Semua orang yang memutuskan menikah pastilah mengharapkan kebahagiaan. Namun, kenyataannya, mengarungi bahtera rumah tangga tidaklah semulus yang dikira. Riak-riak kecil kadangkala justru menjadi ombak besar laksana badai. Bahkan tak jarang, banyak orang yang justru tidak sadar akan masalah dalam perkawinannya hingga pasangannya menggugat cerai.
Jangan sampai hal tersebut terjadi pada Anda. Bahkan jauh sebelum menikah, Anda bisa mempersiapkan diri. Temukan caranya dalam buku ini. Penulis dengan lugas membagi rahasianya dalam membantu banyak pasangan untuk meraih kebahagiaan. Mereka juga membagi pengalaman jatuh bangunnya mempertahankan pernikahannya yang berkali-kali hampir kandas.
Mungkin awalnya Anda akan kaget, menangis, atau bahkan babak belur membaca buku ini. Namun, Anda akan mendapatkan hasil yang sepadan pada akhirnya. Sesuatu yang berharga untuk diperjuangkan, yakni sebuah pernikahan impian. Jadi, siapkah Anda menjadi bahagia?
***
“Setiap pasangan suami-istri harus membaca buku ini. Terapkan! Niscaya kehangatan akan kembali hadir dalam rumah tangga Anda.” —Ippho Santosa, Penulis Mega-Bestseller 7 Keajaiban Rezeki, Pendiri Khalifah Group
“JENGKEL! Itu kesan saya saat membaca buku ini. Jika Anda masih belum punya semangat untuk memperbaiki pernikahan atau melanggengkannya, nggak usah baca buku ini!” —Jaya Setiabudi (@JayaYEA ), Penulis The Power of Kepepet
“Buku ini LAYAK menjadi penebar manfaat bagi para suami-istri di seluruh Indonesia. Baca! Kalau perlu, bagikan ke orang-orang terkasih Anda!” —Irma Rahayu (Soul Healer), www.irmarahayu.com, www.emohealindo.com, Penulis Lovetherapy
“HATI-HATI! Siapkan PIPI untuk TAMPARAN saat membaca buku ini, atau bahkan PUKULAN KERAS .... ITU membuat Saya LEBIH KUAT lagi!” —Ali Akbar, Penggagas @IlmuOPTIMASI, Suami dan ayah penikmat kebahagiaan
Saya membeli buku ini pekan lalu di Togamas. Siang saya beli, baca kilasan awal bab sudah bikin penasaran, lalu saya putuskan untuk membaca lebih lengkap malamnya di rumah.
Sampai di rumah, saya ceritakan ke istri kalo saya baru beli buku baru. Langsunglah buku itu dilahapnya. Saya seneng banget melihat itu. Tapi apa yang terjadi sesaat kemudian, Saudara-saudara???
Entah kenapa istri saya jadi murung, lalu uring-uringan dan cenderung marah. Terlihat sekali perubahan sebelum menyentuh buku dan sesudahnya. Asal tahu saja, pas saya datang, istri saya lagi seneng-seneng main dengan dua anak kami... What a book???
Ternyata-oh-ternyata, buku ini memang #makjleb banget. Para pasangan nikah seolah-olah ditelanjangi semua pola pikir dan perilakunya. Ngga terima digituin, marah pada buku dan penulisnya jadi reaksi DOC (direction of cure) yang memualkan. Untuk beberapa saat.
So, bagi kamu yang ngga siap dengan reaksi DOC, lebih baik tidak usah baca buku ini. Capek.
Kecuali yang serius ingin didiagnosa, dan ingin sembuh... Selamat ber#makjleb-makjleb. Sekian
buku ini cukup membuat kita tersadar akan pentingnya sebuah pernikahan. pernikahan yang bahagia? sebenarnya apa itu? pernikahan yang hanya mengandalkan kasih sayang? itu belum cukup.kita tidak perlu bersifat munafik. menginginkan dia tetap seperti itu tanpa adanya suatu perkembangan? pernikahan membutuhkan kasih sayang, pengertian dan introspeksi diri. pasangan anda bisa meninggalkan anda jika anda tidak memberikan perubahan yang berarti. "Apa adanya?" tidak banyak pernikahan yang bertahan dengan mengandalkan prinsip menerima apa adanya dia selama dia menikah.
buku yang sangat menarik dan menginspirasi orang banyak untuk segera membuka jiwa dan pikiran. berusaha meminta maaf dan memaafkan. itulah intinya.
