“Kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin pada anak?”
“Bagaimana caranya agar Si Kakak tidak iri pada adik barunya?”
“Mengapa anak balita saya masih suka mengompol?”
“Seperti apa sekolah yang baik untuk sang buah hati?”
“Bolehkah anak menggunakan HP?”
Sebagai orangtua, Ayah-Bunda pasti pernah memikirkan beberapa pertanyaan tersebut. Mungkin di antaranya cukup membuat pusing tujuh keliling. Tak perlu khawatir, Ayah-Bunda dapat menemukan semua jawabannya dalam buku ini. 100 pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orangtua tentang pola asuh anak dijawab oleh pakarnya dengan lugas, tepat, dan dengan gaya bahasa ringan dan mudah dimengerti.
Bisa dibilang buku ini seperti seri "Parenting for Dummies"-nya Orangtua Indonesia. Buku ini berisi kumpulan F.A.Q (Frequently Asked Questions) tentang persoalan sehari-hari Orangtua dalam menghadapi anak. Setiap masalah diberikan solusi teknis dan non-teknisnya menurut metode parenting dari Ayah Edy. Menurut saya, metode yang ditawarkan beliau cukup efektif untuk diterapkan, sebab beliau sudah membuktikannya dengan menerapkannya kepada anak-anaknya dan kepada para kliennya. Beliau juga terkenal sebagai praktisi parenting yang pastinya sudah paham betul seluk beluk dunia pendidikan anak.
Recommended untuk para (calon) Orangtua sebagai bekal maupun panduan dalam mendidik anak.
membaca, mencari ilmu. apa aja yang ada di buku ini? sebagiannya ini..
- Bagaimana mendidik anak tunggal agar tidak manja? Ayah Bunda yang bersemangat, sikap manja pada anak dikarenakan beberapa faktor. Pertama, anak banyak ditolong atau dibantu Kedua, orang tua membolehkan segalanya Ketiga, orang tua tidak mengajarkan batas-batas atau etika Harus ditanamkan sejak dini, sebelum usia SMP
- Bagaimana mengatasi anak yang egosentris atau semau gue? Semau gue adalah fase anak menumbuhkan saraf2nya, klo bisa biarkan anak beberapa menit atau mencoba nya tiga kali untuk megang (misalnya remote TV). Setelah itu, ajarkan pada anak bagaimana menggunakannya dengan benar. Tahap berikutnya, latih anak untuk mengetahui hak miliknya dan hak milik orang lain. Belikanlah mainan untuk minggu ini misalnya punya kakak, atau punya adik. Dan berlatih untuk saling meminjam.
- Bagaimana menghadapi anak yang suka berteriak dan membentak? Dekati ia, tatap matanya, lalu ajarkan ayo diulangi lagi dengan kata-kata yang sopan, misalnya “Ayah, ayo main sepeda..”. Kalau masih membentak, katakan tegas untuk tidak sampai ia mau melembutkan suaranya.
- Bagaimana agar anak tidak berbohong? Pertama, pastikan lingkungan tidak mengajarinya berbohong. Kedua, klo ia bohong agar ia aman, maka terapkan konsekuensi, misal klo ga mandi nanti bau badannya.
- Bagaimana mendidik agar mau cuci tangan atau gosok gigi? Tanamkan pengertian “MENGAPA” ia harus melakukan itu.
- Bagaimana membiasakan anak tidur sendiri di kamar? Mulailah mengkomunikasikan dengan anak ini kamarnya, orangtua akan menemaninya sampai ia tidur, setelah itu Bapak Ibu kembali ke kamar Bapak Ibu. Jadi ia merasa siap untuk tidur sendiri, kalau butuh apa-apa bisa ke kamar Bapak Ibu. Jangan meninggalkannya tiba-tiba karena ia akan mencari ketika terbangun tengah malam, ia akan mencari kita.
- Bagaimana mengajarkan anak menabung? Jangan memberikan anak uang tanpa usaha. Misalnya ia pengin dibelikan es krim, maka minta ia untuk membantu kita. Dari uang yang didapat, ditabung untuk beli es krim. Kalau sudah ketagihan jajan, buatlah subtitusi/pengganti jajannya. Bisa permen diganti permen susu dsb. Jika masih sangat ketagihan jajan, pakai reward and punishment. Kalan jajan, ga boleh main game dsb.
- Bagaimana mengetahui kecocokan dengan pembantu? Tanyakan ke anak, Main apa tadi sama Mbak? Enak ga main sama mbak? Tanyakan ke mbak, tadi Lathif seharian main apa aja
- Setelah seharian kerja, sediakan waktu beberapa saat untuk menenangkan diri sebelum berkumpul dengan anak, agar tidak emosional.
- Carilah sekolah yang menyenangkan untuk anak. Pilih sekolah yang ada trial-nya, kalau anak semangat sekolah, sekolahkan di sana. Kalau tidak cocok, biasanya mereka akan malas sekolah, malas bangun pagi dan malas mandi.
Semoga saya dan Anda beroleh anak yang baik, sholeh sholehah bermanfaat untuk sesama..
Ini adalah buku kedua Ayah Edy yang saya baca, dan cover bukunya lagi-lagi kurang menarik karena menampilkan foto anak yang sedang menangis. Mungkin alasannya karena berkaitan dengan yang dibahas di buku ini, namun tetap saja kurang menarik dan bisa membuat malas membaca. Sedangkan dari sisi format buku sudah bagus, ukuran hurufnya pas, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Dan seperti biasa walau bagaimanapun saya lebih memperhatikan isi dalam buku ini.
