Jump to ratings and reviews
Rate this book

Mohammad Hatta: Hati Nurani Bangsa

Rate this book
Buku yang menyajikan gambaran singkat perjalanan hidup Wakil Presiden RI pertama Mohammad Hatta. Dr. Deliar Noer, penulisnya, menguraikannya dari berbagai sisi: kedudukannya dalam keluarga di Sumatera Barat, hubungannya dengan berbagai kalangan saat belajar di negeri Belanda (1921-1932), hingga perjuangannya di dalam dan di luar negeri untuk menggapai kemerdekaan Indonesia.

Deliar Noor, pakar ilmu politik yang di masa hidupnya (1926-2008) sangat akrab dengan Bung Hatta, menempatkan perjalanan hidup sang Pahlawan Proklamator Kemerdekaan di dalam berbagai arus peristiwa yang terjadi di Nusantara dan dunia. Deliar adalah juga penulis buku biografi politik Bung Hatta yang terkenal, Mohammad Hatta: Biografi Politik (1990).

Dalam pengantar buku ini sejarawan Dr. Taufik Abdullah menulis, riwayat hidup seseorang sesungguhnya adalah kisah pergumulan dengan nasibnya. Bagaimana ia harus menghadapi konteks sosial-kultural yang mengitarinya ketika ia mengimpikan sesuatu yang lain? Dunia sosial yang mengitari hidup seseorang, apa pun coraknya kolonial, feodal, otoriter, atau bahkan demokratis-modernadalah wadah yang memberikan kepadanya kesempatan untuk bergerak, tetapi sekaligus menjadi kendala yang menghalangi untuk berbuat atau mencapai apa yang diingininya.

Diperkaya dengan lebih dari seratus foto yang menjadi pelengkap visual tulisan Taufik Abdullah dan Deliar Noer. Sebagian adalah foto-foto Bung Hatta yang baru ditemukan kembali dan belum dikenal secara luas.

Judul : Mohammad Hatta: Hati Nurani Bangsa
Penulis : Dr. Deliar Noer
Penerbit : Kompas

182 pages, Paperback

First published April 1, 2012

26 people are currently reading
276 people want to read

About the author

Deliar Noer

29 books16 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
49 (43%)
4 stars
37 (33%)
3 stars
16 (14%)
2 stars
5 (4%)
1 star
5 (4%)
Displaying 1 - 15 of 15 reviews
Profile Image for Probo Darono Yakti.
84 reviews5 followers
May 6, 2018
Jika Anda pernah membaca Otobiografi Bung Hatta: Untuk Negeriku, maka anda akan langsung menangkap isi dari buku ini. Buku karya Dr. Deliar Noer ini cukup menggambarkan bagaimana Bung Hatta menjalani hidupnya mulai dari lahir di Bukittinggi pada tahun 1902, hingga meninggal di Jakarta pada tahun 1980. Kendati tidak terlalu detil, buku setebal kurang dari 150 halaman ini memberikan sudut pandang berbeda dari pemerintahan "Orde Lama" yang diiringi lika-likunya.

Mulai dari perjuangan pada masa pergerakan yang ia lakukan bersama dengan Bung Karno. Termasuk menjelaskan bagaimana dwitunggal ini sebenarnya sedari awal memiliki sejumlah ketidakcocokan. Begitu pula dengan kisah-kisah yang dapat digarisbawahi, seperti kisahnya ketika memutuskan untuk menikah setelah Indonesia merdeka dengan Ibu Rahmi Hatta.

Sebagai catatan untuk perseteruannya dengan Bung Karno yang mengakibatkan dwitunggal ini retak pada tahun 1956: sangat kental sekali buku dari Deliar Noer ini menggambarkan tentang ketidak sepahaman keduanya. Kendati di dalam beberapa bagian kedua kubu tampak saling serasi. Secara umum, buku ini dapat dideskripsikan sebagi memoar bergambar dengan penjelasan yang berimbang dengan tulisannya.
Profile Image for Sa`ad Ahyat Hasan.
110 reviews17 followers
January 19, 2015
Bukan tipikal buku saya aslinya. Dari dulu saya tidak pernah tertarik dengan sejarah. Karena buku sejarah seringkali diceritakan dengan kurang menarik. Tidak seperti halnya novel fiksi, apalagi fiksi fantasi.

