Jump to ratings and reviews
Rate this book

Jump

Rate this book
One-two-three-four, we’re the best cheers on the floor!
Five-six-seven-eight, we’re the prettiest, ready to fight!
Fight! Fight! Fight! We’re saying it right!
Cheer! Cheer! Cheer! We own the atmosphere!
C-C-C-CHEERLEADERS!

Akui saja, cewek berseragam cheerleader SELALU terlihat tiga level lebih keren daripada cewek-cewek jelata lainnya. Belum lagi rambut indah, bodi oke, dan kaki langsing seperti supermodel—helloooo..., cowok mana sih yang sanggup menolak pesonamu?

Dan, saat akhirnya resmi bergabung dengan squad, kamu juga otomatis menjadi populer. Nggak usah heran kalau teman mendadak bertambah banyak di akun Facebook dan Twitter-mu. Orang yang tak pernah kamu ajak mengobrol, tahu-tahu menyapamu saat berpapasan di kantin. They practically worship you, adore you. Nggak heran, kamu kan the next it girl?

Sayangnya, nggak seorang pun pernah bercerita seperti apa hidup setelah menjadi populer. Kamu terpaksa harus mengakui, tak sedikit orang yang iri padamu. Setiap kau membalikkan badan, orang-orang pasti menggosipkanmu. Mereka berharap bisa menjatuhkanmu, mempermalukanmu. Satu skandal dan, voilà, kamu jadi bahan tertawaan selama berminggu-minggu.

But here you are. Tak peduli seperti apa orang membencimu, menikammu diam-diam dari belakang, kau akan tetap berdiri di puncak piramida dengan pom pom di kedua tangan. Suck it up, Darling, you are a cheerleader.

Nggak semua cewek bisa seperti dirimu.

380 pages, Paperback

First published January 1, 2011

5 people are currently reading
55 people want to read

About the author

Moemoe Rizal

11 books100 followers
Having too much imaginations on his head, and having trouble to throw it out.

Instead of lying to people about his dreamland, he write it on a paper.

Have ever published these (so far):
1. Kling.. The Spinning Coin
2. Boysitter
3. Bidadari "So What"
4. Oxana: Apartment Syndrome
5. Playboy Kapok
6. Satu Cinta Sejuta Repot
7. Oh, Baby
8. Outrageous (Glam Girls Series)
9. Jump
10. Fly To The Sky

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
14 (13%)
4 stars
34 (33%)
3 stars
41 (40%)
2 stars
12 (11%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 33 reviews
Profile Image for Jessica.
1,219 reviews40 followers
April 7, 2012
can i say the mins and plus?

mins:
-terlalu banyak penggunaan kata-kata kasar, b*tch, and antek-anteknya.
-nama karakternya ga sesuai dengan cewe atau cowo. jadi saya tuh sampe salah ngira kalo jevana tu cewe, coz, his name is unusual.
-terlalu banyak bencong ya? (abaikan)
-banyaknya penggunaan bahasa inggris yang uhhhh, bikin aku ngerasa apa ini suasana sekolah internasional? kalo gitu i get it biar membangun suasana kali ya?
-ga ada lagi, itu aja. hahaha

plus:
-ILMU_ILMU CHEERS! suka banget sama bagian ini! jadi dari yang butaaaaaaaaaaa banget sama cheers, jadi bisa melihat, oh gitu ya, dibalik kekerenan mereka, mereka masih harus berusaha biar keren.
-ngebayangin jevana itu justin timberlake pas masih dengan rambut kritingnya tanpa beard. dan kiera itu kiera knightley. (semoga benerrrr)
-konflik yang dibawa dan klimaksnya bagus, sukaaaaa sama alurnya, dan saya kebawa perasaan lho pas bacanya (larut). jadi pengen nonjok muka si sheilla (seriously, gue ngebayangin sheilla marcia disini)
-rasa-rasanya , konflik utamanya serem banget, korupsi yang dilakukan oleh anak SMA, otaknya encer banget. hmmmm. but, salut laa, walopun ngerasa Kiera tuh banyak banget keberuntungannya karena nemu bukti sebanyak itu.
-gue sukaaaaaaaaaaaaa banget sama endingnya! :D good job! because it's sooooooooooooo sweet!!!

pertanyaan :
-apa semua kehidupan anak SMA di jawa itu begitu liarnya? atau cuma khusus buat anak-anak yang well, wealthy?
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
October 12, 2020
actual rating: 3,5 star

Hahaha, bitchy-dumb-dumb banget ini novelnya. Agak mirip Bring It On (film yang dibintangi Kirsten Dunst itu) dengan eksekusi konflik mirip Legally Blonde (meski nggak ada kaitan sama hukum kayak di filmnya Reese Witherspoon ini)
Profile Image for Utami.
163 reviews16 followers
February 25, 2012
Sampulnya lucu deh. Irit gambar, tapi warnanya pink neon gitu, dengan tulisan judul warna kuning, dan sepotong gambar cheerleader yang sedang melompat.

I’m not actually a teenlit reader. It’s just not my favourite genre. But this book is quite different. For those of you who read The GlamGirl series, also published by Gagas Media, this book will sort of remind you about that serial.

