Jump to ratings and reviews
Rate this book

Travelers' Tale, Belok Kanan: Barcelona!

Rate this book
Keempat orang bersahabat dari kecil. Di masa SMA mereka mulai saling jatuh cinta tanpa pernah tersampaikan. Retno dua kali menolak Francis padahal sebenarnya Farah memendam cinta pada pria itu. Menambah masalah jadi pelik, Jusuf juga sebenarnya menyayangi Farah.

Mereka tumbuh besar dan bekerja di negara berbeda. Masalah dimulai ketika Francis mengirimkan undangan kepada tiga sahabatnya bahwa dia akan menikah dengan gadis Spanyol di Barcelona. Masing-masing pergi menuju Barcelona meski dengan budget terbatas dari penjuru yang berbeda dengan misi tersendiri. Mencari jawaban untuk pertanyaan masing-masing.

230 pages, Paperback

First published January 1, 2007

68 people are currently reading
1841 people want to read

About the author

Adhitya Mulya

20 books702 followers
Adhitya Mulya (Adit) aspires to be a story-teller.

At early age, Adit learned and enjoyed story telling thru visual mediums like movies and drawings. This, inspired little Adit to take up drawing as a child, and later photography in his teen years.

As a young adult, Adit tries to expand his storytelling medium thru novels. Jomblo (2003) is his first novel (romantic comedies) and was national best-seller - and later made into a movie by the same title (2006). He went on to write another rom-com novel Gege Mengejar Cinta (2004).

Adit uses novels as a medium to try new genres. Travelers Tale (2007) was the amongst the first Indonesian fiction novels with traveling theme before becoming mainstream in Indonesia. Mencoba Sukses (2012) was his effort to try on horror-comedy which later found, not working very well.

He released Sabtu Bersama Bapak (2014), a family themed novel which again became national best seller, well received, and also made its' way into motion picture (2016).

His latest novel, Bajak Laut & Purnama Terakhir (2016) - is his effort in learning how to make a thriller-history novel.

Adit's passion towards storytelling branches out from drawing, photography to novel and move scripts, which amongst other are,
Jomblo (2006)
Testpack (2012)
Sabtu Bersama Bapak (2016)
Shy-Shy cat (2016).

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
910 (24%)
4 stars
1,311 (35%)
3 stars
1,109 (30%)
2 stars
276 (7%)
1 star
54 (1%)
Displaying 1 - 30 of 472 reviews
Profile Image for Adhitya.
Author 20 books702 followers
Read
November 1, 2009
Hi guys, just in case kalian sudah mulai kesulitan mencari buku ini, please note bahwa gue pribadi sudah mulai menjualnya secarta langsung dari blog gue, www.suamigila.com.

Harap kunjungi blog itu untuk pemesanan. Thanks ya.
Travelers' Tale, Belok Kanan Barcelona!  by Adhitya Mulya
Profile Image for Bunga Mawar.
1,355 reviews43 followers
February 16, 2010
*sekadar info, ini bukan "my review", ini adalah bagian "what I learned from this book"*

Cerita buku ini begitu standar di zaman sekarang, ya, di mana buku2 tentang jalan2, romantika dan tips2nya sudah berjajar di toko buku. Untung juga saya bacanya sekarang, jadi tidak terlalu berharap dengan gegap-gempita seperti orang2 yang ramai membacanya saat buku ini baru keluar tahun 2007 lalu.

Tokoh2nya standar. Empat orang anak muda Indonesia "biasa" yang kebetulan berkarir di luar negeri. "Biasa" di sini karena tiga di antaranya sudah biasa jalan2 ke mana2, sedang yang satunya bisa kerja di luar negeri secara abidin, atas biaya dinas Kementerian Luar Negeri, maksudnya... Lalu plotnya juga standar, persahabatan sejak kecil keempat tokoh itu kemudian jadi cinta, di mana para pencinta itu kemudian berjuang mendapatkan yang tercinta sebelum ikrar "Yes, I do" dilancarkan bersama pihak luar. Terus... yah, biasa lah... dipaparkan jalan2 yang mereka tempuh separuh belahan bumi. Buat saya, bagian ini sudah kurang menarik, karena alasan yang ada di paragraf atas. Biasa aja, bahkan cenderung maksa.

Namun, bagi saya, yang lebih dari sekedar lumayan dari buku ini adalah karena di tengah2 ada si Ucup, hehehe... Emang anak ini sok kegantengan, garing abis dengan sapi terbangnya, tapi sukses bikin gw ketawa.

Oiya, tapi di bagian tengah aja, waktu dia cerita tentang bagaimana seharusnya mekanisme dipukuli preman sekolah lawan di halte secara baik dan benar.

Maklum, waktu masih SMP gw sempat terlibat tawuran juga, hehehe...
Profile Image for Sinta Nisfuanna.
1,019 reviews63 followers
December 11, 2008
Persahabatan empat manusia yang menyimpan cinta. Mereka adalah Farah, Francis, Retno dan Jusuf. Persahabatan telah terjalin semenjak mereka menikmati bangku SD. Dan berlanjut sampai mereka dewasa dan masing-masing melalang buana ke luar negeri. Francis Lim di Kansas; Farah Babedan di Hoi An, Jusuf Hasanuddin di Cape Town dan Retno Wulandari di Copenhagen.

Hingga suatu saat Francis mengumumkan pernikahannya dengan gadis Spanyol di Barcelona, Farah yang diam-diam menyimpan perasaan kepada Francis langsung terbang dengan niat ingin mengutarakan perasaan terpendamnya, sedangkan Jusuf yang mengetahui Farah akan menyatakan cintanya, tak rela karena ternyata Jusuf pun memiliki perasaan ke Farah. Di sisi lain Francis masih dilema dengan pernikahannya karena dia masih menyimpan perasaan kepada Retno.

Walaupun penuh dengan kisah percintaan, buku ini gak mellow. Dialog-dialog monolog Jusuf, bisa dipastikan bikin ketawa ngakak. Cerita-cerita backpacker farah, terutama saat berkeliling dengan teman barunya Andrew pantas untuk di'santap' pembaca.Selain itu adanya tips traveling dan foto-foto lokasi cukup membantu imajinasi pembaca.
Profile Image for Nanny SA.
342 reviews41 followers
December 6, 2011
Walaupun baca buku ini sudah 'terlambat' tapi lumayan masih bisa menghibur dan bisa selesai dibaca dalam waktu yang relatif singkat.

