Jump to ratings and reviews
Rate this book

Rojak

Rate this book
"We all rojak what? I rojak, you rojak, Singapore rojak. Mix-mix, Malay, China, Ang Mor, India, Aiya.. never mind lah. As long as you happy what? Not happy, can be rojak also? what to do?" (Kita semua seperti makanan rojak, tercampur-campur, bukan? Saya rojak, kamu rojak, seluruh negara Singapura hasil perpaduan budaya. Terjadi percampuran budaya Melayu, Cina, kulit putih, India. Sudah, tidak apa-apa. Yang penting kamu bahagia bukan? JIka tidak bahagia akan menjadi rojak, kacau balau? Kalau sudah begitu bagaimana?)

Rojak berbagai rasa. Manis. Asam. Asin. Pedas. Pahit. Bersatu. Tapi rojak dalam Singlish artinya hancur, berantakan, atau aneh. "Hati-hati menikah gaya rojak (menikah campur), salah-salah nanti bisa benar-benar rojak (hancur)!".

174 pages, Paperback

First published January 1, 2004

3 people are currently reading
95 people want to read

About the author

Fira Basuki

35 books152 followers
Fira Basuki (born June 7, 1972) is a well-known Indonesian novelist. Arguably her most famous work is her trilogy debut consisting of Jendela-Jendela (The Windows), Pintu (The Door) and Atap (The Roof). The trilogy concerning the journeys of Javanese brother and sister Bowo and June; from graduating high school, studying abroad in the US, their meta-physical experiences (especially Bowo's "second sight" and aura-reading capabilities), relationships with people of different nationalities (especially June's Tibetan husband), and their return home to Indonesia.

Her novel, Brownies, was adapted to a movie which was nominated for Best Picture at the 2005 Indonesian Film Festival, eventually losing out to Gie (though Brownies did earn a Best Director Citra award for Hanung Bramantyo). She recently launched to widespread media acclaim a popular biography on media person Wimar Witoelar, her first work in non-fiction.

Her latest novel, scheduled to be published July 2007, is entitled Astral Astria. As per August 2007, she works as Chief Editor at the Indonesian edition of Cosmopolitan Magazine.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Fira_Basuki)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
70 (8%)
4 stars
208 (25%)
3 stars
368 (45%)
2 stars
145 (17%)
1 star
16 (1%)
Displaying 1 - 30 of 79 reviews
Profile Image for Agoes.
511 reviews36 followers
January 21, 2010
Dari buku ini saya belajar bahwa hubungan antara dua orang merupakan sesuatu yang dinamis, tidak statis... (dan juga tidak abadi? Rasanya ironis karena hubungan yang tetap bertahan hingga akhir novel adalah hubungan Setyo dengan ibunya, padahal di bagian akhir novel diceritakan bahwa justru Setyo bukanlah anak kandungnya)

Interaksi keluarga Jan menggambarkan keluarga sebagai sebuah sistem dimana perilaku salah satu anggota keluarga saling berkaitan dengan perilaku anggota yang lain. Konflik utama dalam keluarga Jan pada awalnya merupakan perbedaan nilai dan sikap antara Jan dan Ibu mertuanya, yang kemudian merembet ke berbagai masalah lainnya. Konflik ini mungkin didasari perbedaan budaya (yang merupakan topik utama novel ini) yang disebabkan oleh kawin campur antara Jan dan Setyo. Perbedaan budaya ini terlihat mencolok sewaktu Ma dan Ibu berinteraksi.

Rasanya kok saya melihat penjelasan yin dan yang Janice itu sebagai sebuah rasionalisasi atas tindakan selingkuh dia ya. Mungkin dia sebenarnya merasa bersalah atas tindakan selingkuhnya, namun dia berusaha memberikan penjelasan atas tindakannya tersebut dengan penjelasan Taoisme, sehingga dia terhindar dari guilty feeling.

Yang agak menggelitik adalah ending dari buku ini... siapa Bernice? Dan kenapa sih si penulis novel berusaha mengkait-kaitkan tiap karakter? Kesannya maksa gitu. Everyone knows everyone. Trus karakter Bernice gak dijelasin lebih dalam lagi... masa sih temannya (yang mau mengunjungi dia di penjara) tidak pernah sekalipun dibahas di "Coklat" ?

