Selirik Pertemuan. Secangkir perkenalan. Memandu dua pribadi untuk bertukar rasa. Mengawal dua insan untuk bersatu.
Kemudian… Bersama menjajaki seukir kasih. Merangkai segenggam komitmen.
Ada senyum, juga tangis. Mempererat tali kasih di sebuah perjalanan.
Love Journey terdiri dari berbagai kisah Flash Fiction, mengingatkan kita tentang sebuah perjalanan cinta yang tidak hanya diisi dengan senyuman, tetapi juga oleh tangis dan perjuangan. Kisah romantis yang disusun untuk para penikmat cerita cinta yang menggugah sisi romantis kita terhadap kekasih hati.
Sama kayak Eva, kurang suka sama FF. Tapi berhubung blurp-nya menggoda, aku beli. Ternyata isi-nya wow banget. Ada yang bikin tersenyum, meringis, mengharukan bahkan bikin tersenyum sendiri. Love Journey membuat aku perlahan-lahan mulai menyukai FF.
Saya sebenarnya kurang suka baca FF, karena terlalu pendek-pendek. Tapi kali ini saya tertarik dengan blurb manis--meskipun saya biasanya kurang suka blurb macam ini--dan covernya yang unyu. Setelah membaca beberapa FF, saya malah penasaran baca sampai beres. Dalam sehari saja udah tamat. Itu juga karena kepotong-potong harus beresin rumah, kalau enggak, bisa lebih cepet lagi. Dua penulis Delia dan Lily punya gaya penceritaan yang berbeda. Tata bahasa Lily lebih puitis, sedangkan Delia lebih mengalir. Kekhasan keduanya membuat buku ini terasa kaya. Ceritanya manis-manis sampai nyesek. Belajar banyak menulis FF dari buku ini ^^
cukup kaget pas baca review buku ini kok ternyata banyak yang suka. padahal menurutku, cerita dari flash fiction yang terdapat dalam buku ini ga menarik. hampir semua menyuguhkan cerita yang sangat klise dan 'gitu doang'. ga ada klimaks, ga ada gong yang harusnya jadi pengingat terhadap cerita yang disuguhkan, yang harusnya jadi nilai utama dari cerita-cerita singkat itu.