Kiera, seorang gadis remaja yang baru saja naik ke kelas 3 SMA di sebuah sekolah internasional elite di Bandung. Sesuai aturan, naik kelas ke kelas 3 berarti dia harus menyerahkan jabatannya sebagai leader PV, Parahyangan Vista, ekskul cheers di sekolahnya. Ketua cheers yang terpilih ternyata di luar dugaan Kiera, walaupun dia sendiri yang mengajukan kandidat penggantinya itu. And the new leader bener-bener beda jauh dari Kiera dalam hal menjalankan tugasnya sebagai kapten PV. Tidak hanya soal itu, Kiera masih harus menghadapi permusuhan dari leader ekskul modern dance. Belum lagi obsesinya agar PV bisa ikut kompetisi cheers nasional yang sepertinya bakal gagal, karena sekolah menolak mensponsori kegiatan itu. A lil’ bit of romance, waktu Kiera merasa-agak-sedikit-kayaknya-naksir-gitu-deh sama Jevana, cowok kalem yang ikut ekskul marching band.

Saya suka buku ini. Yep, memang kesannya siswa Parahyangan Intl’ High School itu hedonis betul. Branded things, liburan ke luar negeri, party di café, dan seterusnya, dan seterusnya. Well, the school was described as a prestigious international school, where the students are expected to be socialites too. What do you expect? But really, konfliknya gak tipikal teenlit yang biasanya bikin saya cuma memutar bola mata gitu. Awalnya emang sempet sebel dengan Kiera yang narsis, snob abis, dan egois banget. Tapi lama kelamaan, malah jadi bersimpati lho sama diaaaa… She’s just love cheerleader thing way too much than a normal person would do. Beberapa dialog lucu deh. Apalagi pas bagian Kiera minta izin ke wakasek untuk dapet surat izin ikut ekskul =)). Beberapa mungkin ngerasa romance nya kurang. Tapi secara saya memang gak suka baca romance, malah menurut saya asyik-asyik aja kok :D.

Still, it’s not flawless. Ada bagian yang membingungkan bagi saya, soal siapa yang Kiera temui waktu dia mau menyerbu masuk ruangan Wakasek. Menurut saya agak gak pas dengan endingnya. KEmudian, instead of being a typical Indonesian teenlit, saya malah ngerasanya kayak film remaja ala Hollywood yaaa…??? Ahahaha… Berantem-berantemnya itu lhooo… Oh well, anyway… Entertaining and fresh. Me like it!
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews297 followers
February 19, 2012
glam girl. beda. seru. penuh info. empat point utk empat sayap. suka cara penulis bercerita, dia berhasil membelokkan tebakanku, haha. serunya, ketika dia memberi info ttg 'gadis pom2' judulnya erat sekali dg apa yg sedang dipelajari atau keadaan, pinter deh ngabung2innya. kekurangannya apa ya? penulis kecolongan di hal. 362 dmn Jevana manggil Keara dg 'lo' pdhl dia sopan bgt, dan selalu pake 'kamu'. trus yg terpenting adalah romancenya kurang, haha teutep. kalo soal konflik mengginggatkanku akan film Catatan Akhir Sekolah. ending dan penyelesaiannya? yak, penulis berhasil membelokkan tebakanku!
Profile Image for Alvi Syahrin.
Author 11 books725 followers
June 14, 2012
Ceritanya model-model glam girls. Gaya nulisnya asik untuk dibaca, but just ok. :)
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
June 10, 2017
tentang Kiera yg seorang ex-captain cheers di sekolahnya, dan masih mati2an untuk bikin eskul cheers yang paling pertama di sekolahnya dan jg diluar sekolah.. ya lebihnya, kya kehidupan anak SMA biasa. ada yg popular, beken, pinter, sampe yg biasa2 aja.. permusuhan, persahabatan, sampe yg sikut2an..

*maap lg males ngereview* ._.
Profile Image for Sap Reads.
86 reviews5 followers
March 12, 2025
2.5 of 5.

Buku dengan POV tokoh utama, si Kiera, yang sayangnya bukan karakter favorit saya di buku ini. Pemikiran dan sifatnya cukup bikin capek selama bacanya. Mungkin karena selama ini terbiasa populer dan dipuja, tapi kesannya too much. Salut sama Viani yang bisa berteman baik dengan Kiera.
Profile Image for Wafaperri.
5 reviews
July 3, 2021
Seru tapi ada beberapa poin yang bikin kurang nyaman dalam membacanya.
Profile Image for shua.
1 review
August 6, 2023
Banyak kosakata asingnya, tapi bisa nambah pengetahuan juga sedikit-sedikit tentang cheerleader. dann THE PLOT TWIST ARE 🤡🤡🤡
Profile Image for P.P. Rahayu.
Author 1 book36 followers
September 15, 2016
3/5 bintang

Review juga dapat dibaca di http://prayrahayusbook.blogspot.co.id...

"Lain kali kalau sedang berorganisasi, ikuti aturan yang berlaku. Jangan suka seenaknya sendiri." Casablanca, hlm. 82.
.

Pada akhirnya, aku berhasil membaca salah satu karya Moemoe Rizal yang cukup terkenal. Yap, Jump merupakan salah satu novel Moemoe yang ingin kubaca dari dulu. Tanpa sengaja saat aku berkunjung ke TM Bookstore, aku menemukan novel ini. Tentunya, langsung aku bawa ke kasir dan kubayar.

