Jump to ratings and reviews
Rate this book

Vandaria Saga

Nedera: Negeri Kegelapan

Rate this book
Kisah ini terjadi di Vandaria, sebuah tempat di mana kuasa cahaya dan kegelapan terus bersinggungan. Kuasa cahaya diwakili Vanadis, entitas tertinggi yang menciptakan ras frameless dan manusia. Kuasa kegelapan diwakili deimos, ras penghancur dan pemusnah. Di sebuah desa bernama Nedera, yang berada jauh di utara Tanah Utama Vandaria, para deimos yang dikurung Vanadis mulai memberontak. Selepas senja, iblis-iblis itu merasuki manusia. Nasib Nedera lalu bergantung kepada kakak-beradik separuh frameless, Leofric dan Lyse, serta Skys, seorang manusia yang adiknya terkurung di Nedera. Mampukah ketiganya membebaskan Nedera sebelum ras manusia musnah dari sana? Melalui narasi-narasi fantastis, Nedera akan menyeret Anda ke dalam sebuah huru-hara kolosal di sebuah zaman yang nyaris tak terbetik dalam kenangan.

416 pages, Paperback

First published July 5, 2013

15 people are currently reading
173 people want to read

About the author

Alexia Chen

6 books17 followers
Alexia Chen adalah penyuka warna ungu berzodiak Capricorn. Perempuan kelahiran Pontianak yang tertarik dengan segala yang misterius dan supernatural walau sebenarnya penakut ini memiliki koleksi novel yang tak pernah habis dibacanya. Ia berharap orang-orang mengenal dirinya melalui tulisan. Dan ia akan senang jika tulisannya mampu menghibur banyak orang dan kemudian mereka bermimpi bersama dirinya di dalam dunia rekaannya. Ia tinggal bersama suami dan seorang anak lelakinya. Alexia dapat dihubungi secara personal di: pequena_dee@yahoo.com.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
34 (32%)
4 stars
37 (35%)
3 stars
23 (21%)
2 stars
9 (8%)
1 star
2 (1%)
Displaying 1 - 30 of 30 reviews
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
July 17, 2013
Sungguh beruntung saya menjadi salah satu pembaca yang diberi kesempatan dan kepercayaan kawan-kawan penulis serta penerbit sehingga bisa membaca seluruh seri novel Vandaria yang pernah diterbitkan. Sejak Harta Vaeran, yang kemudian disusul dengan seri-seri selanjutnya, teknik penulisan serial fantasi karya anak bangsa ini semakin berkembang seiring dengan makin tereksplorasinya semesta Vandaria. Dari buku ke buku, semakin banyak peningkatan dan keajaiban yang muncul. Sejak dari embrio mentah, dari seri-seri awal Vandaria yang sangat beraroma game, perlahan namun pasti novel-novel Vandaria mulai mendapatkan bentuknya yang memang menakjubkan. Pelan-pelan, semesta Vandaria dengan kaum frameless-nya semakin dicintai dan membikin penasaran pembaca.

Nedera , Negeri Kegelapan, karya Alexia Chen ini adalah seri novel ke sepuluh (tolong ralat jika saya keliru menghitung) dan merupakan novel tunggal Vandaria pertama yang penulisnya perempuan. Dalam kumpulan cerpen Kristalisasi, memang sudah ada beberapa penulis perempuan, namun baru di Nedera inilah ada seorang penulis perempuan yang menulis utuh sebuah novel aksi-romantik di ranah Vandaria. Settingnya sendiri masih mengambil masa Kerajaan Blackmoon, salah satu kerajaan manusia terkuat di Tanah Utama Vandaria, dan ceritanya sedikit banyak masih terkait dengan seri Hailstorm walaupun Nedera juga bisa dinikmati secara utuh bagi pembaca baru Vandaria sekalipun.

Nedera berkisah tentang sebuah desa yang dikuasai oleh deimos, entitas jahat yang berkeliaran di Tanah Utama Vandaria. Menurut legenda, deimos adalah makhluk-makhluk pembawa kejahatan dan kehancuran yang mewakili sisi kelam Vandaria. Oleh para Vanadis (dewa-dewi di Tanah Vandaria), entitas jahat ini kemudian dipukul mundur dan dikurung dalam Reigner, atau alam nerakanya Vandaria. Entah mengapa (jawabannya ada di Hailstorm), sejumlah entitas jahat ini berhasil menyusup masuk ke Vandaria dan melakukan pengrusakan dan kehancuran. Desa Nedera yang terpencil adalah korban yang paling parah. Seluruh penduduk desa tersebut dirasuki oleh pasukan deimos yang mengamuk dan memakan tubuh manusia, jadilah mereka manusia-manusia kosong yang berjiwa iblis. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan. Orang-orang pemberani bangkit untuk menyelamatkan Vandaria. Kakak-beradik bernama Skys dan Faye adalah salah satunya.

Malang, Faye terluka dalam pertempuran mereka melawan deimos di Nedera dan tubuh gadis itu dirasuki deimos wanita yang licik. Demi menyelamatkan orang-orang di luar Nedera, Skys kemudian membuat pentagram kekuatan untuk mengurung para deimos agar mereka tidak bisa keluar dari Nedera dan mengacau. Mengabaikan perasaan pedihnya, ia mencari dua kakak beradik setengah frameless yang tinggal di desa sebelah untuk membantunya. Mereka adalah Leofric dan Lyse. Keduanya juga petarung, pandai dalam melakukan sihir, namun memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan.

Bertiga, mereka berupaya menguak apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu ketiganya, menguntai ulang jalinan benang merah yang membuat ketiganya saling terhubung, sementara deimos-deimos mulai menyerang tanpa ampun. Semakin hari, semakin banyak korban. Mahkluk-makhluk terkutuk itu membantai manusia, dan Skys, Leofric, dan Lyse harus bahu membahu menumpas mereka. Sampai akhirnya, ketiganya harus ke Nedera untuk menuntaskan kejahatan yang merajalela di tanah kegelapan itu,

Satu kata untuk Nedera , SERU. Penulis pandai sekali meramu emosi para karakternya. Dari awal, pembaca sudah diajak untuk menyukai karakter-karakternya. Perbedaan Nedera dibanding seri-seri Vandaria sebelumnya terlihat sangat mencolok pada balutan unsur romance yang cukup kental. Penulis yang notabene adalah perempuan berhasil menyaputkan unsur romantisme pada seri Vandaria yang secara mendasar berbasis petualangan dan pertempuran ini. Ini benar-benar sebuah penyegaran dalam Vandaria. Sudut pandang utama sepertinya juga mengarah ke karakter perempuan, Lyse, meskipun penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga. Adegan pertempuran di Nedera juga berlimpah, sangat Vandaria banget. Baru mulai bab, pembaca sudah diajak di tengah-tengah pertarungan. Pergantian antar-bab juga tidak kalah seru, susah untuk meletakkan buku ini setelah dibaca karena ramuan adegan aksi dan sedikit bumbu romantisme yang saling melengkapi menjadikan buku ini sangat fresh.

Penulis juga sedikit menjelaskan tentang seluk-beluk Vandaria, tentang kaum frameless, sejarah Vandaria, deimos, dan lain-lain sehingga buku ini dapat dibaca dan diikuti oleh para pembaca awal yang belum pernah membaca seri Vandaria.Kelebihan lain dari Nedera adalah tulisannya yang sangat rapi, saya hanya menemukan satu typo, dan kalimat-kalimatnya dituliskan dengan sangat luwes. Sampul yang bergambar pentagram biru juga semakin menambah kualitas novel ini. kesimpulannya, Nedera sangat layak untuk dibaca dan dikoleksi.
Profile Image for owleeya.
307 reviews100 followers
July 21, 2013
Di mana ada cahaya, di situlah bayangan tercipta. Di mana ada terang, di sanalah gelap bersembunyi.


Aura kegelapan yang bisa dirasakan kakak-adik Leofric dan Lyse Tordynn terasa semakin pekat dari hari ke hari, terutama setelah orangtua mereka pergi meninggalkan mereka untuk alasan yang bahkan tidak Lyse ketahui. Mereka setengah frameless dan manusia, darah frameless itu lah yang bisa membuat mereka merasakan adanya kegelapan melingkupi desa tempat tinggal mereka, Hoven. Atau mungkin, Hoven sebenarnya baik-baik saja. Tapi di luar desa itu lah yang bermasalah.

Hingga pemuda bernama Skys mendatangi Lyse, memintanya untuk menyelamatkan adik perempuannya. Dan Nedera, desa tempat tinggal Skys. Dulu.

Perjalanan mereka ke Nedera lah yang membuat Lyse tahu kenapa aura kegelapan itu ada... karena apa yang dilihatnya di Nedera, apa yang dirasakannya ketika berjalan mendekati Nedera, dan apa yang didengarnya dari penjelasan Skys tentang Nedera... menjelaskan semuanya.

