Aku menyukaimu. Aku membencimu. Aku tak bisa menerima setiap perubahan yang terjadi dalam diriku saat bertemu denganmu.
Tapi kau seperti air, mengalir begitu saja di dalam hidupku. Dan sebentar saja, kau sudah jadi bagian yang tak bisa kusisihkan dari hari-hariku.
Sebagian dariku tak siap tunduk begitu saja di bawah pesonamu. Dan niatmu menyaru bersama senyuman dan tenang sikapmu. Kau membiarkan aku menebak-nebak ke mana kau akan membawa hubungan ini. Aku bertanya-tanya—dan tak bisa berhenti menyipit curiga ke arahmu.
Sampai suatu saat, kau membuka rahasia hatimu.
Kau ingin menggantikannya—dia yang sudah meninggalkanku. Kau bilang lagi, bisa mencintaiku seperti yang aku mau. Aku mendengus, menahan diri supaya tidak tertawa. Betapa tidak, kau baru saja mengatakan hal yang tak masuk akal.
Cintalah yang melukaiku dulu. Bagaimana mungkin kau bisa meyakinkanku bahwa kali ini cinta jugalah yang akan menyelamatkanku dari kesepian ini?
Sefryana Khairil is a writer who published more than 10 books as a team or under her own name in several notable publishing house in Indonesia, like GagasMedia and Gramedia Pustaka Utama.
In her teenage years, she began to write fictions. Her first novel, You, when she was 15 years old. Following her debut, she continued to write as a freelance writer for number of magazines, such as Aneka Yess!, Gadis, and Kawanku.
Her sixth novel, Dongeng Semusim, was Chic Magazine's The Most Wanted Book and was Cleo Indonesia Magazine’s the Book of The Month for February 2010.
In August 2011, Dongeng Semusim, Rindu, Tanah Air Beta, and Coming Home exhibited at the Book Fair in Bern, Switzerland.
saya memberi dua bintang bukan berarti buku ini tidak bagus. menurut definisi Goodreads, dua bintang berarti it was ok. so, this book was okay for me. saya mengagumi Sefry. dia senior saya di kemudian.com. tetapi, seringkali bacaan seperti jodoh. suka atau tidak suka semata-mata hanya masalah selera.
dalam Sweet Nothings, saya kesulitan menyukai sang tokoh utama. saya berusaha memahami Saskia, tetapi tidak berhasil berempati kepadanya. bagi saya, Saskia kurang utuh. Harsa sedikit lebih kuat dari Saskia, tetapi he's simply not my type. dalam dua tulisan terakhir--Dreamland dan buku ini--Sefry cenderung menggambarkan tokoh lelaki yang seksi, yang disukai mostly karena hal fisik, dan sayangnya saya perempuan nerd yang lebih menyukai lelaki bermasalah seperti Will Hunting.
saya suka hubungan asmara yang didahului dengan rasa benci. saya suka melihat perubahan yang perlahan-lahan dari benci ke cinta melalui hal-hal sederhana yang menghangatkan hati. karena itu yang sesungguhnya kita tunggu-tunggu bukan? toh kita tahu, pada akhirnya mereka akan bersama. tetapi, proses Saskia dan Harsa sedikit kurang halus. interaksi mereka di awal melulu dihiasi keributan, lalu mendadak berganti begitu saja.
dari segi cerita, kisah dalam Sweet Nothings cukup klasik, banyak ditemui. yang membuatnya spesial adalah nuansa toko kue. saya cukup bisa membayangkan Sweet Sugar. beberapa detail terlewat dan barangkali hanya saya yang akan mempertanyakannya, seperti berapa orang sih asisten yang ada di sana? apakah dua ataukah lima, karena itu mempengaruhi imajinasi saya saat membaca (tetapi itu tidak krusial).
seperti biasa, gaya penulisan Sefry puitis, sesuatu yang saya kagumi dari buku ini. akan lebih manis apabila beberapa istilah kue yang keliru diperbaiki (macaron, misalnya, bukan macaroon). juga, istilah-istilah lain seperti spuit (barangkali, jika kita berusaha lebih keras untuk mencari, ada istilah pengganti untuk 'men-spuit-kan'). saya rasa, itulah salah satu tantangan dalam menulis.
okay, rasanya sampai di sini saja ocehan saya tentang Sweet Nothings. yang pasti, saya akan selalu menunggu karya-karya Sefry selanjutnya.
