Tes IQ mengukur kecerdasan rasional—kemampuan yang kita gunakan untuk memecahkan persoalan logis atau akademis. Selama berpuluh-puluh tahun, IQ dipandang sebagai ukuran terbaik atas kecerdasan dan potensial seseorang dalam meraih sukses. Tetapi pada awal 1990-an Daniel Goleman menunjukkan bahwa sukses juga bergantung pada kecerdasan emosi (EQ), yakni kemampuan dalam empati, bela rasa, dan memahami perasaan diri dan orang lain. Kini, pada akhir abad ke-20, Danah Zohar dan Ian Marshall mengklaim bahwa ada “Q” lain yang harus dipertimbangkan: SQ atau kecerdasan spiritual. Bahkan, Zohar menegaskan bahwa “SQ adalah landasan yang niscaya untuk membangun IQ dan EQ. SQ adalah kecerdasan tertinggi kita.” Komputer bisa jadi mempunyai IQ yang tinggi; binatang pun mungkin juga memiliki EQ yang kuat, tetapi hanya manusialah yang mempunyai SQ—kemampuan untuk bersikap kreatif, mengubah aturan, mengubah situasi, dan menangkap makna. Dengan referensi yang luas dan gaya bahasa yang enak dibaca, buku ini patut dijadikan sebagai rujukan standar seputar kecerdasan spiritual.
This is a solid book with lots of well constructed thoughts. Many of those thoughts are new, brave and refreshing. I think that ultimately, this work will be recognised as a pivotal work, shaping Western thought of the mind.
Doğrusu pek umduğumu bulamadım bu kitapta. Kitabın içi hem dolu hem boş. Bir mantiksal zeka(IQ), bir duygusal zeka (EQ) bir de bunların üzerinde spritüel zeka (SQ) var diyor yazar özetle. Ama alt başlıkları oldukça yüzeysel hikayelerle ve dağınık alıntılarla doldurmuş. J.F.Holland'ın 6 kişilik tiplemesini alıp, üzerine Jung kişilik tiplemeleri, onun üzerine çakralar, onun üzerine biraz astroloji ve gezegenleri oturtmuş. Bunların hiç biri konusunda fazla bir bilginiz yoksa enteresan gelebilir ama bu kişilik tiplerini de pek bir yere bağlayamadım ben. Çok kötü diyemem, içinde bazen hoş alıntılar falan vardı. Ama aslında alıntıların, şiirlerin de biraz gözünü çıkarmış, sanki kitabın teorik havada kalan kısmını alıntılarla doldurmaya çalışmış. Benim için pek faydalı ve de keyifli bir okuma olmadı.
İlk kitaptaki başarısının üzerine bir kitap daha yazması istemiş, ama bi şekil malzeme ve içeriği ayarlayamamış gibi hissettim. İleride yazara The Quantum Self ile bir şans daha vermeye çalışacağım.
diterbitkan oleh Mizan, mengikuti sukses buku EQ (emotional intelligence) dan tampaknya juga meng-inspirasi Ari Ginanjar untuk membuat training ESQ yang hebat itu (sekarang banyak diikuti remaja).