Beautiful Mistake

by Sefryana Khairil, Prisca Primasari

Mencintaimu bukanlah sesuatu yang kuharapkan terjadi.
Aku tak ingin harapan datang lagi, berkunjung di hati, diam untuk beberapa waktu, lalu meninggalkanku dalam kesedihan berlipat-lipat.

Aku tahu pasti ini kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Tapi kau hanya memelukku, tanpa suara. Menggenggam tanganku erat seolah tak ingin melepasnya lagi. Dan sebelum aku berhasil menyangkal cintamu lagi, aku menyadari kau meninggalkan sesuatu di tanganku. Sesuatu yang kukenali sebagai... harapan.

Dan, kali ini, aku ingin menggenggamnya, memilikinya sekalipun seandainya itu salah.

*


BEAUTIFUL MISTAKE adalah GagasDuet, novella dari dua penulis kebanggaan GagasMedia, Prisca Primasari dan Sefryana Khairil. Keduanya masing-masing mempersembahkan cerita cinta tentang pentingnya sebuah kesempatan kedua bagi mimpi dan cita-cita. Biarkanlah cinta yang menunjukkan arah bagi hatimu.

Sebelumnya, Prisca Primasari sudah pernah merilis Eclair: Pagi Terakhir di Rusia (2011), sedangkan karya-karya yang ditulis Sefryana Khairil antara lain adalah Dongeng Semusim (2009), Rindu (2010), dan Coming Home (2011).

Genres: Romance, Indonesian Literature, Fiction, Novels, Chick Lit, Young Adult, Drama

268 pages, Mass Market Paperback

First published January 1, 2012

About the author

Sefryana Khairil is a writer who published more than 10 books as a team or under her own name in several notable publishing house in Indonesia, like GagasMedia and Gramedia Pustaka Utama.

In her teenage years, she began to write fictions. Her first novel, You, when she was 15 years old. Following her debut, she continued to write as a freelance writer for number of magazines, such as Aneka Yess!, Gadis, and Kawanku.

Her sixth novel, Dongeng Semusim, was Chic Magazine's The Most Wanted Book and was Cleo Indonesia Magazine’s the Book of The Month for February 2010.

In August 2011, Dongeng Semusim, Rindu, Tanah Air Beta, and Coming Home exhibited at the Book Fair in Bern, Switzerland.

Find out more about Sefryana Khairil on www.sefryanakhairil.com

Reviews

[Dyah · Rating 3 out of 5]

Beautiful Mistake consists of two stories: Dreamland by Sefryana Khairil and Chokoreto by Prisca Primasari.

DREAMLAND

What I like about this story:
~ The titles of each chapter. They are nice; I guess they are cocktail names.

What I dont like about this story:
~ Practically everything else :P
~ The story is shallow. While reading it, I feel like it is trying to teach me about love, life, and dream, but I just dont wanna care because I cannot relate with it at all.
~ Weak characterization and cheesy love relationship between the two main characters. Their story is supposed to be tragic but I couldnt bring myself to sympathize with them.

CHOKORETO

What I like about this story:
~ The chocolate cafe. As a chocoholic, I couldnt help but feeling delightful for this cafe the story takes place and wish I could visit it.
~ The way the story is presented in two points of view -- the male and female characters.
~ The way the elements of chocolate and classical music are incorporated in a love story. It is nice, showing that the author has done some research on the topic.

What I dont like about this story:
~ Inconsistent footnotes. Abundant Japanese terms/words can be found in the story, but some are explained and some are not. Maybe it is assumed that the readers are already familiar with them? I dont know, but still I think they should have been explained anyway.
~ A few typos. The editing should have been more thorough.

[Esti · Rating 2 out of 5]

Beda dengan Fly To the Sky yang ada hubungannya, kisah gagas duet yang ini ga berhubungan. Dua cerita yang berbeda.
Dari keduanya lebih suka kisahnya Prisca Primasari, karena latar belakang tokoh dan tindakan mereka menurutku lebih bisa dijelaskan. Kenapa Yuki seperti itu, dan kenapa Kai seperti itu. Meski menurutku tokoh Yuki ini terlalu emosional dan melankolis.

Kalau kisah tentang Fajar dan Nadine aku agak kesel bacanya, karena menurutku kedua tokohnya bertindak aneh tanpa alasan yang jelas. Kenapa sih Fajar ragu2 ama Nadine, sudah jelas istrinya udah ga ada dan Nadine suka. Trus kalau Nadine ke New York, kan bisa aja to tetep pacaran sama Fajar? Lagian Nadine kan ga akan di New York selamanya. LDR sudah biasa jaman sekarang. Alasan tindakan Fajar dan Nadine menurutku kurang rasional dan terlalu emosional. Atau mungkin karena aku memang jenis orang yang ga sabaran kalau ada orang yang melankolis dan terlalu emosional? :p

Cuma aku ga nemu hubungan judul Beautiful Mistake sama ceritanya. Trus sinopsisnya ga nyambung banget ama cerita :( Inilah salah satu turn off kenapa aku jarang baca novel roman Gagas kalau ga ada rekomendasi word of mouth, karena sinopsisnya seringkali terlalu lebay dan ga nyambung ama cerita.

[Nur Ramadani · Rating 3 out of 5]

Baru selesai baca buku ini, setelah memulainya kemarin dan langsung hilang minat di beberapa halaman awal buku.
Setelah menguatkan hati, hari ini kulanjutkan kembali.

Dreamland. (Nadine-Fajar) Jujur saya membacanya dengan skip>>skip>>skip... Awal kisah dimana Nadine yang seharusnya Broken Heart malah dengan mudahnya jatuh cinta ke Fajar, agak absurd menurutku. Okay, I know that there's something named 'love at first sight', tapi kondisi Nadine di awal cerita sangat tidak memungkinkan (menurutku) untuk mengalami itu. Overall, saya lumayan suka sama storynya, except bgmana Nadin jatuh cinta dgn amat cepat. Saya sih masih bisa menerima jalan cerita yang terkesan terlalu cepat dan lompat-lompat, tapi menurutku cerita ini lebih cocok dijadikan satu buku penuh, karena alur yang terlalu cepat membuat kehilangan beberapa moment yang mungkin lebih baik bila dituliskan dan ditampilkan.

Chocoreto. (Yuki-Akai) Saya sangat suka cerita ini. Tidak melulu berisi cinta-cintaan tapi bagaimana berkompromi dalam menggapai cita-cita. Diselingi coklat dan musik-musik klasik yang dengan membacanya saja membuat bulu kudukku berdiri karena penggambaran musiknya dan permainannya yang menurutku sangat menyentuh. Ending yang juga sangat pas untuk cerita ini juga membuatku semakin terlena.
Namun penulisan beberapa kata bahasa jepang yang salah (menurutku) sangat mengganggu bagiku.
Di novel >> yg benar (menurutku)
Toosan >> Otoo-san
Kaasan >> Okaa-san
Obasan >> Obaa-san
Arigato >> Arigatou
Konichiwa >> Konnichiwa

Yah, walaupun beda cuman beberapa huruf, tetap saja ganjil bagiku, karena seakan-akan kata yang diucapkan memiliki arti yang berbeda daripada yang dimaksudkan.

Overall saya ingin memberikan 4 bintang, tapi karena ketimpangan cerita yang sangat terasa antara Dreamland dan Chocoreto, jadinya bintangnya 3,5.
Terus karena kesalahan penulisan kata bahasa jepang yang memang sedikit saja, tapi sangat mengganjal dihatiku, bintangnya turun lagi menjadi 3 bintang. :)

[Sulis Peri Hutan · Rating 4 out of 5]

Beautiful Mistake adalah Gagas Duet, novella dari dua penulis kebanggaan GagasMedia: Prisca Primasari dan Sefryana Khairil. Keduanya masing-masing mempersembahkan cerita cinta tentang pentingnya sebuah kesempatan kedua bagi mimpi dan cita-cita. Biarkanlah cinta yang menunjukkan arah bagi hatimu.

Duet dari dua penulis favorit saya.
Ada dua cerita yang berdiri sendiri namun memiliki kesamaan, yaitu Dreamland dan Chokoreto.

Dreamland

Untuk menyembuhkan sakit hatinya, Nadine melarikan diri ke One Love Bar, sebuah kelab di daerah Kuta, Bali. Bersama dua orang temannya, Nadine ingin melepas masa lalunya, memulai kehidupan baru. Mata Nadine tertarik oleh sebuah kerumunan di mana ada aksi seorang bartender. Mata Nadine tak bisa berkedip ketika pandangan mereka berpapasan. Nadine pun ikut memesan coctail spesial, Dreamland, campuran vodca, cherry juice, dan cherry syrup.
"Kenapa? Kamu takut berharap?"
"Semua orang seharusnya punya harapan. Punya mimpi. Soalnya, saat nggak ada lagi yang bisa diperjuangkan, kita masih punya harapan, kan?"
Merasa sangat tertarik sikap tertutupnya ditambah dengan adanya beda pemikiran, Nadine ingin lebih mengenal bartender itu.

