Jump to ratings and reviews
Rate this book

Supernova #3

Supernova: Petir

Rate this book
Tak ada cara untuk menggambarkannya dengan tepat. Tapi coba bayangkan ada sepuluh ribu ikan piranha yang menyergapmu langsung. Kau tak mungkin berpikir. Tak mungin mengucapkan kalimat perpisahan apalagi membacakan wasiat. Lupakan untuk berpisah dengan manis dan mesra seperti di film-film. Listrik membunuhmu dengan sensasi. Begitu dashyatnya. engkau hanya mampu terkulai lemas. Engkau mati tergoda.

201 pages, Paperback

First published January 1, 2004

201 people are currently reading
3557 people want to read

About the author

Dee Lestari

29 books5,570 followers
Dee Lestari, is one of the bestselling and critically acclaimed writers in Indonesia.
Born in January 20, 1976, she began her debut with a serial novel: Supernova in 2001. Supernova’s first episode, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (The Knight, The Princess, and The Falling Star), was sold phenomenally, achieving a cult status among Indonesian young readers. She has published four other episodes: Akar (The Root), Petir (The Lightning), Partikel(The Particle), and Gelombang (The Wave).
Aside of the Supernova series, Dee has also published a novel titled Perahu Kertas (Paper Boat), and three anthologies: Filosofi Kopi (Coffee’s Philosophy), Madre, and Rectoverso — a unique hybrid of music and literature.
Dee also has an extensive music career, producing four albums with her former vocal trio, and two solo albums. She has been writing songs for renowned Indonesian artists.
Perahu Kertas (Paper Boat) was turned into a movie in 2009, marking Dee’s debut as a screenplay writer. The movie became one of the national's block busters. Following the same path, Madre, Filosofi Kopi, Madre, and Supernova KPBJ, were made into movies.
In February 2016, Dee released the final episode of Supernova, Inteligensi Embun Pagi (Intelligence of the Morning Dew). All Dee’s books are published by Bentang Pustaka.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
3,160 (32%)
4 stars
3,718 (38%)
3 stars
2,279 (23%)
2 stars
460 (4%)
1 star
94 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 811 reviews
Profile Image for Wiwid Witjaksono.
4 reviews3 followers
November 17, 2010
Satu hal yang pasti tentang buku ini: INI ADALAH NOVEL TERLUCU YANG PERNAH SAYA BACA SELAMA INI. Saat saya mulai membaca, saya tak bisa berhenti untuk tergelitik dan terkikik dengan rangkaian kata dan alur yang unik dari novel ini. "Lucu" yang saya maksud di sini adalah dari sudut pandang yang berbeda. Lebih bersifat lucu yang sarkastik-sinis, bukan seperti lucu saat kita membaca novel Lupus atau yang sejenis.

Sedikit flashback, saya termasuk golongan pembaca Supernova series secara terbalik, yaitu saya mulai membaca Petir; lalu Akar; dan terakir Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Tapi itu tak membuat saya jadi bingung dan lost saat membaca, karena ketiga seri tersebut memang memiliki benang merah tetapi di tiap seri nya memiliki "tubuh" sendiri. "Tersambung" di satu sisi tapi "terpisah" di sisi yang lain. Mungkin benang merahnya ada pada tokoh di tiap seri tersebut, yang kemudian muncul atau disebut kembali di seri selanjutnya.

Buku ini menceritakan tentang karakter utama yang bernama Elektra, seorang wanita keturunan Tionghoa yang tinggal di Bandung bersama ayah dan kakak perempuannya yang bernama Watti. Diceritakan sejak kecil Etra (panggilan kecil Elektra) menjadi bayang-bayang Watti. Sampai Etra menganggap Watti sebagai "CiCa" (Cina Cantik) dan dirinya sebagai "CiA" (Cina Aja). Setelah dewasa, Watti menikah dengan seorang dokter yang bekerja di Freeport, Papua. Watti menikah tak berapa lama setelah ayah mereka meninggal. Tinggalah Elektra sendirian. Di dalam kesendirian dan kebingungannya itu, ia akirnya menjadi murid dari seorang healer keturunan India bernama Sati. Dari Sati lah Elektra belajar membuka diri dan mencoba untuk melihat potensi yang ada pada dirinya. Hingga ia bertemu dengan kawan lamanya dan mencoba membuka usaha di bidang warnet di rumahnya, dan akirnya usaha mereka pun maju pesat.

Pemilihan kata dan format penulisan yang unik dari novel ini menjadi daya tarik utama. Sejak saat itu, saya berniat untuk membaca semua seri Supernova.
Profile Image for ekarifin.
197 reviews2 followers
December 19, 2014
Wooaaa... Ini adalah seri Supernova favorite saya...

Setelah Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh dan kemudian Akar dengan symbol kontroversialnya, datanglah Petir.