Menurutku, Jump adalah jenis novel yang asyik untuk dibaca. Moemoe berhasil menghadirkan informasi yang cukup mendetail tentang kehidupan anak SMA kala itu, beserta dengan istilah-istilah cheerleading yang pastinya bikin pusing itu. Syukurnya, Moemoe berhasil mengolah penjelasannya dengan seru dan asyik. Bahkan, aku curiga kenapa Moemoe bisa seluwes itu menjelaskannya.

Namanya Keara. Mantan kapten cheers di Parahyangan International High School (PIHS). Setelah setahun menjalani lakon sebagai kapten cheers, akhirnya Keara harus menyerahkan jabatannya ke kapten cheers yang baru. Sayangnya, penyerahan tonggak kekuasaan itu tidak berlangsung dengan lancar. Keara batuk-batuk--yang diasumsikan sebagai tanda kesialan, dan ia lupa menyiapkan nama keempat untuk kandidat ketua cheers. Tanpa pikir panjang, pilihan keempat Keara jatuh pada Hers. Anggota cheers yang paling aneh di angkatannya.

Ternyata, kejadian buruk benar-benar menimpa Parahyangan Vista atau PV--squad cheerleader di PIHS. Beberapa bulan berlalu, anggota cheers yang baru masih belum memahami dasar-dasar cheerleading. Bahkan, yang membuat Keara melongo adalah saat salah seorang anggota tidak tahu apa itu High-V. Geram akan kelakuan Hers, Keara berinisiatif untuk turun tangan. Sebagai mantan kapten PV, Keara merasa bertanggung jawab akan squad-nya. Apalagi, dana untuk ekstrakurikuler telah dipotong bagi PV. Otomatis, kemungkinan PV untuk ikut kejuaraan menjadi sangat kecil. Dengan berbagai cara, Keara mencoba untuk membantu PV meskipun ia hanyalah seorang mantan kapten.

Selain menceritakan kehidupan Keara dan PV, Moemoe juga menggambarkan bagaima kehidupan percintaan unyu antar bocah SMA. Sebagai kapten cheers, ada peraturan tidak tertulis yang mengharuskan Keara untuk pacaran dengan Axel, kapten basket PIHS. Sayangnya, hubungan tersebut kandas di tengah jelas. Suatu ketika, Keara malah bertemu Jevana. Teman baiknya waktu kelas sepuluh. Berkat ledekan dari Viani--satu-satunya sahabat Keara, Keara akhirnya memahami apa itu cinta dan bagaimana caranya mencinta. Di bagian akhir, Moemoe mengungkap rahasia di balik "dana yang sedikit" di PIHS.

Jujur saja, membaca Jump serasa mengingatkanku pada zaman SMA--meskipun aku nggak ikut cheerleader, sih. Tapi, mengingatkanku akan kehidupan berorganisasi. Mulai dari buat proposal yang ribet, rapat sana-sini, menentukan strategi untuk lomba, dan juga aksi saling sirik antara ekskul satu dengan ekskul lainnya. Pokoknya, novel ini berhasil membuatku bernostalgia sepenuhnya dengan zaman SMA.

Karakter Keara dalam novel ini mempunyai perkembangan karakter yang luar biasa. Dapat dilihat dari sikapnya di awal yang sungguh menyebalkan. Lalu, mulai berubah di sepertiga bagian akhir. Sebenernya, aku cukup sebel sama Keara. Dia itu punya pemikiran yang susah ditebak dan cukup bikin pembaca naik darah. Sikapnya plin-plan dan songongnya minta ampun. Duh, hampir aja aku DNF bacanya. Untung aku bertahan sampai akhir. Dan, akhirnya sungguh tak terduga. Meskipun, menurutku masih kurang detail penyelesainnya.

Oh, ya. Tentunya aku harus mengapresiasi cara Moemoe dalam bercerita dari sudut pandang Keara. Setahu aku, nggak mudah bagi seorang penulis untuk bisa mendalami karakternya. Apalagi, kalau karakternya berbeda jenis kelamin dari penulisnya. Intinya sih, aku salut Moemoe bisa menjelaskan kegalauan seorang remaja putri yang lebay dan populer.

Kalau dilihat dari sampul, aku mau memberikan nilai tambah juga. Jujur, menurutku sampul dari Jump ini menarik mata. Kombinasi warnanya pas dan proporsi gambarnya pun nggak berlebihan. Intinya, kalau kita ngelihat sekilas, bakalan tertarik dengan novel ini.

Meskipun masih ada kekurangan yang tertera di novel ini, aku masih bisa menikmatinya.

3 bintang untuk hubungan Keara dan Jevana yang menggemaskan.
Profile Image for Nana.
405 reviews27 followers
June 8, 2013
Pernah bikin review untuk buku ini di blog lama. Copaste aja deh..

