Jump to ratings and reviews
Rate this book

Dari Jendela SMP

Rate this book
Hanya sedetik bibir mereka bersentuhan. Karena di detik yang lain Wulan telah tersentak mundur dengan kagetnya. Dan mereka sama-sama jatuh terduduk.
"Kok Joko gitu sih." gumamnya tersipu-sipu.
"Nggak apa, kan? Joko coba membela diri.

Padahal dia sendiri sudah merasa panas dingin.
"Tapi kata Lili kalo ciuman bisa ..."
"Bisa apa?"
"Hamil."
"Hah?!"

Mereka baru berumur lima belas tahun
Masih duduk di bangku SMP
Mereka terlibat cinta remaja yang tolol, konyol, tapi assoy

Sampai suatu hari mereka melompat ke luar dari jendela SMP,
Menginjak bumi terlarang
Yang belum boleh mereka jelang
Dan segala yang lucu dari dunia remaja berubah haru.

387 pages, Paperback

First published January 1, 1983

1461 people are currently reading
13212 people want to read

About the author

Mira W.

107 books285 followers
Terlahir sebagai Mira Widjaja, seorang dokter lulusan FK Usakti (1979) dan penulis novel yang begitu aktif. Karyanya begitu banyak. Yang terlaris Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi mencapai oplah 10.000, dan mengalami lima kali cetak ulang.

Sejumlah karyanya sudah difilmkan: Kemilau Kemuning Senja, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, Permainan Bulan Desember, Tak Kupersembahkan Keranda Bagimu, dll. Pemfilman karyanya mungkin karena faktor ayahnya, Othiel Widjaja, yang dulunya produser Cendrawasih Film.

Mira mengakui karyanya tidak mendalam. Karya-karyanya dipengaruhi oleh karya- karya Nh Dini, Marga T., Y.B. Mangunwijaya, Agatha Christie, Pearl S. Buck, dan Harold Robbins. Karena berasal dari lingkungan yang sama, kedokteran, Mira yang bungsu dari lima bersaudara ini merasa karyanya dekat dengan karya Marga T.

Ia mengaku mulai menulis sejak kecil, dan karangan pertamanya, Benteng Kasih, dimuat di majalah Femina, 1975, dengan honor Rp 3.500. Pengarang yang populer di kalangan remaja ini memakai bahasa yang komunikatif, bahkan dalam dialognya banyak menggunakan bahasa prokem.

Mira sudah melanglang di lima benua, dengan honor tulisannya. Praktek dokter dibukanya petang hari, sedangkan pagi ia bertugas sebagai Ketua Balai Pengobatan Universitas Prof. Dr. Moestopo, Jakarta.

Bibliografi:
+ Dari Jendela SMP,
+ Bukan Cinta Sesaat,
+ Segurat Bianglala di Pantai Senggigi,
+ Cinta Cuma Sepenggal Dusta,
+ Bilur - Bilur Penyesalan,
+ Di Bahumu Kubagi Dukaku,
+ Trauma Masa Lalu,
+ Seruni Berkubang Duka,
+ Sampai Maut Memisahkan Kita,
+ Tersuruk Dalam Lumpur Cinta,
+ Limbah Dosa,
+ Kuduslah Cintamu, Dokter,
+ Semburat Lembayung di Bombay,
+ Luruh Kuncup Sebelum Berbunga,
+ Di Ujung Jalan Sunyi,
+ Semesra Bayanganmu,
+ Merpati Tak Pernah Ingkar Janji,
+ Cinta Diawal Tiga Puluh,
+ Ketika Cinta Harus Memilih,
+ Delusi (Deviasi 2),
+ Deviasi,
+ Relung - Relung Gelap Hati Sisi,
+ Cinta Berkalang Noda,
+ Jangan Renggut Matahariku,
+ Nirwana Di Balik Petaka,
+ Perisai Kasih yang Terkoyak,
+ Mekar Menjelang Malam,
+ Jangan Pergi, Lara,
+ Jangan Ucapkan Cinta,
+ Tak Cukup Hanya Cinta,
+ Perempuan Kedua,
+ Firdaus Yang Hilang,
+ Permainan Bulan Desember,
+ Satu Cermin Dua Bayang-Bayang,
+ Galau Remaja di SMA,
+ Kemilau Kemuning Senja,
+ Sepolos Cinta Dini,
+ Cinta Menyapa Dalam Badai 2,
+ Cinta Menyapa dalam Badai 1,
+ Mahligai di Atas Pasir,
+ Masih Ada Kereta Yang Akan Lewat,
+ Titian Ke Pintu Hatimu,
+ Seandainya Aku Boleh Memilih,
+ Tatkala Mimpi Berakhir,
+ Cinta Tak Melantunkan Sesal,
+ Bila Hatimu Terluka,
+ Cinta Tak Pernah Berhutang,
+ Di Bibirnya Ada Dusta,
+ Bukan Istri Pengganti,
+ Biarkan Kereta Itu Lewat, Arini!,
+ Dikejar Masa Lalu,
+ Pintu Mulai Terbuka,
+ Di Sydney Cintaku Berlabuh - Sydney, Here I Come,
+ Solandra,
+ Tembang yang Tertunda,
+ Obsesi Sang Narsis,
+ Sentuhan Indah itu Bernama Cinta,
+ Di Tepi Jeram Kehancuran,
+ Sisi Merah Jambu,
+ Dakwaan Dari Alam Baka,
+ Kumpulan Cerpen: Benteng Kasih,
+ Seruni Berkubang Duka,
+ Di Bahumu Kubagi Dukaku,
+ Sematkan Rinduku di Dadamu,
+ Dunia Tanpa Warna