Mungkin selera saya bisa dibilang aneh. Karena kebanyakan orang jatuh cinta dengan buku karena plot-nya atau alur ceritanya yang menarik dan menggairahkan. Kalau saya lebih sering jatuh cinta dengan tokoh atau karakternya. Sebagai contoh, Lord of The Ring, ketika semua orang begitu mengagungkan Frodo, saya justru cinta setengah mati dengan Aragon, di Harry Potter, lupakan Harry, Ron Weasley selalu yang paling hot buat saya, lucky you Hermione, begitu juga dengan Petir. Siapa yang tidak suka sekaligus kesel sama Etra tapi saya nggak peduli karena bisa dibilang saya justru jatuh cinta dengan tokoh Mpret. Beberapa teman di kampus sempat pernah memanggil saya dengan nick name ini hanya karena saya tak pernah berhenti menganggung-agungkan si tokoh Mpret ini.

Menurut saya tokoh Mpret adalah tipe cowok ideal (ketika itu, saat saya masih dalam fase mahasiswi idealis), cool, mandiri, keren, jago hacking, bukan tipe metropolis. Sampai-sampai saya ngotot pengen punya cowok seperti Mpret. Hahaha...

Tapi seperti halnya, Ksatira, Putri dan Bintang Jatuh, lagi-lagi saya tidak tahu jejak-jejak buku ini lagi. Dan ketika akhirnya saya menemukannya kembali di deretan rak Gramedia dan sudah lusuh tetap saya beli, dan kemudian buku itu malah saya berikan ke pacar saya (mantan sekarang walau masih teman baik) yang memang benar-benar mengingatkan saya pada tokoh Mpret ini.

So, I think I'm going to find this book again. Yay...

e
Profile Image for Zaza.
40 reviews45 followers
July 15, 2007
hmmm...buku ini bisa di bilang beda ama dua buku sebelumnya...
ceritanya lebih bisa dimengerti...tapi tetep aja tiap buku punya kelebihan masing-masing...penggambaran ceritanya bagus banget, khas dee...tapi jujur aja gw tetep paling suka buku pertama nya, ksatria, putri dan bintang jatuh...
Profile Image for Stephanie.
140 reviews36 followers
November 6, 2016
Di buku Petir ini memperkenalkan tokoh baru yang bernama Elektra. Ayah Elektra adalah seorang tukang listrik sehingga dia menamakan kedua anaknya dengan nama yang berhubungan dengan listrik yaitu Watti dan Elektra. Sepeninggalan ayahnya, Watti menikah dan pindah ke papua sehingga Elektra harus tinggal sendiri. Karena terbiasa bersantai dan bermalas-malasan sulit buat Elektra untuk hidup mandiri. Dia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya yang ternyata meskipun sudah sarjana, sulit buat dia untuk mencari pekerjaan. Berbagai peluang telah dicoba seperti MLM dan STINGAN yang ternyata tipuan. Hingga suatu hari akhirnya dia bisa membuka usaha sendiri bersama teman-temannya.

Elektra yang sewaktu kecil pernah tersetrum listrik ternyata dia mempunyai kemampuan untuk mengalirkan listrik ke media lain. Dengan bimbingan Ibu Sati Elektra dapat mengendalikan dan menggunakan kemampuannya untuk membantu orang lain melalui terapi.

Uniknya dari buku Supernova kita tidak akan pernah tau apa isi dibuku selanjutnya. Setiap buku merupakan kepingan dari keseluruhan cerita. Dee Lestari memang kreatif dalam merangkai kata-kata sehingga buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca. Banyak hal lucu dibuku ini yang membuatku tertawa saat membacanya. Aku akan lanjut ke buku selanjutnya.
Profile Image for Dame.
4 reviews
August 10, 2007
Really love this one. One of the must-read-books when you have a bad day, PMS or broken-hearted day :D. The main character Elektra is really comical yet very down to earth. You can see piece of her in yourself, your friends', even in bunch of clueless teenagers you meet in shopping malls. This book is amusing, witty, smart and simple.
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
February 6, 2016
Nyicil baca serial lengkap Supernova, agar tidak kuper saat IEP datang..... ^^
Profile Image for drg Rifqie Al Haris.
74 reviews5 followers
April 21, 2012
Sinopsis
Buku ini terdiri dari tiga Keping yang merupakan kepingan lanjutan dari dua seri sebelumnya. Keping 37 akan menghadirkan kembali tokoh Dimas-Reuben yang keduanya akan berurusan dengan kiriman e-mail Gio yang mengatakan bahwa Gio sedang melakukan pencarian terhadap Diva yang menghilang.

Keping 38 adalah inti cerita keseluruhan dari buku ini. Menceritakan tentang kehidupan Elektra, seorang Cina yang dipaksa bertahan hidup dengan sisa-sisa peninggalan Ayah yang telah meninggal. Elektra hidup sendiri setelah kakaknya, Watti, memutuskan tinggal bersama suaminya di Freeport.