Cerita tentang 4 anak muda yang sejak kecil sudah bersahabat (Francis, Retno, Yusuf, Farah), tentang cinta yang terpendam diantara mereka; Yusuf yang naksir Farah, Farah yang naksir Francis, dan Francis yang naksir Retno, Retno yang sebetulnya naksir Francis juga tapi terbentur perbedaan keyakinan ; juga tentang pekerjaan mereka yang kebetulan sama-sama berada di luar negri . Bagaimana perjuangan mereka untuk datang menghadiri pernikahan Francis di Barcelona dengan motivasi yang berbeda. Sebetulnya Yusuf (Ucup) lah yang menghidupkan cerita ini, kelakuannya kocak dan merasa dirinya ganteng (jadi inget si ganteng tiada tara hehe) dengan jokes yang menurut teman-temannya garing tapi tetap bisa membikin suasana ceria.
Bagaimana ide-ide Ucup untuk menyelamatkan diri dari tawuran yang menyebakan dia dan Francis malah bonyok. Kemudian ditangkap polisi Spanyol karena disangka teroris hanya gara-gara namanya Yusuf sampai dipukuli dan disetrum, ketika diketahui salah tangkap maka dia diperlakukan istimewa dan diberi 'hadiah' berupa tiket gratis ke barcelona dan uang 'lumayan' banyak yang kemudian dia gunakan untuk menginap di hotel berbintang 5 ( kapan lagi..).
Diluar dugaan Francis membatalkan pernikahannya..
Bagaimana akhir cerita adakah cinta bisa membuat mereka bersama kembali ?

Yang mebuat kagum adalah, buku ini dibuat keroyokan oleh 4 orang tapi ceritanya bisa nyambung, mengalir tidak bertabrakan dan semua mendapat porsi yang kurang lebih sama.

ebagai poin tambahan buku ini bermanfaat sebagai tour guide buat para backpackers karena di buku ini tercantum tip-tip aman untuk traveling.

Jadi nostalgia pengen jalan-jalan..


Profile Image for Rido Arbain.
Author 6 books98 followers
July 4, 2017
Cukup lama menunda baca buku ini karena sedang menghindari bacaan yang berbau traveling. Soalnya setiap membaca cerita orang jalan-jalan, bukannya terinspirasi untuk jalan-jalan juga, aku malah sibuk memendam segenap kedengkian.

Travelers' Tale agak elusif untuk dikategorikan sebagai novel fiksi karena separuh isinya lebih cenderung nonfiksi berupa memoar pribadi dari empat penulis.

Diceritakan empat sahabat yang sudah akrab sejak SD, yang semuanya dianugerahi kemampuan finansial untuk hidup nomaden di luar negeri (hey, kalian piara tuyul, ya?), kemudian menjelang umur kepala tiga dipertemukan kembali oleh undangan pernikahan dari salah satunya di Barcelona. Singkatnya, mereka berempat diam-diam terpaut cinta segiempat.

Jusuf <3 Farah <3 Francis <3 Retno

Aku suka berbagai informasi sekilas yang diselipkan penulis-penulisnya, apalagi disampaikan layaknya sekumpulan traveler berbagi pengalaman, bukan sekadar reportase jalan-jalan. Kisah masing-masing tokohnya pun nggak timpang, semuanya enak diikuti. Walaupun porsi menghibur tentu saja didominasi oleh Jusuf—karakter yang jelas-jelas ditulis oleh Adhitya Mulya, penulis yang jadi alasan utama membaca buku ini.

Terlepas dari poin bagus di atas, menurutku eksekusi ending novel ini terkesan terburu-buru. Kurang sebanding dengan perjuangan prinsipiel tokoh-tokohnya untuk sampai ke tujuan.

P.S.: semoga adaptasi filmnya nanti nggak gagal kayak film bertema traveling lain
Profile Image for Ika Natassa.
Author 21 books2,364 followers
October 22, 2007
beli buku ini juga sebelon gw terbang ke jakarta (scara skarang waktu buat baca cuma di lounge dan di pesawat doang hihihi), and i totally love it! masih dibaca berulang-ulang, love the scenes, love the locations, love the witty dialogs, love the way the authors skip from one point of view to another. yang jelas gara2 buku ini kayaknya tabungan gw bakal jebol buat pergi liburan hahahaha
Profile Image for Arya Nasoetion.
Author 2 books2 followers
August 23, 2007
Kalau orang dikeroyok bakal jadi bonyok, maka tidak demikian halnya yang terjadi pada novel ini. Travelers' Tale, Belok Kanan: Barcelona!, sebuah karya rempugan Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidayat, dan Ninit Yunita, sangat mungkin menjadi the next Indonesian best seller. Novel ini bercerita tentang empat orang sahabat lama yang memiliki satu tujuan akhir, BARCELONA!

Rencana pernikahan satu di antara mereka, Francis, adalah pemicu semua adegan di novel ini. Francis sendiri mengawali perjalanan ke Barcelona dari Kansas City di Amerika Serikat; Retno Wulandari bergulat dengan perasaannya ketika berangkat dari Kopenhagen; Farah terbang dari Vietnam demi mengejar impiannya; Sementara Jusuf membuat langkah pertama ke Eropa dari Cape Town.

Dari situlah cerita mengalir, dan bergulung, dan kemudian menjadi klimaks di Starbucks La Rambla, Barcelona... (Atau Kairo? Lihat bagian akhir cerita, =D)

Berhasil membuahkan novel kolaborasi yang sangat baik (dua kali bahkan bagi Ninit. Sebelumnya, dia pernah menggarap Kamar Cewek bersama Okke Sepatumerah yang berkisah juga tentang empat orang sahabat.) membuat hal itu (menggabungkan tulisan) seperti mudah untuk dilakukan. Padahal, pasti bukan hal yang gampang untuk menggabungkan ide empat orang jadi satu cerita yang serangkai, runtut, dan tetap make sense. Mereka berhasil melakukannya. Salut. Saya angkat deerstalker hat saya (saya detektif, jadi pake topinya ya topi Holmes) untuk mereka semua.

Membaca novel ini kita diajak untuk ikut bertualang bersama keempat sahabat tadi. Plus, kita juga dapat bonus tips and trick menjadi backpacker. Haha... How cool is that? Lagipula, bisa dibilang novel ini juga menjadi semacam tour guide mini, karena novel ini memberikan latar belakang atau hal-hal menarik dari tempat-tempat yang menjadi persinggahan empat tokoh utamanya.

