Di suatu tempat rahasia, di satu sudut bumi, terdapatlah sebuah negeri yang tak hanya dihuni manusia dan hewan, namun juga sayur-mayur dan buah-buahan imut. Inilah kisah Bawang Putih, Stroberi, Tomat, Buah Ara di dunia sayur-mayur mulai dari menghadapi hantu penunggu makam di ujung kota, ikutan ekskul memasak, mencari buah sakti, sampai menghadapi serangan kelelawar buah!
Komik ini imut banget, dah. Kocak abis. Pas awal liat si Bawang Putih (dijadikan laki karena dia "bawang lanang"?) sedang makan siang sambil menatap Stroberi yang dia cinta (eaak) aku kepikiran itu yang dimakan apa, ya? Masak tanaman juga? Kanibal, dong?! Ternyata yang dia makan itu pupuk! Astagaaa. Udah gitu ada varian resepnya pula. Pupuk kukus madu (muffin?), puding pupuk, dan lain sebagainya.
Lalu ada Tomat Merah, kakak bawang putih yang dibully sama Salak dan Durian yang naksir dia (karena kulitnya keras mereka dijadikan tukang bully, ya? Wahaha!) lalu ditolong oleh Pitaya si Buah Naga. Romantis abis wahahaha!
Ada juga saat Tomat dan Bawang Putih berpetualang di malam hari menuju pohon tua tempat jin pisang yang sudah mencuri daun kepala Ayah Terong (karena "Terong" dia dijadikan sosok laki-laki? Oy! Ini komik anak, kan? Wahahah!). Karena lupa nggak bawa senter, mereka menculik Pak Jamur yang tubuhnya bisa menyala di malam hari wahahaha.
Juga ketika desa mereka diteror oleh kelelawar buah (kampret! XD). Bawang Putih dan Ayah Terong harus keluar rumah menghadapi bahaya demi menemani Stroberi melihat keadaan ibunya yang pingsan di rumah saat menelepon. Dan tahu bagaimana mereka bisa menghadapi si Kampret? Dengan bau badan si Bawang Putih! Gubrak!
Aku nggak paham kenapa komik seepik ini nggak dilanjutin jadi seri atau franchise. Why?! Why?!
Setiap lembar baca komik ini selalu "hah, kok bisa?" banyak hal aneh kayak bapaknya terong ibunya daun ketumbar eh anaknya bawang putih ma tomat. Tapi cukup menghibur sih
Hal yang membuatku tertarik dengan komik ini adalah komik ini mendapat menjadi salah satu pemenang International Manga Award. Di bagian cover pun tertulis “Komik Finalis International Manga Award” di bagian covernya. Seperti apa, sih, komik yang berhasil merebut hari para juri IMA?
Kesederhanaan menjadi keunggulan komik ini. Tokoh komik ini memang bukan manusia, tetapi kehidupan mereka tidak jauh dengan kehidupan sehari-hari manusia. Penulis, well, komikus, mengemas cerita menjadi lucu dari segi gambar maupun percakapan.
Komik dengan karakter sayur dan buah bukan ide baru dan orisinal sih, karena zaman kukecil sudah pernah ada yang membuat serialnya di majalah anak-anak yang sungguh sudah jadul sekali.
Tapi ide bahwa apabila terong disilangkan dengan daun ketumbar bisa menghasilkan tomat dan bawang putih benar-benar baru. Yah, mungkin saja anak-anaknya sebenarnya memang hasil adopsi :)
Komik lokal yang sangat gue kagumi. Kesederhanaan ceritanya, pemilihan konfliknya... Amazing. Sayang, sampai sekarang, belum ada tanda-tanda dibuatkan sekuelnya. Atau memang nggak akan ada?