sweet :) ok, here's my review pertama, desain cover&isinya cantik banget, good job gagas, kalo soal desain emng gapernah ngecewain ya :p
kedua, basicnya yang dunia pastry bikin novel ini bener bener se'manis' judulnya. Deskripsi makanan2 di dalemnya itu loh, bikin ngeces hehe. Dan lagi, gue emg selalu suka novel yg punya latar kuat, entah itu dunia arsitektur, perbankan, kuliner dll krn bisa ngebuka wawasan gue bgt&selalu berhasil ninggalin kesan tersendiri.
dan lagi, hubungannya harsa-saskia yg dari awal udah kerasa banget chemistrynya, ditambah pesonanya harsa yg-oh-tak-bisa-ditolak-oleh-wanita-manapun-yg-waras haha. isinya juga romantis abis, sesuai judul&cover bgt haha
sayang, yg bikin gue nurunin 1 bintang, gejolak konflik&emosinya kurang greget, hampir separuh isinya kebanyakan adegan romantis, jadi novel ini terasa sedikit 'datar'. Gimana ya, kayak kurang nendang aja gitu dlm mempermainkan emosi gue.
4 bintang ;) Makasih Kak Sefry buat cerita romantisnya ;)
Sweet Sugar adalah toko kue yang dibangun dengan jerih payah seorang wanita bernama Saskia Faiza. Ia membuat kue, ia melayani pelangganan, dan ia merencanakan semua plan ke depan untuk tokonya. Ia memang dibantu oleh sahabat karibnya, Indira, tapi pekerjaan itu tetap saja terasa begitu melelahkan. Sehingga Saskia memutuskan untuk menghire seorang pastry chef. Dan atas rekomendasi Indira, Saskia mengangkat Ghazy Harsa Erlangga sebagai pastry chef di Sweet Sugar.
Pertama kalinya mereka bertatap muka, Saskia merasakan hal yang beda pada Harsa, lelaki berperawakan tinggi, bertubuh tegap dan atletis. Begitu pula dengan Harsa, ketika melihat Saskia, ia melihat sosok wanita tegar dan cantik. Tatapan Harsa terhadap Saskia sering kali menyelidik sekaligus memesona. Saskia yang takut jatuh cinta mengubur perasaannya dalam-dalam dengan bersikap acuh tak acuh pada Harsa.
Saskia adalah wanita berumur 38tahun, ia janda beranak dua. Suaminya meninggal karena kecelakaan beberapa hari sebelum perceraian mereka terjadi. Pernikahannya dengan alharmhum suaminya tidak berjalan dengan baik dan meninggalkan banyak kenangan buruk. Saskia ibarat sebongkah batu. Dan Harsa adalah air. Saskia begitu keras kepala dan sulit ditembus. Sedangkan Harsa adalah lelaki yang pantang menyerah. Dan seperti pepatah berkata,'Sekeras apapun batu, jika ditetesi air terus menerus maka akhirnya batu tersebut akan berlubang juga.' Begitu jugalah dengan hati Saskia yang sulit ditembus. Sulit, namun bukan berarti tidak mungkin.
"You can't move on if you always look back, Babe. The past is not a place to live in. It's a storage. A place where we put our olf or used stuff." pg.77
Aku bisa mengerti kondisi Saskia, menurutku ia insecure dan terlebih, ia tidak yakin kepada dirinya sendiri. Ia tidak yakin ia bisa memulai lembaran baru dengan pria lain, ia takut jika Harsa akan seperti suami terdahulunya, ia takut Harsa tidak bisa menyayangi anak-anaknya, dan terlebih ia takut jika suatu saat Harsa akan berpaling darinya karena umur Harsa yang delapan tahun lebih muda darinya. Ia takut Harsa akan berpaling ke lain hati dan meninggalkannya.
"Membuat kue berbeda dengan memasak, Kia. Kalau memasak, kurang asin, tinggal tambahkan garam, tapi membuat kue kita harus memastikan bahan-bahan dan prosesnya tepat."pg.97 "Kia, you don't always have to be strong, because I'm able to be strong for you." pg.166
I love this man. Harsa tahu apa yang dia lakukan. Itu yang setiap wanita butuhkan dalam sosok seorang pria. Tahu apa yang sedang mereka lakukan, dan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Bukan dalam artian wanita tidak harus melakukan hal yang sama, tapi jika sosok pria itu akan menjadi calon imam kita, maka ia tentu harus bijak dan dapat menjadi imam yang baik.