Kiera adalah Captain (soon to be ex-Captain) cheerleaders sekolahnya, Parahyangan Vista (PV). Menyandang status terpopuler dan punya cowok Captain tim basket (walau pacarannya bukan atas dasar suka sama suka tapi formalitas). Musuh bebuyutannya adalah Sheilla dari ekskul modern dance.
Karena Kiera adalah murid kelas 3, dia harus menyerahkan tongkat kedudukannya ke anak kelas 2. Sayang, pas upacara pelantikan Captain baru, Kiera bersin, sesuatu yang dianggap bawa sial. Dan betul, semua berubah sejak Hers menjadi Captain menggantikan Kiera. Kiera mulai menemukan kejanggalan-kejanggalan mulai dari cara audisi cheers baru oleh Hers, sampai adanya pelatih baru yang gak ngerti sama sekali cara nge-cheers. Parahnya lagi, tahun ini PV terancam ga ikutan cheerleaders competition di Jakarta karena dana ekskul dari sekolah yang mendadak dipotong. Padahal tugas ex-captain lah untuk memastikan mantan squadnya ikut ICC di Jakarta!
Kehilangan pengaruh di PV membuat status sosial Kiera jatuh, dan anehnya Sheilla menjadi populer banget. Pada awalnya, Kiera masih semangat membantu PV dengan segala yang dia punya walau Hers selalu ngusir dia dengan kasar. Kiera musti jatuh bangun mempertahankan ex-squad yang sangat dia cintai tanpa dukungan ex-squadnya yang lain. Ketika akhirnya Kiera putus asa, justru bantuan dan jalan keluar datang dari orang-orang yang tak terduga.

Baca novel ini.... gimana ya bilangnya? Dari segi jalan cerita oke banget. Alurnya smooth dan konfliknya juga oke. Banyak juga pesan yang bagus banget buat anak muda, yaitu tentang gigih perjuangkan apa yang lo mau dan jangan mudah putus harapan. Salut buat yang nulis cerita. Dan, karena Moemoe Rizal juga adalah salah satu pengarang serial Glam Girls (tapi gue belum baca sih yang karangannya dia), gue ngerti juga kalau dia masih mengambil setting sekolah internasional dan menggunakan banyak banget bahasa Inggris dalam percakapan antar tokohnya. Itu bukan sesuatu yang buruk ya menurut gue. Sayang, nggak seperti serial Glam Girls yang ditulis Nina Ardianti cs, Moemoe Rizal sepertinya kurang kuat menggambarkan gaya hidup si Kiera dan yang lain sebagai murid-murid sekolah elit. Contohnya nih: di acara party ada yang bawain lagu ST12, trus si Kiera ini ternyata suka beli barang branded yang KW... (emang sih ya mau ceritain lame party, tapi ga musti ST12 juga kaliii... trus juga in case dia ga kuat beli barang branded, kali bisa diganti sama dia make merek yang nggak terlalu mewah tapi asli juga ketimbang beli barang abal-abal) Lalu juga Moemoe Rizal kaya kurang riset pas dia bilang kalau gaji orang tuanya 2000 dollar sebulan. 2000 dollar apa? US? itu kan sekitar.. um.. 1 dollar 9000 ya misalnya... Rp. 18.000.000! Itu sih setara sama orang normal yang udah kerja bertahun-tahun ya, bukan termasuk gaji orang kaya yang anaknya bisa sekolah di international school dan bilang liburan ke New York buat shopping doang. Flight New York-Jakarta PP aja udah abis kali tuh 1 bulan gaji! Ada juga gaji Rp. 50.000.000 per bulan, nah tuh baru deh bisa dikategoriin kaya. Selain itu, satu lagi yang bikin gue agak nggak sreg sama buku ini adalah kata-kata kasar yang kerap dikeluarkan si tokoh. Ngebilang musuhnya itu "muka babi" dan bertebarannya kata bitch, lacur, asshole, dll... duh, parah banget.

Tapi diluar segala hal yang bikin gue nggak sreg itu, novel ini masih bisa dibilang bagus sih. Ajaran untuk gigih memperjuangkan apa yang kita anggap bener bisa banget dicontoh sama remaja jaman sekarang. In-cheer-mation-nya oke banget lho. Ngebantu buat ngerti jalan cerita dengan lebih jelas.

Bolehlah dibaca. Seru kok.
76 reviews
April 5, 2015
Yes! Baru saja selesai nuntasin novel satu ini. Dan-oh-LOVE THIS ONE SO MUCH! Bersyukur, deh, akhirnya beli ini juga setelah beberapa kali ragu-ragu. Hehe.

Oke, stop basa-basinya, sekarang saya review aja, ya.

Seperti biasa, kita mulai dari cover. Yaa, kalau menurut saya sudah bagus, sih. Melihat warna pink-kuning gonjrengnya yang amat mencolok, cocok dong untuk jadi cover novel bertemakan cheerleading. So, lagi-lagi, sangat amat berterimakasih untuk Jeffri Fernando. You've done a lot, so many times!-just so you know:)

Gimana dengan isi? Nah, mau ngasihtau aja, sebelumnya saya sudah pernah membaca karya Moemoe yang Fly To The Sky (iya, yang hits banget itu) dan Bangkok (maaf lupa di rate dan juga di review). Jadi seenggaknya, saya sudah punya gambaran kira-kira bagaimana tulisannya nanti.

