Jump to ratings and reviews
Rate this book

Indonesia Mengajar 2

Rate this book
Buku ini merangkum aksi 72 anak muda yang terpilih dari ribuan anak muda hebat lainnya. Mereka bergerak, menyebar ke seluruh pelosok negeri dari Aceh hingga Papua. Mereka rela meninggalkan kenyaman kota dan keluarga untuk tinggal di tempat baru, melunasi janji kemerdekaan. Harapannya, negeri ini akan bersinar seiring bersinarnya generasi penuh harapan yang selama ini diabaikan. Kesulitan, hambatan, tangis, dan tawa mereka jalani dengan ikhlas.

Sekarang bukan waktunya lagi untuk mengeluh, mengasihani, atau menghujat pemerintah. Lebih baik menyalakan lilin daripada terus-menerus mengutuki kegelapan. Kini waktunya beraksi, bersama berkontribusi membangun negeri dengan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukankah mendidik adalah tugas semua orang terdidik?

438 pages, Paperback

First published January 1, 2012

17 people are currently reading
309 people want to read

About the author

Pengajar Muda II

1 book1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
100 (39%)
4 stars
100 (39%)
3 stars
42 (16%)
2 stars
7 (2%)
1 star
6 (2%)
Displaying 1 - 28 of 28 reviews
Profile Image for Siti Bariroh Maulidyawati.
102 reviews6 followers
September 27, 2018
Isinya gak jauh beda kok sama IM yang pertama. Cuma disini aku jatuh cinta banget sama tulisannya yang namanya Beryl Masdiary. Bikin berkaca-kaca. Simpel, tapi mencakup semua. Dalem.....

Bahagia adalah saat kau mendengar seorang anak muridmu menyanyikan lagu “A-B-C-D” sambil menggendong adiknya yang tertawa-tawa. Bahagia adalah saat mereka berusaha bilang, “Bu, ada ten guava!” “Saya pakai baju yellow!” atau, “Bu, mari kita eat mango!” Juga saat mereka dengan ceria menyapa turis dan berterima kasih jika dibagi permen. Bahagia adalah saat anak-anak yang tadinya menatap asing kepadamu kini tersenyum dan bercerita apa saja denganmu. Bahagia adalah saat mereka berlarian memanggil namamu dari pintu gerbang sekolah setelah tadinya mereka lari ketika kau dekati.

Bahagia adalah saat mereka kini menulis lebih cepat, menggambar lebih luwes, menyanyi lebih nyaring, meminta soal tambahan dan membaca dengan lancar. Bahagia juga kau rasakan ketika ada anak yang tadinya selalu malas sekolah dan selalu menunduk jika di kelas, kini selalu bersemangat dan menjadi juru damai di antara teman-temannya.

Bahagia adalah saat mereka dengan sigap dan ringan tangan membersihkan kelas, lalu berebutan menata buku dan spidol kau. Bahagia, jika anak-anakmu tadinya ribut di halaman sekolah, lalu jatuh, lalu kau obati, lalu mereka berlarian pulang kembali dengan nangka, jambu, bidara dan keripik ubi.

Bahagia adalah pada saat ereka menuliskan cerita dan membuat gambar ‘Aku Sayang Ibu Riri’, serta berjanji akan menjadi anak pintar dan bisa ke Jakarta, serta akan mencari alamat rumah kau, lalu makan ikan bersama. Bahagia adalah pada saat mereka dan kau berdoa bersama di masjid yang redup cahayanya, tetapi terang dengan mukena dan piama putih mereka. Bahagia adalah pada saat mereka dengan bangga melaporkan sudah seminggu tidak makan mi instan mentah dan makan jambu tanpa vestin, dan memilih untuk memakan biskuit, sereal atau buah-buahan segar. Kini mereka punya SOP sendiri begitu membeli pangaha (jajanan). Mereka akan langsung membalik bungkusnya dan melihat komposisi, lalu meminta approval dari kau apakah mereka sudah menjadi smart buyer, dengan tidak adanya tulisan MSG atau penyedap rasa di bungkusnya.