PS: Singlish itu ancur banget ya, saya sama sekali gak ngerti mereka ngomong apa. Untung ada penjelasan bahasa Indonesianya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Imas.
515 reviews1 follower
November 2, 2009
Buku Fira Basuki favorit ku, aku lebih suka Rojak daripada trilogi jendela-jendela. Menarik dan lucu juga. Kisah Janice, perempuan blasteran melayu china yang menikah dengan pria Jawa, ningrat dengan ibu bergaya bangsawan.
Selayaknya rojak alias rujak, kehidupan yang dijalani campur-campur, cocok juga dengan negara yang didiami mereka Singapur yang juga campur-campur alias dengan warganya yang beraneka ragam.

Profile Image for Dhini.
96 reviews15 followers
December 4, 2008
rojak = rujak = campur baur = kacau balau = asem,manis,pedas,asin...

kisah kehidupan Janice, peranakan melayu - chinese di singapura yg menikah dengan pemuda jawa dari keluarga ningrat....

gaya penceritaan yang melompat-lompat spt dalam trilogi "Jendela-jendela", sangat mendukung judul buku yang diambil, benar2 spt rujak. menarik!!
8 reviews1 follower
December 29, 2008
dari semua buku firabas, ini buku yang setelah kubaca gak mau kubaca lagi, kayanya terenyuh dengan tokoh di buku ini, merasa koq gitu sih, koq gak adil, koq jadinya gitu, kan buakn dia yang salah, dan banyak perasaan lainnya....
Profile Image for Gustav Gustav.
41 reviews3 followers
January 1, 2018
And yes, an unpredictable flashback and ironic ending. I like an affair story that written in this book. Maybe it's true that somehow our soulmate is not our spouse. Point plus is how Fira Basuki describe some of pop culture in south east Asia. Like it !
Profile Image for Meta Morfillah.
664 reviews23 followers
August 27, 2023
Judul: Rojak
Penulis: @firabasuki
Penerbit: @grasindo_id
Dimensi: ix + 174 hlm, cetakan keempat Agustus 2005
ISBN: 9797323439

Rojak di sini maksudnya seperti rujak dalam bahasa indonesia. Di mana ada ragam rasa: manis, asam, asin, pedas, pahit, bersatu. Tapi rojak dalam bahasa Singlish (Singapore English) artinya hancur, berantakan, atau aneh.

Berkisah tentang pernikahan Janice (Cina peranakan yang lahir dan besar di Singapur, anak pertama dari 3 bersaudara) dengan Setyo (Jawa ningrat, anak tunggal). Pernikahan yang diawali dengan keberatan ibunya Setyo yang menginginkan menantu Jawa juga, mengalami puncak konflik di tahun ketujuh. Saat ayah Setyo meninggal dan ibunya menjadi janda. Sendiri. Hubungan yang kurang harmonis antara mertua dan menantu, kini semakin meradang sebab ibu mertua Janice kini tinggal bareng di apartemen kecil mereka di Singapura.

Belum lagi tuntutan hidup dengan kedua anak yang bersekolah, membuat Janice akhirnya memutuskan kembali bekerja sebagai reporter dan akhirnya mengambil seorang ART dari Indonesia (Parung) bernama Ipah.

Affair yang terjadi antara Janice dan Eric, Setyo dengan wanita di tiap dinas luarnya, hingga Ipah dengan Raja, membuat kisah ini berakhir dengan Jan yang dipenjara.

Sejujurnya, detail cerita tidak begitu menarik bagi saya. Apalagi saat membicarakan budaya dan bahasa Cina peranakan dan Hokkian di Singapur. Tapi #novel ini memberikan gambaran lain akan image Singapura yang bagi saya terlihat bersih, namun ternyata hanya di bagian tertentu. Kebiasaan kembali ke individu masing-masing. Juga tentang konflik dan twist di akhir #buku meski tertebak oleh saya, tetap menarik.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

Meta morfillah

#1hari1tulisan #reviewbuku #resensibuku #bacabuku #singapore
Profile Image for Nike Andaru.
1,633 reviews111 followers
January 20, 2020
15 - 2020

Udah lama gak baca bukunya Fira Basuki lagi, eh tahun lalu ketemu buku ini di antara buku-buku obral Gramedia, dengan nama Fira Basuki langsung masuk keranjang gak pake mikir.

