Sekuel novel My Perfect Sunset. Bercerita setelah 4 tahun kemudian.
Tiba-tiba tubuhku terasa lemas. Jantungku sudah bukan lagi berdebar, melainkan berderap tidak menentu. Mengenangmu, adalah memanggil kembali kenangan akan dosa dan pengkhianatan yang pernah kuperbuat.Bahkan, nyerinya masih terasa sangat nyata.
Satria... Kuhela napas berat. Setelah sibuk menghindarimu, akhirnya kita dipertemukan kembali. Bahagiakah aku? entahlah... Tidak mudah ternyata, menghadapi seseorang yang dulu pernah mengisi hati. Apalagi, seseorang itu juga pernah tersakiti.
Kukenang tegarmu saat perpisahan kita dulu. Kuharap akan kutemukan kembali hangat senyummu. Namun, kehadiranku kembali justru kausambut dengan tatapan dingin yang merobek hatiku. Kau yang sekarang seseorang dengan banyak penggemar, melenggang dengan gagah tanpa memedulikanku. Samar-samar, kini akulah yang terluka. Inikah karma? Atau aku yang terlalu banyak meminta?
"Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengenangnya...."
Rasa penasaran setengah mati saya akhirnya tuntas sudah. Aduh bagaimana ya mereview novel ini. Saya kebingungan. Hahahahahha..:D
Oke, jadi Satria dan Indah yang telah terpisah selama 4 tahun kembali dipertemukan oleh takdir. Satria kembali ke Jakarta dalam rangka mempersiapkan pertandingan selanjutnya yang juga akan diselenggarakan di Jakarta. Indah? Indah kini telah menjadi fotografer di sebuah majalah terkenal, Womanhood.
Mereka dipertemukan pada sebuat wawancara, dimana Indah terpaksa menggantikan fotografer yang seharusnya bertugas memotret Satria. Walau sebenarnya Indah tak siap bertemu dengan Satria, mau tidak mau ia melaksanakan tugas tersebut.
Yah, lama tak bertemu tentu saja ada kecanggungan. Belum lagi Satria melihat Indah masih mengenakan cincin yang diberikan Kevin. Satria tidak bisa menghilangkan rasa sakit hatinya pada Indah. Sedangkan Indah, setiap melihat Satria selalu mengingat rasa bersalahnya telah mengkhianati Kevin. Namun masing-masing mereka masih memendam rasa cinta yang besar satu sama lain.
Selama di Jakarta ternyata Satria tinggal di apartemen yang sama dengan Indah. Bahkan kamar mereka bersebelahan! Mau tak mau mereka berhubungan selayaknya tetangga. Adik Satria yang bernama Setya, juga menginap di sana. Katanya ingin berlibur. Setya ini adalah adik tiri Satria, dari istri kedua ayahnya.
Awalnya Satria berpikir bahwa Setya adalah pemuda yang baik. Sampai beberapa peristiwa yang ganjil mulai terjadi. Seperti Indah yang ditenggelamkan oleh seseorang di kolam renang. Kecurigaan terhadapa Setya kembali mendekatkan Indah dan Satria. Berdua mereka menyelediki tingkah laku Setya. Dan terbongkarlah semua, bahwa Setya memiliki dendam kepada Satria. Dendam karena merasa terabaikan oleh ayahnya, karena Ayahnya selalu memuji-muji Satria. Setya ingin menghancurkan karier Satria. Wah!
Walaupun kembali dekat, hubungan Satria dan Indah masih mengambang. Namun, akhirnya Indah menceritakan kenyataan yang sebenarnya bahwa Kevin telah meninggal. Namun Indah merasa tak bisa move on dari Kevin karena rasa bersalahnya yang begitu besar pada Kevin. Ia merasa menjadi pengkhianat karena memiliki perasaan pada Satria. Padahal si Kevin ini kan jelas-jelas dulu berselingkuh!
Satria tentu saja marah pada Indah. Dia tidak habis pikir mau-maunya Indah membelenggu dan menyiksa dirinya sendiri dan memilih untuk tidak meraih kebahagiaannya. Yah begitulah, lagi-lagi Satria ditolak.