Fajar Ananta, laki-laki yang sangat tertutup, pendiam, pandai surfing dan memasak, sangat berlawanan dengan Nadine Almira Kamil yang namanya mempunyai arti harapan yang indah dan sempurna. Sesuai namanya, Nadine orang yang penuh mimpi, ceria, sangat menyukai fotografi, banyak bicara dan tidak mudah menyerah, terlebih menghadapi Fajar. Fajar tidak percaya akan harapan, dia tidak mempunyai mimpi lagi, semua impiannya sudah terkubur oleh masa lalu.
"Tuhan membiarkan kita kalah supaya kita tahu di mana letak kita salah. Supaya kita belajar berbuat benar."
"Dalam Hidup, nggak ada yang mudah, tapi segala sesuatu pasti ada jalannya - kalau kita mau berusaha."
Nadine ingin membawa Fajar keluar dari masa lalunya, dan dia ingin mempunyai arti dalam kehidupan Fajar, sekecil apa pun itu. Tapi Fajar tetap tidak mau beranjak, bahkan Nadine sampai membuang mimpinya.
Jika cinta dan bahagia itu sederhana, mengapa yang terjadi sebaliknya? Semua berakhir sama, luka.

Chokoreto

Bersetting di Jepang, lebih tepatnya di distrik Jiyugaoka, Akai Fukue atau biasa dipanggil Kai anak pemilik kafe minuman coklat Chokoreto, akhir-akhir ini dia sering melakukan kesalahan, yaitu memecahkan cangkir. Alasannya adalah dia terusik oleh tetangga barunya, Yuki Akihara, gadis yang jarang tersenyum, cangung, kaku, jarang terlihat, seorang yang anti sosial, dia seorang yang introvert, sangat berbanding terbalik dengan kepribadian Kai yang ramah, ceria, sangat luwes, punya banyak teman dan penuh semangat. Kai pun mengunjungi gadis tersebut karena dia mendengar alunan piano, suara yang tidak mau hilang dari telinganya. Tapi niatnya diurungkan karena dia melihat Yuki terpekik senang ketika bertemu temannya. Gayung bersambut, Yuki dan temannya yang bernama Eri berkunjung ke Chokoreto dan memesan Stravinsky berrychoco, cokelat instan hangat bercampur cokelat padat dengan irisan buah-buahan berry.

Kai agak tersinggung ketika dia memergoki Yuki memiliki foto-fotonya, dari situlah kedekatan mereka bermula. Kai tahu Yuki mempelajari piano untuk mendalami karakter novel yang dia tulis yang (ngakunya) ciri-ciri fisiknya sama dengan Kai. Yuki tidak pede dengan hasil karyanya, tidak pernah ada yang mau menerbitkannya. Tapi Kai tetap optimis dan ingin membantu Yuki mewujudkan mimpinya.

Dari Revel-sensei, guru piano Yuki yang berkebangsaan Prancis, Yuki tahu kalau Kai adalah alumni N.A. Rimsky-Korsakov Saint Peterburg State Conservatory, sekolah para musik musisi klasik dunia, Kai mempunyai talenta yang amat besar dalam bermain piano. Sayangnya, Kai harus meninggalkan Rusia dan mimpinya ketika tahu ayahnya mengidap kanker, dia ingin merawat ayahnya dan menjalankan kafe minuman coklat yang sudah lama dirintis oleh ayahnya, melupakan mimpinya. Dan Yuki mencoba untuk memotivasi Kai untuk bermain piano lagi.
Tadinya, kukira Fukue-san dan aku begitu bertolak belakang. Dia gula dan aku merica.
Tapi sekarang, untuk beberapa alasan aku merasa bahwa kami sangat sama.
Setelah bertemu dengan Revel-sensai, Kai teringat akan masa lalunya ketika dia mengambil keputusan untuk meninggalkan St. Petersburg tanpa ragu-ragu, bahkan ketika ditawari mengikuti audisi sebagai pianis tetap Moskow Philharmonic Orchestra. Dia kembali ke Tokyo dengan fokus pada pengobatan ayahnya, dia menjual pianonya, CD-CD, biografi komposer, partitur, agar tidak dibayangi oleh yang tentang piano. Menyibukkan diri dengan meracik resep-resep cokelat panas, mengelola kafe, memikirkan agar ayahnya sembuh. Dia atas semua masalahnya sendiri, dia berkemauan keras untuk membantu Yuki mengatasi masalah yang tidak pernah lepas dari masa lalunya, tidak bisa tampil di depan orang banyak. Mereka saling membantu walau tidak saling mengharapkan. Mereka sama-sama punya impian, tapi tak punya keberanian untuk mewujudkannya.
"Anak bodoh, " gumam Fukue-san. "Dia mau bersusah payah mewujudkan mimpi orang lain, tapi menyerah bila menyangkut mimpinya sendiri."
Ketika kau menjadi orangtua..." ujarnya. "Tak ada yang bisa lebih melegakanmu selain kebahagiaan anakmu. tak ada yang lebih kau inginkan. Cita-cita anakmu adalah cita-citamu juga. Bila cita-cita mereka tidak tercapai, bagaimana perasaanmu? Bisakah kau meninggalkan mereka dengan tenang...?"
Aku percaya pada pepatah bahwa kita akan selalu bersama dengan yang benar-benar kita cinta, sekeras apa pun kita menghindar.
Dua cerita yang berbeda tapi memiliki kesamaan.
Pertama, setting. One Love Bar dan Chokoreto, tempat asik untuk melegakan rasa haus kita, tempat di mana cerita dimulai.
Kedua, minuman yang khas. Dreamland dan Stravinsky berrychoco.
Ketiga, tentang masa lalu, tentang kehilangan. Kedua cerita memiliki masa lalu yang ingin sekali dilupakan. Nadine yang dikhianati pacarnya, Fajar yang kehilangan istrinya. Yuki yang sewaktu kecil mempunyai kenangan buruk dengan gurunya sehingga membuat dia tidak pernah merasa percaya diri. Kai yang harus melupakan passion terbesarnya, bermain piano.
Keempat, tentang mimpi. Nadine yang sangat mencintai fotografer dan bermimpi untuk mengadakan sebuah pameran, Fajar yang bermimpi mempunyai kehidupan baru, Yuki yang bermimpi menerbitkan novelnya dan Kai yang bermimpi memainkan tuts piano lagi.
Kelima, karakter. Saya merasa karakter Nadine dan Kai mirip, begitu pula dengan Fajar dan Yuki, sama-sama berkebalikan. Nadine dan Kai yang ceria dan penuh semangat sedangkan Fajar dan Yuki yang mempunyai sifat tertutup.
Keenam, tema. Yak buku ini tentang meraih mimpi, selalu percaya akan sebuah kata "harapan".

Dan covernya, cantik banget! Alurnya cepet jadi bisa dibaca dalam sehari. Dreamland diambil dari sudut pandang orang ketika, sedangkan Chokoreto dari masing-masing tokoh utama, tampilan isinya pun cantik, manis banget deh tampilan buku ini. Ada satu hal yang mengganjal ketika saya membaca buku ini, terlalu cepat. Ada bagian yang terlalu singkat, contohnya pada cerita Dreamland saya merasa hubungan Fajar dan Nadine cepat sekali terjalin. Yah namanya juga novella, jumlah kata yang tidak lebih dari 40.000, mungkin membuat penulis lebih memadatkan ceritanya. Tapi tetap bisa dinikmati kok, terlebih kita akan merasakan tulisan khas dari kedua penulis tersebut. Sefry dengan kalimat yang indah dan ada adegan romantisnya sedangkan Prisca dengan para musisi klasik yang dia sisipkan, membuat cerita ini mudah diterima.

Mungkin membaca buku ini lebih lengkap kalau ditemani dengan Stravinsky berrychoco (kalau mau yang ada alkoholnya mungkin bisa mencoba Dreamland :p)


Read more: http://kubikelromance.blogspot.com/20...
@peri_hutan

[Autmn Reader · Rating 3 out of 5]

Dulu baca ini keknya waktu SMA deh, dan aku lupa apa dulu aku suka dua2nya atau emang cuman suka yang Chokoreto aja. Waktu beli ini juga aku nggak asing sama penulisnya walaupun beli ini emang karena salah satunya cerita dari Prisca Primasari

Buku Gagas duet ini terdiri dari dua Cerita. Dreamland karya Sefryana Khairil dan Chokoreto karya Prisca Primasari. Dua-duanya bercerita tentang mimpi dan kesempatan kedua.