Membaca buku ini seperti judulnya, campur aduk kayak rujak/rojak kata orang peranakan Cina yang diceritakan dalam buku ini. Begitu juga perasaan dalam buku ini, dibagi menjadi manis, asin, pedas gitu. Ceritanya sendiri tentang kehidupan pernikahan campur Janice (peranakan Cina) dengan Setyo yang merupakan orang Jawa, yang tinggal di Singapura.

Buku ini membahas banyak tentang filosofi Cina yang menarik tentang kebiasaan, fengshui, yin yang lengkap dengan istilah bahasanya. Semuanya dibungkus dalam cerita buku harian Janice yang dititipkan pada temannya, Bernice. Jan bercerita tentang semuanya, mengapa akhirnya dia masuk penjara, semuanya diceritakan dalam buku cokleat itu. Karena keypoh (ya jauh sebelum istilah kepo booming di Indonesia, buku ini pada saat itu (tahun 2004) sudah menyebutkan istilah tersebut.

Cerita tentang perempuan, tentang ibu mertua, beda budaya, beda cara, tinggal bukan di Indonesia. Gak cuma dari sisi Janice, diceritakan juga dari sisi perempuan lain seperti ibu mertua, Ipah si PRT juga sang suami, Setyo. Yang gak disangka adalah endingnya yang menurut saya dapet twist-nya.

Perempuan itu terasa begitu kuat di satu sisi, tapi juga lemah di sisi lain.
Profile Image for Abduh Khoir.
7 reviews
August 15, 2025
Karya Fira Basuki yang menurutku mudah dicerna. Masih seputar Singapura dan lokalitas ke-Jawa-annya. Logika mistika turut muncul dalam karya ini. Saya terkecoh dengan kisah Ipah. Halaman 48 saya kasihan, ke belakang malah berharap dia balik ke Indonesia. Tetapi yang mengenaskan memang nasib tokoh utama, Janice Wong.

Membayangkan hidup yang dilampauinya seperti bersilangan dengan apa yang saya rasakan belakangan ini.

Dear Jan, aku ngerti kamu bukan monster. Sebagai Rojak, kamu harus memilih salah satu. Tidak peduli bumbu mana yang lebih kuat. #plottwist-nya dapat. Dan siapa Cokelat?
Profile Image for Indriya Adi.
8 reviews
August 14, 2020
Mungkin ini buku yang akan membuat beberapa orang tidak nyaman karena ceritanya tentang pengkhianatan dalam pernikahan. Ada adegan 18+ juga. Akan tetapi, menurut saya ini tetap buku yang menarik karena ada penjelasan tentang budaya orang Cina yang bermacam-macam. Selain itu, yang berkesan adalah ketika suami dari tokoh utama menganggap bahwa Ibunya adalah seorang Ibu sejati karena beliau merawatnya dengan baik, meskipun dia adalah anak hasil dari perselingkuhan Ayahnya dengan wanita lain.
Profile Image for Wahid Kurniawan.
206 reviews3 followers
September 28, 2023
Tempo hari main ke perpustakaan daerah dan mendapati buku ini. Kovernya mengundang betul, dan sa coba baca sekian halaman, eh, ceritanya cukup nagih. Aku suka cara Fira memasukkan berbagai isu rasial dengan layer yang beragam. Layer itu ditopang dengan perpindahan sudut pandang yang semau-suka tapi tetap asyik dinikmati. Tapi soal cerita, Fira benar-benar nggak ingin tokohnya baik-baik saja, mereka memikul penderitaan dan kemalangan yang diceritakan tanpa belas-kasih.
Profile Image for Ayu Welirang.
Author 17 books94 followers
January 17, 2015
Hasil meminjam dari teman satu kost yang berencana meminjamkan buku ini pada yang lain--namun teman yang lain itu tidak jadi datang untuk meminjam buku--akhirnya saya memutuskan untuk membaca ini saja. Dari tampilan bukunya yang tidak begitu tebal, saya rasa saya bisa menyelesaikan buku ini dengan cepat.

Dan benar saja. Baru membaca pada malam hari, diselingi dengan tidur lalu lanjut membaca di pagi harinya, buku ini selesai juga.

