisah Diva dan Re tapi ternyata merupakan kisah baru tentang Bodhi yang tidak tahu siapa dirinya sebenarnya dan berpetualangan mencari jawaban kebenaran akan dirinya.

Akar merupakan kisah yang menarik menurut saya menghadirkan pesan tersirat yang tertuang dalam proses pencarian diri Bodhi. Meski menurut saya sedikit membingungkan karena pencampuran bahasa indonesia dengan bahasa asing tapi tidak mengacaukan alur dan pengembangan tokoh. Terakhir entah bagaimana rasanya saya masih jatuh hati dengan kisah Kesatria, Puteri dan Bintang Jatuh yang memberikan sedikit lebih banyak gelitik dalam setiap kisahnya.

Akar menurut saya bisa menjadi referensi bacaan untuk kamu yang menginginkan kisah tentang pencarian jati diri.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Ddnreads.
402 reviews6 followers
March 7, 2022
Seru sih. Unik2 bgt karakternya. Kisah hidupnya juga bikin geleng2 kepala. Gatau kenapa, ini ngingetin aku sama edensor. Karena dia ttg perjalanan juga kali ya. Nanti di setiap tempat nemuin sesuatu gitu. Yang ini tingkat pengalaman spiritualitasnya tinggi bgt!!!! Pake firasat, sama rasa. Trivia knowledge ny banyak ttg daerah2 atau negara. Quite well written adventure. Cuma sayang akhirnya kurang rapi ngewrap up nya. Terkesan agak terburu2 dan lompat2.

Gasabar bc Petir.
Profile Image for Chels.
179 reviews3 followers
September 20, 2024
Novel Akar mengajak pembaca berkeliling Asia Tenggara melalui jalur yang luar biasa menarik. Bukan sebagai turis yang berjalan-jalan ke tempat wisata fancy, melainkan sebagai pencari kesejatian yang menerjang berbagai tantangan.
Displaying 1 - 30 of 830 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.