Elektra yang memiliki kebiasaan malas-malasan dan kerjaannya hanya tidur siang jelas tidak siap menghadapi hidupnya yang menuntut untuk mandiri. Sarjananya sudah lama didapat, tapi dia tidak memiliki ketrampilan bekerja. Beberapa peluang pekerjaan dicobanya. Dari bisnis MLM hingga memenuhi panggilan kerja untuk menjadi asisten dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Gain Nasional yang belakangan baru diketahui bahwa surat panggilan itu ternyata hanyalah kerjaan orang iseng. Namun justru karena surat itulah Elektra akan menemukan gerbang metamorfosis dirinya. Untuk melengkapi syarat-syarat penggilan kerja itu, Elektra membeli perlengkapan klenik di sebuah warung yang memang dikhususkan menjual perlengkapan perdukunan macam itu. Di situlah akhirnya Elektra mengenal sosok Ibu Sati yang merupakan pemilik dari warung tersebut. Ibu Sati dijadikannya sebagai guru spiritual yang nantinya akan menginspirasi bisnis usaha Elektra sekaligus seseorang yang mampu menggali bakat ajaib Elektra yang berhubungan dengan listrik yang ada di tubuhnya.

Usaha Elektra menjadi berkembang pesat karena bantuan entrepreneur muda bernama Toni alias Mpret. Belakangan Toni akan menjadi penghubung antara kisah Elektra dengan Bodhi lewat sepupu Toni yang bernama Bong (tokoh Bong dan Bodhi di kisahkan di seri sebelumnya, Akar). Kisah yang diceritakan di Keping 39 ini akan menjadi sebuah awal untuk menjembatani kisah di seri berikutnya.


Opini
Buku ini masih mempertahankan konsep bab-babnya dalam bentuk “Keping” yang angkanya masih saja bersambung dari seri-seri sebelumnya. Di buku ini kepingan kisahnya akan melewati keping 37, 38 dan 39. Masih mempertahankan formasi 3 Keping, sama seperti seri sebelumnya, Akar.
Berbeda dengan Akar yang menghadirkan petualangan yang mendebarkan dan cukup serius, seri Petir ini justru menghadirkan kisah hidup yang sedikit santai dan bertaburan kekonyolan yang cerdas di beberapa bagian plotnya.

Pada keping awal kita kembali disajikan dengan pasangan homo Dimas dan Reuben yang sempat menghilang di seri Akar. Di sini mereka diceritakan sedang memperingati usia hubungan mereka yang telah berjalan 12 tahun. Nampaknya posisi mereka menjadi simpul yang mengikat di kedua seri sebelumnya setelah di akhir Keping 37 mereka mendapatkan kiriman e-mail dari Gio yang mengatakan bahwa dirinya sedang melakukan pencarian terhadap Diva yang menghilang.

Hubungan antara Dimas-Reuben dan Gio-Diva ini makin misterius saja. Ketika di seri pertama (Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh) kita disajikan sebuah kisah yang seolah kisah Gio-Diva adalah kisah karangan Dimas-Reuben semata. Namun teka-teki ini semakin terangkat ke permukaan saat kita amati bahwa di seri pertama, Dimas-Reuben tidak pernah menyebutkan nama Gio-Diva-Ferre-Rana-Arwin dan tokoh-tokoh di lingkungan kisah hidup mereka untuk tokoh karangannya. Mereka hanya menyebutknya sebagai: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh. Mungkinkah kisah yang paralel ini ternyata benar-benar berjalan beriringan yang jika dipikir-pikir, mungkin saja kisah Gio-Diva-Ferre-Rana-Arwin ini hanya kebetulan saja sama dengan kisah Ksatria-Putri-Bintang Jatuh karangan Dimas-Reuben. Kecerdasan Dee sebagai penulis saja yang menempatkannya seolah kedua kehidupan itu adalah realitas bertingkat antara dua orang penulis homo dan kehidupan tokoh yang ditulisnya. Padahal sebenarnya ada kehidupan yang lain yang sama-sama nyata dan kebetulan kisah hidupnya sama dengan kisah hidup tokoh karangan mereka. Inilah yang masih menjadi teka-teki dan nampaknya masih perlu beberapa seri lanjutan untuk menghubungkan teka-teki itu.

Seri Petir ini menghadirkan sebuah kehidupan tokoh baru bernama Elektra. Dengan segala kemampuan dan metamorfosis kehidupannya yang ajaib, tokoh ini akan dipertemukan dengan tokoh Bodhi di seri Akar. Lantas apa hubungan antara Dimas-Reuben dan Gio-Diva dengan Elektra-Bodhi? Ini yang masih teka-teki.


Favorite Quotes
“...kursi itu berguncang hebat pada akhirnya. Ternyata hidup tidak membiarkan satu orang pun lolos untuk Cuma jadi penonton. Semua harus mencicipi ombak.” (hal 33)

“Air bisa menjawab dirinya ‘air sungai’ atau ‘air laut’. Tapi, kalau ia memilih menjawab ‘air’ saja, itu juga tidak salah, kan?” (hal 112)

“Percaya bahwa di dunia ini tidak ada yang sia-sia. Membiarkan hidup dengan caranya sendiri menggiring kita menuju sebuah jawaban.” (hal 229)