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,453 (46%)
4 stars
685 (21%)
3 stars
486 (15%)
2 stars
247 (7%)
1 star
268 (8%)
Displaying 1 - 30 of 245 reviews
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
June 20, 2012
Dari Jendela SMP bercerita mengenai kisah cinta sepasang anak SMP. Joko, si miskin yang dapat bersekolah di sekolah elit berkat bantuan sang kepala sekolah, tiba-tiba saja merasa getaran yang aneh setiap dia melihat Wulan. Padahal sebelumnya bagi dia Wulan hanyalah salah satu dari gadis-gadis di sekolahnya yang berisik dan hobi bergosip.

Di sisi lain, Wulan juga merasakan perasaan yang sama pada Joko. Setelah dia melerai perkelahian Joko dengan Gino, si pembuat onar di sekolah, Wulan mulai sadar akan keberadaan Joko. Padahal sebelumnya dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada anak itu.

Kisah cinta yang lugu perlahan mulai tumbuh di antara mereka. Apa yang terjadi ketika keluguan cinta itu ternodai oleh kenyataan?

Pas mulai membaca novel ini, saya agak bingung ketika mendapati PS3, home theatre, handphone, internet, dan hal-hal canggih lainnya yang membuat saya berpikir, "Perasaan ini buku lama deh. Kok ada barang-barang kayak gini?" Lihat halaman depan, cetakan pertama novel ini bertanggal pada September 1983. Kesimpulannya cuma 1. Novel ini pasti ditulis ulang.

Saya tidak tahu bagaimana versi asli novel ini, tapi yang pasti versi tulis ulangnya membuat saya terhubung dengan cerita. Selama ini kalau saya membaca novel-novel lama yang muncul pada era 80an, selalu saja ada sesuatu yang kurang nyambung dengan saya. Versi tulis ulangnya membuat cerita lebih moderen dan lebih membuat saya mood untuk membacanya.

Membaca kisah cinta Joko dan Wulan entah mengapa membuat saya jadi malu-malu sendiri. Ada banyak hal yang terasa lugu sekaligus manis dalam hubungan mereka. Sesuatu yang masuk akal mengingat mereka masih SMP. Saya suka dengan bagian ketika Joko memberikan gunting kuku kepada Wulan sebagai hadiah ulang tahun. Hadiah yang sederhana kalau dibandingkan dengan sepatu mahal pemberian salah satu teman mereka, tetapi mengingat cerita di balik hadiah itu, gunting kuku itu menjadi sebuah hadiah yang romantis.