Hanya kasih empat bintang karena ada beberapa hal yang terasa janggal buatku ; 1.Ketika Harsa dan Saskia baru berkenalan beberapa hari, Harsa sudah memanggil Saskia dengan nama panggilannya, 'Kia'. Dan surprisingly, Saskia yang saat itu tidak menyukai Harsa, menerima begitu saja dipanggil dengan nama panggilannya? Isn't she supposed to be mad at him or something? 2. Saskia umur 38 tahun. Dan masa sih dia belum ada keriput sama sekali? *mencurigakan* jangan-jangan dia berobat ke klinik Tong Fang. 3. "Cinta punya jalannya sendiri. Nggak bisa dicegah. Nggak tau kapan datangnya. Dan, tanpa alsan apa pun. Kayak perasaanku sama kamu." << agree sampe situ. Tapi begitu kalimat ini muncul, "I love you because I want to." I don't know why but it sounds wrong to me. Mau nggak mau aku berpikir, jika suatu saat kalau uda nggak cinta, kata-kata I don't love you anymore because I want to, bisa dijadikan alasan untuk putus atau cerai dong?
Dari covernya dan judulnya, Sweet Nothings ini bikin laper. apalagi bacanya ketika bulan puasa begini ya, di bagian masak-masak makanannya bikin saya ngebayangin betapa lezatnya itu kue-kue dari Chef Harsa.
Ini novel entah keberapa dari Sefry yang berlatar pernikahan. Empat sepertinya. Dan sebenarnya boleh dibilang ini ada hubungannya dengan Coming Home, karena Saskia, tokoh utama perempuan dalam buku ini adalah kakaknya Amira dari novel Coming Home itu.
Bercerita tentang Saskia yang punya kehidupan sebagai single mom dari kedua anaknya, Abi dan Tasya. Setelah sebelumnya pernikahannya tidak berakhir bahagia dan Saskia hidup dalam kebahagiaan yang diciptakannya sendiri hanya bersama kedua anaknya. Dia berpikir bahwa laki-laki hanya akan menjadi masalah dalam hidupnya. Sampai Harsa datang, berawal dari menjadi pastry chef di Sweet Sugar, toko kue milik Saskia.
Harsa yang single dan diceritakan ganteng (saya membayangkan gantengnya kayak Chef Juna di Masterchef Indonesia) mampu membawa perubahan dalam diri Saskia yang mati-matian selama ini dia hindari.
Sebenarnya, saya udah bisa nebak akhir dari cerita ini, seperti halnya saya bisa menebak ending dari 3 buku terakhir Sefry. Ceritanya masih sama, tentang pergolakan batin atau konflik batin si tokoh utama, itu saja. Kalo soal ini saya merasa Sefry bagus banget menceritakan bagaimana rasanya menjadi Saskia dengan semua ketakutan yang ia miliki.
Hanya saja, saya sebetulnya menginginkan konflik yang lebih dramatis, mungkin munculnya seorang perempuan di kehidupan Harsa atau siapa lagi gitu, yang bisa membuat ceritanya lebih berkonflik tidak hanya pergulatan hati *halah*.
Kalo dibuat film nih, ceritanya saya rasa jadi agak membosankan terlepas dari hebatnya Sefry dalam menceritakan kue-kue nan lezat, seperti bener-bener riset soal itu atau karena memang penulis katanya memang beneran lagi dekat dengan seorang chef (lho kok jadi gosip :D).
Saya berharap buku selanjutnya, konfliknya lebih banyak deh :)
terakhir baca bukunya Sefryana Khairil itu kapan ya? Oh ya, beautiful mistake, dan Coming Home. sebenernya aku udah baca buku-buku lainnya, cuma karena udah lama jadi ga terlalu inget tentang isi novelnya.
Jadi, Sweet Nothings ini sekuelnya Coming Home ya? karena diceritakan Saskia itu kakaknya Amira yang sudah lama ditinggal suaminya. ceritanya nggak seemosional Coming Home, tapi eksekusinya bagus menurut aku. Manis, dan paduan dengan elemen-elemen lainnya tercampur.