Eh tapi bukan Satria kalau tidak kehabisan ide! Pada suatu hari setelah Satria kembali ke Thailand, Indah dikejutkan dengan sebuah iklan di majalah Womanhood. Iklan dari Satria satu halaman full yang mengajak Indah bertemu di kedai es buah OBJ di Surabaya. Tentu ini menimbulkan kehebohan di seantero Jakarta dan Surabaya.
Namun Indah tak bisa memutuskan. Ia masih tidak bisa beranjak dari Kevin. Di tengah kebingungannya dia mengunjungi makam Kevin. Namun di sana dia bertemu dengan seseorang yang tidak terduga! Karina dan seorang bocah laki-laki kecil yang ternyata anak Kevin! Jeng jeng...
Karina menceritakan satu hal yang tak pernah disampaikan Kevin pada Indah. Satu hal yang akhirnya memantapkan Indah untuk menemui Satria di Surabaya.
Lalu? Bagaimana? Saya nggak tega ah melanjutkan. Lanjutkanlah sendiri ya. :D
Sampai detik menulis review ini saya makin ngefans setengah gila pada Satria. Ya ampun, cowok kayak gini nih yang dibutuhkan cewek di seantero dunia. Yang tegas, yang langsung action, nggak kebanyakan ngomong. Dan bikin cewek klepek-klepek tanpa sempat berkata tidak! Oh my God Satria... marry me please... Hahahhahahaha...
Sementara Indah sih buat saya sedikit menyebalkan sih ya. Keras kepalanya itu minta ampun! Dan mencla-mencle nggak ketulungan. Nggak mikir waras deh. Coba ya, si Kevin itu jelas-jelas pernah mengkhianati dia, dan lagi pun sudah meninggal, kok ya selalu ngerasa bersalah. Di mana warasnya coba? Pengen banget noyor si Indah deh! Cinta sama Satria, tapi kebanyakan 'tapi'nya. Ngeseliiiinn!! Sini deh Satria buat saya saja!
Ada sih satu tokoh yang mencuri perhatian saya. Papanya Indah. Asli Kyria bisa bikin ini Papa kocaaaakk banget. Sok galak padahal konyolnya minta ampun. Apalagi adegan waktu nonton Satria bertanding. Ya Tuhaaann.. Papa macam apa ituuu.. Hahhaahahahaha :D
Itulah hebatnya Kyria. Karakter setiap tokoh sangat kuat! Sampai-sampai membayangkan tokohnya saja bisa muncul rasa simpati dan geram.
Dan saya tetap cinta sama dialog-dialog antar tokoh yang diciptakan Kyria. Begitu hidup dan natural.
Dan 'boom'nya di akhir-akhir novel. Gilaaaa.. Saya sudah seperti orang gila. Cengar-cengir sampai terkikik-kikik sendiri. Ya ampuuunn.. Kyria, sihir apa yang sudah kamu lakukan ha??
Puas! Saya rasa satu kata itu mampu menggambarkan perasaan saya membaca My Perfect Sunset dan My Beautiful Sunrise.
YEAY! Akhirnya selesai juga My Perfect Sunset #2 nya. Hihi. Ending sesuai yang diharapkan :') Hehe Indah ketemu lagi sama Satria setelah 4 tahun terlewati dengan luka yang amat dalam di masing-masing pihak. Indah masih belum bisa melupakan pengkhianatannya kepada Kevin dan masih memakai cincin pemberian Kevin sebelum meniggal. Banyak laki-laki yang mencoba mendekati Indah, tetapi di tolaknya mentah-mentah. Semua. Orangtua Indah mulai cemas. Di lain pihak, Satria bisa menggapai impiannya sejak masih menjadi petinju di Surabaya. Ia sekarang menjadi petinju dunia dan menetap di Amerika. Dan ia akan mengadakan pertandingan tinju di Jakarta. Disinilah semuanya dimulai....... Satria bertemu Indah kembali. Masalah-masalah Satria bersama adik tirinya, Setya melibatkan Indah. Perasaan hati yang dilema antara keduanya bener-bener bikin gemes. Hehe kejadian dan apa yang dirasain Satria buat Indah sweet bgt, begitu jg sebaliknya :') Suka banget sama karakter Satria yg penuh kejutan. Jatuh cinta deh! Keren kak Kyria! 4 stars yaaa....