Deimos. Yang seharusnya berada di Reigner, dikurung oleh Vanadis, berada di Vandaria. Deimos, yang seharusnya hanya menjadi mitos dan cerita seram sebelum tidur, menjadi mimpi buruk warga desa. Deimos, yang auranya memancarkan kegelapan yang memualkan, dan semakin kuat ketika matahari terbenam.

Deimos, yang membuat Leofric berjengit ketika mendengar kata itu. Dan saat itulah Lyse tersadar; mungkin kepergian kedua orangtua mereka ada hubungannya dengan kedatangan deimos-deimos itu... dan entah apalagi yang Leofric sembunyikan dari Lyse.

Leraie, deimos yang merasuki tubuh Faye (adik Skys), terperangkap di Nedera karena pentagram yang dibuat Skys agar deimos-deimos di sana tidak bisa kabur ke luar. Terutama, agar Leraie tidak membawa kabur tubuh Faye.

Bisakah? Bisakah Leofric, Lyse, dan Skys membebaskan desa mereka dari deimos? Apa yang disembunyikan Leofric dari Lyse? Dan bagaimana dengan Faye?

---

Iya, iya. Sebelumnya saya kasih Nedera 4 bintang. Tapi setelah membaca ulang di beberapa bagian, ada yang membuat saya menurunkan bintangnya, jadi 3.5. (Mungkin di sini yang sering membaca review saya tahu, kalau untuk rating seperti itu biasanya saya bulatkan ke bawah.)

(Kenapa ya Goodreads tidak memberikan opsi rating seperti itu?)

Oh ya. Sebelumnya terima kasih untuk Penerbit Dolphin, mba Alexia Chen, dan mba Melody Violine (terima kasih pinnya!).

The A side:

- Jadi, awalnya kasih 4 bintang itu alasannya sederhana; saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan tulisannya. Mengalir, tidak bertele-tele, plot yang sudah tahu mau dibawa ke mana, beralur cepat tanpa bikin pembaca [oke, saya] tersengal-sengal. (Atau mungkin memang saya yang bengek.)

- Cover. Kalau tidak ada lambang Vandaria di atas nama penulis, mungkin saya tidak akan menyadari buku ini termasuk dalam seri Vandaria Saga. Hmm, memang lebih suka cover seperti ini dibanding yang sebelumnya.

- Saya gak pernah bilang ini sebelumnya, tapi pemakaian kata asing seperti mana seharusnya dimiringkan. CMIIW. Saya sudah baca tiga buku Vandaria dan terkadang merasa bingung sendiri melihat kata-kata asing seperti itu. Untungnya, di buku ini tidak hanya kata-kata tersebut yang dimiringkan, tapi juga ada glosarium di bagian belakang buku.

- Tokoh-tokohnya likeable. Lyse, meskipun di awal saya sempat sebal sama dia (yang akan dijelaskan di The B side), perkembangan karakternya terlihat jelas seiring berjalannya cerita. Leofric, yang mulanya terlihat dingin layaknya frameless, perlahan-lahan memperlihatkan kalau dia juga masih punya darah manusia.

- Now let's talk about romance. Dari awal memang sudah terlihat kalau Lyse punya perasaan khusus terhadap Skys, jadi ini bukan spoiler. Dan karena tiga buku Vandaria yang saya baca sebelumnya (Hailstorm, Redfang, Tabir Nalar) hampir gak ada romance, so a little of it won't hurt.

The B side:

- Gini, sampai sekarang, saya masih belum tahu cara pengucapan nama beberapa tokoh di sini. Iya, saya tahu, memberi nama untuk tokoh itu tidak mudah. Kalau bisa yang berbeda dari yang lain, agar gampang diingat pembaca. Tapiii, ya harus yang gampang diucapkan juga dong. ( ._.)/|Aul, yang sampai sekarang gak tahu cara pengucapan Lyse dan Faye|

- Seperti yang saya bilang, a little of romance won't hurt. Dan di sini romance-nya kok... YA banget. (Atau mungkin saya yang sudah terbiasa baca Vandaria yang jarang ada romance?) Maksudnya...

Ada cowok tampan dan misterius??
IYAAAAAAA!!

Ceweknya langsung jatuh cinta??
IYAAAAAAA!!

Cowoknya menyembunyikan sesuatu??
IYAAAAAAA!!

Insta love??
IYAAAAAAA!!

Ada cinta segitiga??
TIDAAAAAAK!!

(Pesan moral: jangan menulis review di atas jam 12 malam.)

- Balik lagi ke Lyse. Sudah dikatakan, di awal-awal saya rada sebal sama dia. Kenapa? Begini, dek Lyse (halah, padahal seumuran), saya tahu kamu suka sama si Skyks itu. Tapi mbok ya jangan repetitif toh dalam mendeskripsikan rupa si Skys. ( ._.) Saya tahu, Skyks itu tampan. Saya tahu, si Skyks badannya bagus, berotot. Iya, saya tahu, dek. #kalem

Tapi, despite the B side, buku ini memang punya banyak sisi bagus. *lirik The A side* Sayanya saja kali yak yang sensitip sama romance ala YA atau heroine yang belum apa-apa sudah suka saja sama si love interest. *kibas jilbab*

Tapi (lagi), Nedera pastinya akan saya rekomendasikan untuk orang yang belum pernah baca Vandaria. Apalagi dengan adanya glosarium yang membantu, yang sebelumnya tidak ada di buku Vandaria yang lain.

3.5/5
Profile Image for Andreas.
3 reviews
August 4, 2013
Nedera, novel Vandaria Saga terbaru, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan para pendahulunya. Alih-alih melakukan hujan promosi seperti sebelumnya, tim Vandaria Saga justru menutup rapat segala informasi yang berkaitan dengan novel ini. Hal tersebut sukses membuat para penggemar setia, termasuk saya, sangat penasaran. Ditambah dengan desain sampul yang benar-benar berbeda, Nedera hadir dengan aura misterius yang memikat.

Setelah membeli dan membacanya saya cukup terkesan dengan Nedera. Alexia Chen sebagai penulis benar-benar mampu membawa pembaca ke dalam alur bertempo cepat tanpa meninggalkan mereka dalam tanda tanya. Cerita mengalir halus dengan fakta-fakta yang cukup masuk akal.

Hal lainnya adalah bahasa penulisan yang digunakan. Kata-kata dalam bahasa asing kini dicetak miring dan diberikan keterangannya di bagian glosarium, walaupun penggunaan glosarium sebenarnya bukanlah hal yang baru (pernah digunakan di novel Sang Penantang Takdir). Secara keseluruhan, penulis menggunakan bahasa yang baik dan tepat guna.

Poin penting selanjutnya adalah penokohan yang merupakan kekuatan novel ini. Kemahiran penulis untuk melukiskan perkembangan karakter setiap tokohnya patut dipuji, terutama untuk tokoh Lyse yang sangat terasa perubahannya dari seorang adik yang selalu dilindungi kakaknya yang overprotektif di awal cerita hingga menjadi wanita yang mampu melindungi diri sendiri dan orang lain.

Seperti pepatah tiada gading yang tak retak, Nedera pun tidak luput dari hal-hal yang merusak kenikmatan membaca. Paling mudah disadari adalah perasaan Lyse terhadap Skys yang terlalu menggebu-gebu. Romantisisme memang perlu, tetapi tidak berarti harus repetitif. Saya bahkan merasa lama-kelamaan hal tersebut menjadi menyebalkan. Lyse seolah-olah kehilangan kendali atas perasaan cintanya tersebut. Selain itu, Skys selalu digambarkan berwajah penuh penderitaan. Menurut saya, itu sangat berlebihan.

Kelemahan berikutnya adalah kisah cinta yang terlalu mudah terjadi. Sejak awal cerita Lyse seolah-olah langsung jatuh cinta begitu saja pada Skys yang baru dikenalnya. Saya bukan fans berat kisah seperti ini apalagi dengan tema Nedera yang kelam sungguh tidak sesuai. Hal ini menyebabkan novel ini kehilangan kesan kelam yang dibangun penulisnya.

Kesalahan minor lainnya ada pada pasangan Tordynn yang meninggal. Bagaimana mungkin Leofric, sang kakak, menyimpulkan orang tua mereka meninggal hanya berdasarkan mimpi? Bahkan konfirmasi baru datang dari Skys yang mengatakannya seperempat bagian menuju akhir cerita. Tidakkah ada yang berpikir bahwa Leofric seakan tidak memiliki kasih sayang pada orang tuanya sehingga ia tidak berusaha mencari tahu kebenaran mimpinya?

