Jump to ratings and reviews
Rate this book

Tango

Rate this book
Nama lelaki itu Kang Jong Woon.
Selama dua tahun ini, artinya bagiku adalah pacar, teman, dan keluarga. Dia adalah lelaki muda dan tampan. Hari ini dia singgah di rumahku lagi. Ia terus memegang-megang barang-barang di tempatku, seakan sedang memastikan keberadaannya.
Jong Woon maju dua atau tiga langkah melewati depan kulkas yang berwarna putih sambil berteriak, “Step!” Jong Woon terus berjalan berputar-putar tanpa henti seperti sedang menari, tingkahnya itu seakan mengisyaratkan bahwa ia sedang meminta diperhatikan. Lalu, ia melompat ke tempatnya semula seperti seorang anak kecil. Akhirnya, aku bertanya kepadanya lebih dulu karena dia terus berputar.

“Sedang apa?”
“Aku sedang menarikan tarian yang sangat romantis,” jawab Jong Woon.
“Tarian apa itu?”
“Tango…”

309 pages, Paperback

First published July 1, 2009

31 people are currently reading
509 people want to read

About the author

Goo Hye Sun

3 books75 followers
Ku Hye-sun (Korean: 구혜선, born November 9, 1984) is a South Korean actress. An admirer of Leonardo Da Vinci, also dabbles in directing, writing, illustrating, singing and composing.
She is best known for her role as Geum Jan-di in the hit TV show Boys Over Flowers.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
69 (28%)
4 stars
57 (23%)
3 stars
69 (28%)
2 stars
30 (12%)
1 star
16 (6%)
Displaying 1 - 30 of 45 reviews
Profile Image for Yunita1987.
257 reviews5 followers
September 27, 2012
Ketertarikan aku ingin membaca buku ini karena banyaknya orang yang membeli buku ini, sehingga membuatku penasaran dengan buku ini, sempat terpikir kalau niat orang membeli buku ini dikarenakan sosok penulis yang adalah artis korea dan semua pecinta korea pasti tahu dengan penulis ini yang sempat buat heboh didrama Boys Before Flower sehingga awalnya aku tidak ada niat untuk membelinya. Tapi ntah kenapa, aku masih sangat penasaran, apalagi diGoodReads ratingnya cukup tinggi. So langsung pergi ke toko buku 'Gramedia' dan membelinya.

Setelah aku membaca buku ini, sampai diakhir aku masih penasaran apa sih sebenarnya hubungan antara cerita dengan judulnya sendiri, masih pertanyaan untukku. Tapi aku mencoba menjawabnya 'mungkin karena tokoh utama suka melihat tarian Tango' (setidaknya aku memiliki 1 jawaban). Tapi, jangan dipikirkan karena aku tidak mengerti antara cerita dan judul, aku tidak menyukai buku ini ya? Karena aku begitu menikmati kisah 'Yun' yang menjadi tokoh utama dibuku ini. Kisah dirinya yang menurutku cukup tragis tapi dari buku ini aku dapat 1 pelajaran berharga yaitu 'apapun pahit hidup yang kita hadapi, jalani semuanya dan jangan takut!!!' (please, jangan cari kalimat ini dibuku ya, otomatis tidak akan ditemukan...:D)

Buku ini bercerita tentang kisah seorang wanita bernama 'Yun' yang harus berpisah dengan kekasihnya dikarenakan banyak perbedaan yang mereka anggap sulit untuk dipersatukan. Sehingga putusnya hubungan mereka, sempat membuat dirinya menderita dan mencoba menjauh dari dunia ini dan bersedih. Tapi itu tidak lama, dikarenakan ada sosok pria yang mencoba mendekatinya dan ini bukan 1 melainkan ada 2 orang. Satu sosok bernama Min Young yang mungkin karena dari keluarga kaya sehingga semua dinilai dari uang. Sampai merasa bahwa orang akan bahagia hanya dengan uang. sedangkan Yun yang mencoba mendekatkan dirinya kepada Min Young dan yang dia dapatkan bukan kebahagian. Sehingga dia lebih memilih dekat dengan pria yang kedua, bernama Si Hoo. Sosok pria yang diidamkan Yun, walaupun awalnya Yun sendiri takut untuk mendekatkan diri dengan pria lain. (Mungkin karena merasa gagal dengan hubungan dia yang pertama dengan Jong Woon). Tapi karena pertemuan mereka dan perlakuan Si Hoo yang terlalu perhatian dan baik, membuat dirinya ingin memiliki Si Hoo, sampai dia mengetahui kebenaran bahwa Si Hoo adalah mantan dari seorang cewek yang sudah Yun kenal dan ternyata teman 1 kantornya sendiri. Hal ini membuat Yun mencoba menghindar dari Si Hoo, tapi mungkin karena sudah cinta, Yun merasa sulit untuk menjauh dari Si Hoo. Dan dapat disimpulkan apa yang terjadi setelahnya? Yun lebih memilih Si Hoo daripada Min Young.