Setelah 4 tahun berlalu dan hidup di negeri orang, mimpi Satria menjadi juara dunia tinju telah tercapai....dia berencana kembali dan menetap di Indonesia.
Satria dan Indah bertemu kembali. Kali ini dalam sesi wawancara untuk sebuah majalah lifestyle wanita dimana Indah bekerja sebagai fotografer.
Secara tidak sengaja, Satria mengetahui bahwa Indah masih lajang....lha kalau begitu apa yang terjadi antara Indah dan Kevin, mengapa Indah masih mengenakan cincin pertunangannya ? Lalu siapa pula Daniel ?
Satria dan Indah, masing-masing membawa luka lama 4 tahun yang lalu...dan tak mudah bagi mereka untuk menjalin komunikasi baik sebagai teman maupun secara profesional.
Adakah harapan bagi Indah dan Satria untuk menata kembali perasaan cinta yang dulu sempat menyemai ....sementara Satria pun harus menghadapi musuh masa lalunya yang mengusik Indah dan keluarganya.
Hi,, duhh udah g sabar! Yuks lgs bahas! Satria imut tp macho ini masihhhh aja loph.loph sm Si Gadis. Sayangnya kesalahpahaman masih jd pemisah mereka. Setelah pertemuan demi pertemuan terciptalah jembatan cinta di warung es buah legendaris ituhh... Konyolnya mereka lupa bayar pulaaa #lagi!! Konyol kannn Ehhh tp blm seberapa, msh ada bbrp adegan lucu saat ppnya Indah nntn SAtria plesss abis ntuh d lamar #owhhh pengennn
Ok,,,okkk beli aja yahh... Simple, ngalir, kocak, dan bikin tarik nafas #hahhhhhh
Auw, auw, auuww.... mau jadi Indah... :3 Hardi Prasatria, aku padamu...
Akhirnya selesai baca dwilogi penulis Kyria, My Perfect Sunset (MPS) dan My Beautiful Sunrise (MBS)! \o/ \o/ \o/. Bolehkah aku menyandingkan Satria di sisi para ‘lelakiku’ yang lain? Adit ‘ELiL’, John Hayden ‘Trilogi The Abandon-Underworld-Awaken’ dan Alex Hirano ‘Sunshine Becomes You’. Aku mulai tertarik dengan lelaki tipe-tipe genit dan pengacau namun hatinya baik dan penuh kasih. Manisss!!!
Sebenernya sih aku suka banget ide ceritanya.tokohnya juga (satria <3 ).tapi imho nih ya,ga tau kenapa sh aku berasa cape pas bacanya.alurnya kaya berjalan lambat dan terlalu berbelit2 menurutku.jd ngga begitu ngalir.dan ada konflik yg menurutku ngga gitu penting2 banget jadi malah bikin keliatan ribet dan agak sedikit dipaksain.belom lagi karakter si indah disini agak nyebelin deh,keras kepala dan kayanya pesimis banget gitu sama hidup -_- aku lebih suka buku yang pertamanya.terasa lebih ringan dan ngalir aja.tapi aku suka sih gaya bahasa penulisannya dan juga endingnya dibuku ini :) Overall sih buku ini lumayan recommended buat dibaca ngisi waktu luang.. 3,5 stars :)
dari awal baca my perfect sunset udah jatuh cinta sama tulisan-tulisannya Kyria. bahasanya gak monoton dan alurnya mudah diikuti dan terkadang memberikan kalimat sastra yang indah.