Ceritanya memang seperti cerita-cerita Mbak Fira Basuki yang lain, yaitu cerita seputar keluarga. Masih ada unsur keluarga 'Jawa' di cerita ini, sama seperti buku-buku Mbak Fira yang lain, misalnya Trilogi Jendela-Pintu-Atap itu. Yah, kadang saya agak sebel sama kisah-kisah yang njawi banget. Meskipun saya sendiri berasal dari suku itu, tapi kadang saya suka kesal sama kesemena-menaan orang-orang berdarah Jawa. Hehehe. Tidak bermaksud rasis, cuma mengacu ke golongan tertentu aja kok, kayak golongan 'bangsawan' misalnya. Hidup di dunia modern dan mempertahankan kebangsawanannya itu cuma bikin saya gondok saja. :))

Novel yang cukup tipis ini bercerita tentang seorang Cina peranakan yang menikah dengan lelaki Jawa. Setelah kematian ayahnya, sang Ibunda yang sebatang kara diboyong pula ke Singapura, tempat lelaki yang bernama Setyo itu tinggal dengan istri peranakannya. Nah, mulailah kehidupan sang istri yang peranakan diwarnai gerutuan Ibunda Ratu. :)) Duh, membayangkan hal ini, saya jadi ngeri sendiri. Apakah ada orang yang benar-benar merasakan hal semacam ini? Pasti menyedihkan. Atau, sebenarnya kehidupan nikah campur seperti itu tidak terlalu menyedihkan?

Ah nggak tahu lah. Saya malah kesal sendiri tiap membaca bagian di mana Janice yang suka curhat di buku harian itu, bercerita tentang Ibunda Ratu--ibu dari suaminya--banyak menyalahkan Janice atas segala hal. Mulai kopi yang kurang enak, roti kurang terpanggang, sayur kangkung katanya makanan wedhus, dan sebagainya. Saya sampai sempat membanting bukunya, saking kesalnya sama ibu-ibu itu. Hahaha. Cuma segitu saja sih sebenarnya yang bikin saya kesal. Kalau masalah selingkuh dan hal sampingan lain yang dibuat untuk menjadi titik akibat dari sebab (hukum sebab-akibat) ibu mertua yang berisik, sepertinya memang kadang terjadi. Istri yang menengok lelaki lain, atau suami yang kepincut perempuan lain padahal nggak mau. Apa seperti itu ya pernikahan kalau keduanya sudah nggak lagi punya cinta? Cuma karena perasaan terbiasa bersama-sama, lalu cinta pun luntur dan bingung harus berbuat apa lagi untuk mewarnai cinta? Kira-kira kayak begitu.

Ini sebenarnya saya review apa ya? Kok melantur? :))

Intinya, Rojak ini benar-benar mengaduk-aduk perasaan kok, meski menurut saya cerita-cerita Mbak Fira Basuki ya gitu-gitu aja, alur maju dengan sedikit flashback dari buku harian atau surat atau apa gitu. Cerita-cerita yang cenderung datar, menggambarkan konflik keluarga. Ya, keluarga besar yang terkena dampak, bukan hanya resiko personal meskipun di dalam kisah keluarga ini menyangkut kisah personal dari masing-masing tokoh yang terkait. Rojak ini cukup ringan dibaca, cepat pula. Kalau sedang niat dan tidak malas membaca cerita yang datar, Rojak bisa jadi selesai lebih cepat (kalau tidak saya selingi tidur). Hehe.

Ya sudah. Yang lain, selamat membaca juga deh! :D
Profile Image for Fertina NM.
103 reviews21 followers
February 16, 2014
Sebarnya saya mau menunda baca buku ini dikarenakan saya belum punya buku sebelumnya, Biru. Tapi, apa boleh buat rasa penasaran saya timbul setelah membaca blurbnya. Sehingga dari situ pula saya tau, Rojak berarti Rujak. Makanan yang berisikan berbagai macam rasa dan bentuk.

Kisah di mulai dari masa sekarang, kita seorang wanita yang disebut Tan sedang bertemu seorang sahabatnya bernama Bernice di sebuah sel di Singapura. Sebuah permintaan yang menyayat disampaikan kepada Bernice dari Jan, sebuah buku harian bersampul coklat yang Jan mohon Bernice sampaikan kepada seorang lelaki bernama Eric Tan.

