Kalo berdasarkan ramalan, ada tiga cowok yang akan datang di kehidupan gue :
Seorang yang menjadi takdir gue ... Seorang yang mencintai gue ... Seorang yang gue cintai ...
Pilih salah satu. Ya, hanya satu yang mesti gue pilih untuk kebahagiaan gue.
Pengennya, sih, gue bisa memilih yang gue cintai aja, tapi itu nggak mungkin. Kata orang, cinta itu takdir. Trus, apa benar seorang yang mencintai gue akan membahagiakan gue kelak? Arrghh, pilihan sulit!
Ini salah satu buku dimana aku jadi proof readernya. Semangat banget approve buku ini karena ceritanya lucu banget. Di era terbitnya, masih jarang ada teenlit yang seperti ini. Basicnya memang cerita cinta tapi sarat pelajaran bermakna. Tokoh favorit ya si kembar Gom & Gam yang nakalnya ampun-ampunan & bisa diceritakan sebegitu detail oleh Moemoe.
Kalo berdasarkan ramalan, ada tiga cowok yang akan datang di kehidupan kamu: Seorang yang menjadi takdir kamu… Seorang yang mencintai kamu… Seorang yang kamu cintai… Pilih salah satu. Ya, hanya satu yang mesti kamu pilih untuk kebahagiaan kamu! (Kalo kamu jadi Ieva, tokoh utama di novel ini)
Ketika membaca sinopsis buku ini tentu saja aku langsung memilih ‘seorang yang mencintai aku’. Aku masih percaya pada prinsip tersebut, hingga sampai pada pertengahan cerita yang mengharuskan Ieva untuk memilih cowok yang menjadi takdirnya. Buat apa kita cinta setengah mati sama cowok kalau ujung-ujungnya ternyata dia bukan takdir kita? Sia-sia dong! Lebih baik memilih sesuatu yang semestinya menjadi takdir kita. Walaupun pada awalnya mungkin kita tidak bisa mencintainya, namun seiring berjalannya waktu aku yakin aku bisa menyanyanginya dan hopefully rasa sayang itu bakalan bertransformasi jadi cinta. Ya ga?
Novel ini memang seperti cerita-cerita teenlit kebanyakan. Namun menampilkan dengan gaya penceritaan yang berbeda. Tak hanya menceritakan secara fisik apa yang terjadi namun juga isi pikiran dan suara hati Ieva. Novel ini juga menceritakan dengan bahasanya sendiri yang unik dan penuh dengan logat sunda yang mungkin disebabkan karena penulisnya sendiri juga orang sunda. Aku juga suka dengan tokoh Gom dan Gam. Dua anak kecil kembar nakal namun kelakuannya justru bikin cerita ini tambah hidup dan nyegerin. Keusilan, dan kenakalan mereka bikin aku ngakak sepanjang cerita.
Pokoknya buku ini buku favorite aku dari jaman sekolah!
This entire review has been hidden because of spoilers.
“Nah, dua yang lain sebenarnya nggak ada urusannya ama kamu. Mereka punya sesuatu yang lain, yang, ah... aku nggak bisa ngeliat lagi lebih jauh. Energiku punya batasan tertentu jadi aku nggak sanggup ngeliat apa yang bakal mereka perbuat.” “Kira-kira menurut kamu, itu siapa?” “Aku nggak tau. Bener. Aku sama sekali nggak tau. Kamu harus nyari semua jawaban itu sendiri,” katanya, selesai mengelap meja makan dan memasang lagi taplaknya. “Mungkin ini yang dinamakan kekekalan takdir. Kami para peramal mungkin bisa ngeliat masa depan, tapi nggak pernah bisa mengubahnya. Seandainya iya, kami bisa mengetahui gimana kejadian masa depan dengan persis, pasti semua nggak akan berjalan sesuai takdir.”
Awalnya, Ieva menggangap remeh ramalan dari Paula, tapi lama kelamaan dia merasa ramalan Paula seperti permainan untuknya. Beberapa kali bertemu tanpa sengaja, Paula meramalkan Ieva bahwa hidupnya akan di isi oleh 3 cowok yaitu, cowok yang mencintainya, cowok yang di cintainya dan cowok yang menjadi takdirnya. Dan, yahh Ieva harus mengakui kalau hidupnya memang sedang di isi oleh 3 cowok, yaitu Kai, cowok yang dicintainya. Nick, cowok yang mencintainya. Dan Nuzy, cowok yang walaupun dia tidak ingin bertemu dengannya tapi takdir selalu membuat Ieva tetap bertemu dengan Nuzy. Selain itu, kehidupan Ieva juga di isi oleh Gom dan Gam, adiknya yang kembar dengan segala macam tingkah laku yang membuat Ieva kesal saat harus menjaga adik-adiknya. Jadi diantara ketiga cowok yang mengisi kehidupannya, yang manakah yang akan menjadi jodohnya? Mmm, jika di suruh memilih sih Ieva pasti memilih cowok yang di cintainya, tapi... saat dia bertanya kepada orang-orang terdekatnya, mereka memberikan pendapat yaitu memilih cowok yang di takdirkan untuknya. Bahkan Paula saat di tanya memilih yang mana dia malah menjawab cowok yang menjadi takdirnya. Apakah cowok itu Nuzy? Tapi kenapa hati Ieva nggak yakin kalau jodohnya adalah Nuzy? Saat dia mulai melakukan observasi kenapa hatinya malah yakin kalau cowok itu adalah... Silahkan di baca selengkapnya untuk tau akhir kisah cinta Ieva yang benar-benar repot.
