Jika kesunyian tak mampu menghadirkan ketenangan, jika sujud dan ruku’ kita tak lagimendatangkan ketenteraman dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita tengok dalam diri kita. Jika bertambahnya rezeki tak menambah kebahagiaan, ketenangan dan kekhusyukan, ada yang perlu kita periksa sejenak. Kita perlu mengambil jarak dan melakukan hentian sejenak dari kesibukan-kesibukan yang terus memacu kita untuk berlari. Kita perlu mencari kejernihan di tengah hiruk pikuk kehidupan maupun mimpi-mimpi kita.. Ambillah jarak, luangkan waktu dan lakukan hentian sejenak.. Semoga kita dapat menemukan ketenangan di tengah kesibukan..
sesuai judulnya, tulisan us Fauzil merendahkan susah resah kitaran hidup yang kita sangka sangka sudah terpaling payah dan meletihkan, meringankan kehampaan dengan kisah-kisah motivasi berasaskan Quran dan sirah, malah membuat kita langsung berfikir bahwa selalu ada orang di luar sana bermimpi untuk menghidupi kehidupan yang kita miliki sekarang.
teruntuk rasa ke'cukup'an yang belum dijumpai, bermuhasabahlah.
Buku ini.. Terlalu indah untuk dilewatkan. Ah aku aja sih ini mah. Tapi, ketika kesibukan dunia yang mengontrol diri, maka sudah saatnya kita mencari tahu, pasti kesibukan akan meraih akhirat agak dikesampingkan..
Mencari ketenangan di tengah kesibukan, lebih dari sekedar teman yang meluruskan jiwa yang agak sedikit futur ini.. Wha curhat ._.
Sebuah refleksi yang ringan, sangat cocok dibaca bagi mahasiswa disela-sela gelutnya dengan tugas, cocok juga untuk para pekerja yang merasakan kehampaan sesaat. Semoga Allah memberikan kita taufiq dan hidayah. Barakallahu fiikum
Mungkin kita perlu duduk sejenak, berhenti sebentar dari hiruk-pikuk zaman, menundukkan hati-hati kita.
Buku ini mengajak kita untuk sejenak keluar dari segala rutinitas keseharian pekerjaan kita. Untuk melengok ke kanan-kiri, keluarga-keluarga kita, tetangga-tetangga kita, orang-orang lain, adakah hak mereka yang belum kita penuhi atau bahkan dilanggar? Untuk menatap ke hati-hati kita, apakabar iman? masihkah ia teguh bercokol dalam hati kita? Ataukah tanpa sadar kita sudah kehilangan bagian-bagian terpenting dalam hidup kita, atas nama pekerjaan. Mari kawan, karena hidupmu bukan semata tentang kesibukan dunia, agar jangan terlupa pada bekal di masa depan.
"Sebab, engkau bekerja bukan untuk dirimu sendiri, bukan pula untuk hidup di dunia sekarang ini. Tetapi, engkau bekerja untuk meraih kejayaan akhirat dan kejayaan umat ini. Maka, tak ada alasan untuk berhenti melakukan kebaikan, kecuali engkau telah berputus asa terhadap dunia."
Seperti judulnya, buku ini sangat cocok untuk siapapun yang hari-harinya sudah dipenuhi rutinitas duniawi yang melelahkan. Kumpulan tulisan Ustadz Fauzil Adhim di salah satu koran di Yogyakarta ini berciri sama dengan model tulisan beliau yang lain. Pendek-pendek, tapi padat. Sederhana, tapi mendalam, menukik dan menyentak kesadaran kita yang mungkin seringkali lalai dan abai akan sisi ukhrawi. Jika Anda keseringan merasa futur, mungkin buku ini bisa menjadi penawar...
Apa pentingnya barakah?Apakah hidup barakah aan terbebas dari kesulitan? Tidak! Tetapi dalam kehidupan yang penuh barakah, selalu ada kebaikan yang mengalir di dalamnya. Jika kita menghadapi kesulitan, maka ia mengantarkan pada kebaikan dan kemuliaan yang lebih tinggi (h.265)
Ini buku pertama kali tau merampok punya sahabat yang di Bandung, ane bawa pulang ke Jogja hihihi :D Pas baca halaman pertama pun sudah menggelegar #alay. Serius ini buku kece banget buat dibaca, pas baca merasa ketampar berkali-kali. Buku ini ngingetin lagi sama yang Maha Pencipta Allahku :". cocok buat kalian baca deh, pemilihan katanya tdk terlalu sulit untuk dipahami :)
Buku yang powerful sekali. Membacanya, serasa ditampar bolak-balik berkali-kali. Mengandung hikmah pembelajaran yang kaya makna akan kehidupan. Bagaimana kita sebagai manusia yang sok sibuk ini ternyata hanya membutuhkan 'ketenangan'. Baarakallaah Ustadz. Ini salah satu buku favorit saya.