Oh ya ngomong-ngomong soal elemen, aku inget waktu baca tulisannya mbak Windy Ariestanty ttg bagaiman sebuah novel itu akhirnya diterima utk terbit. Dulu aku selalu berpikiran kalo novel dgn cerita yg bagus dan seru lah yg baik. Tapi ternyata aku salah, novel yg baik adalah novel yg mampu menggabungkan semua elemen pendukung ceritanya mulai dari setting tempat, tokoh, kelogisan cerita, alur, dll. Sweet Nothings bukan tipe novel favorit aku, cuma aku harus acungi jempol karena setelah membaca novel ini sampai selesai aku hampir sulit menemukan celah yg kurang dalam novelnya. Mau apa? setting? tokoh? kelogisan cerita? alur? Sefryana Khairil punya semuanya. itulah kenapa aku menghadiahkan 4 bintang. mungkin kalo ini tipikal Coming Home, aku bisa kasih 5 bintang.
Satu lagi, jgn berharap Saskia sebagai kakak itu akan sama dewasanya seperti Amira. Saskia malah cenderung emosional dan kekanakan. Tapi itu lah sisi logis kenapa Saskia gagal dalam hubungan rumah tangganya. Seperti saat akhirnya dia membuka diri dan mencoba bersikap lebih dewasa, pada akhirnya cinta datang kepadanya (kembali).
finally i'm finished reading this book. you know what ? i'm totally inlove with this book.
first ,i'm in love with the basic lifeworking dibuku ini yang tntg chef dan dunia pastry.
second , in love sama karakter Harsa dan Saskia dibuku ini.
yang unik dibuku ini adalah adanya tokoh Rayhan dan Amira yang ceritanya bermula dari novel Coming Home.
sweet nothings ini cerita tentang seorang pemilik toko kue sweet sugar -saskia yang baru saja merekrut chef baru yaitu Harsa. siapa sangka akhirnya mereka justru saling jatuh cinta. sayangnya Saskia berusaha menghindari perasaannya karena trauma akan masa lalunya.
saat membaca sweet nothings,pikiran seperti dimanjakan dengan adanya pembahasan bermacam-macam kue di dalamnya. hmmm :)
you're my sweetest dessert -Harsa
as usuall ,i always feel inlove with sefryana khairil 's books <3
Took me long enough to finish this book. Pertama-tama agak kurang suka sama pace-nya, terus cepet banget pindah dari satu adegan ke adegan lain, sempet sebel juga sama Saskia yang juteknya banget banget -__- tapi lama-lama jadi asyik dan flowy, bikin ngga bisa berhenti sebelum beres baca(¬_¬) Karakternya lovable, apalagi Harsa <333 Tasya juga cute banget, Abi kayanya ganteng hahaha :P Bacanya juga bikin craving for sweet desserts (˘ڡ˘)
Ceritanya baguuuuus! Seneng banget sama cara mereka jatuh cinta, ga instan dan masuk akal. Dari yg Saskia-nya beneran sebel, terus menerus menghindar dari kenyataan, sampe akhirnya ngasih kesempatan buat Harsa. Emosi-emosi tokohnya juga dapet banget, apalagi pas Harsa marah dan kecewa banget abis ditolak Saskia. Bagus deeeeh, worth a read! :D
Sweet Nothings adalah novel terbaru Sefryana Khairil yang terbit di tahun 2012. Dan, ini adalah novel pertamanya yang saya punya. Saya penasaran dengan karya-karyanya, jadi waktu ke toko buku dan ada novel ini langsung kubeli. Sweet Nothings merupakan novel tentang pastry, dan juga romance. Ada beberap hal menarik yang saya temukan dalam novel ini. Ada beberapa kalimat yang berima sama, bagaikan dalam puisi. Dan saya menemukannya tak hanya satu, tapi beberapa. Menurutku, itu lah yang menjadi keunikan dan kekhasan mbak Sefry. Mbak, waiting for your next work~
Seharusnya aku memang tidak coba-coba. Lagi-lagi terhenti. Di halaman 100-an sih. Apa ya, terlalu "ujug-ujug" dan aku ngerasa ngelewatin banyak bagian karena tiba-tiba sampai di reaksi ini. Maksudku, penyebabnya di sebelah manaaa? Kok bisa kelewat?
Gaya nulis Sefryana Khairil oke, lho. Aku suka. Bahkan aku tutup mata sama teknis tabrak lari dan penggunaan "-nya" yang sumpah bikin bingung merujuk ke siapa. Biarpun PoV 3, campur aduk banget. Yah, mengingat ini buku terbitan 2012 (berarti ditulis jauh sebelumnya) bisa dimaklumi. Cuma sesuai dengan resolusiku di 2022 dengan jumlah TBR mengkhawatirkan, aku nggak akan maksain diri baca suatu buku.
Akan tetap baca karya-karya Sefryana Khairil. Tapi yang baru aja, mungkin.