“...bahwa akan tiba saatnya orang berhenti menilaimu dari wujud fisik, melainkan dari apa yang kamu lakukan.” (hal 248)
Profile Image for R.A.Y.
292 reviews47 followers
December 24, 2018
baca ulang karena kangen dan tetep sukaaaaaaaaaaaaaaaa bangettttttttttt tetep novel Supernova paling favorit!!! padahal saya banyak denger orang orang pada komen kalau Petir tuh gini gini gini yang nadanya negatif atau memandang sebelah mata. setelah baca ulang, ya saya ngerti sih kekurangan novel ini di mana aja. TAPI TETEP SUKAAAAAAAAAAAAAAA huhuhuhuhu udah kadung cintaaaa banget sama Mpret. Elektra dan kehidupannya juga berkesan banget. saya bisa ngerasain sisi lawak Ibu Suri yang khas di cerita ini, dan Ibu Suri kayak sebodo-bodo amat gitu nulisnya tapi justru ke-bodo amat-annya itu yang jadi karakter khas novel ini. justru itu yang malah saya suka banget :( pokoknya Petir favorit banget banget banget!!! i love Mpret! i love Elektra! Elektra Pop jaya!!!
Profile Image for Natasha Winchester.
74 reviews2 followers
March 4, 2023
Banyak yang bilang buku Petir ini paling bagus dibandingkan seri Supernova lain. Sayangnya, aku pribadi belum bisa ngebandingin berhubung baru baca yang ini aja.

Buku ini kocak parah. Page turning. Ringan. Tipe-tipe sci-fi yang nggak berat, malah cenderung ke perkembangan karakter Elektra dan relatable banget buat pengangguran yang masih nyari jati diri. Suka banget sama hubungan platonic-nya Mpret dan Elektra!
Profile Image for FlySirius.
125 reviews5 followers
January 16, 2021
Sesuai rekomendasi teman, Petir memang lebih mudah dicerna dibandingkan buku Supernova yg lainnya. Suka sama karakter Elektra, relate bgt sama masa2 dulu saat masih mencari jati diri...
Profile Image for htanzil.
379 reviews149 followers
July 17, 2009
Tokoh utama pada episode Petir ini adalah seorang gadis bernama Elektra. Elektra lahir dari keluarga sederhana, dia hidup bersama ayah dan kakaknya Watti. Ibunya meninggal ketika Elektra masih kecil sedangkan Ayahnya seorang tukang listrik dan membuka usaha bernama Wijaya Elektrik. Elektra adalah sosok yang unik, ia senang menonton kilatan petir semenjak kecil akibat pernah tersetrum aliran listik.

Kematian ayahnya membawa satu babak baru dalam kehidupan Elektra karena tak lama setelah kematian ayahnya Watti menikah dan harus pergi meninggalkan Elektra untuk mengikuti suaminya ke Tembagapura .

Tinggallah Elektra seorang diri dan harus meneruskan usaha ayahnya dengan setumpuk masalah hutang piutang dan administasi yang tak dimengertinya. Akhirnya ia tak mampu untuk mengelola Wijaya Elektrik dan harus menutupnya. Dalam masa pencarian kerjanya Elektra menerima surat dari sebuah perguruan tinggi alam gaib yang menawarkan dirinya untuk menjadi asisten dosen. Penasaran dengan tawaran itu Elektra mencoba memenuhi persyaratan 'aneh' yang diajukan dan membawanya bertemu dengan seorang dukun, disinilah Elektra mulai menyadari bahwa dalam dirinya terdapat aliran listrik yang mampu membuat dukun tersebut tersetrum. Akhrinya dalam suatu kesempatan Elektra bertemu dengan Ibu Sati seorang paranormal yang akan memberinya petunjuk untuk mengendalikan dan mempergunakan keunikan yang ada dalam diri Elektra .

Melalui Ibu Sati ini pula Elektra akhirnya mendapat ilham untuk membuka sebuah usaha Warnet bersama teman-temannya , tidak itu saja Elektra juga akhirnya membuka praktek pengobatan berkat aliran listrik yang ada dalam dirinya.

Berbeda dengan dua seri Supernova pendahulunya kali ini Petir dibuat dengan lebih membumi dan terkesan lebih ringan dari seri sebelumnya, tak jarang joke-joke segar akan ditemui dalam buku ini, persoalan-persoalan serius yang terungkap dalam buku ini disajikan dengan ringan sebagaimana tokoh Elektra yang selalu polos dalam memandang hidupnya.

Karakter tokoh-tokohnya menarik, terkesan tak mengada-ada, dan sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Gaya menulis Dewi pun kali ini lebih renyah dan mengalir hingga membuat pembaca enggan melepaskan buku ini sebelum sampai ke halaman terakhir. Melalui episode Petir ini sepertinya penulis ingin agar pembaca supernova memperoleh pengalaman yang berbeda dari tiap seri Supernova yang konon masih akan berlanjut hingga seri ketujuh.

@h_tanzil
Profile Image for Tirta.
252 reviews38 followers
April 26, 2012
Buku ini lucu =))

Di awal sempat diceritakan tentang Dhimas dan Reuben, yang hubungan mereka kini menginjak 12 tahun. Selebihnya sampai akhir, Petir fokus pada kehidupan seorang Elektra Wijaya.