Tapi apa yang terjadi setelah itu, apakah hubungan ini berjalan dengan baik? Apakah Si Hoo dan Yun bisa bersatu selamanya?

Untuk jawabanya, silahkan baca buku ini, karena aku bukan reviewer yang berbaik hati untuk spoiler disini. Secara keseluruhan, aku suka dengan buku ini. Kisah Yun yang terasa begitu nyata dan bagaiman keluhkesah dirinya, ketakutannya, kebahagiaan dan kesedihannya begitu jelas dia ungkapkan. Ditambah dengan banyaknya kata-kata yang sangat indah dan memiliki arti yang begitu mendalam untuk menjadi bahan pelajaran buat pembaca dalam menghadapi hidup ini.

*Recommended for all people and happy reading...:)
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews295 followers
June 1, 2015
penuh perjuangan baca buku ini, sempet ketiduran karena alurnya lambat banget, ngomongin g suka kopi aja 20an halaman, nyritain perbedaan dan kenapa pacarnya mulai berubah pulugan halaman. intinya cuman satu: move on dari mantan pacar. masih g ngerti kenapa buku ini bestseller, mungkin karna talenta penulisnya yang juga membuat saya tertarik pada buku ini. ada lukisan yg disisipkan sama penulis, walau g ngerti artinya apa tapi terlihat keren. ketiga kali baca buku terjemahan korea, kali ini cukup baik walau kadang masih terdengar aneh, mirip dialog kalau kita sedang nonton korama dan kesamaan ketika membaca ketiga kali adalah alurnya lambattttt banget.
Profile Image for Siska Barendha.
47 reviews2 followers
June 29, 2013
Perlu perjuangan untuk menyelesaikan novel ini, karena novel ini banyak percakapan berat tentang bagaimana tokohnya memandang kehidupan dan kenyataan. Terlepas dari percakapannya yang berat, sebenarnya novel ini punya tema dan konflik yang sederhana. Kalau saja tokoh2nya nggak terlalu sering berfilosofi mungkin novel ini akan lebih mudah dinikmati.

Eniwei, jadi sedikit bertanya2 apakah tingkat stres di Korea itu benar2 tinggi ya? Kalau emang begitu, rasanya ngerti kenapa banyak drama melankolis menjurus ke depresi yang berasal dari sana. :p
Profile Image for Mufita ramadhina.
2 reviews2 followers
September 5, 2012

Aku tidak minum kopi.

Tidak,aku tidak tahu caranya.itu adalah hal yang tidak perlu ku ketahui. Kopi yang ku seduh sama sekali tidak enak. Oleh karena itu,aku semakin tidak memahami kopi.

Aku tidak bisa menerima kenyataan seperti itu.

Kenapa aku?kenapa aku?

Hari ini aku brtanya lagi pada diriku sendiri. Kenapa aku harus terbiasa dengan rasa kopi yang pahit.
Kenapa aku harus terbiasa dengan kenyataan yang pahit?
Sampai rasa pahit yang lama-lama terasa tidak asing ini berubah menjadi manis.(Yun,hal 9-11)

Tango berisi kisah perjalanan seorang gadis bernama yun dalam memahami kehidupan,kenyataan dan dirinya sendiri serta berusaha keluar dari belenggu pahitnya kenyataan yang selama ini tak pernah ia ketahui.

Kehidupan penuh cinta dan kebahagian yang selama ini ia rasakan membuatnya tidak ingin mengenal hal-hal yang pahit dan menyedihkan. Yun selalu berusaha untuk membuat semua hal di sekelilingnya berjalan sesuai keinginannya dan untungnya usahanya selalu berhasil. Hingga saat itu datang,saat dimana Kang Jong Jong Woon lelaki yang sangat di cintainya selama 2 tahun ini akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Kesempurnaan hidup yang selama ini ia rasakan perlahan mulai goyah,perasaan asing yang tak pernah ingin di ketahui olehnya kini mulai menyelimuti hati nya.

"Aku kembali ke ruang tamu dan jatuh terduduk di lantai tanpa tenaga. Lalu, aku tersadar dengan kenyataan canggung bernama perpisahan. Aku tidak tahu caranya menghadapi kenyataan. Oleh karena itu, sepertinya apa yang aku lakukan saat ini terasa sangat canggung"(hal 51-52)

Yun yang hanya ingin mengenal dan merasakan kebahagian akhirnya menghirup pahitnya kenyataan bernama perpisahan. Hal-hal pahit yang dan menyedihkan yang selama ini tak ingin dikenalnya satu per satu mulai datang menyapanya.

