Aku tidak sedang berbohong ketika kukatakan ada setan di kepalaku. Setan itu berbentuk seperti perempuan, wajahnya nyaris sama seperti wajahku. Hanya di punggungnya ada sayap hitam serupa kelelawar dan geliginya runcing bertaring. Aku tidak tahu apakah setan-setan yang lain nampak seperti itu karena jujur saja, hingga umurku dua puluh tujuh tahun, belum pernah aku melihat setan lain selain ia.
(Ada Setan di Kepalaku)
Karya yang telah lepas dari tangan penulisnya, apalagi yang sudah dimuat di media, adalah sepenuhnya milik pembaca. Saya tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk melakukan pembelaan ataupun menyimpannya diam-diam. Maka inilah bentuk dokumentasi paling baik yang saya tahu; sebuah buku kumpulan cerpen. Ya,16 cerita dari 17 cerpen di dalam buku ini barangkali pernah Anda baca di berbagai media. Anggaplah buku ini sebagai album yang menandai perjalanan saya selama berkarya. Album karya yang akan tetap berada di tangan Anda jika kelak saya tiada.
Tak banyak yang bisa saya ceritakan mengenai tema-tema dalam Ada Setan di Kepalaku. Seperti telah kita ketahui, bahwa semua tema telah diceritakan oleh para penulis dari seluruh dunia. Gaya saya bercerita hanya setitik debu di keluasan jagat raya. Ada cinta, kemiskinan, keserakahan, kelahiran, hidup, dan -tentu saja- kematian. Celupan warna sayalah yang membuat cerita-cerita di dalamnya berbeda. Namun, pemahaman Andalah yang nanti akan menggenapkan seluruh ceritanya.
Sebagai bahan referensi, cerpen-cerpen inilah yang ada di buku ini: Ada Setan di Kepalaku Anak-Anak Matahari Bebegig* BerasBerasBeras Demonstration Anthem Ditikam Sunyi Doa Butir Peluru Karbala Kematian Para Iblis Kereta Menuju Ibu Lelaki yang Hilang Ditikam Setan-Setan Musim Kemarau Tahun Ini Sepasang Bola Mata di Dalam Cangkir Seppuku* Tadi Malam Saya Menjadi Setan Uncuing Warisan Kematian
Jika buku ini akhirnya sampai ke tangan Anda, saya ucapkan selamat membaca. Selamat berkaca.
Salam, Langit Amaravati
Info pemesanan: -Langit Amaravati (085603040837/3147D3B3) -Ratna Ayu Budhiarti (085738446577)
"Writing is not just a profession, but a fate to be fulfilled."
El,dulu lebih dikenal dengan nama pena Skylashtar Maryam, adalah salah satu penulis yang diundang ke UWRF 2013. Terjun ke dunia penulisan sejak tahun 2012, masih menganggap dirinya sebagai "anak bawang".
Lebih banyak menulis cerpen dan puisi. Selain menulis, juga berprofesi sebagai desainer kover dan penata letak lepas. Sekarang tinggal di Kota Cimahi, Jawa Barat.
Luar biasa 99% Cerpen di buku ini sudah berhasil menembus media. Langit amaravati berhasil memukau saya dengan gaya bahasa yang lugas dan ringkas, sepertinya itu yang menjadi ciri khasnya sebagai penulis. Seperti pada review saya mengenai sajaknya, bahwa tingkat efisiensi kata dalam karya karya langit amaravati sangat tinggi, temponya selalu pas, dan sepertinya Langit merupakan sosok penulis yang mewakili pembaca masa kini yang malas dengan dramatisasi, dan penjabaran panjang lebar. Untuk kumpulan kumcernya yang kedua ini saya acungkan dua jempol, satu jempol untuk gaya berceritanya yang semakin khas, satu jempol lagi untuk kemampuannya mengeksplorasi berbagai tema lokal, Ada satu hal yang perlu saya ingatkan ketika membaca cerpen cerpen langit amaravati, kita harus siap digiring kepada satu keadaan miris.
Buku kumpulan cerpen Teh Langit yang ini asyik banget. Saya suka bagaimana Teh Langit memotret kehidupan masyarakat Indonesia. Sering kali saya merinding membaca cerpen-cerpennya.
Untuk review lebih lengkap segera menyusul di blog :)