Sampai pertengahan, saya suka dengan penulisan buku ini yang membalut kisah cinta dengan humor. Menjelang bagian akhir, saya merasa kurang sreg dengan penyelesaian masalahnya. Mengingat usia Wulan yang benar-benar muda, rasanya penerimaan orang tuanya akan kehamilan Wulan terasa terlalu ringan. Keseluruhan akhir cerita agak mengecewakan karena tidak terasa ada tensi yang terbangun dengan baik.
Profile Image for Tary.
2 reviews1 follower
July 21, 2014
ini novel Mira W pertama yang saya baca, sejak saat itu saya terus memburu novel-novel Mira W di toko-toko buku dekat kampus. Saya suka kisah Joko dan Wulan, saya juga ikut terharu saat wulan tidak boleh bertemu dengan JOko.

Novel ini memiliki banyak kisah menarik, mulai dari anak pesuruh sekolah yang ternyata istri simpanan kepala sekolah, cinta masa remaja, sampai hamil diluar nikah. Semua terangkum menjadi sebuah cerita yang mengagumkan.

Dari Jendela SMP adalah novel Mira W yang paling saya sukai dari seluruh novel Miwa W yang pernah saya baca.
Profile Image for Isma.
4 reviews19 followers
January 6, 2013
Satu-satunya novel Mira W yang pernah aku baca hasil pinjaman dari perpus SMA dulu. Drama yang bagus, tentang anak laki-laki yang seingatku dipanggil JAB, Joko Anak Babu, yang saling suka dengan teman perempuannya yang anak dari orang kaya.
Profile Image for Indah Threez Lestari.
13.4k reviews270 followers
January 24, 2009
Mungkin ini novel Mira W pertama yang kubaca. Kisahnya sendiri boleh dibilang drama tragedi. Awalnya kisah cinta monyet masa SMP antara pemuda pintar anak pembantu sekolah dengan gadis cantik anak orang kaya, yang tentunya tidak direstui orang tua. Kisah cinta itu ternyata berujung pada hamilnya sang gadis di usia yang masih belia.

Untuk ukuran jaman novel itu terbit, peristiwa tersebut masih langka. Tapi jaman sekarang rasanya skandal anak remaja seperti itu sudah dianggap biasa. Bagaimana lagi? Jaman sekarang, anak kecil pun bisa mengakses segala informasi tentang seks dan mempraktekkannya secara bebas tanpa memikirkan risikonya.

Dari segi sensor pun, buku-buku yang beredar sekarang lebih permisif. Jaman dulu novel harlequin series yang menggambarkan adegan seks secara detail pasti ga boleh beredar, sehingga anak-anak sekolah diam-diam membaca buku stensilan Enny Arrow. Bandingkan dengan novel Mira W ini, pertama kubaca aku tidak ngeh kapan kejadiannya, tahu-tahu sang gadis diceritakan sudah hamil. Setelah novelnya dibolak-balik lagi, rupanya kejadiannya waktu si pemuda pintar baru mengalami kejadian yang mengguncangkan batin dan dihibur oleh sang gadis di gubuknya, waktu hujan sore-sore (ini lagu ya?).

Bagusnya buku jaman dulu, tidak adanya adegan seks yang eksplisit membuka ruang seluas-luasnya untuk imajinasi pembaca... ^_^


Profile Image for ekarifin.
197 reviews2 followers
January 23, 2015
Ya ampyuuuunnn... ini buku dulu nangring manis di perpustakaan SMU-ku dulu... haha... jadi deh dibaca, kalo nggak salah sekitar tahun 2003 (kelas 3 SMA, soalnya kelasku tepat bersebrangan dengan perpustakaan sekolah)...

Ada jamannya dulu hobi ngebaca buku-bukunya Mira W, karena sering dibikin sinetron, dan sinetron jaman dulu sepertinya masih lebih masuk akal ketimbang sinetron sekarang yang plot-nya nggak jelas, yang penting buleee aja tampang artisnya.

Anyway, sekarang sih udah nggak terlalu inget gimana ceritanya, tapi seingatku sih, aku suka banget baca bukunya. Tapi baca yang edisi keluaran tahun 2002, yang gambar bunga gitu covernya.

Arrgghhh... perasaan dulu suka deh baca buku-bukunya Mira W, tapi yang keinget banget ya buku ini. Hehehe...

e
Profile Image for Ayu .
11 reviews12 followers
November 26, 2009
I read almost all Mira W books, at least books she has written before the new millenium (I don't get indonesian books anymore, anybody want send me some?) :)
This book I remember. I read this book many times. A bit of Romeo and Juliet tragic romance :)
Profile Image for Jeon Dani.
132 reviews64 followers
April 16, 2019
Novel pertama punya Mira W yang gue baca.