Dari masa kecilnya yang ia lalui dengan Dedi (daddy) & Watti, kakaknya, hingga kemudian saat Dedi meninggal, Watti pindah ke Tembagapura untuk ikut hidup dengan suami, Elektra tinggal seorang diri di Eleanor, nama rumahnya yang serupa bangunan Belanda. Elektra pun mulai mencari kerja. Dari bidang MLM sampai mengirim lamaran ke STIGAN (Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional) via kuburan ia lakukan =))))

Hingga suatu hari ia bertemu Ibu Sati. Bertemu Betsye. Elektra mulai kenal yang namanya internet, lalu hari-hari setelah-setelah-dan-setelah-itu, ia akhirnya membangun sebuah bisnis warnet di Eleanor bersama Kewoy, Mi'un, dan Mpret. Warnet-nya plus plus. Plus rental PS, plus penyewaan home theater.

Di akhir, seseorang bernama Bong, yang ternyata sepupu dari Mpret, datang. Yang saya tahu dari hasil melirik cover belakang Akar (buku kedua) adalah bahwa Bong ada di buku tersebut, bersama Bodhi.

Saya loncat ke buku ketiga setelah membaca yang pertama (Putri, Ksatria dan Bintang Jatuh). Dari segi bahasa dan cerita, Petir lebih mudah untuk dimengerti, lucu pula. Konyol. Sejujurnya saya tertarik kisah tentang Mpret (dan Bong). Inginnya diceritakan lebih dalam dan lebih lanjut tentang keluarga dan masa kecil mereka. Ini juga buku pertama yang saya baca tanpa tanda petik dialog, tanpa di-italic pula. Sebelumnya pernah baca Unforgettable (Winna Efendi) yang serupa, tapi di buku tsb percakapannya masih di-italic. Ini tidak. Menarik.

'Tra, mana bisa gua pelit? Apa yang mau gua pelitin? Gua nggak punya apa-apa. Barang-barang ini semua sulap. Besok kebakar juga nggak jadi duit lagi.
Mulut gua bisa ngomong, ini sejuta, ini dua juta, tapi dalam hati gua nggak pernah melihat itu. Gua cuma melihat apa yang bikin gua senang, bisa bikin teman-teman gua hepi, mereka jadi maju, rajin. Cukup.'

'Fransesco Toni Prayitno Bertolozzi.'

'Gua serius! Lu pikir dari mana dia bisa punya mata kayak gitu? Sisanya memang Jawa punya, tapi bapaknya setengah Itali asli, tauk! Kakeknya masih satu kampung sama yang di film Godfather!'


Habis ini mau langsung baca Partikel aja. Penasaran cerita Elektra yang katanya ketemu Bodhi;)
Profile Image for fara.
280 reviews42 followers
February 4, 2023
Dari semua seri Supernova, Petir adalah pemenangnya. Saya merasa sangat terpuaskan ketika berhasil membaca pertumbuhan tokoh Elektra mulai dari masa lalunya, remaja, hingga dewasa muda. Kronik Elektra yang bersahabat dengan listrik ini sungguh epik. Narasinya yang super duper ringan bikin saya teringat novel-novel coming age yang penuh nostalgia. Soal keluarga, soal rumah, soal hidup yang nggak lagi sama seperti masa kecil. Hubungan rumit Elektra dengan kakak perempuannya, Watti, juga bikin bitter cerita. Apalagi ketika narasi beralih pada masa lalu mereka ketika masih bersama ayah dalam menjalankan jasa kecil-kecilan, Wijaya Elektrik. Saya suka bagaimana Dee menulis kehidupan secara SANGAT NYATA sehingga saya bisa jadi tahu bagaimana rasanya tinggal di balik bilik warnet (terima kasih Mpret) dan dengan kekuatan ajaibnya yang seperti Ponari yang sempat viral itu, Elektra mendadak jadi tabib gadungan dan dapat ongkos kehidupan yang lumayan dari sana. Saya nggak begitu fokus pada cerita Gio-Diva dan balas-balasan surel mereka meskipun itu adalah kunci untuk menuju seri Supernova berikutnya karena demi apapun hidup Elektra yang penuh drama dan tantangan ini dituliskan dengan apik dan menarik. Untuk kali ini, saya berani memberikan bintang lima. Sempurna.
Profile Image for abdul malik.
10 reviews
August 22, 2007
gila!!!! ini buku adalah buku yang paling ngawur ama judul tapi buku ini sangat bagus karena sanng author tidak terpaku ama judul,dan dia bisa membangun karakter elektra yang cuek di tengah2 yg berusaha membuktikan dia bisa berbuat sesuatu tanpa merepotkan orang lain,pemilhan kata kata na sangat unik dan enak dibaca,si dee ini memaksa kita untuk menyelami kita dalam pertemuan 5 karakter di 5 buku butz yang baru muncul bary 2 buu,mba selese in donkzzzzzzzzz
Profile Image for Ria Rahmawati.
53 reviews2 followers
October 1, 2007
Ini novel terakhir trilogi Supernova. Gue pikir semua bakal terjawab dalam buku ini, ada konklusi, ada penjelasan gitu lah... tapi kok nggak jelas juga ya? malah ada karakter baru, si Elektra yang terus buka bisnis warnet. But after that...? udah nggak ada apa-apa, nggak jelas hubungannya sama Bodhi, terus sama (siapa nama si cewek cantik yang kerja jadi PSK?) Lupa...
Bakal ada buku lanjutannya lagi po? nggak jadi trilogi lagi dong....
Profile Image for tia.
15 reviews
September 15, 2007
wow, ini buku supernova yang..
ada dramanya seperti buku pertama..
ada keajaiban2nya seperti buku dua..
tapi lucu! banget!

