Jump to ratings and reviews
Rate this book

Cerpen Pilihan KOMPAS #6

Laki-Laki yang Kawin dengan Peri: Cerpen Pilihan "KOMPAS" 1995

Rate this book
Dalam kumpulan 17 cerita pendek di buku ini disajikan beberapa cerita, namun terkesan diilhami sentimentalisme yang diangkat dari peri kehidupan serba kesempitan, serba pasrah, serba kalah, serba menerima. Boleh jadi hal ini merupakan pantulan dari kenyataan yang diamati oleh para pengarangnya. 80 persen dari 17 cerpen yang terpilih hampir semua melukiskan kondisi fisis dan psikis dari kalangan bawah atau marjinal yang serba kalang kabut.

162 pages, Paperback

First published June 1, 1995

17 people are currently reading
247 people want to read

About the author

Kuntowijoyo

51 books132 followers
Kuntowijoyo was born at Sanden, Bantul, Yogyakarta. He graduated from UGM as historian and received his post-graduated at American History by The University of Connecticut in year 1974, and gained his Ph.D. of history from Columbia University in year 1980.

His father was a puppet master (dalang) and he lived under deep religious and art circumstances. He easily fond of art and writings and became a good friend of Arifin C. Noer, Syu'bah Asa, Ikranegara, Chaerul Umam, and Salim Said.

His first work was "Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari".

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
36 (21%)
4 stars
79 (47%)
3 stars
42 (25%)
2 stars
8 (4%)
1 star
3 (1%)
Displaying 1 - 21 of 21 reviews
Profile Image for Cynthia.
159 reviews
June 23, 2025
Sudah 30 tahun sejak buku ini pertama kali terbit. Tapi entah kenapa, banyak cerpen di dalamnya masih terasa relevan dengan keadaan sekarang. Rasanya kayak ditarik ke masa lalu dan nyadar… oh, ternyata problem sosial, keresahan batin, dan dinamika manusia itu nggak berubah banyak, ya.

Aku pilih buku ini karena judulnya yang unik dan beberapa nama penulis yang familiar. Tapi yang bikin aku tercengang justru halaman terakhir—profil para penulisnya. Banyak yang lahir di tahun 1920-an sampai 1950-an. Mereka semua punya jejak luar biasa di dunia sastra, ada yang wartawan, aktivis, dosen, penyair, cerpenis kawakan. Tapi… banyak juga nama yang belum pernah aku dengar sebelumnya.

Dan dari situ aku sadar:

Sehebat-hebatnya seseorang, belum tentu dikenal semua orang.



Kadang kita terlalu fokus ke pengakuan, padahal jejak yang kita tinggalkan bisa jauh lebih luas dari yang kita bayangkan—bahkan kalau nama kita tak dikenal.

Buku ini bukan hanya kumpulan cerita pendek, tapi juga arsip jejak zaman, potret manusia, dan pelajaran tentang keabadian karya.
Profile Image for Hardini.
19 reviews8 followers
August 15, 2009
buku ini kumpulan cerpen kompas 95, cerita mbah kromo busuk pernah disinetronkan judulnya klo g salah kuntowijoyo. selanjutnya saya baru tau itu adalah nama pengarangnya. mbah kromo menikah dengan peri setelah terpaksa menyendiri ditengah sawah karena sumber bau busuk dari tubuhnya menganggu orang sekampung padahal mbah kromo sudah mandi, sudah pake sabun dan tubuhnya juga tidak korengan. peri itu mungkin satu-satunya mahluk yang menerima mbah kromo setelah orang kampung menyingkirinya, suatu hari terjadi ledakan keras ditengah sawah dengan aroma wangi semerbak , dan sejak saat itu mbah kromo menghilang. orang-orang kampung mengira mbah kromo telah meninggal dan baru merasakan kehilangan laki-laki tua yang baik itu. namun penyesalan orang sekampung sungguh terlambat ... bencana wabah penyakit melanda desa semenjak hari itu. KARENA ITU (pesan dri cerpen ini) " janganlah pernah meremehkan sebab orang yang paling lemah sekalipun sanggup melakukan perjanjian walau dengan siluman ".
Profile Image for Evan Dewangga.
301 reviews37 followers
April 14, 2024
Tema yang mendasari sebagian cerpen dalam kumcer ini adalah kemiskinan dan keterhimpitan, mulai dari cerpen yang menjadi judul, "Laki-Laki yang Kawin dengan Peri", di mana sang tokoh utama, Kromo Busuk dijauhi masyarakat karena baunya. Saya mencernanya seperti perkampungan miskin kumuh yang dijauhi oleh "peradaban". Cerpen "Ziarah Lebaran", "Rampok", "Putri Keraton", "Bantuan" plotnya juga disetir oleh kemepetan rezeki yang dimiliki tokoh-tokohnya.

Dari sekian cerpen yang terangkai, ada tiga yang berkesan bagi saya:
- Paduan Suara karya Jujur Prananto, yang kocak tapi sangat relatable untuk saya yang adalah pegawai perusahaan negeri.
- Bantuan (lagi-lagi) karya Jujur Prananto, yang mengesalkan dan menunjukkan sejatinya masyarakat Indonesia dalam memaknai rezeki.
- Putri Keraton karya Marselli Sumarno, yang cerdik, unik, dan tragis sekaligus.