1. Dreamland (1 🌟)

Mungkin ini baklan nggak adil banget kalau aku komentarin karena jujur aja aku bener-bener baca cerita ini cuman 5 chapter pertama. Ke depannya aku skimming. Jujur aja aku nggak bisa attach sama ceritanya karena dari awal terlalu kecepetan. Aku nggak bisa ngerti kenapa mereka bisa langsung saling suka tanpa proses. Yah dan emang aku bukan penggemar insta love. Nggak bnyak certa insta love yang aku suka. Aku juga nggak bisa ngerasain sendu dan menderitanya mereka. Intinya, bukan my cup of tea aja sih.

2. Chokoreto (4,8 🌟)

Aaaaah cerita ini aku suka banget. Backstory nya kuat, hubungan mereka yang dibangun pelan-pelan jiga aku suka. Cerita tentang musik klasik dan coklat juga seru buat diikutin. Aku juga suka sama cerita tentang mimpi2 dan kesempatan mereka buat raih mimpi2 itu. Baca ini jadi berasa pingin dengerin musik klasik sambil makan coklat panas, wkwk.

[Delta Yordani · Rating 3 out of 5]

Kecewa sama isi bukunya >,< berharap lebih dari sampul buku yang super manis ini. Beli Gagas Duet pertama sekali yang "Fly To The Sky", memberi harapan besar kalau buku ini akan sebagus Gagas Duet yang itu, tapi ternyata tidak :( . Di buku ini, sedikit ada harapan tertarik di kisah yang ke 2. ^^ walaupun bisa ditebak jalan ceritanya,tapi setidaknya cukup manis kisah mereka. ^^

3 Bintang di beri buat :

2 bintang untuk author & isi novelnya.
1 bintang untuk sampulnya yang cantik. ^^

[Meta Morfillah · Rating 3 out of 5]

Judul: Beautiful mistake
Penulis: Sefryana Khairil & Prisca primasari
Penerbit: GagasMedia
Dimensi: viii + 260 hlm, 13 x 19 cm, cetakan pertama 2012
ISBN: 979 780 5395

Novel ini berkisahkan tentang kesempatan kedua bagi mimpi dan cita-cita. Bahwa kesalahan yang pernah hadir sesungguhnya indah dan menuntun kita ke arah yang benar.

Lewat "Dreamland", Sefryana mengisahkan tentang kesempatan kedua bagi mimpi seorang Fajar dan Nadine. Fajar yang kehilangan istrinya akibat kanker dan Nadine yang ditinggalkan lelaki yang 4 tahun dicintainya, namun akhirnya menikah dengan wanita lain, sama-sama takut bermimpi untuk jatuh cinta lagi. Namun pertemuan keduanya membuat mereka berani untuk mengambil kesempatan kedua itu. Sesuatu yang hampir mereka hilangkan: HARAPAN.

Sementara lewat "Chokoreto", Prisca mengisahkan kesempatan kedua bagi cita-cita. Akai Fukue dengan cita-cita menjadi pianis namun terhalang ayahnya yang sakit kanker dan Yuki Akihara dengan cita-cita menjadi penulis namun memiliki kelemahan antisosial dan tak bisa public speaking. Pertemuan keduanya ternyata saling membawa semangat dan dukungan hingga cita-cita itu tercapai dan berakhir romantis.

Dari segi cerita saya lebih suka karya Prisca, meski memakai latar Jepang, tapi kisahnya lebih lembut dan manis. Tidak seperti Sefryana yang memakai latar Bali dan free seks sepertinya membudaya di Indonesia. Secara alur, saya cukup bosan. Cerita ini cukup tertebak. Konfliknya pun tidak klimaks.

Saya apresiasi 3 dari 5 bintang.

" Tuhan sudah merencanakan aku dan kamu bertemu di suatu waktu."

"Actions speak louder than words, right?" (H.38)

"Saat Tuhan menutup satu pintu, Tuhan membuka pintu yang lain. Kamu mungkin nggak pernah tahu karena terlalu sibuk mengurusi hidup yang sudah tertutup itu." (H.49)

"Banyak orang bilang bahwa kita akan kembali pada cinta sejati." (H.212)

"Kita akan selalu bersama dengan yang benar-benar kita cintai, sekeras apa pun kita menghindar." (H.214)

Meta morfillah

[sofiaidrish · Rating 4 out of 5]