Sejujurnya di halaman-halaman awal, saya mengira cerita ini akan dibawa pada intrik-intrik bisnis patisserie, diselingi kisah roman. Sweet Nothings menceritakan tentang Saskia, pemilik toko Sweet Sugar, yang juga adalah janda beranak dua. Ia trauma menjalin cinta karena hubungannya yang dulu gagal. Namun segalanya berubah setelah kedatangan Harsa, chef pastry yang mulai mengisi kekosongan pekerjaan di Sweet Nothing. Harsa tertarik pada Saskia, begitu pula sebaliknya, walaupun Saskia mati-matian menolaknya.
Saya disambut dengan layout yang sangat menarik, pembuka bab yang ciamik, khas Gagasmedia. Saya selalu kagum dengan tata bukunya, juga dengan kualitas kertas dan cetakannya. Sampulnya saya tidak perlu berkomentar lagi, kali ya? Nah, kalau di Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa judul babnya dihiasi kata-kata berbahasa Perancis, di Sweet Nothings dihiasi dengan potongan-potongan lirik lagu. Sweet Nothings juga dibagi menjadi beberapa bagian, masing-masing bagian diawali dengan deskripsi tahap membuat kue. Unik!
Yang membuat saya terkejut adalah umur dari karakter-karakternya. Saya mengira banter-banter umur mereka akhir 20-an, tapi ternyata Saskia berumur 38. Malah sudah beranak dua. Ini nantinya dijadikan plot device, dan menurut saya ide ini bagus dan tidak klise. Tokoh utama nggak perlu melulu cewek-cewek muda yang cantik, kan? Tokoh Harsa menarik, walaupun seringkali ketika dia nyengir percaya diri saya pingin nonjok dia di muka saking gemasnya.
Satu hal yang saya sayangkan dari kisah ini. Seperti yang saya katakan di atas, saya mengira cerita ini akan dibawa pada intrik-intrik bisnis patisserie Sweet Sugar. Ternyata yang 'kental kue' hanya cerita di bagian awal saja. Setelah hubungan Saskia dan Harsa berkembang, rasanya cerita dibawa lebih fokus pada insecurities mereka, cinta mereka. Di satu sisi, pengembangan ini baik, tapi di sisi lain, pengembangan ini membuat saya kecewa. Mungkin hanya saya saja, tapi saya berharap bisa membaca lebih banyak tentang dunia kue dari buku ini, bukan hanya di depan saja. Bahkan, saya juga berharap konfliknya bisa seputar tentang kue. Tadinya saya mengira bakal ada rivalries di antara toko Saskia, Sweet Nothings, dan hotel berbintang milik ayah Harsa.
Tapi riset tentang dunia perkuean-nya cukup mendalam dan detil. Saya terkesan ketika Harsa mengusulkan kue macaroon yang lagi nge-trend untuk kue promosi mereka pada bulan itu. Di luar negeri macaroon memang beken. Di Singapura, rasanya tidak ada toko-toko kue yang tidak menjualnya. Mungkin bisa disamakan dengan bekennya rainbow cake dan red velvet di Indonesia. Sayangnya, kue bulat berwarna-warni yang dibuat dari telur putih dan gula itu sebenarnya disebut dengan macaron, bukan macaroon.
Ada bagian yang terasa lambat untuk saya, khususnya ketika mereka berlibur ke Lembang. Mungkin karena deskripsi Lembang yang tidak sesuai dengan imajinasi saya (hidup di Bandung seumur hidup saya, saya tidak merasa Lembang seindah itu, hahaha)? Tapi untungnya cerita menjadi cepat lagi setelahnya. Saya yang awalnya agak menggerutu, "Mau dibawa cerita ini?" malah menjadi terhanyut dan ikut menangis bersama rasa tidak percaya diri Saskia.
Tiga dari lima bintang dari saya untuk Sweet Nothings. Sweet Nothings memberikan kisah utuh sebuah cinta, dari awal pertemuan hingga apa yang bisa kita sebut sebuah 'akhir' --- walaupun seringkali akhir adalah sebuah awal. Saya kagum pada Sefryana yang bisa menjalin ceritanya dengan sabar, membangun relationship di antara keduanya pelan-pelan. Juga poin tambahan untuk riset tentang kue-kue, dan cara membuatnya. Bukan empat atau lima bintang karena saya mengharapkan rivalries antar toko yang tidak pernah ada. Juga karena sebenarnya umur tokohnya terlalu tua untuk selera saya, tapi itu sangat subjektif.
