Jump to ratings and reviews
Rate this book

Psikologi Kematian: Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme

Rate this book

270 pages, Paperback

First published January 1, 2005

55 people are currently reading
570 people want to read

About the author

Komaruddin Hidayat

34 books28 followers

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat , nama yang tidak asing lagi di dunia dakwah Islam, khususnya dakwah dengan pendekatan sufistik. Sejak menyelesaikan S3nya dalam bidang filsafat di Universitas Ankara, Turki pada 1990, pria yang biasa dipanggil Mas Komar ini bergabung dengan Yayasan Wakaf Paramadina di Jakarta. Dari Paramadina inilah ia mulai mengguratkan namanya sebagai cendekiawan Muslim yang cukup diperhitungkan. Memulai karirnya sebagai dosen dan kemudian Direktur Eksekutif Paramadina, ia lalu dipercaya menjadi Ketua Yayasan yang didirikan cendekiawan Nurcholish Madjid tersebut. Penguasaan ilmu-ilmu agamanya yang sangat mumpuni, ditambah reputasi publik yang disandangnya sebagai intelektual kelas wahid di negeri ini, membuatnya begitu sibuk memenuhi undangan diskusi, ceramah dan acara unjuk wicara (talkshow) baik di televisi maupun radio. Sejak Januari 2005, Mas Komar resmi diangkat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
104 (35%)
4 stars
91 (31%)
3 stars
62 (21%)
2 stars
22 (7%)
1 star
10 (3%)
Displaying 1 - 30 of 39 reviews
Profile Image for Yuu Sasih.
Author 6 books46 followers
July 21, 2012
2,5 bintang.

Buku yang menarik untuk dibaca saat puasa seperti sekarang ini. Banyak hal yang bisa direnungkan dari sini, baik tentang kehidupan atau pun kematian. Saya sendiri banyak mengangguk setuju dengan pendapat Pak Komar di buku ini.

Lalu kenapa hanya 2,5 bintang?

Masalahnya, saya rasa isi bukunya tidak terlalu menerminkan judulnya. Saya, jujur, membeli buku ini dengan harapan bisa membaca mengenai kematian dari sisi psikologi. Nyatanya, bahasan mengenai psikologinya sendiri hanya mencakup 1/3 buku, sisanya lebih banyak tentang filsafat dan agama. Mungkin wajar, karena background penulis sebagai guru besar filsafat agama. Yang kedua, selain psikologi, judul buku juga menyatakan tentang kematian, yang juga hanya saya temukan di 1/3 bagian akhir buku ini. 2/3 bagian sejak awal lebih banyak membahas mengenai kehidupannya sendiri, mulai dari filsafat kehidupan sampai bagaimana cara untuk hidup yang penuh berkah. Oke, jadi memang sebelum mati manusia harus hidup dulu, tapi saya rasa pembahasan mengenai hal itu bisa dijadikan buku sendiri hingga bahasan mengenai kematian bisa diperluas di buku ini--dan agar bisa sesuai judul juga.

Nice read, tapi masih belum memenuhi ekspektasi awal saya terhadap buku ini.
Profile Image for Helvy.
Author 72 books949 followers
February 9, 2008