Akhir kata, Nedera tetap tampil unik dan menghibur meskipun penulisnya seringkali "terpeleset" di bagian cerita tertentu. Saya merekomendasikan novel ini bagi pembaca yang menginginkan cerita Vandaria Saga yang lain daripada yang lain.
Profile Image for Lisya Christine Ling.
1 review30 followers
July 11, 2013
Nedera: Selera Internasional dalam Sebuah Drama Aksi Fantasi Asal Lokal

Review Novel Fantasi "Nedera: Negeri Kegelapan" karya Alexia Chen
Oleh: Lisya Christine Ling

Judul Nedera: Negeri Kegelapan
Penulis Alexia Chen
Tebal 416 halaman
Harga Rp 75.000,-
ISBN 978-979-17998-07-5
Penerbit Dolphin

Sejak kepergian ibu dan ayahnya setahun lalu tanpa alasan jelas, bagi Lyse, tak ada hal yang lebih diinginkan di dunia ini selain berkumpul lagi dengan kedua orang tuanya. Belum lagi sikap dingin dan tertutup, serta overprotektif dari Leofric, kakaknya, sejak kejadian itu, membuat Lyse lebih senang menghabiskan waktu bersama Bibi Carin, adik dari ayah Lyse yang tinggal tak jauh dari rumah mereka di desa Hoven yang tenang.

Namun ketenangan hidup Lyse semakin terusik lagi dengan kemunculan Skys. Kejadian aneh dan firasat buruk mulai dialami Lyse sejak pertemuan mereka. Suatu kali Lyse dikagetkan dengan serangan deimos, makhluk keji pemangsa manusia yang selama ini diketahuinya hanya ada dalam dongeng. Deimos konon berasal dari dunia kegelapan dan seharusnya terkurung abadi dalam tempat bernama Reigner. Tak pernah terpikir oleh Lyse, perjuangan bersama Skys dan Leofric melawan deimos yang hendak menghancurkan peradaban manusia justru selain menguak teka-teki kepergian orang tuanya, juga membawanya pada kenyataan pahit rahasia jati diri keluarganya yang selama ini tertutup rapat.

Nedera merupakan bagian dari seri fantasi terbesar di Indonesia, Vandaria Saga, yang peluncurannya baru saja diselenggarakan secara meriah di JCC Senayan dalam event kebudayaan populer seasia, POPCON, 6 Juli 2013 lalu. Vandaria merupakan proyek anak bangsa tempat penggiat kreatif Indonesia dari berbagai kalangan (novelis, komikus, ilustrator, programer, dll) bersama menciptakan karya-karya dengan latar dunia yang sama: Semesta Vandaria, dengan dasar hikayat yang sama, tetapi dapat berbeda tokoh, tempat, atau waktu. Nah, Vandaria ini terdiri dari berbagai lini produk; novel fantasi, trading card games, komik, dan game RPG. Namun tentu saja, kebebasan kreatifitas tetap pada penulis selama sesuai dengan pakem dasar.

Pertama kali membaca naskah Nedera sebelum bertransformasi ke dalam bentuk buku, komentar pertama yang saya untuk penulisnya, ya ampun, ini keren! Pake banget! Saya serasa membaca sebuah novel terjemahan. Meskipun Nedera adalah karya debutnya, membaca setiap baris gaya bercerita Alexia Chen seperti memaksa saya mengingat JK Rowling dan Stephenie Meyer. Satu lagi yang paling saya acungi jempol -pake semua jempol yang saya punya, kalau bisa-, adalah narasi pada adegan action-nya. Alexia Chen dengan detilnya berhasil menggambarkan kemampuan aksi ketiga tokoh jagoan Skys, Leofric, dan Lyse kala bertarung menghadapi para deimos.

Yang tak kalah menarik juga adalah drama-drama yang menghiasi sepanjang cerita. Mulai dari selipan humor yang muncul melalui dialog-dialog antara Skys dan Leofric yang nyaris selalu berselisih, sampai narasi yang menggambarkan sisi romantisme tokoh Lyse. Terus terang bagian terakhir ini sempat menjadi misteri, entah kenapa selalu membuat saya berulang kali melirik tumpukan harlequin koleksi saya. Syukurlah teka-teki ini kemudian terjawab ketika saya bertemu dengan penulisnya. Ternyata kami sehati, sama-sama pengagum Sandra Brown! *toast*.

Mungkin yang membuat saya mengerutkan kening saat membaca Nedera adalah beberapa dialog panjang yang terkesan memaksakan muatan "informasi". Menurut saya, sepertinya tidak begitu mengganggu seandainya sebagian informasi itu dituangkan dalam narasi saja. Untuk latar, munculnya istilah-istilah untuk tumbuhan fantasi, seperti pohon dan buah, nampak seperti asal muncul saja, saya sebenarnya berharap mestinya bisa lebih "dipoles" hingga nampak memiliki setidaknya sebuah "peran" atau "hubungan" dengan sebagian atau keseluruhan cerita.

Warna dominasi biru dengan efek motif pada kaver buku ditambah simbol pentagram berpendar terkesan sangat eye catching. Pemilihan ilustrasi yang ditampilkan di beberapa bagian buku ini pun cukup menarik, membuat suasana membaca tidak membosankan. Walaupun sebenarnya saya berharap (ih, lagi-lagi ngarep) ada ilustrasi untuk tokoh Rococo. Nah, lho. Siapa lagi tuh, Rococo? Makanya baca, dong! Hehehe.. Pokoknya, secara keseluruhan novel ini sangat menghibur, deh. Jelas bukan tipe novel yang bisa dibaca sepotong-sepotong, bahkan ditinggal sebelum selesai karena bosan.

Harus diakui masih ditemui beberapa kesalahan typo dan tanda baca. Iya, ampuni saya, para sesepuh Vandaria dan pembaca yang budiman. Sayalah yang bertanggungjawab atas ketidaksempuraan ini. Demi segala Vanadis di langit Vandaria, saya berdoa semoga Nedera bukanlah karir pertama dan terakhir saya sebagai pemindai aksara (yaelah, pesan pribadi.). Kepada Alexia Chen sang penulis, kami tunggu karyamu selanjutnya! Jia you!!
Profile Image for Wisanggeni.
3 reviews2 followers
August 5, 2013
Nedera.

Mau ngeluarin sedikit uneg2 gw tentang novel ini :)

Pertama kali tahu Novel ini akan terbit oleh penulis Alexia Chen, gw langsung bilang WOW. Gimana tidak, di buku kristalisasi cuma cerita dari Alexia yang membuat gw tertarik, kali aja novel ini gak kalah. ( Eh bener gak sih yang cerita tentang laki2 Isfaris dan Jendral sparuh frameless cewek itu karya Alex?). Alhasil langsung deh gw cari sinopsisnya di goodreads. Ada seorang manusia dan sepasang separuh frameless bla..bla.. Saat itu belum ada yg review, tapi gw ada satu pertanyaan sederhana tentang novel ini. Gw langsung cabut ke pesbuk penerbitnya utk bertanya, eh ternyata admin di sono pelit amat. Ya udah gw nunggu dulu beberapa waktu sampai ada yg review, nah baru dari sini gw dapet jawaban dari pertanyaan gw. Harapan gw melambung tinggi dibuatnya sambil menantikan novel ini muncul di tokbuk.

Beberapa minggu kemudian akhirnya novel ini jatuh ke tangan gw juga.
Mulai deh baca dengan semangat menggebu2...hahaha
Namun betapa terkejutnya gw ternyata novel ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga cewek(Lyse dan Lierae) padahal gw kira dari sudut pandang Skys. Langsung drop semangat baca gw, gak terlalu suka dengan POV cewek terutama cewek ababil macam Lyse, walo dlm beberapa buku ada pengecualian sayangnya tidak utk novel nedera ini.

Karakter
-Lyse : tipe cewek ababil berumur 18 tahun yang biasa ditemui dalam novel2. langsng kepincut begitu melihat cowok2 cakep. Dia separuh frameless, sayangnya lebih dominan sifat manusianya dibanding sifat cool ala frameless :(
-Leofric : kakak Lyse, seorang cowok 20 tahun. Protektif, posesif, egois dan mukanya cemberut permanen
-Skys : cowok manusia 20 tahun. Yah tipe cowok sempurna, ganteng, tinggi jangkung, berdada lapang, berotot... bosenin.
-Faye : adik Skys, menjadi tawanan Deimos
-Eriale : awalnya gw sempet berpikir kayak pernah tahu nama ini. Ternyata di akhir2 gw baru ngeh ternyata dia toh
-Lierae : atau siapalah namanya susah banget. Gw lebih suka POVnya dibanding Lyse..hahaha

Romance
Awal baca sinopsis gw seneng banget ada romance antara manusia cowok dan separuh frameless cewek. Karena ini pertama kalinya pasangan semacam itu di novel2 vandaria bukan? Tapi yah, nyatanya Separuh frameless ceweknya gak beda dengan remaja manusia di cerita2 lain. Proses percintaannya pun gak ada spesial2nya. Ketemu cowok ganteng, malu2, langsung suka, bersemu merah dst...gak ada tantangannya sama sekali. Akhirnya gw mencoba mengenyahkan masalah romance ini dari otak gw saat membaca novel ini, karena gak ada yg menarik dan bisa diharapkan.
Justru gw lebih tertarik dengan kisah romance dari orang tua Lyse, Greg dan Ileana. Manusia cowok yang jatuh cinta kepada Frameless Murni dari Marga R. Pasti banyak halangan dan rintangannya serta gak mudah hingga bisa jadian. SANGAT BERHARAP ADA PREKUEL TENTANG KISAH MEREKA!!!