But still, itu nggak lantas membuat saya jadi nggak amazed lagi dengan kekhasan tulisan Moemoe. Saya justru kembali terkagum-kagum dengan bagaimana supertaunya dia dengan dunia cheerleading. Saya saja yang notabene cewek nggak tau, tuh (dan gak pernah berusaha nyari tau juga, hmm). Tapi dia? Dia bisa dengan luwesnya cerita tentang cheerleader kinda things dan actually, itu terkesan sangat amat natural. Hebat! Trus dengan menempatkan dirinya sebagai Kiera pun sangat.. apa ya? Aduh, nggak tau lagi, lah, gimana deskripsiinnya. Yang jelas sudah keren banget, deh, kalau saya boleh bilang.

Trus perkembangan konfliknya juga cukup bagus. Saya enjoy banget membaca bagaimana konflik satu per satu mulai menghantui Kiera, lalu dia yang jadi terpuruk, putus asa karena diserang sana-sini, karena failed dalam setiap usahanya, trus nangis-nangis sambil curhat. Tapi, toh, pada akhirnya dia semakin dewasa. Yes, I know-and I can feel that. Gini ini nih, yang baru bisa dibanggain dari suatu novel. Keep it up, Moemoe.

Next, the characters. Huho, entah kenapa cewek-ceweknya sarkastik sekali, ya. Bukan masalah juga, sih. Toh, jaman sekarang ini, emang cewek-cewek juga agak-agak sadis. Kok bisa gitu, ya, ngomong-ngomong?

Tapiii, tetep aja, I love Kiera! So much. Keren banget, sih, dia. Trus juga, dengan si Sheilla muka babi and the City, TOTALLY HATE THEM. Gila, karakter antagonis di sini bener-bener kuat, ya. Bener-bener bikin kita benci. Nggak cuma yang antagonis sih, yang lain juga punya keunikannya sendiri-sendiri, yang bikin tokoh-tokoh itu beneran kerasa keberadaannya di dalam cerita. Salut untuk penulisnya!

Untuk moral, well, obvious banget lah, ya. Banyak banget! Pokoknya kalo soal ini, pasti nggak diragukan lagi. Secara, JUMP! bukan kayak novel-novel yang asal ada cerita tapi ngalor-ngidul entah kemana, kopong, atau lebih parah, nggak jelas moralnya. HELL NO. Ini teenlit berkualitas, kok, tapi untuk kata-kata sarkastisnya, nggak usah ditiru, ya. Apalagi yang memang pada dasarnya bukan tipe yang suka mengumpat, huho. Stay calm aja, ya, dear.

Yes, nggak ragu-ragu lagi untuk ngasih 4/5 buat JUMP!

---

"You show me that a true friend definitely exists."
Profile Image for Diego Christian.
Author 5 books127 followers
March 31, 2012
Kiera Shenriva, ex-captain tim cheerleader Parahyangan Vista mulai kebakaran jenggot ketika squad yang pernah dipimpinnya sendiri mulai mengalami penurunan kualitas, ditambah ketidakpedulian kapten barunya, Hers, yang ternyata malah menghina-hina kapten sebelumnya, yaitu Kiera sendiri, dan PV yang mulai tahun ini tidak mendapatkan anggaran biaya ektrakurikuler dari sekolah, padahal PV masuk 8 besar di ICC (Indonesia Cheerleading Competition) tahun kemarin. Malah, tim modern dance PIHS (Parahyangan International High School) mendapatkan anggaran biaya pendidikan ektrakurikuler tahun ini, meski ekskul itu tidak pernah becus dan tidak sekeren ekskul PV yang selalu mendapat jatah tepukan gemuruh adik-adik kelas pada saat tampil untuk acara MOS, kapten cheers PV selalu menjadi orang populer seantero PIHS, belum lagi job-job seantero Bandung yang membuat nama PIHS naik karena PV.

Semuanya berubah begitu Kiera turun jabatan, semuanya semakin tidak terkendali dan membuat Kiera semakin tak berdaya untuk menolong squad kebanggaannya. Belum lagi cemooh dan hinaan khas Hers, juga Sheila dan antek-anteknya. Beruntung Kiera masih memiliki Viani, sahabat terbaiknya, dan Jevana, cowok yang membuat hatinya kembali berdebar-debar setelah Kiera ingat pertolongan Jevana dua tahun yang lalu untuk Kiera.

Membaca novel ini saya jamin tidak akan membuat kalian berhenti membacanya. Apalagi kata-kata khas mean girl semasa SMA yang selalu cerdas dan mengena bagi saya. Betapa kreatifnya anak SMA untuk mencemooh orang lain. Siapa yang tidak bisa membalas cemooh musuhnya: dia kalah. Misalnya, ketika Kiera menyindir Jamie, antek-antek Sheilla di WC perempuan,

"Makasih ya Allah... punya gue asli. Nggak mesti tekanan batin karena jiwa gue nggak sesuai ama body gue. Amien." Lalu, aku merapikan bulu mata.

"Maksud lo gue?" bentak Jamie ngamuk.

Aku menoleh dengan santai, menatap Jamie dari atas sampai bawah, dan memutar bola mata, "Scoozy," kataku. "Who are you?" Ini ladies toilet. Jadi gue cuma ngobrol ama penghuni asli toilet ini. El-e le, de-i di, s, ladies!"