Enak banget dibaca, dengan studi kasus tentang beragam masalah pernikahan. Saya suka tulisan bertajuk "Terima Apa Adanya". Membalik paradigma tentang partnership antara suami dan istri. Benarkah kita mau pasangan kita apa adanya saja? Tidak berkembang, tidak jadi lebih baik sepanjang menikah dnegan kita?
Buku yang cukup lengkap membahas pernak-pernik dunia pernikahan. Disajikan dengan bahasa personal dan lugas.
Don't judge a book by it's cover mungkin bisa dibilang. Buku ini terlihat biasa dari luar namun luar biasa berat di dalamnya :P.
Bahasa sederhana, namun lugas dan apa adanya. Another perspective tentang kehidupan dan permasalahan berumah tangga dan solusi nyatanya.
Recommended untuk yg akan, belum dan sudah berumah tangga. Mungkin bagi saya yang belum menikah tidak akan merasa 'tertampar' begitu keras membacanya. Tapi fair enough, buku ini bisa menjadi bekal ilmu untuk berumah tangga.
Buku ini sederhana. Kata-kata dan contohnya juga sangat sehari-hari, bikin cepet nyambung belajarnya. Isi dibuat per bab yang continuous, dan selalu berakhir dengan pertanyaan-pertanyaan introspektif. Bagus dibaca buat persiapan yang belum nikah dan buat jadi pelajaran baru bagi yang sudah nikah. Intinya, semua hal perlu belajar, termasuk hal paling mendasar di dunia ini, mencintai. :D
Finally selesai juga baca buku ini. Banyak pelajaran yang bisa diambil. Namun rasanya ada yang kurang, terkadang masih mengambang karena kurang detail penjelasannya. Mungkin kalo mau lebih detail harus konsultasi langsung kali ya.. hehe..
Mungkinkah dalam sebuah pernikahan dapat diraih? Semua dari kita mungkin dengan cepat menjawab, "bisa !" Bagaimana caranya? Nah... Buku ini menjawabnya. Tapi jangan berharap anda akan dilenakan dengan kata-kata manis bak pujangga yang menyenandungkan sajak-sajak cintanya, ya. Hehe.. karena di buku ini, justru kita akan berkali-kali dibanting, ditampar, ditusuk-tusuk namun tak berdarah, emosi, denial semacam, "ahhh enggak juga, ah masak sih? dan beberapa respon skeptis lainnya. Mostly, buku ini menjabarkan sebuah realita kehidupan pernikahan berikut _cases_ yang seringkali muncul di dalamnya, seperti perselingkuhan, konflik menanti dan mertua, pernikahan hambar, dan banyak lagi.
Dari buku ini saya banyak sekali mendapat pencerahan dan insight positif. Bahwa dalam pernikahan, kehidupan bahagia itu dapat diraih meliputi rumah tangga yang hangat dan harmonis, saling terbuka dan support, menghargai pasangat, dan pasangan sebagai PISIK (partner, istri/suami, sahabat, ibu, dan kekasih). Kuncinya, adalah mau bertumbuh, dengan tujuan dan mindset yang tepat, knowledge & skill yang mumpuni, komitmen yang kuat dan berserah kepada sang pemilik kehidupan.
Pantas sekali buku ini menjadi best seller. Isinya yang full daging dan menjawab semua alibi para pribadi yang _stubborn_ akan perbaikan dan kemageran diri. Maknyos, jleb ! Rekomended untuk dibaca pasangan yang sudah menikah lama atau masih fresh kinyis-kinyis, dan bahkan bagi para calon pejuang buku nikah. Hehe.
Buku yang bagus. Buku ini ditulis oleh pasangan suami istri. Buku ini sebagai bentuk pay it forward mereka atas perjuangan pernikahan yang berkali-kali di ambang jurang perceraian hingga diselametin oleh Tuhan. Kalau ngga siap memperbaiki diri dan open mind, mending jangan baca buku ini. Karena gaya buku ini akan bikin makjleb intropeksi untuk memperbaiki diri. Pantesan buku ini best seller.