Cerita
Gara2 POVnya gw sempet agak dongkol saat pertama membaca novel ini. Arrrgh kenapa harus Lyse sih, lebih keren dari POV Skys. Sbenernya bahasa cukup enak diikuti dan gak ngebosenin, cuma ya itu selera gw yg gak suka dengan POV cewek yang gak bisa ditolerir.
Ada banyak pertanyaan di awal2 cerita yang akhirnya terjawab di bagian akhir membuat gw mencoba untuk menebak2 apa yng terjadi sebenarnya.
Yang membuat mood gw naik lagi stelah disinggung tentang karakter2 di Hailstorm, membuat gw mengingat2 kembali karakter2 tersebut sehingga bisa membuat gw mengangguk2an kepala. Orang tua Skys, Eriale pernah muncul di Hailstorm. Sempet berharap Lavinia tiba2 muncul sebagai dewa penolong...hehe
Selain itu adanya Marga Frameless R******** juga membuat gw semangat baca lagi. Soalnya bagi gw Marga ini sangat angker dan di novel ini akhirnya muncul karakter penting yang mempunyai darah ini. Walopun kemungkinan di Legenda Elir juga ada karakter penting yg punya darah marga ini, tapi kan belum dipastikan.

ilustrasinya lumayan lah, walopun bukan selara gw.

Sampul lumayan suka. Gw cenderung suka sampul buku yang berupa simbol2 gini, tapi simbolnya terlalu mainstream ”bintang”. Gw hampir salah ambil buku saat ditokbuk karena ada buku lain yg juga punya sampul semacam bintang walopun gak sama.
Oh ya gak ada pembatas bukunya??

Bingung mau kasih rating berapa...mau gw kasih 2 bintang tapi berhubung berkaitan dengan Hailstorm dan ada Marga R maka gw kasih 3 bintang ah.
Profile Image for Abe Mitsuteru.
9 reviews1 follower
August 9, 2013
Novel ini mampu menjelaskan adegan-adegan pertarungan dengan detail. Secara konsep, novel ini menarik untuk dibaca. Dimana ada sebuah kota yang pendudukan sudah "dirasuki" oleh para Deimos, dan bagaimana menyelamatkan seseorang dari kota itu. Untuk pemilihan karakter juga cukup menarik, ability dari masing-masing karakter, selain itu juga beberapa "lore" vandaria yang dibeberkan pada novel ini.

Yang saya agak sesalkan adalah perkembangan cerita yang terlalu cepat. Sehingga beberapa point yang seharusnya memorable, menjadi kurang memorable. Nedera ini akan lebih baik kalau dibagi menjadi 2 atau 3 buku.

Overall, novel ini memuaskan bagi para pembaca yang sudah "rindu" dengan cerita2 dari dunia Vandaria.
Profile Image for Marchel.
538 reviews13 followers
April 26, 2017
Dari idenya, cerita ini keren. Bayangkan, jika makhluk-makhluk kegelapan lepas dan menyerang desa (atau kota) tempat tinggalmu? Mereka bisa merasuki tubuh tetanggamu atau malah meniru secara persis, lalu menyerangmu saat kamu lengah. Keren kan ?!

Ide cerita yg keren itu, sayangnya dirusak dengan kegalauan sang tokoh utama wanita. Hal ini bisa dimengerti jika, POV yg dipakai adalah POV orang pertama. TAPI, saat pengarang bertindak sebagai narator, dengan tanda sang tokoh wanita disebut secara jelas namanya, mengapa masih ada kalimat-kalimat kegalauan ga jelas dari si tokoh wanita?
Harusnya dapat rating 4, tapi kukurangi 1 akibat hal ini.
Profile Image for Rizal Kusumawijaya.
6 reviews
July 23, 2013
Sangat tidak menyesal membaca serial Vandaria Saga. Sejak bertemu secara tidak sengaja dengan Harta Vaeran di Gramedia Palembang, sampai sekarang masih terus mengikuti alam pikiran Vandaria dan segala keindahan dan maut yang menyambangi langitnya. Sempat merasa "BT" gara-gara tidak bisa mengikuti Popcon kemaren karena tugas, tapi semua terbayarkan ketika berhasil menemukan buku ini di Gramdeia Yogyakarta. Buku biru bergambar diagram bintang lima yang menawan, dan kemudian saya sadari kalau Nedera merupakan buku pertama yang penerbitnya berbeda dari buku sebelumnya, well itu tidak masalah sama sekali, toh ini tetap saja Vandaria Saga.Dunia yang saya nantikan kelanjutannya. Baiklah saya mulai.

Nedera merupakan sebuah desa kecil dengan penduduk yang berbahagia dan pertanian yang nampaknya cukup menjanjikan, pada mulanya. Sebelum bencana terkutuk itu melanda seluruh desa. Deimos sebagai intentitas kegelapan menyeruak memasuki alam manusia dikarenakan gerbang yang terbuka, dan gerbang itu menghubungkan dunia manusia dan alam Reigner. Alasan dibalik terbukanya gerbang ini bisa ditemui dibuku sebelumnya yaitu Hailstrom. Sudah dua buku Vandaria yang berlatarkan bayang-bayang kelam Hailstrom, yang pertama Redfang dan kedua Nedera, masing-masing menonjolkan sisi kengeriannya sendiri dengan cara dan rasa yang berbeda, dan Nedera yang merupakan kengerian yang langsung akibat dampak Hailstrom.

Ada banyak tokoh yang ditampilkan di Nedera, namun yang menjadi mayoritas ialah:
- Leofric Tordynn
- Lyse Tordynn
- Skys Rothis
- Faye Rothis
Dari nama keluarga bisa diduga kalau mereka berempat merupakan sepasang kakak dan adiknya. Lefric dan Lisa merupakakn kaka beradik dari separuh frameless marga Tordynn yang ternyata merupakan marga pelarian dari marga terkutuk framless yang sangat ditakuti dan Lysa menjadi orang terakhir yang mengetahui hal itu. Sebagai keturunan frameless mereka memiliki kemampuan sihir dan mengendalikan mana, sang kakak bisa membaca masa depan dan sang adik mampu merasakan aura kejahatan yang mendekat dan berbagai sihir hitam yang kemudian mereka keluarkan.

Skys dan Faye merupakan kakak beradik manusia yang kedua orang tuanya meninggal diakibatkan ekspedisi Hailstrom. Mereka kemudian tinggal bersama kakek dan neneknya yang kemudian mati dikarenakan penyerangan Deimos kedesa mereka dan beruntungnya diselamatkan oleh dua pendeta vhranas dan kemudian mengajarkannya cara menggunakan rune dan kemampuan mempertahankan diri lainnya dari serangan deimos, namun keduanya masih tidak menerima begitu saja menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya meninggak karena Hailstrom dan menanyakan kepada keluarga Hailstrom yang akhirnya mempertemukan mereka dengan ayah dan ibu Leofric dan Lyse, dan mereka berempat menemui permasalahn dan bahaya yang akhirnya merenggut ayah dan ibu Leofric dan Lyse.

Dan dari sinilah semua dimulai, dengan perasaan bersalah dan penuh tanggung jawab untuk memenuhi permintaan mereka untunk menjaga Leofric dan Lyse mereka berdiam di Nedera sambil sesekali mengunjungi Leofric dan Lyse. Kegelapan kembali menyerang Nedera dan akhirnya Faye terperangkap disana bersama para Deimos. AKhirnya dengan terluka Skys pergi dan meminta bantuan kepada Leofric dan Lyse yang ternyata memiliki kemampuan lebih dalam menghadapi Deimos.

Sang penulis Alexia Chen yang sebelumnya bernama Alexia Dee Chen pada serial Kristalisasi nampaknya menunjukan tulisannya. Tidak seperti ceritanya pada Kristalisasi, Nedera memberikan ruang yang luas untuk mengeksplor Vandaria menuju sudut yang terkadang hanya sedikit disinggung, yaitu cinta dan sudut pandangnya sebagai seorang perempuan yang manis. Liar, bebas, menawan dan anggun itulah gaya tulisan Alexia, jarang sekali saya membaca cerita novel yang mencekam namun terdapat sisi seksi didalamnya. Diantara rasa mencekam bagi saya yang membacanya, saya mendapatkan sisi bahagia bagaikan sengatan kecil dihati yang menyenangkan. 2 THUMBS UP buat Alexia mengenai hal ini.

Untuk ilustrasi entah kenapa agak sedikit dibandingkan novel sebelumnya dan juga berkesan kasar sekali dan sederhana. Walau ilustrasinya yang minim, tapi hal itu tidak mengurangi isi ceritanya yang bagus.

Alur cerita yang maju dan mundur, dan juga sudut pandang yang berbeda-beda membuat saya keheranan dan berpikir "sekarang saya menjadi siapa?" tapi diakhir akhirnya kita tahu sudut pandang siapa yang kita baca "oh ternyata dia.." dan inilah yang membuat saya rela selama 5 jam tanpa putus membaca cerita ini. Penasaran sekali dengan apa yang selanjutnya terjadi, belum lagi masalah yang berlapis-lapis membuat seolah-olah buku ini tak pernah habis, pun demikian dengan endingnya yang menurut saya tidak habis.

