Helen, seorang wanita cantik berusia setengah baya, ditemukan tewas oleh suami dan putranya. Tak ada tanda trauma apa pun pada tubuhnya. Dugaan sementara, ia bunuh diri kerena putus asa pada penyakit kanker yang dideritanya. Soma, suaminya, menolak dilakukannya otopsi karena dokter yang menangani istrinya juga mengatakan jenazah meninggal bukan akibat kekerasan.
Namun, begitu jenazah dikubur, satu demi satu misteri wanita bernama Helen terkuak. Ternyata dia wanita sehat, tidak menderita penyakit apa pun. Ternyata dia punya affair dengan dokter yang menanganinya. Ternyata dia suka sekali meminjamkan uang kepada tetangga-tetangga sekitarnya. Dan sebagai suaminya, Soma tidak pernah tahu hal-hal tersebut.
Mungkinkah Helen dibunuh oleh salah satu pengutang? Bagaimanakah caranya membunuh, sementara tanda-tanda kekerasan tak ada pada jasad Helen? Sementara misteri tentang Helen belum terkuak, satu orang lagi menjadi korban pembunuhan. Adakah hubungannya kematian Helen dengan kematian pembantunya? Mau tak mau Soma menyetujui penggalian kembali makam Helen, untuk mencari kebenaran. Tapi siapkah Soma menerima lagi kejutan dari mendiang istrinya?
V. Lestari dilahirkan di Bogor dan tinggal disana sampai menyelesaikan sekolah menengahnya, sebelum pindah dan menetap di Jakarta. Ia mengkhususkan diri menulis cerita detektif-kriminal, jenis cerita yang memerlukan ketelitian dan keahlian khusus untuk meramunya. Dan yang lebih khas lagi semua novel-novelnya menampilkan tokoh utama wanitanya sebagai "detektif"-nya. Novel pertamanya, Yang Tak Ternilai, terbit tahun 1982. Sejak itu sudah lebih dari 30 novelnya diterbitkan Gramedia.
644 halaman! Hal pertama yang membuat saya tercengang! Bukan main buku dengan setebal ini, menawarkan kisah detektif seperti apa? Apakah dalam sebuah kasus ada banyak tersangka? Atau sebuah kasus mengacu pada kasus yang lain? Atau.... banyak pertanyaan yang timbul dalam benak saya.
Buku pertama V. Lestari yg aku baca. Ternyata bagus ya!! Ceritanya dibungkus dengan runut dan rapih. Karakterisasi nya bagus sekali. Tp lumayan ga puas sama perubahan karakterisasi si Danu, yaa walaupun nyambung aja sih kalau ternyata plot nya ke situ haha. Keren sih. Twist-nya bikin kaget mulu.
hampir dnf, tapi akhirnya tamat juga meskipun terakhir-akhir banyak skimming-nya. bosan habis sebelum nyampe setengah buku.
karakter-karakternya gak ada yang klop di hati, cerita misterinya bertele-tele tapi gak kemana-mana, deramahnya lebay pisan. mendingan dibikin tokoh utamanya fokus si Pak Polisi Anton aja, nyelidikin kasus, daripada ini... tokoh utamanya Danu, eh bukan deng Si Ratih kayaknya, ehh bukan juga, kayaknya Pak Soma, atau Sarah... oh ternyata bukan, bener kok si Ratih ini tokoh utamanya.... eaaaak, tuh kan bingung juga saya bacanya. Mana ada ketambahan adegan hantu-hantuan lagi.... *sigh*