Buku yang sangat bagus. Disini penulis memaparkan perjalanan kisah rumah tangganya yang selama 12 tahun penuh dengan konflik. Namun kisah tentang berbagai konflik ini tidak diceritakan dalam suatu skenario menggunakan format waktu, tapi diramu dalam bab demi bab buku ini. Awalnya memang penulis banyak menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang seakan ada solusinya, namun semakin jauh membaca, buku ini mulai mengungkapkan pandangan-pandangan yang membuat pasangan yang menghadapi konflik dalam rumah tangga merasa sedikit lega, karena kisah penulis seperti lebih dramatis dibandingkan dengan kisah pembaca. Namun jika ternyata ada yang lebih dramatis dari kisah rumah tangga penulis, setidaknya buku ini bisa memberikan pandangan dan semangat untuk bangkit bagi pasangan yang menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Buku ini memberikan pencerahan, bahwa memang semua orang yang menjalani kehidupan rumah tangga pasti akan didera konflik dan masalah. Sehingga kita pun tidak perlu iri melihat pasangan lain "seakan" hidup harmonis dalam rumah tangganya. Kenyataannya tidak demikian, hanya saja permasalahan itu tidak terungkapkan dan mereka mungkin bisa menghadapi dan mengatasinya. So, kalau pasangan lain bisa, kenapa kita tidak!?
Buku ini menjadi rekomendasi saya untuk menambah wawasan baik pasangan yang sudah berumah tangga, khususnya pasangan yang akan memulai membangun rumah tangga. Kenapa pasangan yang belum berumah tangga? Sebab seringkali tersebar opini kalau menikah itu indah. Dan hal ini umumnya ditelan mentah-mentah oleh kaum hawa. Sehingga banyak yang berprinsip, yang penting menikah dengan siapapun itu. Hmmm... boleh, tapi menurut saya sebaiknya kita perlu mempertimbangkan dan membekali diri kita dengan keimanan dan ilmu. Jangan sampai modal nafsu doank! Jujurlah dengan diri sendiri apakah keinginan untuk menikah itu bertujuan untuk ibadah, ataukah pemenuhan nafsu semata. Kalau ternyata jawabannya yang kedua, nah, saran awal saya yang pertama yaitu membekali diri dengan iman dan ilmu tentang pernikahan itu menjadi fardhu'ain, so, "pamali" kalau ditinggalkan :D
Wow!! Ini buku yang disarankan untuk dibaca para insan yang merencanakan menikah. Pentingnya mengetahui seluk beluk pernikahan bagi pemula disampaikan secara gamblang. Bahkan lebih banyak menohok. Gaya bahasa yang ringan sehingga jauh dari kesan monoton dan membosankan. Noveldy dan istrinya mencurahkan semua isi tulisan dengan cantik dengan berbagai analogi dan sedikit cerita menggugah hati. Awal membaca akan dibuat penasaran kemudian muncul pertanyaan. Setelah membaca bab awal tiba-tiba berpikir ulang “Wah, benar juga. Aku tidak bisa menjawab pertanyaannya!”. Rumus-rumus canggih disematkan oleh Pak Noveldy untuk menyederhanakan materi yang akan disampaikan. Setiap bab dimulai dengan karikatur yang menggambarkan isi bab. Kadang dibeberapa bab ditutup dengan “surat cinta” dari Bunda Noveldy. Saat selesai membaca buku pembaca akan diajak banyak merenung, banyak berencana, banyak mempersiapkan. Memang betul! Mempersiapkan itu tidak seheboh mempersiapkan pesta resepsi atau rumah yang akan ditinggali. Akan tetapi, sesederhana pertanyaan “Apakah tujuan Anda menikah?”, “Rumah tangga seperti apa yang ingin dicapai?”, “Apa yang akan Anda lakukan untuk bisa mencapai rumah tangga yang diidamkan?”. Bisa jawab pertanyaan ini dengan jawaban yang tidak normatif? Tentu saja, tidak hanya tentang apa dan bagaimana. Bunda Noveldy sering sekali menggambarkan betapa tidak mudahnya menggabungkan dua insan yang berbeda kepribadian (walaupun awal hubungan baik-baik saja ternyata setelah menikah berbeda ceritanya). Jujur saya bergidik. Masalah kecil bisa menjadi sumber pertikaian. Apresiasi kecil pun ternyata penting. Hal sepele, yang saya yakin tak banyak pasangan menyadarinya, ternyata berpengaruh besar, bahkan sangat besar. Bagi yang sudah menikah buku ini memberikan banyak inspirasi agar mau merubah haluan. Semula hubungannya dingin, atau dibilang Status Tanpa Hubungan (STH). Memperbaiki relasi suami-istri yang sudah terlanjur hambar memang bukan hal yang mudah. Bukan berarti mustahil kan? Betul. Buktinya? Kisah nyata penulis sendiri!