Untuk yang menyukai cerita romansa dewasa yang manis tapi tidak kemanisan, sedih tapi bukan tragedi, saya rekomendasikan Sweet Nothings. Mengutip kata-kata Rendi Rahmat di pengantar buku, "Nothing sweeter than Sweet Nothings." :)
EDIT: Ah, satu tambahan lagi. Di buku ini banyak sekali penulisan kata 'ke luar'. Bukankah kata ini seharusnya disambung menjadi keluar? Sebagai sebuah kata, lawan dari kata masuk? Karena ada juga derivasinya di kata 'pengeluaran', 'mengeluarkan', dan 'keluaran'. Jadi saya rasa berbeda daripada sekedar dalam penggunaan kata 'ke dalam' atau 'ke Bandung'. Correct me if I'm wrong, though. :)
Omigosh cerita dan covernya unyu sekali. Jelas-jelas baru kali ini saya ngebaca karya Sefryana Khairil lantaran di Goodreads novelnya selalu banyak komentar positif. Tapi ya, dibalik komentar positifnyapasti bakalan ada komentar negatif yang menurut saya sesempurna pun novelnya, pasti akan ada kekurangannya.
Salah satu kekurangan dari novel ini (menurut saya) adalah masalah keluarga Saskia. Saat saya ngebaca novel ini, saya selalu mikir apakah Keluarga Saskia cuman Amira dan anak-anaknya aja? Kemana orang tuanya? Apakah sebuah pelamaran dan pernikahan tidak diselingi dengan restu orang tua? Ini yang bikin saya sedikit ganjil. Ya seenggaknya kak Sefryana bisa memasukan sepenggal dialog Saskia dengan orang tuanya. (atau saya yang tidak membaca bagian kalau Saskia tidak punya orang tua?)
Lalu perasaan Harsa yang menurut saya cepat sekali berubah. Saya tau kalau sebelumnya Harsa pernah bertemu dengan Saskia, tapi penggambaran pergantian perasaan Harsa menurut saya terlalu cepat. Seenggaknya ada progress dulu gituh, jangan langsung suka sama si Saskia-nya.
Tapi bagi saya masalah-masalah diatas gak terlalu mempengaruhi bagusnya novel ini sih. Serius deh, baca ni novel bisa bikin diabetes kali ya sakit cute-nya. Recommended deh.
Aku membaca buku ini cuma sehari loh saking serunya, padahal buku ini lumayan tebal, 316 halaman.
Ceritanya tentang Saskia Faiza, seorang wanita berumur 38 tahun (ya, tua sekali memang dibanding umurku, 16 tahun :p). Ia mempunyai masalah dengan suaminya dan ingin segera bercerai. Namun, kenyataan berkata lain, suaminya mengalami kecelakaan dan menghembuskan napas terakhirnya. Karena itu, Saskia sulit jatuh cinta lagi. Ia tidak ingin sakit hati lagi. Ia merasa hidupnya sudah sempurna--lebih tepatnya menganggapnya sempurna- ditemani dengan kedua anaknya, Abimanyu (Abi) dan Tasya.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Ghazy Harsa Erlangga, seorang chef pastry handal, umurnya 8 tahun lebih muda daripada Saskia. Ia baru diterima bekerja di Sweet Sugar, toko kue milik Saskia. Sifatnya yang jail, santai dan penuh percaya diri itu perlahan-lahan bisa menghancurkan dinding batu yang seperti melindungi hati Saskia yang keras. Namun, Saskia tetap takut untuk jatuh cinta lagi.
Cintalah yang melukaiku dulu. Bagaimana mungkin kau bisa menyakinkanku bahwa kali ini cinta jugalah yang akan menyelamatkanku dari kesepian ini?
Ceritanya begitu manis, semanis potongan cake yang tergambar di cover buku ini. High recommended.
"Bahagia hanya ada dalam hidup orang lain, tidak pernah ada dalam hidupnya. Tidak pernah ada." ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Kalau saja aku punya pilihan lain, selain menyakiti kamu. Sayangnya, aku - bahkan - nggak mampu membayangkan suatu hari kamu meninggalkan aku."