Bahagia adalah bisa bersama-sama mereka, selama setahun di Tambora, menjadi Pengajar Muda.

-Beryl Masdiary(Indonesia Mengajar 2)
(Favorittt bangett<3)

Bikin pengen liat Gunung Tambora...
Profile Image for Dita Pramitasari.
36 reviews9 followers
May 4, 2013
Ketahuilah bahwa buku ini berkisah tentang romantisme. Romantisme yang bukan sekedar romantisme yang membawa kegalauan, kenestapaan, kecengengan, bahkan kesedihan tak berujung. Tapi romantisme yang disajikan sungguh akan membuat kedua pelupuk matamu tiba-tiba basah oleh optimisme, kesederhanaan, kepedulian, rasa cinta, nasionalisme, ketulusan, keikhlasan, dan hal-hal positif yang lain. Karena mengapa? karena buku ini berkisah tentang romantisme antara para pengajar muda dan murid2nya,alam, dan masyarakat dari tempat2 terindah di negeri khatulistiwa, Indonesia.
Profile Image for Wahyu Alam.
31 reviews3 followers
February 7, 2013
Indonesia Mengajar, pasti sudah tahu tentang gerakan yang satu ini. Sebuah gerakan yang digagas Anis Baswedan aku kenal lewat tanyangan Kick Andy, kemudian mengenal lebih dekat dengan para Pengajar Muda yang bertugas di pelosok negeri lewat buku edisi pertamanya.
Tidak lama setelah membaca beberapa buku yang lain, buku Indonesia Mengajar sudah ada untuk edisi kedua. Judulnya Indonesia Mengajar 2. Buku ini, bukan sekadar memberikan wawasan tentang pendidikan di negeri ini. Tetapi juga memberikan pengetahun kepada pembacanya, bahwa Indonesia, di pelosok-pelosok sana, banyak pemandangan cantik dengan sejuta kearifan lokal yang terbentuk begitu saja. Buku ini lebih membuka mata kita, masyarakat Indonesia tentang keberadaan saudaranya di pelosok negeri.
Indonesia Mengajar sudah ada angkatan ke-5 saat buku angkatan kedua ini terbit. Lebih tebal dari buku yang pertama, ada cerita menarik tentang bagaimana aku mendapatkan buku ini.
Buku ini aku dapatkan dari sebua lelang yang diadakan di grup penerbit BentangPustaka. Aku sangat menunggu buku ini, bahkan aku rela memberikan harga lebih dari harga aslinya, saat lelang. Karena itulah, buku Indonesia Mengajar 2 ini aku dapatkan dengan tanda tangan khusus dari ketuanya, Anies Baswedan.
Sayangnya, entah mengapa, saya lebih cepat membaca buku yang edisi pertama dari yang kedua ini. Namun yang jelas, kedua buku Indonesia Mengajar ini sangat baik untukku yang bekerja sebagai guru muda. Beberapa strategi pembelajarannya, aku terapkan di kelas-kelas yang aku ajar. Tidak hanya di SMA, tetapi juga aku terapkan saat menjadi dosen kontrak di kampus UTM.
Membaca buku itu seperti minum vitamin saat tubuh kelelahan. So, tetap semangat membaca buku ya..!
Profile Image for Truly.
2,762 reviews12 followers
August 15, 2021
Sebenarnya saya menemukan buku ini di salah satu tumpukan buku sumbangan yang dipercayakan pada saya. Salah seorang pemggila buku menitipkan banyak buku hasil bongkaran koleksinya untuk diberikan kepada yang membutuhkannya.