Nemu nih novel di IPusnas dan tanpa pikir panjang langsung gua baca—kebetulan banget gue emang lagi nyari-nyari nih novel dan dimana-mana udah kagak ada karena novel ini terbitnya ditahun 80-an yang mana saat itu gue bahkan belum direncanakan ada di dunia ini. Walaupun dibeberapa bagian ada hal yang tidak mencerminkan era 80-an. Seperti ponsel, PS 3, internet (yang mana masih belum ada atau terbatas disaat itu) dan masih banyak lagi. Karena mungkin novel ini sudah ditulis ulang.

Berkisah tentang Joko yang sering di juluki JAB Joko Anak Babu, anak miskin—yang barangkali adalah gembel—tinggal di perkampungan kumuh—entah mengapa gue merasa terenyuh sama kisah kehidupan Joko yang teramat sangat mengenaskan. Dan si Joko ini mendadak jatuh cinta sama Wulan—si ketua kelas, anak orang kaya yang punya kehidupan jauh diatas Joko.
Wulan pun sama, do’i juga mendadak jatuh cinta sama Joko setelah insiden Joko dan Gino berantem di kelas.

Hmmm ... sumpah yeee nih novel cakep gila, ceritanya juga manis-manis lugu. Gue sampek cengar-cenger dan malu-malu sendiri dengan gaya asmara antara Wulan dan Joko yang bener-bener lugu baget.

Aelah! Kenapa pula gue baru tahu nih novel sekarang?

Dan untuk konflik. Sedikit berat. Saat baca ... gue jadi inget sama novel Ken Terate yang Dark Love. Karena mungkin membawa unsur yang hampir sama, mengenai hamil diusia mudah.

Kayaknya gue bakal ketagihan baca semua buku-buku punya Mira W.
Profile Image for Julia Lia.
2 reviews
July 6, 2020
Lia
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review
July 5, 2020
Nice
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review
July 1, 2020
Yes
This entire review has been hidden because of spoilers.
1 review
Want to read
July 9, 2020
Gimana cara baca nya ya
Profile Image for Uci .
617 reviews123 followers
February 25, 2010
Rupanya ini edisi yang diperbaharui, bukan cuma ganti kover. Makanya ada ponsel, Kung Fu Panda, sampai Facebook. Kalau di buku aslinya apa ya? Udah lupa...

Mungkin untuk menyasar generasi muda, maklum judulnya Dari Jendela SMP. Padahal baca ini niatnya mau bernostalgia mengenang kepolosan masa lalu saat berkomunikasi amat sulit karena belum ada sms ^_^

Tapi nostalgianya masih kerasa banget kok, secara nama tokoh utamanya tetap Joko dan wisata merayakan perpisahan SMP mereka diadakan di...Taman Mini!! Hari gini mana ada coba SMP elit yang isinya anak-anak orang kaya mau berwisata ke Taman Mini, naik truk pula :D

Dan mau diperbaharui kayak apa pun, tetap aja Mira W. selalu sukses bikin mata gw berkaca-kaca...mellow sumellow.

Adegan favorit : saat Wulan dan Joko dipersatukan oleh gunting kuku... huaaahhhhh hiks hiks!!!

Profile Image for Olavio.
3 reviews
April 24, 2023
Novel fiksi favorit saat SMP! Saya bahkan membacanya sekitar tiga kali waktu itu.
Disclaimer: Review ini berdasarkan ingatan saya saat membacanya di tahun 2015✨

Sekitar tahun 2014--2016, saat saya SMP, platform novel online seperti Wattpad sedang naik daun. Cerita-cerita fiksi remaja atau teenlit sangat menjamur dengan jalan cerita yang tidak jauh beda. Tentang pria cool yang tidak percaya cinta, perjodohan, cinta pandangan pertama, cinta tak terbalas, dan cerita-cerita picisan lainnya. Di tengah tren seperti itu--yang saya pun juga menikmatinya-- membuat pertemuan saya dengan novel Mira W. ini terasa spesial. Novel ini terasa sangat realistis!