Membaca novel ini, ada kecerdasan konflik yang tertanam di dalamnya. Penulis benar-benar membuat plot dengan rapi dan tertata dari awal hingga akhir. Ada beberapa tambahan asam manis di dalam novel berupa quote dan dialog yang kadang membuat pembaca terenyuh karena persis dengan realita kehidupan sewaktu SMA dulu. Dialog asam manis itu ketika Jevana dan Kiera mengobrol di atap sekolah. Saya pikir di sinilah scene coming-of-age yang membuat Kiera selama ini sadar.

Over all, membaca novel ini tidak akan menyesal. Misalnya, saya jadi sadar kalau ingin melakukan sesuatu yang kita percayai, lakukan saja, jangan menyerah oleh keadaan yang terus menerus memaksa untuk menyerah. Justru di situlah esensi perjuangan, kita digiring lewat peristiwa-peristiwa itu sampai ke puncaknya. Percaya bahwa ujung peristiwa tersebut adalah happy-grande-ending yang selalu membuat kita belajar bahwa teori kehidupan tidak pernah salah.
Profile Image for Adelia Ayu.
147 reviews1 follower
May 17, 2014
Awal-awal aku mengira bakalan bosen baca novel ini. Tapi ternyata.. awesome! Sama seperti kutipan dalam novel ini. Awesome!! Aku nggak bisa berhenti baca novel ini!

"Makasih ya Allah... punya gue asli. Nggak mesti tekanan batin karena jiwa gue nggak sesuai ama body gue. Amien." Lalu, aku merapikan bulu mata.

"Maksud lo gue?" bentak Jamie ngamuk.

Aku menoleh dengan santai, menatap Jamie dari atas sampai bawah, dan memutar bola mata, "Scoozy," kataku. "Who are you?" Ini ladies toilet. Jadi gue cuma ngobrol ama penghuni asli toilet ini. El-e le, de-i di, s, ladies!"

Membaca novel ini, ada kecerdasan konflik yang tertanam di dalamnya. Penulis benar-benar membuat plot dengan rapi dan tertata dari awal hingga akhir. Ada beberapa tambahan asam manis di dalam novel berupa quote dan dialog yang kadang membuat pembaca terenyuh karena persis dengan realita kehidupan sewaktu SMA dulu. Dialog asam manis itu ketika Jevana dan Kiera mengobrol di atap sekolah. Aku pikir di sinilah scene coming-of-age yang membuat Kiera selama ini sadar.

"Nggak ada ujungnya?" tanya Jevana balik sambil mengernyitkan dahi. "Kalau begitu emang masalahnya belum selesai. Lorongnya masih panjang. Kamu masih harus berjalan untuk menemukan ujungnya. Bukan berhenti di tengah perjalanan dan mengeluhkan kalau masalahmu nggak ada ujungnya. Jalaaan terus. Sampai kamu benar-benar ketemu ujungnya."

Novel ini juga begitu membuat kita berdecak kagum. Semangat dan persahabatan yang kental begitu terasa di dalamnya. Bak squad cheerleaders yang sedang menampilkan atraksinya, novel ini begitu penuh kejutan.
Dan gila!! Moemoe Rizal itu kaya tau banget segala tentang cheerleadering dan juga marching band. Padahal dia cowok. Cowok tulen. oops hahaha. Kalimatnya mudah dicerna. Nggak perlu muter-muter kepala buat mengerti apa maksud dari setiap pesan perjuangan Kiera dalam ber-cheerleader. Beware aja, disini banyak kata-kata kasar semacam b*tch dll, budaya yang kurang pas sama budaya Indonesia, dan juga Kiera yang egois dan keras kepala. :| Disini sudut pandang orang pertama. Jadi kalo baca novel ini bener-bener jengkel deh karena kita harus menjadi si keras kepala Keira. Tapi nggak masalah, keegoisan dan keras kepala Keira disini memiliki amanat. Jika kita ingin meraih mimpi kita, kita harus berusaha keras untuk mencapai mimpi kita sampai kita menemukan ujungnya.

Over all, membaca novel ini tidak akan menyesal. Misalnya, aku jadi sadar kalau ingin melakukan sesuatu yang kita percayai, lakukan saja, jangan menyerah oleh keadaan yang terus menerus memaksa untuk menyerah. Justru di situlah esensi perjuangan, kita digiring lewat peristiwa-peristiwa itu sampai ke puncaknya. Percaya bahwa ujung peristiwa tersebut adalah happy-grande-ending yang selalu membuat kita belajar bahwa teori kehidupan tidak pernah salah. :)
Profile Image for Rendi Febrian.
Author 5 books82 followers
August 6, 2016
Well, gue suka sih sama ide ceritanya. Cheerleader, dan yang nulis cowok lagi. I mean, wow! Pasti risetnya bener-bener harus akurat nih, kalau salah sedikit kan pasti fatal. Kena cerca sama anak-anak Cheerio. Kayak di sekolah gue tuh, pas salah satu anak Cheers yang namanya salah ketik dari huruf I ke Y, dia mencak-mencak. Padahal untuk majalah dinding, and, by the way, who cares?!