Membaca buku ini, saya jadi paham kenapa ia malah mengeluarkan buku inspiratif ini dari koleksinya. Semoga makin banyak anak muda di luar sana yang semakin mencintai dan mau berbuat sesuatu untuk tanah air tercinta.
Profile Image for Uthie.
326 reviews76 followers
September 10, 2012
"Anak-anak muda ini telah tunai bertugas, betapapun kecil mereka telah ikut memainkan peran bagi saudara sebangsa." (viii - Anies Baswedan)



Meski memendam rasa tidak puas akan singkatnya cerita yang ditulis di Indonesia Mengajar (maunya lebih banyak lagi), namun saya masih tetap penasaran akan pengalaman yang akan dibagikan para Pengajar Muda II.

Sudah cukup banyak hal yang mencoreng wajah pendidikan negeri ini. Mulai dari ketidakpedulian penerintah, perilaku anarkis para murid, hingga perbuatan tak pantas yang dilakukan para guru. Saking bobroknya, gaung keberhasilan para tunas-tunas bangsa di ajang internasional pun tenggelam. Yang tersisa hanyalah cerita tentang bobroknya pendidikan di negeri ini.

Para guru sebagai garda terdepan pun tak lekang oleh cap negatif. Kasus pemukulan yang dilakukan guru terhadap muridnya sudah menjadi hal yang lumrah yang cukup sering dijumpai dalam berita di televisi nasional. Hingga menimbulkan pertanyaan "Apa yang sudah diajarkan kampus penghasil tenaga pendidik sehingga menghasilkan lulusan seperti itu?" Ataukah itu terpulang kepada masing-masing individu? Jika moral guru sudaj sedemikian parahnya, lantas bagaimana lagi moral para anak didiknya. Maka benarlah pepatah berkata "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Benarkah seperti itu?

"Beta ini guru, Pak, digugu dan ditiru. Bagaimana beta mengajar anak-anak beta untuk tidak minum dan merokok kalau sudah besar kalau beta sendiri perbuat akang barang itu?" (p. 75)



Adalah Pak Teddy, seorang guru muda di Kecamatan Molu Maru, Maluku Tenggara Barat yang mengucapkan kalimat sederhana nan sarat makna itu. Sadar akan statusnya sebagai seseorang yang mendapat kehormatan lebih dimata masyarakat, Pak Teddy berusaha meninggalkan kebiasaan yang telah ditekuninya selama bertahun-tahun. Tak hanya masalah kebiasaan buruk, beliau juga tak pernah setengah hati dalam menjalankan profesinya. Ketika jumlah guru yang mengajar di sekolahnya telah mencukupi barulah ia mengajukan beasiswa tugas belajar di Manado. Sungguh keputusan yang diambil bukan memandang pribadi melainkan keadaan keadan para murid yang terancam terlantar jika ia mengajukan beasiswa tugas belajar ketika formasi guru di sekolahnya masih sangat kurang. Benar-benar sosok yang patut ditiru dedikasinya.

Guru jelas punya posisi tak kalah penting di mata para anak didik. Kedudukan mereka bahkan tak jarang disandingkan dengan kedudukan orangtua. Menurut Grace, Pengajar Muda di Kabupaten Roten Ndao Nusa Tenggara Timur, dari hasil perbincangannya dengan para murid, guru ada diposisi ketiga setelah Tuhan dan orangtua. Dengan posisi sedemikian penting, patutkah guru bertindak tak terpuji?

"Guru tidak hanya mengajar dalam kelas, tetapi menjadi panutan dimana pun ia berada. Sebanyak apapun ia berkata-kata hal yang baik, lebih berdampak kalau ia memberi contoh yang baik. Tidak hanya mengimani hal baik, tetapi memberi bukti perbuatan baik." (p. 76 - Bartolomeus Bagus Praba K.)



Pemerintah bisa jadi memandang penting kebutuhan pendidikan di negeri ini. Sehingga tembok sekolah nyaris rubuh, hanya dibatasi sekat-sekat tipis untuk membagi ruangan, hanya berlantaikan tanah dan menjadi langganan banjir, atau akses ke sekolah menjadi terhambat karena satu-satu jalan atau jembatan yang dapat digunakan mengalami longsor dan terputus. Tapi itu semua tak menyurutkan langkah anak-anak untuk datang ke sekolah meski kadang harus bertaruh nyawa demi bisa sampai disekolah.