Ada hikmah di balik sertiap kejadian,itulah salah satu pesan tersirat yang dikandung novel ini. Perpisahan itu menyakitkan,namun perpisahan memberi kesempatan pada tiap tokoh dalam buku ini terutama Yun, untuk belajar memhami kehidupan,kenyataan,dan diri mereka masing-masing. Melalui perpisahan Yun bertemu dengan orang-orang di sekitarnya dan mengetahui banyak hal,tentang ketulusan,kepercayaan diri dan kesederhanaan yang sedikit banyak mengubah sudut pandangnya dalam memandang dan memperlakukan kenyataan. Ia pun baru menyadari kalau perbedaan hati antara dirinya dan Kang jong Woon adalah salah satu faktor yang menyebabkan berakhirnya hubungan mereka.

"Perpisahan dengannya telah menjadi mesin yang membuatku bisa sedikit melepaskan diriku. Aku bisa lepas dari ide kesempurnaan tempat aku mengunci diriku sendiri dengan alasan bahwa aku melakukan semuanya untuknya. Aku mulai keluar sedikit demi sedikit"(yun,hal 94).

Menghadapai pahitnya kenyataan memang tidak mudah,terkadang Yun merasa perpisahanya dengan Jong won telah merenggut semua kebahagiaan miliknya,membuatnya gelisah dan terus menguk obat penenang agar dapat tertidur dan sejenak melupakan kenyataan itu.

Hingga suatu hari Yun bertemu dengan seorang lelaki di kereta bawah tanah,lelaki yang membuatnya bertingkah seperti anak remaja,tanpa bisa ia hindari jantungnya berdebar.

Seperti takdir yang telah di tetapkan,pertemuanya secara tidak sengaja dengan pria di kereta bawah tanah kembali terulang di tempat yang berbeda. Park Si Hoo nama pria itu yang kemudian menjadi teman baru yang spesial baginya.

Baginya Park Si Hoo adalah sosok yang berbeda, pembawaanya yang santai membuatnya merasa sangat nyaman berada di samping pria itu. Pemikiran pemikiran Si Hoo tentang kehidupan membantunya menghapus awan hitam yang menyelimuti kehidupanya. Juga membantunya memamhami Tango,tarian yang tak ia mengerti. Ia mulai dapat tersenyum dan tertawa dengan bebas.

"Setiap aku berjalan selama ini,tanpa ku sadari aku selalu menghindari semua hal dan orang-orang yang ada di depanku. aku tahu kalau di depanku ada sesuatu,tapi aku tidak tahu secara jelas apa yang ada di depanku itu. bahkan aku tidak berusaha untuk mencari tahu. Kepalaku seperti di tutupi oleh sutra yang sangat halus,sampai aku tidak dapat melihat dengan jelas ke hal-hal dan orang-orang yang ada di depanku. Waktu itu apa yang di depanku tidak berarti apa-apa,karena aku menganggap semuanya hanya sesuatu yang akan lewat" kata Si Hoo lalu menggigit bibirnya. "Kita semua begitu. Apa yang kita lihat bukan segalanya.Ketulusan yang tidak dapat dilihat merupakan sesuatu yang sangat penting. Namun aku hanya berpikiran seperti ini. Berpikiran bahwa apa yang terlihat merupakan segalanya."(Si Hoo hal 223)

"Tidak ada waktu. Kita harus melihat lebih banyak.Kita harus membuka mata lebar-lebar dan melihat apa yang terhampar di depan kita. Bernapaslah lagi. Lalu jangan mencoba mencari kebenaran yang tidak dapat dilihat. Kita perlu menjadi lebih sederhana. Kita memerlukan dorongan untuk tersenyum dan segar. Terlebih kau"(Si Hoo hal 224).

"Kau harus menari tango? Kita kan bisa hanya menonton dan mendengarkanya saja. Kita bisa tidak menginjak kaki pasangan saat memaksakan diri untuk menari. Pasti kita bisa menikmati tarian itu tanpa terluka sedikitpun."(Si Hoo, hal 172)

"Mungkin itu adalah sesuatu yang rasional. Namun kau harus memiliki keyakinan bahwa kau akan bisa menari seirama denganya."(Si Hoo,hal 172)

Semakin hari kedekatan Yun dengan Si Hoo menumbuhkan perasaan aneh,perasaan bahagia yang sulit ia mengerti. Mungkinkah ia telah jatuh cinta dengan Park Si Hoo,apakah perasaanya ini benar-benar tulus?,apakah Si Hoo juga mencintainya.

Ya,perasaan bahagia itu adalah cinta,Yun kini benar-benar jatuh cinta pada Park Si Hoo,Si Hoo pun ternyata memiliki perasaan yang sama terhadap Yun,ia juga sangat mencintai Yun dan berharap dapat selalu bersama dengan Yun. Namun sayangnya kenyataan berkata lain sesuatu yang tak terduga terjadi,mengembalikan awan hitam Yun yang baru saja dapat di hapusnya.

Apa yang terjadi pada Yun? apakah awan hitam yang menyelimutinya kali ini sepekat awan hitam sebelumnya? apakah kini ia dapat menghadapinya? mungkinkaka Yun dapat mempertahankan kebahagiaan yang baru saja di perolehnya?

