Atap

Trilogi Jendela - Pintu - Atap #3

by Fira Basuki, Inggit Puji Astuti

Atap (The Roof), is the continuation of Jendela-Jendela (The Windows) and Pintu (The Door). The end of this trilogy tells an end story of June and Bowo, characters from the previous novels. Finally, June has found her man. The identity of the x-man, a misterious man that loves her is finally revealed. In the other hand, Bowo, his brother, has another adventorous journeys. He has sharpen his third eye. He, too, has found his true lover.

Genres: Fiction, Indonesian Literature, Novels, Romance, Drama, Contemporary, Chick Lit

281 pages, Paperback

First published January 1, 2002

About the author

Fira Basuki (born June 7, 1972) is a well-known Indonesian novelist. Arguably her most famous work is her trilogy debut consisting of Jendela-Jendela (The Windows), Pintu (The Door) and Atap (The Roof). The trilogy concerning the journeys of Javanese brother and sister Bowo and June; from graduating high school, studying abroad in the US, their meta-physical experiences (especially Bowo's "second sight" and aura-reading capabilities), relationships with people of different nationalities (especially June's Tibetan husband), and their return home to Indonesia.

Her novel, Brownies, was adapted to a movie which was nominated for Best Picture at the 2005 Indonesian Film Festival, eventually losing out to Gie (though Brownies did earn a Best Director Citra award for Hanung Bramantyo). She recently launched to widespread media acclaim a popular biography on media person Wimar Witoelar, her first work in non-fiction.

Her latest novel, scheduled to be published July 2007, is entitled Astral Astria. As per August 2007, she works as Chief Editor at the Indonesian edition of Cosmopolitan Magazine.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Fira_Basuki)

Reviews

[Boe Boyan]

bener2 deh,,, novel ini berisi macam2 pengetahuan, bahkan, resep masakan pun ada...

[Itja · Rating 3 out of 5]

"Clouds beyond clouds above me.
Winds beyond winds below.
Nothing near can blow me, if I choose to fly and go"

Seri ke tiga dalam trilogi Jendela-Pintu-Atap. Dalam novel ini June dan Bowo (kakak june) saling curhat. Jika di Jendela-jendela pemeran utamanya June dan Pintu pemeran utamanya Bowo, maka dalam novel ke tiga ini keduanya.

Dalam novel Atap ini, nuansa kejawen dan hal-hal mistis sangat terasa. Terutama pada Bowo. Bowo yang dapat melihat aura manusia (karena ditunjang ikut latihan Perana dan Reiki, sebuah ilmu tenaga dalam), saat di Houston Texas tanpa sengaja berjumpa dengan Menewa seorang keturunan suku Apache yang sedang mendongeng di sebuah taman-Hermann Park. Menewa memberi Bowo sebuah Tomahawk milik leluhurnya, Geronimo, yang mengamanatkan bahwa Tomahawk tersebut diberikan kepada orang asia yang berusaha menelaah Menewa. Saya suka bagian ini, Fira Basuki mendongeng tentang suku Apache (kebetulan saya penasaran dengan hal-hal yang berbau suku Indian. h-48). Dengan mata ketiga nya pula, Bowo memiliki kawan "dunia lain", si Jeliteng (terus terang saya malas baca bagian ini).

Novel Atap juga membahas tentang filosofis arsitektur Jawa dan Fengshui China (ini salah satu alasan kenapa saya membeli novel ini pas jaman kuliah, karena nyambung dengan kuliah saya). Dalam novel ini juga banyak membahas bisnis yang kala itu otak saya belum nyambung perihal ekonomi-bisnis.

Karakter June yang tidak tegas masih tetap di novel ini. June memang jenis orang yang suka cari masalah, menurut saya. Disaat rumah tangganya dengan Jigme adem-ayem, ia malah mendapat kartu hijau berlibur seorang diri ke Kansas, tempat masa lalu ia kuliah. Di negeri paman Sam itu setan-setan menggoda June, mulai dari Alice (orang tua angkat June saat studi) menyarankan: "follow the yellow brick road" (mean: follow your heart -the wizard of oz), sementara West (pemilik kedai) menyarankan berjumpa dengan Aji Saka, "When a man loves women, he would wait". Maka June pun mencari Aji Saka melalui google.

