“Kriiiiiiiiinggggggg.” Alarm kebakaran berbunyi. Seorang security membawa megaphone dan berteriak-teriak, “Ini bukan latihan…saya ulangi…ini bukan latihan!!!”
…you'll HOPE for a Savior…
“Gue pengen ketemu ama yang nolong gue,” kata Ema. “Kalo udah ketemu emangnya mau lo apain? Kawinin?”
…you'll SEARCH…
“Suster, siapakah dia…? My Savior….” “Saya nggak bisa kasih tau….” Suster Susan menggelengkan kepala. “Please…, apa untungnya buat Suster merahasiakan ini??” Mata Ema berkaca-kaca.
…you might be in LOVE…
“Kok lu diem aja, sehh?” Basuki mengerutkan dahi. Joko tidak menjawab, malah makin asyik menggambar–gambar sesuatu dengan tablet pc-nya. “Dia lagi jatuh cinta sama the-accident-girl,” tukas Nick yang sedang menyetir. “Her name is Ema!” sergah Joko. “Wah, wah, emang dia secakep itu, ya, Ko? Sharon mau lu kemanain?” Basuki melotot ke arah Joko yang duduk di back seat. “Sharon kan cuma temen.” Joko cuek. Dia memandangi hasil sketsanya dan terlihat puas. “Wah, dia mabuk kepayang!”
…and face CHOICES…
Dengan satu gerakan cepat Sharon mengambil burger dari piringnya dan memegangnya di depan mukanya. “Maukah kau menjadi milikku? Makan burger ini kalo iya, makan french fries kalo nggak.”
…then CAUGHT in the act…
Konsentrasi Joko makin jauh dari berita tentang mergernya dua perusahaan komputer ternama yang sedang dibacanya dari Seattle Weekly. Dengan gelisah dibolak baliknya halaman kusut koran itu sambil terus menguping pembicaraan dua orang cewek bule di sofa ungu. “Baca apa, sih, serius amat.” Sharon dengan tampang sewot merebut koran dari tangan Joko. “Ih kok bacaannya ginian? Pantes serius banget….” Sharon menunjukkan beberapa kotak kecil berisi iklan kontak jodoh. “Haha…,” Joko tertawa kikuk. “Bukan yang itu! Gue baca yang di sebelahnya kok….” Sharon mengernyitkan dahi, “Yang ini?” Sharon menunjuk sebuah artikel yang berjudul Cara praktis memerah susu kambing. Joko menunduk.
…creates FLAME…
Message #4 Time : 5 pm Ema, kamu tau ini siapa, apapun yang kamu liat tadi siang yang membuatmu urung untuk bertemu denganku, tolong berikan sedikit ruang di hatimu untuk rasa pengertian dan sebuah positive thinking. I need that.
Ema menekan sebuah tombol. Messages erased.
…and so much PAIN…
“Sudahlah Jack, sampai kapan kamu mau menunggu di sini…?” Greg menepuk pundak Joko saat Joko kembali ke titik nol. “Sampai Ema kembali.” “Jika ia tidak pernah kembali?” Joko tercenung. Kemungkinan itu tidak pernah ada dalam pikirannya. Bagaimana jika ia tidak pernah kembali ?
Lia Golledge, is a writer of 34 books, varied from novels to how-to books. The last 2 books are translation of Stoic classics Marcus Aurelius' Meditations and Epictetus' Golden Sayings.
Look! I’m on Fire seolah mau ‘mematahkan’ pepatah ‘dunia tak selebar daun kelor’, ternyata bener banget dunia itu sempit. Di buku ini, ceritanya berputar di antara mahasiswa Seattle University (yup, setting cerita berada di Seattle, Jakarta cuma muncul sedikit di bagian akhir).
Ema yang lagi patah hati karena putus sama pacarnya Louis, mengalami kecelakaan ketika apartmennya kebakaran. Ema hampir jadi korban kalau saja dia gak ditarik sama seorang cowok yang belakangan disebut Ema ‘the Savior’
Di tempat lain, Joko Onnasis (salah satu keturunan kesekian dari Dinasti Onnasis), mahasiswa Seattle U juga, lagi jalan-jalan sama temen-temennya, Nick dan Basuki, ketika kebakaran terjadi.
Secara kebetulan, Joko kenalan sama temen Ema, Putri. Buntutnya sih, Joko jatuh cinta sama Ema, tapi masalahnya meskipun Ema juga suka sama Joko, tapi dia masih nunggu ‘the savior’ yang memilih menyembunyikan identitas dirinya (kata the savior itu, dia pengen kaya’ Zorro atau Superman), sementara itu Joko udah pacaran sama Sharon, yang kebetulan pernah mendonorkan darahnya waktu Joko kecelakaan.
Kalo baca buku ini, bakalan sering bilang, “Oo… ternyata si Joko temennya ini….” Atau “Louis itu ternyata begini…”. Karena emang banyak banget kebetulan-kebetulan. Cerita Look! I’m on fire banyak humornya (judulnya aja komedi cinta yang hilang), bagian yang paling lucu menurut aku sih, waktu Joko bikin film dokumenter ‘Penguin Mencari Cinta’ bareng Nick dan Basuki. Kaya’nya Ollie terinpirasi sama novel Jomblo-nya Aditya Mulya. Endingnya gampang ditebak, dan ada bagian-bagian yang rada maksa, misalnya Joko yang waktu kecil tetanggaan dan suka main kejar-kejaran sama Paris Hilton (well.. tapi ini kan fiksi, jadi sah-sah aja kali, ya…), tapi.. baca buku ini tetap 'fun' dan menghibur...