Well, meski agak telat membaca karya duet mbak Sefry dan mbak Prisca ini aku merasakan benang merah antara kedua kisah berbeda yang terbukukan dalam satu judul Beautiful Mistake. Dreamland dan Chokoreto memang dua kisah yang sama sekali tidak berhubungan namun punya benang merah sehingga bisa disimpulkan menjadi Beautiful Mistake. Salut untuk kedua penulis hebat ini!
Aku tidak terlalu rajin mereview buku, hanya sebagian yang jadi favortiku aku review. Karena itu mungkin reviewku terlalu dangkal, yah…hehehe, tapi memang ini yang mungkin bisa menjadi feedback dariku mengenai karya-karya penulis favoritku. Maklum ya mbak Sef, mbak Pris… :D

~~~Dreamland~~~

Ini tentang mimpi yang sudah tidak bisa Nadine lanjutkan, harapannya yang harus dia hapus. Tapi suatu ketika Nadine menemukan harapan baru dan mimpi yang baru bersama Fajar, hanya saja lelaki itu terlalu takut akan semua hal dan ragu pada mimpi yang ingin dia wujudkan bersama Nadine, sosok yang hadir dalam kehampaan yang ditinggalkan seseorang di hati Fajar. (Sedikit aja, nanti jadi spoiler gak seru, kan?)
Anyway, aku pikir kisahnya sederhana tapi penulisnya membuatnya istimewa dari caranya bertutur. Mbak Sefry yang kuketahui juga menyukai dunia fotografi seakan-akan menghadirkan sosok Nadine dari dirinya, kisah ini memang lebih baik ditulis sepanjang kisah Dreamland, tidak terlalu panjang…apabila kisah Nadine dan Fajar dijadikan satu novel sendiri mungkin tidak akan terasa ‘dreamland’nya, tidak akan menjadi seistimewa Dreamland ini. :) Aku menyukai quotes dan beberapa bagian dari Dreamland yang syarat makna. Khas mbak Sefry.
Salah satunya adalah: “Ada yang aneh dan ada yang hilang, aku coba cari ternyata nggak bisa aku temuin karena semua yang hilang itu ada di kamu.” – Dreamland by Sefryana Khairil.
Mungkin karena sudah dijatah berapa halaman, jadi kesannya plot bergerak begitu cepat. Aku agak bingung sama Fajar yang memang benar menurutku dia pengecut. Hehe, maaf ya Om Fajar, soalnya Om sih bikin mbak Nadine bingung…(iya nggak mbak Nadine?). Dan juga temennya Nadine yang terkesan tidak mendukung Nadine dan Fajar, berbeda dengan Omen yang seringkali menasihati Fajar dengan bijak. Setting Bali, fotografer dan bartender, ay! Mbak Sef, briliaant~~!

***Chokoreto***

Karya mbak Prisca identik dengan Jepang, Rusia, musik klasik, dan cokelat. Bagi mbak Prisca mungkin menulis karyanya adalah pekerjaan paling menyenangkan karena bisa menuliskan apa yang menjadi kesukaannya menjadi sebuah karya yang bisa dibaca banyak orang, menjadi lebih dari sekedar naskah, menjadi buku. :D Chokoreto…Hmm, cokelat dan musik klasik, alunan piano…yah, aku mungkin seperti Yuki dalam Chokoreto yang tidak pandai mengutarakan apa pikiran dan isi hatinya dengan mudah di depan banyak orang, tapi mungkin aku juga tidak sepandai mbak Prisca yang mampu menuliskan kisah Chokoreto menjadi begitu istimewa. :D
Masih tentang mimpi dan kenyataan yang bertolak belakang.
Akai tahu bahwa hatinya tidak berada di kafe cokelat Chokoreto karena setiap hari dia masih menyembunyikan mimpinya untuk bisa berdiri di balairung Eropa yang megah dengan piano grand gagah. Impiannya sejak dulu untuk menjadi pianis seperti yang ibunya impikan juga mau tidak mau harus menunggu atau bahkan ditinggalkan. Akai tidak ingin kehilangan ayah setelah dia kehilangan ibunya. Tapi hari itu dia tahu ada yang berubah dari dirinya, saat tetangga barunya Yuki memainkan piano mesikpun itu hanya simplifikasi dari gubahan ternama.
Yuki, nasibnya malang sekali. Dia tidak mampu mewujudkan mimpinya sendiri. Menjadi penulis ternyata tidak hanya tentang menulis, mengajukan ke penerbit, menunggu berbulan-bulan untuk tahu apakah akan terbit, menghadapi editor yang konon galak, ini itu dan lagi sebagainya, tapi juga membuatnya harus berhadapan dengan orang banyak dalam kegiatan promosi. Yuki phobia untuk berbicara di depan banyak orang, dia akan berubah kaku, seperti robot rusak saat menghadapi banyak orang. Tapi dia ingin sekali karyanya bisa dibaca banyak orang. Dan mau tidak mau dia harus berlatih untuk terbiasa berbicara di depan umum. Dan Kai-kunlah yang membantunya meniti mimpinya perlahan.
Begitu pula Yuki, dia pun membantu Akai untuk mengembalikan mimpi yang sempat Akai ingin lupakan. Karena Yukilah, Kai kembali bermain piano setelah meninggalkannya.
Bersama cokelat panas dan musik klasik, kisah Chokoreto benar-benar khas mbak Prisca. Dengan sentuhan musik klasik dan Rusia, lalu latar Jepangnya membuat Chokoreto enak dibaca. Ada juga quote favoritku. “Kita akan selalu bersama yang kita cintai…” terlepas bagaimana pengertian ‘bersama’ itu ya…aku memaknainya bersama bukan hanya kita hidup bersama orang yang kita cintai secara fisik, namun lebih. :) Hanya saja aku ingin sekali bertanya, mengapa selalu Jepang? Mengapa selalu musik klasik dan Rusia, mbak Pris? Kapan-kapan Korea atau asli Indonesia boleh juga mbak… :D hehehe.. ^^V
Beautiful Mistake. Dreamland dan Chokoreto memang dua kesalahan indah yang pada akhirnya menjadi terasa begitu benar dan indah. Disanalah benang merahnya. :-) Thanks to the duet!
…dan mungkin yang aku pahami dari novela ini adalah…

~~Terkadang kita membutuhkan orang lain untuk mewujudkan mimpi kita.~~

[Jessica · Rating 4 out of 5]

Novella duet dari Gagas Media. Berisikan dua karya dari Sefryana Khairil dan Prisca Primasari. Oke saya bahas yang mana ya? Pertama Sefryana Khairil dengan 'Dreamland'.

Nadine tidak ingin jatuh cinta lagi, karena cinta hanya akan membuatnya terus menunggu dan dibuang begitu saja. ia tak menyangka bahwa lelaki yang selama 5 tahun ia tunggu, meninggalkannya begitu saja dan menikah dengan wanita lain. Ia pun pergi ke Bali sebagai pelampiasan rasa kekecewaannya. Di One Love Bar lah, ia bertemu Fajar, seorang bartender yang ternyata memiliki masa lalu yang kelam sehingga ia takut untuk jatuh cinta.

Di cerita ini, kisahnya terasa berat. jujur saja, saya kurang bisa terlarut dalam perasaan Nadine, karena saya belum pernah ditinggalkan oleh orang yang saya cintai. Meskipun demikian, menurut saya penggambaran emosi para tokoh cukup jelas. Saya menginginkan lebih dari sekedar cerita panjang seperti ini.

Di sini, tokoh Fajar benar-benar plin plan. Membuat saya ingin menamparnya keras-keras karena masa' sih sudah dijelaskan oleh Nadine dan temannya, ia masih keras kepala dan tidak mau mengerti!? terlalu egois. saya jadi kasihan sama Nadine karena Nadine itu seperti digantung oleh Fajar. Namun, bukan romance namanya jika tidak berakhir bahagia! hehehe. saya suka dengan endingnya. sweet sekali! :D
oh ya, penuh dengan quote-quote romantis juga! X3


Di cerita kedua dari Prisca Primasari adalah Chookoreto.
Dalam bahasa Jepang, artinya cokelat. Seperti judulnya, kisah ini terasa manis pahitnya cokelat.

Kai-kun membantu ayahnya dengan bekerja di Cafe Chookoreto milik ayahnya. ia ingin meneruskan cafe ayahnya ini karena ia menyukai cokelat. meskipun begitu, ia memiliki sebuah mimpi yang sulit ia gapai. ia ingin menjadi pianis solo, bermain di Moscow Philharmonic Orchestra. namun, karena suatu masalah, ia menguburkan mimpinya dan bekerja di cafe ayahnya. Suatu hari, ia mendengar permainan piano dari rumah tetangga misteriusnya, Yuki. Ia jadi penasaran dengan tetangganya ini dan mengetahui dari Ayahnya bahwa Yuki memang sedikit pemalu. Kai pun bertekad akan mengajaknya berkenalan.

Yuki, tetangga misteriusnya mengunjungi Cafe Chokooreto. Yuki adalah gadis pemalu. Ia tiba di Tokyo dengan harapan bisa menerbitkan novelnya. Mengetahui bahwa Yuki sulit dalam hal berbicara di depan umum, Kai pun membantunya, agar Yuki bisa segera mewujudkan mimpinya. Namun, hal tak terduga terjadi. Yuki ternyata memiliki guru piano yang hebat, Ravel-sensei. Ravel-sensei yang mengetahui bahwa Kai adalah seorang pianis yang hebat, memintanya bermain di sebuah concours. Kai menolak karena ia telah melepas semua hal berhubungan dengan piano.