Dalam novel Atap ini, masalah-masalah kompleks dalam keluarga June-Bowo digeber tuntas. Mulai dari perselingkuhan June dengan Aji Saka, Pertemuan terakhir dengan Dean Sahi yang terputus akibat ulah June berselingkuh dengan sahabat suaminya itu, Keputusan Bowo beristri dua, sampai kegalauan ibu June-Bowo yang gemar keluar masuk kamar operasi untuk mengencangkan bagian tubuh "kendor" saking takutnya sang suami berselingkuh.

Akhir dari trilogi ini, semuanya kembali ke jati diri masing-masing, ke rumah masing-masing.

"Home, itu dimana kamu merasa paling aman dan nyaman apapun yang terjadi.
Home, dimana kamu mendapat ketenangan jiwa. Terkadang tidak harus bersama orang yang kita cintai. Terkadang hanya diri kita sendiri dan perasaan tenang"

Seperti kata L. Frank Baum dalam the Wizard of Oz, "No Place Like Home".

[Imas · Rating 3 out of 5]

Salah satu buku yg juga sempat terdampar ditumpukan buku2 yg menunggu setelah dibaca sebagian. Obrolan kakak beradik diatas atap rumah,setelah masing2 berumah tangga dengan kisah suka duka dan bermacam peristiwa yg dialami sekian lama dalam kehidupan mereka.Pertama2 nya agak bosan,cerita mrk merembet kemana2.Tapi diakhir2 cukup menarik...

[Abduh Khoir · Rating 3 out of 5]

Diantara trilogi Fira Basuki ini, Atap sedikit menemukan bentuk dan timeline. Terdapat petunjuk tanggal dan plot line yang jelas. Buku ini seakan di tulis dari hasil percakapan adik-kakak di atas atap rumah. Menarik. Jawaban-jawaban pertanyaan pada Jendela-Jendela dan Pintu berusaha diurai pada karya ini. Yang cukup mengganggu adalah detail sampingannya (saya jadi kesal dengan sosok Bowo, entahlah). Hal-hal magis dan bumbu-bumbu mistis belum bisa terlogikakan pada saat saya membaca bukunya. Nampak sekali tambalan sana-sini

[Dwi Hesti · Rating 3 out of 5]

Good

[Fertina NM · Rating 1 out of 5]

Buku ketiga sekaligus pamungkas dari trilogi, Jendela-Jendela, Pintu dan Atap, ini mempertemukan kedua tokoh utama June dan Bowo. Kali ini penuturannya lebih kepada curhatan masing-masing anatara kedua kakak-beradik ini. Jadi sebelum kisah June dan Bowo yang masing-masing diceritakan terpisah di Jendela-Jendela dan Pintu, dilanjutkan diseri ini.

Sebelum kisah masing-masing berlanjut ada narasi dan dialog antara June dan Bowo, bagian tersebut hanya untuk memberitahukan kisah siapa kah yang akan dilajutkan. Di buku ini pula, pembaca lebih disuguhkan beberapa fakta yang di novel sebelumnya disimpan. Banyak misteri dan pertanyaan yang terjawab di buku ini. Seperti siapakah Mr. X nya June, Jodoh sesungguhnya Bowo.

Seperti yang saya bilang di review buku sebelumnya, kisah Bowo lebih menarik begitu juga di Atap. Menceritakan lagi "dunia" yang dilalui oleh Bowo dengan segala keunikannya. Sedangkan June, berkelana dengan cinta-cintanya. Sehingga kisah Bowo, lah, yang membuatnya jadi berwarna. Atap juga terasa lebih "hidup" dan "real" dalam arti kata penulis.


* Kemuliaan seorang perempuan dilihat bagaimana ia menghargai dirinya dan pasangannya.
* Apa salahnya memepercayai mitos jika itu bisa membuat hati kita lebih tentram?
* "[...]Aku ingin membetulkan banyak kehidupan orang, tapi aku sendiri..."
* Sekuat apapun seorang perempuan, mengapa tidak bisa berdiri kukuh dikedua kakinya sendiri?
* "[...]Aku tidak mau cinta menjadikan hidupku tidak tenang.."