This is so International School, gue tau bgt rasanya pas kita lagi berkompetisi dengan pecundang-pecundang lainnya. Pecundang itu ada dua, satu adalah pecundang yang kalo lewat di depan mata langsung diabaikan aja, kayak org itu lagi pakek jubah gaib dan yang satunya adalah pecundang yang cocok buat orang lagi diet. Kenapa? Kalo lo pengen muntah, tinggal lihat aja jenis pecundang yang kedua ini.

Yes, pecundang pertama adalah antek-anteknya si Sheilla dan pecundang kedua si Sheilla nya sendiri.

Di sekolah gue juga ada nih yg bitchy bgt, meskipun gampang sih disapu bersih pakek CLING! Tapi kalo nggak ada yg bitchy sekolah nggak seru!!!

Gue selalu suka pembawaan cerita yang bang Moemoe tulis di novel ini, makanya gue mau meminjamnya dari dedek Jessica--thanksie, besok aku kirim pulang ya bukunya :D Sama kupinjemin Creative Writing.

Udah deh, itu aja. Yang nggak gue suka dari cerita ini sih cuman ada dua. Kenapa nama cowok utamanya Jevana? Gue kira si Jevana ini cewek jadi-jadian. Terus kenapa kisah cintanya nggak show bgt, lebih banyak tell. Sigh!

Tapi gpp, tetep 4.5 bintang :)


NB. Gue ngabisin cerita ini pas gue ulang tahun lho, *gak ada yg nanya!*
Profile Image for Dita  Hersiyanti.
11 reviews
January 26, 2012
Tiada gading yang tak retak, itulah kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan buku ini.

Sumpah ya, aku bener-bener suka alur cerita & semua konflik yang dibangun dalam novel ini. Keren deh, bener-bener gak terduga banget ceritanya! Penokohannya juga bagus & jelas (aku sempet naksir sama , abis, kayaknya dia cowok yang perfect banget deh!), konflik demi konflik yang dibangun, ending yang bagus & tidak keliatan terlalu maksa, serta pesan moral yang tersirat didalamnya cukup membuatku terkesan :D

Tapi, ya gitu deh. Tiada gading yang tak retak. Sebagus-bagusnya sebuah buku pasti ada kekurangannya dong...

Sayang sekali, di buku ini masih banyak banget penggunaan kata-kata kasar, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Hmm...tau deeh...sebagian besar tokoh dalam novel ini adalah siswa-siswi dari sebuah SMA Swasta Internasional...ya tapi masa omongannya sekasar itu? Doesn't make sense...haha :P

Dan, masih banyak juga hal-hal yang bikin bingung dibuku ini...tapi tapi tapi tapi, biarpun masih banyak kekurangan disana-sini, aku tetep recommend kalian buat baca buku ini deh! Worth it!
Profile Image for Cindy Pricilla.
Author 4 books13 followers
June 28, 2012
Aku nggak menyangka, kalau yang menulis buku ini adalah cowok, Moemoe Rizal. Padahal hal-hal yang ditulisnya ini kerasa cewek banget. Good job for him!

Menurutku, novel ini bagus banget, endingnya cool. Terus di setiap akhir bab selalu ada in-cheer-mation, tips-tips gerakan cheerleader. That's why I give 5 stars for this book.
Tetapi, aku menemukan kesalahan ketik di hal.163 paragraf pertama baris ke-2 sampai ke-3. It's PIHS seharusnya, not VIS. Mungkin gara-gara penulisnya masih terbayang-bayang akan tulisannya di Glam Girls Series: Outrageous yang nama sekolahnya VIS (Voltaire International School). Namun itu tak menjadi masalah, selama aku masih mengerti jalan ceritanya.

Banyak pesan yang dapat diambil dari buku ini, yaitu seperti jangan terlalu ikut campur masalah orang lain.
Oke, segitu aja review dariku, semoga bermanfaat. Buku ini cocok banget buat cewek yang suka teenlit.

You are a cheerleader, you love toe touch...
You're like a heartbreaker, you'll make it hot,
When you put it on the show...

Baca review selengkapnya di http://cindypricilla.blogspot.com/201...
Profile Image for Dinda Fitria Sabila.
35 reviews11 followers
July 7, 2013
Thanks to Deasy yang udah memberi kesempatan aku membeli novel ini dengan gembira ^^

So, JUMP! PV! Aku belum tahu itu bayangan nya si Kiera tentang tokoh Jeneva itu kaya apa. Kenapa bayanginnya jadi cowoknya si Andrea di Devil wears prada ya haha XD entahlah, mungkin karena efek rambut ikal, bibir sexy dan mata indah?

Di tengah baca cerita sempet mikir, ntar bakal ada konflik gak ya Kiera-Viani? Viani suka sama Jeneva mungkin :/ who knows? Aku rada kecewa, sisi lain dari Viani kurang diungkap banyak.