Walau terkesan kurang mendapat perhatian pemerintah, rasa memiliki negeri ini hendaknya jangan pernah pudar. Apalagi bagi para penduduk yang berada di pulau-pulau terluar Indonesia. Negeri seberang yang gilang gemilang hanya sejauh pandangan mata. Sungguh menggoda rasa nasionalisme. Tidak percaya? Ada Belqis, Pengajar Muda Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat yang terhenyak saat anak-anak muridnya menjawab nama ibukota Indonesia adalah Serawak. Atau tanya saja Fendi Mulyo, Pengajar Muda di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara seberapa besar rasa haru sekaligis bangga yang ia rasakan ketika akhirnya Sang Saka Merah Putih pertama kali berkibar di Desa Nadenakele, tepatnya di SDN Inpres Nadenakele.

Inilah realitas negeri kita. Miris? Iya. Menyedihkan? Sudah pasti. Pasrah? Jelas tidak. Indonesia Mengajar adalah bukti nyata ada banyak orang yang percaya dan bertindak untuk melaksanakan salah satu amanat yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Sejarah menulis bahwa negeri kita memiliki jutaan pahlawan tak dikenal. Sejarah panjang bangsa kita sampai hari ini dipenuhi oleh perjuangan panjang para leluhur kita yang kode genetikanya ada di darah kita.

Ya, Anda semua, anak muda Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia memiliki kode genetika sederhana bernama : berjuang. Dan karena itu bila dihadapkan pada pilihan sederhana, kita akan memilih dengan mudah : lebih baik menyalakan lilin daripada sekedar mengutuki kegelapan. Lebih baik berjuang daripada berpangku tangan." (p. xv - Anies Baswedan)



@ Soekarno - Hatta Int'l Airport
09092012
Profile Image for Edy.
273 reviews37 followers
July 30, 2012
Buku ini merupakan serial ke 2 dari Indonesia Mengajar. Dalam buku ini terdapat sekitar 72 artikel tentang pengalaman dan pembelajaran pengajar muda yang ditempatkan selama satu tahun mengajar di pelosok terpencil (dan cenderung merupakan daerah miskin) di Kabupaten Aceh Utara – Prop. NAD, Kabupaten Lebak – Prop Banten, Kabupaten Gresik – Prop. Jatim, Kabupaten Kapuas Hulu – Prop. Kalbar, Kabupaten Kepulauan Sangihe – Prop. Sulut, Kabupaten Bima – Prop. NTB, Kabupaten Rote Ndao – Prop. NTT, Kabupaten Maluku Tenggara Barat – Prop. Maluku, dan Kabupaten Fakfak – Prop. Papua Barat.

Seperti serial pertama, kesuksesan para pengajar muda dalam mengembangkan proses belajar mengajar antara lain ditemtukan oleh:
• Adanya sikap tegar, ulet, pantang menyerah, sabar, senantiasa memperbaiki diri (continues improvement) dan perasaan bersyukur dari para pengajar muda.
• Adanya perubahan metode mengajar yang lebih mengutamakan “hati dan cinta”. Setiap siswa diyakini mempunyai potensi kecerdasan masing-masing, tugas guru adalah menemukenali dan mengembangkan potensi tersebut dengan system pembelajaran yang penuh kasih dan empaty.
• Adanya dukungan dari orangtua dan masyarakat akan mempermudah proses belajar mengajar. Untuk itu seorang pengajar dituntut mampu melakukan pendekatan kepada orangtua murid dan lingkungan sekitarnya.
• Proses belajar mengajar tidak boleh tergantung pada fasilitas yang serba lengkap. Oleh karenanya pengajar di daerah terpencil dituntut untuk mampu dan kreatif memanfaatkan sumberadaya di lingkungannya sebagai media ajar.
• Bagi anak-anak daerah terpencil, minimnya informasi dan sarana telekomunikasi membuat mereka terkungkung dalam dunianya sendiri. Untuk itu pengenalan dunia luar seperti laptop, buku dan media lain menjadi sangat penting untuk menumbuhkan visi dan mimpi mereka.
• Untuk membuka wawasan dan memberikan kebanggaan, berbagai ajang kompetisi seperti lomba olimpiade, lomba pramuka, lomba keagamaan dst menjadi sebuah system insentif yang cukup menarik bagi murid, orang tua murid atau pejabat local.
• Guru harus mau belajar dari murid. Empaty kepada murid harus dibangun oleh seorang guru. Guru mengajar harus dengan mempertimbangkan kondisi sosio psikologis murid dan latar belakang kehidupannya, dan tidak hanya sekedar mencurahkan pengetahuan secara sepihak.