Jadi, jika teman-teman melihat sinetron dengan judul ini, percayalah bahwa isinya sangat berbeda dengan novel. Sedih sekali rasanya melihat novel favorit saya dieksekusi menjadi sinetron remaja yang kebanyakan drama receh dan menghilangkan esensinya. Malah, banyak yang mengatakan bahwa sinetron tersebut dapat merusak mental anak bangsa karena dialog dan adegan tak pantas. Aduh, saya sangat berharap mereka tahu bahwa novelnya begitu indah dan cocok dibaca oleh semua kalangan.

Ok back to ngereview isinya~
"Joko Anak Babu" itulah julukan bagi tokoh utama laki-laki dalam novel ini. Joko, dibesarkan oleh seorang janda yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sekolahnya. Itulah asal muasal mengapa dirinya dijuluki anak babu. Untuk membantu ibunya, Joko selalu datang ke sekolah lebih awal untuk bersih-bersih.

Kehidupan sialnya itu berbanding terbalik dengan Wulan, gadis paling cantik di sekolahnya. Wulan dibesarkan oleh keluarga yang lengkap dan berkecukupan. Di sekolah itu, siapa yang tidak jatuh hati dengan Wulan? Namun, siapa sangka seorang primadona malah jatuh hati dengan Si Anak Babu? Joko dan Wulan pun mulai menjalin hubungan. Simple dan tidak neko-neko, hanya bertukar cerita sepulang sekolah. Kisah mereka terbilang klise selayaknya cinta monyet remaja SMP umumnya.

Sekilas sederhana, tapi konflik dalam buku ini sangat ramai. Dari awal cerita hingga akhir, pembaca tidak dibiarkan istirahat dari permasalahan satu ke permasalahan berikutnya. Dimulai dengan Joko yang selalu direndahkan teman-temannya, Joko dikeluarkan dari sekolah, berlanjut pada Pak Kepala Sekolah yang sangat galak dan banyak ikut campur (saya lupa namanya), orang tua Wulan tidak setuju anaknya berpacaran dengan Joko Anak Babu, dan masalah sehari-hari yang mungkin membuat pembaca merasa relate.

Konflik semakin kompleks saat Wulan dekat dengan seorang guru perempuannya. Guru itu begitu pintar dan concern terhadap pendidikan seks. Namun, pendidikan seks masih dianggap tabu dan dilarang oleh para orang tua. Sampai akhirnya, kebutaan akan pendidikan seks inilah yang menjerumuskan Joko dan Wulan pada hancurnya masa depan mereka.

Kehamilan Wulan memicu konflik-konflik berikutnya yang membuat pembaca semakin penasaran dibuatnya. Bahkan, masalah tersebut menuntun Joko pada kebenaran dalam hidupnya tentang siapa ayah kandungna? Mengapa ayah meninggalkan ibunya? Mengapa selama ini Joko hidup sengasara sebagai anak seorang janda sekaligus babu sekolah? Ah, hancur betul membaca perjalanan mereka berdua. Saya ingat betul bagaimana saya tidak berhenti menangis sampai sakit kepala saat menamatkan novel ini.

Jauh dari sinetronnya, novel ini begitu kaya dengan pesan moral. Semua kalangan mulai dari remaja, orang tua, sampai guru perlu membaca karya Mira W. yang satu ini. Dari Jendela SMP membuka mata kita tentang pentingnya kejujuran, tanggung jawab, pola asuh, sampai urgensi pendidikan seks bagi anak dan remaja.

Saya berharap, novel karya Mira W. yang diterbitkan tahun 1983 ini mulai dibaca lagi oleh khalayak. Terima kasih Dari Jendela SMP telah mewarnai masa SMP saya🥹
84 reviews1 follower
July 9, 2020
Beberapa hari yg lalu sinetron based on novel ini sempat dihebohkan dan diprotes krn mengangkat tema yg tabu yaitu teen pregnancy. Karena penasaran dengan ceritanya, saya cari buku ini di marketplace, tp tidak menemukan buku dalam kondisi yang baik, jadi saya membeli versi digitalnya lewat Gramedia Digital.