Yuki pun akhirnya mengetahui alasan di balik penolakan Kai. Ia ingin membantu agar Kai bisa kembali bermain piano, meskipun ia tidak tahu bagaimana caranya. berbagai kejadian dan salah satunya membuat Kai, yang berusaha mati-matian tidak akan main piano lagi, akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mengikuti concours tersebut.

Well, untuk saat ini, favorit saya jatuh pada Chookoreto. Saya terharu dengan bagaimana nasihat sang Ayah yang begitu menyayangi Kai. nyaris saya menitikkan air mata. Saya menyukai cerita ini, namun sama seperti sebelumnya, masih terlalu pendek untuk saya. Saya penasaran dengan bagaimana perasaan Kai pada Yuki, karena tiba-tiba saja acara lamaran (ups!). Dan endingnya itu, kenapa cuma Yuki no Nikki!!!??? kuranggg! want more! want more! hehehe.

Semoga para penulis (Kak Sefryana dan Kak Prisca bakal melanjutkan cerita keduanya dalam bentuk novel atau cerpen (kisah setelah keduanya menikah, kayak di komik-komik) hohoho.

oh ya, judul novel ini sesuai lho. Beautiful Mistake itu sendiri adalah cinta kan? bahwa cinta itu walaupun terkadang disebut sebuah kesalahan, tapi masih ada kenangan indah yang bisa dikenang.

PS : menyelesaikan novel ini pada pukul 21.30 kemarin malem. hahaha.

[Suci Rizkiati · Rating 5 out of 5]

Judul: Beautiful Mistakes
Penulis: Sefryana Khairil & Prisca Primasari
Penerbit: Gagas Media
260 hlm; 13 x 19cm

What a great beautiful story!
dalam 1 buku terdapat 2 cerita yang berbeda namun memiliki kesamaan. Ketakutan dan Mimpi.

1. Dreamland-Sefryana Khairil
Kebimbangan seorang pria yanng takut untuk melangkah maju karena masih terbelenggu oleh masa lalunya.
Fajar Ananta. Pria yang mulai berhenti bermimpi dan berharap setelah kehilangan Istrinya. Mia. Ketakutan akan kehilangan dan harapan sia-sia membuatnya terkurung dalam ketakutan dan dunianya sendiri. Sampai akhirnya Nadine masuk ke dalam kehidupannya. Nadine Almaira Kamil yang berarti harapan indah dan sempurna. Ketika Nadine bertanya "kamu punya harapan?" Fajar menggeleng "Kenapa? Kamu takut berharap?" "semua orang seharusnya punya harapan. Punya mimpi. soalnya, saat nggak ada lagi yg bisa diperjuangkan kita masih punya harapan kan?"

Nadine sendiri juga memiliki mimpi, mimpi yang besar. Namun saat bertemu dengan Fajar, ia melihat ada mimpi yang ingin ia peroleh bersama pria itu. Pria yang membuatnya tertarik dan jatuh pada akhirnya mumbuatnya merelakan mimpi-mimpinya yang lama untuk meraih mimpi barunya itu.

Semakin lama, mereka semakin dekat. Fajar pun perlahan menemukan secerah harapannya kembali. Mendengar perkataan, pertanyaan, bahkan pernyataan yang selalu diutarakan Nadine kepadanya mulai membuatnya kembali berharap, kembali bermimpi. Namun sayang, ia kembali goyah.

"You mean so much to me"
it's a long, hatrd and winding road, but when there's a will, i'm sure there's also a way, right?

2. Chokoreto-Prisca Primasari
Menceritakan 2 insan yang sama-sama memiliki mimpi. Namun, sama-sama takut untuk meraih dan menggapainya.

Akai Fukue. Pria yang ceria, ramah dan antusias, tapi matanya tak dapat berbohong kalau disana terbersit rona kesedihan. Berbeda dengan Yuki Akihara. Gadis pemalu, anti-sosial, dan takut.

Yuki adalah tetangga Kai yang baru pindah ke samping rumah Kai. Mereka sama-sama saling menyemangati dan membantu satu sama lain untuk mencapai mimpi mereka. Namun kesamaan lain dari mereka adalah, mereka bisa menyemangati orang lain untuk menggapai mimpinya tapi tidak bisa menyemangati diri sendiri untuk menggapai mimpi mereka sendiri.

Saatnya mengomentari \(^.^)/

overall kedua karya ini bagus. BANGETT!!!! cuma kurangnya masih ada beberapa typo dan kata yang hilang, ga masalah sih soalnya masih tetp ngerti maksud kalimatnya itu apa tapi cukup bisa mengganggu imajinasi yang sedang berjalan hehehe.

Oh, ya.. ada lagi yang kurang. Kurang banyak adegan romantisnya hehehe.Kurang banget malah :p
sebenernya masih banyak yang di ceritain di cerita ke2 tapi aku bingung mulai dari mana dan berakhir dimana aku nyeritainya, soalnya aku ga ahli soal musik klasik dan coklat *cumabisamenikmati:p* takut kalo salah deskripsiin jadi gimana begitu hehe. tapi Keren!KEREN Banget novel duet gagas yang ini!

aku kasih 4.5 karena kurangnnya yang typo tadi tapi selebihnya aku suka semua apalagi covernya. cuma aku bingung ini nyampulnya gimaana? T.T

[Ratih Widiastuti B · Rating 3 out of 5]

ini gagas duet yang pertama kali terbit tetapi yang ke dua ku baca, yang pertama ku baca itu "Bittersweet Love" Netty Virgiantini-Aditya Yudis. I choose "Bittersweet Love" than this book, why? kalau di Bittersweet Love ada 2 cerita tetapi dengan cerita yang berhubungan, sedangkan novel ini ada 2 cerita berbeda yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya. Sebelumnya aku kira novel ini sama dengan Bittersweet love dengan 2 cerita tetapi berhubungan, ternyata melenceng jauh dengan perkiraanku.

ada 2 cerita dalam novel ini, pertama karangan Sefryana Khairil dengan judul Dreamland. Dalam cerita ini dikisahkan 2 tokoh utama yaitu Nadine dan Fajar. Dimana Nadine ada seorang lulusan kedokteran yang memilih berkarir menjadi fotografer, sedangkan fajar merupakan seorang bartender di sebuah bar di daerah Kuta. Ke dua orang ini mempunyai nasib sama tentang percintaan, Nadine yang ditinggal oleh orang yang dicintai setelah menunggu bertahun-tahun dan Fajar yang harus kehilangan orang yang dicintainya karena suatu penyakit. Nadine tertarik dengan Fajar sejak pandangan pertama, tetapi Fajar berusaha menutup mata dan hati karena Fajar takut untuk kehilangan lagi.
Kisah cerita yang menarik dengan tokoh yang berbeda, seorang bartender dan fotgrafer. Kalau aku bisanya membaca novel dengan tokoh laki-laki yang biasanya seorang eksekutif muda, dalam novel ini ya aku membaca novel dengan tokoh laki-laki seorang bartender, berbeda memang.

Dalam cerita kedua yang ditulis Prisca Primasari, dengan 2 tokoh utama yang sama-sama bukan orang Indonesia, dan lokasi yang sangat jauh yaitu di Jepang. 2 tokoh tersebut yaitu Kai dan Yuki. Kai merupakan seorang Pianis yang harus melepaskan hal yang disukainya Piano dan meninggalkan Rusia tempat dia belajar musik untuk merawat Ayahnya yang mengidap kanker paru-paru. Sedangkan Yuki merupakan penulis berbakat yang mempunyai masalah dengan kepercayaan diri. Kai dan Yuki ini merupakan tetangga yang jarang bertemu dan menyapa, sampai suatu hari Yuki bermain piano dan Kai penasaran dengan tetangga nya tersebut. Dari awal pertemuan tersebut Kai dan Yuki sering bertemu di "Chokoreto" Cafe cokelat milik Ayah Kai. Disini Kai membantu Yuki dalam menangan masalah kepercayaan dirinya, sedangkan Yuki membantu Kai dalam menyemangati untuk bermain piano lagi.
Mungkin karena aku sudah bosan dengan tokoh-tokoh Korea dan Jepang, jadi aku tidak begitu tertarik dengan cerita ini. Jujur penokohan yang seperti kisah Dorama Korea, sehingga aku bosan sekali dengan cerita ini. Mungkin juga karena akhir-akhir ini banyak sekali terbit buku dengan penokohan orang Korea dan Jepang sehingga aku Bosan Sekali.

Dari 2 cerita tersebut aku memilih Dreamland karya Sefryana Khairil, kenapa? karena aku tidak bosan dengan cerita tersebut dan lebih baik dari Chokoreto-Prisca Primasari.
Aku memberikan bintang 3 novel yah itu disebabkan oleh aku tidak menemukan 2 cerita yang berhubungan satu sama lain.

[Dian Christy B. Saragih · Rating 2 out of 5]

Novel ini terdiri dari dua cerita dari dua penulis yang berbeda:
-Dreamland by Sefryana Khairil