Pertama kali lihat buku ini di salah satu toko buku besar di Jakarta, sama sekali tidak tau kalau buku ini best seller dan cukup ramai diperbincangkan di twitter. Dari twitterlah kemudian saya tau bahwa penulis buku ini adalah sepasang suami istri yang menurut pengakuan mereka pernah merasakan pernikahan di ujung tanduk.
Dari buku-buku tentang pernikahan yang pernah saya baca, mungkin baru buku ini yang isinya sangat jujur dan nyata. Semakin meyakinkan saya bahwa pasangan suami istri ini memang benar-benar sudah merasakan pernikahannya gunjang-ganjing. Saya yakin itu saat membaca lembar demi lembar buku ini.
Ditulis dengan terbuka, jujur dan apa adanya, mulai dari penyebab-penyebab pertengkaran, jenis permasalahan yang mungkin timbul, reaksi dari masing-masing pasangan atas masalah yang ada, hingga alternatif solusi yang tidak teoritis, tidak biasa, tapi menurut saya benar adanya. Pendekatan terhadap masalah yang dilakukan oleh penulis tidak memihak salah satu pasangan, namun bersifat satu kesatuan sehingga tampak sekali bahwa suami istri penulis ini sudah pernah merasakan permasalahan rumah tangga yang pelik.
Menurut saya buku ini patut menjadi referensi bagi pasangan suami istri, baik yang sedang dirundung masalah maupun yang merasa sedang baik-baik saja agar dapat menanggapi setiap masalah dengan bijak dan tidak egois. Bagi yang belum menikah, buku ini baik untuk memberikan masukan positif dalam mempersiapkan diri menuju jenjang pernikahan.
Alhamdulillah kelar baca buku 'berat' ini... Fyuuuhhhh #lap keringet #lesehan di kasur
Iya buku ini berat. Menjadi berat karena saya belum menikah. Biasanya cerita-cerita bertema rumah tangga hanya saya jumpai di novel, dengan serentet masalah yang (dibikin) ribet (sebenernya). Nah, buku ini berisi tentang bagaimana menjalin hubungan yang berkualitas dengan pasangan. Buku ini lebih makjleb kalo dibaca sama mereka yang sudah menikah. Bagi (saya) yang belum menikah, buku ini terasa kurang nendang karena belum merasakan yang namanya riak-riak pernikahan itu. Tapi that's okay jika kita beranggapan buku ini bisa menjadi bekal knowledge yang nantinya akan dipraktekkan bila berumah tangga.
Pak Indra Noveldy dikenal sebagai konselor pernikahan dengan jam terbang yang cukup padat. Mengisi di berbagai seminar, training, dan workshop pernikahan di berbagai kota. Salah satunya pernah mengisi seminar pernikahan di Palembang beberapa waktu lalu. Alhamdulillah, saya dan teman-teman berkesempatan hadir di seminar itu. Full barokah rasanya... Hahahahaha! :D
Bagi Anda yang sudah memiliki pasangan, ada baiknya Anda dan pasangan membaca buku ini. Mungkin ini bisa menjadi buku sakti untuk membangun hubungan yang lebih baik.