Berharap banyak Alexia Chen melanjutkan cerita ini, dan menurut saya semua cerita Vandaria yang terbaru nampaknya menuju sebuah pertempuran terbesar dalam sejarah Vandaria, pertempuran yang termaktub dalam kitab-kitab sebagai perang cahaya dan kegelapan, baik dan jahat Vandais dan Deimos untuk yang kedua kalinya.

Jujur saya sangat menantikannya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Truly.
2,760 reviews13 followers
July 20, 2013
Sejak pertama kali membaca tulisan Alexia yang dikirim untuk mengikuti lomba, saya sudah jatuh cinta. Dibandingkan peserta lain yang sudah sering mengikuti lomba, terlihat jelas Alexia masih seujung kuku. Tp dibandingkan dengan peserta yang lain Alexia memimpin di depan.

Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata, namun secara singkat bisa disebut ada sesuatu yang unik dari caranya bercerita. Saya seakan tidak membaca, tapi leyeh-leyeh di kamar dengan seorang sahabat (perempuan pastinya) mendengarkan ia bercerita sambil menikmati cemilan dan teh hangat, MUANTAP!

Bukan mau membahas soal gender, tp penulis kisah fantasi lokal perempuan memang masih terhitung jari jumlahnya. Mudah bagi saya menyebutkan tiga favorit saya dengan cepat. Alexia, Alexia dan Alexia.

Oh ya dibandingkan draf pertama, kisah dalam buku ini mengalami perkembangan pesat yang menawan. Dengan editor sekelas Salahuddien maka Alexia pasti bisa memberikan aneka kejutan kelak.

Welldone sis!
Profile Image for K.A.Z. Violin.
Author 2 books22 followers
August 6, 2013
oh yeah... jujur, ini novel Vandaria yang pertama guwa baca :D

sebenernya apa yang disampaikan di backcover sama sekali engga menarik. sayang banget. tapi emang udah dasar pengin beli, ya aku beli. dan sukses ngebuat aku matiin laptop sehari penuh, engga lanjut nulis.

hmm... apa yang harus kukatakan? semuanya oke. yang ngeganggu cuman di bagian akhir pas si kakak beradik yang separuh framless itu berkali-kali disebut 'manusia' sama deimos di tubuh Faye itu. kalo si Skys sih emang manusia, nah si Leofric sama Lyse itu juga ikut2an disebut 'manusia'

itu aja sih komplennya.

keseluruhan... ini novel keren dan yang paling penting itu 'memiliki kesan' ketika udah baca sampe akhir.
Profile Image for Magdalena Amanda.
Author 2 books32 followers
October 29, 2013
Buku kelima dari universe Vandaria yang saya baca, rawr.

Mungkin ada yang udah nyimak update-an status baca kemarin di timeline Goodreads dan penasaran kenapa sih update-an statusnya begitu. Saya akan jabarkan di review ini, rawr. :D

Buat mencegah diri terlalu ngelantur, saya pinjem format standar bahasin plot, karakter, dan hal-hal lain. Soal setting, saya nggak bikin kategori tersendiri karena biasanya saya nggak begitu teliti soal setting. Setting-nya biarin masuk ke hal-hal lain aja yak. :P

Plot

Jika mengupas sampai ke kerangka plotnya banget, tanpa mempedulikan karakter (yang buat saya ngeselin pol), dan tanpa membahas setting (yang cukup luas dan complicated) sebenarnya Nedera ini plotnya oke, rawr.

Siapa di sini yg udah bosen ama fiksi-fantasi diisinya sama perang melulu? *ikutan angkat tangan*

Nah, di Nedera, buat yang bosan ama perang mulu, jangan khawatir, rawr. Di buku ini gak ada perang2an dalam skala negara maupun dunia. Fokus ceritanya simpel: ada sebuah desa diserang deimos, seseorang berusaha membebaskan desanya itu. Titik.

Buat yang gak paham ama setting Vandaria juga jangan khawatir. Lingkup ceritanya cuma di dua kota, rawr.

Buat yang bosan ama fiksi-fantasi Indonesia janjinya bersekuel tapi kagak keluar2 sekuelnya, jangan khawatir juga! Nedera satu buku beres dan tuntas, rawr.

Saya memberikan pujian kepada penulis untuk pemilihan plotnya, rawr. Berani untuk mengambil cerita sederhana yang mudah dipahami dan dapat disampaikan dengan tuntas serta jelas dalam satu buku saja.

Udah cukup banyak yang berusaha bikin cerita epik lengkap dengan perang dst dll dkk lalu berakhir gak bagus (dan bosen, karena seringkali bau2 terinspirasi dari LoTR-nya kental banget), jadi saya sangat menghargai penulis yang menyajikan cerita yg lebih sederhana tapi tetap solid, rawr.

Karakter

Nah, saatnya ngomel2 sekarang.

Saya BENCI BANGET ama karakter bernama Leofric di buku ini. :| :| :| (buat yang ngikutin update status, ini ketok palu finalnya)

Dia kakak overprotektif, gpp. Wajar seorang kakak khawatir pada keselamatan adiknya.

Tapi dia merahasiakan sesuatu yang besar dari adiknya dan membuat sebuah masalah menjadi makin runyam dan rumit dengan menjadikan masalah tersebut sebagai rahasia sebagai solusinya.

KESEL LIATNYA. :v



Skys, si karakter yang berasal dari desa/kota yang diserbu deimos, sangat jauh lebih mendingan daripada Leofric. Terlepas dari sampe akhir cerita saya bertanya-tanya dia itu punya jurus tebar feromon kelas tinggi ato si protagonis--Lyse--aja yang rada ... ehm, mesum, kalo bukan saking si kakak protektifnya ampun2an sampe ketemu cowok lain selain kakaknya bikin panas dingin gak karuan. :P

Skys dan Leofric ini gak akur, btw. Agak ganggu sih rasanya denger mereka saling panggil selalu pake nama belakang padahal Skys manggil Lyse udah pake nama depan. Mgkn ya itu tujuan si penulis kali yah? Bikin pembaca nangkep aura gak akurnya mereka dengan ketidaknyamanan yang timbul setiap kali mereka berdua ngomong satu sama lain.

Lyse, sang protagonis, untungnya biarpun ce, dia gak jadi tipe damsel in distress. Biarpun berantem fisiknya rada dodol, skill spesialnya dia amazing. Yang paling bikin krik2 adalah tiap kali dia deketan ama Skys, mendadak saya nemu ada deskripsi mendetail yang levelnya kayaknya udah level buku harlequin--CMIIW, gak pernah bener2 baca harlequin.

Rococo, piaraan Lyse dan Leofric, gak bisa gak disebut deh rasanya. :P Meskipun perannya dia peran sampingan, tapi dia punya skill yang tak disangka-sangka--yang rada Deus ex Machina kalo dipikir2 lagi ...

*bagian di bawah ini mungkin sukar dipahami bagi mereka yang masih awam tentang Vandaria*

Soal karakter pada umumnya, sebenarnya saya juga bertanya2. Di sistem Vandaria, kaum frameless kan ada Marga Suci dan Marga Terkutuk. Saya kira pengetahuan tentang Marga Suci dan Marga Terkutuk, beserta cabang2 keluarganya cukup dikenal juga oleh manusia. Apalagi kalo gak salah timeline Nedera ini ngambilnya masa2 kesetaraan manusia dan frameless.

Tapi ternyata di cerita ini, Lyse dan Leofric oleh penduduk desa tempat tinggal mereka tidak teridentifikasi berasal dari marga apa. :-? Kok bisa begitu, rawr?

Apalagi Rococo itu konon katanya serigala "spesial" yang cuma dipeliharan oleh salah satu marga. Kok ya penduduk gak curiga, rawr. Padahal penduduk kota/desa kecil--CMIIW--biasanya lebih kepo daripada penduduk kota besar.

Lainnya

Setting, seperti yang sudah saya bilang di awal, meskipun menggunakan universe Vandaria yang cukup luas, jangan khawatir bakalan kebingungan. :D Lingkup yang dipakai cukup kecil kok dan penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan berhasil disisipkan dengan mulus ke dalam cerita.

Gaya berceritanya ... um ...

Sejujurnya saya sangat terganggu kalau udah bagian Lyse mendeskripsikan Skys sampe ke bau keringatnya.

IYAH.

Situ gak salah baca kok.

Sampe bau keringatnya.


:v

Bukan karena keringatnya bikin bau badan, bukan, tapi lebih ke deskripsi yang arahnya "memuja" si Skys sebagai lelaki sejati gitu.

Ala harlequin.

Terlepas dari saya gak pernah baca harlequin sih. :v



Seandainya penceritaannya lebih wajar, saya bisa kasih bintang lebih dari dua deh untuk Nedera, rawr.

Begitu ajah reviewnya.