Jawabanya....
Aku ingin kalian menemukanya secara langsung di novel ini,melalui butiran-butiran kalimat penuh makna yang di sampaikan penulis dalam perjalanan cinta Yun,kita dapat mempelajari banyak hal dan mencoba memandang kehidupan dengan pandangan penuh persahabatan. Ketulusan dan kepercayaan diri untuk menghadapi kenyataan menjadi satu hal yang sangat berarti dalam usaha menggapai kebahagiaan.

"Berharaplah kalian yang sedang goyah akan selalu disayangi. Juga agar diri kalian yang masih berkelana tanpa tujuan tidak akn di salahkan.
"Berharaplah supaya kedepanya kalian bisa percaya kepada diri kalian sendiri apaun yang terjadi...kalian pasti akan bahagia"(Goo Hye Sun,hal 7)

Dalam novel ini,walaupun ada sedikit pemikiran penulis yang tidak sesui denganku,secara kelseluruhan novel ini cukup bagus dan menarik,pesan yang dikandung akan sangat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Setiap orang ingin hidup bahagia dan berhak untuk bahagia,tidak satupun orang di dunia ini yang ingin hidup dalam penderitaan. Namun satu hal yang tidak bisa kita pungkuri,terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan kenyataan, kenyataan yang tidak selalu indah menimbulkan kepahitan yang cukup menyesakan. Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapinya?

Lapangkan dada,terima semuaya dengan tulus,waktu memang tidak dapat menyembuhkan namu waktu terus berlalu berhentilah untuk menyia-nyiakan apa yang ada di hadapanmu saat ini.Percayalah bahwa dirimu mampu menghadapi kenyataan pahit itu. Apapun yang terjadi padamu,waktu tidak akan berhenti dan kau harus bahagia...^_^






Profile Image for Sobat JO.
18 reviews2 followers
September 18, 2015
Untuk yang hobi nonton Korea pasti pernah dengar tentang buku yang satu ini. Tapi Mimin rekomendasikan buku ini bukan karena novel ini ditulis oleh artis Korea, melainkan karena novel ini memang menarik. Cerita yang ditawarkan oleh Tango sangat filosofis. Kalimat-kalimatnya pun terasa dalam dan indah ketika kita meresapinya.

Membaca Tango membuat Mimin merasa seperti sedang melihat sebuah lukisan.

Tango bercerita tentang seorang perempuan muda naif yang merasa hidup itu harus bahagia dan ia ingin bahagia. Tapi, hal itu berbanding terbalik dengan pendapat kekasihnya yang merasa hidup itu harus menghadapi realitas. Hal itu membuat Yun dan kekasihnya memiliki perbedaan pendapat dalam hubungan mereka yg mengakibatkan perpisahaan. Dalam perpisahaan itulah, Yun mulai melihat kenyataan. Namun, ia masih tak mengerti. Suatu saat, ia bertemu Si Hoo yang seperti awan. Si Hoo dan Yun memiliki kepribadian yang seimbang. Si Hoo memiliki pemikiran yang berbeda dari kebanyakan orang. Ia seakan mengerti Yun.


Pemikiran-pemikiran yang dicetuskan oleh tokoh-tokoh dalam novel ini membuat Mimin coba memikirkan kebenaran hal tersebut

Tango memiliki dibuka dengan apik; ketidaksetujuan tokoh Yun terhadap pendapat kekasihnya Jong Woon tentang kopi. Tango juga memiliki cara bercerita yang menarik dengan sudut pandang orang pertama. Sewaktu membaca bab awal Tango, Mimin menyadari bahwa cara bertutur POV 'Aku' Ku Hye Sun dalam novel itu tidak seperti pada novel biasa. Penulis memilih untuk tidak menjabarkan atau mendeskripsikan hal-hal secara mendetail.

Fokus utama cerita ini adalah tentang ide-ide tersebut. Bagaimana menjadi bahagia? Apa itu kenyataan? Apakah aku harus menghadapi kenyataan seperti orang-orang, dll. Karena cara bertutur yang demikian, seperti yang Mimin katakan sebelumnya, membaca Tango seperti melihat sebuah lukisan. Lukisan yang ekspresionis. Sedikit abstract karena penulis tidak memberikan detil tapi kita paham alur cerita dan emosinya seperti apa. Membaca Tango membuat kita larut dalam cerita sekaligus merenungi pemikiran-pemikiran yang terkandung di dalamnya.

Untuk beberapa orang, mungkin akan merasakan bosan atau tidak betah karena struktur cerita yang tidak seperti biasanya. Bahkan ketika menceritakan apa yang terjadi pada Si Hoo pun, penulis memilih menceritakannya dengan sederhana dan singkat. Meski sebenarnya bisa menjadi lebih dramatis. Namun lagi-lagi kembali pada ide tersebut, cara bertutur Goo Hye Sun sederhana dan indah. Berbeda dari kalimat-kalimat sastra, tapi rasanya sangat indah. Walaupun sebenarnya Mimin terkadang sulit meresapi apa yg ingin dikatakan, namun rasanya seperti melihat sebuah lukisan yg tak dipahami tapi terlihat menawan.