Sebenarnya aku suka sama ceritanya, apalagi di dukung dengan sosok Gom dan Gam yang benar-benar lucu, tapi saat di bagian awal asli aku benar-benar boring abis dan nggak dapat feelnya sama sekali. Malah aku dapat feelnya pas udah masuk bagian akhir. Tapi secara keseluruhan sih ceritanya bagus mungkin aku yang nggak mood aja bacanya makanya nggak dapat feelnya.
Meski agak kurang menikmati bacaan ini, tapi ceritanya mulai dari tengah lumayan lah buat bikin penasaran. Cerita tentang Ieva yang punya dua adik kembar Gom dan Gam, sumpah tokoh adek kembarnya lucu.............banget. Kebayang deh cerewetnya aku kalau punya adik sekocak dan sepinter Gom dan Gam. Sebenernya ceritanya menurut aku agak lebay-lebay gimana gitu. Ya iyalah, masa sih cuma untuk mencari seorang pacar aja usaha si Ieva gitu2 banget, belum lagi kebetulan2 yang ditemuinya, maksa banget menurut aku. Hehehe...., atau aku ya...yang kurang suka sama jenis cerita begini.....
Tapi, tokoh nick nya membuat aku jatuh cinta juga lho. Si Ieva aja yang aneh, udah tau ada cowok baik di depan mata ngapain juga mesti nyari2 yang menjadi takdirlah, yang dicintai, yang mencintailah, yang menjadi obsesi lah..... Eh...........engga...engga.....ini pastilah cuma buat alur cerita aja biar seru kan.... Aku aja yang ga sabaran membacanya.
Akhirnya bintang 3 deh, karena suka sama Gom dan Gam, juga Nick tentu saja. Hahahahaa........
Entah gue bisa sesabar apa kalo punya adek absurd dan random kayak si Gom dan Gam. That’s the reason why i include this book into comedy. Gaje abis deh adek kayak gitu. Cuman sukses bikin gue tertawa beberapa kali. terus, Paula. Dia ga kalah random. Kalo inget dia ngenalin diri, “hai. Aku peramal.” Hahaha sumpah, gue kalo ketemu sama peramal macem dia ga bakal percaya gitu aja lah. itu kayak gue baru ketemu orang terus bilang, “hai. Aku pacarnya Andrew Garfield.”
Dari segi cerita, totally teenlit. Gimana ketika kita dihadapi oleh tiga cowok dan harus tau salah satu dari mereka adalah takdir kita. Kalo itu terjadi dengan gue, seenggaknya gue udah punya informasi seputar ciri-ciri cowok dari novel ini.
Ceritanya lumayan kocak, cocok deh buat bacaan penghilang stres :D Saya paling suka banget sama karakter bocah kembar Gom dan Gam di novel ini. Nggak kebayang aja gimana jengkelnya punya adik nakal dan punya rasa ingin tahu yang amat tinggi kayak mereka...
Tapi yaa... cerita ini endingnya mudah ketebak banget. Sungguh disayangkan. Lagipula menurut saya karakter Nick nya agak terlalu lebay di awal cerita...
Ini novel kedua kak Moemoe Rizal yang saya baca setelah Bangkok: The Journal. Karena Bangkom sukses membuat saya jatuh cinta (?), saya jadi berharap banyak untuk novel yang satu ini. Tapi toh nyatanya ekspektasi saya itu terlalu berlebihan. Nyaris semua tebakan saya tentang novel ini benar. Yah, meskipun ada yang salah, sih. Poin plus novel ini adalah si kembar Gom dan Gam, apalagi si Gam yang sok pinter dan sok tau. Me love ya deeeh<3
if you need to get laugh you can read this book my favorite characters are gom n gam 2 makhluk lucu, ngegemesin, aneh bin ajaib yang bisa bikin ketawa sendiri try to read it please.. this is not like common teenlit (yah cerita ttg anak sma sih tapi adanya tokoh gam dan gom bikin teenlit ini lebih segar)
Haha,, sarap banget nih novelnya! Obat asik ketawa-ketiwi-sendiri. Rada sinetron banget, komik cewek banget. Asli sarap deh.. Memang bukan masterpiece, tapi 'snack' yang ringan buat temen santai-santai di akhir pekan. Itu adik-adiknya yang kembar beneran 6 tahun ya? ngak kebayang kalau saya punya dua adik kembar gila macam mereka. LOL kocak!!!
Sebenernya mau ngasih 5 bintang ke novel ini, karena novel ini sepenuhnya bikin aku ketawa. Ngembaliin mood banget deh. Tapi berhubung ada beberapa adegan kebetulan yang menurutku sangat dibuatbuat --atau bisa disebut adegan sinetron banget deh!--, jadi aku terpaksa ngasih 4 bintang ke novel ini.
Karakter Gom dan Gam bikin aku jatuh cinta sama novel ini.
agak udah ketebak sih buat endingnya my favorite characters are gom n gam mereka bikin pengen punya anak kembar mereka yang bikin ceritanya ini jadi lebih menarik n ga sekedar romance story
Baca ini pas SMP. Suka :) apalagi ada Gom dan Gam haduuuh bikin senyum-senyum si kembar itu :3 kak moemoe selalu bisa bikin romance yg sooooo catching xD