gimana ya? yang terpikirkan setelah membaca secara acak dr buku ini adalah: a happy marriage is not given,it's made,kata penulisnya. yg terpikirkan oleh saya adalah sesuatu yg agak pahit: suatu pernikahan bisa saja membuat happy marriage as it something given,untuk pasangan yg sepertinya are meant for each other,sudah bersenyawa dari pertama kali meniti komitmen. yah dan sebetulnya impian saya juga (dan saya pikir, bukan cuma saya kan yg pengen hal seperti ini :p). tapi hal tsb seperti semacam grand prize,cuma sedikit org yg bisa merasakan keberuntungan tersebut. untuk kebanyakan kasus, spouse kita (kaya udah punya aja wkwk) tidak serta merta menjadi soulmate kita hanya dengan mantra ijab qabul. bahkan yg sebelum nikah kayaknya udah soulmate abis pas udah nikah malah beda ya...ya itu biasa,saya sudah sering dikasihtau. buku ini semacam alarm yg menyadarkan saya dengan paksa, "hey, wake up! sembuhin dirimu dari sindrom Cinderella.pernikahan adalah sesuatu yg perlu usaha keras. sudah siapkah dirimu sebagai pejuang?karena sekali start harus sampai finish,ga ada jalan balik"
komen terakhir,buku ini semacam bukti mbak mas pengarangnya bahwa mereka pejuang cinta yang superb ya,hehe.selamat telah melewati badai pernikahan,moga ikatan mas mbak senantiasa dikuatkan :)
Mengutip kata-kata dari buku Resep Pernikahan Sempurna : "tidak ada pernikahan yang mudah".
Melalui buku ini, Pak Indra menguatkan kembali kata-kata tersebut. Buku ini sendiri tercipta dari pengalamannya bersama sang istri yang telah melalui perjalanan -yang mereka lukiskan sebagai "perjalanan yang penuh dengan air mata"
Bahasanya yang memotivasi tanpa kesan menggurui justru mampu membuat pembaca sadar, terhenyak ataupun merenungi dan melihat kembali perjalanan pernikahan yang telah dilalui.
"Benarkah pernikahan yang kita jalani saat ini adalah yang kita impikan?" Jika tidak, paakah kita akan membiarkannya saja seperti yang disebut si penulis sebagai "Status Tanpa Hubungan?" Ataukah kita akan berjuang -meskipun melalui jatuh bangun dan air mata- seperti yang telah dilalui si penulis - mewujudkan pernikahan yang kita impikan Atau mungkin kita harus mengakhirinya?
Buku ini juga sangat cocok bagi yang belum menikah maupun yang mungkin sudah berpisah dengan pasangannya.
Rabbana hablanaa min azwa jina wa dzurriyatiina wa qurrata 'a yunina waj'alna lil muttaqiina imaama....
Lugas, jelas, dan berani. Di awal saya terhentak oleh kata-kata penulis. Dibawanya pembaca untuk keluar dari zona nyaman dan keinginan untuk berubah. Buku ini juga memberikan berbagai macam tips untuk menghadapi gelombang-gelombang yang datang pada kapal bernama pernikahan. Satu hal yang sangat membekas di otak saya adalah tentang komunikasi. Bahwa komunikasi bukan melulu verbal atau kata-kata. Communication is to hear what isn't being said, kata Peter Drucker. Sebagai manusia lajang saja saat ini saya sudah memiliki berbagai macam peran yang harus dijalankan dengan baik. Apalagi sebagai seorang istri/suami yang juga berperan sebagai teman, sahabat, dan partner hidup. Jika dijalani dengan baik, maka pernikahan memang dapat membawa kebahagiaan.
Buku yang menarik untuk menambah knowledge dan skill tentang kehidupan setelah menikah. Kalau membaca beberapa testimoni atau resensi mengenai buku ini, ada yang menyatakan kejengkelan atau ketidaksukaannya entah dengan makna sesungguhnya atau sebaliknya, namun saya tidak merasa seperti itu dan tidak pula terlalu senang, perasaan saya setelah membaca buku ini biasa saja, mungkin karena kebetulan saya belum menikah. Banyak hal informatif yang bisa saya ambil dari buku ini walau untuk saat ini buku ini akan diletakkan di dalam rak bagian dalam yang mungkin akan saya baca kembali ketika sudah menikah nanti....
Buku yang rekomended banget banget banget bagi semua status KTP. Belum menikah. Baru menikah. Bahkan, sudah menikah.