Harap diingat lagi yah bahwa rating perbintangan Goodreads bukan rating ala IMDB. Dua bintang masih dideskripsikan sebagai "it was ok" oleh Goodreads, rawr.
Profile Image for Anindito Alfaritsi.
65 reviews7 followers
May 2, 2016
Nedera: Negeri Kegelapan karya Alexia Chen kalau enggak salah adalah judul terakhir dari seri novel Vandaria Saga, sebelum seri tersebut memulai awal baru lewat terbitnya Winterflame. Meski diterbitkan oleh penerbit berbeda, cerita Nedera masih nyambung dengan dua novel sebelumnya yang dikarang Fachrul R.U.N., yaitu Hailstorm dan Redfang. Dalam hal ini, cerita Nedera juga berlatar di propinsi Valta, negara Blackmoon, yang mulai dilanda kekacauan semenjak Deimos hadir sebagaimana yang diceritakan dalam Hailstorm.

Nedera berlatar di sebuah desa bernama Hoven, yang juga berada di Valta. Tokoh-tokoh utamanya adalah dua orang kakak beradik Lyse dan Leofric, yang telah ditinggalkan orangtua mereka yang menghilang secara misterius; dan seorang pemuda asing bernama Skys yang datang ke desa mereka karena suatu tujuan. Singkat cerita, pengaruh invasi kegelapan Deimos mulai terasa di desa ini, dan ini terkait dengan tragedi yang menimpa suatu desa lain dekat sana, yang bernama Nedera.

Nuansa Nedera lumayan berbeda dibandingkan novel-novel Vandaria yang sebelumnya. Ini terutama karena adanya elemen romansa yang lumayan kental (antara Lyse dan si lelaki misterius, Skys). Tapi di luar dugaan, nuansa horor dan aksinya juga masih kuat. Jadi walau penceritaan novel ini menurutku masih terasa kurang mulus di beberapa bagian (peralihan antara satu bagian ke bagian lainnya menurutku masih kasar, ditambah ada sejumlah hal tipikal yang sangat 'khas' novel romens), kurasa ini cerita yang masih terbilang memuaskan.

Beberapa hal yang membuatku agak kecewa salah satunya di aspek pembangunan dunianya. Penjabaran lingkungannya kuharap bisa lebih banyak, yang bisa mencakup soal kehidupan para penduduk desa selain para tokoh utama, penjabaran lebih jauh soal wilayah di sekeliling Nedera dan Hoven, atau adat istiadat kehidupan sehari-harinya. Bukan karena yang disampaikan di novel ini jelek. Tapi lebih karena apa yang disajikannya itu menarik, dan sayang saja karena kurang banyak. Soalnya, bagian-bagian cerita ketika Alexia bercerita soal Vandaria secara umum, atau tentang kejadian-kejadian yang telah lampau, menurutku justru adalah bagian-bagian paling menarik di novel ini.

Selain itu, ada ketimpangan aneh antara 'nuansa berbunga' di adegan-adegan romansanya dengan nuansa gelap yang timbul dari semua adegan kematian dan pembunuhan yang terjadi. Jadi kayak, hal tersebut bisa sedikit mendistraksi bayangan kita soal adegan-adegannya.

Porsi aksinya, sekali lagi, cukup banyak. Lalu agak berbeda dari di buku-buku pendahulunya, meski tak sampai kuat secara berlebihan, ada adegan-adegan tertentu ketika Lyse, Leofric, dan Skys benar-benar berhasil menghajar para Deimos. Ini sesuatu yang agak mengejutkanku kalau dibandingkan dengan apa-apa yang terjadi di buku lain. Hanya sayangnya, seperti halnya sisi romansanya, aspek aksinya juga ini serasa masih ada yang kurang. Kayak, dengan sedikit penyesuaian lagi, hasilnya bisa benar-benar jauh lebih bagus.

Sebenarnya novel ini sudah lama aku antisipasi ketika diumumkan pertama kali. Tapi sesudah terbit, minatku membacanya agak hilang, karena untuk waktu lama tak ada buku Vandaria lain yang diumumkan terbit.

Soal cetakannya sendiri, buku ini seriusan terbilang rapi. Pengeditan Penerbit Dolphin termasuk bagus. Peta Valta dan Nedera (tapi bukan Hoven) kayak biasa kembali jadi hal yang aku sambut. (Meski ada satu bagian aneh ketika Lyse disebut menaburkan abu ke laut, sementara tak ada lautan yang terlihat ada di dekat Hoven di peta tersebut.)

Singkat kata, buku ini mungkin kurang cocok untuk sebagian orang. Tapi untuk yang suka Vandaria, ini satu lagi buku yang melengkapi rangkaian cerita soal insiden Deimos di Valta, yang sayangnya entah kapan kita akan tahu penyelesaiannya. Soalnya, perkembangan seri ini masih belum ada kabarnya lagi saat ini kutulis. Sayang, karena ini salah satu buku Vandaria yang sukses bikin aku ingin tahu lebih banyak soal dunianya.
Profile Image for Ardani Subagio.
Author 2 books41 followers
December 28, 2013
Dulu, sewaktu pertama kali membaca tulisan Alexia, aku sudah merasa kalau dia mampu menyampaikan emosi tokoh2 ceritanya kepada pembaca dengan hebat. Lebih dari rata2 karya penulis lokal yang saya tahu dan baca. Sewaktu ia diterima menjadi salah satu penulis Vandaria, saya merasa kalau kemampuannya menyalurkan emosi itu akan menjadi salah satu senjata utama dalam novelnya.

Saya bersyukur saya benar, dan Alexia malah jauh melebihi ekspetasi saya.

Bukan hanya itu, pemilihan kata dan prosa pun begitu menarik dan menangkap kesan saya ketika membaca. Membawa saya dengan pelan dan tanpa sadar membalik setiap halaman menuju adegan berikutnya. Mungkin ada beberapa bagian yang membuat terasa tersendat, tapi sama sekali bukan masalah besar. Karakterisasi tiap tokoh pun terasa begitu baik dan natural. Sangat mudah dinikmati.

Selain itu, karena novel ini ditulis dari sudut pandang perempuan, beberapa hal yang terasa "khusus perempuan" pun terasa lebih menonjol dibandingkan novel Vandaria lainnya. Sedikit girly touch di tengah novel Vandaria yang biasanya berisi hal2 macho, garang, pertempuran seru dan keras di mana2, dan (khusus untuk salah satu penulis) kesadisan yang brutal.

Girly touch ini juga terasa khususnya di bagian romance. Bagian romance-nya ini tidak terasa memaksa, apalagi sampai cheesy. sisi romance yang mungkin bisa membuat para pembaca cewek ikut mendesah romantis, sementara pembaca cowoknya menelengkan kepala heran. Is she really turned on by that?

Well, girl's feelings. Subject which I am no expert on. Hehehe.

Oh, and if you're nearing the ending, brace your feels. Novel ini mungkin adalah satu-satunya novel fiksi fantasi lokal yang mampu membuat saya menangis membaca endingnya. Kemampuan Alexia menghantarkan emosi kepada pembaca benar-benar mengagumkan.

Sekian, dan Vandarians, see you in the next Vandaria novel. (Which, hopefully, will be mine. Been perfecting it for quite some time. Hope it will be ready soon for you Vandarians)
6 reviews
January 29, 2018
Nedera!
Saya baca novel ini sekitar 2 tahun yang lalu, tapi baru saya keingetan untuk bikin reviewnya. Dari sekian sekuel dalam Vandaria Saga, Nedera adalah novel pertama yang saya baca, and I couldn't help falling in love with it! Ada beberapa poin plus di buku ini yang bikin buku ini masuk di wishlist saya:
1. Fantasynya! Seriously, saya nggak percaya ini ditulis orang Indonesia. Idenya berkembang banget (apalagi setelah saya baca seri lainnya), tentang ras-ras yang belum pernah saya temukan di novel fantasy lainnya (frameless, etc.). And this novel (series) is also introducing me of the use of Mana (that magic power), which is quite popular among fantasy writers, yang mana bahkan baru saya tahu setelah baca Nedera lol.
2. Romancenya! Jujur, saya bukannya nggak suka romance, tapi saya emang bukan tipe penulis dan pembaca aliran romance (lebih nyari ke yang fantasy lol), jadi terang aja agak kaget pas baca novel ini yang romancenya strong banget. Tapi saya salut sama penulisnya, bisa bawa dua genre itu dan bikin novelnya enjoyable banget. Bahkan saya yang nggak terlalu ke romance pun dibuat terisak-isak beberapa hari setelah baca endingnya (now I understand how the romance readers' feeling)
3. Characterizationnya! Semua karakter di Nedera masing-masing punya karakter yang kuat, jadi kesannya emang membekas di benak para pembaca. Bahkan karakter yang belakangan muncul pun (Faye) karakternya solid banget.
Sebenernya ada dua poin lagi yang mau saya bahas, yaitu tentang plot dan the author's writing style, tapi berhubung saya merasa plotnya udah mengalir dan enak dibaca (which is because of the author's writing style), so I don't think I should commenting on that.
Rating? Absolutely 5!
Profile Image for Erick Mattira.
3 reviews
August 19, 2013
Nadera adalah novel vandaria saga dengan nuansa romance fantasy yang secara apik dibuat. Dimana kita diajak melihat dari sudut pandang Heroine utama seorang separuh frameless mengenai masa lalu keluarga yang disembunyikan dari dirinya. Disini dia akan mencoba mengungkapkan seluruh rahasia dari keluarga yang di sembunyikan dan menghadapi perang batin, kehilangan, kematian, harapan, dan mungkin akan mendapatkan pasangan hidup (diharapkan....). Dalam novel vandaria satu ini juga di masukan karakter dari novel vandaria lain yaitu hailstrom karya King Awsome dan ada karakter dari kartu vandarian wars. Salah satu yang manarik dari novel ini adalah pertentangan emosi dari tiga krakter utama, dan tragedi dari adik salah satu karakter utama yang harus end (dan saya suka dgn satu karakter non humannya mau punya deh tapi sayang sungguh sayang....)
demikian lah review singkat dari saya selamat membaca dan menyelediki rahasia dari NADERA whahahahahaahahaha
11 reviews
July 30, 2013
Nedera..... novel VS pertama yang di tulis perempuan
kata"nya banyak yang feminim dan cm di gumakan peremapuan seperti maskulin, keringat yang menjalari tubuh dll