Setelah memegang buku harian bersampul coklat itu tiba-tiba Bernice merasa tidak benar-benar mengenal sahabatnya yang dikenalnya semasa duduk di bangku sekolah menengah yang juga di Singapura. Kenapa Jan bisa masuk ke penjara? Dan siapa pula lelaki bernama Eric Tan? Suami Jan seorang Jawa bernama Setyo. Rasa penasaran itu yang akhirnya membiarkannya membuka lembar demi lembar buku harian bersampul coklat itu.

Dan cerita berjalan mundur, sesuai waktu dan tempat yang tertulis di setiap kisah dalam buku harian bersampul coklat. Kisah seorang wanita yang memiliki seorang suami berdarah Indonesia dan dua anaknya yang harus tinggal dengan mertua wanitanya yang keturunan ningrat. Jan merasa menjadi budak di rumahnya sendiri, melayani sang Ibu mertua tanpa ada dukungan dari suaminya. Hanya permohonan dari suaminya yang berat ke Ibunya. Ketika mengadu ke Ibu kandungnya sendiri, Ma (sebutan sang Ibu) menyuruhnya untuk bersabar, terlebih pada pernikahan campuran yang pasti memiliki perbedaan.

Tidak ada yang mengerti jan. Jan harus melakukan sandiwara di depan kedua anaknya dan Ibu mertuanya. setyo, suaminya, tidak ada memberikan dukungan. Sampai suatu saat, Jan bertemu dengan Eric, segalanya berubah. Benar-benar mengubah arah hidup Jan. Tanpa ia sadari, kebahagiaan sesaat bukan hanya mengubah takdirnya, tapi juga keluarganya.

Alurnya yang maju mundur ke masa lalu, masa sekarang dan masa saat sang Ibu mertua bertemu dengan Bapak mertuanya sedikit membuat bingung, apalagi ditambah dengan sudut pandang yang bercampur-campur antara JAn, Bernice, ibu mertua dan Setyo, suami Jan. Tapi permaninan psikologis pada buku ini menarik untuk ditilik. Walaupun buku ini bisa dikategorikan buku yang tipis dengan isi setebal 174 halaman, tapi banyak yang bisa diambil dari kisahnya.
Profile Image for Andrea Ika.
423 reviews24 followers
May 2, 2013
[Review] : Rojak by Fira Basuki

Fira Basuki

bu yao pa bu hao hui
jangan pernah takut, jangan pernah menyesal
-pepatah Cina-

Judul : Rojak
Pengarang : Fira Basuki
Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Tebal : x + 174 halaman

Review
Isi novel
pada masa sekarang ini perkawinan campur banyak terjadi di semua kalangan masyarakat, baik itu kalangan atas maupun menengah. Banyak orang yang ingin mengetahui lika-liku pernikahan pasangan beda bangsa. Pasangan yang berasal dari satu bangsa saja punya banyak keunikan dan beragam masalah apalagi beda bangsa. Penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana pasangan kawin campur menjalankan pernikahan dan masalah-masalah apa saja yang timbul akibat pernikahan tersebut. Ini yang diceritakan dalam novel Rojak. Realitas sosial yang terjadi di masyarakat ini yang dituang dan dikemas secara menarik dalam novelnya yang berjudul Rojak
Melalui novel Rojak, Fira Basuki mengungkapkan kehidupan pasangan kawinn campur. Lewat karyanya ini juga, Fira mampu menceritakan secara jelas bagaimana konflik-konflik yang muncul akibat perkawinan campur.

Asal nama RoJak
Fira pernah tinggal di Singapura selama enam tahun. Di Singapura ia mempelajari budaya dan seluk- beluk peranakan, karena di sana banyak peranakan. Ia mendapat ide untuk membuat novel Rojak dari temannya orang Singapura China, pada saat ia makan rojak (rujak). Di Singapura ada bermacam-macam rujak seperti model Melayu dan India. Hal ini tak ubahnya seperti orang Singapura yang beragam. Dari ide ini, ditambah pengetahuannya tentang Singapura dan penduduknya terciptalah novel Rojak.

Tampilan fisik
Tampilan sampulnya unik tentang sosok wanita, dalam bentuk lukisan dengan warna merah yang eye catching .

Gaya bahasa
Alurnya bagus dengan bahasa yang mudah dipahami

Pesan moral
pernikahan beda-budaya itu memang perlu adaptasi dan rasa menghargai yang sangat tinggi.