[Yusrina Nur Dini · Rating 2 out of 5]

Buku ini lebih tebal dari dua buku sebelumnya. Itu alasan saya belum dapat menyelesaikan buku ini. Misal ketertarikan saya terhadap trilogi ini 100% (per buku ya, soalnya kurang lebih sama skornya menurut saya) dan dianggap sebagai energi. Untuk membaca Jendela dan Pintu, energi itu cukup. Sedangkan untuk Atap, energi itu habis di tengah jalan. Sebenarnya saya suka ketika Amala berkunjung ke Singapura. Dia memberikan suasana baru dan kehadirannya membuat June menjadi karakter yang hidup. Juga cerita tentang Mama yang pergi ke spesialis kecantikan, cara membawakannya seru. Mungkin kalau saya berhasil selesai, skornya akan 3 atau 4 bintang. Saya kumpulkan energi dulu haha

[Devi Nilasari · Rating 1 out of 5]

sama seperti buku Pintu dan Jendela-jendela, buku ini terlalu bertele-tele. Bahkan parahnya ada kejadian magic yang akhirnya dipercaya dan menjadi topik di buku ini (ada di beberapa bab). padahal ini terjadi pada kakak june yang notabene sekolah di luar negeri. terlalu dipaksakan deh...
dibuku ini perselingkuhan makin parah dilakukan june dan berakhir saat kesadaran june datang tentang cinta sejatinya.
kaitannya dengan atap siy hanya karena june dan kakaknya seneng nongkrong di atap rumah dan saling curhat, itu aja.

[Indah Threez Lestari · Rating 3 out of 5]

586th - 2011

Gado-gado dari buku jendela dan pintu. June selingkuh lagi dan Bowo masih dengan kejawen-nya. Keduanya saling bercerita masa lalu sambil duduk-duduk di atap rumah. Buset deh, meski tahu adiknya selingkuh dengan mantan pacarnya di Amrik, Bowo kayaknya fine-fine aja, mentang-mentang sudah lewat dan si adik sudah tobat. Kasihan deh Jigme, dikhianati June terus, tapi kalau sampai tahu pun paling cuma nerimo dan menganggap itu sudah karma...

Selingkuh? Tapi sekarang sudah nggak lagi, kan? Ya udah, jangan lagi-lagi ya...

[Reyna · Rating 4 out of 5]

NOvel ini adalah jawaban dan sekaligus akhir dari semua pertanyaan yang timbul pada novel jendela jendela dan atap..
Disini June akhirnya menemukan cinta sejatinya begitu juga sang kakak..
Novel ini adalah perpaduan yang unique antara novel jendela jendela dan pintu..
Untuk baca novel ini.. Mesti n wajib baca novel jendela jendela n pintu juga.. Coz klo kaga.. kaga bakalan nyambung coz Fira basuki menceritakannya dengan berganti ganti..

[Sita · Rating 1 out of 5]

BORING!!
The last book of Jendela-Pintu-Atap Trilogy. Supposed to be the answers to all question in two previous book and bring the climax to the story. However, after reading PINTU -the second book-, i was no longer interested to read Atap. and eventually i was right, read it in one bookstore. So lucky i did not buy it. Fira seems to be running out of ideas..

[elel · Rating 1 out of 5]

kayanya fira basuki ga bisa ngebedain antara jadi penulis artikel di majalah sama jadi penulis buku. isinya seperti mencomot berbagai artikel majalah (yang dia tulis mungkin) diselingi sedikit (sekali) cerita ttg tokohnya dan abangnya yg ga penting, lagi2. ga ngerti deh pokonya. saya ga tau ceritanya apa, keburu masuk tong sampah. (duh jahat ya--maaf bu fira)

[Dhini · Rating 3 out of 5]

nangkring di "atap" n ngobrol ngalor ngidul sambil mengenang masa lalu... memang menyenangkan.. dan itulah yang dilakukan kakak-beradik, anak2 Tuan Subagyo, setelah mereka berdua sudah sama2 berumah tangga n memiliki seorang anak..

cuma namanya juga orang ngobrol, kadang obrolannya, nyasar ke masalah lain, jadi rada2 ngebosenin..

untung topiknya yg sperti itu ga banyak..

[Suzan Oktaria · Rating 3 out of 5]

Atap, menyempurnakan sebuah bangunan rumah, juga novel trilogi karya Fira Basuki, yang ramah meramu berbagai kisah-kadang mirip ceramah, lebih sering menjelajah. Kemampuan bertuturnya sangat istimewa sehingga sebagi pembaca, kita rela dibawa ke mana-mana, termasuk dunia mimpi. Dan bertanya dalam hati, siapa sebenarnya pujaan hati: suami atau kakak atau bayi? ....