Ada satu hal lain yang Mimin sukai dr novel ini, yaitu bagian catatan penulis. Bahkan pada bagian ini pun terasa sangat puitis dan dalam.
Kenapa kita berkelana tanpa arah terus-menerus, kenapa kita tidak bisa menerima kenyataan dengan lapang dada? Novel ini adalah proses untuk mencari jawaban tersebut. Catatan dari penulis membuat Mimin merasakan ketulusan Goo Hye Sun ketika menuliskan cerita ini.

Nah sekian #RaBuku ini. Kalau kalian suka membaca cerita-cerita yang filosofis, mgkn novel ini akan menarik untuk kalian.
Profile Image for Niratisaya.
Author 3 books45 followers
September 14, 2014
Saya tertarik pada novel ini lebih pada sekilas rangkumannya, saat saya membaca wawancara Goo Hye Sun. Seketika itu saya menunggu-nunggu kehadirannya, yang alhamdulillah, dihadirkan Ufuk Publisher di Indonesia :D

Novel sepanjang 309 halaman ini menceritakan kehidupan wanita muda bernama Yun. Digambarkan terjebak di antara idealismenya dan lingkungan sosialnya - yang menurut saya diwakili oleh sosok Jong Woon, kekasihnya. Meski keduanya menjalin hubungan namun tak bisa dibilang sebagai sepasang kekasih yang saling mencinta. Sementara Yun jelas-jelas tak menyukai kopi, Jong Woon tetap meminta gadis penyuka manis itu menyukainya.

Bagian menarik buku ini adalah rawness plus freshness yang dihadirkan oleh Goo. Meski beberapa kali saya dibuat sedikit jengah dengan gaya bercerita Goo, yang lebih sering ditampilkan satu dimensi.

Thus, by the end of my reading (yang kedua kalinya) saya memutuskan untuk memberi novel ini 3.5 bintang.


Review lengkap di: http://www.artebia.com/review-buku/de...
Profile Image for Olenka Tiara Siregar.
4 reviews1 follower
November 28, 2013
Awalnya beli ini buku karena iming2 "laku sekian ratus ribu kopi hanya dalam waktu beberapa hari". Goo Hye Sun beneran aktris multi-talented. Gak hanya sebagai aktris, tapi juga sebagai sutradara, pelukis, dan sekarang novelis. Tango ini sebenernya bagus banget ceritanya, tapiiii....bahasanya terlalu puitis dan terlalu "sastra" sampe2 aku gak ngerti, wakakakakakakakak......salut buat Goo Hye Sun
Profile Image for Tendry.
18 reviews
August 12, 2015
"Setiap orang pasti rumit, tapi sepertinya aku telah menjadi orang rumit yang aneh karna dirinya."
Profile Image for LiLa.
317 reviews12 followers
June 13, 2017
Saya kalah di perjudian kali ini hahaha... Ternyata nama Goo Hye-Sun tidak serta merta menjadikan sebuah buku masuk kategori nikmat. Mengutip Fina, buku ini "bukan cangkir buku saya". Isinya terkesan terlalu menggurui dan "penuh sesak". Hampir semua dialognya berisi filosofi dan ajaran tentang kehidupan, kenyataan, dan sejenisnya. Kalau mau disandingkan... mungkin bisa disetarakan dengan sinetron kisah nyata di televisi nasional.
Dari sisi pemilihan kata, (entah pilihan Mba penerjemah atau memang aslinya begitu) menurut saya terlalu boros dan banyak kata yang kurang nyaman dibaca. Contohnya: "Dia punya bisnis atau urusan bla bla bla" atau "Kenapa aku harus hanya menerima bla bla bla" Bagi saya ini combo yang mematikan, udah dibacanya kurang sreg lalu isinya "penuh sesak" dan menggurui... dadah babai.
Lalu di dalam buku ini bertebaran lukisan karya Goo Hye-Sun sendiri yang menurut saya kesannya jadi cuma sebagai "pengisi halaman" supaya buku tampak tebal dan pembeli tidak kecewa. Karena menurut saya lukisan/ilustrasinya tidak terlalu berhubungan dengan cerita dan sama sekali tidak membantu (untuk lebih mendalami cerita Yun tentunya). Dan bicara tentang "pengisi halaman", saya jadi ingat beberapa hal yang bisa dikategorikan sama: lirik lagu tango, beberapa bab yang isinya hanya beberapa kalimat dan... puisi. Roaaaaarh~
Banyak negatifnya yah... tapi setidaknya cover dan nama pengarangnya memberi nilai tersendiri (khususnya bagi saya, walaupun saya bukan fans berat GHS yang rela kasih * 5) untuk sekedar mendongkrak nilai. Itu saja...
Profile Image for Yunita Taman.
291 reviews13 followers
October 20, 2019
Sebenarnya novel ini isinya sebagian besar hanya merupakan curhat dan pemikiran rumit dari sang penulis sendiri. Saya tertarik membacanya setelah mendengar berita perceraiannya dengan sang suami. Cukup menarik mengenal sisi lain dari Go Hyesun, bagaimana dia menulis dengan jujur ide2nya mengenai cinta, hubungan antara manusia, dan kenyataan dalam hidup. Pengalaman membaca yang cukup unik dan berkesan apalagi gaya penulisannya sangat berbeda dengan penulis lokal maupun western yang biasa saya baca.
Profile Image for Sarah.
87 reviews
August 2, 2020
Iseng bngt baca ini karna nemu di ipusnas. Dari segi cerita sebenernya agak pasaran sih, dibilang bagus, ga terlalu tp ga jelek juga. Ceritanya sederhana, pembahasannya juga relatable, tapi agak berat dan entah kenapa bisa relate bngt sama Yun ini. Its kinda sad and depressing as well. Menuju akhir udah banyak foreshadow, jd ga kaget - kaget bgnt sama endingnya tapi tetep cukup nyesek juga.
Profile Image for King.
2 reviews
June 16, 2019
Butuh waktu lama bagi sy utk mengkhatamkan novel ini. Pertama sy tidak terlalu suka genre fiksi romance dan yg kedua ceritanya kurang menarik menurut sy. Ditengah-tengah sempat bosan dengan jalan ceritanya. Tapi karena penasaran dgn novel best seller ini akhirnya dipaksa baca sampai habis..
Profile Image for Orina Rena.
52 reviews40 followers
October 16, 2017
Aku sudah membacanya berkali-kali, tetap saja nyesek dan menangis setiap kali membacanya.
Profile Image for Anastasia Cynthia.
286 reviews
August 3, 2012

