Membalik air mata menjadi mata air itu tak mudah… Namun sejumlah perempuan-perempuan berhati lentur dalam buku ini mampu melakukannya. Karya ini adalah sebuah cara berbagi dari perempuan pejuang dalam menyikapi kematian dan kehilangan dengan anggun dan liat. Dengan sabar memungut semangat kala masuk dalam palung tak berujung, berbagi untuk menuai energi, untuk bangkit dan melanjutkan hidup, merantaikan amanat sang terkasih yang telah pergi. Pergulatan dan perjuangan dalam senyap yang membuat kita merasa menjadi manusia…
Testimoni "Buku ini pembaca mengajak untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi perempuan yang menjalani hidup tanpa didampingi suami tercinta, termasuk permasalahan budaya yang melingkupi perempuan yang ditinggal meninggal oleh suaminya."
Linda Amalia Sari Gumilar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
"Buku ini patut kita baca untuk lebih banyak lagi belajar tentang manusia, eksistensi, perasaaan, keterbatasan, dukungan, dan penghormatan terhadap sesama."
Buku ini berisi kisah pengalaman 5 tokoh wanita yang suaminya telah meninggal, dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang suaminya meninggal karena sakit, ada yang karena kecelakaan, ada pula yang dibunuh. Banyak hal yang mereka alami, tetapi ada pula kesamaan dari pengalaman mereka tersebut. Penulis buku ini pun ikut membagikan pengalamannya di bagian akhir buku ini. Ini merupakan bacaan yang menarik untuk membantu pembaca memahami apa yang dirasakan oleh mereka yang pasangannya telah meninggal.