Buat saya pribadi, membaca buku ini membuat kangen untuk pergi ke Eropa lagi. Apalagi ketika Farah mampir di Wina. Boooh, Austria bo. Tadinya sempat mau mampir ke situ kan saya teh. Dan beberapa kata dalam bahasa Jerman juga muncul di bab itu. You know what? Saya masih ngerti dikit-dikit! Haha... Jadi ingat pengalaman ketika berusaha membaca semua plang, papan, menu atau apapun di Berlin dulu.

Sayang bab tentang Paris enggak memuat detail kota tersebut. Kalau ada, saya kan bisa membayangkan sendiri sesuai dengan pengalaman saya. Yang ada saya malah nyesal, "Lho, di Prancis bisa nginep di rumah petani ya?" Hahaha...! Kayaknya menarik tuh untuk dicoba next time I'm in France (Yang sayangnya gak tahu kapan boa...)

Selain itu, banyak kutipan yang bisa saya ambil dari buku ini, baik milik mereka yang memang dikutip oleh para penulis, maupun milik para penulis sendiri. Ada dua favorit saya. Pertama adalah : "Traveling. It leaves you speechless, then turns you into a storyteller." Kedua, "Traveling. It gives you home in thousand strange places, then leaves you a stranger in your own land." (Keduanya dari Ibn Battuta).

Saya pernah merasakan keduanya. Setiap kali melihat tempat-tempat baru, saya memang selalu tertarik untuk melihat-lihat ke sekeliling saya, seolah takut melewatkan satu detil pun dari tempat baru itu. Perjalanan ke Eropa yang baru lalu itu benar-benar membuat saya speechless (selain karena melihat sebuah dunia yang baru, juga karena dingiiiin! Hahaha...!). Tapi lalu di Indonesia saya berubah menjadi seorang pencerita. Di Jerman beginilah, di Paris begitulah, di Brussels berbuat inilah. See? Bahkan di sekarang pun saya sedang bercerita lagi dan lagi.

Akhirnya, review yang diselingi cerita pribadi saya ini saya tutup dengan mengungkap bagian favorit saya. Saya sangat ngakak sengakak-ngakaknya di halaman 82-85. Itu, menurut pendapat saya, pasti bagiannya Adhitya Mulya. Gilaaa...! Ancur banget Kang Adit teh lah, hahaha..! (Buat yang sudah punya dan sudah baca, itu bagian Jusuf di Benin Air dan grass landing tea).

Udah baca reviewnya? Cepetan gih cari bukunya di toko-toko buku terdekat!
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
November 18, 2015
Empat orang dengan empat perjalanan yang dilatarbelakangi oleh cinta segiempat.
Farah, Jusuf, Retno, dan Francis. Masing-masing bercerita secara bergantian mengenai perjalanan mereka hingga sampai ke Barcelona. Awal perjalanan ini adalah karena undangan pernikahan Francis, walaupun akhirnya pernikahan yang terjadi bukan oleh Francis (hehe.. spoiler).

Menarik menyimak cara bercerita keempat tokoh ini.
Farah menggunakan kata ganti "gue", Jusuf dengan "gua", Retno dengan "saya", dan Francis dengan "aku".

Btw, saya mendapat buku cetakan kelima tahun 2008, setelah cukup lama mencari di toko buku (akhirnya nemu di Jogja). Ada beberapa hal dalam buku ini yang serasa hilang. Misalnya pada bagian Farah bercerita saat sepatunya putus di bandara.

Tapi gue benar-benar ga kecewa ataupun menyesal. Sepatu itu nyaman, dan bisa dipakai dalam berbagai kesempatan. Teman sejawat akan bilang, "Lovely weather today!" Dan gua akan me-reply..., Hal 66


Ini kan Farah yang bercerita, kok tiba-tiba ada karakter Jusuf (gua). Trus Farah mereply dengan ucapan apa?

Kemudian pada hal 137, footnote no 13 ga ada penjelasannya. Bicara soal footnote, terkadang penjelasannya agak ga penting sih... tapi mungkin itulah yang mendukung ke"konyol"an novel ini.

Penempatan textbox (how-to-travel) yang seringkali "muncul tiba-tiba" di tengah cerita, agak mengganggu sih buat saya. Ada satu novel, Negeri van Oranje, yang juga menggunakan textbox seperti ini.Tapi penempatannya yang di akhir bab justru lebih baik :)

So, far... 3 bintang cukuplah buat novel ini. Ceritanya menghibur, dan tentu saja pesan travelling-nya benar-benar nyata. Sepertinya kalo cita-cita backpacker ke Eropa tersampai, saya akan membawa buku ini jadi panduan :)

dan ohya, saya paling suka sama karakter Jusuf. Paling menderita soalnya, tapi endingnya dia yang paling berbahagia dari keempatnya..hehe
Profile Image for Acha MONO.
5 reviews6 followers
September 29, 2007
gila! nih buku oke abissss....
gua suka banget neh buku, perjalanan ke seluruh dunia, sambil bisa jadi referensi kalo mau keliling dunia neh!!
keren banget lah
i love this book
setiap lembarannya gak bikin gue bosen, buka-buka-buka
baca-baca-baca terus!