overall cerita.... bagus
romance nya juga malu" kucing :3
Lyse x Skys dan Leofric x Faye
aku pribadi lebih suka Leofric x Faye sih, lbh malu" gimana gitu

action nya....... agak kurang dari novel" vandaria yang lain tapi ckp bagus lah utk buku ini
tp bagian Lococo jd serigala api cukup memuaskan bagiku :3

gak ada pembatas bukunya!! Dx

Nedera.... Redfang.... Hailstorm.....
sebuah trilogi yang kasat mata menurutku :3
semuanya berhubungan soalnya

cukup terpana dengan gambar lingkaran sihir di sampul buku
Profile Image for Andry Chang.
Author 55 books37 followers
September 3, 2013
Bagaimana bisa prahara dari benih-benih kegelapan dihambat pertumbuhannya hanya oleh empat anak muda yang rata-rata berusia remaja? Pertanyaan inilah yang berhasil memancing rasa penasaran Sang Musafir untuk menggali kisah “Nedera” lebih dalam, berharap menemukan permata tak ternilai di sana.

Review selengkapnya ada di:
http://fantasindo.blogspot.com/2013/0...
Profile Image for Raya Seravin.
5 reviews
August 14, 2018
Pendapat gw udh pasti, KEREN!!

Bagian pertarungannya bagus, cara penyampaiannya juga. Ga nyangka padahal yg bikin cewe tpi bisa ceritain bagian pertarungan sama segitu nyatanya. Yg suka ama novel aksi, harus baca ini. Udh gitu berasa bgt dah horrornya. Pas bagian ngeluarin deimosnya serasa kaya lagi nonton exorcism aja.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Rapael Sianturi.
8 reviews
March 14, 2023
#banyureview⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
Novel karya Alexia Chen ini adalah seri novel vandaria saga. Merupakan sebuah novel fantasi dengan bumbu aksi-romantik yang memukau.⠀⠀
⠀⠀
Nedera berkisah tentang sebuah desa yang dikuasai oleh deimos, entitas jahat yang berkeliaran di Vandaria. Sejumlah entitas jahat ini berhasil menyusup masuk ke Vandaria dan melakukan pengrusakan dan kehancuran. Para entitas itu menyerang sebuah desa, yakni Nedera, yang mana seluruh penduduk desa tersebut dirasuki oleh pasukan deimos yang mengamuk dan memakan tubuh manusia.⠀⠀
⠀⠀
Nasib Nedera bergantung pada kakak-beradik Lyse dan Leofric beserta Skys dan Faye.⠀⠀
Skys dan Faye merupakan orang asing bagi Leofric dan Lyse. Namun, ternyata mereka saling terhubung karena ada banyak rahasia yang disingkapkan melalui pertemuan mereka. Diawali oleh Skys yang meminta bantuan kepada Lyse karena adik perempuannya, Faye, dirasuki deimos dan menguasai tubuhnya. Saat Faye menjadi tawanan sekaligus alat bagi deimos, Leofric, Lyse dan Skys berupaya menguak kebenaran masa lalu.⠀⠀
⠀⠀
Nedera adalah novel debutan penulis yang sungguh mengesankan dan seru. Alur cerita berpusat pada keempat tokoh utama dengan salah satu deimos wanita bernama Leraie. Dan bagi saya pribadi, penulis berhasil membuat pembaca menyukai setiap karakternya termasuk deimos wanita tersebut. Balutan romantisme Lyse dan Skys maupun ikatan antara Leofric dan Faye yang tidak disadari dua tokoh lainnya sangat manis, berjalan smooth sehingga pembaca bisa merasakan emosi dari setiap karakter tersebut walaupun cerita ini merupakan cerita petualangan.⠀⠀
⠀⠀
Penceritaannya juga menurut saya sangat cocok. Walaupun menggunakan sudut panang ketiga serba tahu, tetapi terasa berfokus pada Lyse yang memang sedang dalam masa pencarian jati diri.⠀⠀

Saya tidak menaruh ekspektasi tinggi mengenai novel fantasi ini karena punya pengalaman tidak puas dengan novel lain yang saya baca sebelumnya. Dan…ternyata setelah menyelesaikan bab pertama, saya dibuat kesusahan untuk berhenti. Saya dibuat penasaran dengan usaha Lyse untuk memahami segala sesuatu tentang dirinya, keluarganya dan berbagai hal yang ditutupi darinya. Saya juga penasaran tentang rahasia Leofric bahkan penasaran dengan sosok Skys yang muncul tiba-tiba dalam kehidupan Leofric dan Lyse. Pokoknya, dijamin tidak akan membosankan. Perubahan karakter yang dipengaruhi oleh pengalaman yang mereka lalui terlihat logis.⠀

Oh, iya, terkait ketertarikan saya dengan Leraire, deimos wanita cukup ini, ia selalu menganggap manusia itu bodoh, tetapi ia punya ketertarikan yang tinggi kepada mereka. Saat Leraire merasuki Faye, ia tidak bisa mengambil alih sepenuhnya kesadaran Faye, bahkan kesadaran Faye perlahan-lahan memengaruhinya. Nah, pada bagian inilah saya membayangkan sesuatu yang membuat saya akan menyukainya. Ternyata apa yang saya bayangkan tidak terjadi. Ada perasaan kesal tetapi justru resolusinya di bagian itu. Jadi kesalnya tidak bertahan lama.⠀

Bagi saya endingnya tragis tetapi dengan eksekusi yang manis, semuanya terasa pas alias tidak dipaksakan.⠀

Hal lainnya yang saya sukai adalah penulisan kata-kata asing yang dicetak miring dan diberikan di glosarium. Dilengkapi juga dengan ilustrasi sehingga sangat terbantu untuk memahami novel fantasi yang pastinya memiliki karakteristik dunianya sendiri. Bahasa yang tidak belibet, enak dibaca dan tepat.⠀

Saya merekomendasikan novel ini bagi kalian yang mungkin sudah bosan dengan perang-perangan atau cerita melibatkan banyak tokoh yang bikin pusing. Novel ini cukup menyegarkan, karena tidak melibatkan banyak tokoh. Terbilang hanya sedikit tetapi menurut saya semuanya memiliki porsi yang pas.⠀
Profile Image for Frida.
201 reviews16 followers
December 18, 2017
Sebelum menuliskan reviu lengkap, aku mau menuliskan beberapa catatan dulu di sini.

1. Idenya menarik, tentang kakak-beradik Tordynn, Leofric dan Lyse, separuh manusia separuh frameless yang kemudian berurusan dengan Skys, manusia seratus persen, yang meminta bantuan mereka (eh, bantuan Lyse sebenarnya) untuk menyelamatkan Faye, adiknya yang terperangkap di desa Nedera. Nedera telah dikuasai oleh para deimos--makhluk kegelapan, yang entah bagaimana bisa keluar dari Reigner, tempat mereka dikurung oleh Vanadis--entitas tertinggi di Vandaria--lama sebelumnya. Lalu mereka bertiga, bersama Rococo si serigala api peliharaan keluarga Tordynn, harus sekuat tenaga menyelamatkan desa Hoven yang mulai diserang oleh deimos dan pergi ke Nedera untuk menyelamatkan Faye.

2. Tidak semua tokoh utamanya menarik. Jangan mengharapkan Lyse seperti sosok heroine, karena ia tokoh perempuan yg sungguh klise dan stereotipikal. Gadis 18 tahun ini dengan mudahnya jatuh dlm pesona Skys; kelabilan dan naluri untuk jadi "drama queen"-nya sering tampak, terutama dalam wujud pertentangan batin antara ingin "beromansa-ria dengan Skys" dan "berperan dalam peperangan melawan deimos". Ia sering berusaha ditampilkan sebagai gadis kuat, terutama dengan kekuatan istimewanya dalam "mengeringkan" deimos, tapi tetap saja, dia juga sering ditampakkan sebagai sosok gadis stereotipikal yang selalu "butuh dilindungi laki-laki". Yah, seberapa kuat dan sering ia menyangkalnya, dia tetap terlihat seperti itu.