Ucapan salut perlu dilontarkan pada para pengajar muda yang telah rela meninggalkan kehidupan yang mapan di kota dan mau ditempatkan di berbagai pelosok terpencil guna berkontribusi memenuhi janji kemerdekaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka dengan penuh semangat telah mencoba menyalakan lilin-lilin kecil untuk menerangi kegelapan, disaat banyak orang hanya berteriak-teriak mengutuk kegelapan itu. Semoga perjuangan mereka menjadi amal ibadah di mata Tuhan. Selain itu semoga proses penempatan pengajar muda ini akan menjadi langkah untuk menemukan “mutiara-mutiara terpendam” atau anak didik yang berkualitas di berbagai pelosok tanah air. Bagi pengajar muda itu sendiri, semoga penempatan di lapangan ini bisa menjadi pembelajaran untuk menggembleng diri menuju manusia atau pemimpin Indonesia yang visioner dan berpihak kepada masyarakat kecil yang tersebar di berbagai pelosok negeri.

Secara umum buku ini runtut, ringan dibaca alias mudah dipahami, terkadang lucu terkadang mengharukan, sangat menginspirasi…Prolog oleh Anis Baswedan sangat excellent. Beliau bisa memotivasi dan menumbuhkan nasionalisme serta keberpihakan dengan penuh semangat namun juga penuh keharuan. Di saat banyak pejabat, politisi dan orang awam mulai skeptis dan hanya berpikir tentang “periuk nasinya sendiri”, apa yang dilakukan oleh Anis Baswedan dan Indonesia Mengajar merupakan salah satu tetesan embun yang menyejukan hati. Semoga Allah memberikan kemuliaan dan kemudahan bagi beliau dan Indonesia Mengajar dalam menjalankan kewajiban moral kaum terdidik yakni mendidik bangsa. Amin….
Profile Image for Hadiyatussalamah Pusfa.
109 reviews11 followers
October 14, 2012
Oke. Menurut saya, kisah-kisah dari pelosok nusantara seperti ini selalu inspiratif dan heartwarming. Apa bedanya dengan buku 1? Kisahnya lebih banyak karena pengajar mudanya lebih banyak. Juga (hal yang saya suka) daerahnya lebih banyak dibandingkan dengan buku 1. Keseharian pengajar muda membuat saya makin jatuh cinta sama Indonesia karena melalui cerita di dalamnya, saya jadi lebih tahu keseharian masyarakat Indonesia selain di pulau Jawa ini. Belum bisa travelling langsung, minimal lewat buku dulu ya :)

Jujur, ada bagian-bagian dari buku ini yang ga terlalu bikin saya semangat untuk baca. Makanya ini sempet teranggurkan beberapa lama bukunya. Hehe jahat ya saya? Tapi menjelang akhir buku, uuuuuu suka banget. Mulai cerita Lumba. Seorang anak bernama Lumba. Cute ya namanya? Dia lahir di kapal laut dan pas ibunya melahirkan ada lumba-lumba. Makanya dikasih nama Lumba. Kisahnya apa? Baca sendiri ya... hehehe