coba bacalah nak!
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews295 followers
April 14, 2011
Arrrrgh suka banget sama cerita ini. Menurutku sih setengah fiksi dan non fiksi (tips travel, foto dan tokohnya). Udah ngarep baca ini dari taun kapan, anddd finally kesampaian juga, dikasih gratis lagi sama penerbitnya (cium sajadah dan gagas).
Cerita diawali dengan undangan pernikahan Francis lewat email kepada sahabatnya sejak jaman becak masih jadi tranportasi wajib di Jakarta, Jusuf dan Farah, sedangkan Retno dengan undangan langsung via pos. Cerita cintanya sih biasa, Francis suka sama Retno dan pernah nembak 2 kali tapi ditolak semua karena perbedaan agama, Farah suka sama Francis, sedangkan Ucup alias Jusuf jatuh hati sama Farah. Mungkin udah umum, yang menjadi special itu kisah mereka ke Barcelona guna menghadiri (menghancurkan) pernikahan Francis.
Farah, awal perjalanannya dari Hoi An (Vietnam) > Amman > Budapest > Wina > Paris > Barcelona. Tujuan utamanya adalah menghentikan pernikahan Francis, demi dirinya sendiri.
Yusuf, rute perjalanan menuju ke Barcelona adalah Cape Town > Nairobi > Abidjan > Dakkar > Marrakech > Seville > Barcelona. Datang karena ingin menghentikan Farah, demi dirinya sendiri.
Retno, perjalanannya g terlalu panjang dari Kopenhagen > Amsterdam > Milan > Madrit > Barcelona. Datang untuk mengucapkan selamat untuk Francis.
Francis, sesuai konsernya (dia seorang pianis) dari Kansas City > Atlanta > Miami > New York > Barcelona. Yang punya acara yang sebenernya ragu karena dia masih punya rasa sama Retno.
Yang sangat seru itu perjalanan mereka menuju ke Barcelona (kemiskinan), dengan uang yang pas-pasan, pobia naik pesawat, backpacker wannabe dan yang paling bikin ngakak itu ceritanya si Ucup, sungguh nian dirinya, mulai dari grasslanding, evakuasi, disangka teroris, disetrum, dan gay bar. Juga kalimat andalanya "liat, sapi terbang," LOL. Trips tentang travelnya juga sangat membantu bagi pemula yang ingin berpergian, foto-fotonya juga bagus dan pas, ditambah lagi tiap quote diawal tiap bab yang tentang traveling. Sebenernya pengen kasih nilai sempurna, typo gak ada menurutku cuman kayaknya ada miss antara pengarang dibagian Retno sampai di Barcelona trus ketemu langsung sama Francis di La Rambla, trus di bab selanjutnya Francis sedang mengadakan konser dan dia melihat Retno datang atas undangannya, baru kemudian mereka bersama menuju ke La Rambla (?). Endingnya kurang banyak, terlalu cepat lah, baru aja ketemu setelah perjalanan panjang eh cuman berapa halaman aja, untuk Francis dan Retno kurasa penggarang menyerahkan kepada pembaca untuk membuat endingnya sendiri. Quote favoritku adalah bagian Faris hal. 118, "We always question life. But can life question us?" dan di tips travelling dari Retno, "Barang dapat habis dijual-beli. Tapi pengalaman tidak akan pernah habis untuk diingat dan diceritakan."
Jadi pengen berburu karya Aditya Mulya nih, Ucup! Liat, ada sapi terbang! =)).
Profile Image for Uci .
617 reviews123 followers
June 27, 2011
Mungkin yang susah (mungkin yaaa) waktu penulisan buku ini adalah cara nyambungin dari plot cerita ke tips traveling. Suka tiba-tiba gitu. Untungnya sih masih enak lah dibaca, lagi pula travelingnya memang seru sih, dari berbagai penjuru dunia. Kebayang aja kalau mereka sebenarnya lima sahabat, dan saya adalah sahabat kelima. Pasti panik karena empat sahabat saya kok bisa-bisanya semua kerja dan tinggal di luar negeri. Saya gimanaaa? :P

Ada juga dua catatan kaki yang saya ingat karena menurut saya...ya begitulah.
1. Bagi mereka yang belum pernah keluar dari Indonesia, Hoi An itu jauuuuh bener dari PI Mall (Halaman 8) ---> ngngngng...
2. Orang-orang Yaman tidak ada hubungannya dengan masakan yamin (halaman 38) ---> iya deh.

A quick and fun read, I just wish the conflict is deeper than that :)


Ket.: Buku ini hasil swap dengan Mia Queen
Profile Image for Riza Mochamad Iqbal.
11 reviews4 followers
January 27, 2010
awalnya dikirain buku tentang backpaker gt, kebetulan lg suka2nya backaperan,
awal baca sinopsisnya udah penasaran endingnya bakal kayak gimana, ternyata ga sesuai prediksi saya deh endingnya. Endingnya bener2 ga disangka2.

Bener2 ngasih tau kalo cinta emg butuh perjuangan dan harus diperjuangkan, tanpa ada batasan waktu ataupun jarak. Kalo emg dia bukan jodoh kamu, walaupun undangan pernikahan udah kesebar, ga ada jaminan dia akan jadi pasanganmu. Wow kereeen!!! makasih yah yang udah ngerekomendasiin buku ini.
Profile Image for Ayu Fitri.
Author 8 books12 followers
August 20, 2014
Pastinya 4 bintang.
Aku suka banget sama cerita persahabatan dan cinta yang dikemas kocak di novel ini.
Paling suka sama cerita Farah-Jusuf.
Lucuk!
:D

Sebenernya udah lama banget baca novel ini.
Jaman masih sekolah kayaknya.
Dan itu pun bukan punya sendiri.
Aku kasih novel ini ke salah satu sahabatku buat kado.
Abis dia kelar baca, langsung deh aku pinjem (ini sih kasih kado bermodus namanya).
:))
Profile Image for Alien.
254 reviews31 followers
August 8, 2007
I like this book...
Tho, I hate the ending... Typical Indonesian book... endingnya jelek, mnurutku...

All and all, I like Jusuf the best...
see the sentence, "... orang Mesir + 1 orang ganteng"
HAHAHAHA
Profile Image for Tyas.
9 reviews8 followers
Read
August 9, 2007
Satu kata ... LARIS MANIS

Bikin lagi donk yang laris manis gituu, anak khan jualannya
Profile Image for muhammad.
53 reviews4 followers
July 14, 2008
campuran info buat backpackers sm ditambahin bumbu2 romantis yg gak norak2 amat, mantab, byk info, highly recommended to backpackers
Profile Image for Sheva.
29 reviews21 followers
March 9, 2011
Inspired me a lot to seize the day and have fun with traveling. I really wanna get lost and wandering all around Spain after read this book. Totally funny and such a page turner.
Profile Image for Happy Zahrotin.
6 reviews
May 15, 2010
TRAVELLING PENUH WARNA