Nyeritain tentang 2 orang patah hati. Nadine patah hati karena ditinggal menikah sama pacarnya yang udah dia tunggu bertahun-tahun (gak dijelasin kenapa pacarnya perlu ditunggu, apa karena kuliah beda negara, pindah dinas, atau alasan lainnya). Tokoh utama satu lagi namanya Fajar. Patah hati, gak semangat hidup karena ditinggal istrinya, Mia, yang meninggal karena mengidap kanker. Mereka ketemu di salah satu bar di Bali. Nadine pengunjung bar, Fajar bartendernya. Yah, ketebak kan kalo mereka jadinya saling tertarik.
Aku gak terlalu suka ceritanya gara-gara konflik yang terjadi menurutku sesuatu yang harusnya gak perlu dipermasalahin trus patah hatinya Nadine gak berasa, masak baru ditinggalin menikah sama pacarnya tapi gak berapa lama udah suka lagi sama cowok lain. Dia udah nunggu mantan pacarnya bertahun-tahun loh pas ditinggal menikah itu. Harusnya kan broken-hearted banget dianya.

-Chokoreto by Prisca Primasari
Tokoh utamanya Kai dan Yuki. Kai kerja di cafe milik ayahnya. Sebenarnya Kai adalah seorang pianis handal, namun karena ayahnya mengidap kanker dan Kai sudah kehilangan sosok ibunya, maka dia gak mau kehilangan lagi satu-satunya orang tuanya yang masih hidup dan memilih meninggalkan dunia musik yang dicintainya untuk menemani ayahnya.
Suatu hari, mereka kedatangan tetangga baru, namanya Yuki. Yuki adalah perempuan yang pemalu dengan orang yang belum terlalu dikenalnya. Pada saat Kai mendengar permainan piano dari rumah tetangganya inilah, yang membuat dia tertarik untuk mengenal tetangga barunya ini.
Pada saat teman lama Yuki datang, Yuki mengajaknya ke cafe tempat Kai bekerja. Disitulah akhirnya Kai dan Yuki berkenalan. Makin lama mereka semakin dekat dan pergilah mereka ke tempat les piano Yuki. Guru Yuki ternyata adalah alumni dari sekolah musik tempat Kai belajar dulu (lupa nama sekolahnya), kalo gurunya namanya ravel. Ravel ternyata pernah melihat performance Kai yang spektakuler (Indonesian Idol banget istilahnya. Hahaha..) saat bermain piano. Karena itu Ravel meminta Kai main piano di depannya dan permainannya tentunya masih keren dan mengajaknya ikut concours.
Di cerita ini Kai dan Yuki saling membantu mewujudkan impian mereka masing-masing. Kai berusaha membantu Yuki untuk berani berinteraksi dengan orang baru. Hal itu mendesak dilakukan karena Yuki perlu ngadain pre-launching novelnya. Sedangkan Yuki membujuk Kai untuk mengikuti concours.
Happy ending.

[Acipa · Rating 5 out of 5]

http://asysyifaahsbook.blogspot.com/2...

Ini adalah GagasDuet pertama yang aku baca. Iya, padahal sampai saat ini sudah cukup bertebaran GagasDuet yang ditulis oleh penulis-penulis kebanggaan GagasMedia, maklum Asyifa anak yang telat pergaulan *eh.

Aku baca ini karena sebelumnya jatuh hati sama karangan Kak Prisca di bukunya Paris: Aline, tunggu juga ya review buku Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa, hehe. Anyway, aku belum pernah baca buku karangan Kak Sefryana Khairil sebelum ini, mungkin ada yang mau meminjamkan STPC seri Tokyo? :D

Dreamland dan Chokoréto sebenarnya punya cerita yang bertolak belakang. Dreamland yang menurutku lebih menceritakan tentang cinta buta seorang Nadine kepada Fajar, bahkan rela melakukan apapun dan hampir mengulang kesalahan yang sama. Sedangkan Chokoréto itu kisah yang manis, semanis minuman Snowflake yang dibuat Kai di kafe cokelat itu, dan cenderung menceritakan perjuangan mimpi dari masing-masing tokohnya, tapi pada akhirnya tetap berakhir menyenangkan kok.

Mengenai Dreamland, aku suka dengan cara Kak Sefryana menulis kutipan-kutipannya, alhasil kutipan Dreamland bisa lebih banyak daripada di bagian novella Chokoréto milik Kak Prisca, book quotes-nya terpisah ya–ada di blog post selanjutnya. Terus di setiap awal bab juga ditulis lirik lagu dari berbagai penyanyi dan band, semacam Sherina, Simple Plan, Avril Lavigne, Seconhand Serenade, dsb, cocok nih buat referensi lagu yang keren.

Dan buat Chokoréto, kalau dibandingkan sama buku Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa, suka dengan keklasikan setting-nya, tentang piano, komposisi, dan komposer-komposer besar yang secara nggak langsung dikenalkan Kak Prisca, aku jadi tahu komposisi Polonaise Op. 53, Transcendental Etudes, Piano Concerto 2 in F – Larghetto. Tapi porsinya lebih banyak di novel Kastil Es itu sih, hehe.

Ngomong-ngomong, cover-nya juga lucu dan unik, udah pasti gaya GagasMedia banget-lah. Sejenak, mungkin kita bakal mikir di cover awalnya nggak ada judul atau tulisan ‘Beautiful Mistake’, tapi kalau dibuka bagian belakang kita bakal dapat lipatan yang sekaligus cocok buat pembatas buku, padahal udah ada bookmark-nya, xixi. Overall, nice book, nggak sabar nih baca GagasDuet lain :D

[Jessica Ravenski · Rating 3 out of 5]

-Dreamland-

Ini tentang mimpi yang sudah tidak bisa Nadine lanjutkan, harapannya yang harus dia hapus. Tapi suatu ketika Nadine menemukan harapan baru dan mimpi yang baru bersama Fajar, hanya saja lelaki itu terlalu takut akan semua hal dan ragu pada mimpi yang ingin dia wujudkan bersama Nadine, sosok yang hadir dalam kehampaan yang ditinggalkan seseorang di hati Fajar, yaitu Mia, mantan istri Fajar.

-Chokoreto-

Akai tahu bahwa hatinya tidak berada di kafe cokelat Chokoreto karena setiap hari dia masih menyembunyikan mimpinya untuk bisa berdiri di balairung Eropa yang megah dengan piano grand gagah. Impiannya sejak dulu untuk menjadi pianis seperti yang ibunya impikan juga mau tidak mau harus menunggu atau bahkan ditinggalkan. Akai tidak ingin kehilangan ayah setelah dia kehilangan ibunya. Tapi hari itu dia tahu ada yang berubah dari dirinya, saat tetangga barunya Yuki memainkan piano mesikpun itu hanya simplifikasi dari gubahan ternama.

Yuki, nasibnya malang sekali. Dia tidak mampu mewujudkan mimpinya sendiri. Menjadi penulis ternyata tidak hanya tentang menulis, mengajukan ke penerbit, menunggu berbulan-bulan untuk tahu apakah akan terbit, menghadapi editor yang konon galak, ini itu dan lagi sebagainya, tapi juga membuatnya harus berhadapan dengan orang banyak dalam kegiatan promosi. Yuki phobia untuk berbicara di depan banyak orang, dia akan berubah kaku, seperti robot rusak saat menghadapi banyak orang. Tapi dia ingin sekali karyanya bisa dibaca banyak orang. Dan mau tidak mau dia harus berlatih untuk terbiasa berbicara di depan umum. Dan Kai-kunlah yang membantunya meniti mimpinya perlahan.

Begitu pula Yuki, dia pun membantu Akai untuk mengembalikan mimpi yang sempat Akai ingin lupakan. Karena Yukilah, Kai kembali bermain piano setelah meninggalkannya.

-----------

Aku hanya memberi rating 3 untuk novel ini, karena aku sedang malas membaca buku yang kesannya mellow dan tidak meledak-ledak. Tetapi karena sudah terlanjur membeli, aku pun menyelesaikannya. Ceritanya cukup bagus kok untuk dibaca. :)

[Cindy Pricilla · Rating 3 out of 5]

Prisca Primasari dan Sefryana Khairil

Beautiful Mistake terdiri dari 2 cerita yang berbeda. Yang pertama berjudul "Dreamland" ditulis oleh Sefryana Khairil. Dan yang kedua yaitu "Chokoreto" oleh Prisca Primasari.

"Aku larut dalam mimpi itu sendiri, dan tidak pernah pergi." -Nadine Almaira Kamil (Dreamland)

Kedua cerita ini menceritakan tentang sebuah mimpi yang hendak dicapai. Meskipun dalam perjalanan meraih mimpi itu banyak keraguan, takut, dibayangi oleh masa lalu dan merasa tidak mampu tetapi akhirnya semua itu menjadi kesalahan-kesalahan yang indah. Beautiful Mistake .

Menurutku, Sefryana Khairil lebih puitis dan bisa membuat pembaca mengerti lebih dalam tentang apa yang dialami oleh tokoh ceritanya; Nadine dan Fajar.
Tetapi, Prisca Primasari nampaknya lebih cerdas dalam mengolah cerita. Ceritanya kaya akan ilmu dan banyak pengetahuan yang berhubungan dengan alur ceritanya, tentang musik klasik dan cokelat. Kurasa pasti ia banyak melakukan riset-riset untuk menulis Chokoreto.