Favorit saya yang lainnya adalah Lapangan Futsal Standar “FIFA”, Pasukan Bersemangat Belajar Baca, serta Catatan Bahagia. :_)

Seneng deh bacanya. Makin bersyukur lagi harusnya saya.
Profile Image for Deary Hoesin.
13 reviews4 followers
April 21, 2013
Baru sempet baca 4 kisah dari puluhan kisah pengajar muda di buku ini. Salut kepada teman-teman muda ini yang mengabdikan diri mereka jauh di pelosok nusantara untuk tak hanya mengajar tetapi juga mendidik anak-anak di sana. Menilik latar belakang pendidikan dan prestasi mereka, saya yakin mereka bisa berkarir di tempat yang lebih baik ketimbang di pelosok, di antara pengajar muda ini ada yang lulusan univ of melbourne, sempet jd ketua PPI pula, ada yang pernah jadi chevron scholarship awardee, ada yang pernah jadi staf ahli DPRD Jakarta, dan banyak dari mereka yang pernah mengukir prestasi di berbagai kompetisi ilmiah. Background mereka lalu pilihan mereka untuk bergabung dengan Indonesia Mengajar ini yang membuat saya salut. Saya kutip sebaris kalimat dari Dimas Sandya : "Pun, untuk semua orang yang merasa paling tahu solusi untuk permasalahan pendidikan, sekaligus jemawa dengan berbagai teori kebijakan makronya, cobalah merendahkan hati di sini.". This book absolutely is a must have item :-)
Profile Image for Swety Retna.
138 reviews10 followers
Read
April 5, 2013
Impian menjadi pengajar dan pendidik masih terus membayangi :D menariknya anak-anak kecil dan tingkah mereka yang sungguh tak terduga membuat kita tergerak untuk menjaga kesucian dan kepolosan mereka :) betapa anak-anak daerah bagaikan mutiara yang terjaga, bagai akar pohon yang menyimpan umbi dan berjuta potensi...
yang paling menarik sejauh ini adalah kisah pengajar muda yang harus menjadi penjagal :D ia yg ingin ikut menikmati daging sapi, kambing dan ayam harus berani menyembelih agar halal dimakan :) teringat saat saya dinas ke pulau sulawesi tepatnya manado di mana banyak penduduk non muslim saya pun was was meskipun yang dihidangkan adalah ayam, takut tidak disembelih ^^ akhirnya hanya berani makan ikan.
ada juga cerita menarik ttg seorang anak bernama Agung yang menangis tiap kali menyanyi lagu pelangi-pelangi :)
buku ini sungguh sebuah inspirasi!
Profile Image for Han.
58 reviews1 follower
August 10, 2014
Melanjutkan buku yang pertama, kisah-kisah dalam buku ini tak kalah inspiratif dari buku yang pertama. Saya sangat kagum pada metode mengajar yang diterapkan oleh para Pengajar Muda berbekal dari training di Indonesia Mengajar. Menurut saya sangat efektif, tidak hanya mengajar bahkan mendidik. Tidak hanya berperan sebagai guru, namun juga sebagai kawan, saudara, kakak atau bahkan orang tua kedua bagi anak-anak itu, yang kelak akan selalu mereka kenang di hati.