Namun berhubung buku ini mengulas salah satu tokoh yang saya idolakan, ternyata tidak butuh waktu lama untuk mengkhatamkan buku setebal hampir 200 halaman ini. Total, tidak perlu sampai menghabiskan 2 hari.

Dan setelah membaca sampai selesai, barulah saya sadar, buku setebal 200 halaman sangatlah kurang untuk menceritakan sosok seorang Bung Hatta. Ada banyak sekali hal yang perlu diteladani dari tokoh proklamator yang satu ini. Beberapa yang sering kita dengar tentang Bung Hatta adalah perihal kesederhanaan, kejujuran, serta idealismenya. Tidak mengherankan kalau saat ini nama Bung Hatta dijadikan sebagai nama sebuah penghargaan untuk gerakan anti korupsi.

Membaca buku ini serasa membaca kisah perjalanan beliau selama pra-kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan. Harapan saya untuk bisa lebih tahu banyak soal pemikiran dan kehidupan pribadi bapak proklamator yang satu ini ternyata tidak bisa terpenuhi oleh buku ini. Sepertinya saya perlu mencari referensi lain yang menceritakan kehidupan seorang Bung Hatta, khususnya sebagai seorang pribadi, dan sebagai seorang kepala keluarga.
Profile Image for Wahyu Seer.
18 reviews
October 22, 2023
Mohammad Hatta adalah tokoh yang memiliki idealisme dan tingkat konsistensi sangat tinggi. Kisah hidup beliau sangat penting untuk kita pelajari. Buku ini ditulis sesuai dengan linimasa dan fase kehidupan Mohammad Hatta. Selain itu, lebih dari 100 foto mengenai beliau dimasukkan dalam buku ini sehingga menambah gambaran terkait peristiwa yang menyangkut kehidupan beliau.
Profile Image for Mutiarizki Hapsari.
39 reviews
December 29, 2021
Banyak foto-foto bung Hatta ketika masih muda, dan ternyata beliau sangat berkharisma. Banyak dari kehidupannya yang harus dicontoh anak muda sekarang.
Profile Image for Fahdii Ajmalal Fikrie.
23 reviews
August 12, 2025
Beberapa intisari yang gua petik dari buku ini:

1. Berasal dari keluarga yang sebagiannya berlatarkan sebagai saudagar, Bung Hatta memanfaatkan privilege tersebut dengan sangat baik. Disebut juga dalam buku bahwasanya pamannya, Ajoeb Rais, turut menanggung sebagian besar biaya studi Bung Hatta di Indonesia maupun di Belanda, dan juga sempat mengajak beliau dalam kunjungan dagang ke Jepang. Mengingatkan pada berita baru-baru ini tentang gotong-royong upaya urunan biaya oleh para warga di suatu desa di Bukittinggi, di mana salah satu anak di desa tersebut diterima di ITB (sumber). Sebuah cerminan langsung peribahasa "It takes a village to raise a kid.".

2. Besarnya perhatian beliau terhadap agama tercermin dalam seluruh fase kehidupannya. Buah dari tumbuh kembang di lingkungan yang kental dengan nilai-nilai agama, Bung Hatta senantiasa mengedepankan nilai-nilai agama sekalipun berada di negeri yang jauh dari nilai tersebut, yaitu ketika beliau sedang studi di Belanda, dan beberapa contoh anekdotal lainnya seperti ketika berkunjung ke Maluku, beliau tetap menjaga marwahnya dengan tidak ikut menyertai tarina Lenso sebagaimana Bung Karno, sikap pertengahan beliau menyangkut masalah sila kesatu pancasila, dan ketika beliau ingin menggagas pendirian Gerakan Demokrasi Islam Indonesia di awal Orde Baru (meskipuin digagalkan oleh Soeharto), dsb.

3. Ketika berkuliah di Belanda, Bung Hatta sudah menyibukkan dirinya menjadi ambasador yang merepresentasikan Indonesia dan perjuangannya menuju kemerdekaan di kancah internasional. Melalui keikutsertaannya dengan organisasi pergerakan di sana (Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia) serta juga berbaur dengan pelajar atau aktivis sepenanggungan dari mancanegara melalui kongres, seperti Liga tegen Imperialisme (Liga Menentang Imperialisme, nama pendek) di Brussel pada 1927.