Menikah untuk bahagia merupakan dambaan bagi setiap manusia ditengah maraknya berita perceraian dan teman2nya. Menikah untuk bahagia 1x dalam seumur hidup. Ini bukan buku resep untuk mencapai kebahagiaan dalam rumah tangga, namun isinya sangat menggugah bagi pembacanya untuk menginstrospeksi diri lagi dan lagi bahwa pernikahan itu bukanlah cerita dongeng putri salju yang selalu berakhir bahagia, namun dalam setiap pernikahan terdapat kehidupan pasca pernikahan yang sama2 diperjuangkan bersama
Buku yang menyajikan pernak-pernik pernikahan. Dan bisa kubilang cukup lengkap... Ah, saya pastikan banyak ilmu dan pelajaran yang bisa kita ambil dari sini. Selesai membaca buku ini, saya ga cemberut, manyun, dsb. Saya hanya punya tekad, oh ternyata masih banyak pengetahuan yang saya belum tahu. Action action action. Pay now, play letter :) Apakah anda mau pasangan anda tetap seperti sekarang? Tidak ada perubahan untuk menjadi lebih baik sejak bersama kita? Tentu kita juga harus berubah :D
Review lengkap kayaknya bakal panjang deh, menyusul nanti saja :)
Mengulas pelajaran penting tentang sebuah pernikahan yang tidak pernah didapatkan dalam bangku pendidikan. Formula kecil yang kadang terlupa oleh pasutri dibahas secara detail. Penjelasan dalam buku ini sesuai dengan bahasa sehari-hari, sederhana dan menukik tajam. Mengingatkan arti penting sebuah pembelajaran yang harus dipahami oleh pasangan terus-menerus. Cocok untuk kalangan yang akan, menuju, proses, sedang dalam pernikahan.
"Kebahagiaan pernikahan tidak diantar malaikat di atas nampan emas ke hadapan Anda. You have to fight for it!" -Ineke Sutedjo
Keras! Itu yang saya rasakan setelah membaca buku ini. Buku ini begitu menyadarkan saya bahwa pernikahan adalah perjuangan! Perjuangan untuk dapat meraih ridho-Nya! Perjuangan untuk meraih jannah-Nya! Perjuangan untuk meraih sakinnah, mawaddah, wa rahmah! Maka, masing-masingnya harus bermental pejuang. Masing-masingnya harus saling menguatkan.
Meski ini judulnya Menikah Untuk Bahagia,, tapi cocok juga dibaca untuk kawan2 yang belum menikah,,, banyak ilmunya..... menikah kan juga harus pake ilmu toh??? g cuma sekedar suka sama suka kita nikah.... :D
nah... klo udah nikah tinggal praktek aja....
untuk yang udah menikah,,, mesti bakal jleb...jelb...jleb :D
Baca buku ini, tuh jadi mengingatkan awal-awal nikah, hehe. *malu* :P
Banyak hal yang memang perlu dikomunikasikan, dipelajari, dan intinya kudu mau terus belajar. Banyak contoh kasus dan kejadian, ya mirip-miriplah, hahaha. Dasar :D
Baca aja, deh sendiri, lah piye review kok gini...
Love never felt so good. Seminar pak Indra yang pernah saya ikuti dan sampailah saya membaca buku ini. Mungkin bagi kebayakan orang buku ini makjleb dan bisa jadi instrokspeksi diri. Dan bagi saya, buku ini adalah bekal saya untuk menjalani kehidupan pernikahan kelak. *masih merenung setelah selesai membaca buku ini.
Ini adalah salah satu buku yang bisa mengubah pola pikir saya. Banget !! Nggak ngerasa kecepetan buat baca ini meski belum tahu mau dikasih jodoh kapan.
Alhamdulillah,,,bakal saya rekomendasikan buat orang-orang. Dan buku ini referensi kado nikahan yang Oke banget
berat juga bacanya krn isinya konflik konflik konflik bener 2 belajar tanpa bayangan. tp d bagian akhir lumayan krn agak jelas, bagian depan rasanya kayak dijelasin tp g selesai..
Very recommended book!!! wajib dibacaa...cocok utk yg sdh menikah, bhkan yg br akan menikah. Krn menikah itu perlu ilmuuu..nah dr sinilah salah satu ilmunya!!! :)
Emang sih,buku tentang pernikahan itu enaknya dibaca pas udah nikah,karena bisa langsung dipraktekin, dan yang satu ini sangat1000x disarankan untuk dibaca :)