ya ampun, pdhl kyanya nulisnya biasa aja tp aku bs sampe ketawa2 ngakak. nyantai, tp ttp bisa bikin amazed dgn seluruh benang merah supernova-nya.
Profile Image for Marina.
2,035 reviews359 followers
June 20, 2022
** Books 56 - 2022 **

3,4 dari 5 bintang!

Aku baru memulai lagi membaca series Supernova sejak vakum di tahun 2014 dan mulai membaca Akar di bulan Mei 2022 dan melanjutkan perjalanan ke Petir di bulan Juni 2022.

Kalau buku kedua lebih menceritakan tentang Bodhi di buku ketiga ini kita bertemu dengan Elektra yang mencoba mencari jati dirinya dan kekuatan didalam dirinya. ini poin penting yang aku paling suka dibuku ini. Kebingungan Elektra dengan kekuatannya dan menemukannya dengan Ibu Sati membuat segalanya berubah.. Terkadang kita dibuat galau dengan pilihan kehidupan apa yang ingin kita ambil jadi aku bisa relate banget sama apa yang Elektra pikirkan. Apalagi dia sempat terombang-ombang antara masa lalu Dedi dan Watt dengan apa yang ia inginkan sekarang ini.

Buku ini juga mendeskripsikan dengan jelas nuansa era 2000 awal yang membuatku rindu dikala mencoba internet, membuat e-mail hingga rajin mengikuti mailing list astaga.. ini berasa kayak kita seumuran sama mbak Dee hingga aku berpikir oh iya aku juga pernah melewati masa-masa yang sama dengan Elektra ketika mengenal internet yah..

Aku senang tiap buku supernova ini mengenalkan masing-masing karakter yang firasatku mengatakan mereka akan bertemu dibuku terakhir Inteligensi Embun Pagi yah hahaa.. aku ga sabar untuk membaca buku selanjutnya yaitu Partikel di bulan Juli 2022 nanti! >.<


Terimakasih ipusnas atas peminjaman bukunya!
Profile Image for Tika Nia.
222 reviews5 followers
August 28, 2025
Awalnya Elektra hanyalah fresh graduate yang resmi menjadi pengangguran. Kakaknya yang lebih cantik, populer, dan aktif menikah lalu ikut suaminya dinas di Papua. Kesepiannya bertambah karena ayahnya meninggal. Elektra jadi tinggal di rumah besar sendirian, tanpa kesibukan 🙁

Satu keunikannya tiba-tiba muncul lagi: Elektra bisa menyetrum orang! Bagaimana bisa?? Pertemuan Elektra dengan Ibu Sati yang mengajarinya yoga dan meditasi mulai menghadirkan jawabannya.. Perlahan Elektra bisa mengendalikan aliran listrik itu... ✨⚡ Lalu untuk apa kemampuan luar biasa Elektra ini?

Lantas pertemuan Elektra dengan Mpret juga menjadi babak baru! Elektra kini menjadi pengusaha! Rumahnya disulap menjadi warnet, rental PS, distro, dan warung makanan 🥳 Kesibukan baru yang mengubah banyak hal! Metamorfosis seorang Elektra menghadirkan banyak keseruan.. juga tantangan! Bagaimana ceritanya? Baca selengkapnya dalam buku ini 😄

⚡⚡⚡baca review buku lainnya di IG ku @tika_nia

Ini adalah kali kedua aku membaca buku ini! Rasanya masih sama serunya dengan kali pertama aku membacanya ☺️ Detail yang terlupa, kini kutangkap kembali. Rasanya seperti bercengkrama dengan sahabat lama 🤍

Petir juga menjadi Seri Supernova yang pertama kali kubaca (tahun 2020 lalu). Menurutku dari seri 1 hingga 5 (aku belum baca yang ke-6), Petir adalah yang paling ringan 😃 

Dari Elektra aku belajar banyak hal di antaranya:
• Setiap makhluk hadir dengan perannya masing-masing. Meski terlihat tidak penting, tapi bisa jadi sebenarnya kehadirannya sangat bermakna bila tiba saatnya 💐
• Setiap manusia bisa bermetamorfosis kayaknya ulat menjadi kupu-kupu. Hanya saja mungkin waktu dan tempatnya berbeda-beda 🦋
• Manusia, tumbuhan, binatang, dan alam semesta sebenarnya adalah satu kesatuan yang terjalin bagai jaring laba-laba ⚡
Profile Image for Qunny.
195 reviews9 followers
June 18, 2020
Welcome to my 'favorite' shelf, buku pertama di tahun 2020!