Traveling begitu menyenangkan, akan membuat kita speechless dan selanjutnya kita akan menjadi penutur cerita dengan sejuta pengalaman. Rasanya hal itu tidak akan terjadi apabila travelers menghabiskan waktunya hanya untuk belanja barang, bukan belanja pengalaman. Moslih Eddin Saad juga berkata” Sebuah perjalanan tanpa observasi layaknya burung tanpa sayap.” Mungkin hal tersebutlah yang melandasi fikiran para penulis sehingga mereka bisa membuat momentum baru dengan cerita cerdas mereka.
Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat serta Ninit Yunita tahu cara untuk merebut hati pembaca. Sebagai penulis muda yang berbakat, empat sekawan muda tersebut membawa tokoh-tokoh berkenalan sendiri dengan pembaca. Mereka dengan gigih memunguti kembali kisah perjalanannya dan mewujudkannya dalam sebuah buku yang mereka kemas sedemikian rupa. Kosakata pembaca bertambah dengan adanya bahasa yang beragam dalam novel ini. Bukan hanya bahasa, nama kota, negara (tempat) hujan di buku ini. Apalagi ini novel, bukan travel guide. Dengan karakter yang berbeda, para tokoh punya cerita sendiri dari tempat tinggal masing-masing.
Empat orang bersahabat dari SD yang berlanjut sampai mereka tumbuh besar dan bekerja di Negara berbeda. Karena kebiasaan guru SD yang otoriter dalam mengatur tempat duduk, Farah kebagian duduk sebangku dengan Francis. Saat itulah pertama kali Farah mengenal Francis. Awalnya Farah tidak begitu peduli sama Francis, sampai dia sadar bahwa Francis sangat baik dan pintar. Dia sering menjelaskan pelajaran matematika yang tidak dimengerti oleh Farah. Francis juga rela meminjamkan PR-nya untuk Ucup. Berbeda dengan kisah Farah, Retno mengenal Francis pertama kali adalah berawal ketika Jusuf Hasanuddin alias Ucup gila menumpahkan bekal yang sudah ibunya siapkan dari rumah. Retno kesal dan bahkan sampai menangis ketika roti berselai stroberi lezat dalam sedetik bercampur dengan tanah di kebun sekolah. Ucup berusaha menghibur, namun cara menghibur Ucup sangat bodoh. Tangis kecil Retno terhenti ketika Francis Lim menawarkan bekal yang dia bawa, bak pao isi daging ayam. Sejak saat itulah mereka bersahabat.
Dimasa SMA mereka mulai saling jatuh cinta, namun cinta mereka tak tersampaikan. Karena sifat dan sikap Francis, Farah suka sama Francis. Tapi dia tidak bilang dan lebih tepatnya tidak berani bilang sama Francis. Banyak orang bilang lama bersahabat dengan lawan jenis akan membuat kita hilang rasa. Itu tidak terjadi pada Ucup terhadap Farah. Rasa itu berawal dari suatu hari ketika Farah membedah kodok pada praktikum biologi. Secara natural Farah dan Ucup sekelompok. Ketika Farah membedah kodok, tiba-tiba saja kodoknya melompat tinggi dan hinggap di dada Farah. Farah panik dan histeris. Dia memeluk Ucup dari belakang, sesuatu yang sering dilakukan Farah sejak kecil pada Ucup. Pada saat itu Ucup melihat Farah lebih cantik dari biasanya. Sejak saat itu Ucup mencintai Farah. Namun cinta Ucup bertepuk sebelah tangan. Farah mencintai Francis.
Bak pao masa lalu menjadi awal Retno mengagumi Francis. Tapi cinta itu juga tidak pernah tersampaikan. Francis sudah menyatakan cinta ke Retno dua kali dan dua kali juga Retno menolak Francis. Ada satu hal yang membuat Retno harus bilang tidak atau terpaksa nolak Francis yaitu kepercayaan. Ya, kepercayaan mereka berbeda.
Mereka tumbuh besar dan bekerja di Negara berbeda. Masalah dimulai ketika Francis mengirim undangan pernikahan kepada tiga sahabatnya bahwa dia akan menikah dengan seorang gadis Spanyol bernama Inez di Barcelona. Farah serasa tertimpa setumpuk bata. Dia tidak rela Francis menjadi milik orang lain. Ucup dan Retno juga kaget mendapat undangan itu. Ucup prihatin dengan kabar ini, karena Francis sahabat dia sendiri adalah orang yang Farah sayang. Waktu pernikahan Francis dengan Inez semakin dekat, namun Francis tidak bisa menghilangkan rasa cintanya terhadap Retno. Francis dan Retno layaknya sebuah kalimat. Retno seperti dapat meneruskan apa yang Francis tulis.
“… Kalau kamu mau aku nikahin, detik ini juga aku akan terbang ke Kopenhagen….”
Padahal jarak mereka sangat jauh.
Dari penjuru yang berbeda dan dengan budget terbatas, keempatnya pergi menuju Barcelona. Mereka (selain Francis) datang ke Barcelona demi menghdiri undangan pernikahan Francis dan yang terpenting, mereka membawa misinya masing-masing: mencari jawaban untuk pertanyaan yang tak pernah tersampaikan selama ini.
Mereka janjian untuk ketemu di café Starbucks La Rambla. Ketika semua sudah berkumpul, mereka melepas rindu. Suasana sangat menyenangkan, tapi kesenangan itu hanya berlangsung sesaat.
“ PLIS! Aku dulu! Aku dulu!” seru Francis.
“Gak! Gua dulu!” Ucup mengeraskan suara.
“Aku yang punya hajat di sini, Cup!” Francis menjadi lebih keras daripada gua. Gua tidak
acuhkan.
“Gua mau bilang bahwa gua….”
“FRANCIS, GUE SAYANG SAMA ELO.”
Dan semua jantung berhenti berdetak.
Hening.
Gua terlambat.
Semua mata tertuju pada Farah.
Farah menjelaskan ke mereka (lebih tepatnya kepada Francis dan Retno) bahwa dia sudah dari dulu memendam rasa kepada Francis.
“Elo Cis, elo sibuk nunjukin ke gue dan Ucup betapa elo ngejar Retno meskipun elo gak punya harapan. Dan elo Ret, elo sibuk pamer betapa elo dengan entengnya nolakin dia. Dua kali!.”
“Saya gak pamer, saya curhat aja ka….”
“KENAPA MESTI KE GUE?”
Keduanya terisak. Retno berusaha memeluk Farah tapi Farah tepis. Gua hanya bisa terpaku. Francis apalagi.
Dan akhirnya Francis membuka suara. Serak”Kemarin, aku membatalkan pernikahan dengan Inez.”
Semua orang kembali diam. Kembali shock.
“Aku batal nikah karena aku ingin sekali lagi mengajak Retno nikah.”
“WHAT!?”
“….”
Farah hanya dapat terus menangis dan Retno terhenyak.
“Ehm….” Ucup berdehem, membersihkan tenggorok.
���Karena selama ini elo sayang Francis dan elo curhat ke gua. Far…, elo gak pernah tahu, dan kalian juga gak pernah tahu bahwa….”