3. Leofric, dengan sikap dingin, sinis, kaku, dan sengaknya, sebenarnya berpotensi bikin penasaran dan tertarik, tapi kok nggak. Justru dia malah mengesalkan, terutama dengan sikapnya yang nyolot mulu dengan Skys. Jujur, saya capek sekali baca bagian percek-cokan kedua cowok itu, yang sialnya banyak sekali; jarang sekali mereka akur, dan di tengah kegentingan yang terjadi di sekitar mereka, aku merasa segala perselisihan mereka itu tak penting dan tak berguna. Hanya melelahkan pembaca. Sebenarnya aku cukup penasaran dengan kemampuan sihir apa saja yang selama itu disembunyikan Leofric dari adiknya.

4. Skys: tipikal cowok ganteng, punya badan bagus, sikapnya menawan... Dia salah satu manusia yang punya kemampuan sihir cukup hebat. Klise sebenarnya, tapi aku malah ingin novel ini ditulis dari sudut pandang orang ketiga Skys daripada Lyse. Petualangan yang dialami Skys dan Faye bertahun-tahun sebelumnya pasti sangat menarik untuk diceritakan.

5. Kebangetan sih, sebenarnya, apa yang telah dilakukan oleh Leofric (dan Bibi Carin) terhadap Lyse. Masa rahasia sebesar itu, dan bukan cuma satu, selama itu disembunyikan dari Lyse, yang jelas-jelas berhak mengetahuinya. Yah, aku bisa memahami betapa itu menyakitkan bagi Lyse. Dia jadi kayak makhluk dungu yang tidak tahu apa-apa tentang dirinya sendiri. Jahat banget.

6. Isi novel ini peperangan melulu. Seru sih, nggak bosen. Tapi capek juga. Apalagi baca bagian perselisihan Leofric-Skys yang sering "tidak pada tempatnya". Meski begitu, tetap ada selipan adegan-adegan "tenang" yang sebagiannya diisi romansa antara Skys dengan Lyse. Romansane yo ngono kae lah. Lyse ngobati boroke Skys, terus malah podo delok-delokan; Lyse karo Skys boncengan numpak jaran terus Lyse-ne deg-degan..., yo ngono lah.

7. Novel ini kayaknya butuh prekuel, deh. Banyak yang belum terjelaskan. Atau butuh sekuel sekalian. Eh, tapi memang namanya "Vandaria Saga", sih. Saga, lho.

8. Tokoh favoritku adalah... Rococo!!

9. Gaya ilustrasi di dalam buku ini bukan seleraku.
Profile Image for flora blurbread.
12 reviews2 followers
September 28, 2024
Vandaria, sebuah tempat di mana kuasa cahaya dan kegelapan terus bersinggungan. Kuasa cahaya diwakili Vanadis, entitas tertinggi yang menciptakan ras frameless dan manusia. Kuasa kegelapan diwakili deimos, ras penghancur dan pemusnah.

"Maafkan aku karena begitu egoisnya mengajakmu ke tempat berbahaya. Dan satu hal yang perlu kau ketahui, Lyse. Jika boleh memilih, aku tidak akan menempatkanmu dalam bahaya. tetapi karena aku seorang laki-laki berengsek, maka aku meminta kesediaanmu." — Skys Rothis

Nedera is one of the novels in the Vandaria Saga Series with a romantic fantasy feel that is beautifully put together. Where we are invited to see from the perspective of the main female character, a half-frameless person, about her family's past which is hidden from her. In this Vandaria novel, characters from other Vandaria novels are also included, namely Hailstrom by King Awsome and there are characters from the Vandarian Wars cards. Enjoy reading and investigating Nedera's secrets.

Pas baca blurb nya si kurang tertarik, tetapi pas baca keseluruhan isi ceritanya, ternyata bagussss bangettttt!!!!!
Profile Image for Alinnarossa .
247 reviews5 followers
March 24, 2023
it was like a book for an early teenager readers.
face paced, cheesy story, and its language wasn't my favourite. the story quite interesting but it was delivered badly.
Profile Image for Unn Lovegood.
259 reviews1 follower
November 1, 2021
I dont know, i was excited at first. but then, this book got me into reading slump. I expected more for the ending. So far the story is interesting, but not with the diction. it makes me less passionate about the storyline.
Profile Image for Dewi Kirana.
Author 2 books20 followers
April 13, 2016
Gaya penceritaan buku ini sebenernya sangat menarik. Rapi, sederhana, tapi tetap memikat. Sayang cara si penulis mengulur-ulur waktu untuk membuka rahasia utama di buku ini bikin saya kesel. Iya, ngarti, biar pembaca penasaran, tapi masa iya butuh 200an halaman sebelum akhirnya rahasianya terkuak? Dan kayaknya rahasianya nggak segitu hebohnya, dan sebenernya bisa aja diceritain dari bab 2 atau 3.

Tapi kalau gitu, ceritanya bakal berakhir di 100an atau 200an halaman dong :P

Skill Rococo si serigala kayaknya kelewat dewa. Padahal kebacanya dia itu lebih mirip anjing ketimbang serigala. Nggak ada sangar-sangarnya. Terus kenapa ditulis sebagai serigala? Biar kesannya lebih keren kali yah.

Terus gimana ceritanya Lyse tiba-tiba bisa sihir perlindungan? Sampai tengah cerita dia cuma bisa sihir semacam telekinesis. Yang bisa sihir perlindungan itu Leofric. Eh tiba-tiba aja Lyse juga bisa bikin perisai pelindung, tanpa keterangan sama sekali kapan dia belajar dan sebagainya.



Sayang banget padahal. Cerita ini, dari sisi narasinya, punya potensi yang sangat-sangat tinggi untuk jadi buku fikfan Indonesia jajaran atas. Sayang plotnya masih perlu dibenahi.

Saya nunggu buku selanjutnya dari penulis deh :)
Profile Image for Zehel.
19 reviews3 followers
July 3, 2014
Buku ini terbit setelah sekian lama tiada kabar dari dunia Vandaria, dan sekali lagi saya menghela nafas karena 'kesatuan' dunia tidak terasa sama sekali di sini.

Tapi, di luar nuansa Vandaria yang dipaksa, saya menilai novel ini tidak buruk. Setidaknya konflik jelas, dan narasinya pun rapih. Yang membuat saya tidak begitu 'nyaman' membacanya adalah 'fangirling' yang sangat dari sisi wanita.

Saya tidak bermaksud seksis, tapi, sejujurnya, deskripsi tubuh telanjang laki-laki dan bahkan aroma keringatnya bukanlah sesuatu yang ingin saya temui di novel seperti ini.
Itu adalah sesuatu yang - menurut saya - lebih baik ada di novel roman yang mengincar pasar pembaca remaja putri. Mungkin, yang untuk dewasa sekalian.

Mungkin tidak sopan jika saya mengatakan ini, tapi menurut saya, pendapat pembaca adalah bebas.
Dan menurut saya pribadi, sebuah ide boleh saja terlahir dari pengarang, tetapi penyampaiannya adalah milik pembaca. Dan setelah sebuah buku terbit, seorang pembaca berhak mengutarakan isi hatinya atas apa yang sudah diperolehnya dengan mengeluarkan uang.

Singkat kata, ini sebuah novel yang tidak buruk, tapi bukan selera saya.

Profile Image for Sara Fiza.
39 reviews5 followers
November 20, 2015
Ini merupakan novel pertama dari seri Vandaria yang saya baca. Secara ide cerita dan narasi novel ini menyajikannya dengan rapih dan runtut.
Untuk sebuah novel fantasi Indonesia, nedera punya bagian yang menarik dimulai dari konsep cerita yang baik.
Tapi, novel ini masih terasa kurang greget. Saya belum menemukan diri saya terdorong untuk membuka setiap halaman dengan rasa penasaran. Setiap konflik terasa biasa dan setiap rahasia juga tidak terlalu mengejutkan bagi saya. Mungkin itu alasannya saya cukup lama membaca novel ini.
Tapi, tentu saja ada yang saya suka, Rococo kini menjadi 'wishlist' binatang peliharaan saya.
Profile Image for Jenny Meike.
314 reviews31 followers
November 24, 2014
Saya merupakan salah satu endors dari buku ini. Dan jujur saya suka buku ini, pace yang cepat dan mengalir dengan lancar
bagi saya penikmat cerita fantasy dari luar negeri, buku ini mengobati kehausan saya akan novel lokal dengan cita rasa internasional


welldone, Dee!!!
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
October 25, 2013
ngga seru di awal. tapi nagih menjelang akhirnya. ._.
review menyusul.
Profile Image for Irene Fransiska.
2 reviews1 follower
January 13, 2015
i read a girl who loves a ghost and found it really good, so i try to search alexia's another books... and i found nedera^^
and i like it very much too <3
Displaying 1 - 30 of 30 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.