Notes penting yang perlu dihighlight:
1. Elektra nyablak banget dan saya suka bangetbangetbanget. Narasinya pas, sarkasmenya pas, kehidupan sehari-harinya relatable.
2. Suka banget sama si Mpret.
3.
4. Bawaannya pengen ngakak kalau ada si Kewoy. Maniak kekuatannya Elektra banget.
5. STIGAN parah banget emang
6. Konsep Elektra Pop oke banget.
7. Mpret karakter favorit saya. Hmm karakter favorit kelima lah ya.
8.
9. Watti rese tapi saya seneng pas dia nelpon Elektra.
10.
Profile Image for aydan.
43 reviews
June 19, 2021
MY FAVORITE BOOK SO FAR FROM THE SERIES!!! ❤️😩🤌

bacanya nano-nano banget, tapi yang paling berkesan INI LUCU! BENERAN KETAWA MULU BACANYA. and it's also super heartwarming. karakternya berkesan semua, i love our mc, elektra, idk how to describe it but i kin her sm 🥺 dont forget abt BU SATI AND TONI AKA MPRET, MY RESPECT GOES TO BOTH OF U 🧎🧎
Profile Image for Mas Alif.
171 reviews3 followers
June 16, 2025
Aku suka jokesnya tapi menurutku dari segi cerita ini agak mirip akar. “Pencarian jati diri dan makna hidup” hanya saja ini versi kekuatannya jelas aja gitu.

Elektra mungkin ga mencari kemana-mana kayak Bodhi, tapi orang-orang yang hadir di hidupnya yang buat ia sadar potensi dalam dirinya. Seperti bu Sati, Mpret, dan Kewoy. Watti, kakaknya, juga punya peran tapi jatuhnya jadi judging.
Profile Image for Annisa Anggiana.
282 reviews53 followers
May 8, 2012

“Maaf, siapa namanya tadi kak?

Elektra.

Elektra-jarang ada yang tahu alasan sebenarnya. Ayahku seorang tukang listrik, atau-eh-ahli elektronik, bernama Wijaya. Tertuliskan besar-besar di plang depan rumah kami dulu : Wijaya Elektronik – Servis dan Reparasi.

Kalau namaku Elektra dan ayahku tukang listrik, bisakah kalian tebak siapa nama kakakku? Watti. Ya, dengan dua t.”

Bwahaha.. Begitulah cara tokoh utama kita bernarasi, Elektra atau akrab dipanggil Etra.. Yang sebenarnya berharap nama kakakknya bukan Watti tapi Voltasia atau Sri Sekering supaya adil, hehe.. Etra yang enggan meninggalkan Bandung karena di kota2 lain yang pernah ia datangi dengan ayahnya, Etra tidak pernah menemukan cilok (aci dicolok), jajanan khas Bandung yang sangat digemari Etra. That’s how quirky and amusing she is. Saking suksesnya neng Etra, di halaman sepuluh saja saya sudah dibuat tertawa terbahak-bahak.

Semenjak kecil, Etra tinggal hanya bersama kakaknya yang Drama Queen dan ayahnya yang hemat bicara. Salah satu persamaan Etra dan Ayahnya adalah mereka berdua pernah tersetrum listrik. Jika setelah peristiwa tersetrum Ayahnya seperti bersahabat dengan listrik (tes pen pun akan menyala jika ditempelkan ke badan Ayahnya), maka Etra menjadi penyuka petir. Jika hujan petir datang Etra kecil akan berlari keluar dengan tidak menggubris derasnya guyuran hujan demi melihat kilat menyambar2 menyapa bumi. Kejadian itu membuat kakaknya ngeri dan akhirnya memutuskan untuk mengurung Etra di kamar jika hujan datang.

Tidak lama setelah lulus kuliah, Ayah Etra meninggal dunia karena penyakit jantung. Lalu Watti kakaknya menikah dan mengikuti suaminya pindah ke Tembaga Pura. Tanggungjawab untuk memelihara rumah bergaya belanda mereka (sejak dulu diberi nama Elanor) pun jatuh ke tangan Etra. Faktanya adalah walau tergolong besar, Elanor sama sekali tidak terawat dan dipenuhi oleh barang rongsokan.

Etra dewasa itu orangnya bagaimana ya.. Mmmmm.. Kalo kata orang sunda mah agak2 eweuh kahayang alias tampak seperti tidak ada keinginan. Tapi di sisi lain menyenangkan, polos dan lucu. Etra tidak juga memperoleh pekerjaan (atau tepatnya kurang usaha mencari kali ya) sampai2 Watti gemas dan entah karena tulus bermaksud baik atau iseng kebangetan sempat bermaksud menjodohkan Etra dengan teman suaminya. Tebak namanya ? Napoleon Bonaparte Hutajulu. Bayangkan sebuah undangan pernikahan berwarna pink yang nama mempelainya Elektra Wijaya & Napoleon Bonaparte Hutajulu. Sampai di sini saya ketawa2 sampe pengen guling2.

