Kisah sejati ini merupakan kesaksian yang kaya, hidup, dan orisinal tentang apa arti dan fungsi Tanah Air serta kemerdekaan bagi seorang anak desa. Seperti sejumlah anak serupa, dia kemudian bertumbuh menjadi manusia yang jiwa dan badannya terbangun mengikuti citra diri dan impian Para Pendiri Bangsa-deretan eksemplar burung–burung pelintas benua, penjelajah cakrawala.
Sebagai narasi diri, ini adalah rekaman tangan pertama si anak desa tentang bagaimana dia menjadi sembari sekaligus memotret masyarakat bangsanya dan masyarakat mancanegara lewat kota-kota di mana dia berkiprah selama tiga zaman. Di saat terbang lintas benua menjelajah lapis-lapis cakrawala, dia pun bercinta serta bersaksi cerdas tentang masa dan dunianya, tentang impian-impian pribadi dan ideal-ideal berbangsa yang terus dijunjungnya. “Indonesia tak pernah bisa dipisahkan dari ketercerahan cakrawala.”
Maka di atas semuanya, ini adalah suatu kesaksian yang merayakan Indonesia.
sebuah memoir yg ditulis dengan keberanian dan kejujuran. blm byk intelektual Indonesia yang mau dan -terutama- mampu menuliskan kisah hidupnya dengan kehendak bercerita yg jernih dan tulus. sangat terasa dan terbayang kehidupan penulis di kala muda lalu dewasa, di Indonesia lantas Amerika, yg penuh dgn lika-liku namun akhirnya selesai dilalui --lengkap dgn referensi kelegaan serta tanpa penyesalan. hidupnya senantiasa dijalani dgn kesungguhan dan ketegaran. bacaan yg inspiratif dan memuaskan rasa dahaga kaum muda atas teladan
Saya baru menyelesaikan 79 halaman, buku ini sangat menarik meski bukan cerita fiksi. Penulis sangat sabar dan detil menceritakan pengalamannya, meski agak terbata-bata dalam menyusun kronologi cerita. Buku ini kaya dengan pengetahuan buku-buku sastra. Keren
Pilihan diksi yang digunakan Mochtar amat menarik. Mungkin karena sejak dari usia muda ia akrab dengan kekayaan bacaan yang beragam. Tak rugi rasanya membeli buku ini. Bisalah dikatakan buku ini adalah secuplik otobiografi intelektual seorang Mochtar Pabottingi