[Inra Bismawan · Rating 4 out of 5]

Lupa kasih review..
Gak sia sia booking buku ini dan dapet diskon setengah harga hahahaha :)))

Good books. Jujur. Lugas. Pemilihan kata yang baik dari mbak fira. Suka bacanya. Jadi semangat buat melanjutkan baca.
Dan bagian yang paling saya sukai adalah pintu. Yes! Banyak ketawa dan kagum saya sama bowie hahaha.

Good books.. Muach

[Dita · Rating 5 out of 5]

memang buku fira basuki ini sangat menyenangkan sekali untuk dibaca. Bahasa yang g terlalu ribet,,dan mengalir seperti kehidupan sehari-hari. Jujur, gw suka baca ney buku karena ceritanya mudah dicerna,,tapi berbobot..
seru dehh
jangan lupa baca,,walaupun bukunya dah agak lama

[mina · Rating 1 out of 5]

Buku terakhir dari Trilogi Jendela-jendela, Pintu dan Atap. Sekali ini tentang June dari Jendela-Jendela dan sodaranya si Bowo dari Pintu. Cerita perselingkuhan. Dan, seperti biasa, banyak hal di luar jalan cerita sebenarnya. Gak suka banget. Juga boleh minjem.

[Rachel Yuska · Rating 3 out of 5]

It's the 3rd book of Jendela-Jendela-Pintu-Atap trilogy. I had to put it down and continue again for more than 5 months. It's not as good as the previous two, but I enjoy the supernatural details regarding Kanjeng Roro Kidul and her entourage.

[Maria Tarisa · Rating 3 out of 5]

Akhir yang cukup menarik baik bagi June maupun Bowo. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada dua buku sebelumnya, mampu dijawab dengan cukup apik oleh Fira Basuki. Menjadi menarik karena cerita yang disampaikan bergantian antara June dan Bowo, sehingga tidak menjadi monoton.

[Nike Andaru · Rating 4 out of 5]

gabungan cerita June dan Bowo.
June yang kembali ketemu Aji Saka.
Bowo yang akhirnya menikah juga dengan Putri dan juga semua ritual jawa yang mistis.
jadi June dan Bowo saling cerita tentang hidup mereka di atas rumah.

mereka berakhir dengan menemukan atap mereka masing-masing.

[Manjali · Rating 2 out of 5]

tokoh utama yg terlalu sempurna, terutama bowo. hidupnya terlalu beruntung, jd terkesan kurang manusiawi. memang sih hidupnya penuh konflik, tp konfliknya itu selesai begitu saja, yg nyantet langsung ketahuan, yang mau bunuh langsung sial. itu kurang realistis menurutku.

[Triwido · Rating 3 out of 5]

Kisah dalam trilogi terungkap dalam buku ketiga ini.

Pencarian makna hidup sebenarnya. Kisah spriritual, islam, kejawen, tibet, pada intinya pencapaian menemukan jati diri dan Gusti Allah. Cinta murni dan jodoh tak akan kemana, sekuat apa pun halangannya.

[Topan]

what kinda of love are u looking 4? This novel invites u to the love journey. The part i love the most was while Bowo and June on the "ATAP" to elucidate this life.

[Liza · Rating 3 out of 5]

seems like a real story or maybe a biograph..hehe is it?

[Sondang · Rating 3 out of 5]

This was the fisrt Fira Basuki's book I read.
I like this.
But the the sequel Jendela and Pintu were too much for me.
They were the same :(
Bore.

[Gita · Rating 4 out of 5]

buku ketiga, jawaban akhir dari tirologi FirBas, saya suka sekali dengan ending dan pencarian si June tentang cinta sejati-nya...

[Eleanora · Rating 5 out of 5]

the closure of Fira Basuki's trilogy.. The best from all 3. Still my all time favorite

[sandra · Rating 4 out of 5]

Buku ini bahasanya enak banget, gak terlalu ribet.
The best Trilogy from Fira Basuki

[Yessi · Rating 3 out of 5]

still the same dengan dua saudaranya...BGS!!

[Sekar · Rating 4 out of 5]

baca lagi aja...