Di Gramedia Digital ada dua versi novel ini yg pertama terdiri dari 510 halaman, yang kedua hanya terdiri dari 325 halaman. Karena harganya lebih murah, saya membaca yang 325 halaman saja, entah apa perbedaannya, entah apa yang hilang.

Cerita awalnya mirip teen lit dengan tokoh Joko yang kurang mengundang simpati, namun cerita yang awalnya ringan mengenai percintaan remaja berbeda kasta bergulir menjadi cerita yang lebih kompleks. Meminjam istilah zaman now, perbedaan "privilege" menghasilkan orang yang berbeda. Yang awalnya saya tidak suka pada Joko jadi kasihan pada Joko.

Novel ini novel Mira W yang pertama saya baca. Pada masa kejayaan sinetron sering banget ada sinetron yang diangkat dari novel karya Mira W. Cerita ini sudah pasti menimbulkan kontraversi jika diangkat menjadi sinetron karena semua kegilaan masa remaja ada dalam buku ini tapi kalau "kegilaan" ini diringankan supaya layak tayang di TV sepertinya ceritanya akan kehilangan esensinya. Mungkin TV Indonesia belum siap, tapi entah kapan akan siap?

Cerita ini, seperti cerita pernikahan dini atau cerita Dua Garis Biru perlu juga diceritakan untuk sex education, tentunya dengan bimbingan orangtua atau guru.

Adapun hal yang kurang saya suka dari novel ini, pada bagian awalnya yg dibuat dengan bahasa remaja terkesan maksa, namun pada akhirnya saya tidak bisa berhenti membaca hingga halaman terakhir.

Edit:

Buku versi digital pada Gramedia Digital ada 2 versi.
Versi pertama terbit th 2009 dengan 325 halaman, dan versi kedua terbit th 2002 dengan 510 halaman. Buku aslinya terbit tahun 1990, jadi kedua buku yg saya baca merupakan cetakan ulang.

Pada versi th 2002, di kamar Indro hanya ada tape recorder, sementara pada th 2009 kamar Indro ada home theater dan ps3. Joko dan Wulan di buku th 2009 sudah menggunakan handphone.

Cerita pada buku th 2009 dipangkas sana sini supaya sesuai dengan zamannya. Tidak tanggung-tanggung, hampir 200 halaman dihilangkan. Meskipun cerita pada buku versi 2009 masih tetap bagus namun tetap terasa ada yang hilang dan tidak sesuai, contohnya percapan tokoh-tokohnya berkesan dipaksakan untuk kekinian tapi menjadi kurang mengalir.

Kalau membaca buku cetakan 2002, urutan peristiwa dalam cerita jadi terasa lebih masuk akal, namun bukan berarti buku cetakan 2009 merupakan versi downgraded, karena penyelesaiannya berbeda dan beberapa bagian memang diperbaiki.

Saran saya bacalah dari versi yg terbaru, jika suka, baca juga versi tahun 2002 atau sebelumnya lagi.
Profile Image for Perdani Budiarti.
489 reviews27 followers
June 15, 2018
Novel ini berisi kisah cinta remaja Indonesia khas Mira W. dengan ide sederhana kepolosan anak2 SMP, dibalut misteri kelahiran tokoh utama, isu pendidikan seks umtuk remaja yang dianggap masih tabu untuk anak SMP, dan keleluasaan orang dewasa untuk mendikte anak-anak.

Sepertinya kisah cinta Joko dan Wulan mengalami penyelarasan situasi dengan zaman modern karena beberapa hal tidak mungkin terjadi di tahun 1983, tahun dimana cetakan pertama novel ini terbit.

Pada tahun 1983, tentu saja gaya bergaul dan berpacaran remaja masih cenderung polos malu-malu kucing, mulai dari lempar jawab kode tidak berkesudahan, pacaran sembunyi2 di sekolah, pegangan tangan sudah bikin deg2an, dan kegiatan sederhana seperti memotong kuku menjadi satu hal yang memorable. Gaya bercanda remaja di zaman itu pun masih sangat kekanakan, kolokan, konyol, dan membuatku berpikir tidak mungkin terjadi pada cerita dengan setting di tahun 2000-an.

Aku rasa d tahun '80-an belum marak penggunaan ponsel *cmiiw, sedangkan versi yang aku baca melalui aplikasi IJak adalah cetakan ketiga belas di tahun 2009 dan sudah menyebutkan penggunaan ponsel untuk saling berkirim kabar melalui SMS.