Overall, aku suka buku ini. Jika disuruh memilih, Dreamland atau Chokoreto? Mungkin aku akan memilih Dreamland karena aku lebih dapat feel nya ketika membacanya. Covernya bagus, ceritanya manis dan semuanya happy ending.

"Aku percaya pada pepatah bahwa kita akan selalu bersama dengan yang benar-benar kita cintai, sekeras apa pun kita menghindar." -Vesna Vasilievna (Chokoreto).

Baca review selengkapnya: http://cindypricilla.blogspot.com/201...

[Muhammad Ridwan · Rating 3 out of 5]

Cover-nya menarik. Walau susah banget buat disampuli. Sebenarnya sampai sekarang judul Beautiful Mistake-nya masih gak jelas. Apa hubungannya dengan isi cerita? Praktis, hanya cerita pertama saja yang mencerminkan judul.

2 Bintang untuk cerita pertama, Dreamland - Sefryana Khairil.

Like: 1. Gaya menulisnya enak buat dibaca.
2. Setting Bali gak cuma jadi tempelan.
3. Quote-nya bagus-bagus :)

Dislike: 1. Cerita "ketemu-saling suka-ada alasan buat menghindar-balik lagi ketemu-jadian" udah sering banget dipake. Hampir gak ada yang baru. Apalagi, setting-nya di Bali. Wuih! Benar-benar berasa nonton FTV SCTV :D
2. Di banyak tempat terasa membosankan.... Seperti mengulur-ulur cerpen supaya jadi novela.
3. Oke, saya ngaku. Saya bacanya banyak banget nge-skip bagian-bagian yang gak penting, terutama narasinya. Sejauh yang saya tangkap, ceritanya terlalu cepat semenjak pertengahan hingga akhir. Temponya berbeda dengan bagian awal yang masih lembut (walau membosankan juga, sih).

4 Bintang untuk Chokoreto - Prisca Primasari

Like: 1. Saya suka garis besar ceritanya. Ciri khas Mbak Prisca dalam menulis novel juga terlihat jelas di sini. Selalu ada gubahan-gubahan piano klasik yang diceritakan. Juga makanan. :)
2. Karakternya jelas. Hanya saja, POV 1-nya kan cowok, tapi, terkesan agak feminim banget.
3. Alurnya lancar dan mengalir lembut. Sayang, bagian akhir menuju ending lagi-lagi terlalu cepat. Kesannya, buru-buru ditamatin.

Dislike: 1. Aneh. *gak mau jelasin* . Pokoknya, aneh aja gitu kalau dipikir-pikir ceritanya. Kaya ada yang mengganjal, berat. But, okelah. Gak usah terlalu dimasalahin.
2. Jepang-nya kurang terasa. Ini salah satu keanehan juga sih. :D . Suasana di kafe juga gak sekuat yang ada di Evergreen.

[Yola NY · Rating 3 out of 5]

seindah covernya....

dua cerita dari dua pengarang yang berbeda, tetapi dengan 1tema yang sama..

- dreamland
masi dengan khasnya mbak sefryana khairil, kalau menurut aku, yang sedih sedihan dulu dengan ending yang menyenangkan. dua manusia dengan masa lalu yang sama-sama kehilangan dan mimpi yang ingin diraih. hanya saja, aku masi blun ngeh mimpi yg mau diraih si cowok. hidup dengan seseorang tanpa harus kehilangan kah? atau mimpi bartendernya itu? hmm..
di sini, tokoh ceweknya yang lebih kuat, lebih memotivasi si cowok. alurnya melow, dan terkadang bikin aku kesel juga si cowoknya..

- chokoreto

dari sejak eclair sampai novella ini, mbak prisca sukses deh ya bikin aku terharu. suasananya lebih ceria dengan karakter cowok yang hangat dan riang. dengan tema yang sama ama novella dreamland, dua tokohnya mempunyai mimpi. hanya saja yang satu udah meninggalkan mimpinya, yang satu lagi sedang berusaha walaupun ia tidak merasa prcya diri. di sini, tokoh cowoknya yang lbh memotivasi. kalau di novella sbelumnya, lbh dominan romance, di sini banyak cita-citanya. waaah, sweet banget deh tokoh cowoknya hehe.. dan berasa atmosfir jepangnya :-)

untuk sekali lagi, pengarang gak segan-segan ya bikin tokoh cowoknya nangis. hehe

[Stefanie Sugia · Rating 4 out of 5]

Beautiful Mistake berisi tentang 2 kisah yang berbeda: Dreamland dan Chokoreto. Dreamland ditulis oleh Sefryana Khairil; sedangkan Chokoreto ditulis oleh Prisca Primasari. Meskipun kedua cerita ini sungguh bertolak-belakang dan memiliki feel yang berbeda, namun inti dari keduanya sedikit-banyak berhubungan satu dengan yang lainnya. Kembali pada judul buku ini, yaitu Beautiful Mistakes.

Karakter-karakter yang ada dalam buku ini masing-masing dalam perjalanan meraih impian mereka, menggapai sesuatu yang mereka harapkan. Meskipun dalam perjalanan tersebut seringkali mereka mengalami keraguan, merasa tidak mampu, dan hendak menyerah; semuanya adalah beautiful mistakes, kesalahan-kesalahan yang indah, yang membawa mereka pada keberhasilan.

Berikut adalah review singkat dari dua kisah yang terdapat dalam buku ini:
http://thebookielooker.blogspot.com/2...

[Nur Jihad Dwianri · Rating 4 out of 5]

Mencintaimu bukanlah sesuatu yang kuharapkan terjadi.
Aku tak ingin harapan datang lagi, berkunjung di hati, diam untuk beberapa waktu, lalu meninggalkanku dalam kesedihan berlipat-lipat.

Aku tahu pasti ini kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Tapi kau hanya memelukku, tanpa suara. Menggenggam tanganku erat seolah tak ingin melepasnya lagi. Dan sebelum aku berhasil menyangkal cintamu lagi, aku menyadari kau meninggalkan sesuatu di tanganku. Sesuatu yang kukenali sebagai... harapan.

Dan, kali ini, aku ingin menggenggamnya, memilikinya sekalipun seandainya itu salah.
---

novel duet karya Sefryana Khairil dan Prisca Primasari, berisi tentang 2 cerita yang mengajarkan kita bagaimana mengerjar mimpi dan memberikan 'second chance' buat orang-orang di sekitar kita.

kita masih bisa bermimpi walaupun pernah terluka, kita masih bisa bangun walaupun pernah terjatuh. jadi kenapa kita harus terpuruk? just give life the second chance! ;;)

[Erig zentgraf · Rating 3 out of 5]

Dreamland ataupun Snowflakes, mereka sama saja, menenggelamkan mimpi.
Dreamland harus dijuggling berulang kali dengan bertender yang tidak biasa biar agaknya mengahasilkan kembali buih-buih harapan yang menjadikan cocktail special dan tak terlupakan.
Snowflakes perlu racikan mint dan sejumput parutan coklat putih untuk menjadikannya terasa manis bersama cita dan cinta yang mengepul hangat.
kalau kamu bertanya lebih suka yang mana, aku jawab, Snowflakes :)

[Siti Robiah A'dawiyah · Rating 5 out of 5]

satu kata untuk novel ini : MANIS,. ^_^,.
Dreamland
menceritakan kisah cinta yang unik. Cinta yang mereka temukan saat mereka berada dalam ketakutan untuk mencintai
Chokoreto
Kisah tentang perjuangan mencapai mimpi diiringi kisah cinta yang manis,..

[Mels · Rating 3 out of 5]

Aku pikir ini ceritanya kurang bagus karna punya 2 penulis
tapi pas aku liat baca tentg dreamland n aku lanjut in teruss.. Bikin aku kepengn untuk baca halaman2 selanjutnya.. Begitu juga bwt chokoreto.. Pokonya ni buku cocok de untuk dibaca apalagi yang suka dengan novel2 romance..

[dea arief · Rating 3 out of 5]

good book..
good novel..
good story..
:D

[Devi Fabiola · Rating 4 out of 5]

hmhm,.. ceritanya nggak terlalu menggurui. Seneng bacanya so sweet :">
berhenti sebntar, rasanya pengen nerusin bacanya sampe beres..
nice book :)

[Hayati · Rating 3 out of 5]

lebih suka sama cerita yang kedua, apalagi endingnya :D

[Dhani · Rating 3 out of 5]

BEAUTIFUL MISTAKE, menikmati dua kisah dalam satu buku.

Di suatu masa, tepatnya di tahun 2012, Gagas Media, salah satu penerbit mayor yang punya nama, meluncurkan sebuah proyek, Gagas Duet namanya. Yakni novel-novel yang terbit, dengan masing-masing 2 penulis.
Kalau saya tak salah ingat, saat itu ada nama Orizuka, Christian.S, Widyawati Oktavia, Sanie.B.Kuncoro, Momoe Rizal dll.

Dan Beatiful Mistake, adalah salah satunya, ditulis oleh Sefryana K dan Prisca Primasari.
Novel ini berisi 2 buah cerita, yang masing-masing ditulis oleh pengarang tsb, tanpa ada kaitan satu sama lain, entah setting, tema dll.
Sefry menulis dengan judul Dreamland dan Prisca dengan Chokoretonya.