Suatu hari datang sebuah amplop berisi undangan untuk menjadi asisten dosen di STIGAN. Apa singkatannya? Sekolah Tinggi Ilmu Gaib Nasional aja dong sodara2. Untuk bergabung Etra harus meninggalkan CV beserta aneka barang2 klenik yang dipersyaratkan di kuburan. Etra yang di suatu titik merasa terpojok akhirnya dengan putus asanya mencoba memenuhi persyaratan tersebut setelah kejadian secara tidak sengaja menyetrum Ni Asih, seorang dukun setempat. Mungkin dirinya memang pantas bergabung di sekolah gaib, pikir Etra.

Keputusan tersebut membawa Etra bertemu Ibu Sati. Sosok teduh keibuan yang berhasil memancing potensi terpendam yang ada dalam diri Etra.

“Ada sedetik mata kami berdua bertemu. Dalam waktu yang sedemikian singkat, aku merasakan banyak. Aku merasa akan bertemu dengannya lagi. Aku merasa hari ini sesuatu yang besar terjadi dalam hidupku. Sebuah perasaan halus serupa bisikan peri dalam mimpi, tapi aku mendengarnya. Jelas.”

Siapa sangka dari sosok yang benar-benar (merasa dirinya) ngga ada istimewa2 nya tersimpan sesuatu yang luar biasa. Etra lalu bertemu dengan Kewoy, Mpret, Mi’un dan Pak Yono yang menyaksikan seorang Etra bertransformasi ke Manusia Super Milenium dan menjadi keluarga tidak sedarahnya. Lengkapnya lebih seru kalo baca sendiri. Hehe.

Ya ampun saya suka banget buku ini. Dibuat ngekek2 sendiri sekaligus geleng2 kepala membaca culun dan polosnya neng Etra. Plus terdapat banyak kalimat bodoran Sunda yang bikin saya tambah seseurian (ketawa2.red) sampe pegel pipi. Buku ini sebenarnya tentang apa ya, ada pencarian diri, ada juga pencarian tujuan hidup dan yang lebih penting adalah mengambil keputusan untuk percaya sama diri kita sendiri and do something.

Tokoh yang paling saya suka selain Elektra tentu saja Kewoy. Sosok Kewoy membuat setengah buku terakhir menjadi lebih seru dengan kelakuannya yang heboh. Sebenernya sih buku ini pantes dapet 5 bintang di goodreads, cuma karena akhirnya yang gantung dan bikin saya ngahuleng (berpikir semi ngelamun.red) apa maksudnya, dengan menyesal saya diskon jadi 4 bintang sajah mengingat lebih dari 5 taun saya menunggu Supernova berikutnya. Hihihi.

Lanjut baca Supernova Partikel sekarang.. Yuk mari..

“Setiap orang punya potensi dalam dirinya Elektra. Setiap orang sudah memilih peran uniknya masing-masing sebelum mereka terlahirkan ke dunia. Tapi, setiap orang dibuat lupa terlebih dahulu. Itulah rahasia besar hidup. Nah, alangkah indahnya kalau kita bisa mengingat pilihan kita secepat mungkin, lalu hidup bagai hujan. Turun, menguap, ada. Tanpa beban apa-apa.”

“Percayalah, setiap pertemuan memiliki maksud yang sempurna. Untuk kamu, saya ada. Dan untuk saya, kamu ada. Kita hadir untuk menyempurnakan satu sama lain.”
Profile Image for Chels.
179 reviews3 followers
September 26, 2024
Aku merasa Petir lebih mudah dipahami daripada dua seri sebelumnya. Novel ini lebih ringan dan menyenangkan. Setelah baca Petir, aku jadi semakin yakin bahwa seri Supernova gak cuma menyajikan science fiction & fantasi, tapi juga perjalanan spiritual.
⭐ 4,75
Profile Image for Sovy.
19 reviews2 followers
May 24, 2017
Lebih ringan dan humoris.. Still got 5 stars from me.
Profile Image for Kirana.
95 reviews8 followers
October 6, 2017
Gara" baca novel ini sambil ketawa setelah ngerjain tugas di sekolah, saya hampir tercyduk guru 😂
Profile Image for Ddnreads.
402 reviews6 followers
March 8, 2022
Paling enak diikutin so far. Paling masuk akal juga. Rapiiihhh dari awal sampe akhir. Suka juga sama perkembangan karakternya si Elektra. Lucu
Profile Image for Ra..
123 reviews14 followers
February 6, 2025
Seri yang aku suka sejauh ini!! Banyak quotes yang menonjok hati gw 😭😭 and I love Elektra!! Elektra jadilah nyata so I can met you in person 🥹
Profile Image for KA.
57 reviews3 followers
November 20, 2021
Petir ini menjadi seri yang bisa dibilang seri yang paling ringan dibandingkan dengan seri supernova sebelumnya dan lagi-lagi saya harus mengakui mbak Dee selalu bisa membawakan karakternya menjadi karakter yang lebih hidup ditambah lagi dengan alur yang mengaitkan dengan science yang menjadi karakter mbak Dee menambah daftar ketertarikan saya dengan cerita-cerita mbak Dee.
Displaying 1 - 30 of 811 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.