“Aku tidak minum kopi. Tidak, aku tidak tahu caranya. Itu adalah hal tidak perlu kuketahui. Kopi yang kuseduh sama sekali tidak enak. Oleh karena itu, aku semakin tidak memahami kopi.” –Yun.


Perempuan itu bernama Yun, baginya kopi tak ubahnya kolam penderitaan. Berbeda dengan Kang Jong Woon—pria yang kerap bertandang ke rumah Yun selama dua tahun terakhir. Pria itu menanggap kopi, rokok, dan alkohol sebagai kenyataan; seperti halnya makan nasi, minum air, dan ke toilet yang merupakan kebiasaan mendasar.

Kang Jong Woon mengajarinya agar perempuan itu tidak pergi dan memungkiri kenyataan. Ia mengibaratkan sebuah hubungan sebagai tarian tango. Kaki-kaki kokohnya berputar-putar kecil, lalu bibirnya berteriak, “Step!” Itulah yang selalu Jong Woon lakukan setiap sore. Menjejaki rumah Yun dan membuatkan espresso dengan caranya. Hingga suatu malam pemuda itu datang dengan keadaan mabuk. Yun tak mengerti mengapa Jong Woon menyukai kebiasaan itu.


“Saat menari, seseorang harus tahu caranya melepaskan dirinya sendiri. Dia harus tahu caranya memercayai pasangannya. Apalagi saat seseorang menari tango. Kau harus melepaskan dirimu sendiri.” –Jong Woon.


Setiap orang memiliki standar tersendiri akan sebuah kesempurnaan. Yun tak bisa menuntut Jong Woon untuk sebuah alasan dan mereka berdua pun memutuskan untuk berpisah. Perpisahan memang menyakitkan, namun Yun tak ayal berusaha untuk memahami diri Jong Woon. Lidah kakunya sudah bisa menyesap alkohol, kendati kopi dan rokok masih terasa pahit serta menyesakkan.

Perempuan itu memutuskan untuk menerima tawaran Eun Yi, yang tak sengaja mempertemukannya dengan seorang pria mapan bernama Min Young. Ia berstatus sebagai wakil perusahaan penerbit, mengaku terkesan dengan hasil terjemahan Yun. Pria berumur empat puluh itu menawari Yun agar menulis novel perdananya, namun di samping itu, Min Young pun tergiur akan kemudaan yang dimiliki Yun. Ia bersedia menukar seluruh hartanya demi mendapatkan masa muda itu.

Sebaliknya bagi Yun, Min Young tak nampak tua, tidak seperti para pria lainnya yang telah mendapatkan keriput-keriput renik dan kantung mata. Ia nampak muda, kaya, dan menawan. Terlebih mengejutkan lagi, pemuda itu secara tidak langsung melamar Yun pada perjumpaan kedua mereka. Pernikahan tentu bukanlah hal yang mudah untuk tidak ditentukan. Yun menyimpan cincin itu untuknya tanpa disandingi jawaban iya atau pun tidak. Hatinya masih bertanya-tanya, seiring berlangsungnya pertemuan lain dengan pemuda asing bernama Si Hoo—sosok misterius di peron kereta.