Saskia Faiza - seorang janda berusia 38 tahun, beranak dua; pemilik sebuah toko kue bernama Sweet Sugar. Setelah kehilangan seorang pastry chef, Saskia sedang berusaha mencari pengganti yang bisa membantu pekerjaannya. Saat itulah sahabat sekaligus rekan kerja Saskia yang bernama Indira, memperkenalkan sepupunya yang adalah seorang pastry chef yang cukup ternama: Ghazy Harsa Erlangga - atau lebih sering disebut Chef Harsa. Melihat latar belakang Harsa yang cukup meyakinkan, Saskia tidak ragu untuk melakukan wawancara kerja dengannya. Hal yang tidak disangka oleh Saskia adalah, pertemuannya dengan Harsa akan mengubah kehidupannya....
Sweet Nothings ini menjadi novel Sefryana Khairil ke empat yang saya baca. Alasan pertama memilih novel ini karena saya menyukai karya Sefry sebelumnya, terutama Rindu.
Tidak hanya cover depan, cerita di dalamnya juga demikian manis. Sweet Nothings bercerita tentang Saskia, seorang janda beranak dua yang selama ini menutup hatinya dari lelaki disebabkan masa lalunya yang buruk. Hingga akhirnya Saskia bertemu dengan Harsa, chef yang bekerja di toko kue miliknya. Perlahan, hidup Saskia pun berubah. . .
Novel ini sangat menarik untuk dibaca. Cerita yang disajikan sederhana namun hangat dan dapat mengaduk perasaan. Saya dibuat tertawa dan terharu, larut dalam cerita.
*Membayangkan sosok Harsa membuat saya gelisah, ah pasti menyenangkan seandainya sosok Harsa ada untuk mencintai saya :)*
Sweet nothings menawarkan cerita yang 'membumi', yang mungkin dapat dialami oleh siapa saja…..berlatar nuansa dunia pastry yang yummy.
Mengapa harus takut untuk jatuh cinta dan mencintai kembali ? cinta tak pernah salah....tapi manusianyalah yang tak memahami bagaimana memaknai dan menyikapi cinta.
Torehan luka yang ditinggalkan oleh almarhum suaminya, membuat Saskia takut melangkah dan tersandung cinta. Rupanya cinta yang dulu dia agungkan dan dia kira akan membahagiakannya malah membuatnya terpuruk.
Dan kini saat Harsa menawarkan kembali cinta dalam bentuk kemudaan yang penuh kedewasaan,ditampiknya,………hingga melukai keduanya bahkan tunas-tunas muda yang mengharapkan kehadiran sosok ayah; hanya karena dia takut terluka kembali.
Mampukah Saskia melangkah dan menutup jejak kenangan yang suram dan kelabu ?
Cerita tentang Saskia Faiza –38 tahun, janda dengan 2 anak- Saskia ini pemilik sebuah toko kue bernama “Sweet Sugar”. Dimulai dengan toko kue Saskia yang kehilangan seorang pastry chef, saat itulah sahabat sekaligus rekan kerja Saskia yang bernama Indira, memperkenalkan sepupunya yang adalah seorang pastry chef yang cukup ternama: Ghazy Harsa Erlangga. Karena “Chef Harsa” ini cukup meyakinkan, jadi deh setelah wawancara Chef Harsa diterima di “Sweet Sugar”.
Lama-lama Chef Harsa ini beneran ada hati sama Saskia, tapi Saskia yang pernah disakiti sama mantan suaminya memilih jaga jarak sama Harsa. Jadi ini adalah kisah perjuangan Harsa mendapatkan hati Saskia yang pernah tersakiti. Hehehe ^^
Hiyap selesai! Akhirnya, sungguh novel yang menggetarkan-apanya?- Sukaaa banget sama karakter Harsa, kayanya tipe cowok idaman banget dan digambarkan secara logis, masih ada egonya, emosinya, aduuuh :)
Ceritanya menarik apalagi ini novel pertama 'sejenis' ini yang aku baca-makanya 4stars rated, sempet kaget sih melihat karakter Saskia yang udah, apa? 38 tahun hehe.
Menceritakan bagaimana Saskia kembali membuka dirinya, hatinya untuk memulai sebuah hubungan baru, sebuah hubungan cinta yang -mungkin- akan membawanya kembali kedalam luka masa lalunya. Uuuu bikin greget dan mengharukan :')
uda dibaca dari minggu lalu. and, abis dalam bbrpa jam saja.. *kalo buku bagus sih,bgni jadinya*
aku gatau kalo novel ini rupanya ada hubungannya sama novel yg coming home itu.. pas baca, sempat terharu *krn yg coming home itu, menurut aku keren*
cerita tentang kia sama harsa nya ngalir bgt..dan tetap pada jalur sempat nangis2 juga baca nya ni *haaa,dasar cewek salut sama kegigihan harsa untuk ngedapetin kia overall,this is a great novel.. *inget chef juna*
Sudah lama sekali tidak membaca novel, tapi sekali baca langsung dua buku selesai XD
Another fiction, romantic but with more mature content. Eeeehhh bukan yang gimana-gimana, maksudnya kisahnya lebih dewasa, bukan roman picisan juga.
