Zig Zag Don 1

by Takumi Ishida

Ichina is a 2nd year high school student. She lives with her mother Youko whom she hates with a passion. After getting dumped by her boyfriend, she ends up having a one-night stand with her best friend Sekitani, who also recently broke up with his long-time girlfriend. Will they become more than friends? And who is the strange guy who's waiting at home with Youko when she gets back?

The desirable Tsuu-chan from Yogoreteru Hima Nanka Nai is a character in this story as well.

Genres: Manga

180 pages, Paperback

First published February 14, 2003

Reviews

[Christina (A Reader of Fictions) · Rating 1 out of 5]

Actual rating: 1.5 stars

Lately, I've realized how much I miss reading manga, so I've resolved to read a volume a day. I'll only be posting reviews on the blog for ones currently licensed in English. Goodreads will have to do for my notes about the others, which likely will not be as lengthy.

Zig Zag Don is a case of a good idea with poor execution. The concept, friends hooking up drunkenly after they were both dumped on the same day, sounded like it could make for a good shoujo plot line. However, the characters are highly frustrating, as is Ichina's attitude toward sex. Ichina sort of falls into bed with her best friend, and proceeds to mostly just go along with whatever guys want from her, even if she's not really in the mood. That's not particularly healthy and I just didn't feel like she was really making any decisions about anything.

Then there's the weird family stuff. I do not understand the obsession with incest plots in manga. I really, really don't. Ichina ends up getting a crush on this other guy, Nukui, as well as her friend, Sekiya. She discovers that Nukui's had sex with a sibling and that Ichina herself might be his neice. And, yet, still she continues on with a romantic relationship. BLERGH. The fact that [spoiler]they're not actually related[/spoiler] doesn't make everything okay.

[Dasha · Rating 4 out of 5]

Voy a empezar a añadir a mi estantería de leído todos los mangas que me zampé entre los años 2007 al 2016, aproximadamente. Algunos tengo claro cuando los leí, otros ni idea. Así que repartiré entre estos años los volúmenes conforme los vaya añadiendo 😅
Tomo los datos sobre mis puntuaciones de la web MAL. Mi puntuación no es igual que aquí, así que añadiré una pequeña guía en todas mis reseñas de manga a partir de ahora. Es esta:

⭐ 1, 2 de 10 suspenso, lo odio
⭐⭐ 3, 4 de 10 justito, meh
⭐⭐⭐ 5, 6 de 10 bien, no está mal
⭐⭐⭐⭐ 7, 8 de 10 notable, me gusta bastante
⭐⭐⭐⭐⭐ 9, 10 de 10 me obsesiona, me encanta.

[Juana Argaez · Rating 3 out of 5]

No lo termino de entender, pero quiero ver cómo termina

[Anna C · Rating 3 out of 5]

Yg paling menyebalkan saat membaca buku ini adalah SELALU ada adegan telpon berdering yg menyela pembicaraan penting para tokoh utamanya. Selalu begitu setiap pembicaraannya sudah mencapai titik klimaks dimana rahasia masa lalu Ichina dan Hide yg bikin penasaran akhirnya dibuka secara perlahan-lahan dan oops, ada telpon berdering, so buka rahasianya stop dulu, gantung pula di bagian yg bikin kita penasaran habis! Argh...

Wah, saking banyaknya selaan via telpon berdering, jadi histeris sampe jejeritan pas baca komik ini. Aku paling sebel kalo pengarang suka sok berahasia-rahasiaan sepanjang waktu supaya ceritanya tambah menarik, padahal stlh rahasianya dibuka, ternyata cuma begitu-begitu saja, tdk separah dugaanku.

Dan tokoh yg paling menyebalkan dlm komik ini adalah mamanya Ichina, yg paling hebat dlm urusan tutup mulut soal masa lalu Ichina. Bayangkan, anaknya dgn serius memohonnya berkali-kali utk berbicara serius tentang ayahnya, tapi mamanya selalu menghindar dan menunda pembicaraan penting itu, lalu hilang berhari-hari tanpa kabar, lalu *plop* muncul kembali di hadapan anaknya pada suatu hari dan berlagak normal seakan-akan tak ada yg pernah terjadi dan tak ada penjelasan sama sekali soal absennya dia dari rumah. Saking rapatnya mulut mamanya itu, si anak sampe salah paham kalo kakeknya itu ayahnya!! Itulah akibat dari tiadanya komunikasi, prasangka memicu masalah.

Serius, kalo mama Ichina ini beneran ada di dunia nyata, pgn kutabok atau kugampar aja supaya bisa sadar. Gara-gara suka berahasia, Ichina kehilangan kesempatan utk mengenal ayahnya lebih cepat. Bahkan selama belasan tahun Ichina terus menganggap dirinya sebagai anak haram yg tak diinginkan mamanya krn mamanya blg ia tak tahu papa Ichina itu yg mana, secara mamanya itu mantan PSK. Ia juga menanggung hinaan org sejak kanak-kanak krn tdk tahu siapa papanya. Padahal kenyataannya yg sesungguhnya tdklah begitu. Mamanya menyembunyikan semua kenyataan itu demi keegoisan pribadi, bukan demi Ichina sama sekali. Malahan ia menganggap itu demi papanya Ichina, oh my God... pgn kusemprot habis-habisan atau kuguncang-guncang mamanya Ichina itu. Tak pernah sekalipun ia menanyakan atau mempertimbangkan apa pendapat suaminya atau anaknya, apakah suaminya siap menjalani hidup susah bersamanya atau apakah anaknya ingin mengenal dan melihat ayahnya jika ternyata ayahnya masih hidup. Wanita sialan ini selalu berpikir bahwa ia tahu apa yg terbaik bagi suami dan anaknya. Duh, hanya org yg bersangkutan yg tahu apa yg terbaik bagi dirinya sendiri.

Aku juga tdk suka kakeknya Ichina, si bodoh yg suka menyelesaikan segala sesuatu dgn uang dan pengecut yg hanya bisa berdiam diri saat Hide disiksa mamanya.