Bahwa gua sayang elu”
Itulah petikan dari bagian Falling apart yang sangat mencengangkan.
Seolah tidak saling kenal, mereka dingin, berpisah tanpa ada ucapan atau jabatan lambang persahabatan. Retno pergi membawa jawaban dari pertanyaan Francis. Demikian juga Farah membawa jawaban dari pertanyaan Ucup. Francis memesan tiket untuk terbang ke Kopenhagen dan Ucup menangis melihat Farah pergi. Ucup berusaha supaya Farah tidak ninggalin dia. Dia bilang sayang berulang kali pada Farah. Farah pun luluh dan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Pada bagian akhir novel ini sangat mengharukan. Namun yang menjadi tanya bagi saya, apakah Francis sama Retno jadi menikah?. Karena dalam buku ini tidak dijelaskan lebih lanjut.
Buku ini sangat mengesankan untuk dibaca. Tidak hanya berisi cerita dari para tokoh, novel ini juga dilengkapi tips dan trik yang berhubungan dengan traveling serta copy-an email dan chatting dari mereka. Di buku ini tokoh bersinar terus dari awal sampai akhir. Buku ini menghibur dan menginspirasi kita untuk keliling dunia. Banyak sekali pengetahuan yang didapat dari buku ini. Buku yang tidak seberapa tebal tapi isinya dahsyat. Asyik sekali baca buku ini!, serasa terbang ke penjuru dunia.


****Alhamdulillah, resensi ini berhasil nyelip di jawa pos:)****
Profile Image for frikelovato.
137 reviews33 followers
October 9, 2019
Sebelumnya karna buku ini ditulis oleh empat orang yang berbeda jadi gue mau review berdasarkan karakter atau tokohnya masing-masing.

Farah:
Buku ini dibuka oleh Farah, cara pengenalan sosok Farah sendiri begitu jelas dan teratur dari mulai dijelaskan bagaimana sosok Farah pada masa yang sedang berjalan dan di masa lalu. Karakter farah disini menurut gue sendiri lumayan menonjol karna Farah lebih banyak mengambil peran diantara ke tiga tokoh lainnya dan Farah merupakan karakter yang memiliki kepribadian yang menarik contohnya: bagaimana dia menyikapi segala sesuatunya dengan berani, dan mudah dalam mengambil keputusan secara spontan tapi dia siap akan resikonya. Padahal Farah adalah seorang perempuan. Jadi jangan heran kalo beberapa dari reader akan jatuh cinta sama karya lainnya dari pengarang yang menciptakan sosok Farah.

Jusuf:
Karakter paling hidup dan aktif dari yang lainnya. Susah buat deskripsiin gimana sukanya gue sama si Jusuf ini. Jusuf ini bener-bener blue chip dari semuanya, karakter paling konyol yang ada dibuku ini, tapi dia juga karakter paling menghibur dan gak ngebosenin. 4/5 ⭐️ untuk penulisnya. 👏🏻

Retno:
Gak punya menilaian lainnya untuk tokoh Retno, selain menilai kalo sosok Retno itu ngebosenin dan kaku. Setiap kali baca partnya Retno pasti muncul rasa bosen atau ngantuk, dan gak semangat lanjutin bacanya. Dari cara penulisannya kaku parah. I didn’t get the chemistry at all. Ewwwww. Oke bye.

Francis:
Oke. Awalnya gue merasa kalo gue bakalan cocok sama karakter ini dan ternyata???? wtf he broke his promise!!! I hate Francis so much. Pelajaran buat gue, jangan pernah memutuskan untuk menikah dengan orang yang baru patah hati, karna kemungkinan besar dia belum bisa lepas dari masa lalunya. Semua ke-gak sukaan- gue dari karakter Francis juga didukung sama cara penulisnya yang buat cerita kehidupan Francis yang amat sangat membosan kaaaaan. Kesimpulannya tetep Francis itu orang paling annoying!!!!!!!!! 😡

Baiklah, dari review ke empat tokoh diatas, gue bisa buat kesimpulan kalo buku ini biasa aja, lain halnya kalo karakter nya dibuat bukunya terpisah.
Profile Image for Haryadi Yansyah.
Author 14 books62 followers
October 2, 2024
Buku lawas yang bahkan sudah difilmkan. Bercerita tentang persahabatan antara Francis, Ucup, Retno dan Farah di mana, si Farah ini naksir Francis, tapi si Francis malah naksir Retno, dan udah nembak berkali-kali tapi ditolak karena beda agama. Ironisnya si Ucup naksir Farah tapi gak berani utarakan.

Empat sahabat ini kerja di 4 benua berbeda. Farah, sekarang sih ada projek kerjaan di Hoi An, Vietnam. Ucup yang keren nih, ke sana ke mari ke negara-negara di Afrika, sedangkan Retno di Denmark dan Francis di Amerika. Paten bener persahabatan model gini hehe.

Francis tiba-tiba kasih undangan dan dia mau menikahi Inez di Barcelona, jadilah 3 sahabat lainnya memutuskan untuk datang. Masing-masing melakukan perjalanan jauh dan berbagai macam cerita pula bergulir. Sejak awal baca buku ini, aku gak mau nyetel isi kepala tentang ribetnya bepergian lintas benua di dunia nyata. Abaikan ajalah pokoknya poin itu.

Awalnya kisah mereka juga asyik, tapi lama kelamaan makin kendur dan membosankan. Banyak kejadian pula yang gak masuk akal, kayak Ucup yang tiba-tiba dibikin pingsan saat antre di imigrasi karena disinyalir anggota jaringan teroris (kan bisa ya mereka nangkep baik-baik toh si Ucup gak ngelawan). Trus saat Francis kehilangan paspor, ujug-ujug bisa bikin dengan mudah walau ada bantuan orang dalam. Bukannya kalo paspor hilang, hanya dikasih Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP)?

Udahlah, terlepas dari detail travelnya, ceritanya juga bosen sih. Aku gak cocok dan endingnya pun maksa banget.

Skor 6/10
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
October 21, 2019
Sudah sejak lama aku mengetahui novel Traveler's Tale Belok Kanan Barcelona. Namun, aku baru berkesempatan membaca novel ini pada cetakan ketujuh dengan wajah barunya. Novel ini juga sudah difilmkan loh, ada yang sudah nonton petualangan Farah, Francis, Retno dan Jusuf? .

Membaca kisah 4 sahabat ini sungguh menyenangkan sekali. Bagaimana sebuah undangan pernikahan yang datang dari Francis, membuat tiga sahabatnya berusaha untuk hadir ke Barcelona. Walau memang dengan misi yang berbeda.