Wah ini buku keren. Perlu dibaca agar kita lebih proporsional dan siap menghadapi ajal.
Profile Image for Nina.
570 reviews53 followers
August 28, 2017
Isinya tidaklah 'semenyeramkan' judulnya. Pantaslah kalo buku ini sampe cetul berkali-kali.
Profile Image for Fudz.
70 reviews3 followers
November 11, 2008
Mnghadapi kematian tanpa harus takut dibayangi ketakutan terhadap kematian.
Sungguh buku yang benar2 inspiratif!
Kematian adalah misteri bagi setiap makhluk hidup di muka bumi ini, karena ketika kita berbicara tentang kematian yang ada di benak adalh hanya kesendirian, kesusahan dan kegelapan yang tergambar.
Supaya perasaan itu dapat dihilangkan, maka yang harus kita lakukan adalah Mempersiapkan Bekal dengan sebaik-baiknya sebelum kematian menjemput!
Sesuai dengan hadis RAsul SAW:
Orang yang cerdas adalah orang yang slalu mengingat kematian dalam hidupnya dan mempersiapkan bekal sebelum maut menjemput.
2 reviews
January 19, 2010
Menghayati kematian adalah awal dari kehidupan abadi yang penuh suka cita.......
Buku ini membuka kesadaran bahwa kematian bukanlah akhir yang menakutkan tetapi suatu awal yang "menggoda" kita untuk berlari menyongsongnya....karena sudah tak sabar lagi kita ingin segera kembali dengan bekal yang cukup.
Bacalah buku ini sahabat.....InsyaAllah kita siap menerima datangnya masa itu
Profile Image for Yani.
13 reviews5 followers
January 11, 2009
Buku yang aku pinjam 1 tahun yang lalu di perpustakaan kantor. Walaupun kematian bukan topik yang disukai semua orang, namun tidak ada salahnya membaca buku ini untuk mengubah/memperbaiki pandangan mengenai kematian yang biasanya ditakuti
Profile Image for Ryan.
176 reviews10 followers
November 15, 2008
Salah satu tulisan terbaik Komarudin Hidayat. Buku ini banyak membuat saya merenung. Seraya menatap kematian dalam perspektif yang lebih positif dan optimis.
3 reviews
November 4, 2009
Mati adalah sebuah kepastian....
Hari Esok adalah sebuah keragu-raguan...
sedangkan kepastian itu lebih dari keragu-raguan...
Maka kematian itu lebih dekat dari pada hari esok....
dan kita tidak perlu takut menghadapi kematian...
karena kamtian adalah pintu yang suatu saat pasti di lewati semua orang untuk menuju keabadian di akhirat....
Profile Image for Irfan.
21 reviews5 followers
January 9, 2009
analisa menarik ala seorang doktor. . .jadi mikir, apa orang pintar selalu beating around the bush dulu sebelum sampai ke point? nice opening, though.
Profile Image for Djo LEGOWO.
9 reviews5 followers
August 14, 2010
buku ini mnegajari kita bahwa mati itu indah, bahwa kematian itu adalah sebuh awalan kehidupan yg maha agung, KH menuturkan dalam sebuh bahasa yg modern dan enak untk di cerna...
Profile Image for Abdul  Hadie.
6 reviews
July 12, 2015
Buku yang harus kita punya, karena setiap dari kita akan mati. Demikian juga orang-orang dekat kita. Minimal kita tahu apa itu kematian....sesuatu yang sering kita takuti.
Profile Image for Han Fita.
2 reviews
August 11, 2012
Isinya justru banyak memberikan semangat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik secara agama n umum, dan contoh2 yang sangat umum.. Andaikan banyak yang berpemikiran seperti ini.. Aman dunia..!
Profile Image for Day Nella.
247 reviews5 followers
April 10, 2025
"Tidak ada seorang pun yang mampu mengetahui di bumi mana ia akan mati." (QS. Luqman 31 : 34)
-
Psikologi Kematian
Komaruddin Hidayat
Penerbit Noura Books
Edisi Digital 2016
Tebal 179 Halaman
Baca di Ipusnas
-
"Kadangkala manusia lulus ujian bisa bersabar dan lebih dekat pada tuhan ketika ditimpa musibah, tetapi gagal ujian ketika hidupnya senang dan berlimpahan materi, pangkat, serta pujian." Hal 6/7
-
Kematian masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang yang mungkin menyambut Kematian dengan cara yang berbeda-beda. Bahkan mungkin makna Kematian sendiri masih sulit diterima apabila posisi kehidupan seseorang berada pada tingkat tertinggi, kepuasan akan duniawi hingga takut meninggalkan apa yang telah didapatkannya selama ini. Seakan-akan rasa ikhlas menyambut Kematian menjadi ketakutan dan berharap bisa memperpanjang usia.
-
Buku ini penuh dengan berbagai pandangan dari para ahli filsafat agama. Termasuk pandangan Sidartha Gautama. Makna yang beragam membuat aku sukses menyukai cara penulis memaparkan arti psikologi kematian ini dari berbagai sisi. Hingga kita tidak hanya diberi pengertian akan kematian, tapi proses juga cara menyikapinya pun dijelaskan cukup sederhana, singkat dan padat.
-
Dibagi menjadi 4 bab yang di sisipkan sub-sub judul akan makna hidup dan mati yang dikembangkan menjadi penjelasan yang runut akan perjalanan menuju kematian yang demikian panjang serta memberikan pengarahan bila kematian tidak menakutkan bila dihadapkan pada rasa ikhlas.
Dan aku sangat merekomendasikan buku ini untuk teman-teman baca karena penuh dengan hal yang begitu membuka pandangan kita tentang menyelami kematian yang bermakna besar dalam kehidupan ini.
Profile Image for Agung Wicaksono.
1,089 reviews17 followers
January 20, 2022
Kematian adalah hal yang pasti datang kepada semua makhluk hidup. Namun, beberapa manusia merasa kematian merupakan hal menakutkan dan khawatir ketika membicarakan tentang itu. Saya pun merasa semakin bertambahnya usia, pikiran tentang bagaimana atau kapan saya akan mati, suka hinggap di pikiran. Lantas, saya memutuskan membaca buku ini karena penasaran dengan isi di dalamnya.

