JAGO NGOCOL SE-INDONESIA Lahir di Jakarta, tanggal 25 Agustus, bintangnya Virgo, bo! Hilman yang turunan Jasun alias Jawa-Sunda ini punya papa tentara berpangkat kolonel. Mulai ngarang sejak ABG, dengan membuat serial Lupus di majalah HAI yang berhasil mengangat namanya. Ia juga pernah juara ngarang di majalah yang sama. Pernah kuliah di UNAS jurusan Sastra Inggris.
Hilman Hariwijaya dengan Lupus-nya merupakan fenomena dalam dunia penerbitan Indonesia. Lupus#1: Tangkaplah Daku Kau Kujitak, terbit Desember 1986, cetakan pertamanya sebanyak 5.000 eksemplar habis dalam waktu kurang dari satu minggu. Hilman menulis puluhan judul yang meliputi seri Lupus, Lupus ABG, Lupus Kecil, Lupus Milenia, Olga, Lulu, Keluarga Hantu, Vanya, Vladd, Dua Pelangi dan beberapa judul lepas. Beberapa karyanya ditulis bersama Boim,Gusur dan satu bernama Zara Zettira. Tiras total penjualan bukunya mencapai jutaan eksemplar!Jumlah yang luar biasa untuk ukuran Indonesia,mengingat tiras \"normal\" buku lain rata-rata 3.000-5.000 eksemplar,dan itu pun tidak habis terjual dalam waktu satu tahun.
Kisah Lupus menggambarkan gaya hidup remaja. Sarat dengan humor orisinal, terutama unik dalam gaya bahasa dan pilihan kata yang seenaknya. Tapi justru dengan gaya bahasa seperti itulah yang pernah dianggap merusak bahasa Indonesia-Lupus menjadi produk yang khas,disukai dan diakrabi para remaja.
Seri Lupus sudah difilmkan, baik di layar lebar maupun dalam bentuk sinetron. Sedangkan seri Lulu, Olga, Vanya dan Vladd serta beberapa cerita lepas lainnya telah disinetronkan.
Membaca Lupus lagi, kembali ke masa lalu. Saat itu sih belum mampu beli. Apalagi saat masih dimuat di majalah Hai. Bisanya pinjam atau curi-curi baca majalah Hai koleksi abang sendiri yang kadang boleh kadang tidak, atau harus bayar sewa kalo mau baca....hihihi....
Masih lucu meski sudah lewat belasan tahun yang lalu. Bahkan, meski beda generasi anak gadisku juga bilang lucu juga. Hebat ya Hilman.
Buku pertama hilman yang dibaca sejak smp. Hingga akhirnya ngebaca semua seri lupus, lulu, vanya, vladd. Setiap ngebaca bisa bener-bener ngebayangin masa jaman jaman taun 80an 90an. Udah sampe sekarang pun gitu. Tapi baca lupus yang paling baru. Udah beda rasanya, jokesnya beda. Atmoafernya beda. Bedalah pokoknya.
Ini cerita Lupus yang pertama saya baca. Good damn! Kocak abis!!! Memang sih dibanding dengan humor yang ada sekarang tidak jauh berbeda (Lupus sedikit lebih lihai). Tetapi dengan tahun pembikinan yang jauh lebih lawas, Hilman tercatat sebagai sastrawan (komedian) yang begitu kocak.
Boim senang punya tetangga baru karena ada cewek cantik, Boim si playboy itu langsung mencari cara bagaimana agar bisa kenalan dengan cewek tersebut. Setelah berkenalan akhirnya Boim tahu nama cewek tersebut, Mia namanya. Tidak puas sampai disitu, Boim selanjutnya mengajak Mia berkencan, Mia menerima tawaran kencan Boim. Tapi sayang, kencan gagal karena satu hal, Boim pun galau.
Mami cemas karena sudah lewat magrib Lulu belum juga pulang sekolah. Biasanya Lulu kasih kabar jika harus telat pulang sekolah karena tugas kelompok, tapi kali ini tanpa kabar. Sudah hampir setengah delapan malam, Lulu belum juga pulang, Mami maksa Lupus mencari Lulu, dan Lupus pun terpaksa keluar mencari Lulu, padahal Lupus sedang enak santai nonton tipi. Lupus iri, jika adiknya telat pulang sekolah, Mami selalu panik nyariin. Giliran Lupus pulang telat, sama sekali Mami tidak nyariin. Wkwk kasian.
Lupus dikerjain oleh teman-temannya, mereka berencana liburan lebaran bersama, Lupus mendapatkan informasi terakhir dari teman-temannya akan berangkat jam enam pagi. Kali ini Lupus tidak ngaret, tepat jam enam pagi Lupus sudah siap menunggu jemputan di depan gang, sampai jam delapan belum juga ada jemputan, Lupus kesal mau balik lagi ke rumah, gengsi karena sudah pamitan akan piknik. Akhirnya, Lupus menuju rumah Boim, Boim menjelaskan kenapa tidak jadi. Tapi, Lupus tetap kesal, akhirnya mereka kumpul di rumah Anto. Di rumah Anto, mereka semua mendapatkan ide cemerlang agar bisa memanfaatkan waktu libur dengan hal positif dan bisa menghasilkan uang.