Baca selengkapnya di: http://echoesofmyheartbeat.blogspot.c...
Profile Image for Alicia Martha.
118 reviews8 followers
September 19, 2020
Ceritanya terasa lambat, namun maknanya begitu dalam dan tersebar di setiap babnya. It takes two to tango!
Profile Image for Yunita.
29 reviews3 followers
April 14, 2014
Novel Korea pertama yang aku baca karena sejujurnya aku bukanlah penggemar hal2 berbau korea, kecuali fashionnya yang girly :). Saat membaca novel Tango ini pun aku perlu konsentrasi penuh untuk bisa memahami isi ceritanya.

Penulisnya banyak menggunakan kata kiasan dan filosofi di hampir semua bab. Seperti pernyataan bahwa Yun tidak menyukai kopi esspreso yg pahit dianalogikan sebagai kenyataan hidup yg pahit, namun Yun tak bisa menerima itu, seperti halnya ia tak bisa menerima kebiasaan Jong Woon, pacarnya yg akrab dengan rokok, kopi dan alkohol. Yun menolak kenyataan dan selalu menginginkan kebahagiaan. Jong Woon mengatakan ia perempuan yg tidak realistis, dia perempuan modern.

Ceritanya berbelit-belit menurutku, terlalu puitis, seperti penggambaran karakter Jong Woon butuh berlembar-lembar halaman. "Tango" yang dimaksud pun adl kiasan bahwa tarian tsb ibarat sepasang kekasih yg harus seiring sejalan menapaki kehidupan, dan itu tidak pernah terjadi pada Yun dan Jong Woon , karena tarian Tango mereka tak pernah seirama, malah melukai kaki mereka masing2. Mereka saling menyukai tapi memiliki banyak perbedaan.

Novel ini sedikit suram, penuh kesedihan, luka, akibat perpisahan antara Yun dan Jong Woon. Jadi buat yang lgi putus cinta disarankan untuk gak baca novel ini, ntar khwatir jadi pengen bunuh diri . lol :). But aniway, bagaimanapun cinta melukaimu , kamu harus tetap bahagia. (p. 96, bab Dua Puluh Satu Oktober).
Profile Image for Desstory.
33 reviews1 follower
December 20, 2022
Aku ngga tau apakah narasi asli dari penulis yang memang rada ngga biasa atau justru translasinya yang aneh. Yang jelas, aku rada kesulitan baca narasinya. Kalimatnya tuh rasanya aneh aja gitu, pola kalimat sama pengungkapannya ngga biasa.
Konfliknya juga menurut aku kurang sih, jadi kesannya tuh monoton.
Ceritanya sebetulnya bagus, aku paham, cuma karena narasinya yang ngga biasa, jadi aku kurang bisa membayangkan atau merasakan emosi tokohnya.

Ekspektasi aku cukup tinggi sebetulnya, jadi aku kasih buku ini 3/5 ⭐
Profile Image for Rahayu Adriani.
Author 5 books6 followers
November 19, 2014
Saya sampai ngerengek minta dibeliin edisi asli novel ini dari Korea sama paman yang ada di sana. Alasannya? Karena novel ini jadi best seller di Negara asal sang penulis yang notabene adalah artis wanita favorit saya, Goo Hye Sun.
Walau novel aslinya sudah pasti berisi huruf hangeul yang -sangat- tidak saya mengerti artinya apa, bagi saya tidak apa. Asal bisa mengoleksinya ^^

Selang dua tahun kemudian, akhirnya novel ini diterbitkan di Indonesia dengan translate Bahasa Indonesia tentunya.

Dan eng ing eng...
Saya kembali membeli dan dengan rasa tidak sabar membacanya.
Dan hasilnya, saya harus berjuang mencerna setiap kalimat yang ada dalam novel ini. Alurnya lambaaat pemirsa ><
Dan jujur, saya tidak mengerti apa hubungan antara judul dan kisah yang ada di dalamnya.

Saya juga tidak terlalu mengerti ceritanya.
Membacanya, membuat saya bosan dan selalu mengantuk.

Jadi intinya, novel ini sepertinya jadi best seller karena penulisnya adalah Geum Jan Di, Goo Hye Sun.
Profile Image for Meiliana Kan.
242 reviews52 followers
June 13, 2017
Saat tahu Goo Hye Sun menerbitkan sebuah buku dan bukunya terjual hingga ribuan kopi, aku penasaran.

Namun, sebenarnya cerita dalam buku ini tidak terlalu wah atau glamor, ceritanya sederhana, konfliknya pun sederhana. Tentang seorang wanita yang habis putus dari pacarnya lalu merasa terpuruk karena ia baru menyadari seberapa penting arti lelaki itu baginya setelah hubungan mereka berakhir. Yah, gak bisa move on, begitulah istilahnya. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan lelaki lain yang mengubah hidupnya, mengubah cara pandangnya.