Cerita pertama, adalah kisah tentang Nadine dan Fajar, yang sama-sama punya 'luka', lalu bertemu di sebuah tempat minum, di mana Fajar jadi bartendernya. Mereka lalu menjalin hubungan, satu di antaranya, berharap hubungan ini menyembuhkan, sementara yang lain malah gamang.

Sementara kisah yang satu, adalah Akai Fukue dan Yuki Akihara, yang keduanya punya kebisaan, tapi tak diusahakan maksimal, karena satu kisah di baliknya.
Akai, yang sebenarnya seorang pianis handal, lulusan sekolah musik ternama di Rusia, mengubur mimpinya untuk bergabung di Orkestra terkemuka dunia, karena ayahnya, orang tua satu-satunya yang tersisa, menderita kanker paru-paru. Akai lalu memutuskan untuk membantu ayahnya, mengelola sebuah tempat yang punya beraneka minuman coklat, baik dari coklat sintetis atau coklat bikinan sendiri.

Sementara Yuki, adalah seorang penulis berbakat, yang tak percaya diri, karena saat sekolah, tulisan-tulisannya dibuli, bahkan oleh gurunya, juga teman-temannya.
Yuki jadi punya krisis percaya diri yang parah, tak yakin dengan kemampuannya, lalu panik saat dikabari bahwa novelnya akan diterbitkan, asal dia mau menghadiri launchingnya.

Keduanya dipertemukan di Chokoreto. Lalu saling mendukung untuk mewujudkan mimpi mereka.

Kedua ceritanya menarik, dengan kekuatan masing-masing. Namun kalau harus memilih, saya memilih Chokoreto.
Tentu saja, selain masalah selera yang tak bisa diganggu gugat, saya punya alasan-alasan yang lain, yaitu,
1. Temanya. Tema tentang keluarga, selalu membuat saya jatuh cinta.Interaksi yang hangat antara ayah dan anak, murid dan guru, antara sepasang 'sahabat'
Lebih ramah baca juga, dibanding cerita tentang sepasang manusia yang egonya tinggi. Yanq merasa paling tahu dan paham apa yang dimaui yang lain.

2. Settingnya tentang kedai minuman, adalah favorit saya. Sambil membaca, saya bayangkan secangkir coklat hangat yang di atasnya ditaburi parutan coklat putih.
Profesi tokoh-tokoh utamanya juga menarik. Penulis, related dengan saya, sementara yang pemusik, walau saya awam, tapi saya selalu suka, indah soalnya. Di bagian yang lain, pesan-pesannya masih nempel di kepala saya, sampai pagi ini. Saya bahkan berpikir, kenapa Prisca tak menjadikannya novel utuh?

[Tachi Chyn · Rating 3 out of 5]

Telat baca buku ini? Memang...

Awalnya baca buku ini agak tersendat-sendat, jadi butuh beberapa hari buat menyelesaikannya buat part pertama, Dreamland. Kaya diburu-buru. Kok semudah itu jatuh cinta, bukannya baru patah hati? Terus lompatan adegannya jauh bangaat. Bikin bingung dan nggak kerasa chemistry-nya. Karakternya kurang gue mengerti, kok tau-tau gini, ya? Cerita juga cuma muter-muter aja di Fajar sama Nadine.

Tapi yang gue suka dari cerita ini bikin gue memantapkan hati bahwa nanti, cepat atau lambat, gue harus pindah ke Bali! Dan bahasanya gue suka.

Untuk cerita kedua, Chokoréto, what can I say about this part? Gue Banget! Duh. Kisah gue sama Kai ini serupa banget deh, tapi nggak sama soalnya gue nggak punya keahlian piano sehebat dia, tapi alasan dia selama setahun buat berhenti itu ya mirip-mirip kisah gue.

Apalagi si Yuki. Duh lagi. Sifat gue 11-12 mungkin, cuma bisa ngomong dengan lancar sama orang-orang yang udah di kenal, kenapa? Alasannya juga ga beda jauh karena pernah dikucilkan sama pengajar sendiri sewaktu kecil dulu, meskipun nggak separah Yuki, diremehkan sama orang-orang sekitar meskipun nggak separah Yuki juga tapi karena terjadi sewaktu gue masih belia jadi SANGAT membekas, jiwa gue tergores luka yang cukup dalam. Jadinya gue suka nggak pede apalagi gue punya mimpi rada nggak normal, nggak kayak orang-orang kebanyakan. Gue kurang suka jadi orang kantoran. Ditambah gue ada di posisi Kai.

Yang membuat kami berbeda? Oh, Kai dan Yuki memiliki satu sama lain dan orang-orang terdekat yang baik dan mendukung penuh. Lah gue? I got no one. No one Care. Yang ada diremehin lagi karena mimpi nggak waras dan dianggep nggak berpenghasilan tetap nantinya.

Tunggu... tunggu... ini review apa curhat mbak? Haha maapkeun.

Selalu deh tulisannya mbak Prisca itu semacem punya magic dan selalu hal-hal yang gue suka, dongeng, Jepang, Eropa, musik klasik, sastra... dan gue setuju banget kalau musik dan sastra itu punya kesamaan, sama-sama memiliki plot, genre dan yang terpenting, rasa.

Twist-nya? Duh si Yuki ternyata suka Kyuhyun Suju hahahaaaa kalau gue sukanya Donghae (trus ngapa?)

Lagi-lagi, Musik dan Sastra yang membuat gue bisa menyatu dengan ceritanya.

Ya.

Sesederhana itu mimpi gue.

[Bila · Rating 3 out of 5]

Jadi, dalam buku ini ada 2 cerita. Keduanya punya satu tema yang menjadi benang merah: impian/cita-cita.

1. DREAMLAND

Nadine pergi ke Bali dengan suasana hatinya yang kalut akibat hubungannya kandas. Ia disana untuk urusan pekerjaan dan bertemu dengan bartender bernama Fajar - dan sepertinya hatinya menangkap sesuatu...

(Ya kurleb kek gini lah)

Satu kata: KEJU. Eh maksudku cheesy.
Disini aku kesel soalnya Nadine tuh BUCIN betul huhuhu, dan dari situlah satu-satunya karakter yang bisa aku dapat dari dia: pantang menyerah demi cinta (eaak). Fajar juga, ah elah ujung-ujungnya gitu juga. Yang bagus di cerita ini paling penamaan minuman yang indah sama penggambaran Bali yang lumayan lah untuk ukuran novela.

2. CHOKORÉTO

Bagaimana jika dua orang yang impiannya sama-sama tak tercapai bertemu? Berawal dari rasa penasaran akan suara piano, Akai bertemu Yuki, dan pertemuan ini berpengaruh pada mimpi mereka.

Nah kalo yang ini sih bumbu romansanya ga cheesy, seperti biasa: hangat dan menyentuh (terutama hubungan antara Akai dan bapaknya) ditambah manis dan pahit seperti minum coklat. Ada satu elemen yang ga penting, tapi ah sudahlah.

RATE:
1. 2 ⭐ (aish dari awal baca emang udah kuduga bakal rendah)
2. 4.3 ⭐

Secara rerata emang bisa aja aku bulatkan ke atas ya tapi tapi tapi...kenapa pembukanya harus yang kurang aku suka si uhuhu

[Lina | Adlina H · Rating 3 out of 5]

Gak espek bakal ada bagian yang bikin aku nangis 😭 Kalau keluarga tuh gak tau kenapa gampang banget tersentuhnya.
OMG. Akhirnya aku selesai baca buku ini hehe. Sebuah keberuntungan menemukan buku ini di iPusnas, dannn jujur aja emang aku bias. Jadi aku emang lebih fokus ngikutin cerita bagiannya Prisca Primasari.
Tapi aku berusaha kok baca cerita pertamanya, cuma emang cerita kedua ke aku lebih nampol dari sisi emosi, dan konfliknya.
Sesuai judulnya. Novel ini mengambil tema Beautiful Mistake. Pada cerita pertama, 'mistakenya' adalah jatuh cinta pada pria yang belum bisa move on dari masa lalunta. Cerita kedua, 'mistake'nya adalah karena menyerah pada impian mereka.
Kedua cerita memiliki narasi yang rapih dan enak dibaca. Tapi untuk cerita kedua, aku lebih mampu merasakan detailnya. Kayak suasana kafenya, cokelat2 hangatnya, alunan lagu pianonya. Nuansa settingnya membawaku tenggelam dalam ceritanya yang emang singkat ini.
So, dari aku cerita pertama 🌟3/5, dan cerita kedua 🌟5/5

- Beautiful Mistake, p. 0

[Abovetheclouds · Rating 4 out of 5]

Untuk cerita pertama menurutku cukup klise, tentang seseorang yg ingin seseorang lainnya untuk keluar dari belenggu2 masa lalu dan bersama-sama ingin merangkai masa depan yg lebih baik dengan perasaan yg terbalaskan antar satu sama lainnya, tapi tokoh fajar pada cerita pertama ini cukup plin plan padahal tokoh si cewek sudah sangat teguh pendiriannya tapi, untunya happy end.

Untuk cerita kedua, betul2 cerita prisca yg selalu identik dengan nuansa cerita yg heartwarming, kekeluargaan, dan pertemanan. Aku sangat tidak mengira kalau kai akan membuatkan lagu untuk yuki, benar2 cowok green flag. Gatau kenapa setiap buku karya prisca tuh cowo2 nya pasti green flag huhuhu, pokoknya cerita kedua ini berisi tentang membangun kepercayaan diri dan membangkitkan semangat diri sendiri yg telah lama lenyap maybe? Overall dua cerita ini worth to read kokk👍👍