Bayangin lagi awalnya aku pikir si Axel itu cowok keren pujaan sejuta umat yang limited edition. Ternyata dia lebih pantes dikatain cowok murahan hahaha XD dan salut banget sama perasaan Kiera ke Axel. Gak level lah jatuh cinta sama cowok macam gituan kkkeke~

Lagi-lagi aku kepincut novel genre clique macem Glam Girls, recommend dari my besties in bookaholic Deasy May~ thank you ^^

Moemoe Rizal sukses!
Profile Image for Galuh Tyas Wijiastuti.
15 reviews1 follower
June 22, 2016
Holla! Nyuri-nyuri baca diwaktu urgent menjelang sidang itu awesome! Awalnya ga akan ditamatin dulu eh keterusan gabisa stop. Pokoknya pengin nangis banget baca ini, bikin kangen jaman2 SMA haha. Belakangan lagi suka teenlit, gatau suka gatau lagi kangen sekolahan.

Suka jalan cerita dan suka banget karna ga ada adegan kekerasan kecuali yg di toilet. Dan please suka banget dialog Kiera di toilet. "Makasih ya Allah... punya gue asli. Nggak mesti tekanan batin karena jiwa gue nggak sesuai ama body gue. Amien." Hahah good girl! Walaupun Kiera diawal rempong dan berisik banget makin ke sini dia jadi calm. Jevana di sini mungkin sosok pemanis buatan kali ya wkwk.

Pokoknya suka semua mulai dari konflik, info2 Cheeleader, sama interaksi tokohnya. Satu yang gasuka cuma penggunaan kata2 kasarnya doang.

PS: Baca Jump tuh sama kayak pas lagi nonton Glee. Makin ingin nangisss, kangennnn.

Profile Image for Fakhrisina Amalia.
Author 14 books200 followers
August 21, 2013
Selamat Kak Mumu! Aku suka sama bukunya! Yay!

Ini buku yang penuh pesan moral, menurutku, tapi tetap menyenangkan untuk dibaca. Aku suka sama karakter Kiera dan sahabatnya, ah, juga para cherio yang memang keren luar biasa.

Aku langsung dengan mudah membayangkan kehidupan SMA yang populer dan penuh gaya karena SMA Parahyangan sendiri adl sekolah internasional yang elit luar biasa.

Dan Kiera adalah Miss Popular yang juga luar biasa :')

ceritanya remaja banget, tapi juga nggak menye-menye. Jarang nemu teenlit yang beda kayak begini.
Cheer, Kak Mumu! ^^
Profile Image for Nay.
Author 4 books86 followers
February 20, 2015
Novel ini menggunakan PoV orang pertama, sudut pandang Kiera, mantan kapten Cheerleader PIHS. Kupikir ini memang paling pas digunakan, mengingat penulis yg emang selalu bikin celetukan2 aneh tapi asli lucu banget.

Novelnya menghibur. Pikiran2 nggak masuk akal Kiera dan sikapnya yg kadang terlalu berlebihan membuatku gak bisa membayangkan kalau dia benar ada di dunia nyata. Pasti berisik banget.

Mungkin kekurangannya terletak pada endingnya yg terkesan agak sinetron.

Itu aja sih, sebetulnya mau nulis review agak panjang tp lg ga bisa onlen di laptop
Profile Image for Pricillia A.W..
Author 10 books84 followers
January 5, 2013
Novel ini menceritakan sisi lain di balik sosok Cheeleader yang selalu terlihat dari luar 'wah' sekali. Bahwa cheeleader itu bukan selalu hal-hal yang mengangumkan seperti komunitas eksklusif, cowok ganteng, kepopuleran yang melejit, dan sederet hal keren lainnya. di balik semua itu ada kerja keras serta keringat. two thumbs up buat penulis yang bisa menuturkan serta membuka paradigma saya soal dunia cheerleader.
Profile Image for Esti.
110 reviews
April 17, 2012
lumayan enak dibaca, ngalir, macam jaman2 anak SMA lah. Sedikit terlalu 'bebas' dan american oriented untukku
Agak kesel juga sama ledakan-ledakan emosinya, tapi bisa dimaklumilah, tipikal usia remaja kan gitu :)
jadi pengen donlot Mickey :D
1 review
Read
May 27, 2013
hmm.. agak ketinggalan sih yaa.. tapi aku sukaaa banget sama novel yang berbau SMA (tapi gak hanya menyoroti percintaannya aja) gitu. kyk novel ini salah satunya. semua cerita2nya bikin aku kangen sama masa SMA. daaan.. i bet, semua cewek pasti pengen deh kayak tokoh Kiera di novel ini :P
Profile Image for Kirana Nath.
49 reviews4 followers
December 7, 2016
Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sukaa banget sama jalan ceritanya, konflik di dalamnya, dan ilmu2 cheerleader nya. komplit lah semua di sini. Ada lucunya juga. Bukunya emang tebal, tapi gak ngebosenin sama sekali buat bacanya.
Ending nya jg sukaa..
Profile Image for Tiara Orlanda.
201 reviews18 followers
April 30, 2012
nice one , ngebahas cerita yang jarang dibahas di gagasmedia. cheerleaders. konfliknya dapet. keren :)
Profile Image for Dina.
215 reviews10 followers
August 13, 2012
awalnya kesel banget sama Kiera, tapi semakin ke tengah asik juga...trus ending-nya juga oke.
Profile Image for Hendra Laba.
61 reviews6 followers
November 4, 2012
Yang menarik dari novel ini adalah dunia cheerleader yang asing bagi saya ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami.
Displaying 1 - 30 of 33 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.