Aku suka buku ini. Goo Hye Sun pantaslah disebut berbakat. Ia menuturkan cerita yang sederhana dalam kalimat-kalimat yang membuatku sulit sekali melepas novel ini dari tanganku. Setiap lembarnya selalu membuatku penasaran akan cerita selanjutnya. Daebak!!
Profile Image for Mohammed.
18 reviews8 followers
July 30, 2016
Kalau bisa disimpulkan Tango adalah Roman Picisan biasa dengan retorika-retorika kalimat puitis. Awalnya saya merasa ini sebuah cerita coming of age, namun tidak ada konflik selain konflik hubungan romansa, sepertinya berlebihan bila disebut drama coming of age. Kecewa sih iya, namun saya tetap hormat pada Hye-sun karena posisinya sebagai agen kebudayaan dari salah satu agensi besar dunia hiburan Korea.

Ngomong-ngomong, setelah jagat literasi Indonesia ramai membicarakan The Vegetarian - Han Kang, saya jadi bertanya-tanya kenapa Tango tidak disebut-sebut? Setelah membaca Tango, saya jadi tahu jawabannya.
Profile Image for Noviati Wani.
9 reviews5 followers
Read
September 5, 2012
ketika membaca di awal seperti sedang membaca tulisan anak TK. Mengingat novel ini menggunakan sudut pandang pertama tokoh utama, agak aneh dan memang tidak biasa. Sedikit kecewa karena preview dan isi novel agak kurang match, dimana biasanya preview menggambarkan setidaknya 40 persen isi cerita ternyata sebaliknya.

terlepas dari segala kekurangan, Hye Sun berhasil mengait hati pembaca di halaman-halaman tengah dengan berbagai filosofi-filosofi hidup yang unik dan mengesankan. Selain itu, Hye Sun juga menyempurnakan novelnya dengan lukisan-lukisan tangannya sepanjang novel. Great !
Profile Image for The Hush Before Winter.
2 reviews
June 10, 2018
Kisahnya masih terngiang di benak saya, walau saya sudah menamatkan buku ini sejak lama. Mungkin setahun atau dua tahun lalu? Hehe. Diksinya berat, dan saya bukan tipe pembaca tulisan seperti ini. Namun, terlepas dari semua itu, saya masih bisa menikmatinya dengan merasakan emosi dan kesederhanaan alur ceritanya yang memukau. Walau alurnya lambat, tapi tetap bisa menarik saya sampai halaman terakhir. Ditambah dengan banyaknya kutipan yang cukup menarik dan penulisnya yang merupakan aktris favorit saya ^^
Profile Image for Zora Zolla.
188 reviews5 followers
January 24, 2024
Akhirnya kelar juga sampe tamat,butuh perjuangan sekali baca novel ini. Selain karena alur yang lambat, harus bener-bener meresapi tiap kata-katanya.
GYS memiliki sudut pandang cerita yg dalam & sedikit rumit, namun masih bisa kupahami.
Meski berisi kisah cinta Yun (sang tokoh utama), namun juga ada perasaan yg selalu ingin di zona nyaman Yun sendiri, hingga ia menyadari yg namanya kenyataan setelah merasakan perpisahan.
Overall ceritanya lumayan tak bisa ditebak endingnya 😅
Tapi keren lho, karena gaya bahasanya lumayan tinggi & elegan. I like it. 🥰
Profile Image for ana.
244 reviews41 followers
December 11, 2014
"Aku ingin mencobanya. Dua orang yang tidak saling mengenal akan bersikap lebih hati-hati. Tentu saja kita akan merasakan kekecewaan saat semakin mengenal pasangan kita. Tapi karena pasangan kita tidak mengenal kita sebelumnya, kita akan lebih percaya diri untuk menciptakan kita yang baru untuk pasangan kuta, walaupun tentu saja kedua belah pihak juga harus saling berusaha."

Goo Hye Sun. 2012: 155
Profile Image for Vie Olyvia.
43 reviews4 followers
August 21, 2012
novel ini bener" menceritakan tentang kejatuhan seseorang. patah hati lalu bertemu lagi dengan orang yg ia sukai namun ternyata orang tersebut pun meninggal dunia.
tragis memang tp inilah hidup

Tango, saya kira ini adalah kisah romantis yg manis namun ternyata saya keliru
4/5 star buat ceritanya yg menarik :)
Profile Image for Sylvia Sylvie.
421 reviews8 followers
January 28, 2013
Just wondering, apa dalam bahasa aslinya, cerita ini memang sulit dimengerti ya?
entah memang karena translationnya ato memang dr sono ny seperti itu, tp jujur aja aku agak2 ngga ngerti ceritanya. mostly sih krn bahasanya berbelit-belit menurutku. untung di bagian akhir cerita akhirnya aku nangkep mksd ceritanya. walopun (sekali lagi) kecewa karena endingnya tak sesuai dengan yang diharapkan.
Displaying 1 - 30 of 45 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.