4. Hubungan beliau dengan Bung Karno tidak selalu mulus, dan ternyata sudah dimulai sejak jauh sebelum zaman kemerdekaan.

5. Sikap beliau yang tidak menyukai intervensi militer dalam pemerintahan.

6. Betapa sikap-sikap yang beliau ambil sangat sarat dengan perhatian atas etika. Terutama ketika sudah tidak berada dalam tampuk kekuasaan.

Salam takzim untuk Bung Hatta—semoga Allah merahmati dan mengampuni dosa-dosa beliau. Denger kisah beliau, kayanya mustahil ya ada sosok yang hampir tanpa cela seperti ini, apa lagi di masa sekarang. Terlalu banyak keteladanan yang bisa diambil. Masih sangat bisa memperhatikan kepentingan bangsa sejak muda, meskipun dengan segala privilese yang dipunya—yang mungkin untuk banyak orang, keutamaan-keutamaan tersebut sering kali disalahgunakan.

Buku ini kayaknya udah dipinjemin sama mas sejak SMA. Belio di antara yang lumayan sering untuk nyuruh gua supaya suka baca buku, agar punya wawasan luas. Tapi ternyata baru mulai dan selesai dibaca setelah kurang lebih satu dekade kemudian :D
Profile Image for Aruna.
8 reviews
February 21, 2017
Dulu banget sudah baca buku ini yang versi penerbit Djambatan . Gara-gara dicetak ulang oleh Kompas, tertarik membacanya kembali. Apalagi, kisah Bung Hatta memang tak pernah membosankan, meski dibaca berulang kali.

Jaman duduk di bangku SMP, ada lumayan banyak biografi pahlawan dan negarawan Indonesia yang kubaca. Namun, entah mengapa... hanya beberapa yang karakternya benar-benar membuat 'jatuh cinta'. Salah satunya, ya, Bung Hatta ini... dengan segala kebersahajaan, kerendah hatian, dan kesederhanaannya.
Profile Image for Komar.
36 reviews4 followers
Read
January 22, 2014
Ga bisa komen euy...
membaca beberapa buku tentang tokoh nasional seperti dalam buku ini, membuat saya bertanya: kok Bung Hatta atau Bung Karno atau tokoh lainnya itu bisa sekolah tinggi ya? padahal beliau dalam masa penjajahan, seangkatan sama nenek saya hehehe,,,
kata nenek saya dulu, jangankan buat sekolah, buat makan aja susah zaman itu mah :-(

Hmm, pantes sekarang banyak pejabat[penguasa] itu terdiri dari orang-orang kaya. wajar kali ya :-D
Profile Image for Adrian.
12 reviews5 followers
June 25, 2012
Buku inilah yang menjadi gerbang awal saya berkenalan dengan Hatta lebih dalam lagi setelah serial bapak Bangsa terbitan Tempo

Saya sarankan setelah baca buku ini lebih bagus lagi dilanjutkan membaca otobiografi Hatta
Profile Image for Dona Pratama.
15 reviews2 followers
June 22, 2013
buku biografi moh. hatta ini sangat menarik dibaca untuk skedar mengetahui bagaimana dan siapa sebenarnya bung hatta tersebut. penggambaran yang cukup objektif dari deliar noer membuat kita dapat membayangkan karakter bung hatta yang sebenarnya dengan tidak dibesar-besarkan.
terima kasih.
3 reviews
July 8, 2016
Dr. Deliar Noer memang tidak menceritakan biografi Bung Hatta di buku ini, tetapi sangat cukup dan terpercaya bagi mereka yang ingin sekedar mengetahui perjalanan hidup singkat salah satu Founding Father Indonesia ini. Singkat dan menarik, tapi tidak mendalam
Profile Image for heri.
268 reviews
December 23, 2013
sebuah biografi singkat dari tokoh luar biasa. tentang perannya di masa pergerakan, ketika menjadi wakil presiden maupun ketika setelah menjadi warga negara biasa.
Profile Image for Fajar Yulianto.
3 reviews52 followers
Read
January 3, 2015
Pribadi yang tulus dalam mengabdi untuk bangsa. Kekuasaan dan nama besar bukan menjadi alasan untuk memelihara perilaku oportunis.
Displaying 1 - 15 of 15 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.