Pada buku ini Ayah Edy menjawab 100 persoalan sehari orangtua yang berkaitan dengan mendidik anak. Banyak hal yang dapat dipelajari dari jawaban Ayah Edy yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari karakter unik anak, toilet training, table manner, tanggung jawab, sekolah, dll. Bagus dan menarik.
Hal yang kurang menarik bagi saya adalah format pertanyaan yang ada pada buku ini diberi judul Curhat 1, Curhat 2, sampai Curhat 100, namun isi curhatnya bukan sebagai orang pertama dari orang yang mau curhat, namun dijadikan cerita orang ketiga: “Dio, mandi sekarang ya!” Ajak Mami Dio pada putranya yang sedang asyik bermain. “Nggak mau, ah. Dio mau main sepeda!” Tolaknya dst....
Hal seperti ini boleh saja, namun saya pribadi kurang sreg membaca curhat seperti ini, sehingga kesannya ada orang yang ngomongin orang lain, lalu Ayah Edy mengomentari cerita tersebut. Lebih enak kalau isi curhat dibuat apa adanya dari orang yang curhat, “Ayah Edy, saya punya anak namanya Dio. Susah sekali diajak mandi, maunya main sepeda terus, dan sering membantah kami. Bagaimana yaa supaya Dio menurut?” Lalu Ayah Edy menjawabnya dengan personal, sehingga curhat dan jawabannya lebih masuk dan heart to heart.
Jika formatnya cerita orang ketiga juga boleh bagi saya, namun judulnya diganti saja jadi cerita 1, cerita 2, cerita 3, dst. Namun saya pribadi lebih suka jika format pertanyaan atau curhat, sesuai dengan format aslinya dari orang pertama yang bertanya, lalu dijawab oleh Ayah Edy sebagai orang kedua. Karena kurang sreg seperti ini saya tidak membaca isi curhatnya dan langsung membaca bagian jawaban Ayah Edy :D.
Terlepas dari hal itu secara umum saya suka dengan buku ini. Banyak hal yang bisa dipelajari dari buku ini. Hampir semua jawaban Ayah Edy memuaskan bagi saya, walau ada beberapa jawaban kurang puas dan perlu saya tanyakan ke Ayah Edy kalau ada kesempatan bertemu langsung ataupun daring. Semoga semua pembaca buku ini, terutama kami, dapat menerapkan hal-hal baik yang ada dari buku ini dan menjadi orangtua yang baik dan benar dalam mendidik anak-anaknya. Aamiin.
Buku ini menyediakan jawaban untuk berbagai masalah parenting. Topiknya begitu beragam. Mulai dari tips menghadapi anak temperamen, anak yang iri pada saudaranya, anak yang kecanduan internet, anak yang punya indra keenam, sampai anak yang menghadapi perceraian kedua orangtuanya.
Ayah Edy lebih banyak menempatkan orangtua sebagai pihak yang harus lebih banyak introspeksi. Misalnya, jika ada anak temperamental, kemungkinan besar itu karena dia mencontoh orangtuanya.
This book is a must have buat orang yang ingin lebih mendalami soal parenting.
Mungkin kalau ga baca buku ini, banyak yg yg menurut saya benar ternyata kurang tepat. Seharusnya ini jadi bacaan wajib para orang tua agar anak bisa benar2 bertumbuh sesuai fitrahnya, bukan sesuai dengan keinginan orang tuanya yg mungkin belum tentu cocok untuk anaknya
Sejenis buku panduan wajib bagi orangtua maupun yang masih calon. Solusi-solusi yang ditawarkan di buku ini, IMHO, sangat efektif untuk pertanyaan-pertanyaan yang seringkali dimiliki oleh para orangtua. Mulai dari cara mengatasi perilaku anak misalnya temperamental atau suka menangis di tempat perbelanjaan, perkara table manner, bagaimana menumbuhkembangkan minat baca anak, kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak, sampai pengenalan mengenai homeschooling. It's worth to read :)
buku ini benar-benar membantu kita para ortu dalam mendidik dan membesarkan anak. karena hampir seperti kamus dimana sangat banyak masalah sehari-hari yang sering kita hadapi tapi bingung bagaimna cara menyelesaikannya dengan benar, nah di buku inidiberikan cara-cara praktis dan mudah dimengerti dan diterapkan dalam menyelesaikan masalah tersebut...benar-benar top dech DIJAMIN!!!
very recommended for parents-to-be 100 hal ttg anak yang memang bikin saya bertanya2 bagaimana cara mengatasinya, bagaimana cara mendidiknya, bagaimana cara memberi pengertian kepada bocah2 kecil yg kadang ga bisa diam itu.
Isinya sih ceritanya tanya jawab bersama ayah Edy, tapi memang pertanyaan yang ada itu wajar banget terjadi pada anak-anak. Bahkan ngerasa sendiri dulu waktu kecil begini dan begini. Buat orangtua, ini penting sekali. Calon orangtua juga.
Sangat bagus untuk memahami setiap perilaku anak yang sulit dimengerti. Setiap anak itu memiliki kecerdasan di bidangnya masing-masing. Jadi orang tua jangan khawatir bila prestasi anak di sekolah biasa saja, mungkin mereka memiliki kecerdasan di bidang non-akademik.
100 soalan-soalan yang selalu ditanya oleh ibu bapa dijawab oleh Ayah Edy, selaku tokoh yang banyak membicarakan soal parenting di Indonesia. Soalan yang dilihat biasa tetapi besar maknanya di sisi ibu bapa yang memerlukan panduan dalam mendidik anak-anak mereka
Isinya kamus jawaban pertanyaan para orang tua menghadapi masalah anak, seperti bagaimana supaya kakak adik tidak bertengkar, bagaimana kalau anak minta pacaran, bagaimana kalau anak ketahuan bohong.