Konflik utama terkait perbedaan latar belakang keluarga Joko dan Wulan yang sempat mengerucut di awal kisah seakan terlupakan ketika keduanya dihadapkan pada situasi yang tidak terhindarkan lagi. Semuanya jadi terasa hitam dan putih, tidak lagi abu2 seperti ketidakjelasan status ayah Joko hingga di pertengahan cerita. Semuanya menjadi serba termaafkan walaupun potensi konflik d masa depan masih akan muncul karena dunia Joko dan Wulan sudah tak lagi sama setelah kelulusan mereka dari bangku SMP.

3*/5
Profile Image for Alfi.
45 reviews2 followers
August 2, 2020
Bener-bener suka sama cerita ini. Siapa, sih yang nggak tahu Wulan dan Joko? Yang nonton film nya pasti tahu. Buku ini terbit tahun 1983. Iya, puluhan tahun yang lalu. Dan buku ini baru viral sekarang. Aku yang bacanya lewat iPusnas, harus cepat-cepat 'pinjam', karena yang antri buanyak bangeeet.

Setelah drama rebutan pinjaman (subuh-subuh langsung ngecek iPusnas), akhirnya bisa baca dan nggak nyesel baca. Kalimatnya khas zaman dulu, gimana ya cara jelasinnya? Kayak lugu, polos, sopan, gitu lho. Narasinya juga bagus, ngga bikin bosan pas baca. Apalagi Joko dan Wulan ini, bikin gemes tingkahnya. Nama-nama tokohnya juga jadul gitu, ada pak Prapto, Joko, Wulan, bang Ucok, Indro, dll.

Ini cerita tentang kurangnya anak dengan penjelasan sex. Wajar ya, di Indonesia ini sex edu dianggap tabu. Padahal ini sangat penting, agar tidak terjadi seperti apa yang dialami Joko-Wulan. Dalam buku ini, lengkap dijelaskan alasan orang tua tidak mau menjelaskan tentang sex pada anaknya. Katanya 'ah dia masih kecil' 'nanti mereka macam-macam lagi' dan lainnya. Juga akibat orang tua tidak pernah menjelaskan tentang sex pada anak.

Bab akhir-akhir setelah Wulan diketahui 'positif', menurutku kurang real. Masa kayak biasa aja? Tebakanku, sih bakalan heboh atau apa gitu, soalnya, kan ini zaman dulu banget. Tapi alur film malah beda banget sama alur yang di novel.

Ya ... Intinya buku ini menasehati buat para orang tua atau guru, biarpun sex edu ini tabu, tapi ini penting agar anak-anak kita tidak terjerumus ke perbuatan dosa. Tapi ingat, jangan terlalu gamblang juga, nantinya malah kepengen, hehehe.
Profile Image for Benedicta Anin.
1 review2 followers
November 27, 2020
Sebuah kisah kehidupan remaja yang menurut saya sedikit banyak dialami oleh remaja-remaja saat ini. Persahabatan, percintaan, kenakalan, kegalauan, kecemburuan, gengsi, prestasi, amarah, dan kesedihan, semua tersampaikan dalam novel ini. Pentingnya pendidikan seks bagi remaja SMP sangat penting disampaikan dalam metode pembelajaran yang tidak seharusnya dianggap 'hal tabu'. Dalam pertumbuhannya, anak remaja memang harus selalu diawasi oleh orang tuanya, namun bukan berarti orang tua mengekang dan membatasi pergaulan anaknya. Orang dewasa pun jangan langsung menyalahkan kenakalan anaknya. Kaum dewasa harus refleksi dan instropeksi apa yang membuat anaknya menjadi nakal dan tersesat. Kedewasaan dalam bersikap dan berpikir baik anak remaja dan orang tua sangat jelas tergambarkan di novel ini.

Seperti novel-novelnya yang lain, berbagai istilah kedokteran memang sudah menjadi ciri khas Mira W. Pesan kesehatan seksual sangat bagus disampaikan dalam novel ini.
Sebuah kritik kesenjangan sosial dalam bidang pendidikan juga jelas tergambar dalam novel ini. Sangat miris melihat Joko yang sangat pintar dalam akademis dan berprestasi dalam sepak bola harus rela bekerja menjadi 'babu' demi bisa mengenyam pendidikan di sekolah terbaik.