Pemeran utamanya itu seorang janda usia 38 tahun, Saskia dengan pria berusia 30 tahun, Harsa. Yes, wanita lebih tua dari si pria. Not a bad story. But, the ending is so predictable. Not much surprises.
Dan dunia kerjanya adalah dunia patisserie. Sepertinya yummy banget... Ehm, jadi ingat hobi kesukaan Peeta Mellark di Hunger Games.
Salah satu novel karya Sefry yang aku suka selain Coming Home. Suka dengan perkembangan hubungan Saskia dan Harsa, yang pelan tapi pasti akhirnya benar-benar tahu bahwa mereka saling cinta ^^
Dan selalu ada kesempatan kedua untuk mencintai, begitupun dengan Saskia. Tidak pernah menyangka bahwa kehadiran Chef Harsa dikehidupannya, bisa membawa perubahan signifikan dalam hidupnya, terutama tentang cinta. Perbedaan usia maupun status tidak menjadi penghalang bagi keduanya, walau ada penolakan sebelumnya, namun it's so sweet =)
Lumayan sih, cuman terlalu mendetail tentang dunia pastry. Dan aku gak nyangka kalo tokohnya itu udah menikah--cerai--dan punya anak. Jujur aku lebih suka novel yang tokohnya remaja, karna aku masih remaja hehe. Tapi aku kurang suka sama karakter si cewek utamanya. Gimana yaa....kalo dia lagi mikir atau ngerasain sesuatu itu terlalu berlebihan. Misalnya, pas dia liat tokoh cowok dia kesan pertamanya langsung : sexy...terkesima, kagum, dll. Tapi dia sendiri judes sama cowok itu. I love the cover, ini salah satu alasan aku buat ngebelinya.
Melihat cover novelnya saja sudah membuat penasaran, semanis apakah ceritanya. Dan sungguh saya tidak kecewa ikut PO novel ini. Benar-benar recommended untuk dibaca. Diawali dengan resep membuat strawberry pie juga di setiap bab diselipkan petikan lagu yang jleb. Saat membaca novel ini saya benar-benar seperti ada di dalam toko kue Sweet Sugar juga membuat saya lapar hehe. Selain itu saya jadi membayangkan seandainya Chef Harsa benar-benar ada. Ah.. lima bintang untuk novel ini :)
cerita yg manis dan mengharukan. aku kasih 4/5 bintang buat cerita nya yg indah
sumpah iri bgt sama sosok saskia, ia bisa menemukan sosok harsa. Laki-laki yg mencintai dia sepenuh hati dan menerima dy apa adanya. Tidak memperdulikan status maupun usia.
Masa lalu saskia memang kelam tp ia akhir nya menemukan kebahagiaan nya
Tuhan memang baik. Ia merencanakan semua nya untuk kita, hanya menunggu waktu yg tepat :)
selesai baca buku ini.. chef Harsa jd sosok laki2 idaman :D ganteng, muda, pinter masak, mapan.. tapi justru ini yg bikin Saskia gundah dengan statusnya sebagai janda dgn 2 anak. perang batin apakah kehidupan nantinya bisa berjalan mulus atau berakhir tidak bahagia spt pernikahan sebelumnya.
tapi chef Harsa yang pantang menyerah akhirnya bisa meluluhkan hati Saskia yang sekeras batu..
Jujur Aja baca buku ini bikin laper dgn deretan Nama2 makanan n kue di dalamnya... Suka bgt sm cwo yg bisa masak n baking, apalagi yg dadanya bidang kayak Harsa :ppp
Not bad... ide ceritanya tentang pastry sih oke tapi yang aku gak terlalu suka adalah novel ini didominasi pertengkaran antara Harsa dan Saskia. Ditambah lagi karakter Saskia yang keras kepala dan Harsa terlalu lemah... Cukup deh, 3 bintang aja yah!
Pertama liat covernya, wow it's so sweet picture! Ternyata isi ceritanya gak kalah sweet :) Gak nyesel deh yaa beli novel ini. Ditambah tema novel ini tentang cake. I love cake so muuuch! ;)