Jump to ratings and reviews
Rate this book

Ibu Sinder

Rate this book
IBU SINDER, wanita dengan latar belakang didikan dan asuhan tradisional Ningrat-Jawa, dihadapkan pada tantangan zaman yang berubah-ubah dengan cepatnya. Mampukah wanita itu mengatasinya, tanpa harus mengorbankan hakikat jatidirinya? Novel Ibu Sinder ini yang akan memberikan jawabannya.

Digubah-tulis dalam bahasa sederhana yang lancar, para pembaca diajak untuk ikut menghayati suasana perikehidupan di zaman Penjajahan Belanda, zaman Pendudukan Balatentara Jepang, dan zaman Revolusi Kemerdekaan Indonesia.

Ciri khas novel-novel Pandir Kelana ialah, yang satu berkait dengan yang lain. Pelaku-pelaku pendamping dalam novel Ibu Sinder ini, tampil sebagai pelaku utama dalam novel Kereta Api Terakhir, Kadarwati, Wanita dengan Lima Nama, Suro Buldog, Orang Buangan Tanah Merah, dan Rintihan Burung Kedasih. Dan para pembaca tidak perlu membacanya secara berurutan, karena setiap novel merupakan kebulatan cerita tersendiri.

Pandir Kelana juga menulis novel dengan latar belakang fakta sejarah, bukan legenda, seperti Tusuk Sanggul Pudak Wangi, yang menggambarkan lahirnya Kerajaan Majapahit di tahun 1293.

248 pages, Paperback

First published January 1, 1983

1 person is currently reading
36 people want to read

About the author

Pandir Kelana

11 books4 followers
Pandir Kelana adalah nama pena dari R.M. Slamet Danusudirdjo

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
6 (21%)
4 stars
11 (39%)
3 stars
11 (39%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 8 of 8 reviews
Profile Image for Iza B. Aziz.
223 reviews29 followers
August 12, 2023
Saya butuh Ibu Sinder dalam hidup saya!

Buku ini sederhana tapi luar biasa dan itulah ada pada Ibu Sinder. Liku kehidupan keras melewati penjajahan Belanda, Jepun dan revolusi kemerdekaan Indonesia.

Ibu Sinder tidak berjuang dengan senjata. Namun Bu beradu dengan sikap progresif ketika dilanda kepayahan.

Ibu Sinder dari pengamatan saya. Orangnya tenang, gerak hati tepat, tidak pantas menilai, cekal, bijak dan hampir sempurna. Biarpun suaminya sendiri membuat silap, Bu damai menghadapi ketentuan.

Tapi kerana apa? Bu mendapat didikan yang cukup baik oleh keluarganya. Ilmu itu lumayan.
_____________________
Saya tak boleh tipu perasaan saya. Buku ini memberi suatu sifat kewanitaan yang baharu. Ibu Sinder cukup memberi contoh; wanita dirumah, disisi suami, mengendong anak bisa mengubah pandangan dunia terhadapnya.

Cuma, harus saya ingat disiplin yang harus wanita ikuti ialah mencari ilmu.

"𝙊𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙖𝙠 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙣𝙖𝙝 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙩𝙪𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧, 𝙉𝙜𝙜𝙚𝙧," 𝙟𝙖𝙬𝙖𝙗 𝘽𝙪 𝙎𝙞𝙣𝙙𝙚𝙧.
_____________________
Sekalipun buku ini nipis, ia lengkap rasa dengan sisipan sejarah serta budaya, gelodakan emosi dan percikan kecil plot twist.

Kalau jumpa buku Ibu Sinder, jemput baca ya semua. Banyak perkara boleh belajar dari wanita hebat ini secara tersurat mahupun tersirat.
_____________________
Profile Image for Theresia.
108 reviews5 followers
September 30, 2021
"De mens wikt, God beschikt - manusia berikhtiar, tapi Tuhan yang menentukan"
.
Ibu Sinder | Pandir Kelana | Gramedia Pustaka, 1991 | 248 halaman | ISBN 979-511-178-7
.
Ibu Sinder adalah panggilan yang diterima Raden Ajeng Winarti saat ia masih menjadi seorang istri Sinder Suprapto, seorang pengawas kebun di Madugondo.
.
Awal buku berkisah kehidupan Ibu Sinder di perkebunan Madugondo, bagaimana perkebunan masa dulu dibawah pimpinan Belanda dan Jepang yang sangat berbeda.
.
Selain Ibu Sinder dan suaminya Suprapto, tokoh lain yang mendominasi adalah Suhono, anak Ibu Sinder, Ivonne, Herman dan Minah.
.
Buku ini menuliskan sosok ibu Sinder yang berparas ayu dan bijaksana, pintar bercerita kisah Jawa, menulis bahasa Jawa, membatik, bahkan meramu jamu.
.
Meski berayah seorang pria ningrat dan kerabat Keraton, Ibu Sinder tetap merendah. Ia bisa ikut dengan Suhono ke negeri seberang tapi memilih tinggal di Yogya menghabiskan masa tuanya sebagai Ibu Climen.
.
Dari sisi roman tidak hanya berkisah tentang Ibu Sinder, tapi juga asmara Suhono, Ivonne, Herman, dan Minah.
.
"Panggilan cinta yang lebih luhur sifatnya yang menentukan pilihannya. Widuri mengalah, tapi hakikatnya dialah sebenarnya yang memperoleh kemenangan. Ia sudah berada dalam pangkuan cinta kasih Allah di dunia yang fana ini." - halaman 183
.
Setting tempat dan waktu yang detail, sejak masa Belanda, pendudukan Jepang, hingga Indonesia merdeka sepenuhnya. Perjuangan pemuda Indonesia memerdekakan bangsa tidak luput dari sorot penulis.
.
"Pihak yang benar pasti akan menang, bagaimanapun beratnya cobaan cobaan yang menimpanya." - halaman 194
.
"Allah Maha Pemurah dan Maha Pengampun. Langkah mana yang menurut keyakinan hati nuranimu masih dapat diampuni olehNya... Jalan itulah yang harus kau lalui...." - halaman 218
.
Buku ini aku rekomendasikan untuk kamu yang mencari buku klasik Indonesia jaman kemerdekaan. Dalam buku ini juga ada beberapa tokoh yang menjadi tokoh utama di buku Pandir Kelana lainnya.
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
May 22, 2019
Enaknya langganan premium di aplikasi GD ya seperti ini, untuk seorang yang ngakunya omni-reader kayak aku, bisa mbolang ngicipin baca ini-itu tanpa khawatir bugdet dan timbunan. Novel jadul ini juga entah kenapa memanggil-manggilku untuk membacanya. Mungkin karena nama pengarangnya yg samar-samar pernah kuingat dalam hafalan nama-nama angkatan pujangga baru. Atau mungkin karena judul dan ilustrasi sampulnya yang.... zaaadul sekali. Yha...