Sangat puas membaca kumcer ini, layak mendapat bintang 4.
Profile Image for fara.
280 reviews42 followers
August 19, 2022
Selain Laki-Laki yang Kawin dengan Peri yang menjadi jagoan, ada beberapa cerpen yang membuat saya terkesan dan merasa langsung tercerahkan. Putri Keraton, misalnya, yang mengangkat realitas kemiskinan, Bulan di Atas Kampung yang epik, juga Wirid yang penuh kasih. Oh iya, jangan lupakan Jujur Prananto dengan cerpen khasnya yang unik dan selalu bikin kesal; Paduan Suara dan Bantuan.
Profile Image for A N P.
59 reviews4 followers
December 17, 2018
"Esensi cerita pendek yang baik bukan soal pendek panjangnya, akan tetapi bagaimana dalam dan lewat suatu pengisahan peristiwa kecil yang kompak dapat bercahaya suatu pijar pamor kemanusiaan yang menyentuh". - Y.B. Mangunwijaya.

-

Ketujuhbelas cerpen Kompas tahun 1995 ini dihiasi nama-nama sastrawan kondang seperti, Kuntowijoyo, Beni Setia, Putu Wijaya, Seno Gumira Ajidarma, Ahmad Tohari, dan nama-nama lain yang tidak kalah hebat dalam kepenulisan. Tema yang diusung tetap sama seperti kumcer Kompas lainnya: tentang kehidupan dan kemanusiaan. Beberapa cerpen yang sangat berkesan bagi saya antara lain;

Laki-Laki yang Kawin dengan Peri
Tentang Kromo Busuk yang dikucilkan karena katanya berbau busuk dan tak bisa hilang baunya walaupun sudah mandi kembang segala rupa. Akhirnya, Kromo terpaksa tidur di tengah sawah. Tiba-tiba ada peri yang menghampiri dan mereka kawin!

Paduan Suara
Sugeng, seorang ahli dalam seni tarik suara diminta oleh bosnya untuk membentuk tim paduan suara demi acara besar di kantor. Tapi, sayangnya, dari banyaknya orang yang dipilih oleh Sugeng, banyak yang "disingkirkan" si bos karena katanya "tidak pantas" berada sepanggung dengan orang lain karena jabatannya "rendah". Sugeng galau sekali. Padahal yang katanya "orang jabatan rendah" itu punya suara bagus-bagus.

Rampok
Hamsad sedang memperjuangkan istrinya agar bisa lulus ujian untuk menjadi guru PNS. Caranya? Dengan menyogok sejumlah empat juta rupiah secara kontan. Tentu gaji Hamsad tidak sebesar itu, rumah saja masih kontrak, gak mungkin bisa dapat empat juta. Yak, Hamsad merampok orang demi kelulusan istrinya menjadi abdi pemerintah.

Putri Keraton
Malam itu Topo, tukang becak Solo, tak hanya mewujudkan impiannya. Ia juga mengubah nasib istrinya dan nasib Sisri, pelacur yang hobi mangkal di warung Pak Karyo, menjadi orang kaya dalam semalam. Topo bukan jin pengabul permintaan. Tapi, ia cerdas dan banyak akal. Malam itu, Sisri disulap menjadi Putri Keraton Solo.

Pernikahan
"Barangkali hidup ini adalah sebuah pengembaraan yang sama. Sampai kita temukan hal-hal yang berbeda. Waktu itu baru peradaban bergerak lagi satu langkah. Lalu kita jadi sadar betapa kita hanya sebuah noktah yang begitu kecil". Konsep pernikahan ternyata sudah menjadi isu yang hangat sejak 1995, atau bahkan jauh sebelumnya. Dan memang, ya dimana-mana pernikahan sama saja. Dalam cerita ini, pembaca dibawa oleh perdebatan alot antara si "aku" dan istrinya yang mempermasalahkan tentang pernikahan kawan dekatnya.

-

Itu adalah beberapa cerpen yang memberikan kesan bagi saya setelah membacanya, bahkan beberapa cerpen saya bacakan nyaring untuk teman saya yang malas membaca. Itu adalah salah satu keuntungan membaca cerpen, kita bebas membaca dari bagian mana saja atau malah tidak membaca salah satunya sama sekali.

***
Profile Image for Wahyudha.
444 reviews1 follower
January 13, 2023
Dalam kumpulan cerpen ini saya menjagokan judul PADUAN SUARA tulisane Jujur Prananto yang mempetlihatkan dilema seorang pengajar vocal yang ditunjuk oleh Gubernur. Paduan suara yang jauh dari impian meski awalnya tujuannya mulia. Yang mendapatkan posisi istimewa adalah mereka yang punya golongan walau suaranya ancur ga karuan.Dan ya si pengajar vocal Pening.