Sekali lagi mengutip kata-kata pengantar Anies Baswedan dalam buku ini, "Lebih baik menyalakan lilin daripada sekadar mengutuki kegelapan. Lebih baik berjuang daripada berpangku tangan." Maka, saya juga berharap program ini akan terus berlanjut. Dengan begitu, jalinan persaudaraan lewat program ini dapat menjadi fountain of hope yang memancarkan harapan untuk semua yang terlibat.
Profile Image for me.lita.
139 reviews
January 23, 2013
di buku kumpulan cerita para pengajar muda yang tergabung dalam Indonesia Mengajar 2 ini, ada beragam kisah yang intinya adalah menceritakan bahwa bukan saatnya kita menyalahkan sistem pendidikan Indonesia yang masih jauh dari kata sempurna, melainkan bagaimana cara kita menyelesaikan persoalan yang ada dengan segala kreatifitas yang kita punya.
Profile Image for Destini.
25 reviews14 followers
June 22, 2014
Baru membaca 6 kisah dari para pengajar muda angkatan ke 2. Isi dari tiap pengalaman PM ditulis lebih singkat dari buku pertama namun isinya sangat menginspirasi. Benar sekali jika salah satu pengajar muda memberikan quotes, lakukan sesuatu untuk mengubah negeri, jangan hanya mengutuki apa yang sudah terjadi.selamat berjuang untuk teman-teman PM!
Profile Image for Achie Dessi.
15 reviews
June 10, 2014
Kisah di IM 2 secara umum hampir mirip dengan IM 1. Jumlahnya lebih banyak dengan tema yang bervariasi. Buku IM 2 selain lebih tebal, saya merasa sedikit lebih berat ketika membacanya dibandingkan IM 1. Saya pribadi lebih menyukai kisah-kisah Pengajar Muda di IM 1.Mungkin karena angkatan pertama, jadi pengalamannya jauh lebih berkesan. ... ^_^
Profile Image for Rina Yulius.
24 reviews11 followers
October 16, 2012
Supeeeeeeeer sekali :)
Awalnya sih penasaran, pas roadshow IM di GSP langsung beli dua2nya n babat abis semalaman..hahaha
Pengen dapet kesempatan kayak pengajar muda juga..
Setahun mengajar, seumur hidup menginspirasi..
*jarang-jarang nulis review*
Profile Image for Bayu Sadewo.
82 reviews5 followers
December 18, 2012
Kisah dalam buku Indonesia Mengajar 2 ini bagi saya merupakan sekuel menginspirasi dari kelanjutan program Indonesia Mengajar. Begitu tulus pengabdian para pengajar muda, luar biasa! Salut untuk Gerakan Indonesia Mengajar!!
Profile Image for Imanissa Arti.
12 reviews2 followers
April 4, 2013
Semua kisah tertata secara apik. Mengharukan dan sangat menginspirasi. Bukunya lebih tebal dari buku yang pertama, namun hikmahnya tak kalah menyentuh. Pengajar Muda Indonesia Mengajar adalah inspirasiku dan aku adalah fans kalian.
Profile Image for Muhammad.
43 reviews9 followers
September 20, 2012
Terlepas dari sisi inspiratifnya... hanya ada 3 atau 5 tulisan mungkin yang menurut saya layak di bukukan. :)...

Profile Image for Yuaninda Laksmita.
2 reviews
February 11, 2013
cerita-cerita yang dimuat di buku ini sangat menginspirasi bagaimana mereka bertemu dengan anak-anak kecil yang beragam karakter dan bagaimana perjuangan mereka untuk menjadi orang hebat kelak :)
Profile Image for Elly Wani.
30 reviews2 followers
August 29, 2013
Menggugah dan inspiratif. Menunggu kisah-kisah Pengajar Muda di buku Indonesia Mengajar Selanjutnya.
Profile Image for Hetinur.
9 reviews3 followers
Read
August 29, 2013
sangat menginspirasi menjadi pengajar muda, isinya gak jauh beda sama yang pertama
Profile Image for Indira Iljas.
205 reviews9 followers
November 8, 2016
Sebenarnya baca buku ini krn "gak sengaja" aja. Tapi langsung gak tertarik, jadi banyak yg di skip bacanya :(
Profile Image for Nurhayati Tarigan.
10 reviews1 follower
December 27, 2012
Kemarin dapat freebok dari Leksika Bookstore.. sebelumnya udah punya Indonesia Mengajar 1 :)
Displaying 1 - 28 of 28 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.