**Warning: this text may contain spoilers** Namaku indah, Bingung gimana cara menyampaikan review buku ini, tapiiiii ini kenapa cerita saya banget:( dan entar kebetulan atau gimana, pasangan saya skrg bernama satria, sayapun sempat berpisah selama 4tahun dgn satria, tapi cuma jkt-jawa bukan indo-bangkok. Tolong bgt yang tau pengarang buku ini info ke aku yaaaaa:)
“Aku mungkin tak mengenalnya, tetapi akan terus mengingatnya” Tak setiap cinta akan berakhir dengan kebahagiaan. Mungkin banyak orang yang berhasil dengan cinta yang mereka miliki, namun tak sedikit juga yang harus rela mengenyam pahit akibat cinta yang pernah bersemi di hati mereka. Kisah Indah dan Satria adalah contoh konkret dari pernyataan kedua. Kisah yang berakhir 4 tahun silam dalam novel My Perfect Sunset oleh seorang Kyria. Ia kembali bermain dengan imajinasinya untuk memuaskan para pembaca yang masih haus akan kisah yang belum menemukan titik tamatnya, sehingga My Beautiful Sunrise hadir memberikan kisah-kisah selanjutnya yang akan menyelesaikan pertemauan Indah dan Satria dalam My Perfect Sunset. Jalan hidup adalah sebuah pilihan, bahkan saat kita berada di titik terendah kehidupan, kita juga dipaksa untuk memilih. Sebuah pilihan yang diambil oleh seorang Indah, sang fotografer, untuk hidupnya dan cintanya. Sebuah penyesalan atas penghianatan yang ia lakukan terhadap kekasihnya Kevin yang berakhir dengan hembusan nafas terakhir Kevin, membuat ia menghukum dirinya sendiri dengan tidak pernah menerima cinta siapapun. Indah melepaskan cinta yang ia miliki untuk Satria, membiarkan petinju itu pergi dengan membawa sakitnya cinta yang tak terbalaskan. 4 tahun bukan waktu yang singkat untuk dilalui. Indah dan Satria menata kembali hidup mereka yang baru dalam 4 tahun itu. Menggapai impian masing-masing, tanpa cinta, dan menjadi pribadi yang saling menyimpan luka di hati masing-masing. Pertemuan kembali Indah dan Satria yang kini telah menjadi petinju dunia, membuat pembaca mengerti bahwa ada luka dan penyesalan yang tak bisa dihapus oleh waktu. Bagaimanapun lamanya waktu berlalu dan usaha keduanya yang saling melupakan satu sama lain, tetap sebuah penjelasan yang dinanti untuk bisa meruntuhkan kebencian diantara mereka. Hal yang menyebalkan mengenai cinta, seseorang tidak pernah tahu apa dan bagaimana akan terjatuh kedalamnya. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, tidak ada yang tahu cara untuk bisa terlepas dari jeratnya, bahkan setelah waktu berlalu sekian lama. (hal 19) Kenangan akan sosok Satria sama saja dengan membuka luka lama di hatinya dan membuat Indah membenci dirinya sendiri. Mengingat Satria, membuat Indah teringat akan dosa dan penghianatannya. (hal 28) Aliran emosi pada novel ini benar-benar menyeret pembaca untuk turut merasakan bagaimana kecamuk hati diantara dua insan itu. Berbagai rasa yang harus mereka redam, mulai dari amarah, kebencian, kerinduan, dan kepahitan. Namun ada bagian dimana Kyria membuat seluruh rasa itu tumpah begitu saja, yang membuat pembaca terbawa hanyut alirannya. Membaca My Beautiful Sunrise seolah sedang menonton adegannya di depan mata. Konflik yang dipadukan Kyria sungguh memukau. Tak sekedar melanjutkan alur My Perfect Sunset yang mungkin hanya akan terasa hambar, namun MBS bagaikan kisah baru yang utuh dengan sendirinya. Berbagai konflik antara tokoh dengan berbagai hal yang ada disekitar kehidupannya. Kyria membuat MBS benar-benar harus dinikmati pembaca. Alurnya yang tak hanya melulu membahas perasaan Indah dan Satria, namun malah diselipkan dengan adegan-adegan action yang ada di film detektif. Kasus-kasus kriminal yang dilakukan oleh adik Satria, malah menjembatani kedua insan itu untuk kembali harus bekerja sama dan melakukan flashback pada masa lalu mereka. Membuat keduanya menyadari bahwa mereka tak pernah bisa melenyapkan cinta yang mereka miliki. “Satria.” Indah menelan ludahnya, menatap lurus kepada Satria. “Kau… apakah kau sudah menemukan cinta lagi?” Satria balas menatap lekat, tersenyum tipis. “Ya, sudah. Aku telah menetapkan pada siapa hatiku berlabuh. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku.” Indah terkesiap, dengan segera ingatannya terlempar kepada Sinittha. Dia mengangguk perlahan. Satria keluar dari sana. Dari hidup Indah. (hal 217) Sebuah perpisahan yang sungguh tidak diinginkan oleh pembaca. Kyria masih senang menenggelamkan pembaca dalam permainan alurnya yang sungguh membuat pembaca ikut merasakan sendu, kerinduan, dan kegelisahan diantara keduanya. Namun kisah ini belum berakhir pada bagian itu, justru itulah titik awal mulainya kisah Indah dan Satria yang mengalir seperti didalam My Perfect Sunset. Dimana perjuangan cinta kembali muncul, dan kisah kisah lama harus terputar kembali. Bagian dimana Satria kembali menjadi Satria yang sama dihadapan Indah. Saat Indah memaksakan diri untuk mulai membuka hatinya pada cinta baru, justru Tuhan lah yang mengantarkannya kepada cinta sejatinya, Hardy Prasatria. Siapa sangka tingkah konyol dan aneh Satria tidak pernah berubah bahkan setelah ia menjadi juara tinju dunia. Malahan pernikahan romantis yang diimpikan Indah harus lenyap oleh kejutan-kejutan konyol Satria di hari pernikahan mereka. “Jika semuanya mulai kacau dan terjadi diluar perhitungan, itu bukan berarti kita tak bisa mendapatkan sunset yang sempurna. Itu berarti kita akan mendapatkannya dengan cara yang berbeda”
Diantara dua buku saya paling suka yang ini! Setelah empat tahun berpisah, Indah sudah jadi fotografer dan tentunya abang Satria udah jadi petinju dunia. Agak kecewa sih sama konflik pendamaian Satria-Indah lewat keakraban mereka yang pengen nyelametin Satya, adik seayah Satria dari bandar narkoba. Tapi kejahilan Satria jadi bikin ceritanya gak terlalu berkesan dramatis. "Kamu minta saya foto bugil?!" Haha kalimat berkesan dipertemuan pertama setelah empat tahun berpisahnya mereka. Acara lamaran dan akad sukses bikin melting dan mesem sendiri. Aduh nemu sipetinju wajah baby face gitu dimana ya? Lol Over All jempol deh buat penulisnya yang gak mudah bikin alur ketebak dengan karakter yang gak biasa ditemuin di dunia nyata :)
bukunya baru seru dibaca setelah habis setengahnya, pas Setya dateng ke temen2 lama Satria. terlalu banyak tokoh yang sebenernya ga punya perna penting untuk disebutkan dalam buku. dan mungkin karena efek ga baca part 1 nya (My Perfect Sunset) jadi aku ngerasa buku ini kurang dinikmati. tapi serius, Satria kacau banget. dari acara pasang iklan, lamaran di ring (dua hal ini terbilang sweet sih, but he did it too much), ijab qabul yang berantakan, perjalanan ke resepsi yang ajaib, fix banget dia bukan tipe cowok idamanku.
waaaaaaaa.... nemu di garasi nya gramedd.... telaattt :'( padahal buku ini sweeettttt banget. Satria, kapan gue punya cowok kek lo? petinju? nggak masalah. apa pun pekerjaan lo, gue tetep cintaa! sayang, yang seri 1 belom dapet jugak :'( semoga bisa dapettttt ;'(
yeayy,, akhirnya setelah hampir 1 tahun baca my perfect sunset, bisa juga baca novel yang my beautiful sunrise. cerita nya ngalir gitu aja, manis, Satrianya lucu pas endingnya. haha .. bikin gregetan.