Autoreiv berwujud juru rawat, Dorothy, mendengar bahwa setiap manusia yang meninggal akan berubah wujud menjadi bintang. Karena itulah, saat bertemu Leon,Astronom yang sedang menjelajah mencari bintang, dia memutuskan untuk mengikutinya, dalam perjalanan inilah, mereka bertemu Autoreiv lain yang terkena virus Cogito serta orang-orang yang memburunya.
Ini jenis manga yang dibuat untuk melengkapi serial animenya, atau berfungsi sebagai cerita sampingan/tambahan. Anime Ergo Proxy sendiri dirilis tahun 2006, mengangkat tema dunia futuristik distopia dengan nuansa cyberpunk yang gelap, misterius, dan filosofis (baca: njelimet). Rasanya tidak banyak yang ingat atau membahas seri ini, tapi intinya Ergo Proxy itu cukup menarik buat yang doyan komposisi tema demikian atau karya-karya yang terinspirasi oleh Phillip K. Dick dan Isaac Asimov.
Versi komiknya ini mengangkat plot dan karakter-karakter baru, tapi dibingkai melalui kameo Pino, robot yang merupakan tokoh penting dari seri animenya (jadi ceritanya, narasi komik ini berasal dari buku yang ditemukan Pino). Latar dunia dan garis besar konfliknya serupa dengan versi animenya: utopia masa depan dengan manusia dan robot android (di sini disebut AntiRiev) menjadi kacau setelah virus misterius menginfeksi android dan membuat mereka mendapatkan 'kesadaran', sehingga tidak lagi hanya jadi mesin yang bisanya cuma manut kepada manusia. Di dunia yang seperti itu, tiga tokoh dipertemukan dalam perjalanan dengan tujuan masing-masing... Leon, astronom pengembara; Hart, pemburu android yang terinfeksi virus; dan Dorothy, android perawat/tukang gali kubur. Si Dorothy inilah yang memegang kunci utama dalam cerita perjalanan mereka untuk 'melihat bintang' di dunia yang penuh ketidakpastian dan marabahaya.
Jadi, bisa dibilang tiga serangkai di komiknya setipe dengan yang di animenya: ada tokoh cowok dewasa yang rada culun (Leon), cewek dewasa yang dingin dan kompeten (Hart), serta android berpenampilan anak cewek imut (Dorothy). Bedanya, trio di sini bisa dibilang versi yang lebih ceria. Pada dasarnya, pembawaan di komik ini memang tergolong ringan dan cerah, walau plot dan tema besarnya cukup berat. Hal ini bisa dibilang bagus karena ceritanya jadi lebih aksesibel dibanding animenya, tapi di sisi lain juga tidak membawa sesuatu yang benar-benar terasa istimewa atau unik. Faktor 'wow'nya kurang, bisa dibilang seperti itu.
Meski begitu, fokus komiknya memang terletak pada karakternya, bukan pada plot atau bangun dunia. Interaksi antar para karakternya cukup menyenangkan, dan saya pun menikmati beberapa cerita episodik di tengah perjalanan mereka yang kadang lucu kadang menyentuh. Penyelesaiannya memang terasa nanggung, apalagi karena misteri besar soal konflik di dunianya tidak terjawab sama sekali (silakan tonton animenya kalau soal itu :v), tapi lumayan lah untuk penikmat cerita hubungan manusia dengan robot~
Masa depan yang sangat suram. Manusia diburu sama robot yang diciptakannya, bintang-bintang gak kliatan soalnya langit tertutup awan terus-menerus, sampe bintang jadi kayak berasa makhluk mitologi, gersang serba pasir dan salju, gak ada tumbuhan. Jadi ceritanya ada Autoreiv, namanya Dorothy yang berkeliling dunia, untuk merawat siapa saja yang terluka. Nah Dorothy ini punya perasaan kayak manusia soalnya dia kena virus. suatu hari, Dorothy ini ketemu Leon, astronom, yang lg nyari bintang buat dipetakan. trus kata Leon ini, orang kalau mati bakal jadi bintang. Karena penasaran, akhirnya Dorothy ikut Leon, trus mereka ketemu sama Hart, cewe pemburu Autoreiv buat dijual memorinya sebagai pengganti uang. Awalnya Hart pengen ngebunuh Dorothy, tapi dia akhirnya ngeliat sendiri kalau gak semua Autoreiv itu jahat, bahkan banyak manusia yang lebih jahat dari robot.