Masih banyak cerita Lupus dan teman-teman lainnya di buku ini, ada cerita main ke Bandung hingga Lupus dan teman-temannya berseteru dengan anak SMA Tanah Merdeka.
Buku ini cocok untuk kalian yang reading slump, karena bener-bener ringan gak ngebosenin, ada aja hal receh yang bikin ketawa tipis. Oh iya, yang mau coba mulai hobi baca buku juga cocok, karena tipis hihi
Bacaan ringan yang cukup menghibur. Karakter tokohnya unik, menarik. Baca buku ini bikin saya paham kenapa orang-orang yang sejak dulu tahu dan baca Lupus, suka sama cerita ini. Ceritanya sederhana, bahasanya santai kayak lagi ngobrol.
Saya jadi keinget sama masa SMA, di mana saya berada di kelas yang hobi banget bercanda. Awalnya saya sempat yang ngerasa nggak cocok (karena saya terlalu serius?), pengen pindah kelas, tapi lama kelamaan malah enjoy aja dengan candaan teman-teman (saya tim senyam-senyum aja, btw, bukan yang ngelawaknya). Ada aja orang kayak Boim yang dia belum ngomong aja udah bikin pengen ketawa.
Wah malah curcol di sini saya.
Part yang paling saya suka tuh waktu Lupus sama Lulu saling iri. Lupus iri karena Lulu diperhatiin ibunya, dan Lulu iri karena Lupus punya kebebasan yang nggak dia miliki.
Walaupun beberapa jokesnya kurang cocok untuk saya, tapi saya terhibur juga baca buku ini.
Cerita Lupus selalu lucu meski di buku ini tidak terlalu banyak tebak-tebakannya. Bercerita tentang Lupus, anak SMA yang punyaa banyak sahabat karib, terutama Boim dan Gusur.
Adik Lupus, Lulu, selalu membangunkan Lupus saat liburaan. Karena dia bekerja sebagai tukang cat di sekolahnya. Mumpung libur jadi nambah uang saku.
Lupus yg digambarkan sebagai remaja ssederhana tetap bergembira karena teman-temannya banyak dan suportif. TTapi di buku ini belum ada tokoh Poppy atau Prudence.
Lupus series, my forever comfort books. Dulu dikenalin buku ini sama ibu, dia juga suka banget baca Lupus.
Semua ceritanya ringan banget, karakternya juga kocak-kocak. Walaupun genrenya lebih ke komedi, tapi gak lupa selalu diselipkan pesan-pesan manis di setiap ceritanya.
Al-Fatihah untuk penulis Lupus, terima kasih sudah menciptakan karya-karya sebagus ini. 🤍
"Ah, manusia memang aneh. Serba nggak puas. Dicariin salah, nggak dicariin juga salah. Saya justru suka ngiri sama kamu, Lu. Kamu begitu diperhatiin. Apa kamu pikir saya nggak sedih, nggak pernah dicariin? Tapi memang, kita perlu merasa nggak puas. Soalnya kalo kita cepet puas, hidup nggak ada seninya lagi. Nggak ada tantangan. Hihihi."
Ada cerita tentang gang senggol, tentang diary Boim yang ajaib, tentang si Gusur yang dikira kuda nil, atau tentang Lupus sendiri yang tiba-tiba menghilang. Wah, rugi kalo nggak baca.
ini buku Lupus kedua yang aku baca setelah Cinta Olimpiade dan seperti biasa, sukakkk! jokes-nya beda banget sama skarang. kalo skrg jatohnya kaya jokes bapak-bapak. tapi, buku ini tetep seger dan lucu dibacanya. jadi kangen gimana rasa bebas dan lepas khas anak SMA.
jadi tiap babnya nyeritain keseruan hidupnya Lupus. cerita dia dan sahabat-sahabatnya selalu kocak. pokonya BOIM selalu jadi sasaran, wkwkwk.
salah satu bab yang memorable buat aku adalah cerita Lupus liburan ke Bandung bareng sama temen-temennya naik PICK UP. Kaya asik aja gitu bayangin liburan sama temen-temen.
selain itu, ada 1 jokes lucu disini. jadi, temen-temen Lupus pada mau beli jins di Bandung. terus kata lupus, ngapain jauh-jauh ke Bandung buat nyari jins, di loteng rumah BOIM juga banyak jins, tapi jenisnya kuntilanak gitu. WKAKAKAKAKA.
intinya, buku ini seru bangat! bacanya gaperlu pake mikir.
manusia dengan rambut jambul dengan kunyahan permen karet dimulutnya..memiliki sahabat unik Gusur dengan bahasa puitisnya, boim kriting,item, dan playboy (ngaku sendiri) selalu menghadirkan kekonyolan disetiap ceritanya
Buku Lupus yang pertama kali saya baca, berawal dari sebuah rasa penasaran. KOCAK ABIS! Bahasa yang dipakai gak nahan lucunya, bener-bener menggambarkan kekonyolan tingkah laku Lupus dkk. Gak nyesel deh bacanya.
this actually my mom's novel back in the 20s. ga terlalu suka ceritanyaa idk why. kayak too basic??? soalnya gitu gitu aja ceritanya. juga alurnya lambat gitu bikin cepet bosen. makanya gue abisin ini kinda terlalu lama. in conclusion this book is a no😐😐