Jadi ini novel yang lurus-lurus saja mengisahkan jalan hidup seorang wanita bernama Windarti. Terlahir sebagai keturunan bangsawan solo, dan kemudian menjalani kehidupannya dalam tiga zaman, Belanda, Jepang dan sesudah kemerdekaan. Sebagai seorang istri Sinder (penanggung jawab di perkebunan), ia mengalami banyak-banyak hal, cobaan dan keriaan. Juga karena sifatnya yang adem ngayomi, bu Sinder jadi punya banyak kenalan dan dijadikan tumpuan nasihat berbagai macam orang dan persoalannya.

Sederhana, mengalir dan enak nyaman dinikmati membacanya. Cocok sekali untuk dijadikan bacaan sela. Dari alur bukunya sendiri, tampaknya karakter-karakternya saling kait mengait dengan tokoh dari buku-bukunya yang lain. Jadi pengin baca novel-novel yang disebutkan di sini. Terutama pengin tahu kisah Kadarwati (si mata-mata kemerdekaan) dan petualangan si ponakan tentara - Letnan Satu Herman. Sekarang sih belum tersedia di jidi, moga2 kapan2 ada =)

#GD
1 review1 follower
September 28, 2022
Pandir Kelanan memang gak pernah gagal untuk membawa pembacanya tenggelam dengan cerita yg belio tulis.

Ibu Sinder, seorang wanita jawa yg baik hati dan bijaksana, yg menyisakan hidupnya tinggal di kampung kecil bersama wanita-waninta penghibur pada masanya. Ibu Sinder dengan ikhlas mengajarkan wanita-wanita di kampung Balokan membatik yg hasilnya dapat mereka jadikan pemasukan tambahan
Profile Image for Retno Dama.
36 reviews
March 28, 2024
Ibu Sinder memberikan banyak pelajaran mengenai ketabahan, keikhlasan dan pantang menyerah, apapun yang telah terjadi tidak perlu disesali karena hal tersebut sudah suratan nasib
Profile Image for Michiyo 'jia' Fujiwara.
428 reviews
November 11, 2012
Pandir Kelana..adalah nama penanya..nama asli beliau adalah RM Slamet Danusudirdjo seorang perwira militer..dan pernah juga pernah menjabat sebagai rektor Institut Kesenian Jakarta..novel-novel yang ditulisnya lebih mengkhususkan diri pada kisah revolusi kemerdekaan Republik Indonesia..

Seperti kisah Ibu Sinder ini..Sinder adalah sebutan yang diberikan pada zaman penjajahan Belanda bagi seseorang yang menjabat sebagai pengawas perkebunan..jabatannya lebih tinggi dari Mandor..dan Sinder ini, ada dibawah pengawasan seorang Administrator perkebunan..

Madugondo..Lahan perkebunan yang merupakan bagian dari Tanah Partikelir Gondo Arum, milik sebuah perusahaan Belanda, CV. Gebroeders van Zanten. Diperkebunan inilah Sinder Suprato tinggal..bersama dengan istrinya; Raden Ajeng Winarti, yang oleh masyarakat yang tinggal disekitar Madugondo lebih mengenalnya dengan Ibu Sinder dan putra tunggal mereka; Suhono..

Zaman silih berganti membuat Ibu Sinder ini harus berjuang sendirian; suaminya tewas pada masa pendudukan Jepang dan anak lelakinya sendiri hilang entah kemana..sang Ibu..harus melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana begitu cepatnya perubahan zaman yang terjadi di negeri ini; masa penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang, Indonesia merdeka, Agresi Militer Belanda dan sedikit kisah awal munculnya Partai Komunis Indonesia..
Displaying 1 - 8 of 8 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.