Reading level dewasa

Rating
4 bintang

18 reviews3 followers
August 27, 2007
this book really shows that no matter how you loved your couple when you got married, there's always a possibility that a marriage could end with just a snap of your fingers. once there's no honesty, understanding would not ever exist, and love would become another abstract word that's so meaningless...
Jan was happily married until her mom-in-law came to live together with her family, then after that things got haywired. Unable to find peace and harmony at home, she found comfort from another man. and in the other hand, her husband also had a secret. both husband and wife was no longer living in an honest relationship and it made things worse and worse and worse...
Jan and Setyo's story was ended with another surprise that i dont think anyone would suspect...
so my message for all married couple, pls retain the honesty, understanding, love, romance and laughter within your relationship, and hopefully, what happened to Jan and Setyo would not ever happen to you...
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
January 15, 2016
let's start by saying, it's not a bad book, really... but I just can't get myself giving 3 stars (which tranlated "liked it" in goodreads' stars system) because I really don't. I hate it. I hate all the characters -well, accept ma and poor bernice, maybe- I hate those nosey needy personalities, I hate how they cheat to one another, I hate when lust disguised as love, I hate the foolishness of the women (by the name of love), I even hate SARS #eh

that being said, clearly Fira Basuki did a very good job telling a story that could made me so angry and baper this late friday night. I couldn't stop myself reading it cover to cover in one sit. the storyline beautifuly written and the conflict feel so real, it could happened to anyone. the ending... ugh, I don't see that coming.

but, still... I hate it. #bapermax

***kenapa juga, aku nulis ripiu pake boso enggres... sinopsisnya jg sihhh, bikin kebawa-bawa...*** whakakaka.... :D

PS: I love kangkung! :D :D
Profile Image for Salza Puspitasari.
75 reviews5 followers
May 21, 2016
Bicara soal cokelat yang manis. Hidup ternyata tidak demikian. Jika ya demikian, bukankah semua "tai kucing rasa cokelat?".
Cinta saja tidak rasa cokelat. Saat berpacaran tidak memikirkan uang dan masa depan. Yang dipikir adalah menjilat-jilat rasa manis seperti cokelat. Tapi setelah bertahun-tahun, cokelatnya pahit karena si gula sudah menguap. Terpaksa aku harus mencari-cari jalan, bagaimana mengembalikan rasa manis pada cokelat. Bagaimana tai kucing jadi rasa cokelat. Tapi ya, jika tai kucing rasa cokelat, apa iya terus aku menjilat-jilat? Rasanya boleh jadi cokelat, warnanya pun cokelat, tapi...apa ya nikmat?"

It's interesting how Janice, the main character, called her diary chocolate for a simple reason: sweetness for not saying anything when she "tells" it about her feelings.
Life is a "rojak" indeed. Bitter, sweet, and sour. Love the book, especially for the twisted ending! ❤
Profile Image for Ajeng Pritha.
1 review1 follower
August 3, 2012
Sejak awal Fira Basuki memang cerdas mempertahankan attensi dan minat pembacanya. Pembaca akan penasaran mengapa si tokoh utama bisa mendekam di penjara.
Seperti biasa buku Fira sarat akan budaya..kali ini budaya peranakan di singapur, cina dan jawa.
Fira juga bercerita dari sisi beberapa tokohnya dengan baik kecuali dari sisi Nami, sang mertua yang menurut saya akan menarik bila lebih banyak diceritakan dari sisinya terutama mengapa dia yang selalu ingin semua sesuai standarnya dan seperti membenci Jan dan Keluarganya.
Fira juga cerdas memberi twist di akhir sekaligus klimaks di ceritanya.
Most of all yang paling mengena adalah slogan 'kasih ibu sepanjang masa' digambarkan dengan baik melalui tokoh Ma dan Nami :)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for melmarian.
400 reviews134 followers
August 23, 2010
Seperti judulnya, membaca buku ini serasa benar2 sedang merasakan rojak, campur2 dan kacau balau.
Cerita dan karakter mengalir dengan menarik, Janice yang jatuh dalam keadaan supersulit, Setyo yang menyembunyikan penyakit menjijikkan, Ibu mertua dan Ijah yang kelakuannya membuat kita gemes dan ingin berkata "Iiiiiiihhhhh!!!"
Hal yang terbaik yang bisa dipelajari dari buku ini adalah, semua yang terjadi dlm buku sangat mungkin terjadi di dunia nyata, sangat mungkin terjadi pada anda atau saya. Jadi... hati2lah sebelum menikah gaya rojak! LOL.
Profile Image for Restinyadayat.
10 reviews1 follower
November 11, 2008
hokehy...awal-awal baca nih buku gw kira si Janice membunuh suaminya gara2 selingkuh, trus di tengah-tengah buku...wuups! gettin hotter..tapi yah alurnya yg lompat-lompat bikin gw bingung antara hubunganya mertua janice dan janice yg sekarang apa yah??hehehe...kasian de si setyo. Istri dan suami sama aja...pooy boy and meimei. Unpredictable ending story lovet it.