Yang kedua bolehlah saya pilih YANG TERSISA. karya Rayni N Masaardi.Tentang keluarga miskin didalamnya ada si sulung yang merasa sangat berat menanggung beban keluarga nya.Akhirnya memilih untuk melepaskan diri dan memutus hubugannya dengan emak dan adek2nya. Si Abang merasa dirinya berhak menikmati jerih payahnya sendiri. Apakah ini tentang kedurhakaann kepada Ibu? Atau pergumulan semua anak sulung yang diwakili oleh si Abang?

Saya juga suka judul RAMPOK punya Harris Effendi, lalu judul DUA TELINGA SAYA RASANYA CUKUP punya Yanusa Nugroho, dan terakhir BANTUAN karya Jujur Prananto.

Itu pilihan saya karena membekas di kepala.Bukan yang lain tidak bagus hanya kurang kena saja.Sayangnya masih ada beberapa typo yang mengganggu misal tulisane bersambung padahal dipisah jadi saya sempat jeda dulu untuk tahu satu kalimat utuh.

Overalll cerpen ini SIP karena saya menemukan yang SIP disini.
6 reviews
October 6, 2025
Saya ingat tahun 1995, saya kelas 1 SMP. Tahun yang sangat panas. Saya dan keluarga sangat susah secara ekonomi, orang-orang di sekitar saya juga mengalami kesusahan yang sama. Kumpulan cerpen ini sangat baik dalam memotret kondisi sosial dan ekonomi di tahun 1995. Cerpen favorit saya dari kumpulan ini adalah Ziarah Lebaran oleh Umar Kayam dan Mbok Nah 60 Tahun oleh Lea Pamungkas. Keduanya mengingatkan saya akan masa itu, dimana perjalanan menuju rumah saudara pada hari raya adalah ritual tahunan keluarga saya, dan gosip-gosip miring yang sering diceritakan tetangga dan keluarga kerap saya dengar saat masih kecil.
Satu hal yang ironis, atau bahkan mengerikan, adalah berapa relevannya cerita-cerita dalam kumpulan cerpen ini di masa kini, tahun 2025. Setelah beberapa rezim penguasa berganti, orde baru di tahun 1995 berganti dengan order reformasi di tahun 2025, namun kemiskinan dan kesusahan secara sosial dan ekonomi masih tersebar secara masif di masyarakat saat ini. Cerita-cerita dalam kumpulan cerpen ini bisa saja terjadi di tahun 2025 ini, 30 tahun setelah tahun 1995.
Profile Image for Anistya Yustika.
4 reviews30 followers
April 2, 2018
Kumpulan Cerpen Kompas pertama yang aku beli. Alasan kenapa aku beli sih karena covernya menarik hehehe. Pas dibaca jenis-jenis cerpennya gelap. Tapi mudah dimengerti. Cerpen yang paling saya suka di buku ini Namanya Massa oleh Ratna Indaswari. Tapi yang lainnya juga keren-keren kok. Must read lah:3
Profile Image for Anhie Greenish.
393 reviews4 followers
March 13, 2025
Barangkali hidup ini adalah sebuah pengembaraan yang sama, sampai kita temukan hal-hal yang berbeda. -Pernikahan-


3.5 stars
Cerita favoritku : Paduan Suara by Jujur Prananto
Profile Image for siva.
58 reviews
June 25, 2025
Kuntowijoyo's and Ahmad Tohari's two of my favvvvvv
Profile Image for Zr..
8 reviews
August 30, 2025
Buset. Keadaan kita dari tahun 1994 sampe sekarang kagak ada bedanya ya 😭😭😭
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Dhini.
96 reviews15 followers
November 17, 2008
cerpen ini menarik.. ttg seorang laki-laki yg menurut orang2 sekampungnya mengeluarkan bau busuk dari seluruh tubuhnya, padahal dia orang baik. Heboh bau busuk itu berawal sejak kedatangan menantunya dari kota..

Profile Image for Intan Kirana.
Author 6 books13 followers
September 7, 2012
Saya suka dengan tema cerpen dalam kumpulan cerpen kompas edisi ini, terlebih pada cerpen "Sapi", betul-betul semua cerpen ini menggambarkan kehidupan masyarakat biasa yang cenderung berada pada level menengah kebawah di Indonesia, sebuah tema yang sangat saya sukai
Profile Image for Haska.
20 reviews1 follower
July 11, 2009
Buku ini katanya terbit pas cerpenis-cerpenis besar Indonesia mulai nulis lagi
Profile Image for Rina Purwaningsih.
82 reviews1 follower
April 24, 2012
Buku hadiah dari mbak Fitri, dulu waktu masih di Medan. Tentang isinya...heeemmmm cerpen macem-macem.
Profile Image for Teguh.
Author 10 books335 followers
October 31, 2013
Meski aku hanya memiliki fotokopian, tetapi isinya tetaplah harta karun terindah. Ahhh keren2 semua cerpen2 lawas itu
Profile Image for Edotz Herjunot.
Author 5 books14 followers
November 16, 2017
Selalu suka baca kumpulan cerpen dari Kompas, dan paling suka baca cerpennya Ahmad Tohari. Getir banget.
Displaying 1 - 21 of 21 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.