Diceritakan dengan sudut pandang Farah, Jusuf, Retno dan Francis secara bergantian, membuatku begitu larut dengan kisah mereka. Aku suka banget baca kisah perjalanan mereka hingga bisa sampai ke Barcelona. Uniknya, novel ini juga dilengkapi tips-tips buat travelling loh 😍

Banyaknya kota yang disebut dalam novel ini sama sekali tidak membingungkan. Bahkan aku benar-benar dibuat ingin travelling juga seperti mereka. Bagian Jusuf paling menghibur karena Jusuf ini karakternya gokil banget 💙

Walaupun menuju ending, alurnya cenderung cepat tetapi aku tetap suka dengan novel ini. Suka bagaimana 4 penulis bisa menyatukan ide cerita mereka dengan 4 karakter berbeda menjadi sebuah novel persahabatan berbalut kisah perjalanan dan romansa dengan menarik. Rekomen
Profile Image for Retno.
58 reviews2 followers
December 2, 2019
kisah tentang persahabatan 4 orang, 2 cewek dan 2 cowok dan biasalah pasti ada aja yang cinlok kalau sahabatannya model seperti ini. buku ini mengisahkan bagaimana persahabatan mereka sejak SMA, lalu bekerja di belahan bumi yang berbeda-beda dan akhirnya harus bertemu serta menyelesaikan masalah masa lalu yang belum selesai karena salah satu dari mereka akan menikah. Menuju Barcelona dengan tujuan masing-masing.

Personally, saya suka dengan ceritanya, apalagi mengingat ini ditulis oleh 4 orang penulis, kemistrinya dapat. perjalanan menuju ke Barcelona yang tidak terduga walaupun akhirnya seperti yang diharapkan pembaca, ya tipikal novel romansa. Sayangnya mungkin kurang banyak gambar lokasi-lokasi yang diceritakan di dalam novel ini. Padahal kalau bisa ditambah ilustrasi foto-foto, pembaca dapat membayangkan tempat kerjanya ucup seperti apa, atau suasana ketika farah singgah dan bertemu fortune teller, tempat tinggal retno di denmark serta tempat konser francis di Amerika.
Profile Image for Atikaa Rhmwt.
32 reviews2 followers
July 22, 2017
Buku ini tiba-tiba muncul di laman rekomendasi yang disarankan oleh Goodreads, katanya sih karena saya membaca Supernova. Tapi, sejujurnya, saya sudah membaca buku ini lebih dulu daripada saya membaca Supernova, yaitu ketika saya masih duduk di bangku SMA, mungkin sekitar tahun 2007 atau 2008. Sudah hampir satu dekade sejak saya menamatkan buku ini, namun ketika mengingat ceritanya, saya selalu merasa senang. Ceritanya ringan, tidak memaksa, serta memberikan saya (yang saat itu masih remaja dalam masa pubertas) pemahaman-pemahaman soal kehidupan, seperti bagaimana dengan menjalani perjalanan panjang, mata batin kita bisa terbuka. Kudos lah pokonya, bahkan saat itu setelah selesai menutup buku ini, saya langsung mencari karya lainnya dari penulis-penulisnya! Saya tersihir sampai sebegitunya!
Profile Image for Kiky Lestari.
22 reviews
February 25, 2018
Udah lama beli bukunya tapi baru baca sekarang karena mau dibuat filmnya hehehe Baca buku ini berasa lagi travelling di beberapa negara. Ada tips-tipsnya juga soal travelling. Lumayan lah nambah ilmu untuk gw yang masih cemen kalo mau travelling sendirian 😏 ngikik-ngikik sendiri pas baca bagian dari cerita si Ucup. Ketauan banget pasti yang nulis Adhitya Mulya hahaha Mmm sedikit bete sama ending ceritanya yang gitu aja. Berasa kurang aja sih di endingnya. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan soal 4 sekawan itu. Meskipun udah terjawab di bab terakhir itu, tapi tetep aj menurut gw kurang greget endingnya.
Profile Image for ade.
274 reviews16 followers
April 22, 2018
"Lebih baik menelan pahit dan bersahabat dengannya karena jika dia menjauh, itu lebih menyakitkan. Jadilah gua hidup dengan membohongi diri gua sendiri. The Lies We Live In"

waaa suka sama novel ini.. alurnya sik.. apalagi kisahnya tentang traveling..bikin kangen jalan2 😭😭😭😭


makanya..ga butuh waktu lama buat namatin novel ini hehehe...


baca novel ini tuh ya.. bikin senyum.. ketawa.. sampe terenyuh..


suka sama tokoh-tokoh nya..saling melengkapi gitu lah..

.
paling suka sama Jusuf.. tp sayang kisahnya justru paling sedikit ya... dia ini scene stealer banget..gemesh!


full review nanti di blog.. setelah menyelesaikan PR Review lainnya 😂😂😂
3 reviews
June 6, 2024
saya memilih membaca ini karena dari sampulnya yg terlihat seperti story jalan jalan ke negara lain yang dmn itu terlihat menarik menurut saya. hanya saja isinya tentang percintaan yg dimana membuat mereka berpindah negara. menurut saya bahasa yang dipakai ini cukup gaul malah asik ada campuran b inggris sehingga seperti jaksel. ini buku serunya dibaca saat waktu luang kaya pas malam atau sore atau pagi. ini buku bikin tenang saat dibaca pokoknya kaya lagi zoned-out dari lingkungan sekitar. pokonya seru deh
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Dwi Wulan.
82 reviews4 followers
September 14, 2018
Lama sejak pernah baca samplenya di google playbook. Tertarik dengan ceritanya lantas cari buku ini di toko buku tapi ga nemu, akhirnya baru sekarang ini pas bukunya kembali cetak ulang.

Simple, lucu dan enak dibaca.

Barcelona selalu bikin gue penasaran sejak scene Sanchai dan Tao Ming tse di MG *capede :'D

Karakter favorite gue dibuku ini tentu saja si Yusuf alias Ucup yang kocak dengan trik sapi terbangnya :"D

Ada sisipan tips traveling juga di buku ini, recommended book!
Profile Image for Laeli Choerun Nikmah.
25 reviews2 followers
November 13, 2019
Buku yang bikin jadi pengen jalan-jalan ke luar negeri. Nemuin budaya baru, tempat baru, suasana baru, orang-orang baru, bahasa baru dan terutama perbedaan segala aspek yang pastinya baru.