what I learned from this book....
Never cheat! hehehe
3 reviews1 follower
November 19, 2012
Menceritakan kehidupan orang dewasa yang rumit dengan bermacam masalah dalam realita kehidupan, mulai dari masalah perbedaan kebudayaan, karir, keluarga, dan kesetiaan. Hidup itu layaknya rojak/rujak, manis, asin, pahit, pedas, semua rasa berbaur jadi satu. Cerita ini juga menggunakan dengan sudut pandang orang-orang yang berbeda, sehingga membuka pemahaman sudut pandang pembaca tidak hanya berpusat dari satu sisi saja. A good book to open up your mind :D
8 reviews1 follower
April 14, 2010
Gaya ceritanya melompat-lompat dari sudut pandang yang berbeda. Ngena banget, ceritanya bisa membuat emosi kita seolah-olah terlibat dalam setiap kejadian.
Tapi terlalu banyak adegan seksual ya di dalam cerita ini? Novel ini gw baca 5 tahun yang lalu, saat SMP 3, gw baca lagi kemarin, tetap memikat.
Profile Image for Meita Supardi.
48 reviews2 followers
August 4, 2013
Hebat si penulis dalam menggambarkan kehidupan yang bisa manis, pahit, asin dan pedas, persis seperti rasa rujak. Saya selalu suka gaya Fira menggambarkan karakter2 nya, hidup dan realistis, tidak muluk2. Rasanya dari semua karakter, saya paling bersimpati pada Ma, yg paling bijaksana. Beliau selalu mendengarkan dan mencoba mengerti masalah anaknya dan menasehatinya dengan bijak.
Profile Image for Diana.
60 reviews13 followers
November 28, 2014
Sebenernya agak malas baca buku ini karena kecewa dengan Alamak! yang sebelumnya dibaca. Namun, mungkin karena ini novel, cerita yang dihadirkan dengan lebih kompleks dan tokoh yang saling terkait bisa jadi kekuatan tersendiri. Saya agak kurang suka penggunaan bahasa Fira yang terlalu mementingkan rima bahasa, tapi overall kisah yang dihadirkan cukup menghibur dan mengejutkan.
Profile Image for Cep Subhan KM.
343 reviews26 followers
January 2, 2021
One of my favorite books. I like Fira Basuki's writing style in this novel, I like the story, I like the way the plot is arranged. The funny thing is: i read the book accidentally just because i found it in my friend's bookshelf and I take it without any expectations. In the end, I buy the book myself! Great work.
3 reviews
August 22, 2007
Dari buku ini gue belajar kalo cinta itu bukan mencari orang yang kita anggap tepat tapi bagaimana kita bisa menjalani dan saling mengisi.
Bila proses saling mengisi sudah tidak ada maka tidak akan ada cinta
Profile Image for Uli loren.
46 reviews4 followers
September 26, 2007
menganalogikan rojak (bhs melayu kalo ga salah...artinya rujak...) dengan kehidupan manusia...ada manis...pedes...asem...pait...kecut,dll.Tapi ya inilah hidup...kalau ga banyak rasa, pasti hidup hambar!!!!!
Profile Image for Pody Ken.
37 reviews1 follower
October 1, 2007
Rententan cerita yang nggak bisa diduga akan berakhir tragis. Nggak terlalu istinmewa, tapi cukup menghibur. Paparan Fira tentang indahnya Singapura dan budaya setempat juga lumayan menambah wawasan. Nggak rugi kok baca 'Rojak'.
Displaying 1 - 30 of 79 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.