Di buku ini, Prof. Komaruddin menjelaskan tentang kematian berdasarkan pengalaman orang-orang terdekatnya, ilmu filsafat, dan Alquran. Ia mencoba meyakinkan para pembacanya supaya menyambut kematian dengan tenang dan damai, tanpa khawatir dengan hal-hal negatif. Salah satu caranya, yaitu dengan selalu berbuat kebaikan selama hidup sehingga ketika kita meninggal, amal kita selama di dunia menjadi "saksi" ketika kita di akhirat. Selain itu, diceritakan juga tentang beberapa orang yang mengalami mati suri. Ketika seseorang bangun dari mati surinya, biasanya ia langsung bertaubat jika sebelumnya ia sering melakukan hal-hal negatif; sedangkan yang biasa melakukan hal baik, ia malah sedih ketika terbangun lagi ke dunia karena sudah mendapatkan "kenyamanan" di alam kubur. Bagi saya yang tak luput dari dosa ini, buku ini jadi menambah pemahaman serta kesadaran untuk memaknai kematian dengan bijak.
5 reviews
April 10, 2021
Agak kureeengg yaa shay.. Mungkin kebanting gara-gara abis baca Syekh Siti Jenar. Baca buku ini kyk baca curhatan orang di warung kopi. Bisa dibahas semalaman suntuk atau bahkan berlanjut di hari-hari berikutnya dengan bahasa yang tidak ndakik-ndakik. Isinya mudah untuk dipahami dan dikasih contoh sekaligus gimana efeknya di kehidupan nyata. Tapi rasa penasaran turun banget di bagian tengah ke belakang.
Profile Image for Shafira  Putri.
5 reviews
January 30, 2022
Buku ini memang tidak semenyeramkan judulnya, malah justru berbanding terbalik. Meski begitu, sang penulis amat piawai merangkai kalimat berisikan penuh makna hidup menuju kehidupan yang sesungguhnya, kematian.

Sebab, sebaik-baik manusia adalah mereka yang tak pernah lelah mempersiapkan bekal (amalan) menuju kehidupan yang lebih kekal. Dan, buku ini cukup membantu untuk menyadarkan sekaligus mendorong kita untuk mempersiapkan itu semua.
1 review
December 7, 2022
Buku yang sangat menarik, satu prespektif tentang kematian, mengarahkan mindset sehingga mampu memicu individu untuk mempersiapkan diri menuju pulang kampung dengan optimis, mempersiapkan bekal sebanyak mungkin sehingga kematian sebagai perjalanan yang dirindukan.
2 reviews
October 16, 2019
.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Sandra Sopian.
123 reviews15 followers
February 19, 2016
Kelebihan dari buku ini adalah mengupas tema Psikologi kematian dengan bahasa yang sederhana (nyaris tak perlu mengerutkan kening atau pusing). meskipun terkesan bahasa yang digunakan penulis merupakan bahasa lisan (bukan bahasa akademis yang kaku). well, buku ini berhasil mengangkat hal-hal seputar bagaimana manusia muslim seharusnya menyikapi dan memaknai kematian dengan sudut pandang Islam. bila sudah begitu, kematian bukan lagi sesuatu yang harus dikhawatirkan atau ditakutkan, persepsi dan bagaimana kita memandang kematian dengan sudut pandang yang benar, bisa membuat hidup kita lebih berkualitas, dan lebih menghargai kehidupan juga.

Sebelumnya saya pernah membaca buku dengan tema serupa dari Prof. Quraish Shihab yang berjudul "Kematian itu nikmat". bila harus membandingkan, dari segi bobot dan "ilmu", buku Prof. Quraish jauh lebih berbobot. tapi Prof. Komarudin Hidayat juga sudah bagus dalam membahasakan ulang terkait tema kematian ini.
Profile Image for Nurul Inayah.
118 reviews12 followers
March 28, 2014
Buku ini benar-benar mengajak pembacanya untuk merenung "buat apa sih saya hidup?". Namanya juga dunia, sering sekali melalaikan. Menyetel dan meluruskan niat untuk melanjutkan hidup menjadi lebih bermakna. Penulis menyajikan pembahasan dalam 4 bab dan disisipi kisah-kisah kematian. Bahasa yang digunakan memang bahasa 'serius' jadi harus konsentrasi saat membaca. Grafisnya elegan, tidak menyeramkan dan tak terlalu ramai. Sayangnya, penulis beberapa kali menyebutkan hal-hal yang sama di bab yang berbeda. Seakan-akan, judul-judul terpisah dan tak terintegrasi dalam bab yang sama. Karena ini pula, ada beberapa judul yang saya skip.
Profile Image for Anti Wibawa.
105 reviews6 followers
June 24, 2009
Buku ini menarik perhatian dari judulnya. Diawal membaca dan ketika sampai ditengah, aku kembali membuka halaman penulis disampulnya. Pertanyaan muncul setelah membaca background penulis, apakah penulis seorang liberal ? Akhirnya saya memutuskan untuk tidak terlalu antusias dalam menelahaan kajiannya, adalah sebuah pilihan. However, worth reading ;=)
18 reviews3 followers
April 13, 2011
Buku ini satu dari kumpulan buku yang sedang dan belum selesai saya baca.
Dari awal hingga tengah buku ini menyajikan pemahaman teoritis dari penulis tentang hidup dan mati. Menarik memang ditelaah. Tetapi entah mengapa, geregetnya di bagian tengah mulai menurun. Doakan saja saya sanggup menyelesaikan buku ini.

Salam,

SH
Profile Image for Fibrina  Damayanthi.
121 reviews2 followers
December 14, 2008
membaca buku ini membantu kita untuk memahami sisi lain dari kematian yang selalu dibayangi oleh ketakutan
Profile Image for Iqbal.
42 reviews8 followers
May 10, 2010
bacanya sudah lama... Keren!!
Displaying 1 - 30 of 39 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.