Selain itu persahabatan yang kental, pergolakan cinta kasih diantara jalinan persahabatan, bener-bener menguras emosi dan sempat bikin nebak-nebak meski udah lumayan dikasih clue.
Profile Image for Stephanie.
7 reviews10 followers
August 5, 2008
okay, when i have to decide whether to put this book down to start reading twilight, or continue reading it, i chose to continue reading traveler’s tale, for several reasons :

* i have started reading it, if only for a single chapter..
* it’s a really light reading, and it’s less than 200 pages, so be it!

gue beli buku ini beberapa bulan lalu buat deni, karena dia suka buku-buku adithya mulya, and this is the one book that he didn’t have. cuma dalam waktu beberapa hari, dia bawa lagi bukunya ke rumah gue. gue kira dia cuma mau minta sampulin tapi ternyata dah kelar bacanya euy.. cepet juga! tapi gue biarin tu buku nganggur aja, sampai kemaren ini. kebetulan aina juga kasi review yang cukup oke. jadilah gue mulai baca deh. bukunya ga tebel, as i said, less than 200 pages, and thus, i only need less than 2 days to finish it.

buku ini cukup unik, karena merupakan kolaborasi dari, ga cuma dua, tapi empat pengarang sekaligus! cerita seputar empat sahabat sedari kecil, yang mana diam-diam dibumbui cinta segi empat. selang bertahun-tahun setelah kelulusan sma, mereka tinggal dan bekerja di negara-negara yang berbeda, dan semuanya menempuh perjalanan ke satu tempat buat menghadiri pernikahan salah satu dari mereka :

- francis, tokoh sentral, yang suka sama retno, dua kali menyatakan cinta, dan dua kali pula ditolak retno. dan out of the blue, dia mengirimkan undangan pernikahan ke tiga sahabatnya. yes, he’s getting married. with a spanish girl.. dan tentu saja berita ini memancing reaksi yang berbeda-beda dari ketiga temannya. i say, francis ini tokoh utama yang aneh. ga jelas kenapa dia memutuskan buat menikah, tapi masi nyimpen rasa sama retno. malah si calon istri jarang banget disebut-sebut dalam buku ini. kesannya sama sekali ga mikirin sang calon, malah terus-menerus mikirin cinta pertamanya. lah kalo gitu kenapa ngajak kawin ya di awalnya.. hehe..
- farah, suka sama francis. dari dulu farah ini ga berani ngomong ke francis kalo dia suka, karena dia tau francis suka sama retno. i say, dari dulu ga berani bilang, sekarang mau mencegah francis nikah sama orang lain? it’s a bit weird.. farah mati-matian ngejar francis. please deh. cowo dikejar.. apalagi cowo yang mau nikah? ga banget.. but that’s just my opinion
- retno, sebenernya suka juga sama francis, tapi nolak francis karena perbedaan kepercayaan. i say, satu hal yang aneh dari si jeung retno ini : masa siii dia ga nyadar kalo farah suka sama francis, secara they’re the only 2 girls in the circle, ternyata mereka ga sedekat itu?
- jusuf, alias ucup. makhluk paling gila yang meramaikan suasana. tokoh utama, yang berasa jadi tokoh tambahan. nyimpen rasa sama farah, dan ironisnya jadi tempat curhatan farah soal francis. paling sering melontarkan kata-kata lucu, konyol, dan seringkali jayus. dan mencoba segala daya upaya buat ke barcelona buat mencegah farah mencegah francis nikah. i say, inilah tokoh yang paling patut dikasihani.. huehe..

as i said, each of the four works and resides in different countries. semua menempuh perjalanan ke barcelona dengan tujuan masing-masing. di tiap bab, disuguhi cerita masing-masing tokoh, di negara-negara yang berlainan, dan kisah perjalanan mereka ke tujuan. di sana-sini diselipin sejarah negara yang mereka lewatin. menarik, but lack of details. tiap bab yang pendek-pendek dibagi-bagi lagi jadi subbab-subbab yang mengalir lancar, tapi kadang putus-putus. banyak detail yang ga disebut dalam cerita, yang ga terlalu membuat gue tergiur berat sama kota-kota yang mereka kunjungi. penggambaran detail yang lebih jelas tentang masing-masing kota, pasti bikin gue bayangin keadaan dan keindahannya. oot : gue jadi inget sama buku every boy’s got one (meg cabot) nah disitu digambarin dengan cukup jelas situasi le marche, yang membuat gue langsung googling tentang desa ini.

anyway, more about traveler’s tale. satu bab yang jadi favorit gue adalah bab 14, next destination : barcelonabefore sunrise dan before sunset. of course, selain fakta kalo tokoh farah ini explicitly nyebut dia teringat film before sunrise tapi cerita di bab itu bener-bener mirip sama kedua film itu, dimana cewe-cowo yang baru ketemu, impulsively and spontaneously turun di kota yang bukan tujuan mereka, dan spend some time together exploring the city. spontanitas farah bener-bener sederhana, but makes a beautiful story. dan penggambaran wina nya pas. mozart, Prater, cobble stone, dan kafe. kesannya romantis, walaupun no chemistry whatsoever between them. vienna, dimana farah di luar rencana mengunjungi vienna, ditemenin cowo backpacker dari brazil. bener-bener mengingatkan gue sama

endingnya cukup aneh. francis yang membatalkan pernikahan by phone *can you believe it? dan pertemuan kembali keempat sahabat yang saling mengakui perasaan masing-masing terhadap satu sama lain. cerita berakhir dengan happy-end antara ucup dan farah, dan menggantung buat retno-francis. francis yang ngejar retno ke copenhagen ga ada kelanjutannya. yah, mungkin sengaja dibuat supaya pembacanya bertanya-tanya atau menyimpulkan sendiri ya..

setelah dibaca ulang, kesannya gue banyak banget nyebut keanehan di buku ini. that doesn’t mean i didn’t like it.. swear! i rate it 4 out of 5
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Didiet Fadilia.
3 reviews
September 27, 2018
Novel yang berkisah tentang travelling biasanya "page turning" novel, tapi entah kenapa novel ini tidak.

Ceritanya menyenangkan, tokoh2nya menarik, tapi alurnya kurang mengalir dan kurang "entertaining". Mungkin karena penulisnya keroyokan ya jadi susah menyatukan irama.

So it's a 3 for me
Displaying 1 - 30 of 472 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.