Kekurangan dalam novel ini menurut saya adalah klimaks tentang kelanjutan pertanggungjawaban Pak Prapto sebagai ayahnya Joko tidak secara gamblang digambarkan.
1 review
November 7, 2020
Nice book. Aku harap banyak para remaja pada zaman milenial ini membaca buku ini. Buku ini tanpa sadar telah mengajarkan sex education bagi pembacanya. Itu adalah pesan moral dan point penting dalam buku ini. Selain itu author mampu membangun dan mengelupas karakter-karakter tokohnya dengan baik. Diksi yang digunakan dalam membuat narasi juga mudah dipahami. Yang paling saya suka, bahasa yang digunakan dalam buku ini santai sehingga tidak membuat saya bosan dalam membacanya. Tapi sayang, ending dari buku ini terkesan agak menggantung. Dan itu agak menyebalkan bagi saya! Tapi tidak apa-apa, kalian wajib mencoba membaca buku ini. Happy reading buat kalian yang mau membacanya! ^O^
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Shafira Indika.
303 reviews230 followers
December 4, 2020
Novel Mira W. kedua yang gue baca. Suka bgt sama alur dan pembawaan tokoh2nya, ceritanya juga bener2 pas sama usia tokoh2nya—bener2 cerita cinta yang lugu dan bikin gue kdg senyum2 sendiri karena ya gemes aja gitu liatnya wkwk.

Secara penokohan oke, plot oke, cuma untuk endingnya aja sihh yang gue agak kurang suka aja gituu... kyk oh gitu doang?? Dan ada kejanggalan aja dengan penerimaan orang tuanya Wulan—kyk oh semudah itu?

But overall it's a great novel dan ga ngebosenin sihh in my opinion :D
212 reviews2 followers
February 1, 2019
Novel-novel karya Mira.W adalah novel pertama yg membuat ketagihan baca.sampe punya semua novel mira.w.
"Dari Jendela SMP"Kisah cinta monyet antara JAB dan wulan.
Tragis bgt hidup joko,dr kecil hidupnya sdh menderita.harus kerja spy bs skolah.
Wulan anak orang kaya yg baik hati.
Ayah wulan tu yg paling lucu kl komen dlm hati.sangat mnikmati.cm kurang epilog.mgkin 6 thn kemudian.apakah wulan&JAB akhirnya ngelanjutin SMA ato malah sdh kuliah ke LN?
Profile Image for Berlian W.  Tama.
5 reviews
May 6, 2021
Well, i remembered reading this when i was in middle school and i didn't get it first what they were doing and what happened after that, it was an unexpected climax story especially i saw the main characters as innocents ones, just like me. Overall, the books is great and i love how Mrs. Mira wrapped the story up and build the characters. It taught much lessons for young people to be more cautious when it comes to love relationship and how it effects your future.
Profile Image for Regina Agni.
39 reviews
July 3, 2023
Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1983, dan aku baca cetakan ke-13 tahun 2009. Pas pertama kali baca halaman pertama, udah langsung ngeh sama ciri khas tulisannya Mira W.. serasa masuk mesin waktu, dan tibalah aku di tahun 80an. Unik, cukup seru dan bikin penasaran, walau kadang cara komunikasinya para tokoh yang diceritakan di buku ini bikin aku agak kaget karena se-ceplas-ceplos itu. Secara keseluruhan bagus, walau penyelesaian konfliknya memang sedikit bisa ditebak.
Profile Image for Riana Ambarsari.
8 reviews7 followers
May 2, 2025
Inget dulu baca novel ini pas juga masih SMP. Awal sampai tengah bagus, engaging. Tapi maksa banget puncak konfliknya. Mau mempertahankan vibe keluguan, tapi puncak konfliknya hamil, dan setelah tau hamil pun kedua muda mudi itu tetap dipertahankan lugu dan gak nyangka kalau yang mereka lakukan itu bikin hamil. So much for at least masuk akal. Habis itu gak baca lagi novel Mira W, so ini novel Mira W yang pertama dan terakhir yang aku baca.
Displaying 1 - 30 of 245 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.